Skip to main content

Defendant Ep 4 Part 2

Sebelumnya...


Min Ho memeriksa CCTV. Namun sayangnya, di lantai tempat Min Ho berdiri tadi tidak ada CCTV, karena Seon Ho yang menyuruh petugs mematikan CCTV di area itu.

ā€œAku menyuruh kalian, ya?ā€ ucap Min Ho.

ā€œHaruskah kita nyalakan lagi?ā€ tanya petugas.

ā€œTidak. Biarkan saja begitu.ā€ jawab Min Ho.


Di ruangannya, Min Ho merobek rekam medisnya dan teringat saat ia mengunjungi Jung Woo, Jung Woo sama sekali tidak ingat kepadanya. Min Ho pun yakin bukan Jung Woo pelakunya.

Min Ho lalu masuk ke ruangan rahasianya dan melihat bagan Jung Woo. Di sana, ada foto2 Jung Woo, beserta Ha Yeon, Ji Soo, Tae Soo dan tiga pegawai Jung Woo.Min Ho lalu melirik ke foto Joon Hyuk dan Kepala Jaksa Choi.

ā€œSiapa sebenarnya baj*ngan itu?ā€ ucap Min Ho.


Detektif Go baru saja kembali ke ruangannya. Ia membelikan banyak makanan dan juga kopi untuk ketiga rekannya. Staff wanita menyuruh Detektif Go membaca laporannya, karena ia masih bingung dengan laporan itu. Tapi Detektif Go menyuruhnya makan terlebih dahulu.

Di saat ketiga rekannya asik menyantap makanan yang ia beli, ia kembali ke mejanya dan melihat laporan rekam medis Min Ho. Detektif Go lalu teringat kata2 Jung Woo saat mereka sedang di perjalanan untuk menangkap Min Ho.

ā€œSaat kau menemukan sebuah tembok, kau harus mengeluarkan tenaga lebih banyak. Pasti akan ada seseorang yang akhirnya menunjukkan kelemahannya.ā€ Ucap Jung Woo.


ā€œJaksa Park.ā€ Ucap Detektif Go, menyadari semuanya.

Sudah jelas, Detektif Go lah yang meneror Min Ho.

Cheol Sik sudah tertidur di sel nya. Sementara Jung Woo masih terjaga, dia sibuk memikirkan masalahnya. Lalu tahanan lain, datang membagikan makanan untuk tahanan yang dihukum di sel isolasi. Tapi Jung Woo memutuskan tidak menyentuh makanannya, sementara Cheol Sik asik makan di sel nya.

ā€œApa kau sudah memutuskan? Aku akan ada di sini sampai akhir minggu.ā€ ucap Cheol Sik.

ā€œKalau aku mengeluarkanmu, penuhi janjimu, ya.ā€ jawab Jung Woo.


Dan Cheol Sik pun langsung merangsek mendekati tembok mendengar itu.

ā€œSepertinya kau sudah punya jalan keluar.ā€ Ucap Cheol Sik.

Tahanan yang bertugas pun kembali membagikan makanan. Jung Woo pun langsung meminta tahanan itu menyampaikan sebuah pesan. Tahanan itu kemudian menyampaikan pesan pada Tae Soo. Dan tak lama, Tae Soo langsung mengeluarkan Cheol Sik dari sel isolasi.

ā€œKau hebat juga, Jaksa. Kau masih bisa melakukan apa saja.ā€ Puji Cheol Sik.






Setelah mereka pergi, Tae Soo pun membuka pintu sel Jung Woo.

ā€œApa itu benar? Kau ingat di mana Ha Yeon?ā€ tanya Tae Soo.

ā€œYa. Aku ingat di mana akuā€¦ā€ Jung Woo mengepalkan tangannya.

ā€œā€¦menguburkan Ha Yeon.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œKalau kau bohong lagi aku tidak tahu harus melakukan apa padamu.ā€ Jawab Tae Soo.

ā€œYoon Tae Soo.ā€ Ucap Jung Woo.


Jung Woo lalu memeluk Tae Soo.

ā€œAku benar-benar minta maaf.ā€ Ucap Jung Woo.

Tae Soo tertegun mendengarnya. Setelah mengatakan itu, Tae Soo menyuruh petugas membawa Jung Woo pergi.

