Skip to main content

My Golden Life Ep 41 Part 1

Sebelumnya...


Do Kyung dan Ji An dikejutkan dengan kedatangan CEO No pagi itu. Yong Gook yang juga mengetahui siapa CEO No, juga ikut terkejut. Sementara penghuni kos yang lain kelihatan bingung. CEO No mau bicara. Ia juga bertanya siapa pemilik rumah kos itu. Yong Gook pun menyuruh penghuni kos yang lain ke atas.

ā€œHarabeoji, jangan salah paham. Aku dan Ji An tidak punya hubungan apa-apa.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œAku rasa aku harus bicara dengan pemilik rumah ini.ā€ Jawab CEO No.

Do Kyung mengajak CEO No bicara diluar, tapi CEO No malah menyuruh mereka duduk. Do Kyung pun menjelaskan sekali lagi, kalau ia dan Ji An sudah berakhir. Ji An ikut bicara, ia berkata akan pindah ke rumahnya akhir bulan. Do Kyung terkejut mendengarnya. Sementara CEO No menyuruh Ji An tetap tinggal di rumah kos.

CEO No berniat membeli rumah kos itu. Ia melemparkan amplop berisi uang ke atas meja. Tapi Yong Gook menolaknya. Yong Gook berkata, bahwa ia tidak tertarik menjual rumah kos itu. CEO No lalu melemparkan satu amplop lagi ke atas meja.

ā€œAkan kubeli rumah ini, jadi usir semua orang dan cobalah hidup dengan Ji An disini.ā€ Ucap CEO No.


Yong Gook pun akhirnya berdiri dan memperkenalkan dirinya sebagai cucu Presdir Lee Chul Min dari Daeryun Group. Sontak, CEO No terkejut mendengarnya.

ā€œDulu kita bertemu saat aku masih muda. Pada awal terbentuknya N-Gaon.ā€ Ucap Yong Gook.

ā€œJadi kau pemilik rumah ini?ā€ tanya CEO No.

ā€œBenar. Aku yang mendirikan rumah kos ini. Aku tidak akan menjualnya karena rumah ini bernilai bagiku.ā€ Jawab Yong Gook.

ā€œApa kau CEO Mamdaero juga?ā€ tanya CEO No.

ā€œBenar, aku adalah wakil Mamdaero.ā€ Jawab Yong Gook.

ā€œKalau begitu, aku tidak akan bisa menyentuh usahamu.ā€ Ucap CEO No.

ā€œAyah dan kakekku sudah memberiku izin.ā€ Jawab Yong Gook.duduknya.

ā€œAku harus menyusun rencana baru.ā€ Ucap CEO No.


CEO No lalu bangkit dari duduknya dan menatap tajam Ji An. Takut kakeknya melukai Ji An, Do Kyung pun meminta kakeknya berhenti melakukan itu. CEO No menyuruh Do Kyung pulang, maka ia tidak akan menyentuh Ji An.

ā€œAkulah yang akan memutuskan kapan aku akan kembali.ā€ Jawab Do Kyung.


CEO No akhirnya pergi. Yong Gook mengejar CEO No keluar dan menegaskan kembali kalau diantara Do Kyung dan Ji An tidak ada apa-apa. Yong Gook juga bilang, kalau Ji An akan segera pindah dari rumah kos nya.

ā€œKenapa kau menyia-nyiakan hidupmu untuk bisnis yang tidak berguna? Kudengar kau menginvestasikan uangmu untuk perusahaan sosial. Aku rasa itu menyedihkan.ā€ Jawab CEO No.

ā€œSetiap orang memiliki pandangan berbeda. Aku bahagia dengan pekerjaanku.ā€ Ucap Yong Gook.

ā€œSampaikan salahmu pada kakekmu.ā€  Jawab CEO No.


