• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 15 Part 3

Sebelumnya....


Yoon Do datang menemui Je Kook.

Je Kook tersenyum puas menatapnya.

Je Kook : Sepertinya kau berharap.  Apa kau begitu naif? Bersikap naif bukan hal baik.

Yoon Do : Apa kau memanggilku kemari untuk melihat betapa naifnya aku?

Je Kook : Kau tahu Usain Bolt, bukan? Pelari peraih medali emas di Olimpiade. Jika kau berlari dan kalah, cobalah melakukan yang terbaik. Jika kau berusaha yang terbaik, tapi masih kalah, maka menyerah saja. Itulah yang dikatakan ayahnya kepadanya. Kurasa ayahnya orang bijak.

Yoon Do : Tapi, dia akhirnya memenangkan medali emas.

Je Kook : Sayangnya, kau bahkan tidak dapat kesempatan untuk bersaing.

Yoon Do : Aku tidak akan menyerah.

Je Kook : Ini bukan sesuatu yang bisa kau menangkan dengan pantang menyerah.

Yoon Do : Ini adalah masalah prinsip.

Je Kook : Pengacara Heo, dunia bergerak sesuai dengan aturan dan tatanan yang ketat.

Yoon Do : Aturan apa yang menurutmu membuat dunia berputar?


Je Kook berdiri dan beranjak ke jendelanya.

Je Kook : Beberapa orang sangat istimewa mengubah sejarah dan beberapa kapitalis hebat memberi makan orang sedunia.

Yoon Do : Kau hanya mendukung kaum elit dan mereka yang berpangkat tinggi.


Je Kook menatap Yoon Do.

Je Kook : Kita hidup di dunia kapitalis. Inti dari dunia ini adalah ketidaksetaraan. Pemilik dan pekerja harus tetap di tempat mereka dan melakukan pekerjaan mereka.

Yoon Do pun berdiri dan beranjak ke depan Je Kook.

Yoon Do : Jadi, maksudmu  orang biasa seperti kami harus hidup dari apa pun yang dilemparkan kapitalis kepada kami? Dan berterima kasih pada mereka terlepas dari apa yang mereka lakukan?

Je Kook : MC Grup harus kuat agar karyawan dan keluarga mereka  yang tak terhitung jumlahnya mendapat manfaat. Tugasku adalah mempertahankan sistem itu.

Yoon Do : Ya, aku tahu kau bertindak sesuai dengan keyakinanmu. Tapi apakah prinsip itu membenarkan segala macam kejahatan dan korupsi?


Je Kook : Tentu saja. Kehidupan banyak orang dipertaruhkan. Tidak ada yang lebih penting daripada untuk bertahan. Kau tahu alasan kenapa aku tidak bisa menjadikan Nona Seok Hee pemimpin? Seorang pemilik harus memiliki martabat dan kekuatan yang sesuai untuk mereka. Tapi, Nona Seok Hee selalu berusaha turun ke dasar. Mereka yang lupa posisinya dan tugas mereka tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin.

Yoon Do : Kau menentangnya karena kau tidak bisa memanipulasi atau mengendalikannya.

Je Kook : Semua orang jatuh bangun setelah tatanan rusak. Bukan hanya bagi MC Grup, tapi seluruh dunia.

Yoon Do : Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan revolusi yang terjadi di masa lalu?


Je Kook mendekati Yoon Do.

Je Kook : Apa yang terjadi kepada Perancis usai memenggal kepala ratunya sendiri? Apa masyarakat yang setara seperti yang kau bayangkan?

Yoon Do : Itu tidak sempurna, tapi hidup kami lebih baik daripada sebelumnya. Dan akan membaik di masa yang akan datang. Bahkan jika kami hancur, remuk, atau jatuh, kami akan bangkit lagi. Itu tatanan dalam sejarah.


Je Kook tertawa mendengarnya.

Je Kook :  Inilah sebabnya kubilang kau naif. Kita akan terus hidup di dunia kapitalis. Kapitalisme dimulai sebagai sistem yang bagus yang memungkinkan orang punya properti pribadi, tapi, apa yang terjadi sekarang? Ini semua tentang ketidaksetaraan!

