Sebelumnya...
Geum Bi yang lagi makan
bareng Hwi Chul dan Gang Hee di restoran bercerita kalau dirinya belajar
tentang sistem reproduksi di sekolah. Hwi Chul terkejut, ia bertanya Geum Bi
memangnya kelas berapa sampai mempelajari hal itu. Geum Bi pun dengan kesalnya
berkata bahwa dia sudah kelas tiga.
“Jadi bagaimana bayi bisa
terbentuk?” tanya Gang Hee.
“Aku melihat gambar
deskripsinya, tapi aku tidak yakin. Aneh sekali menurutku. Kupikir bayi akan
lahir hanya dengan pegangan tangan saja. Bagaimana ya aku bisa lahir?”
Pertanyaan Geum Bi membuat
Hwi Chul salah tingkah.
“Kenapa kau menanyakan itu?
Kau kan terlahir jelek.” Jawab Hwi Chul, membuat Geum Bi mendengus kesal.
“Akan kujelaskan padamu kalau
sudah sampai di rumah.” Ucap Gang Hee. Dan Geum Bi tersenyum.
“Kau akan tahu kalau kau
sudah dewasa nanti.” Jawab Hwi Chul.
“Kalau aku tidak bisa dewasa
bagaimana?” tanya Geum Bi.
“Anak pemarah biasanya akan
punya anak di usia muda, jadi kau jangan sampai seperti itu.” jawab Hwi Chul.
“Apa yang kau bicarakan!”
protes Geum Bi.
Hwi Chul pun langsung melirik
Gang Hee yang mulai kesal padanya.
Tanpa mereka sadari, Chi Soo
duduk tak jauh dari mereka. Chi Soo menatap tajam Hwi Chul.
Hwi Chul sedang di toko
perkakas saat Gil Ho menghubunginya. Ekspresi Hwi Chul berubah tegang saat
membaca nama Gil Ho di layar ponselnya. Ia menjawab ponsel Gil Ho dengan hati2,
namun entah kenapa ia langsung terbelalak saat menjawab panggilan Gil Ho.
Gil Ho sendiri sedang berada
di toko barang antic. Ia terkejut saat si pemilik toko berkata bahwa pajangan
antic yang dicurinya dari rumah Gang Hee ternyata palsu. Gil Ho pun mengumpat
kesal.
Gang Hee yang mau mengantar
Geum Bi ke sekolah berpapasan dengan Chi Soo di depan rumahnya. Hwi Chul panik
saat melihat Chi Soo yang berjalan ke arahnya. Hwi Chul marah dan mencengkram
Chi Soo ke dinding.
Chi Soo berkata, apa kau
pengecut? Dulu kau tidak begini…
“Sudah 15 tahun, bukankah itu
sudah cukup?” protes Hwi Chul.
“Kau tidak akan bisa pergi
dariku sampai kau mati. Kau tahu aku kan?” ucap Chi Soo.
“Aku tidak memiliki apapun
yang bisa kuberikan padamu.” Jawab Hwi Chul.
“Apa kau takut? Ada apa?
Bukankah kau bilang kau tidak peduli dengan hidupmu?” tanya Chi Soo.
“Benar, aku tidak peduli
dengan hidupku!” jawab Hwi Chul.
“Benarkah?” tanya Chi Soo, lalu
memelintir tangan Hwi Chul dan mendesak Hwi Chul ke dinding.
“Kudengar kau merencanakan
sesuatu dengan Gil Ho. Selesaikan semuanya dalam seminggu.” Suruh Chi Soo.
Chi Soo lantas menarik Hwi
Chul dan melempar Hwi Chul ke jalan. Hwi Chul tampak cemas. Chi Soo lantas
mengeluarkan sebuah ponsel dan menyuruh Hwi Chul memberikan ponsel itu ke Gil
Ho. Chi Soo kemudian beranjak pergi.
Lepas dari Chi Soo, giliran
Gil Ho yang marah2 ke Hwi Chul. Gil Ho marah karena Hwi Chul ternyata tidak
menukar pajangan antic Gang Hee dengan yang palsu. Hwi Chul diam saja dan
memberikan ponsel yang dikasih Chi Soo. Gil Ho langsung panik. Hwi Chul
menyuruh Gil Ho menjauh darinya untuk sementara waktu.
