Sebelumnya...
Do Kyung, Ji An dan Hyuk berhasil mencegat mobil Nyonya No. Hyuk lalu turun dari mobilnya dan berjalan menuju mobil Nyonya No. Ji Soo terpana melihat Hyuk. Sementara Nyonya No yang kaget, menyuruh Sopir Lee mengunci pintu mobil tapi terlambat karena Ji Soo keburu menarik gagangnya. Hyuk pun membuka pintu mobil, lalu mengulurkan tangannya mengajak Ji Soo pergi.
Sekarang, Do Kyung dan Ji An duduk di kantor polisi. Polisi pun menginterogasi keduanya dengan wajah heran. Do Kyung menjelaskan, kalau ia mengejar sang ibu untuk memberikan sesuatu tapi ibunya salah paham dan melaporkannya.
āAku juga mengejarnya. Mobilku tergores karena dia ugal-ugalan. Aku hendak mengantar pesanan ke studio mebel.ā Jawab Ji An.
Do Kyung lantas mengajak Ji An membuat kesepakatan. Ji An setuju. Dan polisi pun akhirnya membebaskan keduanya.
Nyonya No tampak menunggu seseorang di depan bioskop. Tak lama kemudian, Tuan Choi yang ditunggu-tunggunya itu datang sambil membawa dua buah tiket nonton. Tuan Choi bertanya, apa Nyonya No yang meletakkan dua tiket itu di mejanya.
Lamunan Nyonya No pun buyar karena Seketaris Min memanggilnya. Seketaris Min memberitahu, kalau orang2nya sudah bersiap sesuai perintah Nyonya No.
Hyuk menepikan mobilnya. Ji Soo yang masih takut dengan ancaman Nyonya No, ingin kembali. Tapi Hyuk menahannya. Hyuk mengingatkan, kalau Ji Soo lah yang membuka pintu mobil dan menggenggam tangannya.
Nyonya No dapat laporan dari Seketaris Min tentang Ji Soo yang pergi ke rumah kos Yong Gook. Nyonya No yang tahu mereka tidak akan bisa menyentuh rumah kos itu pun kesal. Ia heran, kenapa Ji Soo harus pergi ke sana.
Setelah kedua gadis itu masuk ke kamar, Do Kyung pun langsung menatap Hyuk dengan galak. Do Kyung protes karena Hyuk menyukai adiknya setelah menyukai Ji An. Hyuk pun menjelaskan, kalau Ji An adalah cinta pertamanya tapi sekarang ia menyukai Ji Soo.
Di kamarnya, Ji An mengomeli Ji Soo yang berpura-pura bahagia tinggal di rumah Haesung. Ji An bilang, Ji Soo harusnya cerita padanya. Ji An kemudian meminta maaf karena tidak memberi Ji Soo kesempatan untuk bercerita padanya, padahal ia tahu Ji Soo hanya bisa bercerita padanya.
Ji An menyusul Do Kyung keluar. Ia mau ikut ke rumah Haesung, tapi dilarang Do Kyung. Ji An pun berkata, Nyonya No melihatnya jadi ia juga harus meminta maaf.
Do Kyung pun pergi. Setelah Do Kyung pergi, Tuan Choi langsung menatap tajam istrinya dan berkata bahwa ia butuh waktu sendiri.
Hyuk membuatkan Ji Soo nasi goreng kimchi. Ji Soo bilang, rasanya seperti mimpi bisa makan masakannya Hyuk.
Tak lama kemudian, Do Kyung dan Ji An pulang. Do Kyung protes karena Hyuk baru memberi makan adiknya jam segitu. Ji Soo menjelaskan, kalau tadi ia tidak lapar. Ji Soo lalu menanyakan apa yang terjadi.
Keesokan harinya, Ji An dan Ji Soo terbangun karena suara alarm ponsel Ji An. Ji An pun bergegas mematikan alarmnya dan menyuruh Ji Soo tidur lagi.
Do Kyung, Ji An dan Hyuk berhasil mencegat mobil Nyonya No. Hyuk lalu turun dari mobilnya dan berjalan menuju mobil Nyonya No. Ji Soo terpana melihat Hyuk. Sementara Nyonya No yang kaget, menyuruh Sopir Lee mengunci pintu mobil tapi terlambat karena Ji Soo keburu menarik gagangnya. Hyuk pun membuka pintu mobil, lalu mengulurkan tangannya mengajak Ji Soo pergi.
āAndwae, Seo Ji Soo.ā Larang Nyonya No sembari
memegangi lengan Ji Soo.
āJi Soo-ya, ayo pergi.ā ajak Hyuk.
Perlahan Ji Soo meraih tangan Hyuk. Setelah berpikir
sejenak, Ji Soo pun akhirnya menghempaskan tangan Nyonya No dan mengikuti Hyuk.