Yoon Do : Orang tidak akan berhenti berusaha menciptakan masyarakat yang setara selama manusia itu ada. Aku tidak akan menyerah untuk persidangan ulangnya. Jika aku tidak bisa menyingkirkanmu nda secara sekaligus, aku akan menyingkirkanmu perlahan-lahan. Aku tidak punya tinju yang kuat. Selama aku masih hidup, pertarungan ini tidak akan berakhir.

Yoon Do beranjak pergi.


Di lobby, Yoon Di berteriak marah. Lalu, ia membuang bed namanya ke lantai dan beranjak pergi.


Boo Ki, Gwang Mi dan Detektif Oh sedang makan, sambil minum soju. Mereka lemas.

Gwang Mi : Astaga, aku berharap itu tidak akan terjadi tapi, itu terjadi. Apakah masyarakat kita kini sungguh tidak punya harapan?

Detektif Oh : Kenapa orang lemah tanpa pengaruh selalu kalah? Astaga. Aku baru ditugaskan kembali. Bagaimana jika aku dipindah ke divisi lalu lintas lagi?

Gwang Mi : Tidak mungkin. Mereka pasti berpikir ini sudah berakhir. Aku yakin mereka tidak akan sekejam itu.

Boo Ki : Rekan-rekanku, biarkan aku kabur dari kenyataan sehari saja.


Boo Ki lalu berdiri dan meminta pemilik kedai tidak menerima tamu lagi.

Boo Ki : Pak, tolong jangan menerima tamu lagi dan berikan semua minuman yang kamu miliki. Dan buatlah semua kudapan yang bisa kau buat. Aku akan membayarmu.


Gwang Mi mendudukkan Boo Ki.

Gwang Mi : Cukup. Bagaimana kau akan mengurus konsekuensinya?

Boo Ki : Untuk apa aku hidup?

Detektif Oh : Kau membayar sewa bulanan atau mengontrak?

Boo Ki : Kau bisa membayar sewa bulanan tanpa deposit. Dan juga ada gunung sebagai pilihan terakhirku. Aku akan tampil di acara itu untuk orang yang hidup di alam bebas.


Yoon Do datang. Gwang Mi melambaikan tangannya ke Yoon Do.

Yoon Do : Apa kalian tidak menduga hal ini? Tapi, kita masih memiliki hak untuk minum-minum. Biarkan aku bergabung.


Ponsel Yoon Do berdering. Yoon Do menjawabnya dan kaget.

Yoon Do langsung lari keluar dan menghubungi Seok Hee.


Yoon Do dan Seok Hee kemudian berlari.

Mereka bertemu di persimpangan dekat restoran Pak Heo.

Mereka bergegas ke restoran Yoon Do.

Di depan restoran, sudah menunggu Bu Jung.


Seok Hee kaget melihat Bu Jung, Bu Jung...

Bu Jung : Nona...


Di depan jendelanya, Je Kook berkata, kalau Seok Hee akan mengetahui semuanya sekarang.


Seok Hee dan Yoon Do kaget saat Bu Jung cerita kalau Seok Hee adalah putri kandung Wang Pyo.

Bu Jung : Nona Seok-hee, maafkan aku karena tidak memberitahumu sebelumnya.

Seok Hee : Apa itu benar?

Bu Jung : Ayahku mengatakan Pimpinan Senior mempunyai hubungan yang buruk dengan istrinya untuk waktu yang lama. Lalu beliau bertemu ibu kandungmu. Pimpinan Senior ingin mengungkapkan siapa dirimu. Tapi, saat itu istrinya bunuh diri. Lalu Direktur Han mengkhianatinya dan beliau mengalami kecelakaan mobil. Jadi, beliau kehilangan kesempatan. Beliau berencana memberitahu semua orang siapa dirimu dengan bangga saat kau menjadi pimpinan, tapi, beliau mendadak wafat. Aku sungguh minta maaf. Aku tahu ini pasti mengejutkan bagimu, tapi, kau harus tahu hal ini.

Seok Hee syok.

Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Seok Hee kemudian berdiri tapi nyaris saja dia jatuh.

Yoon Do dan Bu Jung langsung berdiri.

Seok Hee : Lalu bagaimana dengan ibuku?

Bu Jung pun mengatakan semuanya.

Flashback....


Nyonya Ahn sedang menimang Seok Hee bayi, ditemani Bu Jung.

Nyonya Ahn : Aku ketakutan pada awalnya, tapi, aku sudah menyayanginya.

Bu Jung : Tapi, apa suamimu akan memercayainya?

