• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 7 Part 3

Sebelumnya...


Lanjut gaes.. sy penasaran siapa pembunuhnya. Do Chi Gwang? Jang Hae Ryong? Gk ada tersangka baru sejauh ini, cuma mereka... Sy masih berusaha mempercayai Chi Gwang, meski semua klu mengarah ke dia...

Bu Yeom kini ada di ruang tim investigasi korupsi bersama Chi Gwang dan Young Koon.

Bu Yeom ke meja Chi Gwang. Chi Gwang berdiri di depan mejanya. Sedangkan Young Koon bersender di mejanya pula.

Bu Yeom menatap Chi Gwang, lalu membuka laci Chi Gwang. Disana, dia menemukan sejumlah dokumen kasus lama yang tadinya ingin diusut Chi Gwang, tapi ditolak Jin Woo.

Bu Yeom : Jika sejumlah preman ditemukan tewas, perlukah kita usut? Atau tidak? Aku bingung. Kurasa masyarakat tidak berharap pelaku segera ditangkap. Toh yang tewas dan dikubur adalah penjahat. Pak Do, obsesimu mengejutkan. Semua data lama masih tersimpan.


Jin Woo kemudian masuk dan memarahi Chi Gwang.

Jin Woo : Do Chi Gwang, sudah kubilang hentikan!

Bu Yeom : Wakil Komisaris Park....

Jin Woo seketika berhenti bicara dan menoleh ke Bu Yeom.

"... biar aku yang bicara." ucap Bu Yeom lagi.


Bu Yeom lantas duduk di kursi Chi Gwang.

Bu Yeom : Baguslah korban dapat segera dikenali, tapi Tim Investigasi Korupsi tidak berhak memimpin investigasi. Nanti jurnalis mengira polisi terlibat dalam pembunuhan ini.

Chi Gwang : Polisi memang terlibat. Park Si Young adalah mantan polisi. Sebelum Baek Sung Cheol tewas pun, dia mengunjungi Kim Jae Myung, yang juga mantan polisi.

Jin Woo : Bagaimana kau bisa tahu?

Chi Gwang : Dari daftar pengunjungnya. Tampaknya kau juga mengunjunginya beberapa kali.

Jin Woo : Kau juga. Kau ke sana tadi pagi!


Young Koon yang sedari tadi diam mendengarkan perdebatan Jin Woo dan Chi Gwang, akhirnya angkat bicara.

Young Koon : Aku keluarganya. Aku menanyakan soal pembebasannya.

Young Koon lantas beranjak mendekati mereka.

Young Koon : Kim Jae Myung dipenjara karena pembunuhan saat dia diselidiki kasus korupsi 15 tahun lalu. Setelah itu, mayat-mayat itu dikubur.

Bu Yeom : Teruskan.

Young Koon : Park Si Young satu tim dengannya. Dia juga dahulu menyelidiki catatan suap Muil. Catatan yang disimpan Kim Jae Myung.

Bu Yeom : Lantas?

Young Koon : Kim Jae Myung mungkin dalang dari penguburan itu. Kemungkinan besar dia tahu sesuatu.

Bu Yeom : Bisa-bisanya kau menuding ayahmu seperti itu.

Young Koon : Karena aku polisi.


Chi Gwang : Bu. Silakan teruskan rencanamu. Tapi tolong izinkan kami menyelidiki Kim Jae Myung. Begitu ada petunjuk mengenai pembunuh atau catatan suapnya, akan kami laporkan secara langsung. Akan kami limpahkan ke Tim Investigasi.

Jin Woo : Bu, kita sudah menyepakati pembebasan bersyaratnya. Jika Tim Investigasi Korupsi menangani kasusnya, jaksa tidak akan senang karena mengira diincar oleh kita.

Bu Yeom : Tapi aku tidak sepakat. Lagi pula, kita tidak perlu menyenangkan jaksa. Seperti kata Pak Do. Hasilnya belum pasti. Baiklah. Selidiki saja.


Bu Yeom keluar, diantar Young Koon, Chi Gwang dan Jin Woo.

Diluar, Soo Yeon dan tim Hae Ryong sudah menunggu.

Bu Yeom : Pak Jang, teruskan mengusut pembunuhan ini. Pak Do akan mengusut Kim Jae Myung. Bekerjasamalah jika perlu. Jika butuh klarifikasi, laporkan kepadaku.


