Sebelumnya...
Tae Seok mengunjungi Gyu Seok di
rumah sakit. Tae Seok heran karena Gyu Seok tidak lagi makan siang di halaman
rumah sakit. Gyu Seok berkata kalau Yong Gi tidak boleh melarikan diri lagi
dari Tae Seok.
“Woo Joo tidak boleh berlari, itu
berbahaya baginya. Woo Joo adalah pasienku. Kau pasti tahu penyakit itu, betapa
beratnya penyakit itu. Woo Joo dan aku harus bersama selamanya. Perusahaan Farmsi Cheon Nyeon telah
menghalangi pasienku untuk datang, aku pastikan bahwa hal itu tidak akan pernah
terjadi lagi. Jangan buat Woo Joo berlari lagi hanya karena dia pegawai
Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon.” Ucap Gyu Seok.
Tae Seok pun tertegun
mendengarnya….
Hae Gang resah melihat tulisannya
tentang Pudoxin di kaca. Tak lama kemudian, ia duduk di mejanya dan terdiam
melihat berkas Moon Tae Joon yang menggugat Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon atas
efek samping Pudoxin. Seok yang sudah tidak tahan lagi akhirnya merebut berkas
itu dari tangan Hae Gang dan merobeknya. Hae Gang pun marah.
“Lalu bagaimana denganmu? Apa yang
akan kau lakukan pada Choi Jin Eon? Apa kau mencintainya? Lalu apa yang akan
terjadi padanya karena ini semua? Dia tidak bisa berbuat apapun antara kau dan
perusahaannya. Setiap hari akan terasa seperti neraka baginya. Apa kau akan
baik2 saja dengan semua ini? Posisinya di perusahaan tidak akan nyaman
karenamu. Pada akhirnya semua ini akan berpengaruh pada posisi Choi Jin Eon!”
Hae Gang diam saja….
“Kau bukan Dokgo Yong Gi lagi. Kau
adalah Do Hae Gang! Kau akan melawan perusahaan itu sebagai dirinya. Semua
orang tahu kau dulu adalah istrinya. Kau pikir semua pekerja akan membiarkan
Choi Jin Eon sendirian? Kau akan menghancurkannya, kau yang membuatnya seperti
itu!”
Hae Gang tetap kekeuh mau melawan
perusahaan Jin Eon, meski tersirat kekhawatiran di wajahnya. Seok membujuk Hae
Gang agar tidak melakukan itu.
“Aku percaya padanya. Dia
memintaku untuk menyerahkan semua padanya . Dia bilang dia akan
menyelesaikannya. Dia bukan seseorang yang akan diam saja. Ini berkaitan dengan
nyawa seseorang. Seseorang mati karena kasus ini, Seok-ah! Aku harus
melakukannya, kasus ini, aku harus melakukannya. Ini bukan karena Moon Tae
Joon, tapi karena diriku. Semua kasus mengerikan yang aku menangkan, semua
perbuatan jahat yang mungkin telah aku lakukan. Ini semua untuk mereka. Ini
untuk ketakutan masa laluku.” Jawab Hae Gang.
Hae Gang lalu melihat berkas Kim
Sun Yong yang dituduh melakukan penggelapan dana dan melakukan bunuh diri
dengan cara melompat ke kereta api.
Di apartemen Seol Ri, Yong Gi juga
sedang melihat berkas yang sama. Yong Gi tidak mengerti darimana Seol Ri
mendapatkan semua itu. Seol Ri lantas menyuruh Yong Gi melihat berkas tentang
pembunuh Eon Sol.
“Peneliti senior melakukan bunuh
diri. Pembunuhnya berada di penjara, padahal sama sekali tidak bersalah.
Ayahnya Woo Joo juga meninggal dengan cara yang sama. Ada kesalahan. Itu
pembunuhan, bukan kecelakaan. Bagi wanita itu, dia bukan seseorang yang
melakukan kesalahan. Maksudku yang membuat ayah Woo Joo pergi. Dia mengambil
kehidupanmu, bahkan mengambil orang2 terdekatmu. Dia membuat Woo Joo pergi ke China. Siapa
yang membuat seperti itu? Apakah karena hilang ingatan, hal ini bisa dibiarkan
begitu saja? Dia hidup dengan melangkahiku. Dia membuat semua orang di sekitarnya
berdarah. Apakah hilang ingatan bisa membuatnya tidak bersalah? Hanya karena
dia tidak ingat, bukan berarti dia bebas dari hukuman.” Hasut Seol Ri.