Nyonya Ahn : Untungnya, sudah berbulan-bulan dia tidak pernah menemuiku karena perjalanan bisnis dan sibuk. Aku sudah menghitung jumlah bulannya, kurasa aku bisa mengatakan aku melahirkannya bulan depan. Bu Jung, kembalilah ke rumah dan beritahu semua orang bahwa aku tidak di rumah. Katakan saja aku akan melahirkan di rumah sakit dan kembali bulan depan.

Bu Jung : Baik. Pimpinan menyayanginya, bukan?

Nyonya Ahn : Tentu. Tapi, karena ibu anak ini meninggal, hatinya sedih dan terluka.

Bu Jung : Dia sangat cantik.

Nyonya Ahn : Aku akan membesarkannya menjadi orang terbaik. Dia adalah hadiah dari Tuhan.


Tangis Seok Hee pecah.

Bu Jung : Pimpinan Senior hanya khawatir kau akan terkejut oleh ini karena kau sangat menyayangi Nyonya Ahn seperti ibu kandungmu sendiri.


Seok Hee yang syok, tidak tahu harus mengatakan apa dan pergi begitu saja.

Yoon Do menatap cemas Seok Hee.


Seok Hee berjalan gontai di taman.

Di belakang, Yoon Do mengikutinya dan menjaganya.

Seok Hee teringat kenangannya bersama sang ibu, saat ia sedih dikatai teman2nya tidak punya ayah.

Flashback....


Nyonya Ahn : Kau akan melalui banyak masa sulit mulai sekarang. Saat kau mengalami kesulitan, berlarilah. Jika kau berlari, kau akan melupakan masa sulit dan merasa lebih baik.

Seok Hee : Apa ibu juga melakukan itu?

Nyonya Ahn : Tentu. Karena kau putri ibu, jadi, semangati dirimu dengan berlari seperti ibu.


Seok Hee lalu ingat kata2 ibunya saat ia tanya, kenapa mereka tidak tinggal dengan ayah.

Nyonya Ahn : Karena ayahmu sangat sibuk. Seok Hee-ya, apa kau sedih karena tidak tinggal bersama ayah?


Lalu Seok Hee ingat kenangannya bersama Wang Pyo.


Tangis Seok Hee pecah lagi.

Seok Hee lalu kembali berjalan,, tapi ia akhirnya jatuh dan menangis kencang.

Yoon Do menatap lirih Seok Hee.


Sekarang, Seok Hee duduk di taman. Ia ingat kata2 Cheol Hee padanya, bahwa harusnya ia tidak dilahirkan.


Lalu ia ingat saat dikirim ke Amerika.

Cheol Hee : Aku tidak punya putri sepertimu!

Seok Hee :  Itu benar. Hubungan kita berakhir saat ayah mengirimku pergi ke Amerika 15 tahun yang lalu!


Seok Hee : Dari yang aku ingat, ibu akan pindah ke rumah ini bersamaku sebelum dia meninggal. Apa ayah tidak punya niat untuk menerima kami? Apa ayah sangat membenci ibu hingga ingin membunuhnya? Atau pernahkah ayah mencintai Ibu?

Cheol Hee : Ada teka-teki dengan banyak jawaban.


Seok Hee lalu mengunjungi Cheol Hee di RS.

Seok Hee : Apa ayah tahu kalau aku bukan putri ayah? Karena ibu telah membohongi ayah...  Apa ayah sangat membenciku karena aku bukan putri ayah? Itukah sebabnya ayah menutupi kematian Ibu dan mengirimku ke Amerika saat aku masih kecil dan tidak tahu apa pun?


Seok Hee menangis lagi.

Seok Hee : Aku akan mengungkapkan kebenaran yang orang tidak katakan kepadaku.

Bersambung ke part 4....

Selection : The War Between Women Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Di hadapan para menteri, Eun Bo mengakui bahwa rumor itu benar, bahwa dia adalah kembaran Eun Ki.

Man Chan : Apakah semua yang baru saja kau katakan itu benar?

Eun Bo : Ya!


Man Chan pun langsung menyuruh Kyung menghukum Eun Bo.

Man Chan : Dia sendiri yang mengakui semua kejahatannya. Dan di atas itu, dia adalah putri dari pengkhianat Kang Yi Soo! Ini adalah situasi yang berbahaya di mana seorang wanita meremehkan para bangsawan dan pengadilan!