“Lalu kau?” tanya Gil Ho.
“Aku akan tetap waspada dan
mengawasi semuanya.” jawab Hwi Chul.
Gang Hee sedang memasak. Hwi
Chul duduk di sofa. Ia melipat kertas sambil memikirkan sesuatu. Hwi Chul
kemudian menoleh pada Gang Hee. Tak lama kemudian, Geum Bi datang dan duduk
disamping Hwi Chul. Geum Bi memainkan kertas yang dilipat oleh Hwi Chul tadi.
“Kau bisa menyimpannya kalau
kau suka.” Ucap Hwi Chul.
“Benarkah?” tanya Geum Bi
girang.
“Kuharap kau tahu kalau kita
tidak bisa tinggal di sini selamanya.” Jawab Hwi Chul.
“Aku tahu. Kita bisa tidur di
mobil. Kita juga punya tenda tahan air.” Ucap Geum Bi.
“Musim dingin akan segera
tiba. Kau tahu kita tidak bisa melakukannya.” Jawab Hwi Chul.
“Jadi? Apa ini tentang panti
asuhan lagi?” sewot Geum Bi.
“Bagaimana kalau aku mencari
bibimu?” tanya Hwi Chul.
“Lupakan itu!” jawab Geum Bi
lalu beranjak pergi.
Keesokan harinya, pagi2 buta,
Hwi Chul meninggalkan kediaman Gang Hee.
Gang Hee sendiri berdiri di
halaman sembari menatap sepedanya Jun Hee dengan tatapan sedih. Tak lama
kemudian, Geum Bi datang. Ia penasaran sepeda itu milik siapa, namun saat
menanyakannya pada Gang Hee, Gang Hee diam saja dengan wajah terluka.
Geum Bi lantas berlari ke
dalam dan masuk ke kamar Hwi Chul. Ia terkejut mendapati kamar Hwi Chul yang
kosong. Gang Hee kemudian menghampiri Geum Bi. Ia menatap iba pada gadis kecil
itu. Geum Bi sendiri terlihat sedih, ia tidak menyangka kalau Hwi Chul benar2
akan meninggalkannya. Geum Bi menatap sedih lipatan yang dibuat Hwi Chul
semalam.
Di kelas, Geum Bi sibuk
memainkan kodok lipat Hwi Chul. Jae Ha penasaran bagaimana Geum Bi melipatnya.
Geum Bi mengaku tidak tahu dan terus memainkan kodok lipat itu sampai jatuh ke
lantai.
Sil Ra tiba2 datang dan
menginjak kodok lipat Geum Bi dengan sengaja. Setelah menginjaknya, Sil Ra
meminta maaf dengan wajah senang dan mengaku tidak sengaja menginjaknya.
“Kau sengaja, kan?” tanya
Geum Bi.
“Kalau iya kenapa?” jawab Sil
Ra.
Geum Bi pun membalas Sil Ra
dengan menginjak kaki Sil Ra. Sil Ra menjerit kesakitan.
“Maaf, aku tidak melihat
kakimu.” Ucap Geum Bi.
Sekarang, kedua gadis ini
saling menatap tajam di kelas. Mereka duduk berhadapan. Rambut mereka acak2an.
Luka bekas cakaran tampak di wajah Geum Bi. Tak lama kemudian, ibu Sil Ra
datang dan langsung memarahi Geum Bi. Ia tidak terima Geum Bi melakukan itu
pada Sil Ra.
“Dia duluan yang menginjak
kodokku!” teriak Geum Bi.
“Kodok apa? Apa yang kau
bicarakan!” teriak ibu Sil Ra.
Min A pun menyuruh Nyonya Goo
tenang. Min A lantas menyuruh Geum Bi minta maaf pada Sil Ra. Geum Bi jelas
menolak karena dia tidak bersalah. Nyonya Goo pun makin kesal. Ia berkata kalau
Geum Bi adalah anak yang tidak bisa diatur. Geum Bi pun menatap tajam Nyonya
Goo.
