• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 23-24 Part 4

Sebelumnya...


Roku tewas di tempat! *Yaiyalah...

Fukuda terlihat kesal.


Won Bong, Young Jin dan Kim Goo cs menunggu di tempat biasa dengan wajah tegang.

Tak lama, tim Kim Goo yang duduk di ruangan lain menerima telepon dan Ahn Gong Geun bergegas memberitahukannya pada Kim Goo, Won Bong dan Young Jin.


Ahn Gong Geun : Dari dua granat, hanya satu yang meledak. Satu dari tiga gerbong terbalik, tapi tidak ada korban jiwa. Meski ditangkap, Lee Bong Chang mengeluarkan bendera kita dan meneriakkan kemerdekaan.

Kim Goo geram.

Kim Goo : Bahkan sampai saat terakhir pun dia minum-minum dan menyanyi. Sebelum pergi, dengan tersenyum dia katakan ini. Aku dalam perjalanan menikmati saat sukacita abadi, jadi, jangan berduka untukku.  Aku ingin menghormati keinginannya dan memberi tahu semuanya siapa dia sebenarnya.


Young Jin memberikan berita Lee Bong Chang pada Koresponden Shin.

Young Jin : Ini berita tentang Lee Bong Chang.

Koresponden Shin : Tindakan heroik Lee Bong Chang akan dilaporkan di Harian Shingang dan China Press sebagai langkah merebut kembali kemerdekaan Joseon.


Won Bong berkaca-kaca menatap mereka. Ia juga marah.

Sekarang, kita melihat berita Lee Bong Chang yang asli di koran China.


Insiden Sakuradamon. Lee Bong Chang melemparkan granat di prosesi kekaisaran. Dia diadili atas pengkhianatan tingkat tinggi pada tanggal 16" Lee Bong Chang dieksekusi.

Lalu kita melihat alasan Lee Bong Chang bergabung dengan Korps Patriotik Korea.

Dari lubuk hati terdalamku, aku bergabung dengan Korps Patriotik Korea untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan negaraku. Sebagai anggotanya, aku bersumpah memusnahkan pemimpin musuhku.

_Lee Bong Chang_


Young Jin pulang ke rumah tepat saat Hye Ok sedang mengupas semangka.

Young Jin mencoba semangkanya. Ia menyukainya.

Young Jin : Kita kedatangan tamu?

Hye Ok : Pasti seseorang yang melakukan perjalanan jauh. Akan kubawakan ke kamarmu.

Hye Ok mau menghidangkan semangkanya ke tamu Hiroshi tapi Young Jin bilang dia yang akan membawakannya.


Young Jin pun pergi mengantarkan semangka itu untuk tamu ayahnya.

Saat melihat tamu ayahnya, Young Jin syok. Tamu ayahnya adalah Murai!

Hiroshi pun mengenalkan Young Jin sebagai putrinya pada Murai. Lalu Hiroshi mengenalkan Murai pada Young Jin.


Murai berdiri dan mengambil nampan berisi semangka di tangan Young Jin.

Murai lalu menatap tajam Young Jin.

Murai : Senang bertemu denganmu, Lee Young Jin-ssi.


Hiroshi menyuruh Young Jin memeriksa Murai kapan2.

Hiroshi berkata, Murai terluka saat bekerja dan pecahan peluru masih bersarang di perutnya.

Murai menunjuk perutnya dan menatap Young Jin.

Murai : Di sini. Tempat peluru itu berada.


Young Jin makin tegang.


Hiroshi, Young Jin dan Hye Ok mengantar Murai keluar.

Hiroshi : Upaya pembunuhan di jantung Tokyo? Sisanya kita bicarakan besok.


Murai lalu menatap Young Jin yang berjalan di belakang mereka.

Murai : Sampai jumpa, Lee Young Jin-ssi.

Young Jin menatapnya dengan tatapan benci.


Flashback...

Setelah Won Bong dan Young Jin meninggalkan markas Tentara Kwantung usai menembak Murai, Murai masih hidup.

Flashback end...


Murai masuk ke mobilnya dan pergi.

Hiroshi dan Hye Ok beranjak masuk setelah Murai pergi.

Namun Young Jin terus menatap kepergian Murai.

Hiroshi berbalik dan heran sendiri melihat Young Jin menatap Murai sampai segitunya.