Eun Bo pun berkata pada Kyung, ia bersedia menerima hukuman apapun yang dijatuhkan padanya.

Eun Bo : ... tapi ayahku menjadi penjahat dengan dijebak karena melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.


Eun Bo berlutut dan minta Kyung menyelidiki kembali kasus ayahnya.


Hyung Chan dan Man Chan marah.

Hyung Chan : Wanita yang kurang ajar! Yang Mulia, tidak ada alasan untuk mendengarkannya lagi. Tolong lepaskan dia dari posisinya dan tendang dia keluar dari istana!

Man Chan : Tolong hukum dia dengan tonik beracun! Dia bahkan tidak menyesal telah menipu bangsawan dan negara, tapi dia lagi-lagi mengganggu administrasi! Kejahatannya lebih dari cukup untuk menerima hukuman mati! Tolong beri wanita itu dari keluarga Kang tonik beracun dan memberhentikan Hong Ki Ho, dari Menteri Kehakiman yang telah meminjamkannya identitas palsu dari posisinya dan singkirkan dia, Yang Mulia!


Wal dan Ik Soo tiba di istana. Ya, Wal berhasil membujuk Ik Soo.


Kyung menjelaskan, bahwa Eun Bo adalah wanita yang berpartisipasi dalam seleksi untuk menemukan pelaku dari pembunuhan Eun Ki.

Kyung : Dan aku mengizinkannya melakukan hal itu.

Man Chan kesal, Yang Mulia!

Kyung : Aku sudah tahu hal itu, kalau dia adalah saudara kembar dari ratu yang sudah mati.

Man Chan : Yang Mulia, harap berhati-hati dengan kata-kata anda. Anda harus menjadi orang yang memelihara hukum dan ketertiban. Namun anda menutupi kesalahan seperti itu. Bagaimana ini bisa...

Kyung sewot, aku belum selesai berbicara! Dia berkontribusi besar dalam menemukan pelakunya yang berusaha membunuh aku dan membunuh ratu. Mempertimbangkan kontribusinya, aku tidak akan mengeluarkannya dari posisi.

Man Chan : Yang Mulia!

Kyung : Dan lagi, aku memerintahkan penyelidikan ulang untuk kasus Kang Yi Soo.


Hyung Chan : Yang Mulia! Investigasi atas kasus itu sudah ditutup.

Kyung : Itu sebabnya aku berkata untuk menyelidiki kembali.

Man Chan : Jika tidak ada bukti yang ditemukan, apa yang akan anda lakukan? Jika demikian, kejahatan wanita itu akan menjadi lebih serius dan Yang Mulia harus bertanggung jawab untuk itu juga. Apakah itu akan baik-baik saja?

Kyung terpojok.


Tepat saat itu, Eunuch mengumumkan kedatangan Ik Soo.

Man Chan terkejut.


Kyung menyuruh Ik Soo masuk.

Pintu dibuka. Ik Soo masuk bersama Wal.


Hong Sik panic, ia berbisik pada Hyung Chan, kenapa Ik Soo ada disana.

Hyung Chan : Diam lah.


Man Chan minta penjelasan kenapa Ik Soo ada disana.

Kyung bilang, Man Chan akan tahu setelah mendengarkan penjelasan Ik Soo.

Lalu Kyung bertanya, alasan Ik Soo datang. Ik Soo pun mengatakan, bahwa ia datang untuk bersaksi.


Ik Soo : Aku diasingkan karena memerintahkan pembunuhan terhadap dayang istana, tapi sebenarnya orang lain yang memerintahkan pembunuhan itu.

Kyung : Siapa orang itu?

Ik Soo : Mereka adalah Menteri Negara Kepala, Kim Man Chan, Sarjana Utama, Kim Hyung Chan, dan Inspektur Jenderal, Kim Hong Sik. Alasan mereka membunuh dayang istana adalah karena mereka takut akan hal itu, fakta bahwa merekalah yang telah menjebak Tuan Kang Yi Soo bisa terungkap. Jadi mereka menyingkirkan buktinya.

Kyung : Benarkah itu?

Ik Soo : Itu benar.


Man Chan marah, tutup ... Tutup mulutmu! Beraninya kau memfitnahku di depan Yang Mulia?

