The Great Show Ep 6 Part 4

Sebelumnya...


Di kantornya, Soo Hyun dan tim nya juga stress soal artikel kehamilan Da Jung.

PD Koo : Aku tidak bisa langsung bertanya apakah tabloid itu benar. Dan acaranya hari ini. Ini membuatku gila!

Soo Hyun : Anggota Dewan Wi memberi tahu wartawan bahwa itu tidak benar, jadi, percayalah kepadanya.

PD Koo : Tentu saja, dia akan menyangkalnya. Aku pasti akan menyangkal juga. Soo Hyun, kau dekat dengannya. Kau tahu sesuatu?

Soo Hyun sewot, aku tidak sedekat itu.


Penulis Ma lantas ingat curhatan Soo Hyun soal kenalan Soo Hyun yg masih kuliah yg hamil diluar nikah.

Penulis Ma : Soo Hyun, itu benar, kan?

Soo Hyun : Apa maksudmu?

Penulis Ma : Gadis yang hamil. Dia Da Jung, bukan?


PD Koo kaget, apa ini? Benarkah?

Soo Hyun : Itu tidak benar, jadi, jangan ikut campur dan fokuslah pada pekerjaan kita, ya?


Soo Hyun kemudian pergi ke bawah, menenangkan dirinya. Ia ingat kata2 Dae Han tadi malam, setelah artikel Da Jung terbit.


Soo Hyun : Itu sudah masuk berita. Apa yang akan kau lakukan?

Dae Han : Saat ini mereka hanya berasumsi. Mereka tidak bisa mencari tahu apakah dia hamil atau tidak. Lagi pula, mereka tidak akan bisa mendapatkan rekam medisnya.

Soo Hyun : Lalu?

Dae Han : Apa maksudmu, lalu? Kita harus menyangkalnya.

Soo Hyun : Berapa lama? Da Jung ingin melahirkan bayi itu.

Dae Han : Dia akan sadar setelah berita itu tersebar. Setelah sadar bagaimana orang memandang remaja hamil, dia akan menyerah.


Ji Hyun tiba2 muncul dan mengaku kalau ia setuju dengan Dae Han. Soo Hyun tanya alasannya.

Ji Hyun : Kau bisa hamil lagi nanti. Tapi jika dia menjadi ibu, bagaimana dengan masa mudanya? Masa-masa kejayaan pada usia 20-an? Itu tidak akan kembali.


Ponsel Soo Hyun berdering. Telepon dari Joon Ho.

Ji Hyun terus menatap Soo Hyun.

Joon Ho mengajak Soo Hyun memancing di malam hari akhir pekan nanti.

Soo Hyun : Memancing malam hari?

Joon Ho : Kukira kau perlu perubahan suasana.

Soo Hyun : Aku tidak tahu kau berbakat membaca pikiran.

Joon Ho : Ini karena artikel tentang Dae Han. Aku merasa kasihan kepadanya, tapi aku lebih mencemaskanmu daripada dia.


Joon Ho lalu ingat saat ia mendengar curhatan Soo Hyun ke Penulis Ma.

Soo Hyun : Ada seseorang yang kukenal yang hamil sebelum menikah.

Penulis Ma : Apa? Apa yang menghentikanmu? Kau harus menghentikannya meski harus memukulinya.

Flashback end...


Joon Ho : Jika artikel itu benar dan kau tahu soal itu, kukira kau akan kesulitan. Aku juga. Ikut denganku. Memancing malam hari menyenangkan saat banyak yang kau pikirkan.

Soo Hyun pun tersenyum mendengarnya.

*Nah gaes, udah mulai terbuka sedikit nii soal Soo Hyun yang takut naik lift... seperti yang pernah sy bilang, ketakutan Soo Hyun ini ada hubungannya dengan Ji Hyun. Dan sekarang,,, Ji Hyun tiba2 aja muncul di kantor Soo Hyun, padahal tadinya Soo Hyun sendirian kan di lobi kantor... Ada yg bisa nebak kenapa? Dan apa hubungannya ketakutan Soo Hyun dengan lift sama Ji Hyun??? Sy gk mau spoiler....