Di dalam, Do Kyung dan Ji An tidak tahu harus mengatakan apa. Ji An menghela napasnya. Do Kyung lantas minta maaf. Ji An pun berkata, Do Kyung tidak perlu merasa bersalah karena bukan Do Kyung yang mempermalukan dirinya. Ji An juga mengaku kalau ia sudah mempersiapkan dirinya untuk hal itu. Ji An bilang, ia hanya tidak menyangka CEO No akan berkata seperti itu padanya.


Yong Gook berdiri di belakang, mendengarkan pembicaraan mereka.


ā€œKenapa kau tidak marah? Tidakkah kau kesal?ā€ tanya Do Kyung.

ā€œAku sangat marah. Tapi aku tidak bisa marah padamu.ā€ Jawab Ji An.

ā€œKenapa tidak?ā€ tanya Do Kyung.

ā€œAku membayangkan, kakekmu akan kasar padaku. Aku sudah tahu bagaimana sifat kakekmu. Aku tidak akan kecewa padanya. Kakekmu tidak layak mendapatkannya. Pasti sulit untukmu. Aku merasa kasihan padamu. Aku menolakmu dan kau diintimidasi keluargamu.ā€ Jawab Ji An.

ā€œAku malu menatap wajahmu.ā€ Ucap Do Kyung.


Yong Gook akhirnya mendekati mereka dan mencoba mencairkan suasana. Ji An pun pergi dengan alasan mau menghirup udara segar.


Stress, Ji An pergi ke permainan pukul boneka. Dia mengerahkan seluruh tenaganya memukul boneka sambil menggerutu.

ā€œBeraninya kau memandang rendah diriku! Itu sebabnya, aku membenci keluargamu! Aku tidak akan pergi, bahkan jika kau memohon dan berlutut padaku! Kalau saja dia bukan keluarga Do Kyung, aku pasti sudah melaporkannya pada pers!ā€ gerutu Ji An.

Tiba-tiba, Do Kyung nongol dan memasukkan koin ke permainan yang sama.
ā€œKenapa, kenapa, kenapa! Kenapa kau melakukan ini padaku, kakek! Aku tidak bisa melawan keluargaku! Inilah kenapa Ji An tidak menyukaiku! Itulah alasannya!ā€ gerutu Do Kyung.

ā€œApa-apaan itu?ā€ tanya Ji An.

ā€œIni menyenangkan.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œDulu aku sering memainkan ini dengan Ji Soo.ā€ Ucap Ji An.

ā€œApa yang kau katakan, akhirnya menjadi kenyataan. Aku merasa malu.ā€ Jawab Do Kyung.


ā€œApa kau mengikutiku?ā€ tanya Ji An.

ā€œAku hendak menemui seseorang.ā€ Jawab Do Kyung.

ā€œKalau begitu, kau harus pergi sekarang.ā€ Ucap Ji An.

ā€œTapi, apa kau akan kembali ke rumahmu?ā€ tanya Do Kyung.

Ji An mengangguk.

ā€œKapan?ā€ tanya Do Kuung.

ā€œDua hari lagi. Ada yang harus kulakukan besok.ā€ Jawab Ji An.


ā€œHaruskah kami membuat pesta perpisahan?ā€ tanya Do Kyung.

ā€œTidak ada pesta perpisahan di rumah kos.ā€ Jawab Ji An.

ā€œKudengar kau menghadiri kelas desain.ā€ Ucap Do Kyung.

ā€œItu menyenangkan.ā€ Jawab Ji An.

ā€œKau benar-benar menemukan tempatmu sekarang.ā€ Ucap Do Kyung.


Do Kyung lalu memberitahu Ji An kalau Seketaris Yoo lah yang berinvestasi pada bisnisnya. Ji An pun terkejut. Do Kyung juga memberitahu Ji An kalau ia akan pergi menemui Seketaris Yoo untuk membicarakan bisnisnya.

ā€œKuharap semuanya berjalan dengan baik.ā€ Jawab Ji An.