Man Chan lalu membela dirinya. Ia mengatakan pada Kyung, bahwa semua itu bohong.

Hyung Chan berlutut, mengatakan bahwa Ik Soo berbohong.


Kyung : Jika demikian, berikan bukti bahwa dia berbohong kalau kau sedang dijebak. Apakah ada?

Kubu Man Chan terdiam.

Kyung : Sepertinya tidak ada. Mulai dari sekarang, Kepala Menteri Negara Kim Man Chan, Kepala Sarjana Kim Hyung Chan, dan Inspektur Jenderal Kim Hong Sik akan diskors dari tugasnya dan akan ditempatkan di bawah tahanan rumah sampai hukuman diputuskan.


Man Chan tak terima, YANG MULIA!

Para petugas dari Biro Investigasi Kerajaan masuk dan menangkap mereka.

Man Chan : Aku kepala menteri negara! Kau tidak dapat melakukan ini! Kami keluarga Ibu Suri!  Kau tidak dapat melakukan ini!


Hyung Chan : Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Kami tidak bersalah, Yang Mulia!  Ini sangat tidak adil!

Hong Sik : Aku akan mengingat semua wajahmu! Aku inspektur jenderal!


Setelah memerintahkan penangkapan Man Chan, Hyung Chan dan Hong Sik, Kyung bicara dengan Eun Bo diluar. Kyung memegang tangan Eun Bo dan mengatakan, semuanya berjalan dengan baik jadi Eun Bo bisa santai sekarang. Eun Bo pun tanya, apa yang akan terjadi selanjutnya. Kyung bilang, nama baik keluarga Eun Bo akan kembali karena sudah jelas itu perbuatan Keluarga Kim.

Kyung : Wal melakukan sesuatu yang sangat penting.

Eun Bo : Itu melegakan. Itu sangat melegakan. Aku pikir semuanya sudah berakhir, tetapi sekarang aku tidak dapat meminta hal lain.


Kyung : Sekarang aku harus memerintahkan pengusiran untukmu.

Eun Bo : Iya. Aku akan mengepak barang-barangku.

Kyung yang masih tak rela berpisah dari Eun Bo, memeluk Eun Bo erat2.


Daebi dan Song Yi terkejut mendengar cerita dari pelayan mereka tentang yang terjadi pada Man Chan, Hyung Chan dan Hong Sik.

Daebi : Selir Hong seharusnya dihukum. Bagaimana bisa kejahatan Kepala Negara Menteri terungkap secara tiba-tiba?

Pelayan : Aku mengatakan yang sebenarnya, Yang Mulia. Tuan Kwon Ik Soo, yang diasingkan, datang ke Istana Agung dan bersaksi.

Daebi kaget, apa? Kwon Ik Soo?


Wal menghadap Kyung. Kyung memuji Wal yang kembali tepat waktu.

Wal : Iya, aku tidak tahu bagaimana aku bisa tiba tepat waktu.

Wal mulai narsis.

Wal : Aku juga bangga pada diriku sendiri. Jadi aku melakukan hal yang...

Kyung tanya, bagaimana caranya Wal berhasil membujuk Ik Soo, hingga mau bersaksi.

Wal pun menceritakannya.

Wal : Saat pertama, dia begitu keras kepala mengatakan dia tidak bisa percaya padaku tapi kemudian...

Flashback...


Wal : Apa kau tahu bagaimana keadaan keluargamu di Hanyang? Kau tahu bagaimana Keluarga Kim memperlakukan mereka? Aku melihat dengan mata kepala sendiri sebelum aku datang ke sini. Mereka dibiarkan sangat kurus dan kelaparan sekarang.

Ik Soo tidak percaya.

Ik Soo : Tidak mungkin Tuan Kim Man Chan akan melakukan hal itu. Dia tahu apa yang telah kulakukan untuk Keluarga Kim.

Wal : Yah, aku minta maaf untuk memberi tahu padamu hal ini, tetapi kau telah dibuang. Dibuang. Dibuang seperti halnya sepasang sepatu tua.


Mendengar itu, Ik Soo marah dan mencengkram Wal.

Ik Soo : Beraninya kau mengoceh dengan mulutmu?

Wal : Mengapa kau tidak ikut denganku dan melihatnya sendiri?

Ik Soo : apa?

Wal : Mari kita pergi ke Hanyang bersama dan melihat bagaimana keadaan keluargamu. Dilihat sekarang, kau tidak akan percaya apa pun yang aku katakan.


