• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 29 Part 1

Sebelumnya...


Hae Joo berlutut pada Yeo Ri, minta Yeo Ri tidak memberitahu Moo Yeol kalau ia menyuruh orang membuntuti mereka. Hae Joo bilang, kalau sampai Moo Yeol tahu, Moo Yeol bisa menceraikannya dan ia tak mau berpisah dari Moo Yeol karena sangat mencintai Moo Yeol.

Yeo Ri lalu terkejut melihat Moo Yeol sedang berjalan ke arah mereka.


Melihat ekspresi Yeo Ri, Hae Joo menoleh ke belakangnya dan terkejut melihat Moo Yeol.


Tepat saat itu, pelayan datang membawa meja dorong dan berhenti tepat di depan Moo Yeol dan Hae Joo. Langsung saja, Yeo Ri menggunakan kesempatan itu untuk membuat Hae Joo yakin. Ia menarik Hae Joo masuk ke kamar mandi yang ada di sebelah mereka.


Yeo Ri lantas menatap Hae Joo dan meletakkan telunjuknya di depan hidungnya, minta Hae Joo tidak membuat suara.

Ponsel Yeo Ri tiba2 berdering. Yeo Ri dan Hae Joo sama-sama terkejut. Yeo Ri lalu meraih ponselnya dan melihat nama Moo Yeol di layar. Yeo Ri lantas me-reject panggilan Moo Yeol dan kembali menatap Hae Joo.


Ji Won terkejut saat Mal Nyeon meminta sahamnya di Wid. Mal Nyeon mengaku, ia lebih tertarik pada saham Ji Won, ketimbang uang yang ditawarkan Ji Won.

Melihat ekspresi Ji Won, Mal Nyeon tanya, apa Ji Won keberatan?

Mal Nyeon kemudian tertawa dan mengaku, kalau ia hanya bercanda.

Mal Nyeon : Aku hanya bertingkah konyol. Kau tampak amat kesal. Aku tidak tertarik mengelola Grup Wid. Untuk apa aku menginginkan sahammu? Kau setuju, bukan? Aku akan berbicara dengan Seol secara perlahan dan terbuka terkait penjualannya. Bagaimana jika aku menjual tanahnya terlalu cepat dan Seol dipecat dari perusahaan sebelum dia bisa membentangkan sayapnya dan terbang?

Ji Won lalu pura2 tersenyum.


Ji Won : Ya, silakan. Aku berharap segera mendengar kabar baik. Aku permisi.

Tapi sebelum pergi, Ji Won memesan 200 ayam untuk setiap bulan.

Ji Won : Yayasan Wid Children mensponsori sebuah panti asuhan. Ada bagusnya jika kau yang bertanggung jawab.


Ji Won kemudian pergi. Ia tidak percaya kalau Mal Nyeon tadi hanya bercanda mengatakan ingin sahamnya. Ji Won lantas menghubungi orangnya dan minta orangnya mencari tahu tentang Mal Nyeon.

Ji Won : Gali bagaimana dia 10 tahun, 20, 30 tahun. Dapatkan semua yang kau bisa dan laporkan padaku segera!


Hae Joo berterima kasih pada Yeo Ri karena sudah membantunya.

Yeo Ri mengaku masih marah pada Hae Joo yg masih mencurigainya Yeo Ri. Yeo Ri berkata, ia hanya tidak mau melihat sebuah keluarga hancur dan beranggapan Hae Joo seperti itu untuk melindungi keluarga kecilnya.

Hae Joo pun minta maaf karena sudah mencurigai Yeo Ri. Yeo Ri pun meminta Hae Joo berjanji untuk berhenti mencurigainya.

Hae Joo juga minta Yeo Ri berjanji, tidak memberitahu Moo Yeol soal apa yang ia lakukan hari itu.

Yeo Ri : Pasti.


Yeo Ri lantas keluar. Setelah memastikan keadaannya aman, Yeo Ri menyuruh Hae Joo keluar. Hae Joo pun langsung pergi sebelum Moo Yeol memergokinya.

Yeo Ri memandang tajam kepergian Hae Joo.

