Unknown Woman Ep 4 Part 2

Sebelumnya...


Do Chi dan kakaknya bicara di kamar. Do Chi marah lantaran sang kakak menjadi investor di proyek dramanya dan menyuruh para kru memecatnya sebagai aktor utama. Do Young pun membela diri. Ia berkata, kru mengatakan, pendanaan terhambat lantaran aktor utama mereka tidak terkenal.

"Mereka mengirimkan proposal pada perusahaan, karena filmnya bagus jadi kami berinvestasi. Meminta aktor baru adalah hak investor."

"Kau tidak sengaja melakukannya untuk menghancurkan karirku, kan? Aku akhirnya bisa mulai dengan usahaku sendiri. Untuk kali pertama, tanpa bantuan siapa pun, tanpa memakai nama keluarga Wid. Aku melakukannya sendiri!"

"Aku sudah menyuruhmu ke Amerika. Kau kabur hanya untuk bermain film?"


Yeo Ri turun ke bawah sambil memeriksa tangannya. Ia berkata, karena udangnya tidak tertelan, jadi harusnya tidak muncul ruam pada kulitnya. Lalu, ia melihat Hae Joo dan Ji Won berdiri di depan salah satu ruangan. Yeo Ri pun bergegas mendekati mereka.

"Ada masalah?" tanya Yeo Ri.

"Ini urusan keluarga kami. Kau bukan keluarga." Sentak Hae Joo.


Hae Sung tiba-tiba keluar dan mengaku habis bermimpi buruk dan Ji Won pun langsung menyuruh Yeo Ri membawa Hae Sung ke kamar.

Yeo Ri mengerti dan mengajak Hae Sung main petak umpet.


Yeo Ri membuka satu pintu kamar guna mencari Hae Sung tapi ia tak menemukan Hae Sung di sana.

Yeo Ri lalu menatap pintu kamar yang lain. Ia ingat Ji Won pernah melarangnya masuk ke kamar itu.

Lantaran mau mencari Hae Sung, Yeo Ri pun masuk ke sana. Tapi Hae Sung tidak di sana. Saat hendak menutup pintunya kembali, ia tak sengaja melihat poster Charlie Chaplin di sana.

"Apa ini? Aku sudah sejak lama ingin memfilmkan ini." ucap Yeo Ri.

Yeo Ri pun bergegas mengambil kamera nya. Namun kemudian, ia terkejut melihat kamera milik Do Chi yang tergeletak di atas meja yang mirip dengan punyanya.

Yeo Ri lantas melihat isi kamera Do Chi dan melihat Do Chi kecil sedang menari layaknya Charlie Chaplin.


Sementara itu, Do Chi meminta sang kakak tidak ikut campur dalam karirnya.

"Hanya karena kau berpegangan pada film yang kau tonton dari orang tua kita, kau kira bisa kembali ke masa itu? Hari saat kau dipuji sebagai satu-satunya keturunan Grup Wid?" marah Do Young.

"Hyung-nim! Bukankah kau yang selalu gelisah karena aku? Karena kau selalu merasa minder!" balas Do Chi.

Tak terima dengan kata-kata Do Chi, Do Young pun menampar Do Chi. Kesal ditampar Do Young, Do Chi pun langsung meninggalkan kamar sang kakak.

*Jd satu-satunya penerus Grup Wid yg sah cuma Do Chi ya.. Berarti Do Young ini gk ada hubungan darah dong sama keluarga Wid. Gk ada hubungan darah, tapi dia pengen nguasain Wid, makanya dia pengen Do Chi dan ibunya Do Chi menghilang agar dia bisa jadi penerus Wid Group.


Yeo Ri masih menonton video Do Chi. Lalu tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Telepon dari Moo Yeol.

"Kau dimana?" tanya Moo Yeol.

"Di ruang terlarang. Ini seperti bioskop dan rumah penggemar film. Kau juga pasti akan terkejut." jawab Yeo Ri.