Nyonya No murka, ia menyuruh Sopir Lee mengejar Hyuk, namun terlambat.
Do Kyung mau pergi, tapi sayangnya mobil Seketaris
Yoo sudah tak mampu berjalan lagi. Kepulan asap nampak keluar dari kap mobil
Seketaris Yoo. Tak lama kemudian, polisi datang. Nyonya No menyuruh mereka menangkap
Ji An. Ji An mau pergi, tapi mobilnya keburu dihadang mobil polisi.
Sekarang, Do Kyung dan Ji An duduk di kantor polisi. Polisi pun menginterogasi keduanya dengan wajah heran. Do Kyung menjelaskan, kalau ia mengejar sang ibu untuk memberikan sesuatu tapi ibunya salah paham dan melaporkannya.
āApa yang mau kau berikan padanya?ā tanya polisi.
āDia akan tahu saat anda bilang Seo Ji Soo.ā Jawab
Do Kyung.
āSiapa wanita ini?ā tanya polisi.
āAku juga mengejarnya. Mobilku tergores karena dia ugal-ugalan. Aku hendak mengantar pesanan ke studio mebel.ā Jawab Ji An.
āKenapa kau menghalangi mobil yang lainnya?ā tanya
polisi.
āKarena dia mengejar mobil itu. Kukira aku harus
menghentikan mobil itu agar bisa menangkap dia.ā Jawab Ji An.
Do Kyung lantas mengajak Ji An membuat kesepakatan. Ji An setuju. Dan polisi pun akhirnya membebaskan keduanya.
Begitu keluar dari kantor polisi, mereka pun
mengenang pertemuan pertama mereka.
Flashback...
Saat itu, Ji An
kebut-kebutan di jalan raya karena sedang buru-buru menuju kediaman Manajer
Lee. Ngebut, mobil yang Ji An kendarai nyaris saja menabrak mobil Do Kyung.
Untunglah, Do Kyung sempat menghindar tapi mobilnya malah menabrak pembatas
jalan. Do Kyung tak terima dan langsung mengejar mobil Ji An.
Ji An berhenti di lampu
merah. Tak lama kemudian, mobil Do Kyung datang dan tanpa sengaja menubruk
mobil yang Ji An kendarai dari belakang.
āBisakah kuperbaiki
sendiri? Bosku melarangku menggunakan asuransi.ā Ucap Ji An.
āBisakah kau membayar biaya
perbaikannya tanpa asuransi?ā tanya Do Kyung.
Flashback end...
āBisakah kau membayar biaya perbaikannya tanpa
asuransi?ā tanya Ji An.
āYa, akan kubayar tunai.ā Jawab Do Kyung.
āTunai? Setidaknya akan menghabiskan 2.000 dolar
untuk perbaikannya.ā Ucap Ji An.
Do Kyung pura-pura terkejut. Lalu, Ji An tersenyum
dan kembali teringat kata-katanya saat itu.
Flashback..
āApa? Tidak bisakah kau
mengecat bagian bumper yang tergores saja? Tidak bisakah kau mengecat semuanya?ā
tanya Ji An.
Flashback end...
āSekarang aku hanya punya 270 dolar.ā Jawab Do
Kyung.
āKalau begitu, berikan 200 dolar. Sekarang.ā Ucap Ji
An.
āIngatanmu bagus.ā Puji Do Kyung sembari tertawa.
āTapi aku tidak akan pelit, atau membuatmu bekerja
di suatu tempat, atau pamer, jadi, berikan uangnya.ā Jawab Ji An.
āAku akan menyicil.ā Ucap Do Kyung. Keduanya lalu
tertawa.
Dari kejauhan, di dalam mobilnya, Nyonya No menatap
kesal keduanya.
Sambil berjalan menuju mobil, Ji An berkata pada Do
Kyung kalau ia tak pernah meminta diskon. Do Kyung pun ingat saat itu Ji An
menyuruhnya mengecat ulang bagian mobilnya yang rusak.
Aku amat berterima kasih.ā Ucap Ji An.
āAku merasa bersalah.ā Jawab Do Kyung.
āSoal apa?ā tanya Ji An.
āAku melaporkan perkelahianmu dengan Yoon Ha Jung hingga
kau terpaksa ke kantor polisi. Aku membuatmu menghabiskan 5.000 dolar sebagai
uang damai padahal kau harus membayar kepadaku.ā Jawab Do Kyung.
āAku yang berkelahi.ā Ucap Ji An.
āTadinya kau akan diterima menjadi pegawai tetap, tapi
perusahaan kami melanggar janji itu. Jika aku tidak meminta 5.000 dolar, kau
pasti akan meminta bosmu untuk menghubungi pihak asuransi.ā Jawab Do Kyung.
āMungkin. Meski itu soal mendapatkan pekerjaan tetap,
aku tetap tidak bisa membayar 20.000 dolar.ā Ucap Ji An.