Bu Yeom beranjak pergi. Chi Gwang bertingkah sebelum Bu Yeom menghilang dari pandangannya. Ia tanya, siapa informan yang dikatakan Hae Ryong di ruang investigasi tadi. Ia sengaja menanyakan itu saat Bu Yeom masih ada disana, agar Hae Ryong mau bicara.

Chi Gwang : Katamu ada informan tepercaya yang melaporkan Baek Sung Cheol akan keluar negeri. Jika tahu informannya, bisa kuusut.

Terpaksa lah Hae Ryong memberitahu siapa informannya karena ada Bu Yeom disana.

Hae Ryong : Adik Baek Sung Cheol.

Chi Gwang tersenyum senang.


Sekarang, Tim Investigasi Korupsi memulai penyelidikan mereka. Chi Gwang dari mejanya, tanya, siapa nama adik Sung Cheol.

Soo Yeon yang sedang memeriksa data Sung Cheol ditemani Young Koon, menjawab, Baek Song Yi.

Soo Yeon : Selisih usianya jauh. Setelah lulus kuliah di luar negeri di usia 35, dia menjadi kontraktor di Gem Trade. Dia menjadi CEO sementara setelah Baek Sung Cheol hilang.

Chi Gwang beranjak dari mejanya dan menyuruh Soo Yeon memanggil Song Yi.

Soo Yeon kaget.

Soo Yeon : Catatannya bersih dan alibinya kuat. Jika dia informan Pak Jang, timnya pasti sudah memeriksa latar belakangnya.

Chi Gwang : Individu tanpa catatan kriminal menjadi ketua geng kakaknya yang hilang.

Soo Yeon : Benar juga, ya.

Chi Gwang : Panggil dia dan cari tahu keinginan anak buah Baek Sung Cheol. Pasti mereka punya alasan saat menyerahkan jabatan CEO itu.

Soo Yeon mengerti dan langsung meraih ponselnya.


Young Koon juga kembali ke mejanya.

Chi Gwang yang hendak kembali ke mejanya juga, memanggil Young Koon.

Chi Gwang : Para korban yang sudah dikonfirmasi...

Young Koon : Akan kuselidiki juga. Akan kucek orang yang mewarisi jabatan mereka setelah hilang.

Chi Gwang : Bagus.


Chi Gwang menghubungi Tae Joo.

Chi Gwang : Kami akan membuka ulang investigasinya. Kabarnya kau akan menjadi pihak tergugat. Kau kenal Baek Song Yi?

Tae Joo yang menerima telepon Chi Gwang sambil menonton berita soal penemuan keenam jasad itu, mengaku, ia mengenal Song Yi.

Tae Joo : Aku sudah membahas pembelaannya dengannya. Kapan kalian akan memanggilnya?

Tae Joo mengerti dan memutus panggilannya.


Setelah itu, Tae Joo kembali mendengarkan berita sambil membaca berkas2nya.

"Korban yang baru diidentifikasi adalah Hong Sung Jin yang kabur setelah penipuan jutaan dolar, broker Jeong Woo Young, orang penting dalam korupsi di pengembangan kota tua, serta Kim Joong San, pemimpin Geng Samsun, yang dituduh mengimpor obat-obatan secara ilegal. Ketiganya hilang di tengah investigasi dan dicurigai kongkalikong antara polisi dan jaksa serta membantu kabur keluar negeri. Sementara itu, tim investigasi khusus..."


Tae Joo mematikan TVnya. Ia lantas melihat foto beberapa jasad2 itu. Dan foto terakhir yang ia lihat adalah foto Sung Cheol dan Song Yi.


Young Koon sedang menyusun foto para korban, serta foto Song Yi di papan investigasi.


Young Koon lalu menginterogasi Song Yi. Chi Gwang menunjukkan foto dua jasad. Song Yi melihat foto kedua jasad itu, kemudian setelah itu, ia membalikkan foto dan meletakkannya di meja.

Song Yi : Aku tidak kuat.


Young Koon : Kapan pertemuan terakhirmu dengan kakakmu?

Song Yi : Kemarin sudah kujawab. Haruskah kuulangi?

Young Koon : Maaf. Kasus ini sangat besar. Aku perlu memeriksa ulang.

Song Yi : Keteranganku sudah direkam. Tidak bisa ditonton saja?

Young Koon : Maaf, tapi ada pertanyaan lagi yang harus diajukan. Sebentar saja.

