• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Selection : The War Between Women Ep 1 Part 3

Sebelumnya...


Eun Ki dibawa keluar dari rumahnya oleh seorang gadis kecil. Sampai diluar, Eun Ki terkejut melihat Raja di depan rumahnya. Gadis itu membawa Eun Ki ke Raja. Raja yang datang ditemani pengawalnya, langsung melambaikan tangannya ke si gadis kecil. Gadis kecil balas melambaikan tangan, lalu pergi meninggalkan mereka.


Eun Ki dan Raja jalan2 di pasar malam. Eun Ki cemas, Yang Mulia!

Tapi Raja tidak mau mendengar. Eun Ki : Yang Mulia!

Raja : Kaulah satu-satunya yang tahu bahwa aku raja di sini. Jaga rahasianya. Itu adalah perintah.

Eun Ki : Tetapi fakta bahwa anda melangkah keluar istana pada malam hari dan bertemu seorang kandidat selama proses seleksi adalah ...

Raja : Ini hari ulang tahun Buddha. Aku mendengar itu adalah kebiasaan bagi semua pria dan wanita untuk keluar jalan-jalan dan menikmati lentera sepanjang malam. Aku perlu mengalami sendiri kebiasaan untuk melihat apakah itu menghina Tuhan atau tidak. Tapi jika kau benar-benar peduli, maukah kau menjadi teman terdekatku untuk malam ini?

Eun Ki kaget, apa?

Raja : Pertama mari kita coba yang itu.

Raja memegang tangan Eun Ki dan membawanya pergi.


Raja dan Eun Ki naik perahu. Raja terlihat menikmati kebersamaannya dgn Eun Ki. Sementara Eun Ki nampak sedikit tidak nyaman.

Eun Ki : Anda bilang anda bertemu denganku ketika anda masih kecil, bukan? Seperti apa gadis dalam ingatanmu itu?

Raja : Kau orang yang nakal. Kau lebih berani daripada anak laki-laki dan lebih ambisius daripada orang dewasa. Kau lebih keren dari pada aku. Aku tidak tahu gadis itu akan menjadi begitu anggun.

Eun Ki : Jika begitu... Jika aku menjadi berbeda dari diriku, jika aku menjadi orang lain... apa yang akan kau lakukan?

Raja : Aku baik-baik saja bahkan jika kau berubah. Meski begitu, kau tetap kau setelah semua itu.


Raja melihat pasangan lain melepaskan lentera ke air.

Raja : Aku mendengar seorang pria dan wanita hidup bahagia selamanya jika mereka melayangkan lentera seperti itu. Mari kita coba juga!


Raja mengayuh perahunya ke pinggir. Begitu perahunya tiba di pinggir, Raja berdiri di atas perahu dan berusaha mengambil lentera yang tergantung di atasnya, tapi Raja kesusahan mengambilnya. Raja terus berusaha, hingga tak sengaja ia menjatuhkan lentara itu ke air. Lilin di dalam lentera seketika padam dan mulai terbawa arus air. Raja dan

Eun Ki terdiam melihat lentera itu pergi.


Raja mengantarkan Eun Ki pulang.

Sampai di depan rumah Eun Ki, Eun Ki pamit masuk ke rumah tapi Raja menahannya. Raja lalu meminta Eun Ki ikut proses seleksi lagi besok. Raja bilang, itu perintah darinya untuk Eun Ki.


Paginya, seorang menteri menemui Raja di balai istana. Dia adalah, Kang Yi Soo, Kepala Sarjana Hongmungwan, ayahnya Eun Bo dan Eun Ki.

Yi Soo : Yang Mulia, bolehkah aku mempertaruhkan hidupku dan memberitahu anda sesuatu?

Raja : Katakan.

Yi Soo : Memilih Ratu berarti menemukan pemilik istana Ratu dan itu juga terlibat dalam politik. Keluargaku adalah... sebuah keluarga dari orang Selatan. Aku tahu anda mengundangku ke sini dan menjadikan aku Kepala Sarjana, tapi aku orang selatan yang gagal dan tidak kompeten. Sebagai ayah mertua Raja dan orang tua dari Ratu negara, aku tidak memiliki kekuatan atau kekayaan untuk membantu anda saat ini.

