• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Dan, Only Love Ep 5 Part 4

Sebelumnya...


Malamnya, Dan baru pulang ke rumah. Bu Jung berdiri diluar gelisah. Tangannya memegang nampan berisi makanan.

Dan menghampiri Bu Jung.

Dan : Bu Jung, ada apa?

Bu Jung : Sudah berjam-jam. Dia tak mau makan dan melarang siapapun masuk.


Sementara itu, Yeon Seo terus menari. Saat melakukan adegan memutar, ia lagi2 terjatuh.

Dan muncul di pintu dan iba melihat Yeon Seo.

Yeon Seo menari lagi tapi terjatuh lagi.


Melihat Yeon Seo jatuh, Dan pun menerobos masuk ke dalam.

Yeon Seo berdiri dan mau menari lagi. Dan menyuruhnya berhenti tapi Yeon Seo yang kesal, mengabaikan Dan dan berniat menari lagi.

Dan pun mendekati Yeon Seo.

"Hentikan. Jangan memaksakan dirimu." pinta Dan.

"Kau lupa? Jangan menyentuhku!" jawab Yeon Seo, lalu berniat menari lagi.

Dan : Kakimu berdarah.

Yeon Seo pun melihat kakinya. Berdarah.

Yeon Seo : Lalu?


Yeon Seo lantas duduk dan membuka sepatunya.

Yeon Seo : Kuku kakiku sudah berulang kali lepas. Banyak sekali sepatu pointe bernoda darah yang kubuang. Ini bukan apa-apa. Kaki ini akhirnya terlihat seperti kaki balerina.

Ia lalu melepaskan kain yang dijadikannya pengikat rambutnya dan membersihkan darah di kakinya dengan kain itu.

Dan pun menatap Yeon Seo.

Dan : Hentikanlah. Harus memaksa diri sejauhi ini, aku tak mengetahuinya. Kau sangat kesakitan. Hari ini sudah cukup. Ya?

Dan lalu membersihkan darah di kaki Yeon Seo.

Yeon Seo : Jangan konyol. Aku sudah janji pada Direktur Ji. Aku harus siap dalam seminggu


Dan : Dengarkan. Kau tak bisa terus berlatih dengan kaki seperti ini. Bagaimana kalau terluka lagi? Kau akan kembali jadi penyendiri dan pemarah? Tak ada gunanya kalau kau tak bahagia.

Yeon Seo : Aku benci padamu. Jangan mengkhawatirkanku. Jangan memedulikanku. Aku... benci menerima cinta. Membuatku ingin kembali lemah. Membuatku berpikir boleh menjadi lemah. Kupikir kau suka padaku. Benar-benar berpikir begitu. Kau bilang kau ada karenaku. Kau yang bicara manis padaku. Kalau bukan pembohong atau mata-mata, maka hanya ada satu. Kau suka padaku? Kau bilang tak bisa berbohong. Jawab saja ya atau tidak. Kau suka padaku? Kau suka?

Dan pun memejamkan matanya dan mengatakan tidak.

Yeon Seo : Baik, pergilah.


Yeon Seo lalu mengembalikan saputangan Dan. Ternyata saputangan itulah yang digunakan Yeon Seo untuk mengikat rambutnya dan untuk mengelap kakinya yang berdarah.

Dan tertegun.


Sekarang, Dan sudah berada di kamarnya. Ia sedang menulis catatannya.

Dan : Aku hampir melakukan kesalahan, tapi saat ini aku sedang melaksanakan misiku. Malaikat Dan. Subjek mulai menari lagi. Dia sangat sensitif dan pemarah.


Yeon Seo menari lagi tapi terjatuh lagi.

Yeon Seo pun istirahat sejenak. Ia mengambil handuknya dan mengelap keringatnya tapi kemudian ia melemparkan handuknya saking kesalnya.


Malamnya, Yeon Seo masih latihan. Kakinya terluka dan terluka lagi, sampai ia membuang beberapa sepatu baletnya yang bernoda darah.


Hingga hari pun kembali pagi, Yeon Seo juga masih latihan.

Dan pun datang dan menatap lirih Yeon Seo.


Lalu Dan mengajak Gureum jalan2 ke taman.

Sehelai daun jatuh ke tangan Dan tapi tidak ada pesan apapun di daun itu.