Song Yi menjawabnya dengan sedikit kesal.

Song Yi : Tanggal 23 Desember. Aku ingat jelas karena itu sehari sebelum malam Natal. Setelah diinterogasi, dia agak takut. Kami makan malam bersama. Aku ada perjalanan dinas keluar negeri esoknya, jadi, aku pulang lebih awal. Malamnya, dia meneleponku.

Young Koon : Ya, pada pukul 3.10.


Song Yi : Katanya dia akan keluar negeri sampai situasi mereda. Makanya kukira dia beristirahat di tempat yang nyaman.

Young Koon : Lalu kau langsung mewarisi jabatannya sebagai CEO.

Song Yi : Semuanya takut ditangkap. Jadi, aku yang maju. Sebab bagaimanapun polisi menyelidiki, tidak ada hukum yang kulanggar.

Young Koon : Yang kutahu berbeda.

Young Koon menutup berkas kasus Sung Cheol dan menatap Song Yi.

Young Koon : Bukankah kau informan Pak Jang? Kau melaporkan kakakmu kabur keluar negeri.

Song Yi : Itu permintaan kakakku, untuk mempermudah situasi.

Young Koon : Jujur, aku tidak peduli dengan alasannya. Uang, kehormatan, dendam. Pasti kau punya alasan sendiri. Tapi mustahil melakukan ini seorang diri. Selagi di luar negeri, kau pasti butuh orang untuk membunuhnya. Katakan siapa pembunuhnya.

Song Yi : Pengacaraku hampir sampai. Nanti kita lanjutkan.


Young Koon kemudian bangkit dan menunjukkan beberapa foto polisi.

Young Koon : Tunjuk saja. Nanti aku akan berhenti bertanya.

Song Yi pun mengambil foto Si Young.

Song Yi : Aku ingat dia. Dia detektif dari Tim Strategis yang selalu bersama Kakak. Dahulu dia sering makan dengan kakakku di rumahku. Katanya dia tersangka utama.

Young Koon tak puas dengan Song Yi. Dia minta Song Yi menunjuk foto lain.

Young Koon : Kau CEO perusahaan milik para kriminal. Tidak perlu loyal.

Song Yi : Tentu aku perlu loyal karena hukum tidak membantu. Jika tidak loyal, bisa tamat riwayatku.


Tak lama, Tae Joo datang. Ia minta maaf pada Song Yi karena terlambat datang.

Song Yi : Tidak apa-apa. Seharusnya aku menunggumu, tapi aku telanjur bicara dengannya. Katanya dia sibuk.

Tae Joo : Kadang Detektif Kim agak gegabah.

Tae Joo lalu menyapa Young Koon.

Young Koon : Aku bukan detektif.

Tae Joo : Harap maklum. Polisi tertekan karena ini kasus besar. Jika ada sedikit celah, mereka akan terus mencecarmu. Dia tampak lelah. Jika sudah selesai, bolehkah dia pergi?

Young Koon mengizinkan Song Yi pergi setelah mendengar suara Chi Gwang yang menyuruh Song Yi pergi.

Tae Joo pun membawa Song Yi.


Tae Joo mengantarkan Song Yi ke mobil.

Tae Joo : Ada kesulitan selama interogasi?

Song Yi : Apa saja yang kau tahu tentang perusahaan itu?

Tae Joo : Rumornya, perusahaanmu terlibat banyak hal ilegal.

Song Yi : Aku tidak tahu detailnya.

Tae Joo : Lalu kenapa maju menjadi CEO? Karena uang?

Song Yi : Itu salah satunya.

Tae Joo : Polisi memantaumu. Kita harus bersiap. Jelaskan kepadaku semuanya.

Song Yi : Itu alasanku menyewamu. Katanya kau pengacara kasus pidana terbaik.

Tae Joo : Bukankah karena kau tidak mau ada kehebohan? Begitu polisi mulai tertarik menyelidikimu, pembunuh kakakmu mungkin juga akan mencarimu. Sudah enam mayat ditemukan. Pikirmu pelakunya keberatan jika membunuh satu lagi?


Mendengar itu, Song Yi nampak gentar. Ia mau membuka mulut tapi Soo Yeon datang. Tae Joo agak kesal Soo Yeon tiba2 datang.

