• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 64 Part 2

Sebelumnya...


Seketaris memberitahu Kyung Wan, bahwa ia tidak bisa menghubungi Se Jin. Akhirnya Kyung Wan memulai rapat dengan investor China tanpa Se Jin. Dewan direksi terlihat kesal Se Jin lagi2 mangkir rapat.

Kyung Wan mencoba mencairkan suasana. Ia memberikan sedikit guyonan yang membuat para investor dan dewan direksi tertawa.


Usai rapat, Kyung Wan langsung balik ke ruangannya dan menghubungi Tae Joon.

Kyung Wan : Kang Tae Joon, dimana Se Jin? Apa? Di rumah?

Kyung Wan kesal dan gak habis pikir kenapa Se Jin terus membuatnya kecewa.


Yoo Kyung minta penjelasan kenapa Se Jin bisa bayah kuyup. Tae Joon bilang ada kecelakaan. Se Jin jatuh ke danau. Yoo Kyung kaget dan ingin marah tapi Se Jin langsung menghentikannya. Se Jin bilang, ia dan Tae Joon pergi ke danau lalu tanpa sengaja ia terpeleset ke air. Se Jin minta ibunya tidak berpikir macam2.

Se Jin : Eomma, bisa keluar? Aku ingin ganti baju.

Terpaksalah Yoo Kyung keluar.


Tae Joon : Ganti bajumu. Kau bisa demam. Aku akan membuatkanmu teh.

Se Jin : Aku hamil.

Tae Joon kaget, kau sudah menemui dokter.

Se Jin : Aku tidak butuh dokter. Aku sudah pernah hamil sebelumnya.

Tae Joon : Tetap saja kau harus pergi ke dokter. Aku akan membuatkanmu teh.


Begitu Tae Joon keluar, Se Jin melemparkan bantal ke pintu.

Se Jin : Kang Tae Joon, kendalikan perasaanmu. Aku tidak berpikir, aku bisa memaafkanmu.

Se Jin terluka. *Mampus, ngerebut cowok orang sih.


Na Yeon kembali ke mejanya dan menemukan pesan dari Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Aku tidak melihatmu sepanjang hari. Aku bekerja lembur. Jika kau menyesal, bawakan aku kopi.


Na Yeon pun bergegas ke ruangan Hwi Kyung, membawa kopi tapi sampai sana, ia melihat Hwi Kyung tertidur.

Na Yeon lantas meletakkan kopinya di meja. Ia menatap Hwi Kyung sejenak, sebelum akhirnya menyelimuti Hwi Kyung dengan jas.


Paginya saat sarapan, Geum Bong kaget disuruh pergi kencan buta oleh ibunya. Makanan yang ada di mulutnya bahkan sampai berhamburan keluar.

Mal Sook : Bagaimanapun, ini besok malam. Aku sudah mengatur waktu dan tempat, jadi jangan mencoba untuk melewatkannya, dan temui dia.

Geum Bong : Eomma!

Mal Sook : Dia pria yang lebih tampan dan sukses daripada Kwang.  Dia seseorang yang dikenal Joong Dae, jadi aku yakin dia baik.

Joong Dae : Geum Bong-ah, aku mengatakan ini bukan karena dia temanku tapi dia pria yang sangat hebat. Dia bekerja di perusahaan ponsel, dia menghasilkan banyak uang, dan penampilannya, kepribadian, dan keluarga semuanya sangat baik.


Eun Bong : Lalu mengapa kau tidak memperkenalkannya padaku?

Joong Dae : Apa yang salah denganmu?

Eun Bong : Mengapa kau merahasiakan pria yang hebat dariku?

Joong Dae : Kau harus melihat ke cermin kapan-kapan. Kau bukan tipenya. Itu Geum Bong.

Geum Bong : Apakah dia benar-benar hebat?

Joong Dae : Kau harus melihatnya sendiri. Bicaralah padaku setelah kau bertemu dengannya.

Mal Sook : Dia tidak bisa lebih buruk dari putra Oh Man Jung.


Pak Heo girang melihat jumlah uang di buku tabungan Man Jung.

