The Promise Ep 100 Part 2

Sebelumnya...


Yoo Kyung pergi menemui Pimp. Lee.

Pimp. Lee terkejut melihat Yoo Kyung sudah bebas.

Pimp. Lee : Kapan kau bebas?

Yoo Kyung : Aku keluar dengan jaminan.

Pimp. Lee : Aku bahagia untukmu. Park HwiKyung dilantik sebagai Pimpinan Baekdo. Apa itu berarti... kau tidak akan pernah menjadi pimpinan?

Yoo Kyung : Kau terlihat kecewa.

Pimp. Lee : Apakah Se Jin baik-baik saja?

Yoo Kyung : Apakah kau benar-benar menerimanya sebagai putrimu?

Pimp. Lee : Kenapa kau bertanya?


Yoo Kyung : Aku penasaran kenapa kau mengadakan konferensi pers, mengatakan bahwa kau menerimanya sebagai putrimu. Ini masalah yang cukup besar ... untuk seseorang yang sangat apatis.

Pimp. Lee : Jangan menyebutkan konferensi pers di depanku. Apakah kau tahu apa yang aku derita karenanya? Bagaimana itu bisa terjadi? Memalukan. Mengapa kauu harus ditangkap hari itu juga dan dimakzulkan?

Yoo Kyung : Apakah kau menyesal mengadakan konferensi pers?

Pimp. Lee : Jelas sekali. Aku tidak mendapatkan apa-apa dari itu. Aku seharusnya tidak membiarkan bibi Se Jin meyakinkanku.

Yoo Kyung kaget, apa? Bibi Se Jin meyakinkanmu untuk melakukan apa?

Pimp. Lee : Wanita itu, Baek Do Hee, datang dan berkata aku harus menerima Se Jin sebagai putriku jika aku ingin mengklaim Baekdo, dan aku tidak bisa menolak. Aku sangat bodoh.


Yoo Kyung : Dengan kata lain, Baek Do Hee meyakinkanmu untuk mengadakan konferensi pers?

Pimp. Lee : Aku bilang berhenti bicara tentang konferensi pers itu. Istriku sudah menghitung tunjangannya. Apakah kau tahu aku kehilangan apa  karena satu konferensi pers? Kau mau berdiri terus disana?

Yoo Kyung :  Aku akan pergi. Aku akan pergi bahkan jika kau mencoba menghentikanku.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Yoo Kyung pulang ke rumahnya dan langsung masuk ke kamar. Ia marah.

Yoo Kyung : Lee Na Yeon, apa kau benar-benar akan melakukan ini?


Yoo Kyung lantas menghubungi seseorang yang biasa disuruhnya melakukan pekerjaan kotor. Ia menyuruh orang itu membereskan sesuatu untuknya.

*Na Yeon dalam bahaya gaes,,,, tapi Yoo Kyung kena batunya disini....


Dong Jin menemui Hwi Kyung. Hwi Kyung merasa tidak enak Dong Jin mendatanginya duluan. Ia bilang, harusnya ia yang mendatangi Dong Jin.

Dong Jin : Kau tidak perlu menjelaskan. Aku sudah tahu tentang keluargamu.


Dong Jin lalu memberikan Hwi Kyung sebuah amplop.

Hwi Kyung tanya, apa itu. Dong Jin menyuruh Hwi Kyung membukanya.

Hwi Kyung membukanya. Isinya surat kepemilikan rumah atas namanya.

Hwi Kyung terkejut membacanya.

Dong Jin : Do Hee memintaku untuk membawakannya padamu. Do Hee sangat menuntut bahwa rumah itu harus dikembalikan padamu dan bukan milik Park Yoo Kyung.


Hwi Kyung : Aku tidak tahu. Aku tidak pernah membayangkannya.

Dong Jin : Kenapa rumahmu sangat mahal? Kami mendapatkan kembali rumahmu, jadi kau harus membayarnya kembali. Oke?

Hwi Kyung : Tentu saja, terima kasih.

Dong Jin : Jangan berterima kasih padaku. Do Hee yang melakukannya.


Se Jin menerima telepon dari orang suruhannya.

Se Jin : Apa? Kau menemukan Kang Tae Joon? Dimana dia?


Tae Joon sedang istirahat. Tiba2, seseorang memberinya sebotol air dingin. Tae Joon menerimanya dan mendongak. Ternyata Na Yeon.