Soo Yeon : Bu Baek, maaf. Petugas baru kami terlalu bersemangat. Kepala tim kami harus memastikan beberapa hal lagi. Nanti kami hubungi.

Tae Joo : Jika klienku bukan tersangka, suruh dia ke kantorku saja. Tidak perlu menakuti klienku di gedung yang suram ini.


Song Yi lantas masuk mobilnya. Tae Joo mengingatkan Song Yi untuk tidak percaya pada polisi atau staff Gem Trading.

Song Yi : Memang itu yang kulakukan.

Song Yi pun pergi.


Chi Gwang masuk ke ruang interogasi saat Young Koon lagi membereskan foto2 polisi yang ditaruhnya di meja.

Chi Gwang : Komisaris Yeom ingin makan malam...

Chi Gwang berhenti bicara. Ia terkejut melihat foto2 itu.

Young Koon : Katamu tugas kita curiga. Itu sebabnya aku menambahkan fotomu. Karena...

Chi Gwang : Tidak apa, itu bagus. Kami pernah bekerja sama 15 tahun lalu dan aku kenal Park Si Young.

Young Koon : Omong-omong, aku menjadi panelis dalam sidang TPP.

Chi Gwang : Sungguh? kau sudah memutuskan?

Young Koon : Lihat nanti. Berbeda darimu, aku belum yakin.

Young Koon beranjak pergi.


Chi Gwang tersenyum. Mungkin dia sadar, Young Koon mencurigainya.


Jae Myung sedang mencuci mukanya. Lalu ia menatap cermin dan mengakui bahwa dirinya membunuh istrinya. Raut wajahnya tampak keberatan mengatakan itu.

Sipir datang, menyuruh Jae Myung keluar tapi Jae Myung minta sedikit waktu lagi.


Sidang pembebasan bersyarat Jae Myung dimulai.

Polisi minta Jae Myung mengakui kesalahannya dan mengatakan rencananya setelah dibebaskan.

Jae Myung : Aku membunuh istriku. Sudah 15 tahun berlalu. Tapi aku masih menyesalinya.

"Selama ini, kau menyangkal telah membunuhnya dan mengaku dijebak oleh polisi korup, benar?"

"Itu bohong. Setelah membunuh, aku berbohong dengan harapan bisa lolos."


Jae Myung beranjak pergi tapi saat hendak melangkah ke pintu keluar, dia menatap Young Koon dan minta maaf.


Polisi meminta pendapat Young Koon. Young Koon terdiam dengan wajah terluka.

Polisi : Jika tidak ada yang ingin kau katakan, kami akan memutuskan.

Young Koon : Ada. Ada yang ingin aku sampaikan.


Chi Gwang menginterogasi Song Yi di kantornya Tae Joo. Tae Joo mendampingi Song Yi.

Chi Gwang : Tim Investigasi berpikir kakakmu menghasilkan 70 hingga 100 juta dolar dari judi ilegal.

Tae Joo : Kukira kita akan membahas kasus pembunuhan.

Chi Gwang : Tidak sesederhana itu. Kasus seperti ini bisa jadi berita utama. Begitu investigasi dimulai, kau akan sangat kerepotan.

Song Yi : Apa maumu?

Chi Gwang : Fakta. Sebelum kakakmu mati, dia bertemu mantan detektif yang dipenjara. Setelah itu, kakakmu dibunuh dan kau mengambil alih perusahaannya. Jika ada petunjuk yang kau ketahui, beri tahu aku. Nanti kubantu agar interogasimu dihentikan.

Song Yi melirik Tae Joo.

Tae Joo : Bisakah kau berjanji dia tidak akan diinvestigasi?

Chi Gwang : Jika tidak ada bukti persekongkolannya, aku berjanji dia tidak akan diinterogasi lagi.

Song Yi : Akan kupertimbangkan. Beri aku waktu.


Song Yi dan Tae Joo beranjak pergi. Tapi saat Song Yi mau keluar, Chi Gwang minta Song Yi berpikir baik2.

Chi Gwang : Rahasia bisa menghancurkan orang yang menjaganya.

Song Yi terdiam.


Diluar, Tae Joo minta Song Yi tidak bimbang saat menjawab.

Tae Joo : Jika orang sepertinya menyadarinya, mereka akan terus mencurigaimu. Apa pun keputusanmu, akan kubantu. Jangan sungkan menelepon. Jae Sik, antar dia pulang.

