• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 94 Part 2

Sebelumnya...


Dong Jin di kamar Do Hee, menatap foto Do Hee.

Dong Jin : Maafkan ayah, Do Hee-ya. Ayah tidak bisa mengenali putri ayah sendiri.

Dong Jin lalu berkata, tidak bisa memaafkan Na Yeon.

Sung Joo masuk. Dong Jin lantas meletakkan foto Do Hee dan pergi.


Sung Joo menyusul Dong Jin ke kamar dan berusaha membujuk Dong Jin.

Sung Joo : Yeobo, anak itu adalah hadiah yang ditinggalkan Do Hee. Dia adalah putri kita. Tolong buka hatimu..

Dong Jin : Aku ingin sendiri.

Sung Joo : Aku butuh dia. Aku tidak bisa hidup tanpanya. Demi aku,  tolong ... Tolong maafkan dia.

Dong Jin yang enggan meladeni Sung Joo, beranjak pergi.

Sung Joo menangis.


Paginya, Se Jin pulang ke rumah, dibawa Tae Joon dan Yoo Kyung. Se Jin duduk di kursi roda.

Ajumma Lee menghampiri mereka. Yoo Kyung menyuruh Ajumma Lee menyiapkan makan malam.

Se Jin : Aku lebih suka berbaring daripada makan sekarang.

Yoo Kyung pun menyuruh Tae Joon membawa Se Jin ke atas.


Begitu mereka pergi, Young Sook menghampiri Yoo Kyung.

Young Sook : Apakah Se Jin terluka parah?

Yoo Kyung : Melihatmu membuatku frustrasi lagi.

Young Sook : Se Jin menjatuhkan diri ke bawah. Aku melihatnya sendiri.

Yoo Kyung kaget, apa?

Young Sook : Se Jin mabuk dan kesal dan berteriak pada Yoon Ae. Dan pada titik tertentu, tiba-tiba dia menjatuhkan diri ke bawah.

Mendengar itu, Yoo Kyung langsung mengancam Young Sook. Ia bilang, akan mengusir Young Sook jika Young Sook memberitahu orang lain.


Young Soo : Jika Se Jin terluka parah, bukankah seharusnya kita memberi tahu pria itu? Lee Ki Man.

Yoo Kyung marah dan mencengkram Young Sook.

Yoo Kyung : Jika kau mengatakan nama itu lagi, aku benar-benar akan mengirimmu ke panti jompo. Hwi Kyung adalah satu-satunya yang tersisa di rumah ini yang akan melindungimu. Paham?


Tae Joon membawa Se Jin ke kamar.

Se Jin : Aroma kamarku. Kamarku adalah tempat paling nyaman di dunia.

Tae Joon : Kau mau teh?

Se Jin : Tidak. Kau harus kembali bekerja.

Tae Joon : Tidak masalah. Hanya satu hari.

Se Jin : Tidak. Rapat pemegang saham akan datang. Aku mendengar ada pemegang saham yang belum kami menangkan. Pergi dan bekerja.

Tae Joon : Sedang bekerja.

Se Jin : Ibuku akan menjadi pimpinan terbaik. Aku akan segera kembali bekerja. Aku tidak bisa berjalan sekarang, tapi aku tahu aku akan bagus dalam pekerjaanku.


Tae Joon lalu memegang tangan Se Jin.

Tae Joon : Dan juga kau akan segera kembali berjalan.

Se Jin : Terima kasih, Tae Joon-ah.

Tae Joon : Aku akan pergi sekarang. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu.

Se Jin : Apakah kau bisa mengambil kue green tea dalam perjalanan pulang?

Tae Joon : Tentu. Apakah kau memerlukan yang lain?

Se Jin : Ya, satu hal lagi. Hal yang paling penting. Kang Tae Joon, kau. Kau yang paling penting jadi jangan lupa membawanya.

Tae Joon : Kupikir aku benar-benar harus bermain membolos hari ini. Ayo jalan-jalan dan dapatkan kue green tea.


Man Jung habis belanja banyak dan membawa semua belanjaannya ke toko.

Pak Heo : Apa kau senang? Lihatlah kau tersenyum.