“Kita juga tidak boleh lupa
bagaimana dia hidup. Bagaimana dia bertahan, kita harus tahu. Bagaimana dia
tidak pernah menyesal atas perbuatannya pada pria itu, kita tidak boleh
melupakannya.” Jawab Yong Gi.
Seol Ri tersenyum puas karena
berhasil menghasut Yong Gi.
“Kalau dia tidak ingat, aku yang
akan membuatnya ingat. Aku bisa menjelaskan itu padanya. Aku akan menemui Do
Hae Gang, bahkan Min Tae Seok. Aku tidak mau melarikan diri lagi. Aku akan
mengungkapkan kebenaran dan menerima akibatnya. Aku akan mengembalikannya,
seperti yang sudah aku terima, aku akan mengembalikannya.” Ucap Yong Gi
berapi2.
Dan Seol Ri pun merasa puas karena
Yong Gi mulai termakan omongannya.
Yong Gi yang baru pulang terkejut
melihat Gyu Seok berdiri di halaman rumahnya. Gyu Seok bertanya, apa Yong Gi
bisa mempercayainya. Yong Gi tertegun mendengarnya. Gyu Seok lantas beranjak
mendekati Yong Gi dan mengulangi pertanyaannya.
“Aku ingin percaya padamu.” Jawab
Yong Gi pelan.
“Kalau begitu, ayo hidup bersama.”
Ajak Gyu Seok.
Gyu Seok masuk ke rumah Yong Gi
begitu saja. Begitu melihat Gyu Seok, Woo Joo tersenyum dan langsung
menghampiri Gyu Seok. Gyu Seok menggendong Woo Joo dan menyuruh Yong Gi
mengemasi barang2. Yong Gi awalnya menolak, tapi ia tak bisa berbuat apa2
selain menuruti pilihan Gyu Seok.
Gyu Seok membawa Woo Joo dan Yong
Gi kembali ke rumah Nyonya Kim. Nyonya Kim mengaku bahwa dirinya lah yang
menyuruh Gyu Seok menjemput Yong Gi. Nyonya Kim berkata, akan lebih baik bagi
Woo Joo tinggal di rumahnya, karena Gyu Seok bisa selalu mengawasi Woo Joo.
Yong Gi pun tak punya pilihan lain selain menuruti kata2 Nyonya Kim.
Hae Gang turun dari bis. Wajahnya
nampak tegang.
Woo Joo sudah tidur lelap. Yong Gi
duduk disamping Woo Joo, menemani Woo Joo.
Hae Gang sudah tiba di rumahnya.
Yong Gi keluar dari kamar karena mendengar bunyi bel. Yong Gi terkejut melihat
wajah Hae Gang di layar intercom. Hae Gang menunggu di depan rumah. Tak lama
kemudian, Yong Gi keluar dengan wajah tegang. Hae Gang terkejut melihat Yong Gi
yang berjalan ke arahnya. Sementara Yong Gi menatap Hae Gang penuh kebencian.
“Aku ingin berbicara denganmu,
tapi tidak di sini. Ada kafe di dekat taman, kita bicara di sana.” Ucap Yong
Gi.
Hae Gang terlihat senang karena
akhirnya bertemu dengan Yong Gi.
Hae Gang yang sudah di kafe duluan
teringat kata2 Seok bahwa Yong Gi masih belum tahu bahwa ia memiliki saudara
kembar. Seok berkata, ia tidak bisa memberitahu Yong Gi karena takut Yong Gi
akan trauma jika tahu Hae Gang terluka karena Yong Gi. Tak lama kemudian, Yong
Gi pun datang dan duduk di depan Hae Gang.
“Ini ada hubungannya dengan Do Hae
Gang, kan?” tanya Yong Gi.
“Benar. Meskipun belum lama…”
Belum selesai Hae Gang bicara,
Yong Gi sudah memotong perkataan Hae Gang.
“Istri dari pewaris Perusahaan
Cheon Nyeon.” Ucap Yong Gi.
Yong Gi pun tersenyum sinis.