Mereka lalu berpisah untuk mengerjakan urusan masing2.


CEO No menerobos masuk ke ruangan Nyonya No dan memarahi Nyonya No karena tidak memberitahunya tentang Do Kyung dan Ji An yang tinggal bersama. Nyonya No yang memang tidak mengetahui hal itu, sontak terkejut.


Nyonya No minta maaf karena tidak jujur soal Ji An pada sang ayah. Ia beralasan, takut sang ayah akan semakin kecewa pada Do Kyung. Nyonya No juga berjanji akan memisahkan Do Kyung dan Ji An.

ā€œKau tidak bisa melakukannya. Pemilik tempat itu adalah cucu Presdir Lee dari Daeryun Group.ā€ Jawab CEO No.

Nyonya No terkejut. CEO No berkata lagi, kalau mereka tidak bisa menyentuh Yong Gook. Nyonya No pun bingung, apa yang harus mereka lakukan. CEO No marah, ia bilang seharusnya Nyonya No menghancurkan Ji An begitu tau hubungan Do Kyung dan Ji An.

ā€œKenapa Ji Soo masih di sini?ā€ tanya CEO No lagi.

ā€œAku harus mencari sekolah yang bagus dan mengatur beberapa hal.ā€ Jawab Nyonya No.


ā€œKau selalu tertinggal, bukan? Untuk apa kau mencari sekolah? Dia bisa pergi ke sana dan mencari sendiri. Ji Soo kabur dari acara yayasan. Dia pemberontak. Jadi, sebaiknya kau jinakkan dia dengan baik atau pastikan dia tidak berani melawanmu. Atau buat dia takut jika perlu.ā€ Ucap CEO No.

ā€œDia akan pergi lusa.ā€ Jawab Nyonya No.

ā€œLusa?ā€ tanya CEO No.

ā€œAyah tidak perlu mencemaskan Ji Soo.ā€ Jawab Nyonya No.

ā€œItu kabar bagus.ā€ Ucap CEO No.

ā€œAku akan menemui Ji An lagi dan menyelesaikan semuanya.ā€ Jawab Nyonya No.

ā€œDia bilang akan pulang ke rumahnya. Kau mau bilang apa? Kalian sudah bertemu. Jika bertindak tanpa alasan, itu akan menjadi bumerang. Kau hanya akan memprovokasi Do Kyung. Do Kyung bilang dia sudah merelakan Ji An.ā€ Ucap CEO No.


ā€œDia sudah merelakannya?ā€ tanya Nyonya No.

ā€œMereka hanya bersandiwara. Meski Ji An berkata jujur, itu tidak ada artinya. Itu yang dia rasakan sekarang. Orang sering berubah pikiran. Itu sebabnya mereka menakutkan. Kau tidak boleh memercayai siapa pun.ā€ Jawab CEO No.

ā€œDo Kyung bilang apa? Jika sudah merelakannya, akankah dia pulang?ā€ tanya Nyonya No.

ā€œTampaknya dia tidak mau pulang. Itu sebabnya ayah curiga mereka hanya bersandiwara.ā€ Jawab CEO No.

ā€œMaafkan aku, Ayah. Aku membuat kesalahan dengan membawa Ji An ke keluarga ini. Akhirnya dia malah berurusan dengan Do Kyung.ā€ Ucap Nyonya No.

ā€œAndaikan saja Do Kyung bukan anak sulung... Andaikan saja Ji Soo lebih tua daripada Do Kyung...ā€ gumam CEO No.


Ji Soo akan keluar dari toko roti. Boss Kang awalnya terkejut Ji Soo minta berhenti, tapi kemudian dia ingat kata-kata Hyuk kalau Ji Soo adalah keturunan Haesung Group.

ā€œApakah karena adik iparku?ā€ tanya Boss Kang.

ā€œAku akan bekerja hanya sampai besok.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œKau sudah memikirkannya matang-matang? Ini keputusanmu?ā€ tanya Boss Kang.