Di restoran,, Dae Han sedng meyakinkan ortu Soo Hyun bahwa Da Jung tidak hamil.

Pak Jung : Benar, bukan? Dia tampak manis dan pintar.

Dae Han : Dia memang begitu.

Bu Jung : Tapi rumornya sudah menyebar ke seluruh kota.

Dae Han : Rumor apa?

Bu Jung : Bahwa dia hamil dan sudah aborsi.

Dae Han : Siapa yang menyebarkan rumor konyol itu? Ibunya Jae Hoon, bukan?


Pak Jung : Siapa yang peduli siapa yang membicarakannya lebih dahulu? Itu rumor. Itu omong kosong. Sebenarnya, orang di pasar membicarakannya. Mereka bertanya bagaimana bisa memercayai orang yang menarik perkataannya di TV.

Dae Han : Ayah, jangan begitu juga.

Pak Jung : Bukan aku. Maksudku itu yang dikatakan orang-orang.

Kesal, Dae Han pun meneguk airnya.

Dae Han : Bahkan airnya hangat.


Ponsel Dae Han berdering. Telepon dari Pak Kwon.


Dae Han pun langsung pergi menemui Pak Kwon, boss nya Jung Woo.

Pak Kwon : Meskipun mereka tidak menulis namanya, hanya masalah waktu sebelum mereka mengidentifikasinya. Reporter lebih
 andal daripada agen BIN saat ini.

Dae Han : Tapi bagaimana bisa kau mengusir orang yang bekerja 3 tahun denganmu?

Pak Kwon : Apa pilihanku? Begitu mereka mengidentifikasinya, akan menjadi masalah jika dia melakukan aborsi. Setidaknya yang lain harus selamat.

Dae Han : Lalu kenapa kau ingin menemuiku?

Pak Kwon : Karena Jung Woo bukan bagian dari keluarga kami lagi, kami tidak peduli jika anak anda melahirkan bayi itu. Tapi tolong pastikan dia bungkam.

Dae Han pun mulai sewot, apa?

Pak Kwon : Aku takut dia akan menghina kami ke media karena Jung Woo meninggalkan grup. Jika keadaan menjadi kacau, anda juga akan kena.

Dae Han : Baiklah. Kalau begitu, karena kau memecat Jung Woo, dia tidak berutang penalti kepadamu.


Pak Kwon tertawa mendengarnya.

Pak Kwon : Pak, kau pikir uang tumbuh di pohon untuk agensi hiburan? Jika ini terjadi dahulu, dia tidak akan berjalan lagi.

Dae Han marah, Hei, kau! Aku dahulu Anggota Dewan Nasional. Beraninya kau mencoba menipuku?

Pak Kwon seketika takut dan minta maaf.

Dae Han : Di mana Jung Woo sekarang?


Dae Han pun tiba di sebuah apartemen studio.


Jung Woo sendiri sedang mencari lowongan pekerjaan. Ia bicara di telepon dengan seseorang.

Jung Woo : Aku belum pernah melakukan pekerjaan distribusi, tapi aku menari delapan jam sehari selama tiga tahun. Tentu saja, aku tidak bercanda.


Dae Han pun tiba di depan pintu apartemen Jung Woo dan mendengar pembicaraan Jung Woo.

Jung Woo : Aku yakin tidak akan mengecewakan. Beri aku kesempatan.

Tiba2, Jung Woo mendengar ketukan pintu. Jung Woo : Ya?


Dae Han masuk. Jung Woo kaget dan langsung menyudahi pembicaraannya.

Jung Woo : Kenapa anda kemari?


