• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Great Show Ep 7 Part 1

Sebelumnya...

Maaf gaes baru dilanjut.... Selamat membaca..


Di hadapan publik, Dae Han mengakui kehamilan Da Jung.

Dae Han : Di episode sebelumnya, aku berargumen bahwa aborsi adalah kejahatan. Tapi setelah mengetahui kehamilannya, aku merekomendasikan aborsi kepada putriku yang ingin mempertahankan bayi itu. Menurut logikaku, aku memintanya melakukan kejahatan. Aku tahu ini tidak tahu malu, dan itu juga tidak masuk akal. Aku mengkhawatirkan masa depan putriku, dan itu terlalu berlebihan untuk bisa kutangani juga. Mungkin karena itu aku memintanya melakukan hal semacam itu. Tapi kata-katanya membuatku terharu. Dia bilang ingin melindungi anaknya sama seperti ibunya. Saat ibunya melahirkan, ayahnya tidak ada. Tapi sekarang, ada ayah bayi di sisinya. Jadi, dia yakin tidak akan menyesali pilihannya. Jadi, aku memutuskan untuk menghormati pilihannya. Dan memakai kesempatan ini, aku ingin mengatakan sesuatu kepada putriku.


Tangis Da Jung pecah menyaksikan itu dari layar televisi.

Dae Han : Ayah tidak bisa berada di sisi ibumu. Tapi ayah akan ada untukmu.


Kyung Hoon langsung mematikan TVnya. Dengan wajah kesal, ia bangkit dari duduknya dan beranjak ke tanamannya dan mengambil gunting.

Kyung Hoon : Dae Han mengejekku. Aku tidak mengira dia akan mempertahankan bayi itu. Kita membocorkannya ke tabloid dan menyiapkan jebakan untuknya. Kau memberi Dae Han publisitas yang bagus.

"Maaf, Pak." jawab asistennya.

Kyung Hoon memotong benalu di tanamannya. Kemudian, dia teringat sesuatu.

Kyung Hoon : Pria di mejaku itu...


Asistennya melirik foto dan data seorang pria di atas meja. Pria itu bernama Han Dong Nam. Pria di rumah sakit yg menyaksikan wawancara Dae Han dan mengetahui bahwa Dae Han bukan lah ayah anak2.

"Maksud anda, ayah kandung anak-anak Wi Dae Han?"

"Ya. Cari dia."

"Tapi kenapa Anda ingin..."

"Aku penasaran apa yang akan terjadi jika ada dua ayah."

Kyung Hoon tersenyum licik.


Han Dong Nam berkeliaran di jalan seperti seorang pengemis.

Dengan sorot mata tajam, ia berjanji akan meungkap warna asli Dae Han.


Siaran selesai. Hye Jin menatap Dae Han dan tanya, apa Dae Han pikir semua staff mereka bekerja untuk menayangkan acara pribadi Dae Han?

*Sepertinya dia kesal karena Dae Han mendapat publisitas bagus ketimbang Joon Ho.

Hye Jin : Kenapa kau membicarakan kehidupan pribadimu di TV langsung?

Dae Han : Butuh keberanian besar bagiku untuk mengatakannya. Itu semua untuk acara ini.


Joon Ho tanya, apa hubungannya acara mereka dengan pengakuan Dae Han soal Da Jung?

Dae Han : Para penonton tidak akan mendengar apa pun yang kukatakan. Mereka hanya akan bertanya-tanya apakah putri si Brengsek benar-benar hamil.

Soo Hyun : Memang benar pernyataannya tidak diperhitungkan, tapi itu butuh keberanian besar. Mari kita biarkan.


PD Koo datang. Ia tanya, bagaimana bisa Dae Han menggerakkan mereka seperti itu?

Dae Han : Terima kasih sudah begitu baik. Aku merasa bersalah karena mungkin telah melukai acara ini.

PD Koo : Melukainya? Ratingnya mencapai tujuh persen. Kita menyapu lima kata kunci terpopuler.

