• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 13 Part 1

Sebelumnya...


Usai menabrak Yoon Hee, Yoo Ra langsung kabur.

Yoo Ra histeris.

Yoo Ra : Itu kecelakaan, apa yang harus kulakukan, ibu? Dia masih hidup! Dia melihatku, aku harus bagaimana?

Yoo Ra lantas memutar mobilnya dan memutuskan kembali kesana.


Yoon Jae yang masih melajukan mobilnya, marah.

Yoon Jae : Ha Yoon Hee, kau bodoh! Aku menyuruhmu turun dan kau turun? Tae Il, pria itu. Siapa dia? Siapa dia sampai membuatmu menciptakan keributan besar untuk hal yang tidak berguna?

Yoon Jae kemudian memutar mobilnya, memutuskan kembali ke tempat ia menurunkan Yoon Hee tadi.


Yoon Hee yang terkapar bersimbah darah ditemukan Yeon Hwa. Dengan napas tersengal-sengal lantaran menahan sakit yang luar biasa, Yoon Hee minta tolong pada Yeon Hwa.

Gelang kaki Yoo Ra yang dipegang Yoon Hee pun jatuh ke aspal.

Sayangnya, Yeon Hwa tidak melihat gelang itu.

Yoon Hee tak sadarkan diri. Yeon Hwa pun berusaha mencari tahu siapa wanita yang bersimbah darah itu.

Yeon Hwa menyibak rambut Yoon Hee. Betapa kagetnya ia saat tahu itu Yoon Hee.


-Cuplikan selanjutnya-

Yeon Hwa dan Yoon Jae ada di rumah sakit.

Yoon Jae melihat percikan darah dibaju Yeon Hwa dan langsung mencurigai Yeon Hwa.

Yeon Hwa terkejut Yoon Jae menuduhnya menabrak Yoon Hee.

Ep 13.


Yoo Ra masih kalut, ia tak tahu harus bagaimana.

Dan begitu mobilnya tiba di lokasi kecelakaan, ia terkejut melihat Yeon Hwa disana.

Yoo Ra pun cemas. Ia takut wanita yang ditabraknya mengatakan soal dirinya karena wanita itu sempat melihatnya.

Yoo Ra melewati Yeon Hwa begitu saja.


Yeon Hwa melepas mantelnya dan menyelimuti Yoon Hee.

Setelah itu, Yeon Hwa menghubungi ambulance.

Yoo Ra kembali. Ia memarkirkan mobilnya di belakang mobil Yeon Hwa.

Yoo Ra kemudian menghampiri Yeon Hwa dan pura2 terkejut melihat kecelakaan itu.

Yoo Ra : Apa yang terjadi? Apa kau menabraknya?

Yeon Hwa : Sepertinya dia korban tabrak lari. Kita harus bagaimana? Dia pendarahan hebat.

Yeon Hwa kemudian menatap Yoon Hee dan berusaha membangunkan Yoon Hee.

Yoo Ra terkejut tahu yang ditabraknya adalah Yoon Hee.

Yeon Hwa lalu menyuruh Yoo Ra mengambil selimut di mobilnya.

Yeon Hwa : Ini saja tidak cukup. Dia pendarahan hebat dan kita tidak bisa memindahkannya. Dia kedinginan.


Yoo Ra bergegas ke mobil Yeon Hwa.

Saat membuka pintu mobil Yeon Hwa, matanya langsung tertuju pada CD rekaman CCTV itu.

Yoo Ra pun langsung mengamankan CD itu, lalu mengambil selimut dan memberikannya pada Yeon Hwa.


Yoo Ra : Kau sudah memberitau Presdir?

Yeon Hwa : Belum, aku belum memberitahunya. Apa yang harus kubilang? Kematian ayahnya belum lama ini.


Yoon Jae yang masih di jalan, berselisih jalan dengan ambulance.


Yoo Ra menyuruh Yeon Hwa membawa Yoon Hee ke RS.