Tae Joon : Bagaimana kau tahu aku disini?

Na Yeon : Adakah sesuatu yang tidak aku tahu?

Tae Joon berdiri, benar. Kau tahu semuanya. Kenapa kau disini?

Na Yeon : Karena kau tidak bisa berpikir ketika kau lelah.


Tae Joon diam saja, lalu ia menenggak air. Na Yeon menatap Tae Joon.

Tae Joon : Jangan lihat aku seperti itu. Aku lebih tenang di sini.

Na Yeon : Kau harus kembali ke perusahaan. Kau tahu Hwi Kyung akan membawamu kembali.

Tae Joon : Aku ingin menjernihkan pikiranku untuk sementara waktu.

Na Yeon : Se Jin mencarimu. Apa kau akan mengakhirinya seperti ini?

Tae Joon : Aku tidak ingin berpikir atau khawatir tentang apa pun sekarang.

Tae Joon lalu dipanggil mandornya.


Tae Joon langsung pamit ke Na Yeon. Ia bilang, mereka sibuk karena waktunya sudah mepet.

Na Yeon terus menatap Tae Joon.

Se Jin kemudian datang. Dia awalnya senang melihat Tae Joon.

Tae Joon berbalik. Ia tersenyum pada Na Yeon dan menyuruh Na Yeon pergi.

Se Jin melihat sosok yang disenyumin Tae Joon. Ia pun marah melihat Na Yeon.


Na Yeon turun dari mobilnya. Saat hendak masuk ke rumah Do Hee, Se Jin tiba2 muncul dan menariknya ke mobilnya.

Na Yeon : Apa yang kau lakukan di sini? Apa yang salah denganmu? Kemana kita akan pergi?

Se Jin tidak menjawab.


Tanpa mereka sadari, seorang pria dengan sedan hitamnya muncul. Begitu Se Jin melajukan mobil Na Yeon, pria itu bergegas mengikuti mereka.

Pria itu lantas menghubungi Yoo Kyung dan mengatakan ia sudah menemukan target mereka. Yoo Kyung pun minta pria itu tidak membuat kesalahan.


Se Jin melajukan mobil Na Yeon dengan kencang.

Na Yeon teriak, hentikan mobilnya. Apa kau tidak mendengarku?

Se Jin : Kubilang diam!

Na Yeon : Apa yang sedang kau lakukan!

Na Yeon lantas berusaha menghubungi Hwi Kyung tapi Se Jin langsung mengambil ponselnya dan melemparnya ke belakang.


Hwi Kyung menghubungi Na Yeon. Tapi tak dijawab.

Hwi Kyung : Dimana kau? Kita harus bertemu sekarang. Aku akan datang ke rumahmu. Aku akan menunggumu sampai kau keluar..


Na Yeon minta Se Jin berhenti. Tapi Se Jin membentaknya, menyuruhnya diam.

Na Yeon : Kemana kita akan pergi? Kemana kau akan membawaku?

Se Jin : Ada tempat yang harus kita tuju. Jika aku tidak bisa memilikinya, kau juga tidak boleh memilikinya. Tak satu pun dari kita akan mendapatkannya. Ini baru adil.


Se Jin kemudian melihat ada yang mengikuti mereka. Sedan hitam yang mengikuti mereka lantas melaju mendahului mereka dan menghalangi jalan mereka. Lalu kemudian ia berhenti mendadak. Se Jin yang mengendarai mobil Na Yeon dengan laju tinggi, sontak membanting setir.


Na Yeon kaget dan langsung teriak. Mereka tabrakan!


Pria itu menghubungi Yoo Kyung.

"Dia membantuku dan mempercepat pekerjaanku."

"Bagus. Jangan sampai ada yang tahu."


Di belakang pria itu, mobil Na Yeon menabrak pembatas jalan dan tiang listrik.


Hwi Kyung tiba di kediaman Do Hee dan terus menunggu Na Yeon di depan pagar.


Se Jin dan Na Yeon tak sadarkan diri.


Ponsel Na Yeon berdering, telepon dari Hwi Kyung.

Yoo Kyung terlihat puas di kamarnya tanpa mengetahui putrinya juga ikut dalam kecelakaan itu.


Bersambung....

0 Comments:

Post a Comment