Dae Han lega, syukurlah.

PD Koo mengajak mereka makan malam  untuk merayakan kesuksesan program mereka malam itu. Ia bilang, ia yg traktir. Tapi Dae Han menolak. Dae Han bilang, ia harus segera pulang karena anak2 menunggunya.

Soo Hyun : Ya, kita pergi lain kali saja.


Joon Ho : Kau punya rencana?

Soo Hyun : Aku juga tidak bisa datang.


Hye Jin pun mendekati Joon Ho dan berkata mereka saja yg pergi.

Penulis Ma menatap kesal Hye Jin.

Hye Jin : Aku yang traktir. Daging sapi Korea kualitas terbaik.

Joon Ho : Mari kita pergi lain kali saat semua orang bisa datang.

Hye Jin terdiam. Dae Han pamit. Joon Ho terus menatap Soo Hyun. Melihat tatapan Joon Ho ke Soo Hyun, sadarlah Hye Jin gadis yg ditaksir Joon Ho adalah Soo Hyun.


Dae Han dan Soo Hyun pulang bareng. Soo Hyun berkata, tadinya ia fikir Dae Han akan terus menyangkal kehamilan Da Jung. Ia lalu tanya, apa yang menggerakkan Dae Han hingga berani mengakui kehamilan Da Jung di acara mereka tadi?

Dae Han : Aku memutuskan untuk membiarkan Da Jung mempertahankan bayi itu. Aku sudah menyangkal kehamilannya selama ini. Aku harus minta maaf kepada bangsa ini.

Soo Hyun : Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?

Dae Han : Da Jung mengirimiku foto sebelum acara. Sonogramnya. Dia bilang melihat sonogram itu memberinya kekuatan, dan dia ingin melindungi bayi itu, dan aku tidak tega untuk menghentikannya.

Soo Hyun : Mereka bilang tidak ada orang tua yang bisa melawan anaknya. Kau ayah sungguhan sekarang.

Dae Han senyum mendengarnya.


Song Yi tanya, apa ada bayi di perut Da Jung.

Da Jung mengangguk.

Tae Poong : Kalau begitu, kita akan punya adik?

Song Yi : Bodoh. Bukan adik. Keponakan.

Jung Woo : Luar biasa. Kau tahu apa itu keponakan?

Song Yi : Itu pengetahuan dasar. Kakak akan menjadi kakak iparku sekarang.

Jung Woo : Song Yi, kamu jenius.


Tak : Yang benar saja.

Jung Woo : Pria baikku. Ucapanmu cukup kasar. Berhati-hatilah ke depannya. Itu tidak baik untuk bayi.

Tak : Tentu. Kami sungguh punya kakak ipar yang hebat.

Tak beranjak ke kamarnya.


Da Jung menghela nafas melihat kelakuan Tak, lalu menatap si kembar dan mengajak mereka tidur.

Setelah itu, ia menatap Jung Woo dan menyuruh Jung Woo pulang.

Jung Woo : Aku harus menyapa ayah dahulu. Aku juga ingin berterima kasih kepadanya.

Da Jung tersenyum.


Dae Han mengantarkan Soo Hyun ke restoran.

Dae Han : Kerja bagus hari ini. Selamat malam.

Soo Hyun : Kau akan baik-baik saja?

Dae Han : Tentang apa?

Soo Hyun : Setelah Da Jung punya bayi, kau akan menjadi kakek.

Dae Han : Ka...

Dae Han tertawa.

Dae Han : Kau benar. Benar. Aku akan mencobanya. Kakek Nasional.


Soo Hyun tertawa.

Soo Hyun : Aku suka betapa kerennya dirimu. Benar. Kau pernah bilang...

Dae Han : Apa?

Soo Hyun : Bahwa di nadimu mengalir darah pahlawan super. Kau juga akan bekerja dengan baik sebagai kakek.

