• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Game : Towards Zero Ep 20 Part 2

Sebelumnya...


Sementara itu, Joo Il yang baru tiba heran melihat Joon Young dan Tae Pyeong belum datang.

Kang Jae bilang, karena Tae Pyeong hanyalah konsultan maka Tae Pyeong tidak perlu datang setiap hari.

Sementara Joon Young, Dong Woo bilang dia mengambil cuti karena hari itu hari peringatan kematian sang ayah.


Kamera lalu menyorot tanggal 9 di kalender Joon Young.


Joon Young sedang menunggu kereta.

Tak lama, Do Kyung juga datang. Do Kyung lalu berdiri tak jauh dari Joon Young. Dia juga menunggu kereta.

Do Kyung menatap Joon Young tapi Joon Young tak melihat Do Kyung.


Kereta berhenti. Joon Young masuk duluan ke kereta.

Ketika Joon Young sudah duduk di kereta, Do Kyung berjalan melewati Joon Young dan masuk ke kereta.


Kereta mulai berjalan.

Sepanjang perjalanan, Joon Young menatap foto ayahnya di ponselnya.

Sementara Do Kyung menatap Joon Young dan teringat saat pertama kali dia bertemu Joon Young lagi setelah belasan tahun.

Terdengar narasi Do Kyung.

Do Kyung : Tahun ini adalah tahun terakhir aku bisa melihatmu seperti ini.

Flashback...


Do Kyung bersama rekannya mendatangi sebuah tempat. Do Kyung berjalan sambil menghubungi seseorang

sedang rekannya berjalan di belakangnya.

"Iya. Aku dari tim autopsi di NFS. Aku hampir sampai dirumah sakit." ucap Do Kyung.

Soo Hyun lalu keluar.

"Kau sudah datang?" tanya Soo Hyun.

Soo Hyun menjelaskan, bahwa mereka menerima laporan kebakaran pada jam 4.50 pagi dan korbannya seorang wanita berusia 35 tahun bernama Kim Hee Seong.

Saat tengah berbicara dengan Soo Hyun, Do Kyung melihat Joon Young. Ia pun terkejut.

Soo Hyun terus menjelaskan kronologinya pada rekan Do Kyung.

Soo Hyun : Kebakarannya sangat parah, jadi mayatnya sulit dikenali. Kami tidak bisa menaruh mayatnya terlalu lama di lokasi kejadian. Kami akan membawanya ke kamar mayat dulu.

Narasi Do Kyung kembali terdengar.

Do Kyung : Aku tidak tahu jika kita bertemu lagi.


Soo Hyun lalu pergi bersama Joon Young. Do Kyung terus menatap Joon Young.

Do Kyung : Aku tidak pernah berpikir jika kau akan menjadi polisi.


Setelah itu, Do Kyung dan Joon Young kembali bertemu di sebuah kedai makan.

Saat itu, Joon Young masuk ke kedai dan menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul disana.

Do Kyung yang kebetulan sedang makan disana, tertegun melihat Joon Young.

Do Kyung : Aku lega melihat bahwa kau baik-baik saja.


Do Kyung yang sedang tertidur di kursi goyangnya, terbangun.

Do Kyung : Melihatmu saja sudah cukup membuatku bahagia. Rasanya seolah-olah kau menghiburku. Rasanya kau menyuruhku untuk hidup, bukannya mati. Aku tidak bisa tidur tanpa obat tidur karena perasaan bersalah sudah membunuh temanku sendiri.


Do Kyung lalu berusaha tidur lagi setelah terbangun.

Do Kyung : ... tapi dihari aku melihatmu, aku merasa lega jadi mungkin itu sebabnya aku mulai bermimpi.


Do Kyung lalu siap-siap pergi bekerja. Tapi kemudian dia terdiam menatap ID cardnya.

Do Kyung : Aku penasaran jika aku menjalani hidupku sebagai Goo Do Kyung, aku akan baik-baik saja.


Do Kyung dan Joon Young bertemu lagi di depan ruang autopsi. Saat itu, Joon Young datang bersama Dong Woo dan Soo Hyun. Do Kyung melihat mereka sedang bicara dengan rekannya.

Do Kyung : Jika aku menghapus diriku sepenuhnya dan berdiri didepanmu sebagai Goo Do Kyung, bukankah aku bisa melihatmu lebih dekat?


Ketika Joon Young, Dong Woo dan Soo Hyun mulai berjalan melewatinya, Do Kyung pura2 membaca dokumennya. Saat Joon Young sudah berlalu melewatinya, Do Kyung berbalik menatap Joon Young.

