Skip to main content

The Promise Ep 62 Part 1

Sebelumnya...


Sung Joo histeris saat menemukan hasil tes DNA Do Hee dan Na Yeon serta foto Sae Byeol.

Sung Joo : Tidak mungkin. Kenapa bisa begini? Bagaimana bisa seorang ibu tidak mengenali putrinya sendiri? Tidak, tidak mungkin. Tidak!

Na Yeon datang dan terkejut melihat Sung Joo memegang foto Sae Byeol serta hasil tes DNA nya dan Do Hee.

Sung Joo lantas minta penjelasan Na Yeon soal barang2 itu. Na Yeon membeku.

Sung Joo marah.

"Kenapa tidak menjawab!"

Sung Joo lalu memaksa melepas pakaian Na Yeon. Dia mau melihat bekas luka operasi Do Hee.

Na Yeon pun tak bisa mengelak lagi. Ia mengakui semuanya, kalau dia Na Yeon.

Sung Joo : Dimana putriku! Dimana Do Hee! Kembalikan Do Hee ku!

Sung Joo pun pingsan.

Na Yeon terkejut, eomma, eomma...


Kyung Wan memarahi Tae Joon dan Se Jin.

Kyung Wan : Meskipun kalian punya sesuatu untuk dirayakan, bagaimana bisa kalian melupakan rapat penting!

Se Jin : Aku minta maaf, aku tidak bisa memikirkan apapun saat sedang bersama Tae Joon. Aku sangat fokus memberi kejutan pada Tae Joon. Aku pikir rapatnya besok.

Yoo Kyung kesal mendengar jawaban Se Jin.

Tae Joon : Aku minta maaf. Aku harusnya ingat dan mengurusi banyak hal.

Kyung Wan : Aku bilang pada dewan direksi, kalian perlu waktu untuk melakukan penyesuaian. Rapat ditunda sampai minggu depan.

Kyung Wan lalu meminta Se Jin untuk memisahkan pekerjaan dan hal pribadi.

Kyung Wan : Aku tidak akan memaafkanmu lagi, meski itu untuk Tae Joon.

Yoo Kyung : Cukup! Se Jin sudah bilang dia menyesal.

Se Jin : Aku tidak akan mengulanginya lagi, Pimpinan Jang.


Mendengar itu, Kyung Wan pun tertawa.

Kyung Wan : Bodoh.

Kyung Wan lalu bertanya, apa Se Jin sangat mencintai Tae Joon. Kyung Wan juga bilang, Se Jin membuatnya sedih.

Se Jin pun menggelayut manja ke lengan Kyung Wan dan memuji Kyung Wan sebagai pria paling tampan di dunia.

Se Jin : Tae Joon yang nomor dua. Bahagia sekarang?

Kyung Wan tersenyum.

"Pembohong." ucap Kyung Wan.

Se Jin : Aku tidak bohong.

Se Jin lantas menatap ibunya.

Se Jin : Eomma, kau wanita yang sangat beruntung bisa menikah dengan pria yang luar biasa.

Yoo Kyung : Kau tidak tahu? Saat aku masih lajang, ada begitu banyak pria yang mencoba merayuku.

Tae Joon : Aku bertaruh hal yang sama terjadi pada ayah juga.

Kyung Wan : Tentu saja! Ada banyak wanita yang menyukaiku, termasuk ibumu.

Yoo Kyung : Naega eonje? Itu bohong!


Young Sook pun muncul dan ikut bergabung dengan mereka. Young Sook bilang, yang dikatakan Kyung Wan tadi benar.

Kyung Wan : Ibu, kau bangun?

Se Jin : Kami sedang minum teh. Kami membicarakan masa lalu. Apa ayah sangat populer?

Young Sook : Tentu saja. Ayahmu mahasiswa perguruan tinggi di dekat sekolahku dan semua gadis menyukainya. Dia tinggi, tampan dan sopan.

Yoo Kyung mula tegang. Ia takut Young Sook menyebut nama Yoon Ae.


Sementara Tae Joon dan Se Jin tersenyum mendengarnya.

Kyung Wan tertawa malu.

Yoo Kyung minta Young Sook berhenti bicara.

Se Jin : Kenapa berhenti? Ini menarik. Ada banyak gadis yang menyukai ayahku? Apakah ibuku jatuh cinta padanya saat itu?


