• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 101 Part 1

Sebelumnya...


FYI gaes, drama ini semula hanya 100 episode.. tapi karena mungkin responnya bagus,, jadi ditambah dua episode deh....... Dan di episode ini,,, Se Jin berusaha melindungi

Na Yeon saat kecelakaan... Loh, kok?? Karena Se Jin tahu gaes,, ibunya nyewa orang untuk mencelakakan Na Yeon..

Na Yeon dan Se Jin langsung dibawa ke RS.

Se Jin terluka parah di bagian perutnya.


Hwi Kyung heran karena Na Yeon tak kunjung menjawab panggilannya.


Sementara itu, dokter dan dua perawat sedang menangani Se Jin. Dokter terus menekan luka Se Jin dan berkata, bahwa Se Jin membutuhkan banyak darah. Perawat mengerti dan langsung pergi menyiapkan transfusi.


Di dapurnya, Yoo Kyung sedang minum wine.

Yoo Kyung : Lee Na Yeon, kau yang meminta ini.

Tak lama, ponsel Yoo Kyung berdering. Telepon dari RS!


Hwi Kyung yang baru tiba di ruangannya, terkejut mendapat kabar soal Na Yeon dan Se Jin yang kecelakaan. Ia pun bergegas ke RS.


Yoo Kyung berlarian di koridor RS sambil memanggil-manggil nama Se Jin dengan cemas. Ia masuk ke ruang IGD dan tanya ke perawat yang berjaga di meja resepsionis dimana Se Jin.

"Di sebelah sana." ujar perawat, lalu mengantarkan Yoo Kyung.


Yoo Kyung terkejut melihat Se Jin yang sedang ditangani dokter.

Yoo Kyung : Ada apa dengan dia! Kenapa dia berbaring disini!

Dokter : Dia mengalami kecelakaan mobil dan terluka di perutnya. Ginjalnya pecah jadi dia kehilangan banyak darah. Kita harus segera mengoperasinya.

Yoo Kyung, ginjalnya pecah?

Dokter : Mereka berdua mengalami kecelakaan bersama, tapi dia yang terluka parah.


Dokter lantas beranjak memeriksa Na Yeon yang belum sadarkan diri di ranjang di depan Se Jin. Yoo Kyung pun takut-takut menoleh ke belakang. Ia syok melihat Na Yeon terbaring disana.

Yoo Kyung lalu teringat saat pria sewaannya menghubunginya setelah mencelakai Na Yeon.


Pria itu berkata, ia melihat mobil Na Yeon.

"Seharusnya itu cukup membuatnya takut."

"Kerja bagus. Jangan meninggalkan jejak dan menghilang." jawab Yoo Kyung.


Yoo Kyung : Ini tidak mungkin... bagaimana ini... bagaimana.....

Hwi Kyung datang dan melihat Yoo Kyung jatuh pingsan.


Yoo Kyung yang pingsan, ditempatkan di salah satu kamar RS. Hwi Kyung lantas membenarkan posisi selimut Yoo Kyung dan menatap Yoo Kyung sejenak. Setelah itu, ia beranjak pergi.


Yoo Kyung siuman. Teringat Se Jin, Yoo Kyung langsung mencabut selang infusnya dan berlari ke ruang operasi.


Di depan ruang operasi, sudah menunggu Hwi Kyung dan Kyung Wan.

Yoo Kyung pun langsung terduduk lemas dan histeris.

Yoo Kyung : Wae! Kau tadi baik-baik saja saat meninggalkan rumah, wae!


Kyung Wan lantas mendekati Yoo Kyung.

Kyung Wan : Jangan khawatir. Operasi akan berjalan dengan baik.

Kyung Wan pun hendak membantu Yoo Kyung berdiri tapi Yoo Kyung langsung menepis tangannya.

Yoo Kyung : Jangan sentuh aku! Kenapa kau disini! Kau sudah meninggalkan Se Jin! Ingat? Jadi kenapa kau disini!

Kyung Wan : Se Jin putriku.

Yoo Kyung : Putrimu adalah Na Yeon! Lee Na Yeon!

Yoo Kyung lalu menyalahkan Na Yeon sebagai penyebab kecelakaan itu.