Raja : Apa itu karena keluarga Kim dari Ahndong, keluarga ibuku, memiliki posisi sebagai Perdana Menteri. Juga karena Kepala Keluarga Jo dari Poongsan saat ini adalah Menteri Negara Kiri?  Kau pikir kau adalah yang duduk di pagar di antara mereka, kan? Apakah itu benar?

Yi Soo : Aku tidak akan menyangkal itu.


Raja : Jika begitu aku ingin mengajukan permintaan kepadamu. Sejauh yang aku tahu, kau selalu peduli dengan kehidupan orang-orang. Apa itu salah?

Yi Soo : Aku tidak pantas menerima rahmatmu, tapi itu benar.

Raja : Jika demikian kau sama seperti aku. Sejujurnya, aku tidak tertarik dengan pertarungan antara partai politik. Satu-satunya kekhawatiranku adalah untuk menjadi lebih dan lebih peduli untuk orang-orang di negara ini. Itu karena aku tumbuh dari makan, tidur, dan berpakaian berkat darah dan keringat orang-orang. Itu karena aku berutang tulang dan daging kepada mereka. Karena itu, itulah tugasku sebagai Raja. Ini adalah permintaanku kepadamu, Kepala Sarjana. Tolong jadilah seribu prajuritku dan sepuluh ribu kuda dan bekerja hanya untuk penghidupan rakyat.

Yi Soo terdiam.

Raja : Ketika aku adalah Putra Mahkota,  aku kehilanganmu karena tipu daya mereka. Itu adalah kegagalan menyakitkan bagiku. Tapi kali ini akan berbeda.


Yi Soo : Anak perempuanku membaca buku dari pengarang yang tidak terkenal untuk proses seleksi tiga bagian.

Raja : Juga, katakan padanya untuk terlihat cantik untukku juga.


Diluar, Menteri Jo sudah menunggu. Eunuch Hwang berkata, akan memberitahu Raja kedatangan Menteri Jo tapi Menteri Jo melarang dan berkata akan kembali lagi nanti.

Menteri Jo lalu pergi.


Man Chan dan antek2nya masuk ke halaman istana.

Hyung Chan : Aku mendengar mereka sangat mengesankan. Rupanya tidak ada informasi mereka tidak bisa sampai di kota Hanyang.

Man Chan tertawa : Sangat menarik. Mereka bahkan memiliki informasi tentang wanita ...

Heung Gyeon yang baru keluar istana, melihat mereka.

Heung Gyeon menghampiri mereka.

Man Chan terkejut melihat Heung Gyeon.

Man Chan : Aigoo....

Heung Gyeon memberi salam pada Man Chan.

Man Chan : Menteri Negara Kiri.

Heung Gyeon : Apa yang membuatmu begitu terhibur?

Man Chan : Kami hanya mengobrol tentang dunia sekuler. Anda pasti pernah mendengar tentang Agensi Buyoung juga, benar kan?

Heung Gyeon : Iya. Aku mendengar melalui selentingan. Aku mendengar mereka menjual informasi yang diminta dari klien.


Hyung Chan : Kalau begitu. apakah kau dari balai istana?

Heung Gyeon : Ya, Aku langsung pergi karena Kepala Sarjana ada di sana.

Sontak mereka kaget.

Hyung Chan : Apakah dia memanggil Kepala Sarjana ke balai istana lagi?

Man Chan : Walaupun demikian, istana Ratu sudah memiliki pemiliknya, bukan? Bukankah itu benar, Menteri Negara Kiri?

Heung Gyeon : Iya. Putriku juga hanya akan digagalkan. Aku akan memastikan kegagalan tidak akan menjadi setinggi bunga.

Heung Gyeon beranjak pergi.


Hyung Chan menatap sinis Heung Gyeon.

Hyung Chan : Dia mundur dengan lebih rela daripada yang kupikirkan.

Man Chan : Kau tidak pernah tahu apa yang dia pikirkan. Dia adalah Jo Heung Gyeon. Ayo pergi.


Yi Soo ke kediaman Ja Yong, menemui Ja Yong.

Ja Yong tanya soal pertemuan Yi Soo dan Raja tadi.

Yi Soo : Tidak bisakah kita mencoba mengubah Joseon dengan Yang Mulia?

