Skip to main content

Unknown Woman Ep 29 Part 2

Sebelumnya...


Ae Nok ke Chaplin dan melihat Oliver sedang berbicara dengan Yeol Mae. Ae Nok langsung suudzon, mengira Yeol Mae memecahkan piring lagi.

Yeol Mae : Jangan membuatku kesal!

Yeol Mae lalu tanya, kenapa ibunya datang.


Ae Nok tidak menjawab pertanyaan Yeol Mae dan menyuruh Oliver mencoba kimchi buatannya.

Ae Nok : Aku membuatnya sendiri. Ini keahlian yang ditempa selama 30 tahun. Walaupun aku tidak dihormati oleh menantuku yang kaya...

Ae Nok berusaha menyuapi Oliver. Oliver menolak dan tapi Ae Nok maksa dan langsung masukin kimchi ke mulut Oliver.

Ae Nok : Kau amat pemalu dan manis.

Oliver : Enak sekali. Ini mengingatkanku akan masakan ibuku yang kurindukan.

Ae Nok : Kau merindukannya? Ada begitu banyak di rumah. Jangan sungkan untuk datang kapan pun kau mau memakannya.

Oliver : Terima kasih sudah perhatian.

Ae Nok : Selagi membahasnya, kau sebaiknya datang hari ini....


Do Chi datang dan menghentikan percakapan mereka.

Ae Nok menggerutu, mengesalkan sekali....

Tapi kemudian, dia tersenyum dan memuji Do Chi yang semakin tampan saja. Ae Nok kemudian sesumbar, akan memberikan Do Chi posisi yg bagus di Wid setelah Moo Yeol mewarisi Wid.


Yeol Mae : Berhenti mengatakan hal-hal bodoh.

Yeol Mae kemudian membawa ibunya pergi.


Setelah mereka pergi, Oliver menanyakan kabar Do Chi. Oliver mengaku sudah membaca artikel Do Chi. Do Chi pura-pura kuat dan berkata, ia baru saja diomeli Do Young.


Di rumah, Ji Won dan Hae Joo sama2 membaca berita Do Chi di internet.

Hae Joo : Ada apa dengan Paman? Dia membuat kekacauan karena So Ra dan sekarang dia menyalahgunakan kekuasaan?

Ji Won : Dia bukan tipe orang yang akan menyiksa orang lain. Semuanya bergantung pada cara media menggambarkannya.

Hae Joo : Walaupun dia benar saat membantah sutradaranya, katanya dia menyalahgunakan kuasa karena latar belakang keluarganya.

Ji Won : Pamanmu tidak boleh diberhentikan dari industri hiburan.

Hae Joo : Apa yang harus kita lakukan? Menurut ibu, dia akan berhenti menjadi aktor dan meminta jabatan di Grup Wid? Lantas, bagaimana? Haruskah aku berbagi Grup Wid dengan Paman?

Ji Won : Itu tidak akan terjadi. Kami akan memastikan itu. Ayahmu bekerja keras membangun perusahaan itu.


Do Young kemudian pulang dan Hae Joo langsung mengatakan berita Do Chi pada Do Young.

Hae Joo : Orang-orang akan menghakimi Grup Wid karena ini.

Do Young menyuruh Hae Joo tenang dan mengajak Ji Won bicara di kamar.


Ji Won menyusul Do Young ke kamar. Do Young melepas jasnya dan memberikannya ke Ji Won. Ji Won tanya, apa yang akan Do Young lakukan terhadap Do Chi? Bagaimana jika Do Chi tertarik mengurus perusahaan?

Do Young : Do Chi akan pergi ke luar negeri untuk sementara.

Ji Won : Dia setuju untuk pergi?

Do Young : Sebaiknya begitu. Dia harus menepati janjinya. Dia setuju aku tidak akan memaafkan jika dia melakukan sesuatu yang bisa mencederai Grup Wid

Ji Won : Ada bagusnya jika kita bisa menjual Mode Wid saat dia berada di luar negeri. Ini kesempatan kita.


