Skip to main content

Defendant Ep 3 Part 2

Sebelumnya....


Di malam hari, Min Ho pergi ke sebuah gudang. Di sana, ia menemui orang suruhannya dan menyuruh orang suruhannya mencari tau siapa yang mengirimkan fotonya bersama Seon Ho. Min Ho menyerahkan amplop yang dikirimkan padanya pada orang suruhannya.


Setelah orang suruhannya pergi, Min Ho langsung memikirkan soal Jung Woo yang mengamuk di tahanan tadi. Jung Woo berteriak2, memanggil Ji Soo.

ā€œPark Jung Woo, apa dia benar2 tidak ingat padaku?ā€ gumam Min Ho, lalu tersenyum licik.


Di selnya, Jung Woo duduk termenung memikirkan kehangatannya bersama keluarganya.


Flashbackā€”Jung Woo, Ji Soo, Ha Yeon dan ibunya Ji Soo sedang merayakan hari kelulusan Tae Soo dari akademi kepolisian. Mereka berfoto bersama. Jung Woo dan Tae Soo terlihat sangat dekat. 




Di lain hari, mereka mandi bersama di sauna. Tae Soo protes karena Jung Woo menggosok punggungnya terlalu keras. Jung Woo pun hanya berkomentar, jangan cengeng! Jadilah pria! Jung Woo lalu menyemprotkan air ke punggung Tae Soo. Tae Soo kemudian membalas dengan melakukan hal yang samaā€”flashback end.

Tiba2 saja, terdengar teriakan Tae Soo. kapan kau akan selesai! Jung Woo pun langsung mendekati Tae Soo yang berdiri di balik pintu penjara. Jung Woo meyakinkan Tae Soo, bukan dia yang membunuh mereka. Kalau dia tidak ingat apapun.

ā€œApa kau tidak ingat?ā€ tanya Tae Soo kesal. Tae Soo kemudian memberikan foto Ha Yeon dan Ji Soo pada Jung Woo.

ā€œKau membunuh mereka. Ya, kau. Jangan pernah lupa. Dan pastikan kau mengingat di mana kau membuang Ha Yeon. Tidak peduli bagaimanapun caranya.ā€ Ucap Tae Soo, lalu beranjak pergi.

Sambil memandangi foto istri dan anaknya, Jung Woo bertanya2, apa benar dia membunuh mereka?

Keesokan harinya... Min Ho yang sedang bermain golf, dihubungi seseorang. Ia kemudian menyeringai, lalu berkata akan menemui orang itu segera. Selesai menelpon, ia bergumam kalau semuanya berjalan baik.

Tae Soo diberitahu rekannya kalau Jung Woo tidak akan melakukan banding. Tae Soo terkejut.


Joon Hyuk yang baru tahu juga terkejut. Joon Hyuk pun bergegas melajukan mobilnya. Sepanjang perjalanan, ia teringat perkataan Jung Woo kalau dirinya tidak akan membuat kesalahan. Ingatan Joon Hyuk lalu melayang ke persidangan pertama Jung Woo.

Flashbackā€¦


ā€Yang Mulia. Hari ini kita akan membuat sebuah keputusan yang sulit. Terdakwa adalah  jaksa dan merupakan kepala dari sebuah keluarga yang sangat bahagia. Tapi dia sudah menghancurkannya. Kita semua tidak percaya semua yang sudah dia lakukan. Dia harusnya menjaga keluarganya sebagai ayah dan seorang suami. Saya juga tidak bisa mempercayai itu. Bagaimanapun dengan bukti jelas yang sudah kami temukan kami menjadi yakin kalau dia memang pelaku dari kejahatan keji itu. Saya memutuskan. Kalau saya akan membuat terdakwa membayar semua kejahatan yang sudah dia lakukan.ā€ ucap Joon Hyuk.


Jung Woo pun berkata, bahwa ia tidak ingat apapun.

ā€œTerdakwa yang menyebabkan semua tragedi ini masih belum bisa mengingat apa-apa.  Saya yakin, berdasarkan hukum dan undang-undang terdakwa harus diisolasi dari masyarakat selama-lamanya.ā€ Ucap Joon Hyuk.

