Skip to main content

Defendant Ep 10 Part 1

Sebelumnya...

Jung Woo yang duduk tenang di dalam bus melihat jari-jarinya yang terluka. Ia yakin, kalau Min Ho pasti ingin bertemu dengannya lagi. Sementara itu, Min Ho masuk ke sel isolasi dan menemukan tulisan namanya  dinding yang ditulis Jung Woo pakai darah. Min Ho langsung berteriak, bawa dia kembali sekarang!

Petugas Moon yang mendampingi Jung Woo mendapat perintah kembali ke Woljeong. Ia pun langsung menyuruh supir putar balik ke Woljeong.Dalam perjalanan kembali, Jung Woo menggumamkan nama Ha Yeon.

Setibanya di Woljeong, Kepala Penjara dengan senyum ramah memberitahu Jung Woo kalau ada yang salah dengan sistem keamanan mereka. Kepala Penjara lalu memerintahkan petugas membawa Jung Woo ke atap. Di sana, Min Ho sudah menunggunya. Mereka dipisahkan oleh pagar kawat.


ā€œCha Min Ho.ā€ Panggil Jung Woo.

Dan Min Ho pun langsung berlutut.

ā€œKau adalah satu2nya orang yang tahu kalau aku adalah Cha Min Ho. Kumohon padamu. Kumohon berpura-pura lah tidak tahu apa-apa. Kalau kau menjaga rahasiaku, aku akanā€¦ melakukan apapun yang kau mau. Kumohon. Selamatkan aku. Kumohon padamu.ā€ Ucap Min Ho.

Min Ho lalu mendongakkan wajahnya dan memandangi Jung Woo sambil tertawa, apa kau tertipu?

Jung Woo pun balas tertawa, dasar bajingan sintingā€¦

Min Ho kemudian berdiri. Dan Jung Woo langsung bertanya, kenapa Min Ho melakukan itu padanya. Min Ho pun balik bertanya, apa buruknya kalau ia hidup sebagai Seon Ho. Apa ruginya bagi Jung Woo, kalau ia hidup sebagai Seon Ho.

ā€œKau sungguh-sungguh menanyakan itu?ā€ tanya Jung Woo heran.

ā€œSeperti orang lain, kau harusnya melupakan masalah ini dan nikmati saja keuntungannya. Kau memperjuangkan ini sendirian, kau kira akan ada bedanya? Kaulah yang menyebabkan masalah bagi Yoon Ji Soo dan Park Ha Yeon.ā€ Jawab Min Ho.

Jung Woo pun marah, ia bersumpah akan membunuh Min Ho. Tapi Min Ho hanya menganggap itu sebagai gertakan karena Min Ho tahu Jung Woo menahan diri selama ini karena ingin pindah rutan tanpa sepengetahuannya.

ā€œKarena anakmu.ā€ Ucap Min Ho.

Jung Woo pun hanya bisa menggeram.

ā€œDan aku juga tidak akan membunuhmu. Ayo kita berlomba. Lomba untuk menemukan putrimu. Jaksa Park, akan lebih sakit bagimu melihat anakmu mati ataukah melihat anakmu menyaksikan kematianmu? Akan kulakukan apapun yang membuatmu paling menderita.ā€ Ucap Min Ho.

Jung Woo pun emosi. Ia memukul pintu kawat sambil berteriak,
Dasar kau bajingan sinting!  Cha Min Ho! Cha Min Ho! Cha Min Ho! Keluar! Keluar! Sialan kau. Hei, Cha Min Ho. Akan kubunuh kau!

Kepala Sipir pun datang begitu mendengar keributan Jung Woo. Ia memerintahkan petugas memasukkan Jung Woo kembali ke sel. Jung Woo pun langsung diseret petugas. Sambil diseret petugas, Jung Woo terus meneriakkan nama Min Ho. 


Setelah Jung Woo pergi, Kepala Sipir pun membukakan pintu kawat.

ā€œPresdir, Apa kau baik-baik saja?ā€ tanya Kepala Sipir.

Min Ho mengangguk senang.

ā€œOh, danā€¦ kau kedatangan tamu.ā€ Ucap Kepala Sipir.