Yeo Ri : Goo Hae Joo, aku mundur sejenak untuk maju nanti. Akan kulepaskan kau hari ini, tapi keluargamu sudah hancur.


Yeo Ri lantas berbalik. Tepat saat itu, Moo Yeol keluar dari ruangan di sebelahnya. Sontak, Yeo Ri kaget melihat Moo Yeol.

Yeo Ri : Kau sedang apa di sana? Sejak kapan kau... Apakah kau tahu istrimu kemari berusaha menangkap basah kita?

Moo Yeol : Yeo Ri-ya, berhentilah berpura-pura.

Yeo Ri kaget dipanggil Yeo Ri.


Hae Joo kembali ke mobilnya dan mengingat saat Yeo Ri membantunya tadi.

Hae Joo : Moo Yeol hampir memergokiku. Keadaannya bisa menjadi amat kacau. Seol, dia bukan Yeo Ri dan tidak berada di sini untuk membalas dendam kembarannya. Jika aku terus mencurigainya, Seol mungkin tahu mengenai kejadian yang menimpa Yeo Ri dan berusaha membalas dendam. Baik. Mari berhenti di sini.


Yeo Ri menyangkal dirinya Yeo Ri. Moo Yeol pun berkata, kalau ia tahu kemarin Yeo Ri pingsan setelah menyantap hidangan laut.

Moo Yeol : Aku sudah mengkonfirmasi dengan pihak restoran dan rumah sakit.

Yeo Ri kaget.

Moo Yeol : Sampai kapan kau mau menyangkalnya?


Tak mau kedoknya terbongkar, Yeo Ri pun mengaku memiliki kembaran.

Yeo Ri : Aku sendiri baru mengetahuinya. Orang-orang terus bilang bahwa aku Son Yeo Ri, jadi, aku berbicara dengan keluargaku dan menemukan aku punya kembaran yang hilang saat masih bayi.

Moo Yeol kaget, apa?

Yeo Ri : Orang tuaku luluh lantak karena hal itu sekarang. Karena Yeo Ri itu mungkin kembaranku yang hilang saat masih bayi.

Moo Yeol : Kau berharap aku memercayai itu?


Yeo Ri : Mungkin itulah alasannya aku punya alergi yang sama dengan orang itu.

Moo Yeol : Aku tidak memercayainya. Bagaimana bisa...

Yeo Ri : Aku sama terkejutnya. Sudah cukup mengejutkan aku punya saudara kembar yang tewas, tapi walaupun kami saudara kembar, bagaimana bisa kami tertarik kepada pria yang sama? Aku penasaran apa itu bisa dijelaskan secara ilmiah. Aku amat bingung.

Moo Yeol masih kaget dan bingung.


Yeo Ri : Bagaimanapun, kurasa kita tidak bisa meneruskan rapatnya. Aku akan kembali ke kantor. Aku butuh waktu sendiri juga.

Yeo Ri beranjak pergi. Moo Yeol menatap kepergian Yeo Ri dengan tatapan bingung.


Di lokasi syuting, Jang Goo dibentak2 sutradara karena tak bisa menghentikan Do Chi membolos syuting. Tak hanya itu, Jang Goo juga dipukul dan didorong2 sutradara.

"Truk air, sutradara yang kami datangkan dari luar negeri, dan para krunya. Lebih dari 100 orang menanti. Tahukah kau berapa banyak uang yang hangus kemarin!"

"Sudah kubilang Do Chi menyelamatkan seseorang yang sedang sakit."

"Beraninya kau membangkang padahal tidak bisa mengatur aktormu! Lantas, bawakan orang yang sakit itu kemari!"

"Apa yang kau lakukan? Lampiaskan kepadaku. Dia tidak berbuat salah." bela Jang Goo.


Do Chi kemudian datang. Ia tak terima Jang Goo dibentak-bentak seperti itu. Sutradara tidak peduli. Ia menyuruh Do Chi minta maaf dan bersiap untuk syuting.

Do Chi : Aku baru akan melakukannya. Tapi minta maaflah kepada Jang Goo lebih dahulu. Kenapa kau memukulnya dengan buku? Kau seharusnya meneriakiku, bukan dia!

Sutradara semakin marah.