Ja Yong : Apa yang kau bicarakan sekarang? Apa kau juga ingin menjadi ayah mertua Raja?

Yi Soo : Dengarkan aku! Sama sepertimu, aku juga berharap reformasi akan membuat hidup orang lebih baik. Karena ku pikir Raja saat ini lemah dan mudah dikendalikan. Tapi Raja memimpikan mimpi yang sama seperti kita. Dia mengerti orang-orang. Itu yang aku yakini.


Ja Yong menghela nafas mendengarnya. Ia lalu bangkit dan mengambil sebuah kertas dari balik lukisannya, lalu memberikannya ke Yi Soo.

Yi Soo membacanya.


Ja Yong : Jangan lupa.  Petisi 100 nama untuk Raja ini mengirimmu pergi ke Jeju sepuluh tahun yang lalu. Dan Raja saat ini, Putra Mahkota pada saat itu menandatangani petisi juga.

Yi Soo membaca nama Raja di petisi itu, Lee Kyung.

Yi Soo : Jadi, bagaimana ini bisa berakhir di tanganmu?

Ja Yong : Itu sebuah naskah. Aku menyadari bahwa tidak ada harapan di Joseon hari itu. Aku memimpikan negara baru kita saat putus asa. Aku menyimpannya sehingga aku tidak akan melupakan resolusi itu. Ini juga resolusi untukku. Mengapa kau Na Hong Kyu, dan Wangyi datang bersama?


Flashback....

Yi Soo dan Ja Yong ada di markas kelompok bernama Wangyi. Mereka berdiri di depan pasukan mereka. Ada sosok pria bertopi juga disana.

Flashback end...


Ja Yong : Segalanya untuk dunia baru itu. Itu sebabnya kau mulai menulis Buku Latihan Pencerahan. Kumpulkan dirimu. Bagaimana kita bisa menghadapi Wangyi seperti ini? Ini adalah pertarungan mereka. Jika bukan Kim, putri Jo Heung Gyeon mungkin akan dipilih.

Yi Soo terdiam.


Raja sedang menulis sesuatu ketika Eunuch Hwang masuk. Eunuch Hwang bilang, para pelayan menemukan perhiasan di Joongyidang seperti perintah Raja.

Eunuch Hwang lalu memberikan perhiasan itu. Raja tersenyum melihat perhiasan itu. Perhiasannya Eun Ki.

Raja : Kau bisa pergi sekarang.

Eunuch Hwang pergi dgn wajah terheran-heran.


Eunuch Hwang dan Kasim Besar menunggu di depan paviliun Raja.

Eunuch Hwang mencoba mendengarkan apa yang sedang Raja lakukan di dalam.

Eunuch Hwang : Ini aneh. Bukankah ini sangat aneh?

Kasim Besar : Apa yang anda maksud?

Eunuch Hwang : Aku tidak melihat adanya gerakan di sana. Bahkan ulasan petisi ...

Kasim Besar kaget, lagi?

Eunuch Hwang : Aku mungkin salah.


Eunuch Hwang lalu memanggil Raja tapi tak ada jawaban. Karena tak ada jawaban, Eunuch Hwang dan Kasim Besar masuk.

Mereka kaget tidak menemukan Raja di dalam dan hanya mendapati surat di atas meja.

"Aku sudah selesai. Semuanya dilakukan dengan sempurna. Beri tahu Sekretariat Kerajaan dan setiap kantor bahwa aku tidak bertugas. Aku akan sendiri mulai sekarang." isi surat itu.

Eunuch Hwang panic, temukan Yang Mulia!


Raja sendiri bergegas menuju gerbang ke istana, tapi ia melihat pengawal berkeliaran. Sadar pengawal sedang mencarinya, Raja ngumpet dibalik tandu yang ternyata milik Young Ji. Young Ji membuka jendela tandunya dan senang melihat Raja.

Young Ji : Apa yang anda lakukan disini? Tahukah anda bahwa ini adalah tanduku? Apa yang anda lakukan berjongkok seperti itu?

Raja : Apa? Jongkok?

Young Ji : Tidak, maksudku... Pertama-tama, aku akan keluar dari tandu. Aku akan keluar.

Raja : Tidak, tidak perlu.