Do Kyung : Aku mulai mendambakan mimpi itu tapi, bahkan mimpi itu berhenti karena masa lalu ayahku.


Do Kyung menemukan kotak merah berisi rambut 8 gadis yang dibunuh Hyung Soo di dalam lemari.


Lalu kemudian Hyung Soo datang dan melihat Do Kyung memegang kotaknya.

Do Kyung menatap Hyung Soo dengan tatapan marah.


Hyung Soo berlari ke arah Do Kyung. Dia menyerang Do

Kyung. Tapi Do Kyung berhasil membuatnya pingsan.

Flashback end...


Do Kyung : Aku seharusnya pura-pura tidak tahu walaupun aku tahu. Aku seharusnya menghindari momen itu. Aku menyesalinya dan aku terus menyesalinya. Jika saja aku merelakannnya saat itu, apa yang akan terjadi? Jika aku melakukannya, apakah aku akan berhenti membunuh orang lain?


Do Kyung berdiri. Dia ada di pemakaman.

Do Kyung : Aku bahagia bisa melihatmu.


Tiba2, dia mendengar suara Tae Pyeong.

Do Kyung menoleh dan melihat Tae Pyeong menghampiri Joon Young.

Joon Young : Bagaimana kau tahu aku ada disini?

Tae Pyeong : Aku mengetahuinya setelah melihat kalender di meja kerjamu. Kupikir nomornya terlihat tidak asing. Itu adalah hari peringatan kematian ayahmu. Apakah aku mengejutkanmu?

Joon Young : Kau harusnya bilang padaku. Kita bisa pergi bersama.

Tae Pyeong : Tidak apa-apa. Kita bisa kembali bersama ke Seoul.


Joon Young lalu melihat ada bunga di makam ayahnya.

Joon Young : Ada bunga lagi tahun ini. Kira-kira siapa dia? Sepertinya orang ini selalu berusaha untuk mengalahkanku.


Joon Young meletakkan bunganya dan mengenalkan Tae Pyeong pada ayahnya.

Tanpa mereka sadari, Do Kyung beranjak pergi.


Usai nyekar ke makam sang ayah, Joon Young dan Tae Pyeong pergi minum.

Joon Young : Aku tidak pernah memperkenalkan siapapun kepada ayahku. Aku selalu kesana sendirian. Jika dipikir-pikir, aku tidak pernah meminta bantuan siapapun. Karena aku melakukan semuanya sendirian, meminta bantuan orang lain terasa canggung tapi aku sangat membutuhkan bantuanmu, Tae Pyeong-ssi. Aku memohon padamu untuk membantuku menemukan Mi Jin. Aku harusnya membuat dia tetap aman sampai akhir.


Joon Young nangis.

Tae Pyeong : Itu bukan salahmu, Joon Young.

Joon Young : Tidak. Kupikir ini salahku. Jika ayahku tidak mati saat bertugas, hal ini tidak akan terjadi. Saat itu, waktu aku menunjukkan foto ibuku, aku sebenarnya ingin tahu bagaimana ayahku mati. Aku ingin mengetahuinya. Aku mendengar bagaimana ayahku mati, tapi aku tidak bisa mempercayainya. Aku tidak bisa mengerti walaupun sudah membaca dokumennya. Tapi... aku takut setelah kamu mengatakannya, itu akan membuatku semakin terluka. Itulah sebabnya aku tidak menunjukkannya padamu. Saat itulah aku sadar... bahwa sangat berat... untuk melihat kematian seseorang. Saat kau tiba-tiba terlihat muram, aku mulai penasaran... jika kau melihat sesuatu yang menyeramkan lagi tapi saat kau melihatku, kupikir kau hanya melihatku karena itu bagus tapi itu juga pasti menakutkan karena kau tidak bisa melihat kematianku. Pasti sangat menakutkan untuk tahu bahwa aku akan mati karenamu.


Tae Pyeong lantas mencium bibir Joon Young.

Setelah itu, ia minta Joon Young berhenti memikirkan hal menakutkan.


Sekarang, Tae Pyeong dan Joon Young sudah berada di kereta menuju pulang. Joon Young tertidur di bahu Tae Pyeong. Tae Pyeong menatap Joon Young sambil bertanya-tanya, kenapa ia diberi kemampuan melihat kematian seseorang dan kenapa pula ia tak bisa melihat kematian Joon Young dan kenapa ia harus bertemu lagi dengan Do Kyung.


Tae Pyeong lalu ingat saat Do Kyung bilang menginginkan Joon Young.