Dalam perjalanan menuju sel, Jung Woo berpikir tentang Ha Yeon yang tidak ada bersama Min Ho. Ia pun yakin kalau Ha Yeon bersama Sung Gyu, karena itulah ia harus segera keluar dari penjara.


Di dalam sel, Wooruk dan Moongchi sedang bermain mahjong. Sementara Bangjang menuliskan surat yang didiktekan Milyang.

ā€œJung Jae Yoon, Jung Jae Min. Apa kalian belajar dengan baik? Ayah sedang ada di pantai di selatan Perancis di mana kau bisa melihat Pelabuhan Marseille.ā€ 

Moongchi langsung nyeletuk, Apa kau sudah pernah ke tempat yang namanya Marseille ini?

ā€œTidak. Aku hanya pernah baca di buku.ā€ Jawab Milyang.

ā€œBagaimana bisa kau menipu dan mengatakan pada mereka kau sedang berlayar? Cap pos-nya akan bertuliskan Woljeong.ā€ Ucap Wooruk.

ā€œIstriku yang akan membacakannya untuk mereka. Setelah keluar dari sini, kupastikan aku akan membeli sebuah kapal sungguhan.ā€ Jawab Bangjang.

ā€œKau tidak akan pernah keluar dari sini.ā€ Ucap Wooruk, lalu berseru Skakmat!


Dan Bangjang pun langsung mengacak2 bidak Wooruk. Moongchi tersenyum senang dan mengacungkan jempolnya pada Bangjang. Tak lama, Jung Woo datang.

ā€œAku sudah dengar soal kesalahannya. Kau kembali ke sini lagi?ā€ tanya Bangjang.


Jung Woo mengangguk. Milyang langsung mendekati Jung Woo.
ā€œBagaimana caranya kau bisa kembali? Senang sekali melihatmu kembali ke sini.ā€ Ucap Milyang.

ā€œDi sini sudah sangat sempit. Sekarang semakin sempit lagi. Saat satu orang keluar, yang lainnya pasti akan masuk. Penjara ini tidak punya yang namanya istirahat.ā€ Jawab Moongchi.

ā€œSudah tertulis di wajahnya kalau dia tidak akan pernah keluar dari sini. Aku iri padanya.ā€ Ucap Wooruk.

Cheol Sik keluar dari toilet. Ia pun terkejut melihat Jung Woo. Begitu pula Jung Woo yang kaget melihat Cheol Sik di selnya. Cheol Sik pun langsung mendekati Jung Woo.

ā€œKenapa kau masih di sini?ā€ tanya Cheol Sik.

ā€œOh, Tahanan 777 sepertinya dipindahkan ke ruangan tunggal. Tidak masuk akal kalau ada orang kaya yang mau tinggal di sel macam ini.ā€ ucap Bangjang.

ā€œPria kaya pergi dan pria miskin datang.ā€ jawab Wooruk.

Moongchi tertawa geli. Sementara Cheol Sik marah. Ia mau menghajar Wooruk, tapi Moongchi ikut maju membuat nyalinya ciut. Bangjang pun melerai mereka.


Saat waktu olahraga, Cheol Sik mendekati Jung Woo. Ia ingin tahu apa yang terjadi hingga Jung Woo dibawa kembali ke Woljeong. Jung Woo pun memberitahu Cheol Sik kalau Min Ho sudah tau ingatannya pulih.

ā€œJadi apa yang akan terjadi sekarang? Kau tidak bisa keluar dari sini. Tamatlah, begitu?ā€ tanya Cheol Sik.

ā€œAku akan mencari cara untuk keluar.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œAku juga akan cari cara.ā€ Ucap Cheol Sik, lalu beranjak pergi.


Tamu Min Ho ternyata ayahnya sendiri. Sang ayah datang bersama jaksa kenalannya. CEO Cha sangat marah pada Min Ho. Min Ho hanya bisa meminta maaf karena sudah melakukan kesalahan.

ā€œBagaimana kau bisa dengan mudahnya menyebut ini kesalahan!ā€ sewot CEO Cha.

CEO Cha lalu menyuruh jaksa bicara pada Min Ho.

ā€œPresdir Cha, kau harus pergi ke kantor kejaksaan sekarang.ā€ ucap jaksa.

ā€œAku sudah melakukan investigasi soal ini.ā€ jawab Min Ho.