Yoo Ra bilang, karena hari itu hari yang penting bagi Yoon Jae sebagai Presdir J, maka ia yang akan memberitahu hal itu pada Yoon Jae.

Yoo Ra lalu tanya, apa Yeon Hwa menghubungi polisi.

Yeon Hwa : Polisi? Karena aku panic, aku belum sempat menelpon polisi.


Ambulance datang.

Yoo Ra mnyuruh Yeon Hwa menemani Yoon Hee ke RS.

Yoo Ra : Biar aku yang menghubungi polisi dan hubungi aku setelah tiba di rumah sakit.

Yeon Hwa mengangguk. Ia langsung ke mobilnya, mengambil tasnya.

Sementara petugas medis mulai mengevakuasi Yoon Hee ke ambulance.

Setelah itu, Yeon Hwa ikut naik ke ambulance.


Setelah ambulance pergi, Yoo Ra menarik napas lega.

Saat hendak kembali ke mobilnya, ia menginjak pecahan kaca lampu depan mobilnya.

Yoo Ra gemetaran dan bergegas memungut pecahan kaca lampu mobilnya.


Setelah itu, ia balik ke mobilnya dan menyimpan pecahan kaca lampu serta CD Yeon Hwa ke dalam tasnya.

Yoo Ra lalu teringat Yoon Hee yang minta tolong padanya.

Yoo Ra : Kenapa harus Yoon Hee korbannya? Dia melihatku, bagaimana ini. Tidak, dia pasti tidak melihatku. Aku pastikan dia tidak melihatku.


Yoon Jae kembali berpapasan dengan ambulance itu.


Yoo Ra kini di jalan. Yoo Ra memikirkan Yeon Hwa yang menolong Yoon Hee.

Yoo Ra : Bukan aku, tapi kau Seol Yeon Hwa. Kau yang menabraknya, bukan aku. Tuhan berpihak padaku. Kau tidak beruntung.

Yoo Ra lantas menghubungi seseorang.


Sementara itu, dua orang pria tengah bermain tenis. Salah satunya adalah Detektif Park Chang Doo.

Chang Doo memarahi rekannya yang kalah melawan dia.


Sekarang, Chang Doo sudah kembali ke kantornya.

Telepon di mejanya berbunyi.

Yoo Ra menghubungi Chang Doo. Ia melaporkan kecelakaan itu pada Chang Doo.

Yoo Ra menyebut dirinya sebagai saksi dan Yeon Hwa pelaku tabrak lari.

Yoo Ra : Pelaku dan korban sekarang sedang pergi ke rumah sakit.

Polisi minta nomor Yoo Ra dan Yeon Hwa.

Yoo Ra sontak kaget nomornya juga diminta.


Yoon Jae sampai di tempat ia menurunkan Yoon Hee tadi sekaligus lokasi kecelakaan Yoon Hee.

Yoon Jae pun bingung karena tidak bisa menemukan Yoon Hee.


Nyonya Jang mengundang para pemegang saham ke rumahnya.

Nyonya Jang : Uri Yoon Jae terlihat sangat lelah. Saat mendiang Pimpinan masih hidup, dia bilang akan melakukannya dengan baik. Sangat ambisius. Pengalamannya masih kurang. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak bisa tidur dengan baik. Sebagai ibunya, aku sedih melihatnya.

Mereka terhasut.

Mereka lalu mengatakan respon para staff yang mengikuti training juga kurang baik terhadapnya.

Mereka lalu membahas soal pimpinan yang baru.

Nyonya Jang meminta mereka membuat keputusan yang bagus demi perusahaan.


Kang Wook di kamar Yoon Jae. Ia melihat buku-buku Yoon Jae.

Kang Wook : Ini adalah buku yang sudah muak kubaca saat masih di Perancis. Ha Yoon Jae, kelihatannya kita bisa hidup bersama dengan baik.