Dan : Tanpa menerima pertanda  aku berjuang seorang diri.


Malam datang lagi. Kemudian pagi lagi. Yeon Seo pun mematikan alarmnya yang berbunyi tepat jam 5.

Setelah itu, Yeon Seo kembali latihan.


Di kamarnya, Dan terus memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk Yeon Seo.

Dan : Pada awalnya, masalahnya sifat pemarahnya. Tapi saat ini, dia terlalu sibuk untuk mencintai. Apa ada cara... agar dia sukses dalam balet dan cinta?

Dan lalu melihat foto2 Yeon Seo.

Pandangannya jatuh ke foto Yeon Seo remaja yang sedang menari balet di tepi pantai.

Dan membalik foto itu dan menemukan sebuah tulisan.

(Pulau Mongyu, 2005. Hari aku mulai menari balet lagi. Panggung pertama dan penonton pertama)


Bu Jung masuk ke ruang latihan dan menemukan Yeon Seo tertidur di sana.

Bu Jung membangunkan Yeon Seo.

Yeon Seo terkejut.

Yeon Seo : Sekarang tanggal berapa? Hari apa?

Bu Jung : Hari H. Tepat seminggu sejak pengumumanmu. Jangan bergadang semalaman untuk berlatih. Kau dapat nol karena tak menjaga dirimu.

Bu Jung dan Yeon Seo beranjak keluar.

Bu Jung : Pagi ini bibimu telepon berkali-kali.

Ponsel Yeon Seo berdering.

Bu Jung :  Lihat ini. Dia menelepon setiap lima menit.

Yeon Seo pun menjawabnya, ini aku. Sekarang?


Yeon Seo pun pergi ke restoran, menemui paman dan bibinya yang sudah berada di sana. Ia ditemani Bu Jung.

Pak Geum mau berdiri, menyambut Yeon Seo begitu melihat Yeon Seo, tapi dilarang Bu Choi.

Bu Choi : Hari ini tak bersama sekretarismu?

Yeon Seo tak menjawab dan menyuruh Bu Jung menunggu diluar.

Yeon Seo lantas duduk.

Bu Choi : Kau tak pernah menjawab pertanyaanku.

Pak Geum : Bagaimana perasaanmu? Kau baik-baik saja?

Yeon Seo : Berikan perjanjian pencabutan surat kuasa. Aku bawa capku.

Bu Choi : Dokumennya masih belum siap.

Yeon Seo : Katanya hari ini teken, hingga menyuruhku datang.

Pak Geum : Kau bilang begitu?


Bu Choi : Pengacaraku sangat cermat. Jadi pengacaraku harus memeriksanya beberapa kali lagi. Maaf.

Yeon Seo : Aku pergi dulu.

Bu Choi : Tunggu. Minum teh sebelum pergi. Aku bibimu.

Yeon Seo : Kita tak terlalu dekat.

Bu Choi : Kau pasti sangat kecewa padaku. Untuk menebusnya...


Bu Choi pun memberikan hadiah anting pada Yeon Seo.

Yeon Seo : Apa ini?

Bu Choi :  Untuk minggu depan, Fantasia's Night. Pakai menghadiri acara.

Yeon Seo : Kau tahu aku tak pernah menyambut tamu.

Bu Choi : Investor Jepang yang sangat penting akan datang. Saat kuberi tahu namamu, dia bilang akan datang. Tanpa uangnya pertunjukanmu tak bisa digelar.

Pak Geum : Adakalanya, harus bertindak melawan keinginan. Begitulah dunia orang dewasa. Pada acara hari itu, kami akan umumkan bahwa semua terkait Fantasia... adalah milikmu, Yeon Seo.


Yeon Seo dan Bu Jung beranjak pergi.

Bu Jung : Melihatmu mulai menari lagi, sangat membahagiakan. Bahkan tanpa Dan kau bisa berjalan bersamaku seperti ini.

Yeon Seo : Dia tak punya tujuan. Dia pergi berlibur ke mana?

Bu Jung : Dia bilang apa?

Yeon Seo : Tidak. Jangan katakan. Bos yang tanya lokasi liburan adalah yang terburuk.

Bu Jung : Dalam acara Fantasia's Night, aku pasti akan membuatnya mendampingimu.