ā€œBukan tentang kasus ini. Mereka sudah menemukan sebuah dokumen perusahaan yang kau buat 3 tahun lalu.ā€ ucap jaksa.

Min Ho bingung, maksudmu?

ā€œKau akan diperiksa untuk tuduhan penipuan, membuat pendanaan palsu, menyuap dan menghindari pajak.ā€ Jawab jaksa.

Min Ho terkejut. CEO Cha marah. Min Ho lagi2 hanya bisa minta maaf.


ā€œKami sudah bicara pada kejaksaan agar investigasinya berjalan tanpa diketahui oleh media. Kau tidak perlu mencemaskan soal ini. Kau hanya akan diperiksa selama beberapa hari saja.ā€ Ucap jaksa.

CEO Cha dan jaksa lalu beranjak pergi. Setelah ayahnya dan jaksa itu pergi, Min Ho pun tersenyum tidak percaya Seon Ho melakukan semua itu.

Di ruangannya, Joon Hyuk sedang melihat rekaman CCTV di sekitar telepon umum tempat Ha Yeon menelponnya. Dalam rekaman CCTV itu, terlihat Ha Yeon yang berjalan bersama Sung Gyu.

ā€œApa kau Ha Yeon? Kalau Ha Yeon masih hidupā€¦  Kalau selama ini dia hidupā€¦ā€ gumam Joon Hyuk, lalu melihat berkas saat Jung Woo memindahkan koper yang diduga berisi jasad Ha Yeon dari rumah ke mobil.

ā€œJung Woo, kau tahu soal ini. Kau tahu Ha Yeon masih hidup. Lalu kenapa kau bisa tertangkap? Apa yang sebenarnya terjadi padamu hari itu?ā€ tanya Joon Hyuk.


Di toilet, sambil memoleskan lipstick ke bibirnya, Eun Hye mengingat pertemuannya dengan Min Ho.

ā€œAku benar-benar sangat menyesali semua ini. Terima kasih untuk kerja kerasmu.ā€ Ucap Min Ho.

Eun Hye lantas meminta bantuan Min Kyung. Tapi Min Kyung menolak karena apa yang diminta Eun Hye itu melanggar hukum.

ā€œKarena itulah aku minta tolong padamu. Aku tidak punya orang lain yang bisa membantuku, selain dirimu. Dengan melakukan ini kau mungkin saja akan menyelamatkan seseorang. Kita kan bisa tahu dari mana saja dia mengakses internetnya. Apapun yang bisa membuatku tahu di mana posisinya. Kumohon, Min Kyung-ah.ā€ Pinta Eun Hye, sambil menyodorkan catatan kecil.

Min Kyung pun terpaksa mengambil catatan kecil itu. Yes!


Min Ho sudah tiba di gedung kejaksaan bersama jaksa yang tadi. Saat naik lift, ia membatinā€¦

ā€œSialan kau, Park Jung Woo. Padahal aku baru saja mulai bersenang-senang dengan dia.ā€


Min  Ho lalu bertanya berapa lama investigasinya akan berlangsung. Jaksa berkata, Min Ho akan berada di kejaksaan selama 3 hari.

ā€œApa semuanya akan baik-baik saja?ā€ tanya Min Ho.

ā€œIni bukan masalah besar. Tenang saja.ā€ Jawab jaksa.

Jaksa Yeo membawa Min Ho ke ruang interogasi. Di sana, dua junior Jaksa Yeo sudah menunggu. Jaksa Yeo menyuruh Min Ho duduk, tapi Min Ho menolak dengan alasan punggungnya sakit karena terlalu banyak duduk. Jaksa Yeo lalu menyuruh juniornya memenangkan kasus Min Ho dengan cepat. Ia mengimingi dua juniornya itu dengan naik jabatan.

Di ruangannya, Kepala Sipir sedang membaca artikel tentang kematian Min Ho. Ia lalu ingat saat masuk ke sel isolasi Jung Woo, ia melihat ada tulisan nama ā€˜Cha Min Hoā€™ di dinding. Kepala Sipir pun mulai mencium sesuatu yang busuk.