Do Young : Bagaimana pertemuan dengan ibunya Nona Yoon?

Ji Won : Dia meminta syarat yang konyol. Dia bilang itu hanya lelucon, tapi kurasa tidak sepenuhnya begitu.

Do Young : Syarat apa?

Ji Won : Dia meminta sahamku di Grup Wid. Itu alasan Nona Yoon mendekati kita.

Do Young : Lantas, berikan sahammu.

Ji Won marah, yeobo!

Do Young : Lagi pula, saham Hae Joo dan sahamku adalah milikmu. Untuk apa khawatir? Setelah kita membeli tanahnya, akan kupecat Nona Yoon, jadi, dia tidak akan bisa membalas dendam.

Ji Won : Tidak! Tidak akan kuberikan sahamku kepadanya. Apa pun perkataanmu, aku tidak memercayai Seol.


Ji Won lantas beranjak keluar dan mendapati Hae Joo menguping pembicaraan mereka. Hae Joo lantas menarik ibunya menjauhinya pintu kamar. Hae Joo berkata, Yeo Ri datang bukan untuk membalas dendam.

Ji Won : Apa maksudmu? Apa yang kau tahu?

Hae Joo : Sejujurnya, aku hampir kepergok Moo Yeol karena menyuruh orang mengikutinya dan Seol merahasiakan itu dari Moo Yeol. Dia bahkan membiarkanku pergi.

Ji Won : Tanpa syarat apa pun?

Hae Joo : Katanya dia tidak mau menghancurkan keluarga kita. Katanya dia akan merahasiakannya, tapi aku harus berhenti curiga bahwa dia adalah Yeo Ri.

Ji Won : Dia tidak mau menghancurkan keluarga kita?

Hae Joo : Dia tampak tulus. Jika kemari untuk membalas dendam, dia tidak akan melewatkan kesempatan itu. Jika tahu, Moo Yeol sudah pasti akan menceraikanku.

Ji Won tambah bingung dan bertanya2 siapa Yeo Ri sebenarnya.


Hae Joo : Jika ibu tidak mau memberikan saham ibu, biar kuberikan sahamku. Aku akan mengembangkan bisnis sanggraloka dan memberikannya kepada Moo Yeol. Tidak bisa kubiarkan Paman memilikinya.


Oliver kaget saat Do Chi bilang akan pergi ke luar negeri untuk sementara.

Do Chi : Saat terjun ke dunia hiburan, aku berjanji kepada saudaraku bahwa aku tidak akan mencoreng citra perusahaan, tapi aku melanggar janjiku.

Oliver : Kenapa kau tidak mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan kejadiannya dan meminta maaf? Bersihkan namamu.

Do Chi : Jika aku melakukannya, semua orang akan mengetahui apa yang terjadi kepada Seol. Aku tidak tahu kenapa, tapi dia tidak mau orang-orang mengetahui alerginya. Aku berjanji tidak memberi tahu soal kejadian itu kepada siapa pun dan aku mau menepatinya. Aku mau menjaga setiap janji kecil dan sepele yang kubuat untuknya.

Oliver : Kau menerima diperlakukan seperti ini hanya karena itu? Apakah Seol tahu kau berencana pergi?

Do Chi : Jangan memberitahunya. Dia akan amat kesal jika mengetahui yang kulalui karena dirinya. Lagi pula, aku akan kembali. Aku tidak pergi selamanya.


Hae Joo menunggu Moo Yeol dengan wajah tegang di kamar. Tak lama, Moo Yeol datang dan Hae Joo langsung tanya apa ada yang terjadi hari itu.

Diluar dugaan, Moo Yeol memeluk Hae Joo.

Moo Yeol : Ini hari yang rumit. Kukira kepalaku mau pecah.

Hae Joo cemas : Kenapa? Ada yang bilang sesuatu?

Moo Yeol : Penjualan bisnis mode sulit dan...

Hae Joo : Dan apa?


Moo Yeol teringat kata2 si rentenir, bahwa hari itu, hari dimana ia harusnya melakukan interview dengan Wid, Hae Joo datang memberinya sekantong uang dan menyuruhnya melakukan sesuatu.