ā€œItu tidak benar!ā€ teriak Jung Woo. Jung Woo pun langsung mendekati Joon Hyuk, namun petugas menghalanginya.

ā€œItu tidak benar. Lepasan aku. Kenapa kau melakukan ini padaku? Aku tidak ingat apa-apa.ā€ Ucap Jung Woo.

Tangis Joon Hyuk pun pecah saat ia menuntut Jung Woo dengan hukuman mati.

Jung Woo berteriak usai mendengar tuntutan jaksa.

ā€œJoon Hyuk-ah!  Aku tidak ingat apa-apa. Kang Jun Hyuk! Kang Jun Hyuk! Aishh. Lepaskan aku!ā€

Flashback endā€¦

Joon Hyuk tiba di penjara Jung Woo.


Rekan Tae Soo mengeluarkan Jung Woo dari sel isolasi karena Jung Woo sudah mulai tenang. Namun ia kembali lagi karena lupa mengambil foto Ji Soo dan Ha Yeon. Saat mengambil foto itu di lantai, ia melihat sesuatu di lantai.

Petugas kemudian membawa Jung Woo menemui Joon Hyuk. Joon Hyuk menyodorkan surat yang diminta Jung Woo. Surat kalau Jung Woo mengakui semua perbuatannya. Saat hendak membubuhkan sidik jarinya di surat itu, Jung Woo tiba2 saja terdiam.

ā€œJoon Hyuk-ah, kau masih ingat apa yang kukatakan waktu itu? Soal kenapa aku masih hidup. Aku ingin mencari tahu. Aku ingin cari tahu kenapa aku masih hidup.ā€ ucap Jung Woo, lalu tidak jadi menyetujui surat itu.

ā€œJung Woo-ya.ā€ ucap Joon Hyuk.

ā€œSampai jumpa di sidang ke dua.ā€ Jawab Jung Woo, lalu beranjak pergi.

Jung Woo diantar kembali menuju selnya. Namun, ingatannya tiba2 melayang ke saat ia menemukan sesuatu di lantai saat ia mengambil foto Ha Yeon dan Ji Soo di ruang isolasi. Ia menemukan tulisan nama, Park Bong Goo. Jung Woo pun kembali teringat masa lalunya, hari dimana Ha Yeon ulang tahun, dan Ha Yeon menanyakan kenapa ibunya memanggil ayahnya dengan nama Park Bong Goo.

ā€œAku jelas-jelas mengukir namanya. Kenapa aku mengukirnya di sana?ā€ batin Jung Woo.

Kita lalu diperlihatkan flashbackā€”saat Jung Woo mengukir nama Park Bong Goo di lantai sel isolasiā€”flashback end.


ā€œApa yang sebenarnya terjadi?ā€ batin Jung Woo.

ā€œTahanan 3866, apa yang kau lakukan?ā€ tegur petugas membuat ingatan Jung Woo buyar.


Jung Woo dibawa pergi, tapi bukan ke sel isolasi. Petugas bilang Joon Hyuk lah yang meminta Jung Woo dikembalikan ke selnya. Petugas juga bilang, kalau Joon Hyuk meminta mereka mengurus Jung Woo dengan baik.


Jung Woo dimasukkan ke selnya, di sana hanya ada Milyang yang duduk sendiri.

ā€œApa kau sudah merasa baikan?ā€ tanya Milyang. Jung Woo mengiyakan.

ā€œSemua orang sedang keluar untuk bekerja.ā€ Ucap Milyang.

ā€œApa kau ada di sini waktu pertama kali aku datang, Pak?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œYa, aku kan sudah di sini selama 20 tahun. Tentu saja aku di sini waktu kau masuk.ā€ Jawab Milyang.

ā€œMereka bilang aku kehilangan ingatan beberapa kali. Apa kau ingat kapan aku kehilangan ingatanku?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œTidak banyak yang terjadi di sini.ā€ Jawab Milyang.