Wal lalu membawa Ik Soo ke Hanyang, ke tempat dimana keluarga Ik Soo berada.

Ik Soo : Apakah ini benar-benar tempatnya? Keluargaku tinggal disini?

Wal : Satu-satunya hal yang dilakukan Keluarga Kim untuk mereka adalah hanya dengan memberikan mereka sebuah pondok kecil.

Putri Ik Soo lalu keluar dari dalam rumah. Dua petugas istana kemudian datang, membawa gandum.

"Kami menikmati gandum yang kalian berikan pada kami beberapa hari yang lalu juga. Terima kasih. Terima kasih banyak." ucap putri Ik Soo pada mereka.

Wal memberitahu Ik Soo, dua petugas itu kiriman Kyung.

Ik Soo kaget, Yang Mulia yang melakukannya?


Tangis Ik Soo kemudian pecah. Ia tak menyangka Kyung sebaik itu padanya setelah perbuatannya kepada Yi Soo.

Ik Soo lantas menghapus tangisnya dan tanya ke Wal, ia harus apa.

Flashback end...


Wal : Itulah saat dia berubah pikiran. Dia melihat bahwa Yang Mulia lah yang merawat keluarganya. Dan jika dia terus setia kepada mereka bahkan setelah melihat bagaimana mereka hidup, dia akan menjadi antek... Sebuah... Biar Bagaimanapun... Begitulah cara aku membawanya ke sini, Yang Mulia.

Kyung : telah bekerja sangat keras. Beri tahu Kepala Kasim Hwang jika ada yang kau inginkan.

Wal : Yang Mulia. Kurasa aku belum pernah memberitahu pada anda sesuatu seperti ini sebelumnya, tapi...


Wal kemudian berlutut.

Wal : Aku kewalahan dengan kemurahan hati Anda, Yang Mulia!

Kyung tertawa mendengarnya.


Wal lalu tanya, apa Eun Bo benar-benar akan diusir?

Kyung : Terakhir kali, aku berjanji kepadamu bahwa kau dapat pergi bersamanya ketika saatnya tiba, benar kan? Bantulah aku. Tolong tetap di sisinya dan merawatnya seperti yang kau lakukan sekarang.


Eun Bo sedang mengemasi pakaiannya.

Eun Bo kemudian melihat ornamennya.


Jae Hwa sedang membahas rencananya menyerang istana bersama Heung Gyeon dan Young Ji.

Jae Hwa : Gerbang Gyungchu, Gerbang Yogeum, dan Gerbang Gwangji. Kalian akan mendengar suara tembakan di tiga tempat ini secara bersamaan. Ini untuk menyebarkan penjaga istana.

Heung Gyeon : Menuju Gerbang Geumcheon saat gerbang istana terbuka.  Akan mudah masuk ke sana. Masalahnya adalah Naegeumwi, penjaga keamanan Raja. Kita akan memiliki perang skala penuh dengan mereka.


Young Ji : Kita punya senjata.

Jae Hwa : Kupikir kita harus menggunakannya untuk memancing mereka. Kita kehilangan kesepakatan rahasia kita sejak kita mengungsi dari markas. Jadi kita tidak punya cukup peluru. Akan lebih baik jika ada cara untuk memancing penjaga keamanan raja, tapi kita tidak punya cukup banyak pengawal di istana.


Pengawal Jae Hwa datang.

Jae Hwa : Apakah mereka memutuskan untuk mengusir Selir Hong?

Pengawal : Iya. Terungkap bahwa Kim Man Chan dan anak buahnya secara keliru menuduh seorang pria dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.


Young Ji dan ayahnya kaget mendengar keluarga Kim ditahan.


Daebi menemui Kyung. Ia protes atas penangkapan Man Chan, Hyung Chan dan Hong Sik.

Daebi : Ini tidak benar, Raja. Bagaimana kau bisa menempatkan Kepala Negara Menteri di bawah tahanan rumah? Dia menteri paling otoritatif di pengadilan. Dia sudah setia padamu sejak lama. Bagaimana mungkin kau tidak mengenalinya dan memperlakukannya seperti penjahat? Dan lagi dia adalah saudaraku!