ā€œTentu saja.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œAda yang ingin kau ceritakan atau yang bisa kubantu?ā€ tanya Boss Kang.

ā€œTidak ada. Maafkan aku.ā€ Jawab Ji Soo.


Di kantornya, Hyuk lagi membaca komentar yang ditinggalkan Ji Soo lewat akun Bread Pit.

ā€œSudah lama dia tidak menulis komentar.ā€ Gumam Hyuk.


Lalu, Yong Gook datang. Yong Gook memberitahu Hyuk kalau orang-orang yang datang saat Hyuk hendak pergi adalah pimpinan Haesung Group.

ā€œMereka luar biasa, bukan? Ji An pasti merasa sedih.ā€ Jawab Hyuk.

ā€œAku terkesan dengan Ji An hari ini. Dia bukan hanya akan merasa sedih. Dia pasti merasa terhina. Tapi dia menanganinya dengan baik.ā€ Ucap Yong Gook.

ā€œDia sudah dewasa.ā€ Jawab Hyuk.

ā€œTidak, dia melakukannya demi Do Kyung. Dia melihat wajah Do Kyung menjadi pucat.ā€ Ucap Yong Gook.

ā€œApa semua orang kaya seperti itu? Kau pernah mengatakannya. Katamu orang dari duniamu tidak bisa mengencani orang biasa.ā€ Jawab Hyuk.

ā€œTidak semua orang kaya seperti itu. Tapi lihatlah sekitarmu. Lihat berapa banyak orang kaya yang menikahi orang biasa. Apakah terbatas hanya pada dunia bisnis? Sama saja dengan dunia politik. Mereka saling menikah. Seperti itulah mereka memperkuat kekuasaan mereka.ā€ Ucap Yong Gook.

ā€œKau benar. Ji An bijak. Dia tahu apa yang akan terjadi.ā€ Jawab Hyuk.

ā€œTapi kenapa kau tampak lebih serius daripada Ji An?ā€ tanya Yong Gook.


Seketaris Yoo melaporkan hasil risetnya pada Do Kyung. Do Kyung pun protes karena berkasnya banyak sekali.

ā€œAku mempelajari semua hal tentang kayu sisa dan pelet.ā€ Jawab Seketaris Yoo.

ā€œUntuk keperluan industri, pembangkit listrik, keperluan rumah tangga, dan binatang peliharaan. Aku tidak tahu ini bisa digunakan untuk binatang peliharaan.ā€ Ucap Do Kyung.


Ji Soo menyambut ayahnya yang baru pulang. Sang ayah pun terkejut melihat Ji Soo menggunakan apron. Ji Soo mengaku sedang membuat rabokki dan menawari sang ayah.

ā€œTentu saja. Ayah suka rabokki.ā€ Jawab Tuan Choi.


ā€œAku tidak tahu bagaimana rasanya.ā€ Ucap Ji Soo sambil menyajikan rabokki nya untuk sang ayah.

ā€œIni enak, Ji Soo-ya. Kau juga mahir memasak.ā€ Puji Tuan Choi.

ā€œTidak juga. Aku tidak pernah memasak di rumah. Ji An yang selalu memasak.ā€ Jawab Ji Soo.


Tuan Choi pun terdiam. Ji Soo lalu berkata lagi kalau rabokki yang ia buat adalah resep dari kakaknya, Ji Tae. Ji Soo mengaku, ia ingin memasak sesuatu untuk ayahnya sebelum ia pergi, tapi ia hanya tahu cara membuat rabokki.

ā€œSebelum Kakak pergi?ā€ tanya Seohyun.

ā€œAku akan belajar di luar negeri. Aku akan pergi lusa. Aku akan pergi ke Prancis.ā€ Jawab Ji Soo.

Tuan Choi dan Seohyun sontak terkejut.