Young Sook : Tentu saja. Saat itulah ibumu jatuh cinta pada ayahmu tapi ayahmu sudah punya pacar. Pacarnya sekelas dengan kami dan dia juga sangat cantik. Namanya Yoon Ae.

Senyum Kyung Wan langsung hilang saat Young Sook menyebut nama Yoon Ae.

Untuk menghentikan Young Sook bicara, Yoo Kyung pun dengan sengaja menumpahkan teh panas ke paha Young Sook.

Yoo Kyung kemudian minta maaf dan berdalih tidak sengaja.

Yoo Kyung : Kau baik-baik saja?

Young Sook : Tehnya tidak sepanas itu. Aku tidak apa-apa.

Se Jin : Tae Joon, ambil es di dapur. Aku akan pergi mengambil salep.


Hwi Kyung turun dan langsung berlari ke ibunya.

Hwi Kyung : Apa yang salah? Ibu terluka?

Kyung Wan : Kakakmu menumpahkan teh.

Young Sook : Aku tidak apa-apa.

Young Sook : Kau membuatku iri karena punya anak laki-laki. Dia baik-baik saja. Yang kulakukan hanya lah menumpahkan teh hangat, jadi jangan buat keributan.

Hwi Kyung : Noona, bagaimana bisa kau bicara begitu?

Yoo Kyung : Tanganku tergelincir.

Young Sook : Yoo Kyung, saat aku bicara teman-teman kita, kau selalu gugup dan ceroboh.

Yoo Kyung : Apa?


Sekarang, Yoo Kyung sudah duduk di depan meja riasnya. Dan Kyung Wan berbaring di ranjang sambil membaca buku.

Yoo Kyung merasa sikap Young Sook aneh.

Yoo Kyung : Aku tidak berpikir dia berusaha memancingku.

Kyung Wan : Apa maksudmu?

Yoo Kyung : Aku tidak yakin. Kita akan segera mengetahuinya.


Di kamar sang ibu, Hwi Kyung menemani Young Sook main kartu. Young Sook terlihat begitu gembira.

Hwi Kyung menatap aneh sang ibu.

Lalu tak lama, Young Sook ingat Hwi Kyung belum makan malam dan berniat menyiapkan makanan untuk Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Kita baru saja makan.

Young Sook : Kita sudah makan? Aku tidak tahu apa isi kepalaku. Aku sangat pelupa.

Hwi Kyung pun semakin merasa aneh.


Di kamar, Tae Joon lagi sibuk ama dokumen2nya. Se Jin kemudian datang, membawa dua gelas wine.

Tae Joon : Ayo minum. Bukankah seharusnya kau bicara padaku daripada bekerja?

Tae Joon lantas berdiri dan menatap Se Jin.

Tae Joon : Se Jin-ah, aku paham perasaanmu. Tapi tidak bisakah kau memberiku sedikit waktu?

Se Jin : Apa maksudmu?

Tae Joon : Aku merasakan sesuatu pada Baek Do Hee, tapi itu bukan cinta. Aku tahu bagaimana mengontrol diriku.

Se Jin : Aku tidak tahu. Aku ingin mempercayaimu. Aku sungguh ingin melakukannya.


Tae Joon : Sedikit lagi, oke? Semuaya akan segera selesai. Setelah urusan waralaba ini selesai, aku tidak akan menemui Baek Do Hee lagi. Dan aku bekerja keras untuk membuat hal itu terjadi.  Yang bisa kulakukan saat ini untukmu adalah mencoba mempercepat semuanya.

Se Jin : Tae Joon-ssi...

Tae Joon : Pria yang kau pilih bukanlah pecundang sebesar itu.

Tae Joon lalu memeluk Se Jin.


Paginya, Joong Dae keluar dari kamar dan berteriak memanggil Mal Sook. Joong Dae sudah rapi.

Joong Dae : Bu Yang, kau sudah siap? Tolong cepat sedikit!

Eun Bong turun dari lantai atas sambil menguap.

Eun Bong : Kenapa kau heboh sekali sepagi ini?

Joong Dae : Ibumu akan pergi ke AP Food untuk mengajari mereka memasak. Mereka mengikuti resep yang dia berikan tapi rasa ayamnya berbeda.

Eun Bong kaget, benarkah?

Tak lama, Mal Sook keluar dan langsung diledek Joong Dae dan Eun Bong karena penampilannya.


Joong Dae : Bu Yang, kau mau pergi kencan buta?