“Beraninya kau menatapku
begitu.” protes Nyonya Goo.
“Dasar jelek.” Dengus Geum
Bi.
“APA???!” teriak Nyonya Goo.
Min A menghukum Geum Bi. Ia
memberikan pekerjaan rumah pada Geum Bi sebagai hukumannya. Min A juga berkata
akan menghubungi ayah Geum Bi nantinya. Geum Bi diam saja dengan wajah
tertunduk.
Sementara itu, Nyonya Goo
ingin tahu dimana Geum Bi tinggal. Sil Ra mengaku tidak tahu. Jae Ha kemudian
datang dan memberi salam pada Nyonya Goo. Jae Ha kemudian beranjak pergi, namun
wajahnya tampak sedikit kesal. Sil Ra dan ibunya kemudian saling berpandangan
setelah Jae Ha pergi. Sepertinya, mereka berniat mencari tahu alamat Geum Bi
dari Jae Ha.
Hwi Chul menyuruh temannya
mencari seseorang. Temannya itu meminta bayaran 500 dollar, namun Hwi Chul
mengaku akan membayar dengan cara lain. Teman Hwi Chul pun menyuruh Hwi Chul
berjudi, sehingga Hwi Chul bisa membayarnya dengan hasil kemenangan Hwi Chul.
Hwi Chul melirik 4 orang yang
sedang berjudi di belakangnya. Ia berpikir sejenak, kemudian bertanya adakah
cara yang lain. Temannya itu berkata, ada dan menanyakan apa Hwi Chul siap
dengan segala resikonya. Hwi Chul pun mengaku siap menerima resiko apapun asal
temannya bisa menemukan orang yang dicarinya.
Hwi Chul berlari ke bandara.
Ia teringat kata2 temannya bahwa orang yang dicari Hwi Chul bernama Kim Young
Ji. Young Ji bercerai 3 tahun yang lalu. Ia memiliki seorang anak perempuan
tapi tidak punya hubungan darah dengannya. Hwi Chul lalu menanyakan ibu kandung
anak itu. Teman Hwi Chul berkata kalau Hwi Chul harus membayar lebih untuk
mendapatkan informasi itu.
“Lalu dimana orang ini?”
tanya Hwi Chul.
“Dari jejak kartu kreditnya,
dia sudah meninggalkan negara ini. Dia sudah menjual rumahnya.” Jawab teman Hwi
Chul.
Hwi Chul memeriksa waktu
keberangkatan. Ia kemudian mengedarkan pandangannya dan akhirnya menemukan
sosok Kim Young Ji. Begitu melihat Young Ji, ia langsung mencegat Young Ji dan
menanyakan siapa ibu kandung Geum Bi. Young Ji membuka kacamatanya dan
tersenyum kesal.
“Aku sudah melakukan yang
terbaik.” Ucap Young Ji.
“Apa menelantarkan seorang
anak adalah hal terbaik yang bisa kau lakukan?” tanya Hwi Chul.
“Apa yang kau inginkan
dariku? Aku membesarkan anak orang lain selama ini.” jawab Young Ji.
“Kau mendapat bayaran untuk
melakukan itu! Dimana rasa tanggung jawabmu!” protes Hwi Chul.
“Apa kau sedang mengajariku?
Kaulah yang tidak sadar soal anakmu sampai sekarang.” ucap Young Ji.
“Dia memanggilmu bibi. Sejak
awal kau memang tidak berniat mengurusnya kan? Kau pikir kau sudah melakukan
yang terbaik? Kau tahu bagaimana kondisinya saat pertama kali kami bertemu? Apa
itu hal terbaik yang bisa kau lakukan? Jawab aku!” teriak Hwi Chul
“Benar, aku yang menyuruhnya
memanggilku bibi. Dan apa yang akan
terjadi padaku kalau ibunya muncul dan memintanya kembali?” tanya Young Ji.
“Bagaimana mungkin orang yang
sudah mati melakukan itu?” ucap Hwi Chul.
Young Ji pun menghela napas.