"Beraninya kau meninggikan suaramu kepadaku! Kau tidak peduli dengan waktu dan uang yang kau sia-siakan? Hanya karena dia anggota keluarga konglomerat, pikirnya dia anggota kerajaan."

Mendengar itu, Do Chi tersinggung.

Do Chi : Kau bilang apa?

Sutradara : Lupakan! Bersiaplah untuk syuting.

Do Chi : Minta maaf pada Jang Goo dulu. Aku tidak bisa bekerja sampai kau melakukan itu.

Jang Goo : Do Chi, jangan begini. Aku tidak apa-apa, jadi, jangan melakukan ini.

Do Chi :  Kubilang, minta maaflah!


Sutradara pun akhirnya memecat Do Chi. Ia memecat Do Chi di depan semua orang dan mengatakan alasannya memecat Do Chi, karena Do Chi membolos syuting. Ia ingin semua yang ada di lokasi tahu perilaku buru Do Chi. Ia juga berkata, ada banyak artis yang menginginkan peran Do Chi. Setelah itu, ia mengusir Do Chi.


Do Chi dan Jang Goo pun beranjak meninggalkan lokasi.

Jang Goo : Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau memutus mata pencarianku? Sudah kubilang aku baik-baik saja dan tidak butuh permintaan maaf.

Do Chi : Dia bedebah. Seharusnya dia lampiaskan kepadaku, bukan padamu. Kau tidak punya kuasa.

Jang Goo : Tetap saja, kenapa membangkang di hadapan semua orang? Dia pasti mengira kau memberontak dan berniat mempermalukannya. Sekarang apa? Kabarnya akan tersebar di internet bahwa kariermu di dunia hiburan sudah berakhir.


Jang Goo memeriksa internet dan tambah panic.

Jang Goo : Lihat, kabarnya sudah mulai muncul. 'Goo Do Chi' membolos syuting.


Kabar dipecatnya Do Chi karena membolos syuting juga sampai ke telina Do Young. Do Young tambah marah saat tahu alasan Do Chi dipecat bukan hanya karena bolos, tapi juga membangkang pada sutradara.

"Media bilang dia orang kaya yang menyalahgunakan kekuasaan." ucap seketarisnya.

"Berandal itu...!" Do Young menggerutu.

"Beberapa orang bertanya apa ini artinya dia akan berpindah karier ke manajemen bisnis." ucap seketarisnya.

Do Young yang memang tak mau Do Chi terlibat dalam perusahaan, panic.


Yeo Ri sudah berada di lobi Wid. Pikirannya terganggu lantaran Moo Yeol yan sudah curiga dia Yeo Ri.

Yeo Ri lantas bertanya-tanya, harus bagaimana ia sekarang. Ia yakin, Moo Yeol tidak akan percaya semudah itu saat ia bilang ia punya kembaran.

Yeo Ri : Setelah semua usahaku untuk sampai di sini, aku tidak bisa hancur karena dia. Sadarlah, Seol. Kau pasti bisa melewati ini.


Yeo Ri lantas beranjak menuju lift.

Do Chi yang baru tiba di Wid, melihat Yeo Ri menuju lift. Ia tersenyum dan bergegas menyusul Yeo Ri.


Yeo Ri sudah di lift. Saat pintu lift mulai tertutup, Do Chi tiba2 muncul dan menahan pintu lift dengan tangannya. Pintu lift kembali terbuka. Yeo Ri terkejut melihat Do Chi.

Do Chi yang takut naik lift, meyakinkan dirinya, kalau ia bisa jika bersama Yeo Ri.


Do Chi lantas masuk. Yeo Ri yang tahu penyakit Do Chi, langsung menatap cemas Do Chi.

Do Chi mulai gemetaran, sampai ia mengepalkan tangannya untuk menenangkan dirinya. Keringatnya juga mulai bercucuran. Yeo Ri yang tahu itu, menggenggam tangan Do Chi untuk menenangkan Do Chi.


Do Chi menatap Yeo Ri. Yeo Ri lantas menganggukkan kepalanya, seolah meyakinkan Do Chi kalau Do Chi bisa.

Do Chi sedikit tersenyum.


