Skip to main content

My Golden Life Ep 6 Part 2

Sebelumnya...


Paginya, Ji Soo memilih pergi tanpa sarapan. Ji Soo menjawab dengan wajah kesal saat ditanya Ji Ho mau kemana. Ji Soo bilang, ia mau bekerja meskipun itu Hari Minggu. Ji Ho pun membujuk Ji Soo sarapan. Ji Ho bilang ada sosis kesukaan Ji Soo.

“Kau pikir aku bayi yang kelaparan! Urus saja dirimu sendiri!” ketus Ji Soo, lalu melirik Ji An dengan kesal dan beranjak pergi.

Ji An mau mengejar Ji Soo, tapi Nyonya Yang meminta Ji An memberikan Ji Soo waktu.

“Dia serius sekali.” Ucap Ji Ho.

“Masalah sebenarnya adalah bahwa kita tidak menganggapnya serius.” Jawab Ji Tae.

“Kemarahannya akan mereda setelah seminggu.” Ucap Ji Ho yakin.


Tuan Seo sendiri baru terjaga. Semalaman ia tidur di tepi jalan, menuju ke rumah lamanya saat ia masih kaya. Bayangan Ji An dan Ji Soo yang berlari menghampirinya sepulang dari sekolah seketika mengisi benaknya. Perlahan2, Tuan Seo mengikuti bayangan itu sampai ke rumah lamanya.


Senyum Tuan Seo semakin mengembang saat kenangan manisnya bersama keluarganya terbayang di pelupuk matanya.


Hingga akhirnya, Tuan Seo tersadar dari lamunannya. Begitu sadar dari lamunannya, ia langsung memeriksa ponselnya.


Do Kyung sendiri lagi memilih2 perhiasan yang akan ia hadiahkan untuk Eun Seok.


Tibalah saatnya bagi Ji An untuk pergi. Sebelum pergi, ia menatap ke sekeliling kamarnya dengan perasaaan sedih.


Sementara itu, Tuan Seo sedang dalam perjalanan pulang. Do Kyung pun juga lagi menuju pulang. Sepanjang perjalanan, ia tak berhenti tersenyum karena akan bertemu dengan adiknya yang sudah hilang bertahun2.


Nyonya Yang, Ji Tae dan Ji Ho mengantarkan Ji An keluar. Setibanya diluar, Seketaris Min sudah menunggu. Ji Tae dan Ji Ho sedikit kaget saat Seketaris Min memanggil Ji An dengan sebutan aghassi. Seketaris Min lantas menyuruh Ji An masuk ke mobil.


Ji An akhirnya pergi. Nyonya Yang, Ji Tae dan Ji Ho memandang kepergian Ji An dengan raut wajah sedih.


Begitu mobil jemputan Ji An melaju, Tuan Seo tiba di rumah. Taksi yang dinaiki Tuan Seo bahkan berpapasan dengan mobil Ji An. Namun baik Tuan Seo maupun Ji An sama2 tidak menyadari.


Nyonya Yang langsung menatap Tuan Seo dengan sedih. Ji Ho memberitahu ayahnya itu kalau Ji An baru saja pergi. Tuan Seo pun langsung berlari mengejar mobil yang dinaiki Ji An. Tangis Nyonya Yang pun seketika pecah melihat suaminya berlari mengejar Ji An. Sementara Ji Tae dan Ji Ho saling melemparkan pandangan bingung.


Tuan Seo terus mengejar Ji An sambil meneriakkan nama Ji An. Ji An yang hendak melihat ke belakang, langsung dipanggil Seketaris Min. Seketaris Min melarang Ji An memperkenalkan diri sebagai Seo Ji An setibanya di rumah nanti karena Ji An adalah Choi Eun Seok sekarang.

Seketaris Min lantas menatap ke arah spion dan melihat Tuan Seo mengejar mereka. Bukannya berhenti sebentar, tapi ia malah menyuruh supir mempercepat laju mobilnya.


Tuan Seo masih terus mengejar Ji An, sampai akhirnya ia jatuh berguling di aspal.


Tuan Choi dan Nyonya No sendiri sudah tidak sabar menanti kepulangan Eun Seok. Tapi tidak dengan Seohyun yang justru terlihat sedih. Saat suara bel terdengar, Seohyun tampak seperti mau menangis. Sementara Tuan Choi dan Nyonya No justru terlihat antusias.


Perlahan2, Ji An berjalan memasuki kediaman barunya. Ji An ternganga melihat mewahnya rumah ‘keluarga kandungnya’ itu.


Bersamaan dengan itu, Do Kyung pun tiba di rumahnya. Kemarahan Do Kyung langsung meledak melihat sosok Ji An di rumahnya. Ji An sendiri terkejut tahu itu rumahnya Do Kyung.



Mewek lagi sy pas scene Tuan Seo mengejar Ji An sampe jatuh berguling gitu di aspal… Kasihan banget Tuan Seo… dia gak berdaya ngadepin istrinya yg kekeuh mau nukar anak kandung mereka demi kebahagiaan si anak…

Tp saya kok makin curiga ya sama Seketaris Min ini? Gerak-geriknya mencurigakan banget…

Comments

  1. Kak,sinopsis my golden life masih dilanjut kan??? Plisss lanjut sampe selesai ya kak 😀

    ReplyDelete
  2. Park shin hoo kayaknya oplas yaaa

    ReplyDelete
  3. Park shin hoo kayaknya oplas yaaa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...