Lalu dia ingat nomor password pintu Do Kyung. 1109.

Flashback...


Tae Pyeong melihat Do Kyung pergi lewat pintu ruang bawah tanah.


Tae Pyeong mengikuti Do Kyung dan melihat Do Kyung duduk di kereta yang sama dengan Joon Young.


Tae Pyeong juga melihat Do Kyung meletakkan bunga di makam ayah Joon Young.

Flashback end...

Terdengar narasi Tae Pyeong.

Tae Pyeong : Sepertinya dia memiliki perasaan padamu. Aku ingin tahu kenapa dia mencoba untuk membunuhmu. Itulah satu-satunya cara aku bisa melindungimu. Aku menyadarinya setelah melihatnya. Walaupun kami sangat menginginkannya, walaupun kami mencoba yang terbaik, tidak ada jalan bagi kami berdua untuk bisa tetap hidup. Setelah melihatnya, aku sadar ini permainan yang hanya bisa kuakhiri setelah salah satu dari kami mati.


Tae Pyeong mengantarkan Joon Young pulang.

Joon Young : Sejauh mana kau akan mengikutiku?

Tae Pyeong : Aku akan berhenti disini.


Tae Pyeong lalu pergi tapi di depan rumah Joon Young, dia bertemu Do Kyung.

Do Kyung menatap Tae Pyeong penuh kebencian.

Do Kyung :  Jangan bermimpi dan berpikir kau bisa memiliki semuanya. Jika aku tidak bisa memilikinya, kau juga tidak bisa. Tidak akan pernah bisa.

Tae Pyeong : Kau orang yang harus berhenti berpikir bahwa kau  tahu semuanya. Aku pernah bertanya tentang apa yang kauinginkan, kan?Aku harus tahu alasan untuk membunuhmu... dan alasan kenapa aku harus mati.

"Akhirnya aku mengerti. Kau akan mati karena aku mencintaimu." batin Tae Pyeong.


Tae Pyeong mau pergi tapi Do Kyung yang penasaran dengan kata-katanya menghalanginya.

Do Kyung : Apa itu?

Tae Pyeong : Kau bilang kau membunuhnya untuk bisa tetap hidup, kan? Tapi aku membunuh untuk melindungi.

Bersambung....

The Game : Towards Zero Ep 20 Part 1

Sebelumnya...


 "Apa hanya ini yang bisa kau lakukan?" tanya atasan Woo Hyun, setelah membaca artikel Woo Hyun di koran. Woo Hyun minta maaf dan berkata, hanya ini satu-satunya cara untuk mencari Kim Hyung Soo.

"Segalanya menjadi cukup kontroversi. Apakah itu tidak apa-apa?"

Woo Hyun bilang ia siap menghadapinya.


Woo Hyun lalu melihat fotonya bersama Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae. Itu adalah foto saat ia baru dapat promosi setelah menangkap Jo Pil Doo.

Woo Hyun mendapatkan hadiah jam tangan dari Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae.

Flashback end...


Woo Hyun menghela nafas, lalu memasukkan foto itu ke dalam kardusnya dan beranjak keluar.


Diluar, sudah menunggu Kang Jae, Joon Young, Bong Soo dan Dong Woo.

Woo Hyun : Aku harus mengurus semuanya sebelum mengundurkan diri. Aku merasa bersalah menyerahkan semua beban padamu.

Dong Woo : Jangan katakan itu.

Joon Young : Dimana kau akan menginap?

Woo Hyun : Dimana saja. Aku yakin wartawan berkemah didepan rumahku, jadi aku mungkin harus tinggal ditempat lain sementara waktu.

Joon Young : Kami akan terus melaporkan penyelidikan kami kepadamu.

Woo Hyun : Baik, aku berterima kasih. Aku akan cari tahu jika ada sesuatu yang bisa kubantu. Setidaknya, harap urus ini.


Kang Jae ingin membawakan barang Woo Hyun tapi Woo Hyun menolak.

Mereka lalu mengantarkan Woo Hyun ke bawah.


Tentu saja sampai di bawah, mereka melihat para reporter sudah berkerumun.

Begitu Woo Hyun keluar, para reporter itu langsung meminta penjelasan apakah ia mengakui perbuatannya dan kenapa ia mengakui semua itu sekarang.


Joon Young menatap ruangan Woo Hyun yang kini kosong. Ia sedih. Tae Pyeong datang dan terdiam melihat Joon Young menatap ruangan Woo Hyun.