Tae Soo ditampar sipir yang membenci Jung Woo. Dia ternyata atasan Tae Soo. Sipir yang membenci Jung Woo marah karena Tae Soo mengeluarkan Jung Woo dari sel isolasi.

ā€œApa itu karena dia adalah iparmu?ā€ tanya sipir.

ā€œDia bukan iparku lagi.ā€ Jawab Tae Soo.

ā€œJadi apa?ā€ tanya sipir.

ā€œAku minta maaf, Pak.ā€ Jawab Tae Soo.

ā€œPak, aku akan pastikan dia mendapatkan pelajaran.ā€ Ucap rekan Tae Soo.


Tae Soo lalu dibawa pergi oleh rekannya. Setelah Tae Soo pergi, sipir mencurigai ada sesuatu diantara Tae Soo dan Jung Woo.


Sung Gyoo menasehati Jung Woo agar berhenti membuat masalah supaya tidak dijebloskan ke ruang isolasi. Sung Gyoo kemudian menyodorkan minuman kotak, ia menyuruh Jung Woo meminum itu sebagai pengganti tofu.

ā€œKau harus minum itu dalam sekali teguk.ā€ Ucap Wooruk.

ā€œBos, kau benar-benar peduli pada Tahanan 3866, ya. Menyebalkan sekali.ā€ Ucap Moongchi.

ā€œAku punya impian memiliki anak seorang jaksa.ā€ Jawab Bangjang.

ā€œJadi kalau dia jaksa memangnya kenapa? Dia duduk di sini dengan kita karena dia membunuh istri dan anaknya.ā€ Ucap Wooruk, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jung Woo.

ā€œKenapa? Kau mau memukulku lagi? Jangan bunuh aku.ā€ sindir Wooruk.


ā€œAstaga. Tutup mulutmu.ā€ Suruh Bangjang.

ā€œKau punya catatan kriminal yang terlalu banyak untuk ukuran seseorang yang ingin anaknya jadi jaksa. Apa kau kira itu bisa menolongnya?ā€ ucap Wooruk.

ā€œTahanan 3866, kalau aku punya catatan kejahatan, anakku tidak akan bisa jadi jaksa, kan?ā€ tanya Bangjang.

ā€œBukan cuma masalah kriminalmu, tapi kalau otaknya sama dengan otakmu, kau kira dia bisa jadi jaksa?ā€ ucap Moongchi.

ā€œApa? Otakku? Kau mau mati, ya?ā€ sembur Bangjang.

Bangjang lalu menyombongkan anaknya yang sangat pintar di sekolah.

Moongchi lantas mengejek Bangjang dengan menirukan gaya seekor ayam. Bangjang kesal, ia pun langsung menampol Moongchi.

ā€œKau tunggu saja dan pastikan apakah anakmu jadi jaksa atau tidak.ā€ Ucap Moongchi.

ā€œAnakku jago bahasa Inggris.ā€ Jawab Wooruk.

ā€œKalau dia tidak jadi jaksa, kau harus makan tutup kepalamu ya.ā€ suruh Moongchi.

Sementara Moongchi dan Bangjang sibuk berdebat, Jung Woo diam saja sambil menatap ke arah sinar matahari.


Yeon Hee sedang berkumpul dengan teman2 sosialitanya. Salah satu temannya ada yang akan bercerai dan hanya Yeon Hee yang tidak tahu. Yeon Hee pun meminta maaf karena baru mendengar kabar itu. Si teman berkata, tidak masalah karena ia juga tidak mencintai suaminya.

ā€œJujur saja, siapa yang menikah karena cinta? Semua kan urusan antar keluarga.ā€ Ucap teman Yeon Hee yang lain.

Teman Yeon Hee yang berbaju putih menyindir Yeon Hee. Ia berkata, setidaknya Yeon Hee tidak menyesali apapun.

ā€œKau kan memilih antara dua orang pria yang mirip. Kau berkencan dengan adiknya, lalu menikahi kakaknya.ā€ Ucap teman yang berbaju putih.

ā€œSiapa yang pernah berpikir seperti itu? Dia kan tidak punya pilihan demi menyelamatkan perusahaan ayahnya.ā€ sambung teman yang mau bercerai.

ā€œYeon Hee membuat keputusan yang benar. Memikirkan dia harus menikahi Min Ho, dia mungkin akan disalahkan juga.ā€ ucap teman yang satu lagi.