Wajah Moo Yeol berubah marah. Tapi ia tidak melampiaskan kemarahannya.

Moo Yeol : Kau menyelamatkanku dari kenyataan yang kacau. Aku tidak tahu cara membalas budimu.

Hae Joo : Kau hanya perlu menerima pemberianku. Akan kuletakkan Grup Wid dalam genggamanmu. Tidak boleh ada orang lain yang memiliki Grup Wid.

Moo Yeol : Terima kasih.

Hae Joo : Aku mencintaimu.


Do Young memberikan tiket ke Do Chi.

Do Young : Ambillah. Ini tiketmu ke Amerika. Seiring waktu, orang-orang akan lupa. Tinggallah di Amerika sampai saat itu.

Do Chi : Maaf sudah menyebabkan masalah, tapi tolong, jangan salah sangka dan berpikir aku tertarik mengelola perusahaan.

Do Young : Pemikiranku bergantung pada tindakanmu.


Do Chi kemudian keluar dari ruangan sang kakak dan kembali ke kamarnya untuk mengambil kopernya yang sudah ia siapkan. Ya, ia akan pergi hari itu juga.

Saat mau keluar, langkahnya terhenti karena lukisan Yeo Ri. Ia pun berbalik dan menatap lukisan Yeo Ri.

Do Chi : Ombak tinggi akan datang. Aku akan kembali, Seol.


Yeo Ri dihubungi Oliver. Oliver memberitahu soal kepergian Do Chi. Yeo Ri kaget.

Oliver : Dia melarangku memberitahumu, tapi kukira kau seharusnya tahu.

Yeo Ri : Terima kasih sudah menelepon.


Mal Nyeon masuk ke kamar Yeo Ri dan memberitahu Yeo Ri soal kepergian Do Chi.

Mal Nyeon : Ibu dengar internet dipenuhi artikel tentang dirinya.

Yeo Ri : Tentang apa?

Mal Nyeon : Beberapa hari lalu, dia tidak hadir untuk syuting sinetron atau semacamnya. Dia membantah sutradara yang mengeluh, lalu dipecat. Orang-orang bahkan bilang dia seharusnya dilarang berakting.

Yeo Ri : Tidak mungkin. Do Chi tidak seceroboh itu. Dia tidak akan mengabaikan syuting.

Mal Nyeon : Ibu pun menyelidikinya. Itu hari kau pingsan karena alergi usai menyantap hidangan laut. Dia tidak hadir untuk syuting karena menyelamatkanmu.

Yeo Ri kaget.


Di kamarnya, Moo Yeol memikirkan pengakuan Yeo Ri yang mengaku punya kembaran.


Tak lama, Hae Joo datang membawakan jus.

Moo Yeol : Bagaimana dengan pamanmu? Dia bilang sesuatu pagi ini?

Hae Joo : Tidak. Ayahku mengirimnya ke luar negeri dan dia setuju. Jadi, kau harus menjual Mode Wid sebelum dia mengetahuinya.

Moo Yeol : Dia pergi ke luar negeri?

Hae Joo : Ayahku sendiri yang membeli tiketnya. Bagaimana bisa dia tidak berangkat?

Moo Yeol : Aku harus pergi ke bandara untuk memastikan dia benar-benar berangkat.


Do Young dan Ji Won mengantar Do Chi ke depan pintu.

Ji Won sok ramah : Anggap saja ini liburan dan beristirahatlah yang banyak.

Do Young : Jangan membuat masalah di sana...

Ji Won : Yeobo...

Ji Won menghentikan Do Young mengomeli Do Chi.

Ji Won : Bersenang-senanglah selama beberapa bulan. Jangan mencemaskan kondisi di sini. Orang-orang pasti akan segera melupakannya.


Moo Yeol turun.

Moo Yeol : Akan kuantar Paman Do Chi ke bandara, lalu pergi ke kantor.

Do Chi : Tidak perlu. Kau harus pergi bekerja.