Yoo Kyung lantas pergi. Kyung Wan yang cemas Yoo Kyung akan menyakiti Na Yeon, menyuruh Hwi Kyung mengikuti Yoo Kyung.


Dan benar saja, Yoo Kyung masuk ke kamar Na Yeon dan menyuruh Na Yeon yang masih belum sadarkan diri, bangun.

Yoo Kyung marah, kenapa kau disini? Seharusnya kau yang ada di ruang operasi! Kenapa Se Jin yang disana! Kenapa kau baik-baik saja! Kenapa Se Jin seperti itu! Jelaskan!

Yoo Kyung mengguncang-guncangkan tubuh Na Yeon.


Hwi Kyung datang dan menghentikan Yoo Kyung.

Yoo Kyung menatap tajam Na Yeon.

Yoo Kyung : Jika sesuatu terjadi pada Se Jin, maka salah satu dari kita akan mati.

Yoo Kyung lantas menatap tajam Hwi Kyung, lalu beranjak pergi.


Yoo Kyung pergi tangga darurat dan menghubungi pria sewaannya.

Yoo Kyung : Kau melakukan pekerjaan mengerikan! Kau tahu siapa yang duduk di kursi pengemudi! Putriku!

Pria itu minta maaf karena tidak mengkonfirmasi identitas pengemudi.

Yoo Kyung lalu berkata, tidak akan memaafkan pria itu jika terjadi sesuatu yang buruk pada Se Jin.


Yoo Kyung lantas mematikan panggilannya dan bergegas kembali ke atas, namun ia terkejut melihat Hwi Kyung sudah berdiri disana.

Hwi Kyung : Jelaskan padaku, apa maksudmu tadi?


Yoo Kyung tidak menjawab dan berniat pergi tapi Hwi Kyung menahannya.

Hwi Kyung : Jangan bilang kau menyewa seseorang untuk menyebabkan kecelakaan itu.

Yoo Kyung : Pikirkan apapun yang kau inginkan.

Hwi Kyung : Apa kau sudah gila!

Yoo Kyung : Kenapa kau hanya melihat Na Yeon? Kau tidak melihat keluargamu yang sudah dia hancurkan!

Hwi Kyung : Kau yang memulainya! Kau penyebab semua ini!

Yoo Kyung : Lalu apa yang mau kau lakukan! Beritahu semua orang jika kau mau! Aku tidak takut lagi. Lagi pula aku tidak akan rugi apa-apa!

Yoo Kyung beranjak pergi.


Hwi Kyung lalu kembali melihat Na Yeon. Ia duduk disamping Na Yeon dan menyibak poni Na Yeon.

Hwi Kyung : Ada banyak hal yang mau kukatakan padamu, tapi aku terlalu malu menghadapimu. Aku juga tidak bisa memaafkan kakakku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?


Na Yeon siuman.

Melihat sekelilingnya, Na Yeon bangun dan tanya apa yang terjadi.

Hwi Kyung :  Mereka bilang kau tidak apa-apa selain beberapa memar. Mereka memberimu obat penenang sehingga kau bisa tidur. Aku tidak memberi tahu keluargamu karena aku tidak ingin mereka khawatir.

Na Yeon : Bagaimana dengan Se Jin? Dia ada di mobil bersamaku. Bagaimana dengannya?

Hwi Kyung : Dia sedang dalam operasi.

Na Yeon : Apakah dia terluka parah?

Hwi Kyung : Dia akan baik-baik saja setelah operasi. Tapi mengapa dia mengendarai mobilmu?

Na Yeon : Aku pikir dia melihat Tae Joon dan aku berbicara bersama.

Hwi Kyung : Kau menemui Tae Joon?

Na Yeon : Iya.


Seorang detektif datang dan menanyai Na Yeon soal kecelakaan itu. Ia minta Na Yeon bekerja sama.

Na Yeon : Tentu saja.

Hwi Kyung diam saja melihat polisi ikut campur mengurus kecelakaan itu.


Dokter akhirnya keluar dari ruang operasi. Kyung Wan dan Yoo Kyung langsung menanyakan kondisi Se Jin.

Dokter : Dampaknya pasti sangat ekstrim. Salah satu ginjalnya hampir rusak total. Kami harus mengangkatnya.

Kyung Wan terkejut, mengangkatnya?