Man Jung : Melakukan investasi ini bukanlah keputusan yang mudah. Yang Mal Sook kurus itu akan menjadi model untuk restoran ayam goreng, dan apa yang dia miliki yang tidak aku miliki? Apakah aku jelek? Gendut? Kurang pesona?

Pak Heo : Kau sangat benar.

Man Jung : Aku akan menjadi bintang Korea besar. Tunggu saja.

Pak Heo : Wow, dengan uang sebanyak ini, peran Mrs. Turtle jelas milikmu. Jadi siapa yang memberimu banyak uang? Menantu perempuanmu yang kaya?

Man Jung : Tidak mungkin. Dia memerah wajahnya, mengatakan itu adalah penipuan dan mencoba menceramahiku.

Pak Heo : Apa? Penipuan? Beraninya dia menyebut direktur itu penipuan?

Man Jung : Lupakan. Aku meminjam dari rentenir jadi kau harus hati-hati.

Pak Heo : Kau tidak perlu memberitahuku dua kali. Ayo pergi.

Man Jung : Pergi ke mana?

Pak Heo : Manis, kau harus pergi dan berlatih akting.


Pak Heo membawa Man Jung ke klub dansa. Man Jung protes dibawa kesana.

Pak Heo : Kau tidak membaca skrip?  Di sinilah Mrs. Terrapin dan Mrs. Turtle bertemu dengan pria itu. Mereka saling jatuh cinta saat menari.

Man Jung : Aku seorang penari yang lebih baik dari Ny. Terrapin.

Mereka mulai menari.


Seorang pria yang mengaku dari Restoran Ayam Gusam mendatangi Mal Sook dan mengajak bekerja sama.

Mal Sook menolak karena dia sudah menandatangani kontrak dengan AP.

"Kami akan membeli ayam Anda dengan kesepakatan yang jauh lebih baik. Dan kami akan menanggung biaya masalah hukum apa pun." ucap pria itu.

"Aku bukan wanita berpendidikan, tapi ini rasanya salah. Ini akan menjadi pelanggaran kontrak."

"Kami akan mengurus semua masalah hukum."

"Tidak. Aku bukan orang suci, tapi aku tahu benar dan salah. Dan ini terasa salah. Aku menghargainya, tetapi jawabanku adalah tidak."

Gagal membujuk Mal Sook, pria itu menyebut nama Do Hee. Ia mengaku sebagai anak perusahaan BSS. Mal Sook terkejut.

"Tolong pertimbangkan."


Se Jin bicara di telepon di ruangannya. Se Jin : Kerja bagus. Kembali lah kesana dalam beberapa hari. Kami akan mengurus sisanya.

Se Jin terlihat puas.


Yoo Kyung menarik Young Sook keluar dari kamar. Young Sook marah. Yoo Kyung berusaha mengajak Young Sook pergi

Young Sook : Pergi kemana!

Yoo Kyung : Kau akan mengetahuinya. Aku membuat janji dengan dokter.

Young Sook : Apa? Siapa yang menyuruhmu melakukan itu? Kau pikir ada masalah denganku? Aku baik-baik saja!

Yoo Kyung : Kita akan tahu kau akan baik-baik saja atau tidak.

Young Sook : Kenapa kau melakukan ini! Aku bilang aku baik-baik saja!


Yoo Kyung : Kau perlu diperiksa! Kau mungkin mengidap demensia! Aku pikir kau butuh pertolongan medis.

Yoo Kyung kembali menarik Young Sook. Untuk menghentikan Yoo Kyung, Young Sook terpaksa menggigit tangan Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Kau gila!

Young Sook : Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau pikirkan? Kau mencoba mengirimku pergi ke rumah sakit atau panti jompo dengan mengubahku menjadi pasien demensia! Kau membuat kesalahan! Aku tidak akan membiarkanmu menjatuhkanku dengan mudah.


Young Sook kembali ke kamarnya.

Young Sook yang ketakutan, akhirnya menghubungi Na Yeon dan mengajak Na Yeon ke suatu tempat.


Young Sook dan Na Yeon pergi ke dokter. Na Yeon keluar dari ruangan dokter dan menatap Young Sook yang menunggu diluar. Na Yeon teringat penjelasan dokter tadi kalau Young Sook memang berada di tahap awal demensia.


Na Yeon lantas mendekati Young Sook.