Man Jung : Tidak ada yang lebih baik dari memegang tangan seorang pria dan berbelanja.

Pak Heo : Apakah kau tetap bisa menghabiskan sebanyak ini? Tae Joon memberimu uang ini untuk pernikahan Se Gwang.

Man Jung : Persis. Aku menggunakannya dengan benar untuk pernikahan. Jika ibu terlihat lusuh di pesta pernikahan, itu memalukan bagi anak.

Pak Heo lantas setuju dengan pemikiran Man Jung. Mereka lalu melihat baju2 baru Man Jung.


Mal Sook keluar dari dapur dan melihat Kyung Wan menunggu Na Yeon.


Mal Sook yang tak tega, lalu masuk ke dapur, menghampiri Na Yeon yang sedang mencuci piring.

Mal Sook lalu melepas sarung tangan Na Yeon.

Mal Sook : Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?

Na Yeon : Hentikan itu. Aku ingin melakukannya.

Mal Sook : Keluar. Keluarlah sebentar.

Na Yeon : Apa?

Mal Sook : Melunaklah sedikit.

Na Yeon : Aku tidak punya alasan untuk melihatnya. Aku juga tidak punya apa-apa untuk dikatakan.


Mal Sook : Dia ayahmu.

Na Yeon : Dia ayah Se Jin!


Na Yeon lantas ingin mencuci piring lagi tanpa sarung tangan. Mal Sook kesal dan menarik Na Yeon keluar.


Na Yeon menyuruh Kyung Wan pergi tapi Kyung Wan mengaku ingin bicara. Na Yeon pun memberi Kyung Wan waktu 5 menit.

Kyung Wan : Se Jin pulang hari ini.

Na Yeon : Itu bagus, apakah dia sudah lebih baik?

Kyung Wan : Sedikit. Pemulihannya berjalan lambat. Ibu terus menanyakanmu.

Na Yeon : Tolong jaga dia.

Kyung Wan : Aku punya apartemen, pindahlah kesana.

Na Yeon : Tidak, aku suka disini.


Na Yeon lantas berdiri, mau pergi tapi Kyung Wan mengaku ingin membuat Na Yeon dekat dengannya tapi dia tidak tahu bagaimana caranya.

Kyung Wan lalu tanya apa yang harus ia lakukan agar Na Yeon merasa baikan.

Na Yeon : Gampang. Jangan muncul lagi di depanku. Lupakan aku dan hiduplah seperti biasa.

Na Yeon lalu kembali ke dapur..


Mal Sook keluar dan meminta Kyung Wan bersabar sedikit lagi.

Di dapur, Na Yeon berusaha menahan tangisnya.


Yoo Kyung ke kantor, menemui Tae Joon. Yoo Kyung tanya hasilnya.

Yoo Kyung : Apa maksudmu orang itu, Tuan Ahn?

Tae Joon : Aku menghubungi agennya. Aku meninggalkan pesan untuk bertemu malam ini.

Yoo Kyung : Rapat pemegang saham hampir tiba, tetapi kau masih belum bertemu dengannya? Dari sembilan pemegang saham besar, lima belum memberi kita jawaban. Jika kita tidak beruntung, Hwi Kyung dapat mengambil alih perusahaan.

Tae Joon : Aku akan meyakinkan dia hari ini pasti.

Yoo Kyung : Hati suamiku tidak lagi bersama perusahaan. Hanya kau dan aku yang bisa menyelamatkan Baekdo. Berjuanglah sekeras yang kau bisa.

Tae Joon : Ya Bu.

Yoo Kyung : Tidak, aku akan pergi denganmu. Aku akan pergi menemui Tuan Ahn denganmu.

Tae Joon : Tentu. Sesuai keinginanmu.


Pak Ko menemui Hwi Kyung.

Pak Ko : Aku tidak bisa menjaminnya seperti saat ini. Hal-hal sebenarnya terlihat lebih menguntungkan untuk Nyonya Park. Dia telah membeli cukup banyak saham. Kau memiliki jumlah saham yang serupa, tetapi ada lebih banyak kekuatan yang berperan ... yang mendukungnya dan mendukungnya.

Hwi Kyung : Bagaimana dengan orang yang memegang tiga persen saham Baekdo?