Nyonya No kemudian datang dan Seohyun langsung menanyakan soal Ji Soo yang akan sekolah keluar negeri. Nyonya No pun berkata, kalau ia baru mau memberitahu mereka soal Ji Soo.


Tuan Choi dan Nyonya No bicara di kamar. Tuan Choi tak setuju Ji Soo sekolah di luar negeri. Tuan Choi yakin, Nyonya No sudah mengancam Ji Soo. Nyonya No tidak mengaku. Ia bilang, ia hanya menyuruh Ji Soo pergi dan Ji Soo menyetujuinya.


Di lantai atas, Seohyun mendesak Ji Soo bicara tapi Ji Soo tetap tidak mau bicara. Ji Soo hanya bilang, ia pergi karena memang harus pergi. Seohyun pun menebak, kalau sang ibu sudah tahu tentang pria yang disukai Ji Soo. Seohyun bilang, jika bukan karena pria itu, sang ibu tidak akan memaksa Ji Soo pergi seperti ini.

ā€œApa yang terjadi? Kakak memacarinya?ā€ tanya Seohyun.

Ji Soo tidak menjawab, namun matanya nampak berkaca-kaca.


Seketaris Min yang baru pulang, langsung menghadap Nyonya No. Sambil menyerahkan amplop cokelat itu, ia mengaku sudah menemukan keberadaan Ji An dan Do Kyung.

ā€œKau terlambat. Ayah sudah menemukan mereka.ā€ Jawab Nyonya No.


Nyonya No lalu bertanya, apa saja yang dilakukan orang2nya Seketaris Min saat orang2 suruhan ayahnya mencari tempat tinggal Do Kyung dan Ji An.

Seketaris Min pun hanya meminta maaf. Nyonya No lalu berkata bahwa ia penasaran bagaimana ayahnya bisa tahu tempat tinggal Do Kyung dan Ji An.

ā€œEntahlah.ā€ Jawab Seketaris Min.


Tuan Choi menemui Ji Soo di kamar. Tuan Choi bilang, Ji Soo tak harus pergi jika tak mau pergi. Ji Soo berkata, tidak ada alasan baginya untuk tetap stay di Korea.

ā€œSelain itu, aku harus menjadi orang yang pantas berada di keluarga ini.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œTapi ini terlalu tiba-tiba. Apakah ibumu memarahimu? Atau dia mengatakan hal yang membuatmu cemas? Ayah harap kau mau menceritakan alasan sebenarnya.ā€ Jawab Tuan Choi.

ā€œAku merasa bersalah kepada ayah. Aku tahu ayah orang baik. Ayah bilang dahulu amat merindukanku. Tapi aku tidak yakin ayah merindukanku atau wanita yang bernama Eun Seok.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œApa maksudmu?ā€ tanya Tuan Choi.

ā€œKurasa ada citra Eun Seok yang diinginkan keluarga ini. Bukan aku atau Ji An.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œItu tidak benar. Kau Eun Seok. Kita sudah terlalu lama terpisah.ā€ Ucap Tuan Choi.

ā€œBenar. Kita tidak bisa menjadi keluarga dalam waktu semalam.ā€ Jawab Ji Soo.


Di ruang kerjanya, Tuan Choi nampak sedih memikirkan keputusan Ji Soo yang akan pergi keluar negeri. Sesekali, ia menenggak minumannya.


Do Kyung dan Seketaris Yoo sedang di warnet. Mereka lagi mengumpulkan informasi soal bisnis ramah lingkungan yang akan mereka kerjakan.


Di kamarnya, Ji An nampak serius membuat desain untuk kompetisi di sekolahnya. Ia mengirimkan hasil desainnya lewat email.


Tuan Seo baru selesai mandi. Begitu masuk ke kamarnya, ia langsung mengecek ponselnya dan menemukan pesan dari ketiga anaknya.