Di sel, Jung Woo mengingat kata2 Min Ho tadi soal mana yang lebih sakit, melihat putrinya mati atau putrinya melihatnya mati. Tak lama, Cheol Sik mendekati Jung Woo dan berbisik kalau ia sudah menemukan jalan keluar.

ā€œApa kau menemukan jalan keluar?ā€ celetuk Moongchi yang mendengar bisikan Cheol Sik itu.

ā€œSekarang cuacanya sangat dingin. Mau ke mana kau? Keluarlah kalau  musim semi tiba.ā€ Ucap Bangjang.

ā€œSeorang tahanan di gedung 24 dihukum selama 3 tahun. Tapi hukumannya jadi 5 tahun karena dia mencoba melarikan diri.ā€ Jawab Milyang.

ā€œBenar, aku ingat dia. Dots. Dia harusnya dipenjara selama 3 tahun di sini, tapi hukumannya ditambah 2 tahun karena itu.ā€ ucap Bangjang.

ā€œSialan. Kalau aku bisa keluar sekali saja, aku tidak peduli harus dihukum dengan tambahan 3 atau 5 tahun.ā€ Jawab Moongchi.

Bangjang senyum2 saja melihat Moongchi, membuat Moongchi makin sewot.


Moongchi lalu kembali bertanya pada Cheol Sik, bagaimana caranya?

ā€œAku sudah memperhitungkan ini. Ada 7 pintu keluar yang harus dilewati.ā€ Jawab Cheol Sik.

ā€œKedengarannya seperti hal yang mudah saja.ā€ Ucap Wooruk.

ā€œHei, bodoh!ā€ rutuk Cheol Sik.

ā€œBisakah kau membuka satu pintu saja?ā€ tanya Moongchi.

Wooruk langsung diam. Dan Moongchi langsung kecewa.

ā€œKukira tadi kau menemukan sesuatu yang sensasional.ā€ Ucap Moongchi.


Sedangkan Jung Woo, ia berpikir tentang 7 pintu yang harus ia lalui untuk bisa keluar dari penjara itu. Tak lama, Moongchi mendekati Jung Woo.

ā€œTahanan 3866. Kau kan yang pintar di sini. Carilah cara untuk keluar.ā€ Pinta Moongchi.

ā€œAyolah. Kau kan sebentar lagi keluar. Berhentilah mencampuri urusan orang dewasa.ā€ Jawab Cheol Sik.
ā€œOrang dewasa?ā€ tanya Moongchi.

ā€œDihukum mati, dihukum seumur hidup.ā€ jawab Cheol Sik sambil menunjuk Jung Woo dan dirinya sendiri.

ā€œAku juga punya alasan kenapa aku harus segera keluar dari sini.ā€ Ucap Moongchi.

ā€œDasar bodoh.ā€ Maki Cheol Sik.

ā€œKaulah yang bodoh.ā€ Balas Moongchi.

ā€œKau tolol.ā€ Ucap Cheol Sik.

ā€œLihat saja kepalamu yang besar itu.ā€ jawab Moongchi.

ā€œKau juga, sampah.ā€ Ucap Cheol Sik.

ā€œDasar kepala besar.ā€ Jawab Moongchi.


ā€œKalau aku berhasil melewati 7 pintu, aku bisa keluar dari sini?ā€ gumam Jung Woo.

Tak lama kemudian, Kepala Sipir membuka pintu sel dan mengajak Jung Woo bicara.


Kepala Sipir membawa Jung Woo ke tengah lapangan. Kepala Sipir sedikit berbasa basi dengan mengatakan cuaca yang sangat dingin malam itu. Jung Woo yang enggan beramah tamah dengan Kepala Sipir, bertanya apa yang mau dibicarakan Kepala Sipir padanya.

ā€œAku ingat saat pertama kali kau datang ke sini. Presdir Cha memintaku untuk mengawasimu. Dari yang kupelajari selama ini, kalian berdua pasti punya sejarah.ā€ Jawab Kepala Sipir.

ā€œAku menyelidiki kasus kematian adiknya. Kami punya takdir dan hubungan yang sangat buruk.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œAku sudah menduganya. Awalnya kukira ini karena adiknya. Tapi aku punya firasat ada sesuatu yang lain di balik semua ini. Bisa kau beritahu aku apa itu?ā€ pinta Kepala Sipir.