"Kau punya waktu besok? Ada yang kau kubicarakan. Harus dibicarakan empat mata." ucap Moo Yeol.

"Baiklah, besok kita bertemu." jawab Yeo Ri.


Moo Yeol sendiri ada di toko perhiasan, sedang memilih cincin. Sepertinya Moo Yeol berniat melamar Yeo Ri ni gaes.


Suara perdebatan Do Chi dan Ji Won pun terdengar. Mendengar itu, Yeo Ri bergegas mematikan kamera Do Chi, lalu mengambil kameranya dan sembunyi.

Do Chi membuka kopernya dan memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

"Doryongnim, jangan begini. Kau sungguuh mau bermusuhan dengan kakakmu! Dia hanya khawatir padamu."

"Aku tidak bodoh, jadi tolong berhentilah."

"Lalu kenapa kau membahas hal yang sensitif baginya?"

"Apakah dia sama terlukanya denganku?"

"Doryongnim."

"Begitukah? Saat masih kecil, aku menyukaimu dan kakakku, melebihi orang tuaku sendiri. Ibu kami berbeda, tapi Do Young itu kakakku tapi...."


Do Chi pun mengingat saat mendengar kakaknya bicara pada ibunya yang sekarat.

"Ibu dan Do Chi harus pergi agar aku bisa menjadi pemilik Wid."

"Jangan khawatir. Aku akan menutup mulut tentang fakta bahwa satu-satunya anak sah Grup Wid, bukanlah Kak Do Young yang hebat dan terhormat, tapi aku, Goo Do Chi, balon yang kempes ini. Aku pergi."

Ji Won pun menyusul Do Chi.

Setelah mereka keluar, Yeo Ri pun berdiri. Ia terkejut mendengar semua itu.


Begitu keluar, dia langsung disamperin Hae Joo. Melihat kamera yang dipegang Yeo Ri, Hae Joo pun menuduh Yeo Ri mencuri kamera kakaknya.

"Jangan asal bicara. Ini milikku. Aku membelinya saat di Amerika untuk klub ku." jawab Yeo Ri, lalu beranjak pergi.


Ji Won membawakan teh untuk Do Young yang terduduk sambil memikirkan sesuatu.

"Kau tidak boleh tenang hanya karena Do Chi sudah pergi. Jika dia tahu wasiat mendiang ayahmu dipalsukan..."

"Kau sudah pastikan pengacara tidak akan mengatakan apapun bukan?" tanya Do Young.

 "Jangan khawatir, dia tidak akan bicara. Pak Kim juga menanyakan Yeo Ri. Kita mengadopsinya demi Hae Sung, tapi Pak Kim bilang kita harus jelas soal warisan."

"Grup Wid itu milik Hae Joo dan Hae Sung. Tidak boleh ada orang lain." jawab Do Young.

*Gk jauh2 dari harta ya masalahnya. Cerita umum Drama Korea gaes. Do Chi si pewaris asli Grup Wid, satu-satunya anak sah Grup Wid, tapi Do Young yang bukan siapa-siapa kebelet pengen jd pewaris juga. Jd inget dramanya Bang Limin, dimana si anak tiri berusaha menguasai milik si anak kandung.


Scene pun berpindah ke ibunya Moo Yeol yang berdiri di tengah para pria dan wanita, mengenalkan sebuah pemandian umum di Afrika.

"Aku wanita yang akan membuat kalian gila, Jang Ae Nok! Orang-orang hanya bisa melihat matahari selama 365 hari tahun tanpa pernah melihat salju. Jika bisa mandi di bawah turunnya salju, bukankah menurut kalian mereka akan membanjiri pemandian? Biar kutebak impian kalian. Memenangi lotre! Aku, Ae Nok, akan mewujudkan impian itu!"


Ji Won menyodorkan surat pencabutan hak waris pada Yeo Ri.