Young Sook : Apakah itu benar? Apa yang dia katakan?

Na Yeon : Dia mengatakan itu adalah tahap awal demensia. Dengan obat dan perawatan yang tepat, kau bisa memperlambatnya.

Young Sook : Tolong jangan beri tahu Hwi Kyung tentang ini.

Na Yeon : Tidak akan.

Young Sook : Aku lapar.

Na Yeon : Haruskah kita pergi makan malam?

Young Sook : Ayo makan di rumahku. Tidak ada orang di rumah. Keluarga Sejin akan keluar untuk makan malam.


Hwi Kyung pulang. Pembantu langsung mengatakan bahwa Young Sook lagi makan malam dengan tamunya.

Hwi Kyung : Tamu?


Hwi Kyung ke dapur dan terpana melihat bagaimana ibunya terlihat nyaman dengan Na Yeon.


Young Sook kemudian melihat Hwi Kyung sudah pulang. Hwi Kyung pun bergabung dengan mereka.

Young Sook : Do Hee membuat semua hidangan ini. Aku tidak tahu dia bisa memasak.

Hwi Kyung : Aku tidak tahu kau bisa memasak.

Na Yeon : Kau tidak mengenalku dengan baik, kan?


Yoo Kyung dan keluarganya pulang. Yoo Kyung masuk sambil ngomel2 kalau hidangan ikan kukusnya tidak enak.

Se Jin : Mungkin mereka punya koki baru. Tapi hidangan gorengnya enak.

Kyung Wan : Jang Se Jin, aku membelikanmu makan malam agar kau bisa bekerja keras.

Se Jin : Maafkan saya. Itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Kyung Wan : Jika kau mengecewakan ku sekali lagi, aku mungkin tidak dapat mempertahankan pekerjaanmu.

Yoo Kyung marah, yeobo!

Kyung Wan lantas meminta Tae Joon mengawasi Se Jin, bikin Yoo Kyung tambah keki.

Lalu mereka mendengar suara tawa dari dapur.


Mereka bergegas ke dapur dan kaget melihat Na Yeon sedang makan malam bersama Hwi Kyung dan Young Sook.

Na Yeon berdiri dan menyapa mereka dengan ramah tapi mereka memandangi Na Yeon penuh rasa benci.


Bersambung.....

The Promise Ep 64 Part 1

Sebelumnya....


Lanjut gaes,,, episode ini, Se Jin hamil... Sy rada2 lupa, apa Se Jin beneran hamil, terus entar keguguran... atau dia hamil anggur...

Se Jin yang berjalan menuju divisinya Tae Joon, menghubungi Tae Joon. Se Jin tanya, Tae Joon dimana dan mengaku, sedang dalam perjalanan ke kantor Tae Joon sekarang membawa kopi.

Tae Joon yang ada di mobil di basement kantor pun berkata, kalau ia lagi diluar dan memarahi Se Jin karena tidak menelponnya dulu.

Se Jin lalu berkata, kalau ia akan memberikan kopinya ke karyawan Tae Joon saja, lalu ia mengajak Tae Joon makan bareng malam itu.

Tae Joon : Makan malam?

Se Jin : Sudah lama sekali, aku ingin makan ramen.

Tae Joon : Baiklah, akan kuhubungi kau lagi nanti.

Se Jin senang, sampai jumpa nanti.


Usai bicara dengan Se Jin, Tae Joon melirik kotak yang berisi surat2 dari Na Yeon, di sampingnya.


Sementara itu, Se Jin masuk ke divisinya Tae Joon dan hanya menemukan staff yang cewek disana lagi teleponan sambil marah-marah.

"Kau masih melakukannya? Bagaimana bisa kau memukul seseorang! Berapa banyak uang jaminan yang kau butuh? Hah, kau akan ditangkap jika tidak membayar uang jaminan? Darimana aku mendapat uang sebanyak itu? Lupakan!"

Staff cewek memutus panggilannya.

"Kau yang berbuat, jadi kau yang harus bertanggung jawab!"


Ia kemudian berdiri dan terkejut melihat Se Jin.

Se Jin : Semuanya pergi?

"Kau disini untuk menemui Pak Kang?"