ā€œKalau Min Ho menikah dengan Yeon Hee, semua tidak akan berakhir begini.ā€ Tambah si baju putih.

ā€œApa yang kalian lakukan? Kita sudah lama tidak bertemu Yeon Hee.ā€ Ucap si yang mau bercerai.

ā€œMelihatnya aku jadi teringat soal itu. Aku kan hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku. Siapa lagi yang sanggup membuat pilihan antara dua orang?ā€ jawab si baju putih.

Yeon Hee pun marah. Ia mencengkram kuat tangan si baju putih dan menatapnya tajam. Si baju putih minta Yeon Hee melepaskannya, ia berkata kalau dirinya hanya bercanda tapi Yeon Hee malah semakin kuat mencengkram tangan si baju putih.

ā€œApa kau tahu keputusan seperti apa yang sudah kubuat?ā€ tanya Yeon Hee.

ā€œYeon Hee-ya.ā€ si baju putih tercengang.

ā€œLepaskan, Yeon Hee-ya.ā€ suruh temannya yang mau bercerai.


Yeon Hee yang tersinggung itu pun lalu pergi dengan alasan harus menjemput Eun Soo. Setibanya diluar, ia teringat keputusan apa yang sudah diambilnya saat itu.


Flashbackā€”Yeon Hee datang ke pemakaman Seon Ho, membuat Min Ho was2 karena orang2 mulai bergosip melihat Yeon Hee berdiri di depan altar. Min Ho mencoba memperingatkan Yeon Hee. Yeon Hee pun langsung memejamkan matanya. Setelah terdiam di depan altar cukup lama, Yeon Hee menyuruh Eun Soo mengucapkan salam pada Seon Ho yang diakuinya sebagai Min Ho. Yeon Hee kemudian menatap Min Hoo dengan berkaca2, setelah itu ia pun mengajak Eun Soo pergiā€”Flashback end.

Jung Woo menghampiri Cheol Sik untuk menagih janji Cheol Sik. Cheol Sik pun berkata, tulisan yang ia lihat adalah bel pintu. Jung Woo ragu, Cheol Sik pun menyuruh Jung Woo mengecek sendiri kalau tidak percaya padanya.

ā€œOh, tidak. Kau tidak bisa melihatnya karena aku sudah menghapusnya.ā€ Ejek Cheol Sik.


Jung Woo kesal sehingga ia mencekik Cheol Sik. Cheol Sik bersumpah mengatakan hal yang sebenarnya dan mengaku masih ada yang mau dikatakannya pada Jung Woo.

ā€œAda yang lain? ā€œApa yang lain itu?ā€ tanya Jung Woo.

ā€œMana seru kalau semua kukatakan sekaligus. Aku akan memberitahumu satu-satu. Oke? Aku akan memberitahumu kalau aku butuh sesuatu.ā€ Jawab Cheol Sik.

Cheol Sik pun pergi meninggalkan Jung Woo sambil berkata kalau dirinya haus.


Sementara Jung Woo terus menerus mengucapkan bel pintu sambil memikirkan apa maksudnya.


Min Ho yang sudah mengenakan baju anggar, melihat dirinya di cermin dan mengarahkan pedang pada bayangannya di cermin. Ia pun tak sanggup melakukannya. Kenangan saat ia terluka pun kembali muncul di benaknya.

Flashbackā€”Min Ho langsung dilarikan ke RS setelah kejadian itu. Setelah perban dibuka, penglihatan Min Ho terganggu. Ia tidak bisa melihat secara jelas. Dokter menjelaskan, kalau kornea Min Ho terluka jadi Min Ho tidak akan bisa melihat secara jelas. Seon Ho menangis dan terus menerus meminta maaf pada Min Ho.

Tapi apa yang dikatakan CEO Cha?? Ia berkata, itu bukan masalah besar dan memilih Seon Ho yang memimpin Chamyung! Ia juga minta Seon Ho berhenti menangis karena Seon Ho adalah calon pemimpin Chamyung jadi tidak pantas menangis begitu.

Min Ho terluka mendengarnya. Ia menepis tangan sang ibu yang ingin menjelaskan maksud ayahnyaā€”flashback end.

ā€œSeon Ho yang kau sukai sudah pergi sekarang. Karena.. aku membunuhnya.ā€ Ucap Min Ho dengan sorot mata terluka.