Dae Han menatap sekeliling kamar Jung Woo. Ia melihat bungkus mie yang sudah kosong dan beberapa stok mie instant.

Dae Han kemudian menatap Jung Woo.

Dae Han : Keluarlah. Mari bicara.


Dae Han dan Jung Woo duduk di minimarket.

Dae Han : Kapan kau bisa mengumpulkan uang untuk membayar denda?

Jung Woo : Aku harus membayarnya perlahan. Mereka tahu aku miskin. Apa yang bisa mereka lakukan?

Dae Han : Kau pasti senang karena kau miskin.

Jung Woo : Tolong jangan beri tahu Da Jung. Dia akan sangat marah jika tahu apa yang terjadi. Aku akan memberitahunya saat waktunya tepat.

Dae Han : Bagaimana dengan bayinya?

Jung Woo : Kami akan membesarkannya.

Dae Han kaget, dalam situasimu begini?


Jung Woo : Aku kesulitan karena merasa bersalah kepada agensi dan anggota lainnya, tapi sekarang aku merasa bebas. Seolah- olah beban sudah terangkat. Aku ingin menjadi penyanyi, bukan anggota grup pria.

Dae Han : Kau bilang orang tuamu pindah karena bisnis mereka gagal. Bahkan pasangan dengan dua orang tua dan dua pendapatan terlalu takut untuk punya anak. Dari mana kalian mendapatkan keberanian itu?

Jung Woo : Benar, bukan? Dari mana kami mendapatkan keberanian itu? Tetap saja, saat aku mengalami ini, satu hal menjadi pasti.

Dae Han : Apa?

Jung Woo : Aku tidak bisa hidup tanpa Da Jung. Aku akan bersamanya selamanya. Itu artinya kami akan punya bayi, bahkan jika tidak sekarang. Berpikir bahwa itu hanya sedikit dipercepat, aku tiba-tiba merasa kuat.

Dae Han : Apa kau bahkan makan teratur?

Jung Woo terdiam.


Dae Han berdiri dan menyuruh Jung Woo ke rumahnya untuk makan malam.

Jung Woo : Kalau begitu, Ayah memberi kami izin?

Dae Han : Kau pengangguran. Kau hanya punya utang besar. Tapi kau mau aku membiarkan putri remajaku punya anak? Akankah kau mengizinkannya jika menjadi aku?

Jung Woo terdiam.


Jung Woo pun makan malam bersama keluarga Da Jung. Da Jung tanya, bagaimana Jung Woo bisa keluar di sisa dua bulan sebelum Jung Woo debut.

Jung Woo berbohong, ia bilang boss nya memberinya hari libur.

Da Jung : Kau yakin semua baik-baik saja?

Jung Woo : Tentu saja.


Jung Woo lalu meletakkan daging ke mangkuk Song Yi. Song Yi menatap Jung Woo dan meminta Jung Woo menginap di rumah mereka malam ini.

Tae Poong juga ingin Jung Woo menginap.

Jung Woo : Jika kau dan Song Yi menghabiskan makanan kalian.

Tae Poong : Aku sangat bersemangat!

Tae Poong pun langsung menghabiskan makanannya.

Jung Woo tertawa.


Tak menatap Jung Woo.

Tak : Bagaimana kakak bisa tertawa sekarang? Jika aku lebih tua dari kakak, kakak pasti sudah mati.

Da Jung menatap Jung Woo dan mengajak Jung Woo bicara.


Da Jung dan Jung Woo bicara di taman.

Jung Woo : Kurasa Tak juga tahu.

Da Jung : Apa kau masih merasakan hal yang sama?


Jung Woo terdiam dan teringat kata2 Dae Han tadi bahwa ia pengangguran dan punya utang.

Dae Han : ...... tapi kau mau aku membiarkan putri remajaku punya anak? Akankah kau mengizinkannya jika menjadi aku?

Flashback end....


Jung Woo tersenyum, ya. 100 persen.