Do Young : Tentu. Antarkan dia. Kau boleh terlambat masuk.

Moo Yeol : Baik, Pak.


Mereka lantas sama2 keluar.

Do Chi : Kenapa kau berpura-pura baik? Kau mau mengawasiku untuk memastikan aku pergi?

Moo Yeol : Tidak semua orang diawasi. Hanya orang-orang yang merupakan ancaman.

Do Chi : Itu bahkan lebih menyebalkan.


Tak lama, supir Ji Won datang. Moo Yeol tahu tanya, kenapa supir Ji Won datang sepagi itu. Supir Ji Won memegang sebuah amplop.

"Ada beberapa dokumen untuk Nyonya Hong."

"Dokumen?"

"Dia pergi menemui orang tua Seol belum lama ini.

Mendengar itu, Moo Yeol pun minta supir Ji Won menyerahkan dokumen itu padanya. Supir Ji Won ragu.

Moo Yeol : Ibu dan ayah sedang membahas sesuatu yang amat penting. Akan kuberikan kepadanya.

Moo Yeol lalu menyuruh Supir Kim mengantar Do Chi ke bandara.


Do Chi : Lupakan. Aku bisa naik taksi atau bus khusus bandara.

Supir Kim memberikan dokumen itu ke Moo Yeol. Setelah itu, Do Chi masuk ke mobil dan mereka pergi.

Moo Yeol kembali ke dalam.

"Dimana ibu?" tanyanya pada pembantu.

"Dia di ruang uap."

Moo Yeol lalu penasaran dengan isi dokumen itu. Ia bertanya-tanya, apa yang sedang diselidiki Ji Won.


Moo Yeol lalu membuka dokumennya yang isinya data pribadi Mal Nyeon.

Moo Yeol : Catatan kriminal? Dia punya catatan kriminal?

Moo Yeol kaget membaca catatan kriminal Mal Nyeon. Disana tertulis, Mal Nyeon pernah ditahan di Penjara Wanita Cheongju tahun 2010.

Moo Yeol : Ini penjara Yeo Ri.

Tak lama Moo Yeol pun sadar bahwa Seol adalah Yeo Ri dan Seol tidak punya kembaran.

Moo Yeol : Seo Mal Nyeon dan Yeo Ri bertemu di penjara dan merencanakan ini?


Do Chi minta Supir Kim mengantarnya ke suatu tempat dulu.


Yeo Ri yang hendak berangkat ke kantor dan masih di depan rumahnya, tiba2 memikirkan Do Chi yang membolos syuting karena dirinya. Dia pun merasa bersalah dan menangis lantaran Do Chi dipecat karena itu. Ia juga memikirkan kata2 Oliver, tentang Do Chi yang menepati janjinya pada Yeo Ri dengan tidak mengatakan kepada siapapun soal Yeo Ri yang masuk rumah sakit setelah menyantap hidangan laut.

Tak mau Do Chi pergi, Yeo Ri pun menghubungi Do Chi tapi tak dijawab.

Do Chi sendiri ada di depan kediaman orang tua Seol. Ia tidak menjawab ponsel Yeo Ri.

Do Chi : Aku mau menemuimu dan mengucapkan salam perpisahan, tapi kau mungkin akan sedih, jadi, aku pergi saja. Ini perpisahan sementara sampai kita bertemu lagi.


Do Chi lantas beranjak pergi, tapi kemudian, ia mendengar suara Yeo Ri memanggilnya tapi ia mengira dirinya sedang berhalusinasi sampai mendengar suara Yeo Ri.

Do Chi pun melangkahkan kakinya lagi tapi suara Yeo Ri memanggilnya kembali terdengar. Do Chi menoleh dan terkejut melihat Yeo Ri berlari ke arahnya.

Yeo Ri : Jangan pergi karenaku. Tinggal lah disini bersamaku. Tetaplah bersamaku.

Mendengar itu, Do Chi terharu dan langsung memeluk Yeo Ri.


Moo Yeol ke kantor polisi. Ia berniat melaporkan Yeo Ri!


Bersambung.....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...