"Waktu yang tepat adalah hadiah. Aku tidak begitu berbakat. Ayo minum kopi denganku." ajak Se Jin dengan wajah senang.

Staff cewek pun terkejut.

*FYI gaes,, Se Jin bakal nyuruh tu cewek ngelakuin sesuatu yang merugikan Na Yeon.


Di kamarnya, Young Sook masih membahas Yoon Ae dengan Na Yeon. Young Sook bilang, Yoon Ae sangat baik padanya saat mereka masih sekolah dulu tapi saat ia menikah dengan Pimpinan Park, ia memusuhi Yoon Ae dan memutuskan kontak dengan semua orang dari masa lalunya.

Young Sook : Aku tidak suka orang-orang mengatakan, aku menikahi ayah temanku.

Na Yeon : Tapi itu sudah lama, kenapa kau ingin mencari putrinya?

Young Sook : Aku ingin membantu gadis itu menemukan ayahnya.

Na Yeon kaget, ayahnya?

Young Sook : Karena itu aku sibuk. Aku ingin melakukannya saat aku masih sehat. Itulah kenapa aku minta tolong padamu.

Na Yeon : Kau tahu siapa ayahnya?


Sementara diluar, Yoo Kyung diberitahu pembantunya kalau Young Sook kedatangan tamu. Yoo Kyung : Siapa?

"Wanita yang mirip dengan tukang masak itu. Mereka bicara di kamar Bu Yoon."


Young Sook mengaku, bahwa ia tidak 100% yakin soal ayah Na Yeon.

Na Yeon : Boleh kutanya siapa dia?

Tepat saat itu, Yoo Kyung masuk dan mengajak Na Yeon bicara diluar.


Mereka bicara sambil minum teh. Yoo Kyung mengaku tidak suka Na Yeon menemui Young Sook di belakangnya.

Na Yeon : Aku tidak datang diam-diam dan aku tidak tertangkap basah olehmu.

Yoo Kyung : Mari kita perjelas. Ini rumahku, bukan rumah Hwi Kyung atau ibunya. Tapi rumahku. Aku tidak suka kau sering-sering datang ke rumahku.

Na Yeon : Kalau begitu, aku harus sering-sering datang. Aku ingin menjadi lebih dekat denganmu.

Yoo Kyung : Aku? Kenapa?

Na Yeon : Aku ingin mengenalmu lebih baik. Kau panutanku.


Yoo Kyung tertawa mendengarnya. "Kenapa?"

Na Yeon : Sekarang memang Pak Jang yang mendirikan Baekdo, tapi kau lah di belakangnya. Kau yang mengendalikan Pak Jang. Kau bukan orang yang akan puas hanya dengan mendukung Pak Jang. Kau bisa pergi kapanpun untuk mengambil perusahaan.

Yoo Kyung : Kau benar-benar sesuatu. Jadi apa yang kau bahas dengan ibunya Hwi Kyung? Jika ingin dekat denganku, tidak boleh ada rahasia diantara kita.

Na Yeon : Tentu saja. Bu Yoon bilang ingin mencari seseorang. Dia ingin menemukan putri temannya.

Yoo Kyung : Jangan pikirkan kata-katanya. Dia tidak normal.

Na Yeon : Apa maksudmu tidak normal?

Yoo Kyung : Aku pikir dia butuh perawatan. Kau paham maksudku, kan?

Na Yeon terdiam.


Sementara itu, Hwi Kyung menemui Kyung Wan.

Kyung Wan bilang alasan ia menyuruh Hwi Kyung ke ruangannya karena mau membicarkan soal Young Sook.

Kyung Wan mengatakan soal mental Young Sook yang sakit.

Hwi Kyung : Setelah ayah menigga, dia kehilangan kebun yang dia urus sepanjang hidupnya. Rumah itu sudah seperti kebun baginya. Jika Yoo Kyung tidak memprovokasinya, dia tidak akan membuat masalah.

Kyung Wan jelas membela Yoo Kyung dan meminta Hwi Kyung pindah dengan dalih demi kesehatan Young Sook tapi Hwi Kyung bilang ibunya tak mau pindah.