Song Yi : Tidak apa. Aku bisa sendiri.

Song Yi beranjak pergi.


Hae Ryong menemui Jin Woo.

Jin Woo : Kau  akan menyatakan Park Si Young beraksi sendirian?

Hae Ryong : Ya. Menyimpulkan motifnya sulit. Tapi setelah mayat lain dikenali, jadi lebih mudah. Rasa keadilan mantan detektif yang menyimpang. Aku akan mengeklaim dia kecewaterhadap hukum dan mengadili dengan caranya sendiri.

Jin Woo : Pengadilan enggan mengeluarkan surat penangkapan para kriminal itu.

Hae Ryong : Kita bisa menyalahkan Kejaksaan. Itu ide bagus. Namun, Chi Gwang dan Tae Joo menemui Baek Song Yi diam-diam. Baek Song Yi cuti kerja dan mengosongkan ruangan kantornya. Akan kucekal dia keluar negeri dan memanggilnya.

Jin Woo : Kita lihat dahulu. Catatan suap dan Park Si Young adalah masalah utamanya.


Song Yi baru tiba di basement. Setelah memarkirkan mobilnya, dia turun dan mengambil sesuatu di bagasinya.

Tiba2, terdengar suara seorang pria.

"Butuh bantuan?"

Song Yi : Tidak, aku bisa.

Song Yi menoleh. Begitu melihat pria 'tak berwajah' di depannya, dia mencoba lari. Tapi pria itu menangkapnya dan memasukkannya ke bagasi mobilnya.

"Jika tidak mau bernasib seperti kakakmu, tutup mulutmu." ucap pria itu, lalu pergi.


Setelah beberapa saat, Song Yi membuka bagasinya dan keluar dari sana.

Ia merangkak menuju tasnya yang jatuh saat ia ditangkap tadi. Ia meraih ponsenya dan langsung menghubungi Tae Joo.

"Halo, Bu Baek. Sudah memutuskan?" tanya Tae Joo yang masih di kantor saat itu.

"Pengacara Han, tolong aku." jawab Song Yi ketakutan.

Tae Joo pun langsung pergi.


Song Yi selamat. Tae Joo membawa Song Yi ke klinik dokternya. Tae Joo menyuruh Song Yi duduk di kursi tempat biasa ia tidur.

Tae Joo : Ini kursi ternyamanku. Tarik napas yang dalam. Akan kuseduhkan teh.

Tae Joo lantas beranjak ke pintu dan bicara dengan Hyun Ji.

Hyun Ji : Jika dia terluka, seharusnya bawa dia ke rumah sakit.

Tae Joo : Hatinya yang terluka. Akan kusembuhkan. Pergilah.

Hyun Ji : Jangan lupa mengunci pintu.

Tae Joo mengerti.


Tae Joo menyeduhkan teh, lalu bicara pada Song Yi.

Song Yi : Aku bisa dibunuh. Aku takut lapor polisi. Aku bingung harus apa.

Tae Joo : Santai saja dan ceritakan kejadiannya. Menceritakan kejadiannya bisa membantu menenangkanmu.

Song Yi : Aku bertemu pria itu di tempat parkir.

Tae Joo : Dia mengancammu?

Song Yi : Dia menyuruhku tutup mulut jika tidak mau bernasib seperti kakakku.

Tae Joo : Seperti kakakmu?

Song Yi : Soal telepon yang kuterima saat Kakak hilang...

Tae Joo : Ya. Dia meneleponmu tengah malam. Apa yang dia katakan?

Song Yi : Itu bukan kakakku.

Flashback...


Saat Song Yi dihubungi kakaknya tengah malam, pas dia lagi tidur. Tapi itu bukan suara kakaknya.

"Kau Baek Song Yi?" tanya pria itu.

Flashback end...


Song Yi : Katanya Kakak akan pensiun. Dia ingin aku menggantikannya. Katanya tidak akan ada masalah jika aku menuruti perintahnya. Cara bicaranya sopan, tapi suaranya menakutkan.

Tae Joo mulai curiga.

Tae Joo : Memangnya, apa yang dia katakan?

Song Yi : Menurutmu dari mana perikemanusiaan kita? Katanya kakakku bukan manusia lagi.

Tae Joo terkejut mendengarnya.

Song Yi menangis. Tae Joo yang masih terkejut mencoba menenangkan Song Yi.

Bersambung ke part 4....