Hingga akhirnya mereka tiba di lantai tujuan Do Chi dan pintu lift terbuka. Do Chi keluar dari lift. Sampai pintu lift tertutup, Do Chi tersenyum pada Yeo Ri. Yeo Ri juga tersenyum pada Do Chi. Ia bahkan mengangkat tangannya juga, memberikan semangat kepada Do Chi. Pintu lift kemudian menutup.


Do Chi menemui Do Young dan langsung disemprot Do Young. Do Young bahkan hampir melemparinya dengan kotak tisu.

Do Young yang ketakutan sendiri kalau Do Chi memutuskan membelot, masuk ke perusahaan, akhirnya 'mengusir' Do Chi. Ia menyuruh Do Chi kembali ke Amerika.

Do Chi sontak kaget dan tak setuju.

Do Young : Kau tidak bisa mengendalikan wanita dan membiarkan dunia tahu soal kita, serta sekarang kau lancang kepada sutradara dan mencemarkan citra grup kita.


Do Young kemudian membaca judul artikel Do Chi di koran.

"Goo Do Chi tidak hadir untuk syuting dan membuat rugi."
"Ahli waris Grup Wid, Goo Do Chi membangkang melawan sutradara."
"Penyalahgunaan kekuasaan".
"Apakah ini wajah Grup Wid yang sebenarnya?"

Do Chi berusaha membela diri. Ia bilang ia punya alasan membolos syuting.

Do Chi : Aku menyelamatkan seseorang yang pingsan.

Tapi saat ditanya Do Young siapa yang diselamatkan Do Chi, Do Chi tak bisa memberitau Do Young kalau itu Yeo Ri, karena sudah terlanjur janji pada Yeo Ri, bahwa ia tak akan memberitahu siapapun soal pingsannya Yeo Ri.

Do Young : Aku sudah memperingatkanmu saat kamu baru mulai bahwa jika kau merugikan Grup Wid dengan cara apa pun, aku tidak akan memaafkanmu. Bahwa kau harus langsung berhenti. Kau berjanji. Sebagai ganti tidak menghentikanmu melakukan yang kau inginkan, Wid dan kau harus benar-benar terpisah. Kau melanggar janji itu dan harus bertanggung jawab. Tinggalkan negara ini beberapa bulan untuk introspeksi dan bertobat.


Do Chi tak mau dan menyebut Do Young kejam padanya.

Do Young : Diam dan turuti perintahku!

Do Young lantas mulai bertanya.

Do Young : Awak media terus membahas tentang dirimu yang mau mengurus manajemen bisnis. Apakah mereka mendapatkan kabar itu darimu? Kau menunjukkan hasrat terpendam untuk mengelola perusahaan?

Do Chi : Apa ada alasan aku tidak boleh tertarik menjalankan bisnis? Kau terus mengkhawatirkannya, jadi, aku mulai tertarik. Haruskah aku terjun ke manajemen bisnis?


Mendengar itu, Do Young marah dan melempari Do Chi dengan proposalnya. Bersamaan dengan itu, Moo Yeol masuk dan melihat tulisan 'Rencana Penjualan' pada proposal. Do Chi juga membacanya.

Do Chi : Apa itu? Rencana penjualan untuk apa?

Sontak, Moo Yeol dan Do Young mulai tegang karena itu proposal penjualan Wid Fashion.

Do Chi mau mengambil proposal itu tapi Moo Yeol langsung mengambilnya.

Moo Yeol : Bukan apa-apa. Kami berencana menjual anak perusahaan yang gagal.

Do Young : Tidak perlu memedulikan urusan perusahaan dan bertanggung jawablah atas masalah yang kau buat.

Do Chi beranjak pergi.


Setelah Do Chi pergi, Do Young menyuruh Moo Yeol menjual Wid Fashion selama Do Chi berada diluar negeri nanti. Moo Yeol mengerti dan mengatakan akan segera menjual Wid Fashion begitu Do Chi pergi.


Moo Yeol hendak menyusul Do Chi tapi kemudian ia melihat Yeo Ri menghampiri Do Chi. Moo Yeol langsung sembunyi dan memperhatikan mereka dengan wajah kesal.