Min Ho lalu mulai berlatih anggar dengan serius.


Jung Woo berpikir keras apa maksud bel pintu yang ia tulis. Sementara teman2nya yang lain sudah terlelap.

Bibi Eun Hye menanyakan soal kelanjutan pekerjaan Eun Hye. Eun Hye meminta bibinya membiarkannya makan dulu. Sang bibi pun langsung mengira kalau Eun Hye tidak berhasil.

ā€œDia mengizinkan aku menemuinya.ā€ Jawab Eun Hye.

ā€œApa bagusnya bertemu dia?  Lagian kau tidak berhasil mendapatkan tanda tangannya. Kenapa dia mau menemuimu?  Padahal bukan dia yang menginginkan penunjukanmu. Carilah seorang pria yang baik dan menikahlah.ā€ Ucap sang bibi.

ā€œApa yang barusan Bibi katakan?ā€ tanya Eun Hye kaget.

ā€œMasuk firma hukum.ā€ Jawab sang bibi.

ā€œBukan, sebelumnya.ā€ Ucap Eun Hye.

ā€œBagaimana aku bisa mengingat semuanya?ā€ protes sang bibi.

Entah apa yang terjadi, Eun Hye tiba2 saja pergi meninggalkan sarapannya.

Eun Hye mengunjungi Jung Woo lagi. Petugas memberitahu Jung Woo kalau ada kunjungan, tapi Jung Woo yang sibuk memikirkan maksud tulisan bel pintu yang ditulisnya diam saja. Eun Hye gelisah karena pengunjung lain yang datang duluan dari dirinya sudah masuk semua. Dan tak lama, gilirannya pun tiba.

Jung Woo kesal dan bertanya kapan Eun Hye akan berhenti menemuinya. Eun Hye pun berkata, akan mengajukan pertanyaan. Ia bertanya, tangan mana yang digunakan Jung Woo.
ā€œApa?ā€ tanya Jung Woo heran.

ā€œTangan mana yang kau gunakan untuk menikam istrimu?ā€ jawab Eun Hye.

ā€œApa kau gila?ā€ sewot Jung Woo.

ā€œKau tidak ingat itu? Cobalah ingat-ingat lagi. Yoon Ji Soo ditikam dengan sebuah pisau yang dipegang oleh seseorang yang kidal. Apa kau yang menikamnya? Apa kau benar menikamnya?ā€ tanya Eun Hye.

ā€œAku tidak ingat.ā€ Jawab Jung Woo.

ā€œCobalah lagi. Kau melihat file kasusnya, keadaan TKP dan
Semuanya.ā€ ucap Eun Hye.

Jung Woo yang merasa disudutkan akhirnya marah. Ia menggebrak meja dan mengaku kalau ia memang menikam Ji Soo.

ā€œData kasus dan keadaan TKP menjadi bukti kalau aku memang menikamnya. Tidak ada satu bukti pun yang bisa menyangkalnya!ā€ teriak Jung Woo.

Mendengar itu, Eun Hye pun yakin kalau Jung Woo memang hilang ingatan. Eun Hye pun mengaku kalau tadinya ia tidak percaya Jung Woo hilang ingatan.

ā€œJadi karena itu kau ke sini? Karena sekarang kau sudah dapat jawabanmu, berhentilah datang ke sini.ā€ Pinta Jung Woo.

ā€œAku bilang aku punya pertanyaan untukmu. Jawab aku. Kenapa kau selalu datang menemuiku setiap kali aku meminta? Kau tidak mau aku mengambil alih kasusmu. Tapi kenapa kau selalu saja muncul setiap kali aku meminta bertemu denganmu, Park Jung Wooā€”ssi? Bukankah itu artinya kau berharap sesuatu? Kau berharap aku membawa sesuatu yang tidak kau ketahui sebelumnya. Dan sekarang kau di sini lagi. Kenapa kau ada di sini?ā€ tanya Eun Hye.

ā€œHentikan!ā€ pinta Jung Woo.

ā€œKau tahu pengacara macam apa aku ini. Aku bukan orang yang logis, tapi kau tahu tidak ada orang lain yang bisa menolongmu sekarang kecuali aku. Makanya kau menemuiku, karena kau sedikit berharap.ā€ Ucap Eun Hye.

ā€œHentikan!ā€ pinta Jung Woo.