The Promise Ep 62 Part 1

Sebelumnya...


Sung Joo histeris saat menemukan hasil tes DNA Do Hee dan Na Yeon serta foto Sae Byeol.

Sung Joo : Tidak mungkin. Kenapa bisa begini? Bagaimana bisa seorang ibu tidak mengenali putrinya sendiri? Tidak, tidak mungkin. Tidak!

Na Yeon datang dan terkejut melihat Sung Joo memegang foto Sae Byeol serta hasil tes DNA nya dan Do Hee.

Sung Joo lantas minta penjelasan Na Yeon soal barang2 itu. Na Yeon membeku.

Sung Joo marah.

"Kenapa tidak menjawab!"

Sung Joo lalu memaksa melepas pakaian Na Yeon. Dia mau melihat bekas luka operasi Do Hee.

Na Yeon pun tak bisa mengelak lagi. Ia mengakui semuanya, kalau dia Na Yeon.

Sung Joo : Dimana putriku! Dimana Do Hee! Kembalikan Do Hee ku!

Sung Joo pun pingsan.

Na Yeon terkejut, eomma, eomma...


Kyung Wan memarahi Tae Joon dan Se Jin.

Kyung Wan : Meskipun kalian punya sesuatu untuk dirayakan, bagaimana bisa kalian melupakan rapat penting!

Se Jin : Aku minta maaf, aku tidak bisa memikirkan apapun saat sedang bersama Tae Joon. Aku sangat fokus memberi kejutan pada Tae Joon. Aku pikir rapatnya besok.

Yoo Kyung kesal mendengar jawaban Se Jin.

Tae Joon : Aku minta maaf. Aku harusnya ingat dan mengurusi banyak hal.

Kyung Wan : Aku bilang pada dewan direksi, kalian perlu waktu untuk melakukan penyesuaian. Rapat ditunda sampai minggu depan.

Kyung Wan lalu meminta Se Jin untuk memisahkan pekerjaan dan hal pribadi.

Kyung Wan : Aku tidak akan memaafkanmu lagi, meski itu untuk Tae Joon.

Yoo Kyung : Cukup! Se Jin sudah bilang dia menyesal.

Se Jin : Aku tidak akan mengulanginya lagi, Pimpinan Jang.


Mendengar itu, Kyung Wan pun tertawa.

Kyung Wan : Bodoh.

Kyung Wan lalu bertanya, apa Se Jin sangat mencintai Tae Joon. Kyung Wan juga bilang, Se Jin membuatnya sedih.

Se Jin pun menggelayut manja ke lengan Kyung Wan dan memuji Kyung Wan sebagai pria paling tampan di dunia.

Se Jin : Tae Joon yang nomor dua. Bahagia sekarang?

Kyung Wan tersenyum.

"Pembohong." ucap Kyung Wan.

Se Jin : Aku tidak bohong.

Se Jin lantas menatap ibunya.

Se Jin : Eomma, kau wanita yang sangat beruntung bisa menikah dengan pria yang luar biasa.

Yoo Kyung : Kau tidak tahu? Saat aku masih lajang, ada begitu banyak pria yang mencoba merayuku.

Tae Joon : Aku bertaruh hal yang sama terjadi pada ayah juga.

Kyung Wan : Tentu saja! Ada banyak wanita yang menyukaiku, termasuk ibumu.

Yoo Kyung : Naega eonje? Itu bohong!


Young Sook pun muncul dan ikut bergabung dengan mereka. Young Sook bilang, yang dikatakan Kyung Wan tadi benar.

Kyung Wan : Ibu, kau bangun?

Se Jin : Kami sedang minum teh. Kami membicarakan masa lalu. Apa ayah sangat populer?

Young Sook : Tentu saja. Ayahmu mahasiswa perguruan tinggi di dekat sekolahku dan semua gadis menyukainya. Dia tinggi, tampan dan sopan.

Yoo Kyung mula tegang. Ia takut Young Sook menyebut nama Yoon Ae.


Sementara Tae Joon dan Se Jin tersenyum mendengarnya.

Kyung Wan tertawa malu.

Yoo Kyung minta Young Sook berhenti bicara.

Se Jin : Kenapa berhenti? Ini menarik. Ada banyak gadis yang menyukai ayahku? Apakah ibuku jatuh cinta padanya saat itu?