Nyonya Jang masuk dan menyuruh Kang Wook. Nyonya Jang berencana mengenalkan Kang Wook pada pemegang saham perusahaan.


Yoon Jae sedang di perjalanan.

Yoon Jae : Ha Yoon Hee, kenapa kau selalu membuatku dalam masalah!

Yoon Jae lalu menelpon sopirnya.

Yoon Jae : Jika kau sampai disana, temukan Yoon Hee dan pulang bersamanya.


Yoon Hee juga masih di jalan menuju RS.

Yeon Hwa menangis dan terus menggenggam tangan Yoon Hee. Yeon Hwa meminta petugas medis menyelamatkan Yoon Hee.


Yoo Ra sendiri tiba di lokasi training.

Ia lantas menghentikan mobilnya sejenak.

Kemudian, ia menginjak pedal gas dan menabrakkan mobilnya ke tiang listrik.

Yoo Ra langsung tak sadarkan diri.


Tuan Choi akhirnya selesai menulis buku hukumnya.

Tak lama, Nyonya Han masuk membawakannya teh.

Tuan Choi : Aku penasaran kapan aku bisa menyelesaikan buku ini dan akhirnya sekarang selesai.

Nyonya Han : Masalah Yeon Hwa juga sudah terselesaikan dan kau sudah menyelesaikan bukumu. Chukkae, yeobo.

Nyonya Han lalu mengajak Tuan Choi pergi minum dengan Nyonya Jo untuk merayakan itu.


Diluar, Nyonya Jo cemas karena Yoo Ra tidak bisa dihubungi.

Soo Ae yang berdiri di depan Nyonya Jo pun berkata, biar dia saja yang menghubungi Yoo Ra.

Nyonya Jo : Memangnya kau tahu cara menelpon orang.

Soo Ae : Tahu, kita harus menekan nomornya satu per satu.

Nyonya Jo kembali menghubungi Yoo Ra.

Bersamaan dengan itu, Tuan Choi dan Nyonya Han keluar dari kamar.

Nyonya Jo mengatakan, Yoo Ra pergi dengan terburu-buru dan tidak bisa dihubungi sekarang.

Tuan Choi curiga, Yoo Ra balik ke kantor untuk mengambil barang yang ketinggalan.

Nyonya Jo : Kenapa dia masih tidak menjawab!

Tuan Choi : Dia mungkin ada di tempat berisik atau dia meninggalkan ponselnya di tasnya.

Nyonya Han lalu memberitahu Nyonya Jo soal Tuan Choi yang sudah selesai menulis buku.

Nyonya Han lalu ber-aegyo, mengajak Nyonya Jo merayakan itu. Ia bilang akan membuat masakan yang enak.

Respon Nyonya Jo tidak bagus. Dia merasa terganggu dengan sikap Nyonya Han itu.


Soo Ae ikut2an ber-aegyo. Ia dengan manisnya menyuruh Nyonya Jo berdiri dan memberikan penekanan saat mengucapkan kata 'berdiri'.

Barulah, Nyonya Jo tertawa.

Nyona Jo lantas menyuruh Nyonya Han menghubungi Yoo Ra.


Ambulance sudah tiba d RS. Dokter menanyakan kondisi Yoon Hee pada Yeon Hwa. Yeon Hwa bilang, sekitar 20 menitan, Yoon Hee masih sadar.

Dokter : Apa tabrakan langsung?

Yeon Hwa : Aku tidak tahu. Tapi dia pendarahan hebat.

Dokter langsung membawa Yoon Hee untuk ditangani.


Sementara itu, Yoo Ra ke bengkel. Pemilik bengkel kaget melihat mobil Yoo Ra rusah separah itu. Yoo Ra bilang, jalanan licin dan mobil menabrak pohon.

Yoo Ra lalu meminta pihak bengkel memperbaiki mobilnya diam2 dan tidak meninggalkan jejak.. Ia juga bilang, mau menjual mobilnya sebagai mobil bekas.