Yeo Ri menanyakan perasaan Do Chi setelah naik lift. Ia tanya, apa Do Chi pusing, mual atau merasakan apapun?

Do Chi : Aku tidak apa-apa. Aku bisa menahannya. Aku harus terbiasa.

Yeo Ri : Kenapa kau kemari?

Do Chi pun berbohong, mengatakan, kalau Do Young hanya ingin mengobrol dengannya.

Do Chi : Aku bisa melihatmu lagi dan berlatih naik lift. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlalui.


Sekarang,, Yeo Ri dan Moo Yeol sudah berada di ruangan mereka. Moo Yeol terus menatap Yeo Ri dan bertanya2, apa Yeo Ri benar2 kembaran Yeo Ri. Dia juga mempertanyakan, bagaimana bisa kembar memiliki alergi yang sama.

Yeo Ri kemudian menatap Moo Yeol dan terkejut mendapati Moo Yeol menatapnya.

Yeo Ri : Ada apa?

Moo Yeol : Bukan apa-apa. Kapan kita harus menjadwal ulang rapat yang terhenti tadi? Mari lakukan cepat-cepat. Pimpinan menginstruksikan kita harus mempercepat penjualan Mode Wid.

Yeo Ri : Baik. Akan kuhubungi mereka.


Yeo Ri langsung membuat panggilan. Setelah melihat Yeo Ri selesai menelpon, Moo Yeol tanya, kapan Yeo Ri tahu bahwa Yeo Ri punya kembaran.

Yeo Ri : Beberapa hari lalu saat Nyonya Hong pergi ke restoran orang tuaku.

Moo Yeol : Dia pergi ke sana?

Yeo Ri : Denganmu dan yang lainnya, termasuk Nyonya Hong, bersikeras bahwa aku mirip dengan Son Yeo Ri itu, orang tuaku berpikir mungkin dia kembaranku. Aku pun baru mengetahuinya hari itu.

Moo Yeol pun semakin bertanya2, siapa Yeo Ri yang ada di hadapannya. Apakah benar Yeo Ri? Atau Yoon Seol, kembaran Yeo Ri.

Bersambung ke part 2....

Unknown Woman Ep 28 Part 2

Sebelumnya....


"Jadi kau memakannya?" tanya orang tua Seol pada Yeo Ri.

Yeo Ri mengiyakannya.

Mal Nyeon : Kau akan ketahuan jika tidak memakannya, jadi, tidak ada pilihan lain.

Yeo Ri : Untungnya, aku pingsan usai mereka pulang dan Do Chi membawaku ke rumah sakit. Dia mengidap klaustrofobia, tapi naik lift demi menyelamatkanku dan pingsan karena sulit bernapas.

Pak Yoon : Do Chi tampaknya tulus.

Mal Nyeon : Kau berencana melakukan apa?

Yeo Ri : Sejujurnya, aku galau. Aku mau menerima perasaannya kepadaku dan tegar untuknya.


Di dapur, Ae Nok membuat banyak kimchi. Ia berencana memberikan kimchi itu ke Hae Joo agar perasaan Hae Joo lebih baik. Ia membuat kimchi lobak dan daun bawang.

Yool Mae masuk dan terkejut melihat ibunya membuat banyak kimchi.

Yool Mae : Ibu mau membuka toko?

Ae Nok : Gadis bodoh. Tidak, kecuali ibu membuka restoran Italia dengan Oliver. Ini cocok dengan semangkuk nasi putih panas.


Yool Mae mencobanya. Saat hendak mencobanya untuk yang kedua kali, Ae Nok memukul tangannya dan berkata, itu untuk Hae Joo.

Ae Nok : Sebelum mereka menikah, dia dahulu menyukai kimchi lobak ibu setiap kali berkunjung. Ibu akan menawarkan ini dan ini sebagai persembahan dan membuatnya merasa lebih baik. Bayangkan secerewet apa dia kepada kakakmu soal wanita yang mirip dengan Yeo Ri.


Di tokonya, Hae Joo cemas. Ia takut rentenir itu akan pergi menemui Moo Yeol.

Ae Nok kemudian datang membawa kimchi itu. Hae Joo tanya, mau apa Ae Nok datang.