Young Sook : Tentu saja. Saat itulah ibumu jatuh cinta pada ayahmu tapi ayahmu sudah punya pacar. Pacarnya sekelas dengan kami dan dia juga sangat cantik. Namanya Yoon Ae.

Senyum Kyung Wan langsung hilang saat Young Sook menyebut nama Yoon Ae.

Untuk menghentikan Young Sook bicara, Yoo Kyung pun dengan sengaja menumpahkan teh panas ke paha Young Sook.

Yoo Kyung kemudian minta maaf dan berdalih tidak sengaja.

Yoo Kyung : Kau baik-baik saja?

Young Sook : Tehnya tidak sepanas itu. Aku tidak apa-apa.

Se Jin : Tae Joon, ambil es di dapur. Aku akan pergi mengambil salep.


Hwi Kyung turun dan langsung berlari ke ibunya.

Hwi Kyung : Apa yang salah? Ibu terluka?

Kyung Wan : Kakakmu menumpahkan teh.

Young Sook : Aku tidak apa-apa.

Young Sook : Kau membuatku iri karena punya anak laki-laki. Dia baik-baik saja. Yang kulakukan hanya lah menumpahkan teh hangat, jadi jangan buat keributan.

Hwi Kyung : Noona, bagaimana bisa kau bicara begitu?

Yoo Kyung : Tanganku tergelincir.

Young Sook : Yoo Kyung, saat aku bicara teman-teman kita, kau selalu gugup dan ceroboh.

Yoo Kyung : Apa?


Sekarang, Yoo Kyung sudah duduk di depan meja riasnya. Dan Kyung Wan berbaring di ranjang sambil membaca buku.

Yoo Kyung merasa sikap Young Sook aneh.

Yoo Kyung : Aku tidak berpikir dia berusaha memancingku.

Kyung Wan : Apa maksudmu?

Yoo Kyung : Aku tidak yakin. Kita akan segera mengetahuinya.


Di kamar sang ibu, Hwi Kyung menemani Young Sook main kartu. Young Sook terlihat begitu gembira.

Hwi Kyung menatap aneh sang ibu.

Lalu tak lama, Young Sook ingat Hwi Kyung belum makan malam dan berniat menyiapkan makanan untuk Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Kita baru saja makan.

Young Sook : Kita sudah makan? Aku tidak tahu apa isi kepalaku. Aku sangat pelupa.

Hwi Kyung pun semakin merasa aneh.


Di kamar, Tae Joon lagi sibuk ama dokumen2nya. Se Jin kemudian datang, membawa dua gelas wine.

Tae Joon : Ayo minum. Bukankah seharusnya kau bicara padaku daripada bekerja?

Tae Joon lantas berdiri dan menatap Se Jin.

Tae Joon : Se Jin-ah, aku paham perasaanmu. Tapi tidak bisakah kau memberiku sedikit waktu?

Se Jin : Apa maksudmu?

Tae Joon : Aku merasakan sesuatu pada Baek Do Hee, tapi itu bukan cinta. Aku tahu bagaimana mengontrol diriku.

Se Jin : Aku tidak tahu. Aku ingin mempercayaimu. Aku sungguh ingin melakukannya.


Tae Joon : Sedikit lagi, oke? Semuaya akan segera selesai. Setelah urusan waralaba ini selesai, aku tidak akan menemui Baek Do Hee lagi. Dan aku bekerja keras untuk membuat hal itu terjadi.  Yang bisa kulakukan saat ini untukmu adalah mencoba mempercepat semuanya.

Se Jin : Tae Joon-ssi...

Tae Joon : Pria yang kau pilih bukanlah pecundang sebesar itu.

Tae Joon lalu memeluk Se Jin.


Paginya, Joong Dae keluar dari kamar dan berteriak memanggil Mal Sook. Joong Dae sudah rapi.

Joong Dae : Bu Yang, kau sudah siap? Tolong cepat sedikit!

Eun Bong turun dari lantai atas sambil menguap.

Eun Bong : Kenapa kau heboh sekali sepagi ini?

Joong Dae : Ibumu akan pergi ke AP Food untuk mengajari mereka memasak. Mereka mengikuti resep yang dia berikan tapi rasa ayamnya berbeda.

Eun Bong kaget, benarkah?

Tak lama, Mal Sook keluar dan langsung diledek Joong Dae dan Eun Bong karena penampilannya.


Joong Dae : Bu Yang, kau mau pergi kencan buta?