Seketika, Hwi Chul sadar kalau ibu kandung Geum Bi masih hidup. Young Ji kesal
dan berniat pergi, namun Hwi Chul menahannya. Hwi Chul masih tidak yakin kalau
Geum Bi anaknya.
“Bagaimana bisa kau tidak
mengenali anakmu sendiri?” ucap Young Ji heran.
“Dimana Joo Young?” tanya Hwi
Chul.
“Aku tidak tahu. Yang kutahu
dia terbang ke Spanyol 5 tahun lalu. Apa Geum Bi tidak menceritakan siapa
dirinya?” ucap Young Ji.
Young Ji kemudian beranjak
pergi. Sebelum pergi, ia meminta Hwi Chul tidak mencarinya lagi. Hwi Chul
berteriak kesal.
Nyonya Goo mendatangi rumah
lama Geum Bi. Ia memencet bel dan menggedor pintu dengan kasar. Tak lama
kemudian, pemilik baru rumah itu keluar. Dia seorang pria tua. Nyonya Goo
bertanya dengan kasar apa pria tua itu kakeknya Geum Bi. Pria tua mengeryit
heran, Geum Bi?
Nyonya Goo menemui Min A. Ia
ingin Geum Bi dikeluarkan dari sekolah karena Geum Bi seorang anak yang
terlantar. Min A tampak bingung menghadapi Nyonya Goo. Nyonya Goo mengancam
akan mengeluarkan Sil Ra dari sekolah jika Geum Bi tidak dikeluarkan dari
sekolah itu.
Min A pun langsung mencecar
Geum Bi dengan beberapa pertanyaan seperti kenapa ayah Geum Bi tidak bisa
dihubungi dan dimana Geum Bi tinggal. Geum Bi tampak bingung bagaimana
menjawabnya.
Min A menemui Gang Hee. Min A
berkata, jika seorang anak tidak memiliki keluarga maka mereka harus
mengurusnya dengan mengikuti peraturan yang ada. Gang Hee bertanya, apa ada
cara lain. Min A berkata, bahwa ia kasihan pada Geum Bi tapi peraturan tetaplah
peraturan.
Gang Hee pun menatap iba pada
Geum Bi. Geum Bi sendiri membalas tatapan Gang Hee dengan berpura2 tersenyum.
Geum Bi sadar bahwa ia akan dikirim ke panti asuhan.
Geum Bi melamun sendirian di
taman. Ingatannya melayang saat dia dan Hwi Chul terpaksa berteduh di dalam
tenda saat hujan deras. Geum Bi kemudian duduk di tangga taman, tempat dimana
ia dan Hwi Chul berdebat soal cara memasak ramen. Tiba2, Chi Soo datang dan
menatap iba pada Geum Bi.
Di kelas, Sil Ra lagi2
mengganggu Geum Bi. Geum Bi yang sedang tidak mood, menyuruh Sil Ra pergi. Tapi
Sil Ra malah menanyakan tentang Geum Bi yang akan dikirim ke panti asuhan.
Seluruh teman2 di kelas kaget, termasuk Jae Ha. Jae Ha mau membela Geum Bi tapi
ia langsung diam saat menatap wajah Sil Ra.
Di rumah, Gang Hee berusaha
menghubungi Hwi Chul. Namun Hwi Chul tidak bisa dihubungi. Geum Bi yang duduk
di ruang makan pun tampak kecewa. Gang Hee menenangkan Geum Bi. Ia berkata
tidak akan membiarkan Geum Bi dibawa ke panti asuhan.
Gang Hee mengantarkan Geum Bi
ke sekolah. Geum Bi turun dari mobil Gang Hee dengan wajah lesu. Gang Hee
menatap iba pada Geum Bi. Setelah Gang Hee pergi, Geum Bi pun membolos.
Hwi Chul sendiri ada di
kantor temannya yang ia suruh mencari Kim Young Ji. Temannay berkata, sudah
waktunya Hwi Chul melunasi pembayaran. Hwi Chul ingin tahu apa yang harus ia
lakukan.