“Aku akhirnya bertemu dengan Dokgo
Yong Gi yang asli. Aku penasaran dan ingin bertemu denganmu.” Ucap Hae Gang.
“Bagaimana kau tahu namaku?” tanya
Yong Gi.
“Dari Seok. Bagaimana
kepribadianmu, apa yang kau sukai dan tidak kau sukai, selama 4 tahun aku
mempelajari semua itu. Karena aku hidup sebagai dirimu, karena aku berusaha
keras untuk meniru, untuk menjadi seperti dirimu. Mungkin itu sebabnya,
meskipun ini pertemuan pertama kita, aku merasa seperti menemui teman lama.
Begitulah kau bagiku. Yong Gi-ssi, tentang kita… sejujurnya kita….”
“Benarkah? Saat kau hidup sebagai
diriku, aku meninggalkan nama dan pekerjaanku. Aku hidup sebagai pelarian di
China, setiap hari hidup dalam ketakutan. Aku terpaksa hidup sebagai Zhang Min
di China, berusaha menghindari Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon yang mau
membunuhku, menghindari orang2 dari Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon, dan mungkin
menghindarimu!”
Hae Gang terkejut mendengar
penuturan Yong Gi.
Kita lalu dialihkan pada adegan
Nyonya Kim yang baru pulang belanja. Nyonya Kim menanyakan Woo Joo dan Yong Gi
pada Gyu Seok. Nyonya Kim ingin tahu apa Gyu Seok sudah memberitahu yang
sebenarnya pada Yong Gi. Gyu Seok menggeleng. Nyonya Kim pun berterima kasih
ada Gyu Seok.
Tak lama kemudian, Woo Joo keluar
dan merengek mencari ibunya. Gyu Seok berkata, bahwa Yong Gi sedang keluar
sebentar. Gyu Seok lalu menyuruh Woo Joo duduk disampingnya. Gyu Seok berkata,
Yong Gi akan kembali setelah Woo Joo selesai menghitung sampai 100.
Hae Gang meminta Yong Gi
memberitahunya tentang apa yang sudah ia lakukan pada Yong Gi dan Woo Joo.
“Kau menyelamatkan hidupku dan
anakku. Karena aku, kau bahkan ditikam, hanya saja kau mengambil ayah dari
anakku.” Jawab Yong Gi.
“Apa maksudmu?” tanya Hae Gang.
“Dia peneliti di Perusahaan
Farmasi Cheon Nyeon. Dia mati karena membuka sebuah rahasia. Dia dibunuh, tapi
kemudian dibuat seolah2 dia melakukan bunuh diri. Sebelum membunuhnya, mereka
menuduhnya melakukan penggelapan dana, dia menerima dakwaan tertulis. Saat itu,
Ketua Tim dari Departemen Hukum adalah Do Hae Gang. Untuk membuktikan bahwa dia
tidak bersalah, aku bahkan menerima ancaman pembunuhan. Untuk melindungi bayi
di rahimku, aku melarikan diri ke China. Aku sangat kesepian, ketakutan dan
menjadi korban. Aku kasihan pada anakku. Karena aku sudah ketahuan, aku tidak
punya tempat untuk melarikan diri lagi. Aku akan mengungkapkan kebenarannya. Meskipun
kau tidak ingat bahwa kau sudah melakukan kesalahan, kau harus menerima
bayarannya. Aku akan berterima kasih padamu nanti, setelah kau membayar semua
kejahatanmu.” Ucap Yong Gi dengan mata berkaca2.
Yong Gi lantas beranjak pergi. Sementara
Hae Gang syok mendengar penuturan Yong Gi itu.
Yong Gi kembali ke rumah Nyonya
Kim. Ia sangat heran dengan ekspresi Hae Gang tadi saat ia menceritakan
semuanya. Beberapa saat kemudian, ia dikejutkan dengan suara Nyonya Kim yang
mengajaknya makan ubi manis. Yong Gi pun duduk di depan Nyonya Kim.
“Empat tahun lalu, aku mencuri
mobil seorang wanita dan melarikannya. Aku sedang dikejar2 waktu itu. Wanita
itu mengalami kecelakaan dan bukannya aku.” ucap Yong Gi.
Nyonya Kim menanggapinya dengan
santai dan memberikan ubi yang baru saja dikupasnya pada Yong Gi.
