Sebelumnya <<<
Jin Eon
tidak sanggup menerima kenyataan bahwa Hae Gang telah tiada. Tangisnya pecah di
depan abu jenazah Hae Gang. Sementara itu, Hae Gang duduk di depan rumah Baek
Seok sambil memikirkan semuanya. Tak lama kemudian, Baek Jo lewat dan memarahi
Hae Gang.
“Kemana
saja kau semalaman? Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi dan kau juga tidak
memberi kabar! Kau tahu betapa cemasnya kami? Karena kami pikir kau menghilang,
seperti yang pernah kau lakukan. Kami pikir kau mungkin telah menemukan
keluargamu. Big Oppa tidak bisa tidur dan menunggumu sepanjang malam diluar.
Kenapa kau melakukan ini!”
Tangis
Hae Gang pecah, ia langsung memeluk Baek Jo.
“Kau
tidak akan pergi meninggalkan kami, kan? Bahkan meskipun kau sudah menemukan
keluargamu, kau tidak akan mencampakkan kami?” tanya Baek Jo.
Dari
kejauhan, Seol Ri menatap Hae Gang dengan penuh kebencian.
“Akan
kulakukan lebih baik lagi. Aku akan mendengarkan dan melakukan apapun yang kau
perintahkan. Aku akan belajar lebih keras mulai sekarang.” janji Baek Jo.
“Aku
tidak akan pergi. Aku tidak akan kemana2, Baek Jo-ya. Aku tidak punya tempat
untuk pergi. Itu benar. Aku tidak akan pergi. Ini rumahku. Kalian keluargaku.”
Jawab Hae Gang.
Jin Eon
dengan langkah gontai memasuki rumah yang pernah ditempatinya bersama Hae Gang.
Tangis Jin Eon pecah saat berhadapan dengan Nyonya Kim. Nyonya Kim berkata
bahwa Hae Gang sudah pergi ke tempat dimana Eun Seol berada. Jin Eon
menggelengkan kepalanya. Ia tak rela kehilangan Hae Gang. Nyonya Kim lantas
menyuruh Jin Eon menguburkan barang2 Hae Gang. Nyonya Kim mengaku masih belum
bisa mengikhlaskan kepergian Hae Gang, karena itulah ia tak bisa mengubur
barang2 Hae Gang. Nyonya Kim meminta Jin Eon yang menguburkan barang Hae Gang.
Ia minta Jin Eon merelakan kepergian Hae Gang.
Seol Ri
menyiram Hae Gang dengan sisa makanan. Ia memaki Hae Gang. Mengatai Hae Gang
sampah yang tidak tahu berterima kasih. Ia mengajak Hae Gang mengakhiri
semuanya di tepi jurang.
“Aku
sudah berdiri di tepi jurang. Itu benar. Aku lebih senang kau yang maju untuk
mendorongku. Sehingga aku tidak akan pergi jauh. Sehingga aku tidak bisa pergi
sejauh ini.” jawab Hae Gang dengan mata berkaca2.
Seol Ri
yang kesal dengan kata2 Hae Gang, memilih untuk pergi. Begitu Seol Ri pergi,
tangis Hae Gang pecah.
Sementara
itu, Jin Eon sedang melihat barang2 Hae Gang. Dengan tangis yang terus
berjatuhan, ia menatap fotonya yang sedang melamar Hae Gang. Ia juga melihat
fotonya bersama Hae Gang dan Eun Seol yang duduk di taman. Jin Eon kemudian
mengambil papan yang bertuliskan namanya dan nama Hae Gang. Ia juga melihat
cincin pernikahan mereka. Tangis Jin Eon pecah ketika melihat baju Hae Gang. Di
peluknya baju Hae Gang erat2.