Dae Han : Kau pernah melihat pahlawan super mengalahkan penjahat sendirian? Dia butuh rekan. Aku bisa membuat keputusan ini karena kau ada di sisiku. Kau akan membantuku, bukan?

Soo Hyun : Lupakan saja. Kau pasti lelah. Masuklah.

Dae Han : Baiklah. Sampai jumpa. 

Soo Hyun beranjak pergi.


Dae Han kemudian lalu teringat SMS Da Jung sebelum acara, bahwa Da Jung akan mengatakan ke publik soal kontrak mereka jika Dae Han terus memaksanya aborsi. Ternyata karena itulah Dae Han mengakui kehamilan Da Jung ke publik karena tak mau publik tahu kontraknya dengan Da Jung.


-Episode 7, Rahasia dan Kebohongan-


Dae Han tiba di rumah dan Jung Woo langsung menyambutnya. Dae Han terus berjalan ke sofa sambil menanyakan keberadaan Da Jung.

Jung Woo bilang kalau Da Jung lagi menidurkan si kembar.

Jung Woo lantas berterima kasih soal persetujuan Dae Han soal bayinya. Ia lalu menggeser meja dan berniat membungkuk sbg ucapan terima kasihnya tapi Dae Han bilang tidak perlu melakukan itu. Dae Han lalu tanya rencana Jung Woo.

Jung Woo : Aku akan lebih bertekad untuk bekerja lebih keras. Aku akan mencari uang dengan bekerja paruh waktu.


Da Jung tiba2 keluar dan tanya kenapa Jung Woo melakukan kerja part-time?

Dae Han memberitahu Da Jung bahwa Jung Woo sudah diusir dari agensi.

Da Jung kaget.

Jung Woo : Ayah!


Dae Han : Dia berhak tahu. Ini tentang ayah dari bayinya.

Da Jung : Dia benar. Jangan sembunyikan hal ini dariku.

Jung Woo : Aku tidak ingin kau khawatir.

Da Jung : Kau diusir karena kejadian yang menimpa kita? Kalau begitu, haruskah kita membayar denda?

Jung Woo : Ada uang yang harus kukembalikan.

Dae Han : Aku akan berusaha mengurusnya.

Jung Woo dan Da Jung kaget mendengarnya.

Dae Han : Kau harus membuat rencana untuk masa depanmu.


Jung Woo beranjak pergi.


Da Jung mengucapkan terima kasih karena Dae Han sudah mengizinkannya membesarkan bayinya. Ia juga minta maaf karena mengirim SMS seperti itu sebelum acara Dae Han.

Dae Han : Aku mengerti kau ingin melindungi anakmu. Tapi bukankah berlebihan jika kau mengancamku dengan kontraknya?

Da Jung : Seperti kataku, aku akan berusaha maksimal untuk melaksanakan kesepakatan kita.

Dae Han : Bagaimana caranya?

Da Jung : Bagaimanapun. Jika itu membantu anda terpilih kembali sebagai anggota dewan.

Dae Han : Karena pilihan yang kubuat hari ini, kita berdua harus menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Dan kau tidak perlu mengancamku dengan kontrak itu.

Da Jung : Apa maksudnya?


Dae Han : Aku secara terbuka mengatakan bahwa kau akan melahirkan anak itu.

Da Jung : Lalu?

Dae Han : Orang akan makin tertarik dengan cara kita hidup. Lebih dari sebelumnya. Sekarang, hampir mustahil bagi kita untuk memutuskan hubungan setelah masa kontrak kita berakhir.

Da Jung : Mungkin aku juga mengikat anda. Maafkan aku.

Dae Han : Tidak perlu minta maaf. Aku sendiri yang menyebabkan itu. Tapi aku tidak bisa menjadi seperti ayah kandungmu. Aku akan terus menjadi wali legalmu.

Da Jung : Itu sudah cukup bagiku. Aku yakin anda lelah. Kuharap anda beristirahat dengan baik.


Da Jung beranjak ke kamarnya.