“Apa kau tahu orang-orang
idiot yang menjual barang-barang palsu pada orang-orang tua? Seorang nenek
miskin memberi mereka 8.000 dolar. Pergi dan ambillah 5.000 dolar dari mereka. Aku
akan menganggapnya lunas dan memberimu sedikit uang jajan.” Suruh temannya itu.
Hwi Chul diam saja
mendengarkan suruhan temannya sambil membuat origami katak.
Min A masuk ke kelas, ia
terkejut karena Geum Bi lagi2 membolos selama 3 hari berturut2. Jae Ha tampak
khawatir memikirkan Geum Bi.
Hwi Chul bersiap melakukan
sesuatu yang diperintahkan temannya.
Chi Soo mengikuti Geum Bi
diam2. Geum Bi terus berjalan, hingga langkahnya berhenti di depan sungai. Chi
Soo menghampiri Geum Bi. Geum Bi pun mengancam akan berteriak kalau Chi Soo berani
mengganggunya.
“Apa kau merindukan ayahmu?”
tanya Chi Soo.
“Kau mau berbohong dan bilang
kau temannya?” selidik Geum Bi.
“Kami berteman dulu. Sekarang
tidak lagi.” Jawab Chi Soo.
“Siapa kau?” tanya Geum Bi.
“Saat kau melihat ayahmu, bilang
padanya kalau dia tidak akan bisa lari.” Jawab Chi Soo.
Chi Soo kemudian beranjak
pergi, namun Geum Bi menghentikan langkahnya dengan mengatakan kalau itu omong
kosong.
“Sekali teman, tetap teman. Bagaimana
bisa kau berhenti berteman?” tanya Geum Bi.
Chi Soo pun berbalik dan
mendekati Geum Bi dengan seringai di matanya. Geum Bi yang mulai takut
melangkah mundur.
Hwi Chul mendatangi sebuah
kantor, ia bersiap menghajar orang2 yang ada di sana.
Chi Soo membelikan Geum Bi es
krim. Chi Soo kemudian bertanya apa Geum Bi berpikir kalau dia orang jahat.
Geum Bi diam saja sambil menatap tak suka pada Chi Soo.
“Ya, memang. Aku memang orang
jahat. Tapi ayahmu lebih parah dari aku. Aku kenal dia.. sejak kami seusia
mereka.” Ucap Chi Soo sambil menatap dua anak SMA yang lewat di depannya.
“Dia selalu berbohong
sepanjang waktu.. Dia menipu orang lain dan menipu dirinya sendiri. Dia bahkan
lupa kalau dia sudah menipu orang lain. Dia menghancurkan hidup seseorang dan
dia bahkan tidak ingat pernah melakukannya. Kau akan sama sepertinya kalau kau tetap
tinggal dengannya. Apa itu maumu?” ucap Chi Soo.
Geum Bi marah dan membuang es
krimnya.
“Kau salah!” ucap Geum Bi.
“Dia selalu mengatakan, kalau
dia tidak peduli dengan hidupnya. Apa seseorang seperti dia.. akan mengurusmu?”
ucap Chi Soo.
Geum Bi yang kesal akhirnya
pergi meninggalkan Chi Soo. Chi Soo menatap kepergian Geum Bi dengan tatapan
kasihan.
Hwi Chul sedang dipukuli oleh
para gangster yang berada di kantor itu. Saat dipukuli, ingatan Hwi Chul
melayang pada kata2 Young Ji tentang Hwi Chul yang tidak ada saat Geum Bi
tumbuh besar. Ia juga ingat kata2 Geum Bi tentang Geum Bi yang bersedia ke
panti asuhan.
Para gangster itu masih mau
memukuli Hwi Chul. Namun mereka terdiam saat Hwi Chul menunjukkan rekaman
tentang mereka yang memukuli Hwi Chul. Para gangster itu marah dan
menghancurkan ponsel Hwi Chul. Hwi Chul berkata, sudah terlambat karena ia
sudah mengirimkan rekaman itu.
“Aku bisa lihat kau membawa
senjata. Kau akan ditahan karena tindak kriminal. Pidana atau perdata? Terserah
kau. Aku akan layani apapun yang kau mau. Kau sangat bodoh dalam hal semacam
ini.” ucap Hwi Chul.