Yoo Kyung : Lalu apa yang akan terjadi? Apa yang terjadi padanya?

Dokter : Karena ada dua ginjal, dia seharusnya tidak punya masalah menjalani hidup normal dengan hanya satu ginjal. Tapi apakah dia pernah menderita sakit ginjal?

Yoo Kyung : Iya. Saat kuliah. Dia menderita pielitis.

Dokter : Sayangnya, kami harus mengangkat ginjal yang sehat hari ini. Ginjal yang tersisa tidak sehat, jadi kami khawatir.

Kyung Wan dan Yoo Kyung syok. Dokter kemudian beranjak pergi.


Na Yeon pergi melihat Se Jin.

Na Yeon : Apa yang kau pikirkan sampai kau semarah itu?


Yoo Kyung kemudian datang. Melihat Na Yeon dia langsung emosi..

Yoo Kyung : Kenapa kau disini? Kau datang untuk mengetahui dia meninggal atau tidak! Seharusnya kau yang disana! Kenapa Se Jin! Apa yang kau lakukan padanya sampai dia mengendarai mobilmu!

Na Yeon : Kurasa dia melihat Tae Joon dan aku bersama. Dia mendatangiku dengan sangat marah.

Yoo Kyung : Apa? Tae Joon lagi?


Yoo Kyung lalu mendorong Na Yeon keluar dan menutup pintu.

Yoo Kyung : Lee Na Yeon, Kang Tae Joon, kalian menghancurkan Se Jin dan aku.


Diluar, Na Yeon bertemu Kyung Wan yang baru datang.

Kyung Wan : Bagaimana perasaanmu?

Na Yeon : Aku baik-baik saja, tapi bagaimana dengan Se Jin?

Kyung Wan : Jangan khawatir. Dokter akan berusaha semampunya. Tapi aku tidak bisa menghubungi Tae Joon. Maukah kau mencarinya untukku? Se Jin pasti ingin melihatnya begitu dia bangun.

Na Yeon mengangguk.

Kyung Wan : Na Yeon-ah, ini bukan salahmu. Jangan salahkan dirimu.

Na Yeon mengangguk.

Kyung Wan lantas masuk ke kamar Se Jin.


Na Yeon mau pergi tapi Hwi Kyung datang.

Hwi Kyung : Ayo pergi. Aku akan mengantarmu pulang.

Na Yeon : Aku harus menemui Tae Joon.

Hwi Kyung : Baik, aku akan mengantarmu.


Malam pun tiba. Tae Joon yang baru pulang, kaget melihat Na Yeon duduk di rumah atap, menunggunya.

Tae Joon : Kenapa kau disini?

Na Yeon : Kenapa aku tidak bisa menghubungimu?

Tae Joon : Aku tidak membawa ponsel.

Na Yeon : Itu terlalu menjengkelkan. Se Jin terluka.

Tae Joon kaget, Bagaimana? Dimana?

Na Yeon : Ada kecelakaan. Dia baru selesai dioperasi. Kau harus melihatnya. Aku datang untuk memberitahumu itu.


Na Yeon lalu berdiri, tapi Tae Joon bilang tidak akan datang.

Tae Joon : Itu akan membuat Se Jin lebih sakit, jadi aku tidak akan menemuinya.

Na Yeon marah mendengarnya.

Na Yeon : Tae Joon-ah, kau tahu bagaimana dia terluka! Dia melihat kau dan aku berbicara bersama dan marah. Dia mengendarai mobilku ketika kecelakaan itu terjadi. Kau tidak dapat melindungi wanita mana pun yang ada di sisimu.

Na Yeon beranjak pergi. Tae Joon terdiam.


Hwi Kyung yang baru pulang, langsung menemui ibunya.

Hwi Kyung : Kenapa kau tidak bersemangat?

Young Sook : Yoon Ae belum datang lagi. Yoo Kyung dan Se Jin juga tidak ada. Kyung Wan tidak ada. Semua orang meninggalkanku. Mereka semua sangat jahat.

Hwi Kyung : Apakah kau kesal?

Young Sook : Tentu saja. Kau memperlakukanku... seperti orang tua yang dikurung di loteng.

Hwi Kyung : Lalu, apakah kau ingin mendengar kabar baik?