Presdir
Choi cemas karena Jin Eon sudah mengetahui kematian Hae Gang. Tanpa semangat
Nyonya Hong berkata bahwa Jin Eon sudah 3 hari berada di columbarium. Jin Ri
pun menggunakan kesempatan itu untuk menjatuhkan Jin Eon. Ia berkata, Jin Eon
tidak bisa mengurus perusahaan dengan kondisi seperti itu.
“Berhentilah
bicara! Dia sudah cukup menderita, apa kau ingin menambah penderitaannya?” ucap
Nyonya Hong kesal.
“Itu
karena aku cemas. Apa kau tahu berapa banyak mata yang mengawasi kita? Orang2
sudah bergosip karena dia melindungi pengunjuk rasa.” Jawab Jin Ri.
Presdir
Choi marah.
“Kau
bilang Jin Eon tidak mengusir pengunjuk rasa itu, tapi melindungi mereka?”
“Itu
benar, dia bahkan memberikan perintah agar tidak ada seorang pun yang
mengganggu pengunjuk rasa. Apa itu masuk akal? Melindungi seseorang yang bukan
istrinya.” Jawab Jin Ri.
“Apa
maksudmu?” tanya Presdir Choi.
Nyonya
Hong pun buru2 menyela pembicaraan sebelum Jin Ri membuka mulut lebih banyak.
Nyonya Hong juga berkata sejak kecil 80 % yang dikatakan Jin Ri adalah fitnah.
Nyonya Hong berkata, bahwa Jin Ri mengidap compulsive lying disorder.
Mendengar
kata2 Nyonya Hong, Jin Ri ngamuk. Tapi sebelum Jin Ri sempat membalas perkataan
Nyonya Hong, Presdir Choi memarahi mereka. Tae Seok lantas mengaku bahwa dialah
yang memberikan perintah itu. Tae Seok berkata, bahwa Jin Eon tidak pernah
melindungi pengunjuk rasa. Presdir Choi langsung terdiam dan menatap kesal Tae
Seok.
Di
kantor, Baek Seok dan Hae Gang tidak saling bicara. Hae Gang yang sudah tidak
tahan menyuruh Baek Seok bicara. Baek Seok yang masih kecewa diam saja. Hae
Gang pun menghampiri Baek Seok. Baek Seok pun langsung berniat pergi, tapi Hae
Gang menahannya.
“Akulah
orang yang pergi mencarinya. Aku bahkan mengakui perasaanku padanya. Akhirnya
aku melakukan hal itu.” ucap Hae Gang.
“Apa kau
bodoh? Dia bersikap seperti itu karena kau…”
“Aku tahu.
Aku tahu dia tidak tertarik padaku. Dia benar2 tidak menganggapku. Dia tidak
peduli perasaanku atau apapun itu.”
“Lalu
kenapa? Kalau kau sudah tahu kenapa kau melakukannya?”
“Aku
tidak tahu. Aku tidak tahu kenapa aku seperti itu. Aku ingin berpaling tapi aku
tidak bisa berpaling. Jadi aku mencoba untuk menghindarinya, tapi aku tidak
bisa menghindarinya. Orang itu bahkan tidak pernah menyukaiku. Dia tidak pernah
menyukaiku, tapi kenapa aku tidak bisa melepaskan orang itu.”
Hae Gang
menangis, Baek Seok pun juga.
“Lalu kau
ingin aku melakukan apa? Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Jika kau
menyuruhku pergi, aku akan pergi. Jika kau ingin aku menunggu, aku akan
menunggu. Jika kau menganggapku sebagai beban, itu sangat menyakitiku, Yong
Gi.”
Tangis
Hae Gang semakin pecah mendengar kata2 Baek Seok.
“Lakukan
sesuai kata hatimu. Kenyataannya bukan aku, tapi orang itu yang membuka hatimu
yang tertutup selama 4 tahun. Itu membuatku marah. Aku tidak bisa menerimanya.
Tapi ikuti kata hatimu kemana pun dia menyuruhmu pergi, karena aku tahu
bagaimana sulitnya bagimu membuka hatimu.”