Di rumah, Yoo Kyung menuduh pembantu Young Sook mencuri cincinnya. Pembantu Young Sook menyangkalnya. Young Sook lantas keluar saat mendengar ribut2. Yoo Kyung pun memberitahu bahwa pembantu Young Sook mencuri cincinnya. Young Sook tidak percaya dan membela pembantunya. Yoo Kyung marah, apalagi ia tahu pembantu Young Sook habis keluar dari kamarnya. Pembantu Young Sook berkata, ia hanya membersihkan kamar Yoo Kyung seperti biasa. Tak lama, pembantu Yoo Kyung datang dan memberikan cincin itu. Ia bilang, menemukan cincin itu di laci pembantu Young Sook.

Yoo Kyung naik pitam dan langsung mengusir pembantu Young Sook. Ia tak peduli meski pembantu Young Sook menyangkal.


Setelah itu, Yoo Kyung kembali ke kamarnya dan menatap cincinnya yang dicuri pembantu Young Sook tadi. Tak lama, pembantunya datang dan Yoo Kyung memberikan cincinnya. Pembantunya menolak, ia bilang, ia membantu Yoo Kyung bukan karena cincin itu.

Yoo Kyung : Ambil lah, ini hadiah untukmu.

Pembantu Yoo Kyung menerimanya dan beranjak pergi.


Ya, itu ulah Yoo Kyung gaes. Dia sengaja menjebak pembantunya Young Sook, agar punya alasan mengusirnya, karena ia akan melakukan sesuatu yang buruk pada Young Sook.
 
Yoo Kyung : Yoon Young Suk, teruslah menggangguku. Kita lihat siapa yang akan menderita.


Sekarang, Young Sook berada di kantornya Dong Jin. Ia menangis tersedu-sedu di depan Dong Jin, sembari memegang saputangan Dong Jin.

Young Sook : Maafkan aku. Kau pria sibuk dan aku datang kesini dan menangis di depanmu. Aku egois, kan?

Dong Jin : Tidak masalah. Menangislah sepuasmu. Emosi tidak boleh dipendam. Jika kau memendamnya, akan buruk bagi kesehatanmu. Jika kau ingin menangis, menangis lah. Jika ingin teriak, teriak lah.

Young Sook : Aku bisa menyembunyikan perasaanku dengan baik di depan Hwi Kyung, tapi di depanmu, itu benar-benar sulit.


Dong Jin kemudian membuka lacinya dan mengambil sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Young Sook.

Young Sook terkejut, apa ini?

Young Sook membukanya, ini bros.

Dong Jin : Aku membelinya sejak lama. Aku tidak yakin kau suka atau tidak. Aku membelinya pada hari aku dibebaskan dari penjara. Aku hendak memberikannya padamu, tapi kau tengah melahirkan.

Young Sook : Kau menyimpannya selama ini?

Dong Jin : Kau tahu aku buruk soal membuang barang.


Young Sook pun langsung memakainya.

Young Sook : Sangat cantik.


Sung Joo meletakkan bunga di meja Dong Jin. Saat hendak pergi, ia melihat laci Dong Jin terbuka. Sung Joo mencari2 sesuatu.

Sung Joo : Kemana bros itu pergi?

Tak lama, Sung Joo curiga bros itu diberikan Dong Jin ke Young Sook.


Se Jin diberitahu seketarisnya soal rapat jam 5 nanti.

"Ada di konstruksi department store Hangzhou, dan klien juga hadir."

Se Jin melirik jamnya.

Se Jin : Ada banyak waktu. Aku akan kembali sebelum itu.

"Jika Pak Jang bertanya, ke mana aku harus mengatakan kau pergi?"

"Suatu tempat yang bagus." jawab Se Jin.


Na Yeon yang sedang menuju mobilnya, dicegat Tae Joon. Tae Joon memaksa Na Yeon masuk mobilnya. Na Yeon menghempaskan tangan Tae Joon dan menatap kesal Tae Joon.

Disaat bersamaan, Se Jin sedang menuju mobilnya juga sambil bicara di telepon.

Se Jin : Aku tidak membuat janji, tetapi bisakah aku datang sekarang? Jeong Eunsuk di OB / GYN. Iya. Terima kasih.


Usai bicara di telepon, Se Jin mau masuk mobilnya tapi dia melihat Na Yeon masuk mobil Tae Joon.