“Karena kecelakaan itu, wanita itu
kehilangan ingatannya dan hidup sebagai aku.” ucap Yong Gi.
Nyonya Kim terkejut, apa?
“Wajah kami mirip. Putrimu masih
hidup. Do Hae Gang hidup sebagai diriku selama 4 tahun. Maafkan aku. Aku benar2
minta maaf.” Ucap Yong Gi.
Nyonya Kim pun syok…..
Keesokan harinya, Yong Gi
bercerita pada Seol Ri bahwa jantungnya berdebar2 saat melihat wajah Hae Gang
di layar intercom. Seol Ri ingin tahu apa yang dikatakan Yong Gi. Yong Gi
berkata kalau ia mengatakan apa yang mau dikatakannya.
“Aku sangat gugup setelah
mendengar ucapanmu. Bedanya, dia tetap diam tanpa berkata apapun seperti orang
yang telah berbuat kesalahan. Aku rasa dia sangat terkejut dengan dirinya
sendiri.” Ucap Yong Gi.
“Dia harus tahu tentang siapa
dirinya. Lebih dan lebih akurat lagi. Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja
hanya karena dia kehilangan ingatannya. Sehingga dia bisa berpura-pura menjadi
baik, benar atau bersih dan tidak tahu apa-apa. Wanita itu membuat aku
merinding.” Jawab Seol Ri dengan wajah puasnya.
“Tapi dia mungkin benar-benar
telah berubah. Sikapnya padaku terlihat tulus. Aku hanya membenci masa lalunya,
apa yang telah dilakukannya pada Sun Yong.” Ucap Yong Gi.
“Kita akan mencari tahu, kapan
ingatannya kembali, apakah dia akan berubah, atau dia akan berubah lagi.” Jawab
Seol Ri.
Seol Ri lantas menanyakan rencana
Yong Gi. Ia ingin tahu apa Yong Gi akan menghukum Hae Gang dan orang2 yang
terlibat dengan kasus Pudoxin.
“Media lebih cepat daripada
polisi, benarkan?” tanya Yong Gi.
“Reaksinya akan besar dan akan
susah untuk ditutup-tutupi.” Jawab Seol Ri.
“Selama aku tidak di khianati.”
Ucap Yong Gi.
“Menurut Song Mi Ae, ada video
yang tidak disiarkan, apa kau memilikinya? Kalau itu disiarkan, jaksa akan
memulai penyelidikan.” Jawab Seol Ri.
“Aku anggap aku akan baik-baik
saja, tapi kalau itu disiarkan, maka akan berakibat buruk pada farmasi Cheon
Nyeon, apa tidak apa-apa bagimu?” tanya Yong Gi.
“Aku tidak bisa mendapatkan segalanya.
Aku tidak memerlukan uang, posisi ataupun kekuasaan. Mengajar, dan mengadakan
penelitian yang aku inginkan, aku puas hidup seperti itu.” jawab Seol Ri.
“Lalu apa yang kau perlukan?”
tanya Yong Gi.
“Harga diriku yang telah
diinjak-injaknya... Cintaku yang telah menjadi kesalahan bagi kisah cintaku…”
jawab Seol Ri.
Tak lama kemudian, ponsel Seol Ri
berdering. Yang menghubungi Seol Ri siapa lagi kalau bukan Jin Ri. Jin Ri
menyuruh Seol Ri datang. Seol Ri pun mengaku bahwa ia tidak bisa datang karena sedang
kurang enak badan. Jin Ri pun kesal.
“Dikatakan bahwa seseorang yang
bekerja mati karena terlalu banyak bekerja, tapi tidak banyak yang kau lakukan.
Patuhi saja kalau aku menyuruhmu untuk datang. Apa kau dalam situasi dimana kau
bisa memilih antara makanan yang benar dan makanan sampah?” ucap Jin Ri.
“Semakin menyedihkan situasinya,
lebih baik aku memakan makanan yang benar. Kalau aku tidak merawat diriku
sendiri, siapa yang akan merawatku?” jawab Seol Ri.
“Bukankah kau penasaran dengan
pembunuh Eun Sol, yang telah dibebaskan? Kau ingin bertemu dengannya.” Ucap Jin
Ri.