Baek Seok
pun pergi meninggalkan Hae Gang dengan hati terluka.
Sementara
itu, Jin Eon masih berlutut di depan abu jenazah Hae Gang. Ia merasa bersalah
pada Hae Gang.
Seol Ri
masuk ke kamar Jin Eon dan kecewa karena tidak mendapati Jin Eon di sana. Tak
lama, Nyonya Hong menyusul Seol Ri ke kamar Jin Eon. Nyonya Hong minta Seol Ri
bersabar. Seol Ri pun berkata, ia akan bersabar menunggu Jin Eon. Seol Ri
bilang, meskipun mereka tidak bisa menggelar resepsi pernikahan tapi setidaknya
mereka bisa mendaftarkan pernikahan mereka terlebih dahulu.
“Kau
benar. Kita bisa mendaftarkan pernikahan terlebih dahulu. Dan tahun depan, kita
akan menyiapkan pernikahannya.” Jawab Nyonya Hong.
“Itu
benar, jadi ibu tidak perlu cemas. Aku pastikan aku akan menjadi menantu ibu
dan menjadi istri Sunbae.” Ucap Seol Ri.
Nyonya
Hong pun memeluk Seol Ri. Wajah Seol Ri seketika berubah cemas.
(Hadeh,
cuma karena Seol Ri udah nyelametin Jin Eon pas kebakaran itu, Nyonya Hong
segampang itu menerima Seol Ri sebagai menantunya? Omo, kasihan Hae Gang.
Dilupain gitu aja sama ibu mertuanya)
Yong Gi
dan Woo Joo akhirnya kembali ke Korea. Yong Gi mengingatkan Woo Joo bahwa
sekarang namanya adalah Zhang Ming dan nama Woo Joo adalah Zhang Ling. Yong Gi
lantas mengajak Woo Joo menemui Dokter Min.
(Ini
kayaknya Yong Gi sengaja ngerubah namanya buat menghindari Tae Seok. Yong Gi
masih merasa terancam oleh Tae Seok)
Hae Gang
berada di rumah sakit. Ia datang untuk mengecek kondisi Moon Tae Joon Hae Gang lega saat suster menjelaskan bahwa kondisi Tae Joon sudah mulai membaik. Hae Gang pun beranjak pergi. Disaat yang
bersamaan, Yong Gi dan Woo Joo mengunjungi rumah sakit itu. Woo Joo pun
tertegun melihat Hae Gang yang sangat mirip dengan ibunya. Woo Joo lantas
memberitahu Hae Gang bahwa ahjumma yang dilihatnya barusan sangat mirip dengan
ibunya. Yong Gi pun menoleh ke Hae Gang. Namun ia tidak melihat wajah Hae Gang.
Begitu pun Hae Gang yang tidak melihat wajah Yong Gi. Yong Gi lantas pergi
begitu saja bersama Woo Joo.
Gyu Seok
baru saja selesai memeriksa pasiennya, seorang anak kecil bernama Kim Sae Ron.
Waduh, namanya Kim Sae Ron. Jadi inget dedek Sae Ron. Ibu Sae Ron bertanya apa
Sae Ron nya akan baik2 saja karena Sae Ron nyaris tidak bisa makan. Tapi karena
pemeriksaan sudah selesai, Gyu Seok bersikap cuek. Suster pun mengantar ibu Sae
Ron keluar karena pemeriksaan sudah selesai.
Yong Gi
dan Woo Joo ingin menemui Gyu Seok. Tapi suster menyuruh Yong Gi datang lagi
nanti. Yong Gi pun kesal. Suster berkata, bahwa Gyu Seok tidak akan menerima
pasien setelah jam 5 sore. Suster lantas menyuruh Yong Gi membuat janji
terlebih dahulu. Sementara di dalam, Gyu Seok sedang meregangkan otot2nya yang
kaku.
