Di malam hari, Min Ho pergi ke sebuah gudang. Di sana, ia menemui orang suruhannya dan menyuruh orang suruhannya mencari tau siapa yang mengirimkan fotonya bersama Seon Ho. Min Ho menyerahkan amplop yang dikirimkan padanya pada orang suruhannya.
Setelah
orang suruhannya pergi, Min Ho langsung memikirkan soal Jung Woo yang mengamuk
di tahanan tadi. Jung Woo berteriak2, memanggil Ji Soo.
“Park Jung Woo, apa dia benar2 tidak ingat padaku?”
gumam Min Ho, lalu tersenyum licik.
Di selnya,
Jung Woo duduk termenung memikirkan kehangatannya bersama keluarganya.
Flashback—Jung Woo, Ji Soo, Ha Yeon
dan ibunya Ji Soo sedang merayakan hari kelulusan Tae Soo dari akademi
kepolisian. Mereka berfoto bersama. Jung Woo dan Tae Soo terlihat sangat dekat.
Di lain hari, mereka mandi bersama di sauna. Tae Soo protes karena Jung Woo menggosok punggungnya terlalu keras. Jung Woo pun hanya berkomentar, jangan cengeng! Jadilah pria! Jung Woo lalu menyemprotkan air ke punggung Tae Soo. Tae Soo kemudian membalas dengan melakukan hal yang sama—flashback end.
Di lain hari, mereka mandi bersama di sauna. Tae Soo protes karena Jung Woo menggosok punggungnya terlalu keras. Jung Woo pun hanya berkomentar, jangan cengeng! Jadilah pria! Jung Woo lalu menyemprotkan air ke punggung Tae Soo. Tae Soo kemudian membalas dengan melakukan hal yang sama—flashback end.
Tiba2 saja,
terdengar teriakan Tae Soo. kapan kau akan selesai! Jung Woo pun langsung mendekati Tae Soo yang berdiri
di balik pintu penjara. Jung Woo meyakinkan Tae Soo, bukan dia yang membunuh
mereka. Kalau dia tidak ingat apapun.
“Apa kau
tidak ingat?” tanya Tae
Soo kesal. Tae Soo kemudian memberikan foto Ha Yeon dan Ji Soo pada Jung Woo.
“Kau
membunuh mereka. Ya, kau.
Jangan pernah lupa.
Dan pastikan
kau mengingat di mana
kau membuang Ha Yeon.
Tidak peduli bagaimanapun caranya.”
Ucap Tae Soo, lalu beranjak pergi.
Sambil
memandangi foto istri dan anaknya, Jung Woo bertanya2, apa benar dia membunuh
mereka?
Keesokan
harinya... Min Ho yang sedang bermain golf, dihubungi seseorang. Ia kemudian
menyeringai, lalu berkata akan menemui orang itu segera. Selesai menelpon, ia
bergumam kalau semuanya berjalan baik.
Tae Soo
diberitahu rekannya kalau Jung Woo tidak akan melakukan banding. Tae Soo
terkejut.
Joon Hyuk
yang baru tahu juga terkejut. Joon Hyuk pun bergegas melajukan mobilnya.
Sepanjang perjalanan, ia teringat perkataan Jung Woo kalau dirinya tidak akan
membuat kesalahan. Ingatan Joon Hyuk lalu melayang ke persidangan pertama Jung
Woo.
Flashback…
”Yang Mulia. Hari ini kita akan membuat sebuah keputusan yang sulit. Terdakwa adalah
jaksa dan merupakan kepala dari sebuah keluarga yang sangat bahagia. Tapi dia sudah menghancurkannya.
Kita semua tidak
percaya semua yang sudah dia lakukan. Dia harusnya menjaga keluarganya sebagai ayah dan seorang suami.
Saya juga tidak
bisa mempercayai itu. Bagaimanapun dengan bukti jelas yang sudah kami temukan
kami menjadi
yakin kalau dia memang pelaku dari kejahatan keji itu. Saya memutuskan. Kalau saya akan membuat terdakwa membayar semua
kejahatan yang
sudah dia lakukan.” ucap Joon Hyuk.
Jung Woo pun berkata, bahwa ia tidak
ingat apapun.