Sementara Dae Han dalam perjalanan ke cVN. Dae Han yang menyetir, bicara dengan Walikota Jung di telepon.

Walikota Jung : Debat apartemen upah rendah hari ini, bukan?

Dae Han : Ya.

Walikota Jung : Pak Baek juga akan menonton, jadi, kau harus tampil baik.

Dae Han : Ya, pasti. Ini kesempatan emasku.


Sekarang, Dae Han sedang di make up oleh penata rias. PD Koo, Soo Hyun dan Joon Ho juga ada disana.

PD Koo sedang 'menjilat' Dae Han.

PD Koo : Siapa yang percaya tabloid? Kami sama sekali tidak mengkhawatirkannya. Kau benar-benar tabah. Kau sangat tulus. Sudah kuduga saat pertama kita bertemu. Setidaknya mereka harus membuatnya bisa dipercaya. Putri anda tampak seperti murid teladan. Bagaimana bisa dia hamil?

Dae Han : Benar. Bukankah itu tidak masuk akal? Orang-orang mengarang hal gila karena aku makin populer.

Soo Hyun sendiri sedikit resah. Sementara Joon Ho diam saja sambil membaca naskah.


Soo Hyun : Kau yang mengajukan UU hari ini. Kau sudah menyiapkannya?

Dae Han : Tentu saja. Apartemen upah rendah amat diminati.

Dae Han melirik Joon Ho dan dengan sombongnya mengaku bahwa ia mengkhawatirkan Joon Ho.

Joon Ho menatap Dae Han.

Joon Ho : Benarkah? Aku mencemaskanmu.

Dae Han : Aku? Kenapa?

Joon Ho : Aku juga tidak percaya tabloid, tapi jika itu benar, pasti mengejutkan. Aku penasaran apa kau bersiap dengan baik untuk acara ini.

Dae Han : Kau baik sekali sampai mengkhawatirkanku.

Dae Han kemudian berbalik dan menatap cermin. Wajahnya langsung berubah kesal.

PD Koo : Kuharap kau akan tampil baik hari ini. Semoga berhasil.


Soo Hyun mendekatkan wajahnya ke Dae Han. Soo Hyun kemudian berbisik.

Soo Hyun : Terima saranku. Jangan katakan apa pun soal kehamilan saat acara.

Dae Han : Sudah sewajarnya.


Sekarang,, Dae Han ada di toilet. Menenangkan dirinya.


Dae Han lalu ingat kata2 Da Jung.

Da Jung : Kau bilang jika ibuku memilih untuk menggugurkan kehamilannya, aku tidak akan berada di sini.


Lalu Dae Han ingat kata2 Soo Hyun.

Soo Hyun : Dari sudut pandangnya, aborsi mungkin terasa seperti menyangkal keberadaannya.


Kemudian dia ingat kata2 Bong Joo.

Bong Joo : Jika orang tahu kau menyuruh Da Jung aborsi, itu akan merusak reputasimu sebagai Ayah Nasional.


Terakhir ia ingat kata2 Jung Woo.

Jun Woo : Itu artinya kami akan punya bayi bahkan jika tidak sekarang. Berpikir bahwa itu hanya sedikit dipercepat, aku tiba-tiba merasa kuat.


Dae Han : Tetap saja, ini salah.


Ponsel Dae Han berdering. Pesan dari Da Jung. Da Jung juga mengirimkan hasil foto USGnya.

Da Jung : Maaf aku mengirimkan pesan ini sebelum acara Anda. Setelah artikel itu diterbitkan, teman sekelasku merundungku.Dan itu sulit bagiku.....


Flashback... Saat Da Jung menghapus tulisan ejekan di mejanya.

Da Jung : Tapi foto ini membuatku merasa kuat....


Da Jung duduk di rumah,, membaca kontrak mereka. Setelah itu ia meletakkan surat kontraknya dan memulai menulis pesan ke Dae Han.