Woo Joo
mencemaskan Yong Gi karena Yong Gi mengeluarkan keringat terlalu banyak. Yong
Gi berkata bahwa itu karena ia merasa gugup kembali ke Korea. Yong Gi lantas
mengetuk pintu ruangan Gyu Seok dan meminta izin masuk. Tapi Gyu Seok melarangnya.
Meski sudah dilarang, Yong Gi tetap masuk. Ia terheran2 saat mendapati Gyu Seok
sedang push up dengan kaki bertumpu pada meja dan tangan bertumpu pada meja di
belakang. Gyu Seok terkejut melihat Yong Gi.
“Dokgo
Yong Gi-ssi?” ucapnya.
“Apa
tidak lelah tetap dengan posisi seperti itu?” tanya Yong Gi.
Gyu Seok
tertegun. Yong Gi lalu berbisik pada Woo Joo.
“Mungkin
itu terlihat melelahkan hanya di mata kita.” bisik Yong Gi.
Gyu Seok
pun langsung merubah posisinya dan berdiri menatap Yong Gi. Yong Gi menunjukkan
paspornya dan berkata bahwa Yong Gi hanyalah nama samarannya dan nama
sebenarnya adalah Zhang Ming. Ia meminta Gyu Seok memanggilnya Zhang Ming mulai
sekarang. Yong Gi lalu menyuruh Woo Joo menyapa Gyu Seok.
“Ni Hao!
Ni zui bang!” ucap Woo Joo, membuat Gyu Seok terheran2.
“Dia
bilang kau yang terbaik, Professor.” Beritahu Yong Gi.
Tiba2,
Yong Gi merasakan nyeri di perutnya. Yong Gi pun meminta izin untuk duduk. Tapi
Gyu Seok malah menyuruh mereka keluar. Ia mengancam akan memanggil polisi jika
Yong Gi tidak mau pergi. Yong Gi pun kesal dibuatnya.
“Kenapa
kau bersikap seperti ini! Aku disini karena anakku sakit! Kau sudah punya
nomorku, kan? Bagaimana kau bisa hidup tanpa mempercayai orang lain?
Sejujurnya, aku tidak ingin menginjakkan kaki di Korea. Tapi demi anakku….
Karena anakku….” Ucap Yong Gi sambil menahan rasa nyeri di perutnya.
Yong Gi
lantas memberikan rekam medis Woo Joo. Gyu Seok pun melihatnya meski enggan.
Setelah melihat rekam medis Woo Joo, Gyu Seok bertanya sejak kapan limpa Woo
Joo mulai membengkang.Yong Gi tak mampu menjawab karena rasa nyeri di perutnya.
Tak berapa lama kemudian, Yong Gi pun jatuh dan pingsan.
Gyu Seok mengira
Yong Gi hanya berpura2. Woo Joo menangis, ia merengek meminta Gyu Seok menolong
ibunya. Woo Joo berkata bahwa Gyu Seok tidak perlu menolongnya. Gyu Seok hanya
perlu menolong ibunya. Dengan enggan, Gyu Seok pun memeriksa Yong Gi. Usai
memeriksa Yong Gi, barulah Gyu Seok sadar kalau Yong Gi tidak berpura2. Ia
lekas melarikan Yong Gi ke ruang UGD. Woo Joo setengah berlari mengikuti Gyu
Seok.
“Kau
tidak boleh berlari. Datanglah ke ruang UGD dengan berjalan.” ucap Gyu Seok.
Tapi Woo
Joo tetap berlari mengikuti Gyu Seok. Gyu Seok lantas membaringkan Yong Gi di
kasur dan mendudukkan Woo Joo disamping Yong Gi. Setelah itu, Gyu Seok segera
membawa mereka ke ruang UGD.
Hae Gang
duduk sendirian di taman rumah sakit. Kata2 Baek Seok pada Jin Eon memenuhi
kepalanya.
