Unknown Woman Ep 7 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri gagal menyelamatkan anak buah Ji Won. Anak buah Ji Won terjatuh dari atap gedung. Bersamaan dengan itu, Hae Sung meninggal. Do Young, terutama Ji Won, sangat terpukul dengan kematian Hae Sung.


Yeo Ri berusaha membangunkan anak buah Ji Won, namun ia syok melihat darah yang mengalir deras dari kepala pria itu.


Do Young berusaha menenangkan Ji Won, tapi Ji Won tidak bisa menerima kematian Hae Sung. Ji Won menyalahkan Yeo Ri. Ia menganggap Yeo Ri sebagai penyebab kematian Hae Sung.


Ponsel pria itu berdering. Yeo Ri pun merogoh saku jas pria itu dan menjawab teleponnya. Ia meminta tolong, namun ia terkejut begitu mendengar suara Ji Won.

Ji Won : Uri Hae Sung baru saja meninggalkan kita. Kenapa anak baik seperti Hae Sung harus meninggal? Ini salahmu. Kau pembunuh. Jika saja kau tidak kabur, jika kau tidak menolak menolongnya, Hae Sung pasti masih hidup sekarang. Aku akan mencarimu. Dimana pun kau bersembunyi, aku akan menemukanmu dan membuatmu merasakan sakitnya kehilangan seorang anak.


Yeo Ri syok. Ia menjatuhkan ponsel pria itu begitu saja ke dalam sebuah tong berisi semen cair.

Para pekerja proyek melihat Yeo Ri. Mereka fikir, Yeo Ri lah yang mendorong pria itu.

Sementara barang bukti, yaitu ponsel pria itu, mulai tenggelam ke dalam semen cair. *Gatel sy kalo gk komenin scene per scene nya. Ini barang buktinya bakal ngilang dong. Kalo gak, polisi mungkin bisa melindungi Yeo Ri.


Yeo Ri pun berakhir di kantor polisi. Yeo Ri yang masih syok, diam saja saat polisi menanyainya. Polisi mulai marah, membuat Yeo Ri semakin ketakutan dan akhirnya jatuh pingsan.


Do Chi yang penasaran karena belum ada kabar di 'pencuri' kameranya, menghubungi Hae Joo. Namun ia syok mendengar berita Hae Sung dari Hae Joo.


Jasad Hae Sung mulai dibakar. Do Chi dan Hae Joo menangis. Do Young yang juga sedih, berusaha tegar. Namun Ji Won, sorot matanya tampak nanar. Ia bersumpah, tidak akan memaafkan Yeo Ri.


Di kantor polisi, polisi menanyai hubungan Yeo Ri dengan pria yang 'dibunuh' Yeo Ri. Yeo Ri mulai bersuara, tapi belum sempat menjawab, Ji Won tiba-tiba muncul.

Ji Won : Son Yeo Ri, jadi kau bersembunyi di sini? Kau pikir bisa bersembunyi dengan aman. Kau membunuh bayiku. Kau harus membayar perbuatanmu.

Yeo Ri : Tolong ampuni aku. Biarkan bayiku hidup.

Ji Won : Kau fikir, bayimu bisa aman!


Ternyata itu semua hanyalah mimpi Yeo Ri.

Yeo Ri tersadar dari pingsannya.

Polisi berkata, Yeo Ri sudah pingsan beberapa hari jadi mereka memanggil dokter dan menginfus Yeo Ri. Polisi pun membujuk Yeo Ri bicara. Polisi juga mengatakan, sudah mengambil sidik jari Yeo Ri untuk proses identifikasi.

Rekan si polisi datang, memberitahu kalau Yeo Ri dan si 'korban' tidak bisa diidentifikasi.

Yeo Ri terkejut mendengarnya.

Polisi memaksa Yeo Ri bicara tapi Yeo Ri masih diam. Kali ini ia memikirkan sesuatu. Polisi lalu membawa Yeo Ri ke ruang interogasi.


Ji Won dan Hae Joo ada di kamar Hae Sung. Ji Won masih meratap, padahal sudah beberapa hari. Hae Joo ikut-ikutan menyalahkan Yeo Ri. Ji Won menyuruh Hae Joo keluar karena mau sendiri.


Setelah Hae Joo keluar, Ji Won menghubungi seseorang dan memberi perintah untuk memeriksa rumah sakit, kantor polisi, transaksi bank untuk menemukan Yeo Ri. Ia juga heran kemana perginya pria yang ia tugaskan mencari Yeo Ri.

Ji Won : Bersembunyi lah dengan baik, Son Yeo Ri. Nasibmu masih berada di genggamanku.


Di ruang interogasi, Yeo Ri teringat saat Ji Won memberinya formulir pembuatan KTP.

Ia juga ingat bagaimana Ji Won memaksanya menjadi pendonor Hae Sung.


Tak lama kemudian, polisi datang dan memberitahu Yeo Ri bahwa si 'korban' bernama Cho Gang Hee dan KTPnya palsu. Polisi bertanya, apa Yeo Ri tahu soal itu. Yeo Ri menggeleng.