Tae Pyeong dan Joon Young duduk di taman di depan kantor polisi. Tae Pyeong minta maaf. Ia tahu Woo Hyun sudah seperti ayah bagi Joon Young.

Joon Young : Aku yakin Kepala Nam sudah menduganya. Bagaimanapun, aku masih khawatir menggunakan media. Kita mungkin semakin memancing Jo Hyun Woo.

Tae Pyeong : Apa kau khawatir?

Joon Young : Sedikit. Aku dihina oleh media saat masih kecil, sesuatu yang bahkan sulit dihadapi oleh orang dewasa. Itu pasti karena aku terluka saat masih kecil. Itu masih menyakitiku kapanpun aku mengingatnya kembali. Aku yakin dia juga sama.


Tae Pyeong terus menatap Joon Young tapi Joon Young menghindari tatapan Tae Pyeong.

Tae Pyeong heran sendiri dan bertanya-tanya, seperti apa hubungan Joon Young dan Do Kyung sebenarnya.


Kejadian lama itu pun terulang kembali. Do Kyung berdiam di dalam rumahnya, ketika para reporter menggedor pintunya.


Do Kyung teringat masa lalunya, saat para warga mengetuk pintu restoran tempat ia dan ibunya bersembunyi usai sang ayah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan 7 gadis.


Ibu Do Kyung lantas keluar dan ayah Min Ah langsung melemparinya dengan seember darah.

Mereka menuduh ibu Do Kyung sudah tahu perbuatan Jo Pil Doo.

Do Kyung lantas keluar dan membela ibunya. Do Kyung bilang mereka tidak tahu apa-apa. Warga tidak percaya dan menghakimi mereka.


Do Kyung pun kembali terluka.


Hyung Soo mendengar teriakan para reporter.

Hyung Soo : Hei, kupikir mereka sadar kau menghilang dan mencarimu. Ini adalah kesempatanmu. Ini kesempatan terakhirmu untuk pergi. Apakah kau bisa melepaskan tanganku lebih dulu? Bukankah kau ingin menangkap pembunuh asli yang membunuh anakmu? Sadarlah. Kau pembunuh asli yang membunuh putrimu.

Tapi Joon Hee diam saja.

Hyung Soo lalu teriak, berharap orang2 itu datang menolongnya.


Kantor Polisi Joongang menggelar konferensi pers.

"Polisi akan mengingat kasus ini sebagai contoh untuk melakukan yang terbaik demi menjadi lembaga yang berintegritas. Kami akan memfokuskan seluruh sumber daya kami untuk segera menangkap pelakunya demi menjaga keamanan masyarakat. Kami meminta maaf sekali lagi karena membuat khawatiran dalam masalah ini." ucap Atasan Lee.


Atasan Lee lalu mengenalkann pengganti Woo Hyun. Namanya Yang Joo Il. Setelah Atasan Lee pergi, Joo Il mulai bertingkah.


Joo Il : Jadi kalian pembuat masalah di Divisi Kejahatan Satu. Kalian semua harus datang ke kantorku malam ini. Aku ingin melihat cara kalian
bekerjasama, mengerti?


Joo Il mau pergi ke ruangannya tapi dia balik lagi hanya untuk menyemprot Dong Woo.

Dong Woo menunduk, iya, Pak?

Joo Il menatap ID card Dong Woo.

Joo Il : Apakah Han berarti menyedihkan!

Joo Il pun pergi.


Sementara Woo Hyun pergi melayat Jo Pil Doo. Sepertinya itu rumah abu khusus para tahanan.

Woo Hyun pun minta petugas memberitahunya jika suatu hari nanti ada yang datang melayat Pil Doo.

Woo Hyun : Maafkan aku. Kau tidak bersalah dibalik jeruji selama 20 tahun. Bahkan setelah kau mati, kau ditaruh disini. Aku sangat menyesal.


Selesai melayat, Woo Hyun keluar dan bertemu Tae Pyeong diluar.

Tae Pyeong : Sudah kuduga kau ada disini.

Woo Hyun : Apakah kau bersikap baik padaku karena Joon Young?

Tae Pyeong tersenyum.

Woo Hyun : Mataku sangat jeli. Sepertinya kalian berdua saling menyukai.

Tae Pyeong : Aku lebih menyukainya.

Woo Hyun : Dia kesepian selama hidupnya. Kuharap kau tidak membuat hatinya terluka.

Tae Pyeong : Tidak akan.


Woo Hyun lantas beranjak pergi tapi Tae Pyeong bicara lagi.

Tae Pyeong : Jika aku gagal, kumohon bantu dia.