Kyung : Aku sudah memperlakukannya dengan hormat dengan tidak memasukkannya ke penjara. Setelah rincian kejahatannya menjadi jelas, aku akan menempatkannya di pengasingan. Dan ketika itu terjadi...


Kyung sekuat tenaga menahan tangisnya.

Kyung : ... tolong pindah juga ke Istana Sementara di Onyang.

Daebi kaget, istana sementara?

Kyung : Aku sudah memberi ibu kesempatan untuk mengakui kejahatan ibu. Aku juga mengatakan kepada ibu bahwa hal itu akan menjadi pertimbangan terakhir dariku untukmu sebagai ibuku.

Daebi : Jadi, apakah kau mengatakan kau akan mengusir ku? Bagaimana kau bisa melakukan ini kepada ibumu hanya karena satu gadis itu...


Tangis Daebi mulai pecah.

Daebi : Kau tidak dapat melakukan hal ini. Apakah kau tidak takut pada langit dan orang-orang karena perbuatan tidak berbaktimu?

Kyung : Aku juga akan mengajukan pertanyaan kepadamu. Pernahkah ibu bertindak layaknya sebagai ibuku sendiri, dan bukan sebagai anggota keluarga Kim?

Daebi : Apakah... Apakah maksudmu, aku tidak pernah... bertindak sebagai ibu bagimu?

Kyung : Selir Kim akan pindah denganmu juga.

Daebi syok, Jusang....


Wal mendatangi istana Eun Bo.

Pelayan mengumumkan kedatangan Wal.

Pelayan : Mama, penjaga keamanan Yang Mulia....

Wal : Yang Mulia, aku Wal.

Eun Bo : Masuklah.


Pintu dibuka. Wal masuk. Saat pintu akan ditutup, pelayan mencoba mengintip ke dalam, sebelum pintu ditutup.


Wal memarahi Eun Bo.

Wal : Apa yang akan terjadi jika aku tidak muncul? Kau harus segera melarikan diri ketika kau terungkap. Mengapa mengungkapkan namamu yang merupakan masalah besar? Mengapa kau mempertaruhkan hidupmu? Apa kau hanya memiliki satu nama, serta tiga atau empat nyawa? Lebih tepatnya, apakah kau itu berani atau bodoh sih?

Eun Bo : Aku mengerti. Tolong berhentilah.

Wal : Apa maksudmu, kau mengerti?


Eun Bo melotot.

Wal pun diam, iya. Aku akan berhenti untuk saat ini, tetapi kau tidak akan pernah mendengar akhir dari ini, bisa kan?

Eun Bo : Baiklah. Terima kasih atas semuanya.

Wal : Aku mendengar kau akan meninggalkan istana. Kalau begitu kau akan berpisah dengan Yang Mulia. Apakah kau baik- baik saja dengan itu?


Eun Bo terdiam.

Wal : Lihat. Tidak bisakah kau  cukup bersikeras kalau kau itu Hong Yeon? Tidak ada yang akan tahu jika kau tidak mengaku. Entah itu Kang Eun Bo atau Hong Yeon, yang perlu kau lakukan hanyalah menjadi dekat dengan cintamu. Aku tidak bisa mengerti karena aku menjalani seluruh hidupku tanpa nama. Aku baik-baik saja dipanggil "Wal." Mengapa harus Wal? Yang Kedengarannya seperti anjing.

Eun Bo : Apa yang salah dengan Wal? Ini cocok untukmu.

Wal : Cocok untuk kakiku, lebih tepatnya.

Wal lalu berdiri.

Wal : Bagaimanapun, aku harus pergi mengepak barang-barangku. Yang Mulia menyuruhku pergi bersamamu.


Eun Bo kaget, denganmu?

Wal : Mengapa kau membuat wajah seperti itu? Apa? Apakah kau akan berterima kasih kepada Yang Mulia?

Eun Bo : Tidak. Aku berterima kasih padamu. Aku sungguh-sungguh. Terima kasih banyak.

Wal : Mengapa kau melakukan ini? Seolah-olah kita tidak akan pernah bertemu lagi. Aku bilang kita akan pergi bersama. Ya, itu akan merepotkan. Seharusnya aku yang mengatakan itu. Ya ampun. Aku pergi.


Song Yi kaget mendengar cerita Daebi kalau mereka akan pindah ke Istana Sementara.

Daebi terus menangis.

Song Yi tak terima.

Song Yi : Kenapa aku harus ikut... Kenapa harus Kim Song Yi...