Gang Hee masih memperjuangkan
Geum Bi, namun ia tak bisa mengadopsi Geum Bi karena dirinya yang belum
menikah.
Di kamarnya, Geum Bi sedang
mengemasi seluruh pakaiannya. Ia pasrah karena akan dikirim ke panti asuhan.
Gang Hee masih berusaha
menghubungi Hwi Chul, tapi Hwi Chul masih sulit dihubungi. Gang Hee pun marah
dan meninggalkan pesan pada Hwi Chul.
“Geum Bi hampir dikirim ke
panti asuhan. Di mana kau? Ayah macam apa kau ini? Telpon segera setelah kau
mendengar pesan ini.” ucap Gang Hee.
Tak lama kemudian, Geum Bi
datang. Ia berkata, meskipun ayahnya datang ia akan tetap ke panti asuhan.
“Aku sudah coba tinggal
dengannya dan kupikir kami tidak cocok.” Ucap Geum Bi.
Gang Hee pun menyuruh Geum Bi
makan.
“Sendoknya terlalu berat. Aku
suka karena ini berat. Saat aku tinggal dengan bibiku, aku hanya makan nasi
instan. Kami makan dengan peralatan plastic agar tidak perlu repot mencuci
piring. Kalau ada nasi tersisa, kau harus mengorek sampai ke dasar mangkuk. Kalau
kau mengorek mangkuk plastic dengan sendok plastik, sendoknya jadi semakin
ringan dan semakin susah dipakai untuk menyendok nasi. Aneh saja karena
sepertinya nasinya akan terbang.” Ucap Geum Bi.
“Kau hanya makan nasi instan?”
tanya Gang Hee iba.
Geum Bi lalu memukul mangkuk
nasinya dengan sendok.
“Aku suka suara ini. Berat
dan hangat.” Ucap Geum Bi.
“Geum Bi-ya. Kau bisa datang kapanpun kau mau, anggap saja
ini rumahmu. Saat kau bilang kau ingin datang mengunjungiku, aku akan menunggu
dengan mangkok dan sendok yang paling berat, oke?” jawab Gang Hee.
Geum Bi mulai dibawa ke panti
asuhan. Ia dijemput oleh dinas social. Gang Hee melepaskan Geum Bi dengan mata
berkaca2. Geum Bi berusaha kuat menahan agar air matanya tidak keluar.
Tepat setelah Geum Bi dibawa
pergi, Hwi Chul datang dan mengejar Geum Bi. Gang Hee menampar Hwi Chul. Hwi
Chul terkejut. Gang Hee pun berteriak, menyuruh Hwi Chul membawa Geum Bi
pulang.
Hwi Chul tersadar dan
langsung berlari mengejar mobil yang membawa Geum Bi. Polisi lalu lintas yang
melihat Hwi Chul, ikut mengejar Hwi Chul. Di mobil, tangis Geum Bi pecah. Hwi
Chul terus mengejar Geum Bi, sampai dia jatuh terguling di jalanan. Tapi Hwi
Chul tidak peduli. Ia terus dan terus berlari mengejar mobil yang membawa Geum
Bi. Sampai akhirnya, mobil yang membawa Geum Bi berhenti di lampu merah.
Tangis Geum Bi pecah begitu
melihat Hwi Chul. Geum Bi lantas turun dari mobil.
“Dari mana kau? Kenapa lama
sekali baru kembali?” protes Geum Bi sambil memukul2 lengan Hwi Chul.
Geum Bi kemudian menendang
Hwi Chul hingga Hwi Chul terjatuh karena kesakitan. Geum Bi terkejut dan panic.
“Ada apa? Apa kau sekarat
lagi? Jangan mati. Ahjusshi.” Rengek Geum Bi.
Ingatan Hwi Chul seketika
melayang pada kata2 Young Ji.
“Bagaimana bisa kau tidak
mengenali anakmu sendiri?” ucap Young Ji.
Hwi Chul tersadar, ia pun
langsung memegang wajah Geum Bi.
Bersambung……………..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...
0 Comments:
Post a Comment