Young Ji jatuh saat keluar dari tandunya. Melihat itu, Raja bergegas membantunya bahkan membersihkan tangannya juga.

Raja : Apakah kau baik-baik saja?

Young Ji : Maafkan aku.

Raja : belum berubah sama sekali sejak kau masih kecil. Gadis kecil.

Young Ji senyum.


Eunuch Hwang dan Kasim Besar datang.

Eunuch Hwang : Yang Mulia, anda disini? Jadi di sinilah anda berada.


Raja dan Eunuch Hwang kembali ke istana.

Eunuch Hwang : Bagaimana anda bisa melakukan itu, Yang Mulia? Sejak kapan anda melihat Jo Young Ji? Kupikir anda setia. Aku kecewa.

Raja : Sudah kubilang jangan salah paham! Dia rupanya pergi setelah melihat nenekku. Hentikan semua omelan ini! Kau tampak seperti ibu mertua.


Raja masuk ke kamarnya dan melihat Wandaebi disana.

Melihat Wangdaebi, Raja bergegas menyembunyikan ornamen Eun Ki dibalik punggungnya.

Wangdaebi :  Apakah kau menyembunyikan pot madu di luar istana atau sesuatu?

Raja : Nah, masalahnya adalah ...

Wangdaebi : Aku mendengar kau memulai kantor pemerintah baru.


Raja pun langsung menatap Eunuch Hwang. Dia sewot.

Raja : Kenapa kau masih belum memberi tahu sekretariat kerajaan tentang hal itu?

Eunuch Hwang :  Itu karena kau tiba-tiba menghilang....

Raja menatap galak Eunuch Hwang. Eunuch Hwang langsung berhenti bicara.


Wangdaebi menatap tajam Eunuch Hwang. Eunuch Hwang yang takut, bergegas mengambil surat yang tadi ditulis Raja dan beranjak pergi.

Wangdaebi : Apakah kau tidak ingin Aku mengetahuinya?

Raja : Tidak seperti itu. Ini kantor pemerintah baru tempat mereka melatih pengemis untuk menjadi tentara dan insinyur.

Wangdaebi : Aku sudah bisa melihat dua pihak tidak setuju.

Raja : Nenek, seorang pelayan masih seorang pelayan tidak peduli seberapa besar dia dan raja tetaplah raja. Bagaimana mungkin seorang pelayan mengalahkan Raja yang peduli
pada bangsanya? Seingatku, begitulah cara nenek mengajariku. Apakah aku salah?

Wangdaebi : Kau tentu benar. Tentang seperti apa raja dan negara itu.


Eun Ki cerita ke ayahnya kalau dia kehilangan perhiasannya. Yi Soo kaget. Eun Ki minta maaf.

Eun Ki : Aku tidak tahu harus berkata apa. ku seharusnya tidak memakainya. Ketika aku memakainya, rasanya seperti Eun Bo bersamaku. Itu sebabnya ...

Yi Soo : Sudah 10 tahun. Mungkin kau tidak akan dapat menemukan adik mu.

Eun Ki : Ayah.

Yi Soo : Proses seleksi tiga bagian dimulai besok. Itulah yang dipikirkan ibumu yang sakit sepanjang waktu. Aku menyadari. Apa pun hasilnya, kau harus tetap tenang dan menjadi kuat. Itu permintaanku.

Bersambung ke part 4...

Udah 10 tahun? Berarti mereka terpisah dari Eun Bo dong sejak mereka diasingkan ke Jeju. Penasaran kenapa dan bagaimana mereka bisa kehilangan Eun Bo. Berarti Eun Bo juga gak tahu klo kakaknya yg jadi Ratu.

Ini kayaknya dalang pembunuhan Raja dan Ratu antara Man Chan (Perdana Menteri) dan Heung Gyeon (Menteri Negara Kiri). Alasannya, karena mereka gak mau Fraksi Selatan memimpin Joseon.

Selection : The War Between Women Ep 1 Part 2

Sebelumnya...


Eun Bo memakai cadar dan masuk ke kamar tempat jasad Raja dan Ratu disemayamkan.

Di dalam, sudah ada Yeo Wul yang juga memakai cadar. Yeo Wul berdiri di tengah-tengah dua tirai yang menutupi jasad Raja dan Ratu.