Ae Nok : Ibu mertua juga orang tua. Ibu datang menemui anak ibu.

Hae Joo : ika ibu mau sesuatu, ambil dan pulanglah. Suasana hatiku sedang tidak baik.

Ae Nok : Soal hari itu... ibu tahu ibu mengatakan hal bodoh soal Yeo Ri, jadi, ibu takut telah mengesalkan menantu ibu yang berharga dan mau membuatmu merasa lebih baik.


Ae Nok lalu membuka tutup kimchinya.

Ae Nok : Ibu membuatkan kimchi lobak dengan banyak kaldu ikan bilis.

Baru dibuka, Hae Joo langsung menutup hidungnya dan menyuruh Ae Nok menyingkirkan kimchi itu. Ia juga menjatuhkan kimchi itu ke lantai.

Hae Joo : Kami menjual seprai. Ini toko yang bersih dan mewah. Ibu mau membuatnya bau kimchi? Singkirkan sekarang juga!


Ae Nok langsung mewek. Ia minta maaf, lalu mengambil toples kimchinya dijatuhkan Hae Joo ke lantai.

Ae Nok : Aku akan menahan diri demi putraku. Lantas, bawa ini pulang agar orang tuamu...


Belum selesai Ae Nok bicara, ponselnya Hae Joo berdering. Hae Joo langsung mengabaikan Ae Nok dan menjawab teleponnya. Telepon dari si rentenir yang mengajaknya bertemu untuk membuat kesepakatan baru.

Hae Joo lalu bicara dalam hatinya, bahwa ia harus menyingkirkan si rentenir dan Yeo Ri.

Hae Joo kemudian pergi. Ae Nok mengejar Hae Joo hanya untuk memberikan kimchi itu, tapi sepertinya dia gagal mengejar Hae Joo.


Di ruangannya, Moo Yeol bertanya-tanya, apakah Seol adalah Yeo Ri?


Tak lama, Yeo Ri datang dan Moo Yeol langsung menatap ke arahnya.

Yeo Ri : Pak Kim, maafkan aku. Aku ada urusan mendesak usai makan siang, jadi, aku harus pulang tanpa sempat memberitahumu.

Moo Yeol : Bukan karena hidangan lautnya membuatmu sakit?

Sontak Yeo Ri kaget, apa?


Hae Joo menemui si rentenir.

Si rentenir yang lagi asyik main game di ponselnya berkata, bahwa Hae Joo datang lebih cepat dari dugaannya.

Rentenir itu kemudian bilang, bahwa ia berencana menemui Moo Yeol jika Hae Joo terlambat 10 menit.

Hae Joo : Lakukan satu tugas lagi untukku. Baru kuberikan uang yang kau mau.

"Tugas?" si rentenir lalu menatap Hae Joo.

"Kau akan memberikan kami tugas pada kondisi ekonomi yang buruk? Keluarga konglomerat sungguh berbeda level. Apa yang bisa kubantu?"

"Kau harus memastikan tidak ada yang tahu. Lakukan dengan benar seperti 10 tahun lalu."


Yeo Ri tanya, apa maksud Moo Yeol bilang dia sakit. Yeo Ri lalu berkata, daging udangnya segar dan tebal jadi ia sangat menikmatinya.


Yeo Ri lalu duduk di kursinya.

Moo Yeol : Sungguh?

Yeo Ri : Kenapa? Menurutmu aku berbohong?

Moo Yeol : Tidak.

Moo Yeol lantas mengubah topic pembicaraan. Ia tanya apa Yeo Ri sudah menghubungi lab terkait bahan yang baru?

Yeo Ri : Ya. Kita menemui mereka hari ini. Jika pergi sekarang, kita punya banyak waktu.

Yeo Ri lalu merapikan dokumennya, kemudian ia menatap Moo Yeol tajam.


Sekarang, mereka sudah di mobil. Yeo Ri lalu menerima pesan, serta kiriman foto Do Chi di lokasi syuting.

Do Chi : Haruskah kita pergi? Aku merindukanmu. Sudah cukup untukku.

Yeo Ri tersenyum melihatnya.







