Skip to main content

The Great Show Ep 7 Part 1

Sebelumnya...

Maaf gaes baru dilanjut.... Selamat membaca..


Di hadapan publik, Dae Han mengakui kehamilan Da Jung.

Dae Han : Di episode sebelumnya, aku berargumen bahwa aborsi adalah kejahatan. Tapi setelah mengetahui kehamilannya, aku merekomendasikan aborsi kepada putriku yang ingin mempertahankan bayi itu. Menurut logikaku, aku memintanya melakukan kejahatan. Aku tahu ini tidak tahu malu, dan itu juga tidak masuk akal. Aku mengkhawatirkan masa depan putriku, dan itu terlalu berlebihan untuk bisa kutangani juga. Mungkin karena itu aku memintanya melakukan hal semacam itu. Tapi kata-katanya membuatku terharu. Dia bilang ingin melindungi anaknya sama seperti ibunya. Saat ibunya melahirkan, ayahnya tidak ada. Tapi sekarang, ada ayah bayi di sisinya. Jadi, dia yakin tidak akan menyesali pilihannya. Jadi, aku memutuskan untuk menghormati pilihannya. Dan memakai kesempatan ini, aku ingin mengatakan sesuatu kepada putriku.


Tangis Da Jung pecah menyaksikan itu dari layar televisi.

Dae Han : Ayah tidak bisa berada di sisi ibumu. Tapi ayah akan ada untukmu.


Kyung Hoon langsung mematikan TVnya. Dengan wajah kesal, ia bangkit dari duduknya dan beranjak ke tanamannya dan mengambil gunting.

Kyung Hoon : Dae Han mengejekku. Aku tidak mengira dia akan mempertahankan bayi itu. Kita membocorkannya ke tabloid dan menyiapkan jebakan untuknya. Kau memberi Dae Han publisitas yang bagus.

"Maaf, Pak." jawab asistennya.

Kyung Hoon memotong benalu di tanamannya. Kemudian, dia teringat sesuatu.

Kyung Hoon : Pria di mejaku itu...


Asistennya melirik foto dan data seorang pria di atas meja. Pria itu bernama Han Dong Nam. Pria di rumah sakit yg menyaksikan wawancara Dae Han dan mengetahui bahwa Dae Han bukan lah ayah anak2.

"Maksud anda, ayah kandung anak-anak Wi Dae Han?"

"Ya. Cari dia."

"Tapi kenapa Anda ingin..."

"Aku penasaran apa yang akan terjadi jika ada dua ayah."

Kyung Hoon tersenyum licik.


Han Dong Nam berkeliaran di jalan seperti seorang pengemis.

Dengan sorot mata tajam, ia berjanji akan meungkap warna asli Dae Han.


Siaran selesai. Hye Jin menatap Dae Han dan tanya, apa Dae Han pikir semua staff mereka bekerja untuk menayangkan acara pribadi Dae Han?

*Sepertinya dia kesal karena Dae Han mendapat publisitas bagus ketimbang Joon Ho.

Hye Jin : Kenapa kau membicarakan kehidupan pribadimu di TV langsung?

Dae Han : Butuh keberanian besar bagiku untuk mengatakannya. Itu semua untuk acara ini.


Joon Ho tanya, apa hubungannya acara mereka dengan pengakuan Dae Han soal Da Jung?

Dae Han : Para penonton tidak akan mendengar apa pun yang kukatakan. Mereka hanya akan bertanya-tanya apakah putri si Brengsek benar-benar hamil.

Soo Hyun : Memang benar pernyataannya tidak diperhitungkan, tapi itu butuh keberanian besar. Mari kita biarkan.


PD Koo datang. Ia tanya, bagaimana bisa Dae Han menggerakkan mereka seperti itu?

Dae Han : Terima kasih sudah begitu baik. Aku merasa bersalah karena mungkin telah melukai acara ini.

PD Koo : Melukainya? Ratingnya mencapai tujuh persen. Kita menyapu lima kata kunci terpopuler.