Hiroshi : Kau tidak masuk?

Young Jin terkejut dan menatap Hiroshi.

Young Jin kemudian mengangguk dan menyusul ayahnya masuk ke rumah.


Di kamarnya, Young Jin resah memikirkan Murai.


Young Jin kemudian pergi ke apotek.

"Sudah kau periksa?" tanya Young Jin paada pemilik apotek.

"Jenderal Murai dari tentara Kwantung datang tiga hari yang lalu. Ini tempat menginap dan nomor kamarnya." jawab si pemilik apotek, lalu menyerahkan catatan berisi hotel dan kamar tempat Murai menginap.


Murai baru selesai mandi saat mendapati Young Jin sudah duduk di kamarnya.

Murai : Cepat sekali. Kau sendirian tanpa rekan?

Murai lalu duduk di depan Young Jin.

Young Jin menatap pistol yang ia pegang.

Young Jin : Hari in kau berpura-pura tidak mengenalku. Apa yang kau rencanakan?

Murai : Kalau begitu, perlu kuungkapkan identitasmu pada Letnan Jenderal Hiroshi?

Young Jin : Apa tujuanmu?

Murai : Dokter Rumah Sakit Umum Pemerintah yang menembak tentara Jepang. Kalau akhirnya aku mati, semuanya akan tahu siapa dirimu. Juga... Kim Won Bong....

Young Jin terkejut Murai menyebutkan nama Won Bong.

Murai : Tentara milisi yang kami tangkap di Manchuria itu mengatakan kalau pria itu adalah Kim Won Bong. Aku sudah meninggalkan informasi tentangmu dan dia pada orang yang kupercaya. Jika aku tidak menghubunginya setiap 24 jam, informasi itu akan dikirim ke Kantor Gubernur dan Letnan Jenderal Hiroshi.


Young Jin berdiri dan menodongkan pistolnya ke Murai. Murai malah tertawa.

Young Jin : Kau belum menyerahkannya karena kau menginginkan uang.

Murai : Tepatnya hadiah atas kepala Kim Won Bong. Aku bisa membuatmu ditangkap dan disiksa sampai di ambang kematian.


Murai berdiri dan beranjak ke dekat kasurnya. Ia melepas bajunya dan menyuruh Young Jin menembaknya.

Murai : Aku sudah mati satu kali. Kali ini aku akan mengambil semuanya darimu. Kau punya dua hari untuk memberikan Kim Won Bong padaku. Jika kau melakukannya, aku akan memberitahumu di mana aku menyembunyikan informasi tentangmu.

Young Jin kesal. Ia berusaha menembak Murai tapi tidak bisa.


Young Jin kembali ke rumahnya.

Begitu sampai, ia langsung diajak minum teh oleh Hye Ok. Hye Ok menyuruh Young Jin ganti baju dulu.


Hye Ok : Aku menyukai saat kau dulu merangkak ke tempat tidurku di malam-malam saat petir menyambar, karena itu terkadang aku menunggu petir. Aku mencoba mengingat kali pertamamu mulai tidur di kamarmu sendiri. Anak-anak mulai menyembunyikan rahasia di masa remaja mereka, jadi, mungkin sekitar waktu itu. Jika ayahmu tahu selama ini kau berkeliaran di jalanan dengan pakaian itu...

Young Jin : Mungkin aku harus pindah. Anda mungkin tidak nyaman hidup dengan seorang anak yang sudah cukup umur untuk menikah. Seharusnya aku tahu lebih baik.

Hye Ok : Bukan itu maksudku. Aku...

Young Jin : Jika sesuatu yang buruk terjadi karena aku, aku tidak akan bisa menjalani hidupku sendiri.

Hye Ok : Kalau begitu pastikan tidak ada hal seperti itu terjadi.

Hye Ok memegang tangan Young Jin.

Hye Ok : Jika ini tentang pernikahanmu, kami dapat menemukan seseorang yang layak untukmu.


Young Jin balas memegang tangan Hye Ok.

Young Jin : Jika saatnya aku menikah tiba, akulah yang akan memilih siapa suamiku.

Young Jin menarik tangannya dan beranjak pergi.


Hye Ok terkejut. Ia tahu sesuatu terjadi pada Young Jin.


Young Jin masuk kamarnya. Matanya seketika berkaca-kaca. Ia merasa bersalah pada Hye Ok.