Pak Ko : Aku sudah menghubunginya beberapa kali dan memintanya untuk bertemu, tapi dia tidak akan datang. Aku membuat rencana untuk menemuinya malam ini juga, tapi dia mungkin tidak akan muncul lagi.

Hwi Kyung : Kita harus melakukan apa yang kita bisa. Tapi jangan terlalu jauh.

Hwi Kyung dan Yoo Kyung memperebutkan si pemilik saham 3%. Ada yg bisa nebak siapa dia? Marganya Ahn....


Di ruangannya, Dong Jin tak bisa konsen bekerja. Ponselnya berdering. Telepon dari Sung Joo. Ia pun berpikir sejenak, lalu mengabaikan panggilan istrinya. Setelah panggilan istrinya berhenti, dia memencet nomor Na Yeon, tapi urung menelpon Na Yeon dan beranjak pergi.


Dong Jin ke rumah abu Do Hee.

Bersamaan dengan itu, Na Yeon juga datang. Melihat Dong Jin, Na Yeon mau pergi tapi Dong Jin yang tahu kedatangan Na Yeon, menyuruh Na Yeon berhenti.


Na Yeon lantas berbalik menatap Dong Jin.

Dong Jin : Apakah dia anakmu? Siapa namanya?

Na Yeon : Sae Byeol, Lee Sae Byeol.

Dong Jin : Aku yakin Do Hee merawatnya dengan baik di sana. Ibu Do Hee sangat merindukanmu. Aku tidak bisa menerimamu begitu saja.


Na Yeon menangis, lalu ia meminta maaf dan berbalik, mau pergi. Tapi langkahnya seketika terhenti saat Dong Jin mengaku merindukannya.

Na Yeon pun kembali menatap Dong Jin.

Dong Jin juga menatap Na Yeon, kali ini dengan wajah cerah.

Dong Jin : Sekarang, aku pikir aku harus mengikuti kata hatiku. Tidak bisakah kau kembali ke rumah?


Sekarang, Na Yeon sudah berada di kamarnya.

Ia menangis lagi. Tak lama kemudian, ia menghapus tangisnya dan membereskan pakaiannya.

Lalu ia membuka kotak pensilnya dan baru sadar jam tangan ibunya menghilang.


Young Sook memakai jam tangan Yoon Ae. Setelah itu, ia mengambil tasnya dan pergi.


Young Sook pergi. Tak sampai sedetik setelah kepergian Young Sook, Na Yeon datang.


Na Yeon beranjak ke atas dan melihat kursi roda Se Jin di depan pintu kamar. Lalu dia melihat Se Jin duduk di kasur sedang membaca.

Na Yeon hendak masuk ke kamar Hwi Kyung tapi kemudian dia mendengar bunyi ponsel Se Jin.


Na Yeon mendekat, hendak membantu Se Jin mengambil ponsel tadinya. Tapi sampai di depan pintu, ia melihat Se Jin berdiri dan berjalan menuju meja tempat Se Jin menaruh ponselnya.

Se Jin menjawab ponselnya. Telepon dari Kyung Wan.

Se Jin : Aku baik-baik saja. Sudah lama karena aku punya waktu untuk duduk dan hanya berpikir. Itu bagus. Baiklah. Jangan khawatir. Aku akan kembali ke kantor segera setelah beristirahat sedikit lebih lama.

Na Yeon pun langsung menatap tajam Se Jin. Ia marah.


Bersambung....

The Promise Ep 94 Part 1

Sebelumnya....

Di episode ini, Na Yeon mutusin melindungi rahasia Se Jin,, tapi Se Jin berulah lagi, bikin dia berubah pikiran dan meneruskan balas dendamnya lagi..... Terus, terus, ulah apa lagi yg dibuat Se Jin kali ini..... jawabannya di ending epi ini ya gaes...


Se Jin menatap Na Yeon penuh kebencian.

Se Jin : Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Tidak akan. Perhatikan ini.

Se Jin lari ke tangga. Beberapa saat kemudian, Na Yeon terkejut mendengar suara orang jatuh.


Na Yeon lantas lari ke tangga dan terkejut melihat Se Jin jatuh.