Dae Han lega, syukurlah.

PD Koo mengajak mereka makan malam  untuk merayakan kesuksesan program mereka malam itu. Ia bilang, ia yg traktir. Tapi Dae Han menolak. Dae Han bilang, ia harus segera pulang karena anak2 menunggunya.

Soo Hyun : Ya, kita pergi lain kali saja.


Joon Ho : Kau punya rencana?

Soo Hyun : Aku juga tidak bisa datang.


Hye Jin pun mendekati Joon Ho dan berkata mereka saja yg pergi.

Penulis Ma menatap kesal Hye Jin.

Hye Jin : Aku yang traktir. Daging sapi Korea kualitas terbaik.

Joon Ho : Mari kita pergi lain kali saat semua orang bisa datang.

Hye Jin terdiam. Dae Han pamit. Joon Ho terus menatap Soo Hyun. Melihat tatapan Joon Ho ke Soo Hyun, sadarlah Hye Jin gadis yg ditaksir Joon Ho adalah Soo Hyun.


Dae Han dan Soo Hyun pulang bareng. Soo Hyun berkata, tadinya ia fikir Dae Han akan terus menyangkal kehamilan Da Jung. Ia lalu tanya, apa yang menggerakkan Dae Han hingga berani mengakui kehamilan Da Jung di acara mereka tadi?

Dae Han : Aku memutuskan untuk membiarkan Da Jung mempertahankan bayi itu. Aku sudah menyangkal kehamilannya selama ini. Aku harus minta maaf kepada bangsa ini.

Soo Hyun : Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?

Dae Han : Da Jung mengirimiku foto sebelum acara. Sonogramnya. Dia bilang melihat sonogram itu memberinya kekuatan, dan dia ingin melindungi bayi itu, dan aku tidak tega untuk menghentikannya.

Soo Hyun : Mereka bilang tidak ada orang tua yang bisa melawan anaknya. Kau ayah sungguhan sekarang.

Dae Han senyum mendengarnya.


Song Yi tanya, apa ada bayi di perut Da Jung.

Da Jung mengangguk.

Tae Poong : Kalau begitu, kita akan punya adik?

Song Yi : Bodoh. Bukan adik. Keponakan.

Jung Woo : Luar biasa. Kau tahu apa itu keponakan?

Song Yi : Itu pengetahuan dasar. Kakak akan menjadi kakak iparku sekarang.

Jung Woo : Song Yi, kamu jenius.


Tak : Yang benar saja.

Jung Woo : Pria baikku. Ucapanmu cukup kasar. Berhati-hatilah ke depannya. Itu tidak baik untuk bayi.

Tak : Tentu. Kami sungguh punya kakak ipar yang hebat.

Tak beranjak ke kamarnya.


Da Jung menghela nafas melihat kelakuan Tak, lalu menatap si kembar dan mengajak mereka tidur.

Setelah itu, ia menatap Jung Woo dan menyuruh Jung Woo pulang.

Jung Woo : Aku harus menyapa ayah dahulu. Aku juga ingin berterima kasih kepadanya.

Da Jung tersenyum.


Dae Han mengantarkan Soo Hyun ke restoran.

Dae Han : Kerja bagus hari ini. Selamat malam.

Soo Hyun : Kau akan baik-baik saja?

Dae Han : Tentang apa?

Soo Hyun : Setelah Da Jung punya bayi, kau akan menjadi kakek.

Dae Han : Ka...

Dae Han tertawa.

Dae Han : Kau benar. Benar. Aku akan mencobanya. Kakek Nasional.


Soo Hyun tertawa.

Soo Hyun : Aku suka betapa kerennya dirimu. Benar. Kau pernah bilang...

Dae Han : Apa?

Soo Hyun : Bahwa di nadimu mengalir darah pahlawan super. Kau juga akan bekerja dengan baik sebagai kakek.

Dae Han : Kau pernah melihat pahlawan super mengalahkan penjahat sendirian? Dia butuh rekan. Aku bisa membuat keputusan ini karena kau ada di sisiku. Kau akan membantuku, bukan?