"Ayah sudah mendengar kabar dari Kak Ji An, bukan? Aku kehilangan 5.000 dolar. Seharusnya aku mendengarkan ayah." (Ji Ho)

"Nanti malam akan sangat dingin. Sebaiknya pemanasnya dinyalakan." (Ji Tae)

"Ayah, aku membuatkan lemari kecil berlaci tiga. Ayah bisa menyimpan buku di atasnya. Gunakan sebagai rak buku." (Ji An)

Tak lama kemudian, Tuan Seo menerima sebuah pesan lagi dari Ji Ho.

"Ayah, aku mencoba berjualan di jalanan hari ini. Latihanku berhasil."


Saat sarapan, Tuan Choi menanyakan rencana Ji Soo hari itu. Ji Soo bilang, itu adalah hari terakhirnya bekerja di  toko roti dan ia mau bermalam di rumah lamanya. Nyonya No nampak keberatan. Ji Soo pun menjelaskan, kalau tiga tahun lagi, saat ia kembali dari luar negeri, ia akan menjadi Choi Eun Seok. Karena itu adalah hari terakhirnya hidup sebagai Seo Ji Soo, jadi ia ingin menghabiskan hari terakhirnya di tempat ia dibesarkan sebagai Ji Soo.

Tuan Choi mengizinkan. Lalu, Ji Soo berkata kalau besok pagi ia akan sarapan di rumah.


Ji Soo ke studio kayu, namun ia hanya berdiri diluar. Ji Soo bergumam, soal Ji An yang menyukai kayu.


Ji An lalu datang dan Ji Soo buru2 sembunyi. Ji Soo pun teringat kata-kata Ji An saat mereka ketemuan di kafe membahas soal Hyuk.

ā€œTanpa tahu sebenarnya itu dirimu,  aku melepaskan tanganmu dan meninggalkanmu. Tapi ternyata bukan aku. Pikirmu mudah bagiku menerimanya? Kau bukan orang asing. Kau tahu betapa malunya aku berhadapan denganmu?ā€ ucap Ji An.

ā€œKau sangat ingin belajar di luar negeri, tapi malah aku yang pergi. Mianhae, Eonni-ya. Jal Itsuh.ā€ Batin Ji Soo.


Ji An sudah masuk ke studio, tapi ia kemudian menyadari ada orang di belakangnya. Ia menoleh dan terkejut melihat Ji Soo. Sementara Ji Soo tak sempat pergi. Ji An pun keluar lagi dan bergegas menghampiri Ji Soo.

ā€œAku bertanya-tanya apakah itu kau, ternyata benar. Kau ingin menemuiku?ā€ tanya Ji An.

ā€œTidak, aku hendak ke toko roti.ā€ Elak Ji Soo.

ā€œAku mendengarnya dari Hyuk. Itu pasti berat bagimu. Aku memang hendak menghubungimu hari ini.ā€ Ucap Ji An.


ā€œTidak usah menghubungiku. Aku baik-baik saja.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œMana mungkin kau baik-baik saja?ā€ ucap Ji An.


Ji An lantas mengajak Ji Soo bertemu lagi sepulang kerja. Tapi Ji Soo menolak dengan alasan harus menemui seseorang.

ā€œLalu kapan kau bisa? Luangkan waktu untukku. Ada yang ingin kukatakan.ā€ Ucap Ji An.

ā€œSudah terlambat.ā€ Gumam Ji Soo.

ā€œApa?ā€ tanya Ji An.

ā€œAku sudah terlambat bekerja. Jaga dirimu. Dan jaga kesehatanmu.ā€ Ucap Ji Soo.

ā€œAda apa? Kenapa kau bicara seakan-akan kau mau pergi?ā€ tanya Ji An bingung.

ā€œBukan apa-apa. Setelah melihat semuanya berlalu, semua tampak konyol. Aku ingin semuanya terselesaikan sendiri.ā€ Jawab Ji Soo.