Paginya, Fukuda menemui Hiroshi di RS.

Fukuda : Maaf aku tidak sering datang.

Hiroshi : Belakangan ini Young Jin sibuk di rumah sakit, dan aku juga tahu pekerjaanmu juga sibuk.

Fukuda : Insiden di Jepang memiliki dampak yang sangat besar di Gyeongseong juga.

Hiroshi : Kau mengincar Kim Goo?

Fukuda : Rupanya anda sudah tahu. Kami tepatnya mengejar mata-mata Kim Gu.

Hiroshi kaget, mata-matanya?

Fukuda : Setelah mempertimbangkan setiap aspek, kami mendapatkan kesimpulan mata-matanya berkaitan erat dengan Kantor Gubernur.

Hiroshi : Maksudmu ada mata-mata di antara kita?

Fukuda : Itu baru teori kami. Jika mata-mata itu adalah orang Jepang, maka tidak ada yang bisa kita lakukan tanpa bukti definitif.


Wajah Hiroshi langsung berubah. Lalu ia mengambil cangkir tehnya.

Hiroshi : Jika ada yang bisa kubantu, tolong beri tahu aku.

Fukuda : Tentu.

Hiroshi menenggak tehnya. Fukuda juga, ia meminum tehnya sambil menatap Hiroshi.


Hye Ok memeriksa kamar Young Jin.

Ia lalu ingat kata2 Young Jin tadi malam.

Young Jin : Jika sesuatu yang buruk terjadi karena aku, aku tidak akan bisa menjalani hidupku.

Hye Ok cemas.


Tak lama kemudian, Hye Ok menemukan buku bluebird dan bendera Korea yang di bagian bawah lemari Young Jin.


Hye Ok lalu ingat kata2 Young Jin padanya saat ia membawakan pakaian ganti untuk Young Jin ke RS.

Young Jin : Tanah itu sejak awalnya milik rakyat Joseon. Joseon seharusnya bisa membangun negara mereka sendiri, tapi Jepang merebutnya dari mereka.


Hye Ok terduduk lemas, lalu menangis.


Di ruangannya, Hiroshi memikirkan kata2 Fukuda soal mata2 Kim Goo.

Lalu, mata Hiroshi tak sengaja melihat bekas tulisan di kertas memonya.

Hiroshi pun mengambil pensilnya dan memperjelas tulisan itu.

Pukul 11.00, Gerbang Sakuradamon.


Hiroshi lalu mengambil buku catatannya di laci dan ia menemukan tulisan yang sama seperti di kertas memonya di buku itu.

Hiroshi terkejut.


Bersambung....

Next ep :

Hye Ok ditangkap! Ia mengaku, bendera Korea yang ia temukan di kamar Young Jin sebagai miliknya.

Hiroshi menatap tajam Young Jin. Ia bilang, akan menghabisi siapapun yang berani membocorkan informasi penting.

Different Dreams Ep 23-24 Part 3

Sebelumnya...


Nam Ok menyamar sebagai bellboy dan masuk ke sebuah kamar.

Anak buah Matsuura yang curiga, langsung mengikuti Nam Ok.


Fukuda mendekati Won Bong. Won Bong berbalik dan tersenyum ramah pada Fukuda.

Won Bong : Siapa sangka kita bertemu di sini?


Sementara itu, Roku masih bicara di telepon dengan pihak Shanghai di meja resepsionis.


Fukuda : Aku juga tidak menyangka. Kau menginap di hotel ini?

Won Bong : Tidak. Aku baru selesai rapat. Kenapa kau ke sini?

Fukuda : Aku juga ke sini untuk menemui seseorang.

Won Bong : Begitu, ya. Kalau begitu, sampai jumpa lagi.

Won Bong menjabat tangan Fukuda.

Setelah itu ia bergegas pergi.


Roku mendekati Fukuda. Ia sempat melihat wajah Won Bong sekilas, tapi ia tak yakin dengan yang dilihatnya.


Won Bong keluar. Matsuura yang berjaga di pintu depan, melihat punggung Won Bong tapi ia tidak curiga.


Dari dalam kamar, Nam Ok mengintip anak buah Matsuura yang masih berjaga di sekitaran pintu.

Nam Ok kemudian berjalan masuk dan meminta Koresponden Shin tetap tenang.