ā€œYang kutahu hanya itu saja.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œAku tahu bukan hanya itu yang kau tahu. Yang kudengar, ini juga ada hubungannya dengan anakmu. Sepertinya namanya Park Ha Yeon.ā€ Ucap Kepala Sipir.

Jung Woo pun langsung tegang.

ā€œJangan cemas. Aku ini adalah pria yang cerdas. Kau tidak mau memberitahuku?ā€ ucap Kepala Sipir.

Jung Woo diam saja. Karena Jung Woo tetap bungkam, Kepala Sipir pun mengangkat tangannya. Daaanā€¦ dua pengawas yang berdiri di menara, langsung mengarahkan tembakan pada Jung Woo. Jung Woo pun terkejut. Kepala Sipir pun lagi2 memberikan kode dengan tangannya dan kedua pengawas itu langsung menurunkan senjata mereka.

ā€œAku adalah Tuan di sini. Tidak ada yang peduli jika kau mati. Aku bisa membuat kau seolah mati karena mencoba melarikan diri. Presdir Cha akan kembali dalam beberapa hari. Akan kuberi kau waktu untuk berpikir sampai hari itu. Mungkin saja kau bisa memberikan aku sesuatu yang lebih besar daripada Presdir Cha.ā€ Ucap Kepala Sipir.

Kepala Sipir kemudian tertawa, lalu menepuk2 bahu Jung Woo dan beranjak pergi. Setelah Kepala Sipir pergi, Jung Woo pun bergumam soal Min Ho yang akan kembali setelah beberapa hari.

Cheol Sik sedang menyiapkan kasurnya disebelah Jung Woo. Melihat itu, Bangjang pun menyuruh Wooruk dan Moongchi untuk menunjukkan pada Cheol Sik dimana seharusnya Cheol Sik tidur. Wooruk dan Moongchi pun langsung menghampiri Cheol Sik.

ā€œHei, anak baru!  Berani sekali kau berpikir kau bisa tidur di ruangan yang sama dengan kami, di hari pertamamu?ā€ ucap Wooruk.

ā€œSiapa yang kalian panggil anak baru? Aku sudah lumayan lama di sini.ā€ Protes Cheol Sik.


ā€œKalau kau anak baru, walaupun kau seorang presiden, kau harus tidur di kamar mandi.ā€ Jawab Wooruk.

ā€œBenar. Kami tidak peduli walaupun kau adalah kakeknya presiden.ā€ Ucap Moongchi.

ā€œAku berada di sel lain sebelum dipindahkan ke sini.ā€ Jawab Cheol Sik.

ā€œBagaimanapun, ini adalah malam pertamamu di sini.ā€ Ucap Wooruk.

ā€œIkan Batu.ā€ Panggil Cheol Sik.

Wooruk langsung menyahut, Ya?

ā€œAku akan pergi.ā€ Jawab Cheol Sik, lalu pergi ke kamar mandi dengan wajah kesal. Tapi baru membuka pintu kamar mandi, ia kembali menatap Bangjang cs dan meminta bantalnya dengan wajah kesal. Moongchi pun mengendikkan kedua bahunya sambil tertawa jahil. Milyang menyodorkan tisu toilet. Wooruk dan Moongchi pun makin tertawa.


Cheol Sik pun tak punya pilihan lain selain tidur di toilet. Ia tidur dengan hidung yang disumbat tisu toilet danā€™menggunakan seragamnya sebagai selimut.


Semua sudah tidur. Jung Woo tampak gelisah dalam tidurnya. Tak lama, Jung Woo pun terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya.

Keesokan harinya Joon Hyuk mengunjungi Jung Woo. Joon Hyuk membuat alasan kalau sebenarnya ia sudah berniat mengunjungi Jung Woo saat mendengar Jung Woo menyerah untuk banding. Jung Woo mengerti.

ā€œJung Woo-ya, Kenapa kau menyerah untuk banding terakhir?ā€ tanya Joon Hyuk.

ā€œAku sudah membuat pengakuan. Tidak masuk akal kalau aku malah naik banding. Apalagi harus bertemu denganmu di persidangan.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œKau benar. Kalaupun kau naik banding, tidak banyak yang akan berubah.ā€ Ucap Joon Hyuk.