Geum Bong turun dan ikut meledek sang ibu.

Geum Bong : Eomma, kau mau ikut Miss Korea?

Mal Sook kesal, bisa-bisanya kalian mengolok ibu kalian seperti itu!

Eun Bong : Kau terdengar seperti ibu kami. Tapi ada apa denganmu?

Mal Sook : Aku akan bertemu Bu Baek jadi aku tidak mau terlihat lusuh.

Geum Bong : Eomma, kau gila karena Bu Baek yang mirip Na Yeon?

Mal Sook mendengus kesal dan menggertak Geum Bong.

Mal Sook lalu tanya, apa Eun Bong tidak mau ikut.

Eun Bong bilang, kalau dia mau pergi mengunjungi Na Yeon dan Sae Byeol untuk menceritakan soal kontrak mereka dengan AP.


Man Jung balik tokonya. Tuan Heo yang udah menunggu Man Jung sejak tadi langsung menanyakan hasilnya.

Man Jung menatap kesal Tuan Heo.

Man Jung : Apa aku terlihat seperti uang bagimu!

Tuan Heo : Apa yang salah? Kau sudah berjanji? Perannya sangat menarik, semua orang tertarik.

Man Jung : Untuk sekarang, Saya menaruh deposit apartemenku sebagai jaminan dan meminjam dari rentenir, jadi kau harus menepati janji, oke?

Tuan Heo Sudah kubilang jangan khawatir tentang sesuatu.

Man Jung memberikan uangnya. Tuan Heo langsung sumringah melihat uang itu. Man Jung berat memberikannya dan minta Tuan Heo berjanji padanya sekali lagi.


Di kantor, Tae Joon melihat rekan2nya membawa masuk ayam bikinan Mal Sook.

Tuan Bae lantas minta Tae Joon mencicipinya duluan.

Tae Joon pun berdiri dan beranjak mendekati mereka, namun ia heran melihat Na Yeon belum datang.

Tae Joon : Bu Baek tidak disini?

Tuan Bae : Tidak. Dia tidak pernah begini sebelumnya, tapi kurasa dia agak malas hari ini.


Na Yeon membawa Sung Joo ke rumah abu Do Hee.

Tangis Sung Joo seketika pecah setibanya disana.

Tak lama kemudian, Sung Joo menatap Na Yeon emosi dan menuduh Na Yeon yang sudah membunuh Do Hee.

Sung Joo : Jika bukan karena kau, Do Hee tidak akan pergi kesana! Dan kau, tidak punya malu berpura2 sebagai Do Hee? Kau tinggal di kamar Do Hee, memakai pakaiannya dan tidur di kasurnya! Kau memanfaatkan putriku untuk balas dendammu!

Na Yeon pun berlutut dan menangis.

Na Yeon : Maafkan aku. Aku bukan Do Hee dan aku tidak bisa sepertinya tapi aku akan melakukan yang terbaik. Do Hee memberiku kehidupan ini dan aku ingin membalas kebaikannya padamu sebisaku. Aku benar-benar ingin membuat orang2 itu membayar semuanya. Tolong aku, kumohon. Tolong aku.

Sung Joo : Tidak! Keluar dari rumahku segera! Tinggalkan semua barang2 Do Hee. Menghilang lah dari hadapanku!


Eun Bong yang baru datang terkejut mendengarnya.


Tuan Bae memberikan laporan soal ayam Mal Sook pada Tae Joon.

Tuan Bae : Itu adalah tiga hidangan yang berperingkat terbaik dalam uji rasa. Bolehkah aku memasukkan mereka dalam laporan?

Tae Joon : Belum. Tes rasa diadakan di dalam perusahaan. Kami membutuhkan pendapat dari para ahli.

Tuan Bae : Akan bagus untuk mendapatkan itu, tapi kami tidak punya banyak waktu, dan orang-orang memiliki selera yang serupa.

Tae Joon : Atur sesi uji rasa untuk blogger makanan dan kritikus makanan.

Tuan Bae : Tapi Pak Park ingin mempercepat ...

Tae Joon : Bukankah lebih ekonomis untuk melakukan penelitian menyeluruh dan persiapan kerja alih-alih bergegas dan membuang-buang waktu kita?

Tuan Bae pun tidak bisa berkata apa-apa lagi dan langsung pergi.

Tae Joo lantas kembali menatap ke arah meja Na Yeon.

Bersambung ke part 2....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...