Di kamar, Da Jung menangis.

Da Jung : Eomma, kau pikir aku bisa melakukannya?

Bersambung ke part 2....

Graceful Family Ep 7 Part 4

Sebelumnya....


Im Soon terkejut melihat Yoon Do datang dengan Seok Hee.

Yoon Do : Ceritanya panjang.

Yoon Do menarikkan kursi untuk ibunya dan menyuruh ibunya duduk.


Yoon Do : Kami akan menyelidiki kembali kasus Ibu. Aku bilang kepada rumah tahanan bahwa Ibu menyewa pengacara.

Im Soon langsung melarang.

Im Soon : Kau akan dalam bahaya. Jangan lakukan itu!

Yoon Do : Han Chul Soo dari Firma Hukum Chorok akan menangani kasus ibu. Dia palsu. Sebenarnya itu aku.


Seok Hee : Nyonya Im, siapa yang mengancammu?

Im Soon : Aku tidak bisa memberitahumu.


Yoon Do lantas memeluk ibunya. Ia berusaha menenangkan sang ibu.

Lalu kemudian, Yoon Do melepaskan pelukannya dan memegangg tangan sang ibu.

Yoon Do : Bu, aku sudah dewasa. Aku sudah dewasa dan seorang pengacara. Aku akan melindungi diriku sendiri dan ibu. Jadi, jangan khawatir. Bagaimana aku bisa bahagia ketika ibu dikurung secara tidak adil di sini? Jadi ibu harus membantuku sekarang.


Barulah Nyonya Im menceritakannya.

Nyonya Im : Nyonya Ahn tidak punya teman dan dia tidak suka pergi keluar. Dia hanya tinggal di rumah dan melukis. Dia bahkan tidak pernah pergi ke rumah sakit, jadi, dokter datang untuk menemuinya.

Seok Hee : Ibuku benar-benar sakit, 'kan?

Nyonya Im : Dia tidak mengidap penyakit serius, tapi dia sering minum pil untuk sakit kepala. Tapi dia akan tidur sepanjang hari setiap kali dia minum obat.


Seok Hee : Itu benar. Aku lebih banyak makan bersamamu karena ibuku tertidur.

Yoon Do : Apa ibu tahu obat apa itu?

Im Soon : Aku tidak tahu. Itu pil putih. Pada awalnya, dia hanya minum satu butir sehari. Kemudian, dia minum banyak. Oh, benar.

Pernah satu kali dia sangat marah dengan dokternya dan berteriak lalu melawannya.

Seok Hee : Kenapa?

Im Soon : Dia bertanya apa seseorang membuat dia menuliskan resep pil itu.

Yoon Do : Lalu?

Im Soon : Dokter itu mengatakan Nyonya Ha yang menyuruhnya.

Seok Hee : Ha Young Seo...

Yoon Do : Ha Young Seo?


Yoon Do : Apa ibu ingat nama dokter itu?

Im Soon : Tidak, aku tidak tahu nama dokter itu. tapi dia memanggilnya Dokter Seol. Dia memiliki nama belakang yang unik, jadi Nyonya Ahn dan aku pernah menertawakannya.


Usai bicara dengan Im Soon, Yoon Do dan Seok Hee langsung kembali ke mobil.

Seok Hee bertanya2, apa Young Seo terlibat dalam kematian ibunya?

Yoon Do : Aku yakin dia menyuruh dokter itu memberinya pil putih.

Seok Hee : Bagaimana kau bisa begitu yakin padahal itu sudah lama?

Yoon Do : Seseorang mencatat untuk mengingat sesuatu. Untuk ibuku mencatat adalah hal tersulit di dunia.

Seok Hee : Kenapa?