Flashback
“Istrimu sudah meninggal. 4 tahun yang lalu.
Tak lama setelah kau menceraiannya, dia mengalami kecelakaan dan meninggal!”
ucap Baek Seok.
Jin Eon seketika melirik Hae Gang yang ada di
depannya dengan wajah lemas.
“Sekali lagi kukatakan, istrimu sudah
meninggal! Istrimu, Do Hae Gang!” teriak Baek Seok.
Flashback end
Jin Eon masih
berlutut di depan abu jenazah Hae Gang. Tak lama kemudian, petugas datang
menyuruh Jin Eon pergi. Bersamaan dengan itu, Hae Gang berjalan menuju
columbarium. Jin Eon keluar dari columbarium dengan langkah gontai. Langkah Hae
Gang seketika terhenti begitu melihat Jin Eon. Ia terkejut melihat keadaan Jin
Eon yang menyedihkan.
Jin Eon
terus berjalan, hingga akhirnya langkahnya terhenti saat berhadapan dengan Hae
Gang. Jin Eon menatap Hae Gang dengan tatapan terluka. Hae Gang ingin
menghampiri Jin Eon. Tapi langkahnya langsung terhenti saat Jin Eon berjalan ke
arahnya. Jin Eon berjalan begitu saja melewati Hae Gang, membuat Hae Gang
terkejut. Hae Gang pun bergegas menyusul Jin Eon. Ia iba menatap Jin Eon.
Jin Eon
terus berjalan, hingga dirinya terjatuh. Hae Gang pun langsung berlari
menghampiri Jin Eon. Ia berniat membantu Jin Eon berdiri, tapi Jin Eon justru
menepis tangannya. Jin Eon lantas bangkit dan beranjak pergi dengan langkah
gontai. Hae Gang marah, ia pun menghalangi langkah Jin Eon.
“Bagimu
mungkin sudah berakhir, tapi tidak bagiku! Bagimu, mungkin tidak pernah
dimulai. Tapi tidak seperti itu bagiku! Bagiku, ini baru dimulai dan belum
berakhir. Aku tidak akan menunjukkan diriku di hadapanmu setelah kau terlihat
seperti manusia! Jika melihatku membuatmu merasa kacau, kau harus bangkit.
Dengan begitu, aku akan membiarkanmu pergi. Dengan begitu, aku bisa berhenti
melakukan hal gila seperti ini! Kumohon, bertahanlah!” pinta Hae Gang.
Tapi Jin
Eon malah beranjak pergi dengan tatapan kosong. Hae Gang menangis menatap
kepergian Jin Eon. Hae Gang lantas mengikuti Jin Eon.
Yong Gi
masih belum siuman. Woo Joo terus menunggui Yong Gi. Gyu Seok berbicara pada
dokter yang memeriksa Yong Gi. Dokter bilang Yong Gi terserang
stroke/cerebrovascular accident/CVA. Jumlah sel darah putih Yong Gi mencapai
12000 dan akan terus meningkat setiap waktu. Sementara suhu tubuhnya normal. Gyu
Seok lantas menyuruh dokter itu memberikan antibiotic pada Yong Gi.
Seorang
perawat menghampiri Gyu Seok. Ia mengaku kesulitan mengisi data2 Yong Gi.
Perawat itu juga berkata bahwa Woo Joo datang jauh2 dari China untuk menemui
Gyu Seok. Tapi Gyu Seok malah bilang bahwa itu bukan urusannya dan beranjak
pergi. Setelah Gyu Seok pergi, Woo Joo berkata pada ibuunya bahwa Gyu Seok
bukanlah dokter yang baik.
Gyu Seok
kembali ke ruangannya. Ia kesal membaca passport Yong Gi. Seseorang tiba2
mengetuk pintu ruangannya. Setengah berteriak, Gyu Seok melarang orang itu
masuk. Tapi yang datang ternyata Tae Seok. Ya, Tae Seok langsung menerobos
masuk ke ruangan Gyu Seok.