Pemilik bengkel mengatakan, meskipun ia memperbaikinya sebagus mobil, tetap saja nantinya pembeli mobil itu akan mengetahui kondisi mobil sebenarnya.

Yoo Ra mengaku, akan menjual mobilnya diam-diam.

Pemilik bengkel mengambil bukunya dan meminta nama dan nomor Yoo Ra.

Yoo Ra : Berikan saja kartu namamu. Aku yang akan menghubungimu dan aku akan membayar mahal untuk biaya reparasinya. Tolong bergegas lah.


Yoon Jae dihubungi supirnya. Supirnya memberitahu kalau ia tak berhasil menemukan Yoon Hee.


Yeon Hwa yang sedang di ruang operasi, dihubungi Chang Doo.

Chang Doo : Aku menerima laporan kecelakaan, itulah kenapa aku menghubungimu.

Yeon Hwa : Dia sedang di ruang operasi sekarang.


Tae Il masih terkapar di gudang. Ia kini sendirian.

Tae Il yang takut Yoon Hee cemas, berniat menghubungi Yoon Hee. Ia meraih ponselnya dan mendengar pesan suara Yoon Hee.

Tae Il kemudian bangkit dengan sisa2 tenaganya.

Tae Il : Aku akan mencarimu.


Yoo Ra kini ada di taksi. Sebelum menghubungi Yoon Jae, ia menenangkan dirinya dan bicara sendiri kalau Yeon Hwa menabrak Yoon Hee.

Sopir taksi menatap heran Yoo Ra.


Barulah Yoo Ra menghubungi Yoon Jae.

Yoo Ra : Yoo Ra Eonni kecelakaan dan ada di rumah sakit sekarang. Seol Yeon Hwa menabraknya dan ada di rumah sakit sekarang.

Yoon Jae kaget mendengarnya.


Setelah mengatakan itu, Yoo Ra langsung memutus panggilannya. Ia menarik napas lega.

Sementara Yoon Jae langsung memutar mobilnya dan bergegas ke RS.


Di depan ruang operasi, Yeon Hwa teringat Yoon Jae. Ia meraih ponselnya dan menatap foto Yoon Jae

Yeon Hwa : Timjangnim akan baik2 saja. Operasinya akan sukses. Jadi jangan cemas.


Soo Ae sedang bernyanyi di depan orang tua dan neneknya.

Habis bernyanyi dia minta 500 won ke Tuan Choi. Nyonya Han langsung menegur Soo Ae.

Tuan Choi : Soo Ae-ya, 500 won untuk apa?

Tuan Choi dan Nyonya Jo kemudian tertawa.

Soo Ae memasukkan uang 500 wonnya ke dalam celengannya.


Nyonya Han masuk dan memarahinya. Nyonya Han tanya untuk apa uang itu.

Soo Ae bilang, ia mau memberikannya pada paman yang jahat.

Nyonya Han : Paman jahat? Apa itu paman yang kau bicarakan sebelumnya.

Soo Ae : Dia jahat sama aku dan Kak Yeon Hwa. Dia membekap mulutku dan memarahiku. Dia juga memukul kakak. Nappeun Ahjussi meminta uang. Dia bilang tidak akan memukul kakak sepanjang kami memberikan uang.

Nyonya Han terkejut. Dia langsung merasa bersalah karena tidak tahu penderitaan putrinya selama ini.

Bersambung ke part 2....

Different Dreams Ep 29-30 Part 4

Sebelumnya...

Oke gaes, sebelum lanjut, ni sy mau kasih kabar... Lee Young Jin aka Mbak Yo Won udah dapat drama baru lagi.... Judulnya The Defender : Human Rights.. Genrenya hukum lagi... Mbak Yo Won meranin seorang pengacara yang memiliki luka masa lalu yang tidak bisa ia ceritakan pada siapapun...