ā€œKudengar kau tidak jadi menyerah untuk banding. Kau akan berdiri di persidangan  saat kau tidak bisa mengingat apa-apa. Kalau kau memang mau mengikuti persidangan, kau membutuhkan seseorang yang bisa membantumu.ā€ Ucap Eun Hye.

Air mata Jung Woo pun mengalir. Ia terdiam karena yang dikatakan Eun Hye itu benar.

ā€œAku akan menjadi orang yang akan membantumu itu. Aku akan menjawabkannya untukmu.ā€ Ucap Eun Hye dengan mata berkaca2.

Eun Hye lalu menerjemahkan arti pandangan Jung Woo.

"Tolong aku, Pengacara Publik Seo Eun Hye." ucap Eun Hye.
Jung Woo terdiam karena yang dikatakan Eun Hye memang benar. Eun Hye lalu menghapus air matanya. Dengan wajah bersemangat, ia menanyakan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu Jung Woo. Jung Woo sedikit tersenyum. Eun Hye pun senang melihatnya.


Eun Hye lalu mengulurkan tangannya.

ā€œMari kita berusaha.ā€ Ucap Eun Hye.

Jung Woo diam saja menatap Eun Hye.

ā€œAku menunggu. Tanganku mulai sakit nih. Ayolah.ā€ Pinta Eun Hye.

Dan Jung Woo pun menyambut uluran tangan Eun Hye.

ā€œApa yang kau inginkan dariku sekarang?ā€ tanya Eun Hye.

ā€œKau bilang kau akan mencoba membantuku?ā€ tanya Jung Woo balik.

ā€œMemang begitu.ā€ jawab Eun Hye.

ā€œLakukan kalau begitu. Sampai jumpa minggu depan.ā€ Ucap Jung Woo.


Jung Woo terus menerus memikirkan arti bel pintu sampai ia ketiduran. Ingatan Jung Woo pun muncul saat ia tidur.


Flashbackā€”malam setelah ultahnya Ha Yeon, Jung Woo tidur lebih awal karena pagi2 sekali ia ada meeting. Ia minta dibangunkan jam enam pagi. Saat tidur, ia mendengar bunyi bel sebanyak dua kaliā€”flasback end.


Jung Woo terbangun. Ia yakin ada seseorang yang datang ke rumahnya di malam pembunuhan itu.

 
Keesokan harinya, Joon Hyuk yang baru tiba di kantor diberitahu asistennya kalau Jung Woo ingin bertemu.

Jung Woo dibawa pergi dengan bus tahanan. Di jalan, ia menangis melihat keluarga kecil sedang bercengkrama. Sampai di gedung kejaksaan, ia terdiam melihat tempatnya bekerja dulu.

Jung Woo menemui Joon Hyuk yang menunggunya di ruang interogasi. Joon Hyuk meminta petugas melepaskan borgol dan tali Jung Woo. Joon Hyuk juga mengajak Jung Woo minum soju.

ā€œAku mengingat sesuatu. Ada yang datang ke rumahku malam itu. Malam di hari ulang tahun Ha Yeon seseorang datang ke rumahku.Aku yakin.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œApa maksudmu seseorang datang ke rumahmu? Itu tidak ada dalam data investigasi.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œSeseorang memang datang ke rumahku. Aku dengar suara belnya samar-samar.ā€ Ucap Jung Woo.

ā€œBaiklah. Coba kucari tahu dulu.ā€ Jawab Joon Hyuk.

ā€œTolong aku, Jun Hyuk-ah.ā€ Pinta Jung Woo.

Jung Woo kembali dibawa pergi. Asisten Joon Hyuk mendekati Joon Hyuk yang sedang menatap kepergian Jung Woo.

ā€œHaruskah kita lakukan investigasi lagi soal siapa yang datang ke rumahnya malam itu?ā€ tanya asisten Joon Hyuk.

ā€œTidak. Aku yang akan memastikannya sendiri.ā€ Jawab Joon Hyuk.

Jung Woo dibawa kembali ke sel nya. Dan di ruangannya, Joon Hyuk terdiam memikirkan perkataan Jung Woo.

Dalam kilas balik, diperlihatkan Joon Hyuk lah yang datang ke rumah Jung Woo malam itu.

Joon Hyuk mengangkat sebelah ujung bibirnya ke atas. Dan Jung Woo tak bisa tidur di sel nya memikirkan masalahnya.


Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...