Yeon Seo : Ayo cepat. Aku harus berlatih.

Saat mau pergi, Yeon Seo dikejutkan dengan kedatangan Kang Woo.

Bu Jung pun langsung melepas pegangan Yeon Seo dan berkata kalau ia tak bisa membuat Kang Woo menunggu seorang diri di rumah mereka.


Kang Woo mengajak Yeon Seo pergi.

Kang Woo : Ini pekan terlama sepanjang tahun ini. Kau siap?

Yeon Seo : Sama sekali tidak. Aku benar-benar celaka. Semuanya kacau.

Kang Woo : Yeon Seo-ssi, dibuat nyaman. Perjalanan ini akan lama.

Yeon Seo : Kita akan ke mana? Ke permulaan.


Dan sendiri sudah tiba di pulau itu. Ia pun mulai membuat tempat menari balet untuk Yeon Seo.


Yeon Seo dan Kang Woo kini sudah di kapal.


Dan melihat kedatangan Yeon Seo. Ia pun langsung sembunyi dalam sebuah gubuk yang tak jauh dari sana.

Yeon Seo : Tempat ini...

Kang Woo : Apa kau ingat?

Yeon Seo : Rasanya tak asing. Apa ini? Apa yang kau rencanakan? Sampai jauh-jauh ke sini.

Kang Woo : 2005. Sebelum kau berangkat sekolah ke Rusia. Kau pergi ke pulau untuk program Kunjungan Balet.


Yeon Seo : Bagaimana kau tahu? Kau memeriksa masa laluku? Kim Dan, kan?

Dan yang mengintip mereka pun heran kenapa Yeon Seo bisa langsung curiga ia yang memberitahu Kang Woo soal itu.

Yeon Seo : Semua ini... ulah Kim Dan, kan?

Yeon Seo kemudian teriak, menyuruh Dan keluar.

Dan : Ada apa dengannya!


Kang Woo : Hari ini, kau balerina utamaku.  Kau pikir aku tak tahu kapan lahir dan bagaimana dibesarkan? Kau tak mau balet, makanya kau bersembunyi dan menangis. Kudengar seperti itu.

Dan : Aku tak tahu. Bagaimana dia tahu?

Yeon Seo : Ada seorang anak. Aku sudah lupa anak itu. Anak itu... penonton pertamaku. Aku menari untuknya. Hanya untuknya.

Kang Woo : Hari ini, akan kusaksikan tarianmu. Tarian hanya untuk penonton pertamamu.

Yeon Seo : Aku tak ingat. Sejak kecil, tak ada rutinitas.

Yeon Seo akhirnya mengaku kalau ia tak bisa melakukan gerakan memutar tapi bisa melakukan teknik lain.

Kang Woo : Tentu saja. Tak menari selama tiga tahun. Ini baru seminggu. Kau pikir aku berharap kau akan sempurna? Kau terlalu percaya diri. Aku ingin melihat sebesar apa kegigihanmu. Otot rhomboid, erektor tulang belakang, otot soleus. Kau butuh seminggu untuk pencapaian sejauh ini. Ini keajaiban.

Dan : Bagus sekali, Tulang Rusuk.

Kang Woo : Santai saja. Jangan pikirkan turnout, keseimbangan atau yang lainnya. Menarilah seperti pertama kalinya.

Kang Woo menyalakan musik di ponselnya.


Dan Yeon Seo mulai menari.

Melihat Yeon Seo menari, Dan sontak memegangi dadanya yang terasa sakit.


Tak lama, ia teringat masa lalunya saat melihat Yeon Soo menari di tempat itu.


Yeon Seo terus menari. Kang Woo memperhatikan Yeon Seo.

Dan berkaca-kaca melihat Yeon Seo menangis.


Yeon Seo sendiri terkejut karena ia bisa menyelesaikan tariannya.

Kang Woo lantas memeluk Yeon Seo.

Tangis Dan pecah.


Dan teringat masa kecilnya. Saat ia melihat Yeon Seo menari.

Dan menangis ketika Yeon Seo menyelesaikan tariannya.

Yeon Seo yang melihat Dan nangis pun mengira tariannya jelek.