Yoon Do : Ibuku buta huruf. Jika satu indera kekurangan, yang lainnya menjadi berlebihan. Seperti halnya orang dengan kaki yang lemah memiliki lengan yang kuat. Karena ibuku tidak tahu cara menulis,  ibuku berusaha sangat keras untuk mengingat banyak hal. Jadi ibuku mengingat detail terkecil. Itu cara ibuku bertahan hidup di dunia ini. Jika ibuku ingat ibumu berkelahi dengan dokternya, itu pasti benar.

Seok Hee : Pertama-tama kita harus mencari dokter dengan nama belakang "Seol."


Yoon Do : Aku akan meminta Detektif Oh untuk memeriksanya.

Seok Hee : Katamu kita tidak bisa melihat berkas kasus atau catatan sidangnya, bukan?

Yoon Do : Tidak. Aku mencoba melihatnya melalui Detektif Oh, tapi ternyata tidak ada.

Seok Hee : Aku sendiri mempertimbangkan untuk mengajukan permintaan.

Yoon Do : Mo Seok Hee kembali setelah 15 tahun dan menyelidiki pembunuhan? Kau pikir Direktur Han akan membiarkan itu?

Seok Hee : Direktur Han mungkin menyembunyikan berkas resmi dan menyimpan berkas aslinya di tempat lain. Itu untuk memeras mereka yang terlibat dalam pembunuhannya. Terutama Jaksa Joo Hyung Il. Kita juga harus segera menemukan berkas itu.

Yoon Do : Aku berencana masuk ke ruang berkas TOP secepat mungkin.


Seok Hee lantas membuka tasnya dan memberikan beberapa lembaran kertas.

Yoon Do membacanya dan kaget. Itu adalah laporan mencegah penuaan dini milik Na Ri.

Seok Hee : Berikan itu pada Direktur Han.

Seok Hee : Jika TOP mengetahui tentang ini, Choi Na Ri akan menderita. Dia terlibat dengan ayahku, jadi, TOP tidak akan bisa mengeksposnya.

Yoon Do : Mereka akan jatuh jika melakukannya.

Seok Hee : Choi Na Ri hanya harus bertahan. Kau harus menggunakan itu untuk mendapatkan kepercayaan Direktur Han.

Yoon Do : Dari mana kau mendapatkan ini?

Seok Hee : Aku pasti FBI di kehidupan sebelumnya. Aku punya firasat, jadi, aku bersandiwara di klinik. Mendapatkan hal seperti itu mudah bagiku. Tapi itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan siapa pun.


Pak Kwon mendatangi agen real-estate. Ia menyelidiki Yoon Do dan menemui seorang pria.

"Heo Jang Soo? Aku mengenalnya! Aku telah menjalankan agen perumahan di kota ini selama 20 tahun. Aku mengenal Jang Soo dengan baik."

"Kudengar dia mengelola restoran bebek di seberang 15 tahun yang lalu." ucap Pak Kwon.

"Bisnisnya berjalan dengan sangat baik. Tetapi hidupnya hancur karena insiden itu."

"Insiden apa?"

"Putra dan istri Jang Soo meninggal dalam kecelakaan mobil."

"Dia meninggal dalam kecelakaan mobil?"

"Ya. Istri dan putranya meninggal di saat bersamaan."

"Bagaimana dia bisa melewati itu?"

"Aku menghadiri pemakaman itu dan dia sangat kacau. Tak lama setelah kejadian itu, dia meninggalkan lingkungan ini."


Gwang Mi makan malam di restoran ayah Yoon Do. Tentu aja, dia ditemani Pak Heo dan Eun Ji.

Eun Ji menceritakan pertemuan pertamanya dengan Yoon Do. *Sy skip ya bagian ini, gk tau kenapa males aja klo udah adegan Eun Ji. Pokoknya intinya disini, Eun Ji bilang, Yoon Do tak punya banyak teman setelah pindah ke sekolahnya.

Mendengar itu, Gwang Mi mulai mengorek informasi masa lalu Yoon Do. Ia tanya ke Pak Heo, dimana Yoon Do sekolah sebelum pindah.

Pak Heo : Dia bersekolah di mana ya?