Yeo Wul lalu menjelaskan ke Eun Bo kalau Raja ada di sisi timur dan Ratu di sisi barat.

Yeo Wul : Jangan bergerak di antara mereka. Ini perintah dari cenayang. Dia ingin kita bergiliran.

Eun Bo mengerti. Yeo Wul keluar.


Setelah Yeo Wul keluar, Eun Bo mengambil lilin yang tadi diletakkan Yeo Wul di tengah-tengah tirai dan masuk sisi timur, tempat jasad Raja berada.

Eun Bo menerangai jasad Raja dengan lilin. Sepertinya dia mencari peluru itu. Lelehan lilin mengenai tangan Raja. Tanpa Eun Bo sadari, tangan Raja bergerak setelah terkena lelehan lilin.


Eun Bo lantas mengangkat kepala Raja, berusaha mencari peluru namun tiba2 saja tangan Raja memegang tangannya. Mata Raja terbuka. Sontak Eun Bo kaget melihatnya.

 - 6 Bulan Lalu-


Raja terkejut saat Wangdaebi bilang akan mencarikan Ratu untuk Raja.

"Mengapa? Apa ada yang aneh?" tanya Daebi heran.

Dae Bi lalu berkata, sudah saatnya bagi Raja untuk memiliki istri.

Dae Bi : Pemakaman kenegaraan juga telah berakhir. Usiamu juga sudah tepat.

Wangdaebi : Kau seorang bujangan tua.


Raja : Maksudku... bagaimana anda bisa menggunakan kata "tua" untuk penampilan ini?

Raja merentangkan tangannya. Wangdaebi tertawa.

Raja kemudian bertanya, apakah Wangdaebi sudah punya calonnya?

Wangdaebi : Kita harus mengikuti protokol.

Raja : Tolong izinkan aku untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan.

Wangdaebi dan Daebi sontak kaget mendengarnya.

Daebi : Jusang...

Wangdaebi : Itu tidak diperbolehkan.


Raja : Aku telah membaca bahwa menghormati dan mencintai istri adalah aturan dasar pernikahan. Bagaimana aku bisa menghormati dan mencintai seorang wanita seumur hidupku jika aku tidak punya perasaan padanya? Dia akan membantuku di sisiku. Kami akan saling mencintai dan dia akan memimpin kemakmuran Joseon bersamaku sebagai ratuku. Fakta bahwa aku tidak memiliki hak untuk memilih itu kan aneh.

Raja lantas bertanya, apa Wangdaebi punya calon tersendiri? Apa dia dari keluarga Kim?


Wangdaebi dan Daebi saling melirik.

Wangdaebi :  Itu tidak masuk akal.

Raja : Silakan pertimbangkan, Nenek. Karena aku dibesarkan oleh kalian berdua, aku memiliki standar tinggi dalam hal kecantikan.


Raja berjalan bersama Eunuch, pengawal dan para pelayannya dari kediaman neneknya. Raja tanya ke Eunuch, apa dia akan menyerahkan surat2nya?

Eunuch Hwang :  Dengan dia? Maksud anda cinta pertama anda secara kebetulan? Anda bahkan tidak tahu tiga karakter dalam namanya. Tapi anda membiarkannya mencuri hati anda, bukan ...


Mendengar itu, Raja sewot.

Raja : Setidaknya aku tahu nama belakangnya. Kang. Dia dari keluarga Kang.

Eunuch Hwang :  Ya, anda punya dua surat lagi.

Raja kesal mendengarnya dan berniat mengomeli Eunuch Hwang. Eunuch Hwang buru-buru meralat ucapannya.


Eunuch Hwang : Itu hanya nama saja. Anda akan mengetahui selama kesempatan ini.

Raja : Iya. Betul sekali. Aku akan mendengar namanya kali ini. Dia pasti sudah menjadi wanita sekarang.


Sekarang,, istana bersiap2 untuk memilih calon pendamping Raja.


Beberapa tandu mulai masuk ke istana. Para gadis keluar dari dalam tandu dan dibawa ke tempat yang sudah disiapkan.


Raja ikut menyeleksi calon pendampingnya untuk mencari cinta pertamanya.

Satu per satu para gadis diminta memberikan hormat.