Woo Hyun terkejut, apa maksudmu?

Tae Pyeong : Kau akan tahu saat waktunya tiba.

Tae Pyeong pergi.


Do Kyung membawakan Joon Hee makanan. Makanan yang berbeda dari yang biasa ia berikan ke Hyung Soo.

Do Kyung : Kupikir kau tidak punya nyali untuk membunuhnya.

Joon Hee : Kau pasti sudah melakukannya kalau mau. Aku tidak tahu mengenai orang lain, tapi dia tiketmu untuk membuktikan jika kau tidak bersalah.

Do Kyung : Pantas saja kau menjadi wartawan. Kau sangat pintar.


Do Kyung lantas berdiri.

Joon Hee berusaha membujuk Do Kyung.

Joon Hee : Hyun Woo-ya, aku akan menulis artikel yang membukitkan jika kau tidak bersalah. Aku akan memberitahu kepada dunia mengenai dia mempermainkan ayahmu dan seberapa menderitanya kau sampai sekarang.

Tapi Do Kyung yang sudah terlanjut menderita, menanggapinya dengan dingin.

Do Kyung : Kau pikir aku akan tersentuh? Diam saja dan makanlah.

Do Kyung lalu pergi.


Joo Il lagi karaoke-an dengan tim barunya. Dong Woo dan Joon Young terpaksa melakukannya. Kang Jae dan Bong Soo menyanyi penuh semangat.


Sekarang Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae duduk bertiga diluar. Bong Soo lalu datang membawa plastik berisi bir. Dong Woo menyuruh Bong Soo masuk.

Kang Jae : Syukurlah Bong Soo ada disini.

Dong Woo : Kenapa? Kau pintar bernyanyi.

Kang Jae menggerutu, dasar.

Joon Young : Aku tidak percaya dia kepala kita.


Tae Pyeong datang.

Tae Pyeong : Kenapa kalian disini?

Dong Woo : Syukurlah, kau sudah datang. Apakah kau bisa menyanyi?


Tae Pyeong pun masuk. Dia hanya berdua dengan Joo Il di dalam.

Joo Il : Jadi kau bisa melihat kematian seseorang saat melihat mata mereka?

Tae Pyeong : Iya.

Joo Il : Kalau begitu, beritahu tentang diriku.

Tae Pyeong : Bom akan meledak dan menghancurkan tubuhmu. Seperti itulah caramu mati.

Joo Il kaget, a.. apa? B... bom?

Tae Pyeong : Iya. Itulah sebabnya kau tidak boleh menghabiskan waktu ditempat seperti ini.


Joon Hee bersumpah akan membunuh Do Kyung setelah ia bebas. Ia ingin Do Kyung merasakan penderitaan Mi Jin.

Do Kyung : Menurutmu seberapa besar penderitaan putrimu? Butuh waktu 4 jam 20 menit baginya untuk bisa diselamatkan dan butuh 45 detik untuk mencekiknya sampai mati. Kau harusnya bersyukur dia tidak menderita selama itu. Pikirkan kenapa aku membunuhnya bukannya kau. Itu karena kau orang yang harus menderita.


Do Kyung lalu pergi.

Joon Hee nangis.


Para reporter yang masih menunggu di depan rumah Do Kyung, heran Do Kyung tidak keluar juga.

Han Kyu kemudian datang membawakan Ye Ji kopi dan makanan.

Han Kyu : Ye Ji, kau akhirnya terlihat seperti wartawan.

Ye Ji heran kenapa Do Kyung gak keluar juga padahal mereka sudah menggedor pintu.

Han Kyu : Dia akan keluar saat kehabisan makanan. Lagipula dia juga manusia. Masalahnya "kapan". Coba lihat YBS dan Sehyeon Daily. Kupikir mereka akan mendapatkannya.

Ye Ji : Bahwa Goo Do Kyung adalah Jo Hyun Woo?

Han Kyu : Iya, diamlah.


Han Kyu lalu menghubungi Joon Hee. Mereka pun heran ponsel Joon Hee masih tak aktif. Ye Ji bilang ini sudah lima hari.

Ye Ji : Menurutmu ada sesuatu yang terjadi padanya?

Han Kyu : Aku tidak tahu.


Do Kyung diam-diam keluar lewat pintu ruang bawah tanahnya.

Hyung Soo terbangun dan melihat Do Kyung keluar lewat sana.


Setibanya diluar, Do Kyung melihat para reporter masih menunggunya.

Do Kyung kemudian lari.

Bersambung ke part 2....