Lead male?? Dia Choi Gwi Hwa Ahjussi... dia si Boss Kang nya Ji Soo di My Golden Life...

Pas dapat kabar ini, sy langsung teriak, 'KENAPA BUKAN LIM JU HWAN!!" mana genrenya hukum lagi..  perpaduan yang pas kalo mereka yg mainin... ditambah, sy gk puas lihat mereka di Different Dreams dan berharap mereka ketemu lagi di next drama bertema historical atau hukum....

Gimana menurut kalian??

Oke lanjooooot....

Lanjutan part kemarin gaes...


Young Jin : Mari kita hindari kematian yang tidak perlu. Menurutku, kau kalah jumlah.

Young Jin masuk ke gedung KPG, disusul oleh Bu Myeong dan So Min.

Fukuda mulai marah.

*Aigoooo... sy klo jd Fukuda juga pasti marah... Ibaratnya, Young Jin ini kek ngianatin dia lah... tapi Young Jin juga gak bisa disalahin sih, karena dia cuma membela Joseon yang ditindas Jepang. Masih berharap, Fukuda dan Hiroshi entar mendukung Young Jin. Apalagi ayahnya Fukuda kan juga berusaha menghentikan perang antara Korea-Jepang...


Young Jin menemui Won Bong dan Kim Goo. Young Jin bilang Konsulat Prancis telah menyetujui rencana penangkapan Jepang.

Won Bong : Mereka tidak akan membantu kita. Kita harus pergi sekarang.

Young Jin : Cheongbang membantu kita, jadi, Fukuda tidak bisa bertindak gegabah.

Kim Goo : Banyak orang sudah dikorbankan. Aku tidak akan membiarkannya.

Won Bong : Ayo keluar dari depan. Tidak akan begitu berbahaya jika ada lebih banyak orang di sekitar kita.


Matsuura minta Fukuda memberikan perintah ke penembak mereka untuk menembak Kim Goo setelah Kim Goo keluar.

Fukuda : Lalu bagaimana?

Matsuura : Mereka tidak akan bisa membunuh kita di sini. Mereka juga tidak punya bukti penembak jitu bagian dari kita.

Fukuda : Itu pilihan terakhir kita.

Matsuura : Kau akan membiarkannya lolos?


Kim Goo berpikir sejenak. Lalu ia menatap Won Bong. Won Bong mengangguk padanya. Kim Goo pun mengangguk pada Young Jin.

Won Bong dan Young Jin mengawal Kim Goo ke bawah.


Di bawah, Jin Soo, So Min dan Bu Myeong sudah menunggu.

Young Jin mengenalkan Bu Myeong ke Kim Goo. Dia bilang, Bu Myeong akan mengawal Kim Goo ke Hangzhou.

"Aku Myeong So Dong."

"Bahkan jika kita membunuh Fukuda, tidak ada jaminan tidak akan ada pos pemeriksaan sebelum kau tiba di Hangzhou. Kau harus mengunakan kartu identitas pria Guangdong." ucap Young Jin.


Kim Goo menatap Ahn Gong Geun.

"Aku akan pergi usai membereskan gedung kantor." ucap Ahn Gong Geun.

"Pergilah ke Jiaxing dan cari pria bernama Chu Fucheng. Dia akan mencarikan tempat baru untuk Pemerintahan Sementara." suruh Kim Goo.

"Baik, Pak." jawab Ahn Gong Geun.

"Polisi akan memburumu tanpa lelah. Tolong jaga dirimu. Mari saling bertemu dalam keadaan hidup."


Semua anggota KPG membungkuk, memberi hormat padanya.


Won Bong dan Young Jin bersiap keluar.

Young Jin : Fukuda ada diluar. Kau tidak apa-apa?

Won Bong : Aku tidak bisa menghindari dia lagi.


Won Bong keluar duluan.

Fukuda kaget lihat Won Bong.

Disusul kemudian dengan Young Jin.

Mata Fukuda langsung mengarah ke Young Jin.