"Kau mungkin akan terluka, tapi bagi orang seperti kami yang mengelola perusahaan besar, kami harus mempertimbangkan semua, bahkan yang jauh di masa depan. Kau bukan tidak akan mendapat apapun. Menimbang bantuanmu pada Hae Sung, kau tidak akan kecewa."

"Tidak apa-apa. Pemberian ibu selama ini sudah lebih dari cukup. Aku tidak akan meminta lebih. Jeongmal kamsahamnida."

*Yeo Ri polos sekali teman-teman.


Ji Won juga memberikan surat lain.

"Kau terus menerima pemberitahuan untuk membuat KTP. Kau sebaiknya membuatnya selagi bisa." ucap Ji Won.

"Baiklah." jawab Yeo Ri, lalu bangkit dari duduknya, diikuti Ji Won.

"Tapi kau mau kemana secantik ini? Mau menemui Moo Yeol?" tanya Ji Won.

"Iya, kurasa dia akan melamarku hari ini." jawab Yeo Ri.

Yeo Ri lalu beranjak pergi.


Hae Joo kemudian turun. Ia kaget dan kesal mendengar kata-kata Yeo Ri kalau Moo Yeol akan melamar Yeo Ri.


Ae Nok sudah rapi. Ia lalu berkata pada Yeol Mae, kalau dirinya mau mencari uang banyak.

Ae Nok kemudian menanyakan Moo Yeol.

"Dia bilang ada rencana penting tapi aku yakin dia hanya mau menemui Yeo Ri. Dia benar-benar gila. Dia mengumpulkan uang hanya untuk menemui Yeo Ri di Amerika padahal Yeo Ri akan segera pulang."

"Itu disebut berinvestasi di awal untuk meraup untung kemudian."

"Bukan berinvestasi di awal dan melarikan diri kemudian? Itu keahlian ibu." jawab Yeol Mae.

"Ibu tahu dia putra ibu, tapi seleranya bagus. Siapa sangka Yeo Ri akan berubah dari anak sopir menjadi anak angkat konglomerat? Siapa peduli biaya tiket pesawat jika melihat gambaran besarnya? Dia berpikir sebelum bertindak tapi permata asli lebih baik daripada yang buatan. Putri kandung mereka, Goo Hae Joo, lebih baik daripada Yeo Ri yang hanya anak angkat."

"Jadi kalung dan gelang ibu hadiah dari Hae Joo tanpa sepengetahuan Moo Yeol? Sedangkan TV dan mesin cuci hadiah dari Yeo Ri."

"Itulah alasannya amat sulit memilih diantara dua orang. Kita harus memilih siapa?"


Ponsel Ae Nok kemudian berdering. Telepon dari Bu Kim yang menagih hutangnya.

Sontak, Yeol Mae kaget mendengar ibunya minjam uang dari rentenir. Ae Nok pun langsung mengajak Yeol Mae kabur.


Tapi terlambat, anak buah si Bu Kim itu keburu datang dan menagih hutangnya. Mereka menyebut Ae Nok punya hutang 300 ribu dollar. Ae Nok sontak terkejut dan berkata, hutangnya tidaklah sebanyak itu tapi pihak si rentenir tidak mau mengeri dan tetap meminta uangnya kembali.


Di taman, Moo Yeol berbaring di pangkuan Yeo Ri sambil mendengarkan musik jazz. Yeo Ri pun bertanya, kenapa Moo Yeol menyukai musik jazz.

Moo Yeon beralasan, musik jazz mengungkapkan hasrat manusia secara terbuka.

"Apa hasratmu?" tanya Yeo Ri.

"Menjadikanmu pasangan seumur hidupku." jawab Moo Yeol.


Moo Yeol lantas bangkit. Ia lalu berlutut pada Yeo Ri dan.... melamar Yeo Ri.

Yeo Ri tertegun. Moo Yeol kemudian memperlihatkan surat panggilan wawancaranya dari Grup Wid. Moo Yeol berkata, segera setelah ia diterima bekerja di Wid, ia bisa membahagiakan Yeo Ri.