Gwang Mi : Apa itu sekolah di Mapo?

Pak Heo : Bukan, di Dapsimni.

Gwang Mi : Begitu rupanya.

Eun Ji : Apa Yoon Do populer di kalangan wanita?

Gwang Mi : Kenapa?


Eun Ji : Sejak dia mulai bekerja, wanita terus berdatangan.

Gwang Mi : Siapa lagi yang mengunjunginya?

Eun Ji : Gadis kaya yang kasar itu.

Gwang Mi : Gadis kasar? Kau cemburu, ya?

Eun Ji : Cemburu? Dia tidak sebanding denganku! Kami sudah saling mengenal selama 15 tahun.

Pak Heo : Omong-omong, apa benar bahwa restoranku terkenal?

Gwang Mi : Ya, tentu saja. Aku kemari setelah melihatnya dalam sebuah blog.

Pak Heo : Oh, blog! Kau seorang reporter, dan mengenal Yoon Do, jadi, sebarkanlah kabarnya. Aku akan memberikanmu beberapa makanan gratis.

Gwang Mi : Tentu saja. Aku akan sering datang. Bolehkah aku tambah sebotol lagi?


Pak Heo menyusul Yoon Do ke kamar. Ia menyuruh Yoon Do memakai masker yang diberikan Eun Ji.

Pak Heo : Dia menyuruhku memberikan ini padamu.

Yoon Do : Tidak, Ayah saja.

Pak Heo : Hei, kau harus menjaga penampilanmu karena kau populer di kalangan wanita.

Yoon Do : Siapa yang populer di kalangan wanita?

Pak Heo : Hei, itu... Siapa namanya? Reporter Oh? Reporter wanita itu datang lagi.

Yoon Do : Oh Gwang Mi?

Pak Heo : Ya. Dia bilang dia datang untuk memcoba makanannya, tapi aku merasa dia tertarik kepadamu. Dia terus bertanya kau bersekolah di SMP mana.

Yoon Do kaget, lalu?

Pak Heo : Aku tidak banyak bicara.


Pak Heo meletakkan masker itu di wajah Yoon Do.

Yoon Do : Sudah kubilang aku tidak mau melakukan ini!

Pak Heo : Itu pas dengan wajah kecilmu. Itu tidak cukup besar bagiku.


Besoknya, Pak Kwon melaporkan temuannya ke Je Kook.

Pak Kwon : Seorang pria yang mengenal ayah Pengacara Heo dengan baik mengatakan, Pengacara Heo dan Ibunya meninggal 15 tahun yang lalu dalam kecelakaan mobil.

Je Kook : Apa? Bagaimana bisa orang mati masih hidup? Apa maksudmu dia dibangkitkan kembali?

Pak Kwon : Aku memeriksanya dan hanya istrinya yang dilaporkan tewas. Sedangkan putranya tidak.

Je Kook : Apa mungkin pria itu salah mengingatnya?

Pak Kwon : Aku juga tidak percaya, jadi aku berbicara  dengan beberapa tetangga yang menghadiri pemakaman. Mereka mengatakan dia mengadakan pemakaman untuk istri dan putranya.


Yoon Do keluar dari lift. Bersamaan dengan itu, Pak Kwon keluar dari ruangan Je Kook. Mereka papasan di koridor. Pak Kwon menatap dingin Yoon Do, lalu pergi begitu saja membuat Yoon Do terheran-heran.


Yoon Do kemudian masuk ke ruangan Je Kook dan memberikan artikel soal Na Ri yang pergi ke klinik kecantikan.

Je Kook : Bagaimana kau mendapatkan ini?

Yoon Do : Aku memanfaatkan Seok Hee.


Yoon Do kemudian pamit dan beranjak pergi.

Tapi kemudian, Je Kook memanggilnya lagi.

Je Kook : Heo Yoon Do, siapa kau?

Sontak, Yoon Do kaget mendengar pertanyaan Je Kook.


Bersambung....