Dimulai dari Young Ji, tapi saat hendak berdiri kembali, dia nyaris saja terjatuh.

Raja tersenyum melihatnya sedangkan Daebi kesal.


Wangdaebi : Kau dulu datang ke istana sebagai Yedong sang putri.

*Yedong: berteman dengan bangsawan.

Young Ji : Ye, Mama....


Tiba2, Young Ji tersadar sudah salah bicara. Young Ji lantas melirik Kepala Pelayan Wangdaebi. Kepala Pelayan Wangdaebi menyuruhnya mundur.

Kepala Pelayan Wangdaebi memanggil gadis selanjutnya.

"Putri Kang Yi Soo, Kepala cendekiawan Hongmungwan."

Mendengar itu, Raja langsung ingat pada cinta pertamanya.

Flashback...


Raja yang saat itu masih menjadi Putra Mahkota, berdiri di tepi kolam bersama cinta pertamanya.

"Siapa ayahmu?" tanya Raja.

"Namanya adalah Kang Yi Soo. Dia seorang kaligrafer di Sungkyunkwan." jawab cinta pertamanya.

Flashback end...


Cinta pertama Raja langsung maju.

Wanita yang duduk di sebelah Daebi bertanya, mereka keluarga yang baru saja pindah dari Jeju?

Daebi : Ya, sepertinya begitu.


Cinta pertama Raja memberi hormat dgn sempurna.

Raja tiba2 bangkit dan mendekati tirai, membuat ibu dan neneknya kaget.

Raja : Aku ingin tahu tentangmu.

Raja membuka tirai dan melihat sosok cinta pertamanya disana. Dia Eun Ki!


Para gadis lantas beranjak keluar meninggalkan tempat audisi (biar gampang, kita sebut audisi aja ya).

Para gadis diizinkan pergi. Para pelayan gadis2 itu yang menunggu diluar sejak tadi, langsung menghampiri mereka.

"Nona! Nona Young Ji!"

"Seol!" jawab Young Ji pada pelayannya.

"Apakah kau melakukannya dengan baik?" tanya Seol.

"Aku tidak tahu." jawab Young Ji lalu menuju ke tendanya.


"Bagaimana, Nona?" tanya pelayan Eun Ki.

"Aku tidak percaya seseorang seperti dia adalah Raja. Dia kasar. Aku tahu tempat seperti ini tidak cocok untuk aku." jawab Eun Ki.

Eun Ki lalu tersadar ornamennya hilang. Dia pun kembali lagi ke dalam.


Eun Ki mencari2 ornamennya, tapi tiba2 Raja muncul di belakang tirai.

Raja : Apakah kau baik-baik saja?

Eun Ki langsung berdiri, menghadap ke arah Raja.

Raja minta izin mengajukan 3 pertanyaan.

Raja : Aku sudah memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini sejak lama.

Eun Ki : Untukku? Silahkan katakanlah.


Raja : Apakah kau ingat padaku? Saat aku masih menjadi Putra Mahkota, aku bertemu denganmu saat masih seorang bocah.

Eun Ki : Aku minta maaf.

Raja kecewa Eun Ki tidak ingat padanya.


Raja : Inilah pertanyaan kedua. Aku sudah menanyakan ini sebelumnya. Siapa namamu?

Eun Ki : Namaku Eun Ki dari keluarga Kang.

Raja : Eun Ki-ya, Kang Eun Ki.  Pertanyaan selanjutnya adalah, aku tahu mengajukan pertanyaan seperti ini tidak sopan untuk wanita sepertimu, tapi... ya tentu saja karena aku Raja, aku tidak punya masalah tapi...

Raja keluar dari dalam tirai.

Raja : ... bolehkah aku melihatmu sekarang sedekat ini padamu saat kau adalah seorang wanita?

Eun Ki bingung, anda sudah melihatku.

Raja : Jika demikian, pertanyaan ini tidak valid.  Inilah pertanyaan terakhir. Kau menjadi sangat cantik. Apakah kau benar-benar anak perempuan dari masa itu?

Eun Ki tambah bingung. Ia tak mengerti maksud Raja.

Bersambung ke part 3...

Si Eun Ki bingung tuh.. Jangan2 cinta pertamanya Raja sejak masih bocah tu si Eun Bo lagi....