Ji Soo lalu pergi. Sambil menatap kepergian Ji Soo, Ji An bertanya-tanya apa Ji Soo datang ke studio untuk menemui Hyuk.


Hyuk sendiri baru tahu dari Boss Kang kalau Ji Soo berhenti dari toko roti dan hari itu adalah hari terakhir Ji Soo bekerja di toko roti.


Ji Soo yang sedang bekerja di toko roti, disuruh Boss Kang menemui Hyuk di kafe Hee.


ā€œKenapa kau berhenti bekerja di toko roti? Kau tidak perlu melakukan itu karena aku.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œBukan karena dirimu.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œLantas kenapa tiba-tiba kau berhenti?ā€ tanya Hyuk.


ā€œKau lupa? Keluargaku pemilik Perusahaan Haesung. Pikirmu aku akan tetap bekerja di toko roti kecil? Mereka membiarkanku tetap bekerja sembari beradaptasi. Kurasa sudah saatnya. Itu sebabnya aku memutuskan untuk berhenti.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œTapi aku tahu betapa kau menyukai roti Kak Nam Goo dan betapa inginnya kau belajar membuat roti.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œYa, aku bersenang-senang. Tapi ini bukan satu-satunya tempat. Aku bisa belajar dari patissier terkenal. Atau aku bisa membuka toko roti.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œKau bersungguh-sungguh?ā€ tanya Hyuk kaget.


ā€œAku sadar bahwa kau benar. Aku senang mengetahuinya sebelum bertambah serius. Kini, aku memutuskan untuk hidup sebagai bagian dari Haesung.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œKau terdengar tidak peduli. Kau bicara seakan-akan ini tidak ada artinya.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œSeharusnya kau menerimaku lebih awal. Maka setidaknya kita bisa berkencan lebih lama. Kini sudah terlambat.ā€ Jawab Ji Soo.


Ji Soo pun pergi. Hyuk menatap kepergian Ji Soo. Setelah Ji Soo menghilang dari pandangannya, ia pun mulai mengayuh sepedanya. Hujan seketika turun.


Namun Hyuk berhenti mengayuh sepedanya saat tiba di depan kafe Hee. Hyuk mengingat masa lalunya dengan Ji Soo.


Flashback...

Hujan turun sangat deras. Di depan kafe Hee yang saat itu belum jadi, Ji Soo nampak menutupi kayu2 milik Hyuk agar tidak terkena air hujan.

Hyuk yang melihat Ji Soo menutupi kayunya dengan koran dari dalam mobil pun turun dari mobilnya dan menghampiri Ji Soo.

ā€œSedang apa kau di sini?ā€ tanya Hyuk.

ā€œIni sedang hujan. Aku tidak mau kayunya kebasahan.ā€ Jawab Ji Soo.
ā€œIni kayu terawat. Tidak apa-apa kalau basah.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œAku tidak tahu.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œTapi terima kasih.ā€ Ucap Hyuk.


Hyuk lalu bergegas menuju ke mobilnya, tapi ia kembali menoleh ke Ji Soo dan melihat Ji Soo sedang membereskan koran2 itu.

ā€œBiarkan saja begitu. Aku akan membereskannya.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œTidak, semua ini ulahku. Aku yang harus membereskannya.ā€ Jawab Ji Soo.

ā€œKau tidak punya payung?ā€ tanya Hyuk.

ā€œAda. Aku punya payung.ā€ Jawab Ji Soo, lalu buru-buru mengambil payungnya.

ā€œKenapa tidak memakai payungnya?ā€ gumam Hyuk sembari menuju ke mobilnya.

Ji Soo hendak memberikan payungnya, tapi Hyuk keburu pergi. Ji Soo pun terdiam sembari memegangi payungnya.

Flashback end...


Hyuk mendekati tempat Ji Soo berdiri. Ia seolah-olah melihat Ji Soo yang dulu ada di sana.