Moo Yeol memasangan seatbelt Yeo Ri, membuat Yeo Ri kaget.

Moo Yeol :  Kau tampak lelah. Aku mengejutkanmu?

Yeo Ri : Tidak. Terima kasih.

Moo Yeol : Tidurlah. Kau pasti lelah.


Tanpa mereka sadari, seseorang mengikuti mereka. Dia adalah si rentenir. Si rentenir mengingat perintah Hae Joo padanya.

Hae Joo : Ikuti Yoon Seol. Dia pengacara wanita yang bekerja di Grup Wid. Cari tahu apa yang dia lakukan, siapa yang dia temui, dan setiap detailnya.


Yeo Ri : Apa kemarin Nyonya Hong dan Nyonya Goo mengatakan sesuatu tentangku? Aku merasa seolah-olah mereka bilang sesuatu tentangku setelah makan siang.

Moo Yeol : Kau mau tahu apa?

Yeo Ri : Mereka pasti sudah menyadari aku bukan Yeo Ri sekarang, bukan?

Moo Yeol : Mungkin. Karena mereka kira kau tidak apa usai memakan semua hidangan laut itu.

Yeo Ri pura-pura kaget, apa maksudmu? Dia tidak bisa memakan hidangan laut?

Moo Yeol : Dia alergi hidangan laut.

Yeo Ri : Jadi, mereka mengujiku.

Moo Yeol : Aku tidak tahu. Jika sudah tahu, aku pasti menyuruhmu menolak datang makan siang.

Yeo Ri : Kenapa? Aku menyukai hidangan laut, jadi, menikmati makan siangnya. Tapi apa kau kesal karena aku pulang tanpa memberitahumu kemarin?

Moo Yeol : Tidak. Jangan pedulikan aku.


Yeo Ri lalu melihat ada mobil yang mengikuti mereka.

Yeo Ri lantas memberitahu Moo Yeol bahwa mobil itu mengikuti mereka sejak tadi.

Moo Yeol melihat spionnya, mobil itu?

Yeo Ri : Ya. Dia sudah mengikuti kita dari tempat parkir perusahaan.

Moo Yeol : Siapa itu? Haruskah kita kabur?

Yeo Ri : Tidak. Kita harus memanfaatkannya.


Yeo Ri lalu menghubungi pihak lab. Moo Yeol terus memperhatikan Yeo Ri.

Yeo Ri : Halo, ini Yoon Seol dari Grup Wid. Maaf, tapi bisakah kami mengganti tempat pertemuan? Kami mau menjaga kerahasiaan penelitianmu, jadi, mari bertemu di kamar Hotel Seoul.


Ji Won kembali mendatangi restoran orang tua Seol.

Ji Won : Halo. Kau mengingatku? Aku istri Pimpinan Grup Wid, Goo Do Young.

Mal Nyeon : Ya, kami mengingatmu. Kenapa kemari lagi?

Pak Yoon : Silakan duduk. Kau tamu.


Ji Won : Aku yakin kalian sibuk, jadi, langsung ke intinya saja. Kau sudah memutuskan untuk menjual tanah yang katamu mau kau jual ke Grup Wid?

Mal Nyeon : Aku belum sempat berbicara dengan Seol tentang itu. Tentu, kami tertarik menjualnya karena Seol bekerja di sana.

Ji Won : Aku datang untuk membantu kalian memutuskan. Kami akan membayar dua kali lipat harga pasar untuk tanah itu. Kami sudah cukup banyak meminta.

Pak Yoon kaget, kau akan membayar sebanyak itu?

Ji Won : Ya. Jadi, tolong jangan berpikir terlalu keras tentang itu dan jual lah kepada kami.

Mal Nyeon : Aku tidak butuh uangnya. Ada hal lain yang kuinginkan. Bagaimana menurutmu?


Ji Won : Bilang saja. Kami mau memenuhi syarat apa pun yang kau mau. Apa itu?

Mal Nyeon : Aku mau saham Grup Wid. Bukan uangnya, tapi sahammu di Grup Wid.

Ji Won kaget.


Moo Yeol dan Yeo Ri tiba di Hotel Seoul. Mereka saling mengangguk satu sama lain, sebelum akhirnya turun dan masuk ke dalam.