Milyang lalu mengambil sesuatu, sebuah buku kecil dari lemarinya dan menyuruh Jung Woo membacanya.

ā€œAku melingkari tanggalnya dengan tinta merah.ā€ Ucap Milyang.

ā€œKau menghadapi sidang pertamamu di hari itu. Itu setelah kau dimasukkan ke dalam kamar hukuman selama seminggu. Kudengar kau kehilangan ingatan di pagi hari sebelum sidang berlangsung. Kau sudah bekerja keras mempersiapkan diri  untuk sidang. Mereka mengambilnya darimu dan mengirimmu ke ruang hukuman itu.ā€ ucap Milyang lagi.

ā€œSiapa maksudmu "mereka"? ā€œ tanya Jung Woo.

ā€œSipir dan kepala penjara. Dengan berbagai alasan, mereka sepertinya tidak
menyukaimu. Hati-hatilah.ā€ Jawab Milyang.


Disaat temen satu selnya sudah tidur, Jung Woo masih terjaga. Ia memikirkan nama Park Bong Goo.


Keesokan harinya, Jung Woo diam saja disaat teman2nya yang lain sedang olahraga. Jung Woo mencari2 cara bagaimana agar ia bisa masuk ke ruang isolasi. Jung Woo pun melihat sekawanan tahanan lainnya. Ia mendekati kawanan tahanan itu dan mencari2 masalah. Ia sengaja memancing agar tahanan itu mengatakan kalau ia membunuh Ha Yeon dan Ji Soo, agar ia punya alasan memukul tahanan itu.

Akibatnya, ia pun kembali dimasukkan ke sel isolasi, namun sayangnya sel isolasi yang biasa ditempati Jung Woo sudah dihuni tahanan lain.


Kepala Tahanan dapat informasi kalau Jung Woo dimasukkan ke sel isolasi. Kepala Tahanan pun sadar kalau Jung Woo memang sengaja membuat masalah agar dimasukkan ke sel isolasi. Kepala Tahanan pun menyuruh anak buahnya memata2i Jung Woo.

Jung Woo berteriak pada tahanan yang menghuni sel isolasi tempat ia biasa tempati. Tahanan itu ternyata Shin Cheol Sik. Shin Cheol Sik pun ingin tahu apa yang diinginkan Jung Woo darinya. Jung Woo menyuruh Cheol Sik membaca tulisan di lantai.

ā€œTulisan? Kau benar. Ada yang mengukir lantainya. Mengerikan sekali.ā€ Jawab Cheol Sik.

ā€œApa kau menemukannya? Apa isi tulisannya?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œYa. Di sini tertulis "Park Bong Goo." Jawab Cheol Sik.

ā€œItu sepertinya benar. Apa ada yang lain?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œCoba kulihat. Ada lagi.ā€ Jawab Cheol Sik.

ā€œKumohon. Bisa kau bacakan untukku?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œMasalahnya aku tidak bisa membaca.ā€ Jawab Cheol Sik.

ā€œApa maksudmu? Barusan kau membaca namanya.ā€ Protes Jung Woo.

ā€œItu terjadi begitu saja, Jaksa Park Jeong Woo.ā€ Jawab Cheol Sik.

ā€œSiapa kau?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œWaah.. aku kecewa sekali. Kita berdua hampir mati gara-gara kau.ā€ jawab Cheol Sik.

ā€œShin Cheol Sik. Apa kau Shin Cheol Sik?ā€ tanya Jung Woo.

Cheol Sik pun tersenyum menyeringai.



Jadi ingatan Jung Woo hilang setelah dia dijebloskan ke sel isolasi toh... berarti ini orang kepolisian yang terlibat banyak banget ya, yg bekerja sama dengan Min Ho untuk menjatuhkan Jung Wooā€¦ kuharap Joon Hyuk tidak ikut terlibat dehā€¦  penasaran bgt, kenapa Jung Woo mengukir banyak hal di sel isolasiā€¦ semoga ini bisa membantu membersihkan namanyaā€¦

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...