ā€œAku tahu.ā€ jawab Jung Woo.

ā€œOmong-omong pencariannya sudah dihentikan.ā€ Ucap Joon Hyuk.

ā€œAku mengerti.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œMaaf aku tidak bisa menemukan Ha Yeon.ā€ Ucap Joon Hyuk.

ā€œTidak masalah. Satu-satunya cara adalah mengembalikan semua ingatanku.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œIngatanmu masih belum kembali sepenuhnya?ā€ tanya Joon Hyuk.

ā€œYa.ā€ jawab Jung Woo.

ā€œJung Woo-ya,kenapa kau tidak memberitahuku kalau Ha Yeon masih hidup?ā€ batin Joon Hyuk.

ā€œJoon Hyuk-ah, kau tahu kan kalau Ha Yeon masih hidup?ā€ batin Jung Woo.

Di ruang kesehatan, dokter sedang mengobati luka Jung Woo. Dokter paham, kalau Jung Woo tidak akan memberitahunya kalau ia tanya apa yang terjadi. Dokter lalu mengaku senang karena bisa melihat Jung Woo lagi.

ā€œTerima kasih. Tapi kau kelihatannya terlalu perhatian padaku.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œItu karena kau adalah pasienku.ā€ Jawab dokter.

ā€œApa kau tahu aku ini sudah membunuh istri dan anakku?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œYa. Seorang dokter tidak boleh memihak. Aku berharap kau bisa membuka  diri padaku.ā€ Jawab dokter.

Jung Woo lalu melihat dua lisensi dokter yang terpajang di dinding. Lisensi psiakiater dan lisensi ahli paru2. Jung Woo pun memuji kepintaran dokter yang memiliki dua lisensi.

ā€œKebetulan saja aku punya dua. Aku tidak begitu pandai, kok.ā€ Jawab dokter merendah.

Jung Woo pun mulai memikirkan sesuatuā€¦

Polisi mendatangi kediaman Seon Ho untuk menanyakan soal Jennifer pada Yeon Hee. Yeon Hee berkata, kalau Jennifer adalah teman semasa kuliahnya.

ā€œKeluarganya di Amerika melaporkan dia hilang karena tidak ada catatan dia sudah meninggalkan Korea dan mereka kehilangan kontak dengannya.ā€ Jawab polisi.

ā€œDia makan malam dengan kami suatu malam dan langsung pergi setelahnya.ā€ Ucap Yeon Hee.

ā€œAku tidak percaya dia hilang. Apa ada hal lain yang kau ingat?ā€ tanya polisi.

ā€œAku tidak tahu. Itu adalah terakhir kali aku melihatnya.ā€ Jawab Yeon Hee.

ā€œApa suamimu dekat dengannya?ā€ tanya polisi.

Yeon Hee pun terkejut, Apa?

ā€œDia meninggalkan hotel bersama suamimu.ā€ Jawab polisi.

ā€œDia juga berteman dekat dengan suamiku. Kudengar suamiku yang mengantarnya. Jennifer butuh seseorang untuk mengantarnya berkeliling.ā€ Ucap Yeon Hee.

ā€œKe mana mereka pergi saat itu?ā€ tanya polisi.

ā€œApa kau mencurigai suamiku?ā€ tanya Yeon Hee.

ā€œBukan, bukan begitu. Karena waktu kejadiannya tepat setelah dia bertemu suamimu, kemudian keberadaan Jennifer Lee tidak diketahui. Aku hanya bertanya saja untuk memastikan. Apa ada sesuatu yang kau tahu?ā€ polisi menjelaskan.

ā€œAku tidak yakin.ā€ Jawab Yeon Hee tegang.


Min Ho menjalani investigasi dengan ogah-ogahan. Dua jaksa mempertanyakan rekening yang Seon Ho buat dengan meminjam nama orang lain. Min Ho mengaku tidak tahu menahu soal itu. Ia lalu mengeluhkan ruang interogasi yang sangat dingin.

Tak lama, Jaksa Yeo masuk bersama Yeon Hee. Jaksa Yeo meminta waktu istirahat. Dua jaksa itu pun langsung keluar bersama Jaksa Yeo.

ā€œDi mana Jennifer?ā€ tanya Yeon Hee sambil menatap tajam Min Ho.