Da Jung : Aku tahu perbuatanku kepada anda sudah keterlaluan. Tapi karena kini aku seorang ibu. Aku ingin melindungi bayiku. Anda pernah bilang kepadaku kontrak itu mungkin tampak bagus pada awalnya tapi saat kau melanggarnya, satu dari keduanya menjadi kacau. Jika anda memaafkanku sekali ini saja, aku akan berusaha maksimal untuk melaksanakan kesepakatan kita.


Acara 'Debate' pun dimulai.

Hye Jin : UU pekan ini untuk Dewan Masyarakat adalah RUU khusus peningkatan persediaan apartemen upah rendah.


Hye Jin kemudian menatap Dae Han.

Hye Jin : Aku tahu RUU pekan ini disiapkan oleh Pak Wi.

Dae Han : Benarkah?

Hye Jin : Ya, itu benar. Nama UU-nya cukup panjang. Apa ada alasan tertentu?



Jung Woo yang menonton di rumah bersama Da Jung, Tak dan si kembar, langsung merasa ada yang tidak beres.


Dae Han : Sebelum membicarakan UU hari ini, aku ingin meminta maaf atas masalah yang muncul karena masalah keluargaku.

Jung Woo cemas, tidak mungkin.

Dae Han : Aku lebih menyesal bahwa aku tidak jujur. Meski aku menyangkal rumor tentang kehamilan putriku, memang benar bahwa dia hamil.


Sontak Hye Jin terkejut mendengar pengakuan Dae Han.

Sementara Kyung Hoon yang nonton bersama asistennya, marah dan yakin Dae Han akan membuat tipuan baru dengan mengakui kehamilan Da Jung.


Dae Han : Dia hamil 12 pekan.


Bong Joo dan Walikota Jung juga menonton itu di mobil.

Walikota Jung : Apa? Apa dia gila?


Dae Han : Putriku ingin mempertahankan bayi itu. Dari episode sebelumnya, aku berargumen bahwa aborsi adalah kejahatan. Tapi setelah mengetahui kehamilannya, aku merekomendasikan aborsi kepada putriku yang ingin mempertahankan bayi itu. Menurut logikaku, aku memintanya melakukan kejahatan. Aku tahu ini tidak tahu malu, dan itu juga tidak masuk akal. Aku mengkhawatirkan masa depan putriku, dan itu berlebihan untuk kuhadapi juga.


Da Jung dan Jung Woo saling bertatapan.


Dae Han terus bicara.

Dae Han : Mungkin karena itu aku memintanya melakukan hal semacam itu. Tapi apa yang dia katakan membuatku terharu. Dia ingin melindungi anaknya, sama seperti ibunya.


Jung Woo menggenggam tangan Da Jung.

Dae Han : Saat ibunya melahirkan, ayahnya tidak ada. Tapi sekarang, ada ayah bayi di sisinya. Dia yakin tidak akan menyesali pilihannya. Jadi, aku memutuskan untuk menghormati pilihannya. Dan memakai kesempatan ini, aku ingin mengatakan sesuatu kepada putriku. Aku tidak bisa berada di sisi ibumu. Tapi aku akan ada untukmu.


Da Jung pun menangis haru mendengarnya.

Sementara Soo Hyun, tersenyum bangga menatap Dae Han.

Dae Han : Aku sungguh minta maaf.


Di RS Haeyi, para pasien dan pengunjung sedang menyaksikan acara itu.

Mereka memuji Dae Han dan menyebut Dae Han luar biasa, hebat dan juga tampan.

Seorang pria dengan tampilan awut2an muncul dan ia sebal orang2 memuji Dae Han.

"Ayah Nasional apanya? Kau sama sekali tidak berhubungan dengannya." ucapnya.

Siapakah dia????


Bersambung....

1 Comments:

  1. Unknown said...:

    Sayang bgt gak d lanjutin

Post a Comment