Soo Hyun : Lupakan saja. Kau pasti lelah. Masuklah.

Dae Han : Baiklah. Sampai jumpa. 

Soo Hyun beranjak pergi.


Dae Han kemudian lalu teringat SMS Da Jung sebelum acara, bahwa Da Jung akan mengatakan ke publik soal kontrak mereka jika Dae Han terus memaksanya aborsi. Ternyata karena itulah Dae Han mengakui kehamilan Da Jung ke publik karena tak mau publik tahu kontraknya dengan Da Jung.


-Episode 7, Rahasia dan Kebohongan-


Dae Han tiba di rumah dan Jung Woo langsung menyambutnya. Dae Han terus berjalan ke sofa sambil menanyakan keberadaan Da Jung.

Jung Woo bilang kalau Da Jung lagi menidurkan si kembar.

Jung Woo lantas berterima kasih soal persetujuan Dae Han soal bayinya. Ia lalu menggeser meja dan berniat membungkuk sbg ucapan terima kasihnya tapi Dae Han bilang tidak perlu melakukan itu. Dae Han lalu tanya rencana Jung Woo.

Jung Woo : Aku akan lebih bertekad untuk bekerja lebih keras. Aku akan mencari uang dengan bekerja paruh waktu.


Da Jung tiba2 keluar dan tanya kenapa Jung Woo melakukan kerja part-time?

Dae Han memberitahu Da Jung bahwa Jung Woo sudah diusir dari agensi.

Da Jung kaget.

Jung Woo : Ayah!


Dae Han : Dia berhak tahu. Ini tentang ayah dari bayinya.

Da Jung : Dia benar. Jangan sembunyikan hal ini dariku.

Jung Woo : Aku tidak ingin kau khawatir.

Da Jung : Kau diusir karena kejadian yang menimpa kita? Kalau begitu, haruskah kita membayar denda?

Jung Woo : Ada uang yang harus kukembalikan.

Dae Han : Aku akan berusaha mengurusnya.

Jung Woo dan Da Jung kaget mendengarnya.

Dae Han : Kau harus membuat rencana untuk masa depanmu.


Jung Woo beranjak pergi.


Da Jung mengucapkan terima kasih karena Dae Han sudah mengizinkannya membesarkan bayinya. Ia juga minta maaf karena mengirim SMS seperti itu sebelum acara Dae Han.

Dae Han : Aku mengerti kau ingin melindungi anakmu. Tapi bukankah berlebihan jika kau mengancamku dengan kontraknya?

Da Jung : Seperti kataku, aku akan berusaha maksimal untuk melaksanakan kesepakatan kita.

Dae Han : Bagaimana caranya?

Da Jung : Bagaimanapun. Jika itu membantu anda terpilih kembali sebagai anggota dewan.

Dae Han : Karena pilihan yang kubuat hari ini, kita berdua harus menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Dan kau tidak perlu mengancamku dengan kontrak itu.

Da Jung : Apa maksudnya?


Dae Han : Aku secara terbuka mengatakan bahwa kau akan melahirkan anak itu.

Da Jung : Lalu?

Dae Han : Orang akan makin tertarik dengan cara kita hidup. Lebih dari sebelumnya. Sekarang, hampir mustahil bagi kita untuk memutuskan hubungan setelah masa kontrak kita berakhir.

Da Jung : Mungkin aku juga mengikat anda. Maafkan aku.

Dae Han : Tidak perlu minta maaf. Aku sendiri yang menyebabkan itu. Tapi aku tidak bisa menjadi seperti ayah kandungmu. Aku akan terus menjadi wali legalmu.

Da Jung : Itu sudah cukup bagiku. Aku yakin anda lelah. Kuharap anda beristirahat dengan baik.


Da Jung beranjak ke kamarnya.

Di kamar, Da Jung menangis.

Da Jung : Eomma, kau pikir aku bisa melakukannya?

Bersambung ke part 2....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...