Dan pun berkata, bahwa tarian Yeon Seo adalah hal terindah yang pernah dilihatnya. Yeon Seo pun tersenyum dan memeluk Dan.

Flashback end...


Dan bingung kenapa hatinya sakit melihat Yeon Seo dipeluk Kang Woo..

Dan : Kabar bagus. Sepertinya Yeon Seo, yang sedingin es, yang seperti gong hampa dan bising, mulai merasakan sesuatu. Permulaannya tampak segan, namun masa depannya akan memiliki cinta. Misiku hampir selesai. Tapi... kenapa hatiku terasa sakit?


Bersambung....

Dan, Only Love Ep 5 Part 3

Sebelumnya....


Yeon Seo meminta Dan jangan bergerak dan hanya berdiri.

Dan menurut.

Lalu Yeon Seo meletakkan tangannya di bahu Dan dan mulai menari.

Yeon Seo terus berputar-putar di dekat Dan, membuat Dan gugup.

Lalu ketika Yeon Seo mendekatkan bibirnya ke Dan, kita bisa mendengar suara detak jantung Dan.

Dan yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya menyuruh Yeon Seo berhenti.

Yeon Seo berhenti. Dan pun bergegas keluar setelah Yeon Seo berhenti. Yeon Seo sewot, Hya!


Dan membuka pintu. Ia pun seketika melonjak kaget karena Bu Jung yang tahu2 ada di depannya.

Bu Jung mendelik ke arah Yeon Seo. Lalu Bu Jung berkata, ada tamu untuk Yeon Seo.


Kang Woo pun muncul.

Ia lalu memeriksa ruangan tempat Yeon Seo berlatih.

Kang Woo : Temperatur dan kelembaban bagus. Cermin juga bersih. Dan di sini terang.

Yeon Seo : Kau datang mengawasiku?

Kang Woo : Karena aku ingin bertemu. Aku mengkhawatirkan tempat dan lingkunganmu berlatih. Kau benar-benar tak butuh pelatih atau tukang pijat? Aku masih khawatir kau melakukan ini... hanya seorang diri.

Yeon Seo : Aku tak sendiri. Ada dia.

Yeon Seo menunjukan Dan.

Kang Woo langsung kesal.

Yeon Seo : Dan Bu Jung. Walaupun sendiri, aku bisa mengatasinya.

Kang Woo : Dua minggu lagi jadwal Fantasia's Night. Kita putuskan partisipasimu... dari kondisimu seminggu lagi Kau akan hadir sebagai balerina atau pimpinan yayasan.

Yeon Seo : Cara penyampaian yang panjang bahwa aku harus bersiap.

Kang Woo : Aku banyak menyita waktumu. Aku permisi dulu.


Sebelum pergi, Kang Woo mengajak Dan bicara sebentar.


Kang Woo membawa Dan ke tepi sungai.

Dan : Apa yang mau kau bicarakan? Aku harus bergegas.

Kang Woo tiba2 mencengkram Dan.

Dan pun bingung, kau kenapa?

Kang Woo : Kau siapa? Kutanya lagi. Apa tujuanmu? Kau mendekatiku untuk mengetahui perasaan Yeon Seo? Bilang akan membantuku, hanya untuk mengkhianatiku? Kau mengejar uangnya?

Dan tambah bingung maksud Kang Woo.


Kang Woo pun mengingat saat dia tadi melihat Yeon Seo latihan bersama Dan.


Kang Woo : Kau gigolo? Kau bekerja sebagai sekretaris untuk membuatnya menyukaimu untuk menguras uangnya?

Dan : Apa maksudmu? Menguras uang siapa?

Dan lalu melepaskan cengkraman Kang Woo.

Dan : Omong kosong. Aku tak pernah tertarik dengan harta. Aku tak menginginkan sesuatu yang tak kekal.

Kang Woo : Lalu? Kau tulus suka padanya?

Dan : Apa kau bilang?

Kang Woo : Dengar. Duniamu dan Yeon Seo berbeda.

Dan : Aku paham sekali soal itu.

Kang Woo : Kalau tahu, cepat menyerah. Jangan terlalu berharap seperti orang bodoh. Kalau menganggu kemunculannya kembali karena emosi remehmu, aku takkan mengampunimu. Paham?

Kang Woo beranjak pergi. Dan sewot : Siapa menyukai siapa? Apa?