“Terdakwa yang menyebabkan semua tragedi ini masih belum bisa mengingat apa-apa.
Saya yakin, berdasarkan hukum dan undang-undang
terdakwa harus
diisolasi dari masyarakat selama-lamanya.” Ucap Joon Hyuk.
“Itu tidak benar!” teriak Jung Woo.
Jung Woo pun langsung mendekati Joon Hyuk, namun petugas menghalanginya.
“Itu tidak benar. Lepasan aku. Kenapa kau melakukan ini padaku?
Aku tidak ingat
apa-apa.” Ucap Jung Woo.
Tangis Joon Hyuk pun pecah saat ia
menuntut Jung Woo dengan hukuman mati.
Jung Woo berteriak usai mendengar
tuntutan jaksa.
“Joon Hyuk-ah! Aku tidak ingat apa-apa. Kang Jun Hyuk! Kang Jun Hyuk!
Aishh. Lepaskan
aku!”
Flashback end…
Joon Hyuk
tiba di penjara Jung Woo.
Rekan Tae
Soo mengeluarkan Jung Woo dari sel isolasi karena Jung Woo sudah mulai tenang.
Namun ia kembali lagi karena lupa mengambil foto Ji Soo dan Ha Yeon. Saat
mengambil foto itu di lantai, ia melihat sesuatu di lantai.
Petugas
kemudian membawa Jung Woo menemui Joon Hyuk. Joon Hyuk menyodorkan surat yang
diminta Jung Woo. Surat kalau Jung Woo mengakui semua perbuatannya. Saat hendak
membubuhkan sidik jarinya di surat itu, Jung Woo tiba2 saja terdiam.
“Joon
Hyuk-ah, kau masih ingat apa yang kukatakan waktu itu? Soal kenapa aku
masih hidup. Aku
ingin mencari tahu.
Aku ingin cari tahu kenapa aku masih hidup.” ucap Jung Woo, lalu tidak jadi menyetujui surat itu.
“Jung Woo-ya.” ucap Joon Hyuk.
“Sampai
jumpa di sidang ke dua.”
Jawab Jung Woo, lalu beranjak pergi.
Jung Woo
diantar kembali menuju selnya. Namun, ingatannya tiba2 melayang ke saat ia
menemukan sesuatu di lantai saat ia mengambil foto Ha Yeon dan Ji Soo di ruang
isolasi. Ia menemukan tulisan nama, Park Bong Goo. Jung Woo pun kembali
teringat masa lalunya, hari dimana Ha Yeon ulang tahun, dan Ha Yeon menanyakan
kenapa ibunya memanggil ayahnya dengan nama Park Bong Goo.
“Aku
jelas-jelas mengukir namanya.
Kenapa aku mengukirnya di sana?”
batin Jung Woo.
Kita lalu
diperlihatkan flashback—saat Jung Woo mengukir nama Park Bong Goo di lantai sel
isolasi—flashback end.
“Apa yang
sebenarnya terjadi?”
batin Jung Woo.
“Tahanan
3866, apa yang kau lakukan?”
tegur petugas membuat ingatan Jung Woo buyar.
Jung Woo
dibawa pergi, tapi bukan ke sel isolasi. Petugas bilang Joon Hyuk lah yang
meminta Jung Woo dikembalikan ke selnya. Petugas juga bilang, kalau Joon Hyuk
meminta mereka mengurus Jung Woo dengan baik.
Jung Woo
dimasukkan ke selnya, di sana hanya ada Milyang yang duduk sendiri.
“Apa kau
sudah merasa baikan?”
tanya Milyang. Jung Woo mengiyakan.
“Semua
orang sedang keluar untuk bekerja.”
Ucap Milyang.
“Apa kau
ada di sini waktu
pertama kali aku datang, Pak?”
tanya Jung Woo.
“Ya, aku
kan sudah di sini selama 20 tahun.
Tentu saja aku di sini waktu kau masuk.” Jawab Milyang.
“Mereka
bilang aku kehilangan ingatan beberapa kali. Apa kau ingat
kapan aku kehilangan ingatanku?”
tanya Jung Woo.
“Tidak
banyak yang terjadi di sini.”