Young Sook : Apa? Apa itu? Apakah Yoon Ae datang? Kapan?

Hwi Kyung : Bukan itu. Rumah ini bukan milik Yoo Kyung lagi. Ini milik kita sekarang. Itu milikmu dan milikku.

Young Sook : Apa yang kau bicarakan? Ini rumah ayahmu. Apa kau sakit? Kenapa kau konyol sekali?

Young Sook lalu tertawa.

Hwi Kyung : Kau benar, ini rumah ayah.

Young Sook : Apa yang salah denganmu? Kau mengatakan hal-hal aneh sesekali.



Hwi Kyung lantas kembali ke kamarnya dan teringat saat Yoo Kyung menghubungi pria sewaannya.


Yoo Kyung : Kau melakukan pekerjaan yang mengerikan! Kau tidak tahu siapa yang duduk di kursi pengemudi Putriku ada di sana!


Sung Joo dan Dong Jin terkejut mendengar cerita Na Yeon soal kecelakaannya dan Se Jin.

Sung Joo : Se Jin terluka?

Na Yeon : Iya?

Dong Jin dan Sung Joo langsung cemas. Mereka takut Na Yeon kenapa-napa.

Na Yeon : Aku baik-baik saja.

Sung Joo : Kapan kau akan bebas dari orang-orang itu?

Dong Jin yang tak mau Na Yeon terluka lagi, menyuruh Na Yeon keluar negeri setelah investigasi selesai.

Dong Jin : Kau harus melupakan Hwi Kyung untuk sementara.

Dong Jin lalu beranjak ke kamarnya.


Na Yeon masuk ke kamar Do Hee dan duduk di meja Do Hee.

Ia teringat kata2 detektif saat menanyainya tadi.

"Kecelakaan seperti ini biasanya menyebabkan lebih banyak cedera pada penumpang, tetapi pengemudi terluka parah dalam kecelakaan ini. Aku pikir dia mencoba melindungimu secara tidak sadar." ucap detektif.

Na Yeon pun bingung dan bertanya2, kenapa Se Jin berusaha melindunginya.


Tae Joon menjenguk Se Jin. Ia menangis melihat kondisi Se Jin.


Yoo Kyung kemudian datang emosi melihat Tae Joon. Ia mencengkram kerah Tae Joon.

Yoo Kyung : Apa hebatnya dirimu? Apa yang membuatmu begitu hebat? Apa yang dilakukan Se Jin? Yang dia lakukan hanyalah mencintaimu! Jadi kenapa kau melakukan ini padanya! Kang Tae Joon, dengarkan baik-baik. Kau tidak akan kulepaskan. Tidak akan kubiarkan kau pergi selangkah pun meninggalkan Se Jin. Itu hukuman untukmu.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Tae Joon menahan tangisnya. Saat ia mau pergi, Se Jin siuman dan memegang tangannya.

Se Jin : Terima kasih sudah datang.

Kyung Wan masuk dan terkejut melihat Tae Joon disana. Tak mau mengganggu mereka, Kyung Wan pun keluar lagi.


Di restoran, Man Jung tidur sambil duduk dan ia bermimpi

Man Jung : Tolong jangan bunuh dia. Maafkan aku. Tolong jangan bunuh dia.

Eun Bong dan Joong Dae diam saja melihatnya.

Eun Bong : Ada apa dengan dia? Apa yang sudah dia lakukan memangnya?

Joong Dae : Dia pasti telah melakukan banyak kesalahan sepanjang hidupnya.


Mal Sook keluar dari dapur dan Eun Bong dan Joong Dae langsung nyapu.

Melihat Man Jung tidur dan mimpi seperti itu, Mal Sook berusaha membangunkan Man Jung tapi Man Jung tak juga bangun.

Mal Sook pun teriak, Oh Man Jung! Man Jung terkejut dan langsung bangun.

Mal Sook :  Mimpi buruk macam apa yang kau alami?


Man Jung menangis, Tae Joon dibawa pergi ke neraka.

Mal Sook : Mimpi yang bodoh!

Man Jung : Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Tae Joon?

Mal Sook : Tentu saja tidak. Apa lagi yang salah baginya? Dia mencapai titik terendah dari atas.

Bersambung ke part 2....