*Si Kang Woo ini mah cemburu... Dia gk rela Yeon Seo dimiliki pria lain. Dia tuh nganggep Yeon Seo tuh Seol Hee... Makin kesel ama ini orang...


Dan pun langsung ke gereja, mencari Hoo.

Saat itu, di gereja ada beberapa jemaat.

Dan teriak2, Hoo Sunbae! Ini darurat! Sunbae!

Pria berjubah hitam di depan Dan pun langsung menatap galak Dan.

Dan sendiri kaget melihat si pria berjubah hitam itu. Dia Hoo..

Dan : Aku punya pertanyaan.

Hoo : Sempurna. Pria dalam jubah ini ahli dalam mendengarkan. Katakanlah.

Dan kaget, di sini?

Hoo mengangguk.

Dan : Apa kau pernah mencium manusia?

Sontak para jemaat kaget mendengar pertanyaan Dan.

Hoo pun langsung menjewer Dan dan menarik Dan ke ruangan lain.


Hoo : Apa maksudmu? Ada apa? Ada apa? Katakan. Ada apa? Kenapa mendadak muncul seperti ini?

Dan : Kau bisa mengambil tubuh manusia kapan pun mau, kan? Sayapmu tak mendadak keluar... seperti sayap rusak. Iya, kan?

Hoo : Ya, lantas?

Dan : Sepertinya karena tubuh ini.

Hoo : Lupakan tubuhmu. Kau ingin lenyap sebagai debu alam semesta?

Dan : Misiku belum berakhir. Dan soal misi itu. Aku harus membantunya menemukan cinta? Tapi apa harus cinta antar sesama manusia? Harus, kan?

Dan pun kebingungan dan duduk membelakangi Hoo.

Dan akhirnya mengaku, kalau ia mencium Yeon Seo dan jantungnya mendadak mulai berdetak. Ia fikir jantungnya yang rusak.

Dan : Kemudian mendadak aku merasa tercekik. Tulang Rusuk... tanya apa aku punya perasaan pada Yeon Seo.

Hoo : Kau harus kuapakan?


Hoo kemudian ingat sesuatu. Ia pun berkata, 15 tahun lalu ada malaikat  yang bertugas dalam seni. Dan malaikat itu adalah Kang Woo.

Hoo : Dia mengambil bentuk manusia dan diberi misi untuk menginspirasi seniman.

Flashback...


Seorang pria tua tengah melukis Kang Woo.

Lalu pria itu marah karena lukisannya jelek. Ia mencoret2 lukisannya dan membanting lukisannya.

Kang Woo marah, apa lagi kesalahan kali ini? Ini sudah yang keempat puluh tiga kalinya!

Lalu Kang Woo pergi.

Hoo : Ketika dia mulai lelah dengan seniman pemilih dia bertemu orang ini.


Kang Woo duduk di tepi laut dan menikmati makanannya.

Seol Hee datang dan memeluk Kang Woo dari belakang.

Seol Hee juga seorang balerina. Dan ia menari di depan Kang Woo.

Hoo : Kudengar ada kemungkinan tercampur aduk, terutama malaikat seni. Inspirasi... tertukar dengan cinta.

Dan : Seorang malaikat jatuh cinta... dengan mahluk lain selain Tuhan? Apa itu mungkin?


Kang Woo ke gereja dan meninggalkan saputangannya di sana.

Seol Hee mendekati Kang Woo. Seol Hee mengenakan baju putih, persis seperti baju yang digunakannya saat ia tewas di depan Kang Woo.


Kang Woo lalu menyematkan sebuah cincin ke jari Seol Hee.

Flashback end...


Hoo : Percaya bahwa boleh mencintai selain Tuhan adalah kesombongan dan dosa.

Dan : Lalu apa yang terjadi pada malaikat itu?

Hoo : Menurutmu apa yang terjadi pada malaikat... yang mengabaikan Tuhan?

Dan terdiam.


Sekarang Dan beranjak pergi meninggalkan gereja.


Tanpa disadari Dan, Kang Woo muncul di belakangnya.

Kamera lalu menyorot cincin Seol Hee di jari Kang Woo.

Kang Woo benar2 tahu siapa Dan gaes....

Bersambung ke part 4...