Jawab Milyang.
Milyang lalu
mengambil sesuatu, sebuah buku kecil dari lemarinya dan menyuruh Jung Woo
membacanya.
“Aku
melingkari tanggalnya dengan tinta merah.”
Ucap Milyang.
“Kau
menghadapi sidang pertamamu di hari itu. Itu setelah kau dimasukkan ke dalam kamar hukuman
selama seminggu. Kudengar kau
kehilangan ingatan di pagi hari
sebelum sidang berlangsung.
Kau sudah bekerja keras mempersiapkan diri untuk sidang. Mereka mengambilnya darimu dan mengirimmu ke
ruang hukuman itu.” ucap
Milyang lagi.
“Siapa
maksudmu "mereka"?
“ tanya Jung Woo.
“Sipir
dan kepala penjara.
Dengan berbagai alasan, mereka sepertinya tidak
menyukaimu. Hati-hatilah.” Jawab Milyang.
Disaat temen
satu selnya sudah tidur, Jung Woo masih terjaga. Ia memikirkan nama Park Bong Goo.
Keesokan
harinya, Jung Woo diam saja disaat teman2nya yang lain sedang olahraga. Jung
Woo mencari2 cara bagaimana agar ia bisa masuk ke ruang isolasi. Jung Woo pun
melihat sekawanan tahanan lainnya. Ia mendekati kawanan tahanan itu dan
mencari2 masalah. Ia sengaja memancing agar tahanan itu mengatakan kalau ia
membunuh Ha Yeon dan Ji Soo, agar ia punya alasan memukul tahanan itu.
Akibatnya,
ia pun kembali dimasukkan ke sel isolasi, namun sayangnya sel isolasi yang
biasa ditempati Jung Woo sudah dihuni tahanan lain.
Kepala
Tahanan dapat informasi kalau Jung Woo dimasukkan ke sel isolasi. Kepala
Tahanan pun sadar kalau Jung Woo memang sengaja membuat masalah agar dimasukkan
ke sel isolasi. Kepala Tahanan pun menyuruh anak buahnya memata2i Jung Woo.
Jung Woo
berteriak pada tahanan yang menghuni sel isolasi tempat ia biasa tempati. Tahanan
itu ternyata Shin Cheol Sik. Shin Cheol Sik pun ingin tahu apa yang diinginkan
Jung Woo darinya. Jung Woo menyuruh Cheol Sik membaca tulisan di lantai.
“Tulisan? Kau benar. Ada
yang mengukir lantainya.
Mengerikan sekali.”
Jawab Cheol Sik.
“Apa kau
menemukannya? Apa isi
tulisannya?” tanya Jung
Woo.
“Ya. Di
sini tertulis "Park Bong Goo."
Jawab Cheol Sik.
“Itu
sepertinya benar.
Apa ada yang lain?”
tanya Jung Woo.
“Coba
kulihat. Ada
lagi.” Jawab Cheol Sik.
“Kumohon.
Bisa kau bacakan untukku?”
tanya Jung Woo.
“Masalahnya aku tidak bisa
membaca.” Jawab Cheol
Sik.
“Apa
maksudmu? Barusan kau membaca namanya.”
Protes Jung Woo.
“Itu terjadi begitu
saja, Jaksa
Park Jeong Woo.” Jawab
Cheol Sik.
“Siapa
kau?” tanya Jung Woo.
“Waah..
aku kecewa sekali.
Kita berdua hampir mati gara-gara kau.”
jawab Cheol Sik.
“Shin
Cheol Sik. Apa kau
Shin Cheol Sik?” tanya
Jung Woo.
Cheol Sik
pun tersenyum menyeringai.
Jadi ingatan
Jung Woo hilang setelah dia dijebloskan ke sel isolasi toh... berarti ini orang
kepolisian yang terlibat banyak banget ya, yg bekerja sama dengan Min Ho untuk
menjatuhkan Jung Woo… kuharap Joon Hyuk tidak ikut terlibat deh… penasaran bgt, kenapa Jung Woo mengukir
banyak hal di sel isolasi… semoga ini bisa membantu membersihkan namanya…
0 Comments:
Post a Comment