Hae Joo menunggu dengan cemas di kamarnya. Tak lama, si rentenir menghubunginya dan ia geram mendengar Moo Yeol dan Yeo Ri pergi ke hotel.

Hae Joo : Hotel yang mana!


Hae Joo langsung ke Hotel Seoul. Ia minta pelayan membukakan kunci kamar yang dipesan Moo Yeol dan Yeo Ri. Tapi si pelayan menolak. Hae Joo lantas memberikan sejumlah. Barulah si pelayan membukakan pintu untuknya.


Hae Joo menerobos masuk ke dalam tapi ia tak menemukan siapa-siapa disana. Lalu ia mendengar ada suara di kamar lain yang juga berada di dalam kamar itu. Curiga Moo Yeol dan Yeo Ri disana, Hae Joo langsung saja menerobos tapi ia tersentak melihat Yeo Ri yang sedang rapat bersama para investor.

Yeo Ri marah, ada apa!


Melihat Hae Joo masuk ke kamar, si rentenir keluar dari pintu darurat dan bersiap pergi tapi Moo Yeol tiba2 datang dan menariknya ke pintu darurat.

Moo Yeol :  Kenapa kau mengikutiku?

"Kapan aku melakukan itu?"

"Kau akan menyangkalnya? Baiklah. Ceritakan saja ke polisi."

Moo Yeol lantas meraih ponselnya dan menghubungi polisi.

Si rentenir ketakutan dan mengaku bahwa ia disuruh Hae Joo.

Moo Yeol kaget, istriku?


"Istrimu menyuruhku mencari tahu apa yang Yoon Seol lakukan dan dia bertemu dengan siapa. Aku hanya melakukan tugasku.

"Setelah dilihat-lihat, kau rentenir yang datang ke rumah kami 10 tahun lalu, bukan? Kau mengurungku dan mencegahku diwawancara. Kau juga melaporkanku atas penyerangan dan pemukulan."

"Istrimu menyewaku untuk melakukan itu juga. Istrimu membawakan kami sekantong penuh uang kas dan menyuruh kami mendesakmu sampai kau mau mati. Dia melarang kami bersepakat denganmu."

"Pembohong. Kenapa istriku begitu?"

"Jika tidak percaya, tanyakan kepadanya. Berkat itu, dia akhirnya menikahimu."


Moo Yeol lalu ingat saat Hae Joo mengunjunginya di penjara.

Hae Joo : Akan kubayar semuanya. Ibumu dan Yool Mae juga akan aman. Akan kupastikan kau tidak pernah melihat orang-orang itu lagi. Aku hanya punya satu syarat. Tinggalkan Yeo Ri dan datanglah kepadaku.

Moo Yeol marah.

Moo Yeol : Hae Joo, kau melakukan itu untuk memisahkan Yeo Ri dan aku? Kau menyudutkanku, lalu mengancam menjual ibu dan adikku ke suatu pulau. Hubungan kita berakhir sekarang.

Si rentenir buru-buru pergi.


Yeo Ri mengantarkan para investor keluar. Setelah itu ia memarahi Hae Joo.

Yeo Ri : Apa-apaan itu tadi? Kau menerobos masuk saat kami mengadakan rapat perusahaan yang sangat rahasia?

Hae Joo : Maaf. Kukira kau berduaan dengan suamiku.

Yeo Ri : Samonim!

Hae Joo : Tolong jangan beri tahu Moo Yeol. Jika mengetahuinya, dia tidak akan memaafkanku.

Yeo Ri : Tidak. Aku tidak tahan lagi. Aku harus memberi tahu semuanya kepada Pak Kim.

Hae Joo : Tolong biarkan sekali ini saja.

Yeo Ri : Kenapa?


Hae Joo lantas berlutut dan memohon-mohon pada Yeo Ri untuk tidak mengadu pada Moo Yeol.

Hae Joo : Jika mengetahuinya, dia akan menceraikanku. Kumohon. Tolong jangan buat kami bercerai. Aku mencintainya. Kumohon, Nona Yoon.

Yeo Ri menatap tajam Hae Joo sembari memikirkan sesuatu.


Bersambung....