Se Jin sontak kaget.


Dan begitu mereka pergi, dia bergegas mengikutinya.


Tae Joon membawa Na Yeon ke tepi sungai Ia mencampakkan semua surat2 Na Yeon serta foto mereka ke tanah.

Tae Joon : Lihat ini.

Tae Joon mengambil salah satu surat dan meminta Na Yeon melihatnya. Mata Tae Joon kembali terlihat putus asa.

Tae Joon : Ini salah satu catatannya Kau memasukkannya ke dalam kotak makan siang yang kau berikan untukku setiap hari. Ini identik dengan catatan yang kau tulis hari ini. Bagaimana ini bisa terjadi?

Na Yeon : Sangat menarik. Apa itu kebetulan?

Tae Joon : Lee Na Yeon, jebal sho geumanhae!

Na Yeon : Haruskah kau bertingkah gila seperti ini?

Tae Joon : Bagaimana dengan ini?


Tae Joon menunjukkan payung kuning serta kaset yang Na Yeon berikan padanya.

Tae Joon : Ini payung yang kau pakai untukku. Dan kaset itu, kau tidak ingat? Ketika kita berusia 12 tahun, kau memberiku ini di gereja. Lagu yang kau mainkan di piano di bar anggur malam itu! Kau mau bilang itu kebetulan! Kau berharap aku percaya!

Na Yeon : Kang Tae Joon-ssi, kau luar biasa. Sudah lama sejak kami berusia 12 tahun? Ternyata kau masih hidup dalam kenangan itu. Kau belum selesai dengan wanita bernama Lee Na Yeon itu.


Tae Joon lantas memegang kedua lengan Na Yeon dengan lembut dan menatap Na Yeon. Air matanya sudah meleleh.

Tae Joon : Kau Lee Na Yeon, ibunya Sae Byeol.

Na Yeon : Kau sangat gigih. Berapa lama lagi aku harus bertahan dengan sikapmu? Aku tidak memiliki ingatan tentang semua ini. Bukan dari kau  atau hal-hal murahan ini. Mengerti?

Tae Joon : Kau bisa membodohi orang lain, tapi tidak denganku. Kau mengirimiku sinyal bahwa kau Lee Na Yeon. Kenapa? Kenapa kau melakukan ini?

Na Yeon : Kalau begitu bawakan aku bukti bahwa aku Lee Na Yeon, lalu aku akan mempercayaimu.


Se Jin datang. Na Yeon pun mendekati Se Jin.

Na Yeon : Sekarang kau mengikuti orang? Pewaris tunggal Baekdo adalah seseorang yang mengekor suaminya karena tidak percaya pada suaminya. Kau tidak peduli dengan citramu? Sebuah rumor tentang kecemburuan, khayalanmu akan sangat menyakitimu.

Se Jin marah dan mencengkram Na Yeon.

Se Jin : Diam! Aku bilang diam!

Tae Joon melepaskan cengkraman Se Jin.

Na Yeon : Pertengkaran sepasang kekasih harus terjadi di kamarmu.  Apakah kau tidak tahu sopan santun?

Na Yeon beranjak pergi.


Se Jin mencengkram Tae Joon dan minta penjelasan kenapa Tae Joon terus membuatnya tersiksa seperti itu.

Tae Joon : Berapa lama lagi aku harus berada di bawah pengawasanmu!

Se Jin : Kau bahkan tidak peduli aku mengawasimu atau mengikutimu! Kau bertemu Baek Do Hee kapan pun kau mau dan memohon perhatiannya!


Se Jin lantas melihat surat2 Na Yeon dan semakin marah. Ia menyebut surat itu sampah dan merobek2nya, serta menginjaknya juga.

Tae Joon berusaha menghentikan Se Jin tapi Se Jin makin menggila. Tae Joon akhirnya mendorong Se Jin.


Kesal, Se Jin pun berjalan menuju sungai.

Na Yeon melihatnya dari kejauhan.

Tae Joon pun bergegas menghentikan Se Jin.

Se Jin : Aku akan menghilang! Aku akan bunuh diri!

Tae Joon : Kumohon sadarlah!


Tae Joon menampar Se Jin. Barulah Se Jin berhenti ngamuk.

Bersambung ke part 2...