Na Yeon pun bergegas ke bawah.

Ajumma Lee seketika datang. Ia bingung harus bagaimana.

Se Jin menatap Na Yeon.

Se Jin : Kau sudah tamat.

Se Jin pun hilang kesadaran.

Young Sook yang ketakutan, bergegas ke kamarnya.

Na Yeon menyuruh Ajumma Lee menelpon ambulance.


Bersamaan dengan itu, Yoo Kyung pulang dan kaget melihat Se Jin. Ia lantas mendorong Na Yeon dan berusaha membangunkan Se Jin. Sementara itu, Na Yeon berusaha menjelaskan, bahwa Se Jin jatuh dari tangga.

*Sakit jiwa memang si Se Jin ini,,, dia dan emaknya yg ngerusak hidup Na Yeon, dia pula yg sewot gk mau maafin Na Yeon... ini udah kesekian kali nya Se Jin nyelakain dirinya sendiri cuma buat ngacauin Na Yeon....


Na Yeon, Kyung Wan dan Yoo Kyung menunggu Se Jin yang sedang ditangani dokter.

Dokter kemudian keluar dan menjelaskan kondisi Se Jin. Dokter bilang, bahwa Se Jin tidak bisa merasakan kaki kanannya.

Yoo Kyung syok, yeobo.....

Kyung Wan pun memegangi Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Uri Se Jin mungkin tidak pernah berjalan lagi?

"Sepertinya itu bukan kerusakan permanen, jadi dia akan segera pulih. Namun, dia mungkin mengalami kelumpuhan dari waktu ke waktu. Kita harus terus mengawasinya." ucap dokter, lalu pergi.


Drama pun dimulai gaes... Yoo Kyung menyalahkan Na Yeon atas jatuhnya Se Jin. Ia bilang, jika Na Yeon tidak masuk dalam kehidupan keluarganya, Se Jin tidak akan berakhir seperti itu.

Yoo Kyung : Apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa yang akan kau lakukan jika Se Jin tidak pernah bisa berjalan lagi?

Na Yeon sendiri nampak terpukul mengetahui Se Jin cacat.


Kyung Wan membela Na Yeon.

Yoo Kyung marah.

Yoo Kyung : Kau memihak dia karena dia anakmu?

Kyung Wan : Itu kecelakaan!

Yoo Kyung : Kecelakaan? Bagaimana kita bisa tahu? Bagaimana kita tahu bahwa Na Yeon tidak mendorongnya?

Kyung Wan marah, Yeobo!

Yoo Kyung : Dia merangkak ke rumah kita dengan belati di tangannya untuk menghancurkan kita! Kau pikir penipu seperti dia tidak mungkin menyakiti Se Jin!


Yoo Kyung lantas kembali mengguncangkan tubuh Na Yeon.

Yoo Kyung : Jika kau ingin membunuh seseorang dan balas dendam, lakukan padaku! Kenapa Se Jin? Kenapa kau melakukan itu pada Se Jin?

Kyung Wan : Hentikan!

Kyung Wan memegangi Yoo Kyung dan menyuruh Na Yeon pergi.

Na Yeon : Aku akan melihat Se Jin dulu.

Yoo Kyung : Mengapa? Mengapa kau mau melihat Se Jin? Apalagi rencanamu padanya sekarang!

*Pantas laaa Na Yeon gk bisa maafin Kyung Wan... Lihat Kyung Wan, dia gk bisa tegas membela Na Yeon... dia cenderung di sisi Se Jin dan Yoo Kyung... Ini ya kalo Se Jin jatuh dari tangga sebelum dia tahu Na Yeon putrinya, reaksinya juga pasti bakal sama kayak Yoo Kyung.... Cuma karena Na Yeon putrinya, jadi dia gak bisa apa2...


Na Yeon masuk ke kamar Se Jin. Se Jin sudah siuman dan menatap tajam Na Yeon.

Na Yeon : Haruskah kau sejauh ini?

Se Jin : Aku cukup baik, kan?

Na Yeon : Jang Se Jin, apa kau rela melukai dirimu sendiri hanya untuk menghancurkanku?