Seol Ri pun terkejut, Apa?
“Kau harus menemuinya untuk
membuat Do Hae Gang berada di jalan berduri. Kau harus menaruh batu di
sepatunya dan mengeringkan darahnya sampai mati, cepatlah kemari.” Suruh Jin
Ri.
Tak lama kemudian, Tae Seok
datang. Tae Seok menanyakan apa menu makanan hari ini. Jin Ri menjawab dengan
enteng kalau menu makanannya adalah Do Hae Gang. Tae Seok meminta Jin Ri tidak
ikut campur soal Hae Gang.
“Jin Eon menyalakan api, jadi kita
harus mematikannya. Kalau aku membiarkannya, suamiku akan mati terbakar, aku
harus melakukan sesuatu. Tapi, kenapa mereka tidak berbuat apa-apa?” ucap Jin
Ri.
“Apa maksudmu?” tanya Tae Seok.
“Kenapa Do Hae Gang dan Jin Eon
tenang sekali?” jawab Jin Ri.
“Mereka tidak punya bukti kuat
bagaimanapun mereka menggalinya. Dia sudah mengambil umpannya, tapi adik ipar
bukanlah lawanku, kecuali pengacara Do.” Ucap Tae Seok.
“Apakah itu yang kau banggakan?
Apa yang kau lakukan dengan baik dan membicarakannya?” tanya Jin Ri.
“Kau bilang untuk hidup seperti
binatang. Kita harus bertahan dengan insting binatang, bukan manusia, kau
benar. Kita dalam permainan ayam sekarang, dia menarikku untuk mati
bersama-sama dengannya. Dia menantang duluan untuk membuat kita mati sama-sama.”
Jawab Tae Seok.
“Siapa yang kau bicarakan? Aku
pikir Jin Eon bukanlah lawanmu? Tapi, apakah Do Hae Gang yang mengatakan itu?”
tanya Jin Ri.
“Ayah mertua!” jawab Tae Seok.
“Apa? Ada apa dengan ayah?” tanya
Jin Ri bingung.
“Ayah mertua, ingin menjadi
Nongae.” Jawab Tae Seok.
“Nongae?” tanya Jin Ri bingung.
“Dia berusaha menahanku dan
melemparkan kita pada kematian.” Jawab Tae Seok.
“Jangan berbelit-belit, langsung
jawab saja pertanyaanku! Ada apa dengan ayah? Apa yang dilakukan ayah?” tanya
Jin Ri.
Presdir Choi terkejut menerima
kabar bahwa Hae Gang masih hidup. Nyonya Kim yang terburu2 keluar dari rumahnya
karena ingin menemui Hae Gang berkata bahwa ia akan menghubungi Presdir Choi
setelah bertemu dengan Hae Gang. Presdir Choi senang dengan kabar bahwa
menantunya itu masih hidup.
Jin Ri gemetaran mengetahui
ayahnya telah membunuh ayah Hae Gang dan mencuri hak paten obat yang
dikembangkan ayah Hae Gang. Tae Seok berkata, karena itulah Presdir Choi mau
menghancurkannya lewat kasus Pudoxin. Karena ia memegang rahasia Ssang Hwa San,
jadi Presdir Choi mau menyingkirkannya. Tae Seok juga berkata, bahwa Presdir
Choi bisa saja memberikan Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon kepada Hae Gang, bukan
kepada Jin Ri atau pun Jin Eon.
Tuan Baek yang sedang membuat
dimsum dikejutkan dengan suara teriakan Nyonya Kim yang mencari Hae Gang. Tuan
Baek berkata, bahwa Hae Gang tidak berada di rumah sekarang. Bahwa Hae Gang
sedang pergi keluar. Nyonya Kim terduduk lemas.
“Rumah? Dimana rumahnya? Ini bukan
rumahnya. Ini bukan rumah anakku. Rumah apanya. Bagaimana bisa ini menjadi
rumahnya? Bagaimana dia… kenapa Hae Gang ku….”
Tangis Nyonya Kim pun pecah.