Polisi kemudian bertanya, apakah Yeo Ri membunuh pria itu.

Yeo Ri mengangguk.


Yeo Ri tidak mau bicara dan meminta pulpen serta kertas. Di kertas itu, ia menulis, meminta polisi memenjarakannya di tempat terpencil agar tidak seorang pun menemukannya, sampai ia melahirkan anaknya.

Polisi pun membaca tulisan Yeo Ri. Ia terkejut. Ternyata, Yeo Ri hanya menulis, 'Aku pembunuh!'.


Do Chi pamit pada Do Young. Do Chi meminta Do Young jaga diri. Tapi Do Young malah membahas warisan. Do Young berkata, meskipun Hae Sung sudah tidak ada, Do Chi tetap tidak akan mendapatkan warisannya.

Do Chi pun kesal, ia heran dengan kakaknya yang malah membahas warisan di saat seperti itu.

Do Chi pun kembali menegaskan, bahwa ia tidak menginginkan Grup Wid sama sekali.

Lalu ia meminta Do Young berjanji, tidak mencampuri urusannya lagi.

Do Young setuju, tapi ia meminta Do Chi menjauh dari Grup Wid dan merahasiakan hubungan mereka. Ia mengancam, jika orang-orang tahu mereka kakak adik, Do Chi tidak akan bisa berakting lagi.

*Si Do Young ini kan bilang mereka beda ibu. Berarti Grup Wid ini milik ibu kandung Do Chi dong ya... karena hanya Do Chi pewaris sah Grup Wid satu-satunya.


Moo Yeol mengunjungi Hae Joo. Ia minta maaf tidak bisa datang melayat. Hae Joo pun berkata, jika sang ibu hanya ingin keluarga yang hadir.

Hae Joo : Selain itu, kau juga pasti sibuk mempersiapkan diri karena akan mulai bekerja beberapa hari lagi.

Hae Joo lalu membawa Moo Yeol ke kamarnya. Di kamarnya, ia memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Kepergian Hae Sung meninggalkan kekosongan. Jadilah suamiku, kau mengobati luka karena ditinggalkan Hae Sung. Jadilah segalanya bagiku dan aku juga akan menjadi segalanya bagimu. Saranghae.

Hae Joo kemudian mencium Moo Yeol.


Tangis Yeo Ri pecah saat hakim menghukumnya 10 tahun penjara atas pembunuhan Cho Gang Hee.

Yeo Ri menyentuh perutnya. Ia meyakinkan dirinya bahwa keputusannya sudah benar. Bahwa hanya itu satu-satunya cara menyelamatkan anaknya dari Ji Won.

Yeo Ri juga tidak mau bicara sampai akhir, hingga akhirnya para polisi memanggilnya 'Kim Bbol Sang'.


Di penjara, kedua rekan sel Yeo Ri memaksa melihat perut Yeo Ri yang sudah membesar. Tak mau anaknya kenapa-napa, Yeo Ri pun menendang mereka dan membuat hidung salah satunya terluka.


Ji Won masih tidak bisa menerima kenyataan Hae Sung sudah tidak ada.

Ia menyendiri di kamar Hae Sung.

Seekor burung tiba-tiba hinggap di tangannya.

Ji Won terbangun dan terus menatap tangannya.


Hae Joo datang. Ia kesal karena sang ibu masih belum melupakan Hae Sung padahal sudah berbulan-bulan.

Ji Won : Ibu memimpikan Hae Sung. Seekor burung mendarat di tangan ibu. Ibu yakin itu Hae Sung.

Hae Joo : Aku hamil.

Ji Won : Mwo?

Hae Joo : Aku yakin burung itu Hae Sung. Saat tahu aku hamil, dia yang kupikirkan pertama kali. Aku rasa dia ingin kita melanjutkan hidup.

Hae Joo lalu meletakkan tangan sang ibu di perutnya.


Hae Joo memanjakan ibu dan adik Moo Yeol dengan hartanya. Ia memberi mereka, sebuah apartemen, perhiasan dan juga mobil. Ae Nok dan Yeol Mae senang. Mereka makin senang saat Hae Joo mengatakan, Moo Yeol akan menjadi ahli waris Grup Wid.


Hari pernikahan Moo Yeol dan Hae Joo tiba. Ji Won mengancam, akan membuat Moo Yeol menyesal jika menyakiti Hae Joo.

Ji Won berbisik pada Moo Yeol, menanyakan Yeo Ri. Moo Yeol mengaku, tidak tahu dimana Yeo Ri.

Ji Won pun berkata, bahwa ia memberikan restunya bukan karena menyukai Moo Yeol. Ia mengaku, setiap kali melihat Moo Yeol selalu teringat pada Yeo Ri.

Moo Yeol mengerti.


Moo Yeol lalu duduk disamping Hae Joo.

Bersambung ke part 2............

Ji Won ini lucu... dia tahu (dan udah pernah merasakan) rasanya kehilangan seorang anak, tapi dia maksa Yeo Ri yg lagi hamil donorin sumsum buat Hae Sung.

0 Comments:

Post a Comment