Geum Bong turun dan ikut meledek sang ibu.

Geum Bong : Eomma, kau mau ikut Miss Korea?

Mal Sook kesal, bisa-bisanya kalian mengolok ibu kalian seperti itu!

Eun Bong : Kau terdengar seperti ibu kami. Tapi ada apa denganmu?

Mal Sook : Aku akan bertemu Bu Baek jadi aku tidak mau terlihat lusuh.

Geum Bong : Eomma, kau gila karena Bu Baek yang mirip Na Yeon?

Mal Sook mendengus kesal dan menggertak Geum Bong.

Mal Sook lalu tanya, apa Eun Bong tidak mau ikut.

Eun Bong bilang, kalau dia mau pergi mengunjungi Na Yeon dan Sae Byeol untuk menceritakan soal kontrak mereka dengan AP.


Man Jung balik tokonya. Tuan Heo yang udah menunggu Man Jung sejak tadi langsung menanyakan hasilnya.

Man Jung menatap kesal Tuan Heo.

Man Jung : Apa aku terlihat seperti uang bagimu!

Tuan Heo : Apa yang salah? Kau sudah berjanji? Perannya sangat menarik, semua orang tertarik.

Man Jung : Untuk sekarang, Saya menaruh deposit apartemenku sebagai jaminan dan meminjam dari rentenir, jadi kau harus menepati janji, oke?

Tuan Heo Sudah kubilang jangan khawatir tentang sesuatu.

Man Jung memberikan uangnya. Tuan Heo langsung sumringah melihat uang itu. Man Jung berat memberikannya dan minta Tuan Heo berjanji padanya sekali lagi.


Di kantor, Tae Joon melihat rekan2nya membawa masuk ayam bikinan Mal Sook.

Tuan Bae lantas minta Tae Joon mencicipinya duluan.

Tae Joon pun berdiri dan beranjak mendekati mereka, namun ia heran melihat Na Yeon belum datang.

Tae Joon : Bu Baek tidak disini?

Tuan Bae : Tidak. Dia tidak pernah begini sebelumnya, tapi kurasa dia agak malas hari ini.


Na Yeon membawa Sung Joo ke rumah abu Do Hee.

Tangis Sung Joo seketika pecah setibanya disana.

Tak lama kemudian, Sung Joo menatap Na Yeon emosi dan menuduh Na Yeon yang sudah membunuh Do Hee.

Sung Joo : Jika bukan karena kau, Do Hee tidak akan pergi kesana! Dan kau, tidak punya malu berpura2 sebagai Do Hee? Kau tinggal di kamar Do Hee, memakai pakaiannya dan tidur di kasurnya! Kau memanfaatkan putriku untuk balas dendammu!

Na Yeon pun berlutut dan menangis.

Na Yeon : Maafkan aku. Aku bukan Do Hee dan aku tidak bisa sepertinya tapi aku akan melakukan yang terbaik. Do Hee memberiku kehidupan ini dan aku ingin membalas kebaikannya padamu sebisaku. Aku benar-benar ingin membuat orang2 itu membayar semuanya. Tolong aku, kumohon. Tolong aku.

Sung Joo : Tidak! Keluar dari rumahku segera! Tinggalkan semua barang2 Do Hee. Menghilang lah dari hadapanku!


Eun Bong yang baru datang terkejut mendengarnya.


Tuan Bae memberikan laporan soal ayam Mal Sook pada Tae Joon.

Tuan Bae : Itu adalah tiga hidangan yang berperingkat terbaik dalam uji rasa. Bolehkah aku memasukkan mereka dalam laporan?

Tae Joon : Belum. Tes rasa diadakan di dalam perusahaan. Kami membutuhkan pendapat dari para ahli.

Tuan Bae : Akan bagus untuk mendapatkan itu, tapi kami tidak punya banyak waktu, dan orang-orang memiliki selera yang serupa.

Tae Joon : Atur sesi uji rasa untuk blogger makanan dan kritikus makanan.

Tuan Bae : Tapi Pak Park ingin mempercepat ...

Tae Joon : Bukankah lebih ekonomis untuk melakukan penelitian menyeluruh dan persiapan kerja alih-alih bergegas dan membuang-buang waktu kita?

Tuan Bae pun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan langsung pergi.

Tae Joo lantas kembali menatap ke arah meja Na Yeon.

Bersambung ke part 2....