Young Ji melamun, sampai tak menyentuh makanannya.

Byul tanya, apa yang Young Ji pikirkan.

Byul : Makanannya terlalu minim, bukan? Aku ingin mendapatkan ramuan dari gunung, tapi sekarang musim dingin. Silaka makanlah beberapa bahkan jika itu tidak sesuai dengan seleramu.

Young Ji : Di mana ayahku dan pangeran?


Jae Hwa tanya pendapat Heung Gyeon jika mereka kerja sama dengan Man Chan.

Young Ji datang dan bergabung dengan mereka.

Heung Gyeon : Kim Man Chan, dia mungkin bahkan tidak bisa bergerak dengan bebas sekarang. Adakah yang bisa dia lakukan untuk kita? Dan begitu kita berhasil dengan penobatan, dia akan menuntut banyak hal dari kita.

Jae Hwa : Tapi... hal yang benar juga kalau ia memiliki kekuasaan atas para menteri. Dia bisa membantu kita mencapai hal yang lebih besar.


Young Ji : Kau bilang kau butuh cara untuk memancing penjaga keamanan kerajaan, bukan?

Heung Gyeon : Young Ji-ya!

Young Ji : Aku datang dengan sebuah ide.

Heung Gyeon : Apakah ada cara?

Young Ji : Jika wanita itu menghilang di istana, Yang Mulia akan melepaskan penjaga keamanan kerajaan untuk mencarinya.

Jae Hwa : Menghilang?

Young Ji : Aku sudah melihatnya dan mengalaminya berkali-kali. Setiap kali wanita itu dalam bahaya, Yang Mulia selalu mengambil tindakan.

Heung Gyeon : Tapi bagaimana caranya kita merencanakan hal itu?

Young Ji : Jika kita berkolaborasi dengan Tuan Kim Man Chan, kita bisa membuat Selir Kim melakukannya.


Han Mo memberitahu Kyung, bahwa para dayang istana mulai membicarakan tentang Yi Soo yang dijebak.

Kyung senang mendengarnya.

Kyung : Sekarang tidak ada yang akan bisa menentang aku karena menghukum Keluarga Kim.


Kemudian terdengar suara Eunuch yang memberitahu kedatangan Kepala Cenayang.

Kyung menyuruhnya masuk.

Pintu dibuka. Kepala Cenayang masuk. Han Mo langsung berdiri dan pergi.


Kepala Cenayang tanya alasan Kyung memanggilnya.

Kyung : Aku mendengar kau telah berbohong kepada Ratu Janda kalau dia adalah ratu yang dibangkitkan.

Kepala Cenayang : Aku sudah melakukannya dan sudah dikatakan oleh Ratu Janda  bahwa dia akan menutup Kuil Shaman Kerajaan. Dia.. juga mengatakan kepadaku untuk menyerahkan hidupku juga. Jadi aku akan mengikuti perintah.

Kyung : Eulminyeon Bangassangchul Hangyeokse. Bagian Yeokse dari ramalan itu pasti berarti bahwa dunia akan berubah. Jadi 20 tahun yang lalu, Cenayang pada saat itu menganggap ramalan itu sebagai pertanda buruk. Apakah kau setuju dengan hal itu?

Kepala Cenayang : Belum tentu. Maafkan aku karena mengatakan ini, jika itu pertanda buruk, anda tidak akan dibangkitkan ketika dia bekerja sebagai asisten cenayang.


Kyung lalu ingat saat ia pertama kali melihat Eun Bo ketika dia siuman.

Kyung : Hal itu... memang takdir kami.


Kyung lalu berkata, ia akan memberitahu cara bagaimana agar si Kepala Cenayang tetap bisa bertahan hidup.

Kyung : Tafsirkan kembali ramalan itu.


Diluar, Wangdaebi menunggu Kyung dengan wajah kesal.

Eunuch : Yang Mulia, aku akan memberi tahu dia bahwa anda ada di sini.

Wangdaebi lantas menyuruh Nyonya Jung membawa Kepala Cenayang itu padanya.


Di kamarnya, Eun Bo menulis surat untuk Kyung.

Eun Bo : Yang Mulia. Aku tidak berpikir akan melihatmu sebelum aku pergi. Jadi aku akan mengirimimu surat ini sebagai gantinya.

Bersambung ke part 2....