The Promise Ep 100 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung pergi menemui Pimp. Lee.

Pimp. Lee terkejut melihat Yoo Kyung sudah bebas.

Pimp. Lee : Kapan kau bebas?

Yoo Kyung : Aku keluar dengan jaminan.

Pimp. Lee : Aku bahagia untukmu. Park HwiKyung dilantik sebagai Pimpinan Baekdo. Apa itu berarti... kau tidak akan pernah menjadi pimpinan?

Yoo Kyung : Kau terlihat kecewa.

Pimp. Lee : Apakah Se Jin baik-baik saja?

Yoo Kyung : Apakah kau benar-benar menerimanya sebagai putrimu?

Pimp. Lee : Kenapa kau bertanya?


Yoo Kyung : Aku penasaran kenapa kau mengadakan konferensi pers, mengatakan bahwa kau menerimanya sebagai putrimu. Ini masalah yang cukup besar ... untuk seseorang yang sangat apatis.

Pimp. Lee : Jangan menyebutkan konferensi pers di depanku. Apakah kau tahu apa yang aku derita karenanya? Bagaimana itu bisa terjadi? Memalukan. Mengapa kauu harus ditangkap hari itu juga dan dimakzulkan?

Yoo Kyung : Apakah kau menyesal mengadakan konferensi pers?

Pimp. Lee : Jelas sekali. Aku tidak mendapatkan apa-apa dari itu. Aku seharusnya tidak membiarkan bibi Se Jin meyakinkanku.

Yoo Kyung kaget, apa? Bibi Se Jin meyakinkanmu untuk melakukan apa?

Pimp. Lee : Wanita itu, Baek Do Hee, datang dan berkata aku harus menerima Se Jin sebagai putriku jika aku ingin mengklaim Baekdo, dan aku tidak bisa menolak. Aku sangat bodoh.


Yoo Kyung : Dengan kata lain, Baek Do Hee meyakinkanmu untuk mengadakan konferensi pers?

Pimp. Lee : Aku bilang berhenti bicara tentang konferensi pers itu. Istriku sudah menghitung tunjangannya. Apakah kau tahu aku kehilangan apa  karena satu konferensi pers? Kau mau berdiri terus disana?

Yoo Kyung :  Aku akan pergi. Aku akan pergi bahkan jika kau mencoba menghentikanku.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Yoo Kyung pulang ke rumahnya dan langsung masuk ke kamar. Ia marah.

Yoo Kyung : Lee Na Yeon, apa kau benar-benar akan melakukan ini?


Yoo Kyung lantas menghubungi seseorang yang biasa disuruhnya melakukan pekerjaan kotor. Ia menyuruh orang itu membereskan sesuatu untuknya.

*Na Yeon dalam bahaya gaes,,,, tapi Yoo Kyung kena batunya disini....


Dong Jin menemui Hwi Kyung. Hwi Kyung merasa tidak enak Dong Jin mendatanginya duluan. Ia bilang, harusnya ia yang mendatangi Dong Jin.

Dong Jin : Kau tidak perlu menjelaskan. Aku sudah tahu tentang keluargamu.


Dong Jin lalu memberikan Hwi Kyung sebuah amplop.

Hwi Kyung tanya, apa itu. Dong Jin menyuruh Hwi Kyung membukanya.

Hwi Kyung membukanya. Isinya surat kepemilikan rumah atas namanya.

Hwi Kyung terkejut membacanya.

Dong Jin : Do Hee memintaku untuk membawakannya padamu. Do Hee sangat menuntut bahwa rumah itu harus dikembalikan padamu dan bukan milik Park Yoo Kyung.


Hwi Kyung : Aku tidak tahu. Aku tidak pernah membayangkannya.

Dong Jin : Kenapa rumahmu sangat mahal? Kami mendapatkan kembali rumahmu, jadi kau harus membayarnya kembali. Oke?

Hwi Kyung : Tentu saja, terima kasih.

Dong Jin : Jangan berterima kasih padaku. Do Hee yang melakukannya.


Se Jin menerima telepon dari orang suruhannya.

Se Jin : Apa? Kau menemukan Kang Tae Joon? Dimana dia?


Tae Joon sedang istirahat. Tiba2, seseorang memberinya sebotol air dingin. Tae Joon menerimanya dan mendongak. Ternyata Na Yeon.