Se Jin : Tidak. Kau salah. Aku tidak melukai diriku sendiri untuk menghancurkanmu. Aku hanya ... menggunakan diriku sendiri sehingga aku tidak akan kehilangan milikku.

Na Yeon : Jang Se Jin...

Se Jin : Lee Na Yeon, aku sudah bilang, kau tidak akan memiliki apapun. Kau akan kembali menjadi Lee Na Yeon yang tidak memiliki apa-apa. Putri pemilik restoran ayam, itu yang paling cocok untukmu. Muai sekarang, hidup lah dalam penderitaan dan rasa bersalah karena sudah melakukan ini padaku. Itu nasibmu.


Na Yeon : Kenapa aku harus merasa bersalah? Aku tidak salah.

Se Jin : Apa menurutmu orang-orang akan percaya padamu? Apa yang kau katakan saat Sae Byeol jatuh dari tangga di rumahku? Kau menyalahkan kami. Aku bilang itu kecelakaan, tapi kau tidak percaya padaku. Kau mengalami hal yang sama sekarang. Mengerti?

Na Yeon : Jang Se Jin, apa kau sadar, kau terlihat menyedihkan.


Tak terima dibilang menyedihkan, Se Jin pun ngedrama lagi. Dia berteriak-teriak. Kyung Wan dan Yoo Kyung langsung masuk.

Se Jin : Singkirkan Na Yeon. Singkirkan dia!  Melakukan ini padaku tidak cukup. Sekarang, dia mengejekku. Dia menertawakanku. Singkirkan dia dari hadapanku!


Na Yeon sendiri menangis.

Mendengar itu, Yoo Kyung orang pertama yang menarik Na Yeon keluar.

Kyung Wan mengejar Yoo Kyung.


Yoo Kyung : Kita akhiri disini.

Yoo Kyung lantas kembali ke dalam.


Kyung Wan ingin membantu Na Yeon berdiri tapi Na Yeon menepis tangannya.

Kyung Wan lantas meminta pengertian Na Yeon.

Kyung Wan : Kau tahu kan gimana ibunya Se Jin.

Na Yeon diam saja dan berniat pergi, tapi Kyung Wan menahannya.

Kyung Wan : Apa rencanamu? Dimana kau akan tinggal?


Na Yeon : Jangan pedulikan aku. Jangan khawatir dan jadilah ayah Se Jin.

Na Yeon beranjak pergi.

Kyung Wan : Aku akan menghubungimu.

Kok kesel ya sy si Kyung Wan minta Na Yeon mengerti.... Soal Sae Byeol,, bisa2nya Se Jin nyamain kejadian dia jatuh sama kejadian Sae Byeol.... Kalo dia gk nyulik Sae Byeol mah, Sae Byeol yang ada masih sama Na Yeon sekarang.... Na Yeon gk balas balas dendam kalau kehidupannya gk dirampas...


Na Yeon  berjalan gontai di lobi RS, sorot matanya nampak terluka.

Bersamaan dengan itu, Hwi Kyung datang dan tanya apa yang terjadi. Hwi Kyung :  Apakah Se Jin terluka parah?

Na Yeon : Masuk dan lihatlah.

Hwi Kyung : Jangan kemana-mana. Tunggu aku

Na Yeon : Masuk.

Hwi Kyung : Mohon tunggu.


Hwi Kyung langsung ke kamar Se Jin. Se Jin sendiri sudah terlelap. Yoo Kyung menatap tajam Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Aku mendengar dari Kyung Wan. Jangan terlalu khawatir. Se Jin kuat. Dia akan segera membaik.

Yoo Kyung menampar Hwi Kyung.

Yoo Kyung :  Lebih baik? Dia menghancurkan kakinya! Beraninya kau mengatakan itu? Kau seharusnya tidak berada di sini. Kau seorang kaki tangan dalam hal ini juga.

Hwi Kyung : Noona.

Yoo Kyung : Noona apanya! Bagaimana kau bisa menyebut dirimu sendiri pamannya? Jika kau benar-benar pamannya, jika kau peduli sama keponakanmu,  hancurkan Na Yeon!


Na Yeon berjalan menyusuri jalanan dengan sorot mata pedih.


Sementara itu, Hwi Kyung berkeliaran di RS, mencari Na Yeon.