“Dia seseorang yang bahkan tidak
bisa tidur di tempat asing. Dia bahkan tidak bisa pergi ke kamar kecil di
tempat yang asing. Aku bahkan tidak tahu kalau dia sedekat ini denganku. Aku
tidak tahu dia masih hidup. Seperti ini… seperti ini… aku sangat terkejut bahwa
dia…”
Nyonya Kim terus menangis… sampai
dadanya terasa sesak…
Hae Gang kini berada di depan
kantor Jin Eon. Jin Eon sendiri sedang menuju ke suatu tempat di kantornya.
Perlahan2, Hae Gang berjalan menuju kantor Jin Eon. Salah satu seketaris Jin
Eon mengenali Hae Gang.
“Kau mengenalku?” tanya Hae Gang.
“Tentu saja, tidak ada yang tidak
kenal denganmu di gedung ini. Mungkin tidak termasuk karyawan baru.” Jawab
seketaris Hae Gang.
Hae Gang lantas menoleh pada
Manajer Byeon. Dengan wajah terpaksa, Manajer Byeon membungkuk memberi hormat
pada Hae Gang. Seketaris Jin Eon berkata, bahwa Manajer Byeon datang dari
Pabrik Guri, jadi dia tidak mengenali Hae Gang.
“Apa yang kau bicarakan. Kau
benar2 salah orang. Aku tahu semua yang harus diketahui.” Jawab Manajer Byeon.
“Kau datang untuk bertemu Presdir
Choi Jin Eon?” tanya Manajer Byeon.
“Aku datang untuk menemui Presdir
Min Tae Seok.” Jawab Hae Gang.
Tae Seok pura2 menyambut Hae Gang
dengan ramah. Ia berkata, tidak tahu harus memberi Hae Gang jabat tangan atau
pipi. Hae Gang menyuruh Tae Seok memberikan posisinya. Tae Seok terkejut.
“Kalau tidak, berikan hidupmu.
Perbuatan yang telah kau lakukan padaku.” Ucap Hae Gang.
“Ini bukan kata2 yang keluar dari
seorang pengacara. Ah, hilang ingatan. Kau ingat namaku, tapi tidak ingatanmu.
Patuhlah pada hukum, Direktur Do. Silahkan duduk. Karena dosa2ku, kakiku jadi
gemetaran. Jadi ayo duduk.” Jawab Tae Seok.
Jin Eon masuk ke bagian Departemen
Hukum dengan terburu2. Karuan saja, tim Departemen Hukum terkejut dengan
kehadiran Jin Eon yang tak lain adalah atasan mereka. Jin Eon masuk ke sebuah
ruangan, ia melihat laptop pria itu.
“Aku rasa semua dokumen yang
dibuat Departemen Hukum ada di sini. Dokumen yang kau kirimkan padaku, aku
merobeknya tanpa membacanya. Apa isi dokumen itu? Sepertinya itu dokumen
rahasia, sesuatu yang tidak boleh diketahui orang lain. Kau mengirimkannya
padaku pasti karena kau ingin aku mengetahuinya, kan?” pancing Jin Eon.
Pria itu mulai gugup… Tanpa basa
basi, Jin Eon melihat laptop pria itu dan meminta password laptopnya. Pria itu
pun akhirnya mengaku bahwa dokumen yang dicari Jin Eon tidak ada padanya.
“Itu artinya, dokumen itu bukan
berasal dari sini? Itu dibawa dari tempat lain dan dibuat baru supaya terlihat
berasal dari Departemen Hukum?” tanya Jin Eon.
Pria itu pun mengiyakannya.
“Aku tahu siapa yang
memerintahkannya, jadi aku tidak akan bertanya. Jangan beritahu orang itu
karena aku akan berpura2 tidak tahu.” ucap Jin Eon.
“Pemalsuan laporan kematian, dua
kali tabrak lari, pembunuhan berencana, kita bicarakan itu setelah aku bisa
membuktikannya.” Ucap Hae Gang sambil menatap tajam Tae Seok.
“Kau mau melakukanya? Baiklah
kalau begitu, aku akan menunggu. Tunjukkan semua bakatmu, Pengacara Do.
Sekarang aku mengakui betapa aku merindukannya. Direktur Do yang berdarah
dingin. Kau sangat brutal di pengadilan.” Jawab Tae Seok.
Hae Gang mulai takut… takut pada
dirinya sendiri…
Bersambung ke part 2.............
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
selalu aku tunggu update sinopsisnya,, cepat ya updatenya hehe terimakasih