Hyuk lalu ingat saat ia memayungi Ji Soo.

ā€œJadi, ini payungnya.ā€ Gumam Hyuk.


Tak lama kemudian, Hee keluar dari dalam kafe dan memayungi Hyuk.

ā€œHyuk-ah, kenapa kau hujan-hujanan?ā€ tanya Hee.


Sekarang, Hyuk sudah duduk di dalam kafe. Sorot matanya nampak pedih.

Tak lama kemudian, Hee datang membawakan Hyuk kopi dan mengeringkan rambut Hyuk.

ā€œNoona, ini soal Ji Soo.ā€ Ucap Hyuk.

ā€œKakak mengerti. Kakak dengar kalian sudah putus.ā€ Jawab Hee.

ā€œDahulu aku berpikir dia bodoh dan konyol. Dia menutupi kayu terawat dengan koran agar tidak basah. Saat itu aku tidak menyadarinya. Alasan dia melakukan itu.
 Seperti itulah dirinya. Tapi aku baru menyadarinya setelah sekian lama.ā€ Ucap Hyuk.

Hyuk lantas menangis.


Ji Tae menunggu Soo A. Begitu Soo A datang, Ji Tae bilang tak bisa mengantar Soo A karena harus lembur tapi ia mengajak Soo A makan malam karena harus mengatakan sesuatu.

ā€œKanker imajiner?ā€ tanya Soo A kaget.

ā€œYa. Lucu, bukan?ā€ jawab Ji Tae.

ā€œTidak lucu. Kenapa kau bilang begitu? Dia pasti sangat stres dan itu membuatnya sakit.ā€ Ucap Soo A.

ā€œAku bukan mau memaksamu atau semacamnya. Selagi menghadapi semua ini, aku menyadari sesuatu lagi. Aku putra sulungnya. Aku merasa bersalah kepadanya. Di sisi lain, aku merasa mungkin sebaiknya kau hidup sendirian agar bisa bebas seperti yang selalu kau inginkan. Kita hanya hidup sekali. Kurasa ini saatnya memberi tahu orang tuaku tentang kita. Aku ingin memperjelas posisimu.ā€ Jawab Ji Tae.


ā€œMaksudmu, perceraian kita?ā€ tanya Soo A kecewa.

ā€œYa.ā€ Jawab Ji Tae.

ā€œMari katakan kita akan bercerai.ā€ Ucap Soo A,

ā€œAku hanya akan menceraikanmu setelah bayi kita lahir.ā€ Jawab Ji Tae.

ā€œJadi, kau akan menungguku setiap malam? Bagaimana jika aku cuti dan pergi ke dokter?ā€ ucap Soo A.

ā€œJika begitu, kau tidak bisa menceraikanku. Kau penyebab perceraian kita.ā€ Jawab Ji Tae.

ā€œBaiklah. Aku akan melahirkan bayinya. Setelah itu, baru bercerai. Jangan pernah berharap aku akan berubah pikiran setelah melahirkan bayinya.ā€ Ucap Soo A.

ā€œAku sedang mencoba tidak berharap. Kau mungkin benar soal ini. Mungkin sebaiknya aku menurutimu.  Tapi aku tidak bisa melakukan ini. Maafkan aku, Soo A-ya.ā€ Jawab Ji Tae.

ā€œAku mengerti, jadi, jangan menungguku lagi. Beri tahu orang tuamu tentang kita sesukamu. Aku bisa tinggal dengan Seung Hun.ā€ Ucap Soo A.

Soo A lantas pergi. 

Tuan Seo sedang berkumpul bersama pecinta gitar klasik.

Sekarang, Tuan Seo sudah duduk di bus, mau kembali ke rumah lamanya. Tiba-tiba, Ji Soo menelponnya.

ā€œAppa, aku akan ke rumahmu nanti malam.ā€ Ucap Ji Soo.


Tuan Seo kaget, Uri jip?

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...