So Min pun keluar bersama Bu Myeong dan Kim Goo.


Taro dan Matsuuda masih mengawasi mereka.

Taro : Itu Kim Goo.


Fukuda : Jin Gook Bin-ssi, kau siapa?

Won Bong : Aku jelas bukan orang Cina.

Young Jin menatap Fukuda.

Won Bong beranjak ke mobil.


Young Jin menyusul Won Bong tapi ditahan Fukuda.

Young Jin : Minggir.

Fukuda : Jika kau pergi sekarang, kau tidak dapat kembali. Kau akan menyesali ini.


Taro dan Matsuuda masih menunggu kesempatan menembak Kim Goo.

Jin Soo, So Min dan Bu Myeong berdiri mengelilingi Kim Goo.

Taro tanya, apa isyarat dari Fukuda.

Matsuuda : Kepalan tangan Jaksa Fukuda.


Young Jin beranjak ke mobilnya.

Fukuda benar-benar marah dan mengepalkan tangannya.


Matsuuda pun langsung melepas tembakannya. Tembakannya mengenai Jin Soo.

Semua terkejut.

Anak buah So Min langsung mengarahkan pistol ke tim Fukuda.

Young Jin mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Fukuda.


Won Bong bergegas melindungi Kim Goo. Ia memeluk Kim Goo. Tepat saat itu, tembakan dari Matsuuda kembali meletus dan mengenai lengan Won Bong.


Nam Ok tak tinggal diam. Ia memutar senjatanya mencari penembak Kim Goo.


Tak lama kemudian, ia mendapatkannya dan langsung menembak mereka.

Matsuuda terluka di lengannya.

Jung Im yang sedari tadi menunggu di mobil, lngsung mengambil pistolnya dan pergi dari mobil.


Won Bong berteriak, minta rekan2nya melindungi Kim Goo. Matsuura kesal melihat Won Bong mengevakuasi Kim Goo ke mobil.


Sementara Fukuda, dia masih syok melihat Young Jin menodongkan senjata padanya.


Taro dan Matsuuda langsung kabur.


So Min memegangi Jin Soo dan menyuruh Won Bong cepat pergi.

So Min : Kami akan mengevakuasi orang-orang yang tersisa.

Jin Soo : Sebuah kapal akan menunggu di pelabuhan.


Young Jin yang masih mengarahkan senjatanya pada Won Bong mengajak Won Bong pergi.


Jung Im memburu Taro dan Matsuuda berdasarkan jejak darah Matsuuda yang bercecer di jalan.


Jin Soo dan So Min mendekati Fukuda.

Jin Soo : Jika kami mendapati penembak jitu salah satu dari anak buahmu, bersiaplah menerima akibatnya.

Jin soo dan So Min masuk ke gedung KPG.


Matsuura mendekati Fukuda.

Fukuda : Mereka tidak boleh tahu penembak jitunya bagian dari kita. Aku akan pergi ke tempat persembunyian. Kalian berpencarlah dan minta bantuan polisi militer.

Matsuura dan timnya meninggalkan Fukuda.


Taro sedang mengikat luka Matsuuda di pinggir gang.

Tak lama, Jung Im mendapati mereka.

Jung Im : Letakkan senjatamu dan bangun.

Taro berdiri.


Tapi Fukuda kemudian datang dan meminta Jung Im menyerah.

Jung Im pun lansung mengangkat tangannya.


Bersambung...

Next Ep :


Won Bong menembak Fukuda dan menolong Jung Im.


Young Jin dan Hiroshi akhirnya bertemu lagi!

Hiroshi : Bahkan jika kau mengecam bahwa metodeku salah, aku menyayangimu!

Young Jin : Kenapa ayah menyelamatkanku saat aku masih kecil?

Hiroshi menghentikan Young Jin yang hendak meminum racun (?)

Adegan selanjutnya, Young Jin menodongkan pistol pada Hiroshi!