“Kakak
iparmu mengundangmu makan malam. Dia ingin memperkenalkan seseorang padamu.
Putri bungsu dari Group Han Rang. Dia sangat mirip dengan Shim Eun Ha. Dia
terlihat senang mengetahui aku bergegas menemuimu dan menunda semua janjiku.
Jadi jangan katakan apapun dan ikutlah makan malam dengan kami.” Ucap Tae Seok.
“Kalian
saja. Aku sedang tidak nafsu makan.” Jawab Gye Seok.
“Hey,
Bro! Kau tidak tahu, ini kesempatan yang bagus.” Ucap Tae Seok.
Pembicaraan
keduanya terhenti karena Woo Joo datang. Woo Joo datang untuk mengambil tasnya.
Tapi tasnya tidak berada di ruangan Gyu Seok. Tae Seok menyapa Woo Joo. Ia
bertanya dimana ibu Woo Joo. Woo Joo bilang jika ibunya berada di ruang UGD.
Gyu Seok lantas berdiri dan pergi bersama Woo Joo.
Yong Gi
yang baru sadar panic karena tasnya hilang. Woo Joo curiga kalau Gyu Seok yang
mengambilnya. Tak lama kemudian, Gyu Seok menghampiri mereka dan berkata bahwa
ia sudah membayar biaya perawatan Yong Gi. Gyu Seok juga mengatakan Yong Gi bisa
mengganti uangnya nanti saat jadwal pemeriksaan Woo Joo. Yong Gi pun panic,
setengah berteriak ia berkata bahwa semua uangnya ada di dalam tasnya. Tapi Gyu
Seok malah menyuruh Yong Gi membuat laporan. Gyu Seok pun hendak pergi, tapi
Yong Gi menahannya.
“Bukankah
kau satu2nya tersangka utamanya? Aku tidak akan mempermasalahkannya kalau
jumlahnya sedikit! Tapi itu benar2 semua uang yang kumiliki! Tidak masalah jika
kau tidak mau mengaku, tapi kita bisa pergi ke kantor polisi bersama2 untuk
melakukan penyelidikan.” Ucap Yong Gi.
Yong Gi
terus menahan Gyu Seok. Woo Joo ikut membantu Yong Gi menahan Gyu Seok. Haha…
Jin Eon
berdiri di depan rumah yang dulu ditempatinya bersama Hae Gang. Sementara itu,
Hae Gang yang berdiri di belakang Jin Eon terus menatap Jin Eon. Kata2 Hae Gang
terngiang di telinga Jin Eon. Kata2 Hae Gang saat Hae Gang berteriak
memanggilnya sayang.
“Panggil
aku sekali lagi, Hae Gang.” Pinta Jin Eon.
Hae Gang
makin iba melihat Jin Eon.
Flashback
“Yeobo!”
teriak Hae Gang yang berdiri di teras rumah.
“Kau
mengatakan itu dengan sangat baik.” Puji Jin Eon.
“Apa kau
mau berdiri disana terus dan tidak mau masuk ke rumah?” tanya Hae Gang sembari
tersenyum.
Flashback
end
Seketika
senyum Jin Eon menghilang menyadari Hae Gang tidak berada di depannya. Jin Eon
pun langsung mencari2 Hae Gang.
“Hae
Gang-ah! Hae Gang-ah! Yeobo! Jawab aku, yeobo! Hanya sekali. Sekali saja. Aku
merasa kacau. Aku benar2 merasa kacau, yeobo. Aku ingin minta maaf…”
Di
belakang, Hae Gang menangis dan merasakan sesak di dadanya.
“…
denganmu aku ingin memulainya lagi.” Ucap Jin Eon.
Tangis
Hae Gang semakin pecah. Jin Eon terus memanggil2 nama Hae Gang.
Bersambungke part 2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
Ditunggu kelanjutannya...sedihhhh