Tae Joon : Bagaimana kau tahu aku disini?

Na Yeon : Adakah sesuatu yang tidak aku tahu?

Tae Joon berdiri, benar. Kau tahu semuanya. Kenapa kau disini?

Na Yeon : Karena kau tidak bisa berpikir ketika kau lelah.


Tae Joon diam saja, lalu ia menenggak air. Na Yeon menatap Tae Joon.

Tae Joon : Jangan lihat aku seperti itu. Aku lebih tenang di sini.

Na Yeon : Kau harus kembali ke perusahaan. Kau tahu Hwi Kyung akan membawamu kembali.

Tae Joon : Aku ingin menjernihkan pikiranku untuk sementara waktu.

Na Yeon : Se Jin mencarimu. Apa kau akan mengakhirinya seperti ini?

Tae Joon : Aku tidak ingin berpikir atau khawatir tentang apa pun sekarang.

Tae Joon lalu dipanggil mandornya.


Tae Joon langsung pamit ke Na Yeon. Ia bilang, mereka sibuk karena waktunya sudah mepet.

Na Yeon terus menatap Tae Joon.

Se Jin kemudian datang. Dia awalnya senang melihat Tae Joon.

Tae Joon berbalik. Ia tersenyum pada Na Yeon dan menyuruh Na Yeon pergi.

Se Jin melihat sosok yang disenyumin Tae Joon. Ia pun marah melihat Na Yeon.


Na Yeon turun dari mobilnya. Saat hendak masuk ke rumah Do Hee, Se Jin tiba2 muncul dan menariknya ke mobilnya.

Na Yeon : Apa yang kau lakukan di sini? Apa yang salah denganmu? Kemana kita akan pergi?

Se Jin tidak menjawab.


Tanpa mereka sadari, seorang pria dengan sedan hitamnya muncul. Begitu Se Jin melajukan mobil Na Yeon, pria itu bergegas mengikuti mereka.

Pria itu lantas menghubungi Yoo Kyung dan mengatakan ia sudah menemukan target mereka. Yoo Kyung pun minta pria itu tidak membuat kesalahan.


Se Jin melajukan mobil Na Yeon dengan kencang.

Na Yeon teriak, hentikan mobilnya. Apa kau tidak mendengarku?

Se Jin : Kubilang diam!

Na Yeon : Apa yang sedang kau lakukan!

Na Yeon lantas berusaha menghubungi Hwi Kyung tapi Se Jin langsung mengambil ponselnya dan melemparnya ke belakang.


Hwi Kyung menghubungi Na Yeon. Tapi tak dijawab.

Hwi Kyung : Dimana kau? Kita harus bertemu sekarang. Aku akan datang ke rumahmu. Aku akan menunggumu sampai kau keluar..


Na Yeon minta Se Jin berhenti. Tapi Se Jin membentaknya, menyuruhnya diam.

Na Yeon : Kemana kita akan pergi? Kemana kau akan membawaku?

Se Jin : Ada tempat yang harus kita tuju. Jika aku tidak bisa memilikinya, kau juga tidak boleh memilikinya. Tak satu pun dari kita akan mendapatkannya. Ini baru adil.


Se Jin kemudian melihat ada yang mengikuti mereka. Sedan hitam yang mengikuti mereka lantas melaju mendahului mereka dan menghalangi jalan mereka. Lalu kemudian ia berhenti mendadak. Se Jin yang mengendarai mobil Na Yeon dengan laju tinggi, sontak membanting setir.


Na Yeon kaget dan langsung teriak. Mereka tabrakan!


Pria itu menghubungi Yoo Kyung.

"Dia membantuku dan mempercepat pekerjaanku."

"Bagus. Jangan sampai ada yang tahu."


Di belakang pria itu, mobil Na Yeon menabrak pembatas jalan dan tiang listrik.


Hwi Kyung tiba di kediaman Do Hee dan terus menunggu Na Yeon di depan pagar.


Se Jin dan Na Yeon tak sadarkan diri.


Ponsel Na Yeon berdering, telepon dari Hwi Kyung.

Yoo Kyung terlihat puas di kamarnya tanpa mengetahui putrinya juga ikut dalam kecelakaan itu.


Bersambung....