Na Yeon lalu berhenti melangkah dan melihat lalu lalang di sekelilingnya dengan tatapan kosong.


Hwi Kyung berlari keluar, mencari Na Yeon, sambil terus berusaha menghubungi Na Yeon.


Na Yeon duduk di halte. Ia tidak menjawab panggilan Hwi Kyung.


Hwi Kyung mencari Na Yeon hingga ke jalanan.


Tae Joon menenangkan dirinya di bar.


Setelah merasa dirinya baikan, Tae Joon pergi menjenguk Se Jin. Se Jin masih terlelap.

Tae Joon menatap iba Se Jin. Ia ingin menyentuh kepala Se Jin tapi diurungkannya.


Tae Joon lalu beranjak keluar. Begitu Tae Joon keluar, Se Jin membuka matanya dan melihat Tae Joon keluar.


Tae Joon terduduk lemas di depan pintu dan mengingat penjelasan Kyung Wan soal Se Jin yang lumpuh.


Na Yeon masuk ke kamar Young Sook dan melihat Young Sook tidur sambil memeluk tasnya.

Na Yeon lantas pelan2 mengambil tasnya.

Lalu ia menyelimuti Young Sook dan menatap Young Sook.

Na Yeon : Jangan menjadi tambah buruk. Tetaplah sehat. Itulah satu-satunya cara agar Hwi Kyung tidak terlalu menderita.

Na Yeon lantas pergi.


Young Sook lantas mengubah posisi tidurnya. Ia membuka genggaman tangannya dan ada memory card Na Yeon disana. Tak hanya itu, Young Sook juga memakai jam Na Yeon.


Bersamaan dengan itu, Hwi Kyung pulang.

Hwi Kyung tersenyum : Aku sudah bilang tunggu, tapi kau sudah disini.

Na Yeon balas tersenyum : Aku tidak pernah bilang aku akan menunggu.

Hwi Kyung : Jangan terlalu khawatir. Se Jin akan baik-baik saja dalam waktu singkat. Se Jin dan Yoo Kyung ... hanya syok. Dia akan segera pulih.

Na Yeon lantas mengajak Hwi Kyung berjabat tangan.

Hwi Kyung tanya untuk apa.

Na Yeon : Mari berhenti di sini. Aku tidak berpikir kita bisa melanjutkan hubungan ini.

Hwi Kyung : Aku tidak bisa membiarkanmu pergi.

Na Yeon : Kita harus melindungi rahasia Se Jin.


Hwi Kyung : Aku tidak akan berterima kasih atau minta maaf. Aku akan menyimpannya di hatiku.

Na Yeon : Aku pikir aku akan bersyukur dan minta maaf ... untuk waktu yang sangat lama.

Hwi Kyung : Jaga dirimu.

Hwi Kyung lantas memeluk Na Yeon. Na Yeon menangis dalam pelukan Hwi Kyung. Sorot mata Hwi Kyung juga menunjukkan kepedihan.


Usai berpamitan dengan Hwi Kyung, Na Yeon pergi. Di depan gerbang, Eun Bong datang menjemputnya.

Eun Bong : Ayo pulang. Ibu sudah menunggu.

Dari kejauhan, Hwi Kyung menatap Na Yeon pergi bersama Eun Bong.


Na Yeon akhirnya pulang ke rumahnya. Mal Sook dan Joong Dae langsung berlari keluar. Na Yeon menatap sang ibu.

Na Yeon : Apa kau tidak nyaman kalau aku pulang kesini?

Mal Sook : Apakah kau berada di rumah orang asing? Ini rumahmu. Bagaimana bisa kau bilang aku tidak nyaman? Aku senang kau datang. Selamat datang kembali, Na Yeon-ah.

Joong Dae kaget mengetahui Do Hee adalah Na Yeon.


Lalu Geum Bong dan Se Gwang datang.

Geum Bong berkaca-kaca : Apa kau benar-benar Na Yeon Eonni?

Na Yeon : Geum Bong-ah.


Geum Bong pun langsung memeluk Na Yeon.

Na Yeon minta maaf karena tidak memberitahu Geum Bong siapa dirinya selama ini.

Bersambung ke part 2...