ā€œApa kau gila?ā€ ucap Min Ho panic karena Yeon Hee menanyakan pertanyaan itu.

ā€œPolisi datang ke rumah kita.ā€ jawab Yeon Hee.

ā€œApa yang kau katakan pada mereka?ā€ tanya Min Ho.

ā€œKau tidak perlu cemas.ā€ Jawab Yeon Hee.

ā€œBaguslah. Bagaimana kabar Eun Soo? Katakan padanya aku sedang ada dalam perjalanan bisnis.ā€ Ucap Min Ho.

Yeon Hee diam saja dan melihat berkas dimeja tentang catatan rekening bank dengan nama pinjaman milik Seon Ho. Min Ho pun langsung berkata, kalau ia akan segera keluar.

ā€œApa kau mempercayai ayahmu?ā€ tanya Yeon Hee.

ā€œApa maksudnya itu?ā€ tanya Min Ho balik.

ā€œApa mungkin selama ini ayahmu tidak tahu soal dokumen perusahaannya Seon Ho?ā€ jawab Yeon Hee.

ā€œSemuanya akan berakhir saat investigasinya selesai.ā€ Ucap Min Ho.

ā€œKau akan segera tahu orang macam apa ayahmu itu.ā€ jawab Yeon Hee, membuat Min Ho langsung menatapnya dengan heran.


Sung Gyu berjalan menuju penginapannya. Tepat saat itu, Seok datang dengan orang2nya. Untung saja, Sung Gyu melihat mereka duluan jadi Sung Gyu bisa meloloskan diri.


Sung Gyu lalu menghampiri Ha Yeon yang menunggu di depan kantor polisi. Ha Yeon batuk2. Melihat Ha Yeon batuk, Sung Gyu pun langsung mengencangkan syal Ha Yeon.

ā€œHa Yeon-ah, masuklah ke dalam, dan sebutkan pada mereka nama ayahmu.ā€ suruh Sung Gyu.

ā€œPaman, aku tidak mau pergi.ā€ Jawab Ha Yeon.

Tapi Sung Gyu tetap memaksa Ha Yeon pergi sembari menahan tangisnya. Ha Yeon pun berjalan masuk menuju kantor polisi dengan wajah sedih. Sung Gyu kemudian berjalan pergi, tapi tiba2 Ha Yeon kembali dan menggenggam tangannya.

ā€œPaman, aku takut.ā€ Ucap Ha Yeon, lalu batuk lagi.

ā€œHa Yeon-ah, kenapa lagi?ā€ tanya Sung Gyu.

ā€œAku takut pada polisi.ā€ Jawab Ha Yeon.

ā€œPolisi itu tidak menakutkan.ā€ Ucap Sung Gyu.

ā€œMereka kan mengambil ayah.ā€ jawab Ha Yeon sedih.


Sung Gyu pun langsung memeluk erat Ha Yeon.

Di sel, Bangjang cs sibuk ngemil dan baca majalah. Sementara di pojokan, Cheol Sik tidur dan Jung Woo tampak memikirkan sesuatu.Ia ingat saat menyandera Min Ho yang datang ke rutan dulu. Saat itu, Min Ho takut pada ujung pensil yang digunakan Jung Woo mengancam Min Ho.


Jung Woo lalu bangkit dan mengambil cermin yang disembunyikannya di balik selimut dan memikirkan sesuatu.

Saat diluar, Jung Woo mengasah pecahan kaca cerminnya di bangku sambil mengawasi sekelilingnya. Saat ada yang lewat, ia berhenti mengasah.


Apakah yang direncanakan Jung Woo sebenarnya?? Hmmā€¦ ini drama makin makin makin menarik.

Part yang aku suka disiniā€¦ Kebersamaan Dedek Ha Yeon dan Sung Gyuā€¦ sweet parah pas Sung Gyu ngeratin syalnya Dedek Ha Yeon...

Kalau scenenya Cheol Sik, gk usah ditanya dehā€¦ aku selalu ketawa lebar ngeliat scene nyaā€¦ suka lah bromance nya ama Ji Sungā€¦ tapi bromance nya yang paling cetar pas sama Joo Sang Wook di Fantasticā€¦

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...