Nam Ok berjalan ke jendela. Di depan jendela, Jin Soo sudah menunggu.

Koresponden Shin bergegas keluar.

Nam Ok membantu Jin Soo mengikatkan tali pengaman ke badan Koresponden Shin. Ya, mereka akan turun ke bawah.


Setelah mengevakuasi Koresponden Shin, Nam Ok bergegas keluar.

Anak buah Matsuura menanyainya.

"Tamu di kamar 308 sendirian?" tanyanya.

"Dia sedang mandi." jawab Nam Ok.

Nam Ok lalu bergegas pergi.


Tak lama setelah Nam Ok pergi, Fukuda dan Roku datang.

Fukuda memperkenalkan Roku pada anak buah Matsuura.

Anak buah Matsuura memberitahu, Koresponden Shin ada di kamar 308.

Fukuda : Dia tidak boleh tahu sampai bergerak.

"Kau tidak akan menangkapnya?" tanya anak buah Matsuura.

Fukuda : Tidak sampai dia menemui seseorang atau keluar. Detektif lain sudah ditempatkan di pintu depan dan belakang. Agen Khusus Roku akan menggantikanmu berjaga.

Roku : Kau sendiri?

Fukuda : Aku akan berjaga di lobi. Kalau dia meninggalkan ruangan, ikuti dia dari jauh.

Roku mengerti.

Fukuda lalu berjalan ke arah kamar 308. Setelah itu ia beranjak pergi.


Roku mendekati kamar 308, setelah itu, ia pun pergi menjauhi kamar.


Daiki masih berjaga di pintu belakang.

Won Bong tiba2 datang dan menyerangnya dari belakang, hingga ia pingsan.


Jin Soo muncul di depan Roku!! Tak lama, Koresponden Shin keluar dari kamar 307. Jin Soo pun mengawal Koresponden Shin keluar *Woaaah, daebak!!

Kirain mereka mau terjun dari lantai atas.

Roku menatap mereka curiga.

Won Bong kembali ke hotel lewat pintu belakang.


Roku mendekatkan kupingnya ke pintu 308. Tak lama kemudian, Roku menyadari sesuatu dan ia pun bergegas memeriksa kamar 307.

Disana, ia menemukan jendela terbuka dengan tali yang menjulur ke bawah jendela.


Roku berlari keluar. Tapi di koridor, ia malah bertemu Won Bong.

Roku ingat Won Bong pria yang menembaknya di kereta.


Roku pun bergegas mengambil pistolnya tapi belum sempat mengambilnya, Won Bong sudah menyerangnya duluan.

Mereka baku hantam sampai ke dalam kamar 307.

Pistol Roku jatuh saat ia dan Won Bong terjatuh ke lantai.


Roku mengambil pecahan kayu dan berusaha menusuk mata Won Bong!


Jin Soo dan Koresponden Shin sudah tiba di lobbi. Mereka berjalan melewati anak buah Matsuura dan Fukuda.

Anak buah Matsuura yang curiga, bergegas mengikuti mereka.


Won Bong mengambil pistolnya dan mengarahkannya ke wajah Roku. Roku terhenyak.

DUAAAR!!


Fukuda, anak buah Matsuura dan Matsuura mendengar bunyi tembakan.

Fukuda pun bergegas menuju kamar Koresponden Shin.


Matsuura menyuruh anak buahnya mendampingi Fukuda.

Matsuura lalu ingat Won Bong yang dilihatnya tadi.


Nam Ok, Jin Soo bergegas membawa Koresponden Shin pergi dengan mobil pergi.

Tepat saat itu, Matsuura keluar dan kehilangan jejak mereka.


Matsuura lari ke pintu belakang.

Bersamaan dengan itu, Won Bong keluar lewat pintu belakang.

Matsuura melihatnya dan langsung menyuruhnya berhenti sambil menodongkan pistol mereka.

Won Bong berhenti melangkah sejenak. Tak lama kemudian, ia pun kabur dengan hati2.

Matsuura menembaki Won Bong.

Mobil Nam Ok lewat. Won Bong pun bergegas bergelantungan di pintu mobil.

Matsuura terus menembaki Won Bong. Sayangnya meleset dan Won Bong berhasil kabur.


Matsuura berteriak kesal.

Bersambung ke part 4....