Moo Yeol pun berjanji tidak akan pernah mengkhianati Yeo Ri.

"Jika kau mengkhianatiku, aku akan membunuhmu." jawab Yeo Ri.

"Kau mau menikah denganku?" tanya Moo Yeol. Yeo Ri mengangguk.


Moo Yeol lantas menyematkan cincin itu ke jari Yeo Ri.

Ia kemudian duduk disamping Yeo Ri dan memeluk Yeo Ri.

"Saranghae." ucap Moo Yeol.

"Nado, nado saranghae." balas Yeo Ri.

Ponsel Moo Yeol tiba-tiba berdering. Telepon dari Yeol Mae yang memintanya segera pulang.


Sementara itu, pihak rentenir mulai mengacaukan rumah lama Yeo Ri. Mereka mengancam akan kembali lagi untuk menagih uang mereka.


Tepat saat itu Moo Yeol datang. Pihak rentenir mengancam Moo Yeol akan menjual ibu dan adik Moo Yeol jika uang mereka tidak dikembalikan.


Setelah rentenir2 itu pergi, Yeol Mae pun dan Ae Nok pun langsung memeluk Moo Yeol sambil menangis ketakutan.

Hae Joo muncul di pagar rumah Moo Yeol dan melihat kejadian itu.


Yeo Ri terus menatap cincinnya dan tak berhenti tersenyum.

Selang beberapa menit, ia pun meraih ponselnya dan berusaha menghubungi Moo Yeol tapi Hae Joo tiba-tiba datang dan merebut ponselnya.

Tak hanya ponsel Yeo Ri, Hae Joo juga melepas paksa cincin Yeo Ri dan membuangnya ke jalan.

Yeo Ri pun langsung mengambil cincinnya.

"Menyedihkan. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Moo Yeol." gumam Hae Joo.


Ae Nok menjelaskan pada Moo Yeol, kalau ia hanya meminjam uang 200 ribu bukan 300 ribu. Ada peluang investasi bagus jadi ia meminjam uang dari rentenir dan menggunakan uangnya untuk investasi.

Sontak Moo Yeol marah mendengarnya. Moo Yeol mengatakan, ibunya sudah kena tipu.

"Jebal! Jebal! Kenapa ibu tamak sekali! Kenapa ibu membuat masalah yang bahkan tidak bisa ibu tangani! Ibu mau membunuhku! Sampai kapan aku harus membereskan kekacauan yang ibu buat?"

Ae Nok pun membela diri bahwa ia melakukan itu demi Moo Yeol dan Yeol Mae.

"Geumanhae! Aku muak dengan ucapan bodoh ibu! Ibu seharusnya mengirim kami ke panti asuhan saja!"

"Baik. Akan ibu bawa utang itu sampai mati dan siapkan pemakaman ibu besok!"

Ae Nok beranjak pergi.


"Oppa, mereka tidak akan menjualku kan? Kau akan melindungiku kan?" tanya Yeol Mae cemas.

Moo Yeol hanya bisa menghela napas mendengarnya.


Yeo Ri sibuk mencari cincinnya. Saat berhasil menemukan cincinnya, tiba-tiba saja ia mual-mual.

Yeo Ri pun ke apotik membeli test pack.


Ji Won turun dengan terburu-buru dari mobilnya dan berlari menghampiri Hae Sung yang digotong ke ambulance. Guru Hae Sung mengatakan, bahwa Hae Sung pingsan saat olahraga.


Sementara itu, di rumah, Yeo Ri terkejut mendapati dua garis merah di test pack nya.


Di rumah sakit, dokter menjelaskan bahwa penyakit Hae Sung datang lagi. Sontak, Ji Won histeris mendengarnya.


Di rumah, Yeo Ri terkejut mendapati dirinya hamil.


Bersambung..................

0 Comments:

Post a Comment