āJika aku tidak memberimu 20.000 dolar untuk menjaga
harga dirimu, kau pasti tidak akan meminta uang dari ibuku. Kau juga tidak akan
bergegas bergabung dengan keluargaku. Aku tokoh jahat dalam hidupmu.ā Jawab Do
Kyung.
āJangan bilang begitu. Mungkin kau yang memulainya, tapi
aku yang memutuskan.ā Ucap Ji An.
āSetiap memikirkanmu, aku merasa bersalah atas
banyak hal.ā Jawab Do Kyung.
āItu karena kau masih menganggapku lemah. Sudah kubilang,
jangan berpikir begitu. Sungguh tidak perlu seperti itu. Kini aku sungguh baik-baik saja.ā Ucap Ji An.
Do Kyung pun tersenyum membalas ucapan Ji An.
Sementara Nyonya No yang melihat Do Kyung dan Ji An,
jadi teringat masa lalunya dulu.
Flashback...
Nyonya No tampak menunggu seseorang di depan bioskop. Tak lama kemudian, Tuan Choi yang ditunggu-tunggunya itu datang sambil membawa dua buah tiket nonton. Tuan Choi bertanya, apa Nyonya No yang meletakkan dua tiket itu di mejanya.
āAku harus membalas
jasamu atas insiden muntah itu.ā Jawab Nyonya No.
āJadi, kau membelikan
dua tiket nonton?ā tamya Tuan Choi.
āYa.ā Jawab Nyonya No.
āBagaimana jika aku
pergi dengan orang lain?ā tanya Tuan Choi.
āBukankah sudah jelas
aku orangnya?ā ucap Nyonya No.
āKenapa?ā tanya Tuan
Choi.
āBerarti ada banyak
wanita yang bisa kau ajak?ā balas Nyonya No.
āKau berharap tidak ada?ā
jawab Tuan Choi. Keduanya lalu tertawa.
Flashback end...
Lamunan Nyonya No pun buyar karena Seketaris Min memanggilnya. Seketaris Min memberitahu, kalau orang2nya sudah bersiap sesuai perintah Nyonya No.
āBaiklah, laksanakan.ā Suruh Nyonya No.
Hyuk menepikan mobilnya. Ji Soo yang masih takut dengan ancaman Nyonya No, ingin kembali. Tapi Hyuk menahannya. Hyuk mengingatkan, kalau Ji Soo lah yang membuka pintu mobil dan menggenggam tangannya.
āAku bingung. Aku tidak sadar dengan tindakanku.ā
Jawab Ji Soo.
āTidak. Kau tampak senang saat melihatku.ā Ucap
Hyuk.
āItu tidak benar. Aku ikut denganmu hanya karena
keadaannya kacau. Aku harus kembali sekarang.ā Jawab Ji Soo.
āJi Soo-ya,
kau memutuskan pergi karena mencemaskan sesuatu, bukan?ā tanya Hyuk.
Ji Soo tidak menjawab pertanyaan Hyuk. Ia balik
bertanya, bagaimana Hyuk, Ji An dan Do Kyung bisa tahu ia mau pergi.
āMenurutmu bagaimana? Kami langsung mengejarmu saat
mendengar kabarnya. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi seperti ini. Kami bertiga
tidak bisa membiarkanmu pergi.ā Jawab Hyuk.
Ji Soo tertegun, kau juga?
āTampaknya begitu.ā Jawab Hyuk.
Ji An dan Do Kyung pulang bersama. Ditelpon, Do
Kyung meminta maaf pada Seketaris Yoo karena sudah membuat mobil Seketaris Yoo
rusak. Do Kyung lalu mengirimkan nomor bengkelnya Seketaris Yoo.
Sementara itu, Ji An bicara dengan Hyuk. Lalu, Ji An
memberitahu Do Kyung bahwa Hyuk sudah menjelaskan apa yang terjadi pada Yong
Gook.
āDia akan menjaga rumahnya, jadi, Ji Soo bisa dibawa
ke sana.ā Ucap Ji An.
āDia berpikir ibu akan menjemput paksa Ji Soo?ā
tanya Do Kyung.
āMungkin.ā Jawab Ji An.
āTidak mungkin.ā Ucap Do Kyung.
āDia bilang Ji Soo amat gelisah.ā Jawab Ji An.
āKini kita harus bagaimana? Aku yakin ibu marah
besar.ā Ucap Do Kyung.
āMungkin begitu.ā Jawab Ji An.
āKau punya rencana?ā tanya Do Kyung.
āSaat tahu dia dipaksa pindah ke luar negeri, aku
tidak sempat memikirkan rencana. Yang kupikirkan hanyalah Ji Soo. Aku tidak
bisa membiarkan Ji Soo pergi. Ji Soo akan menderita di sana.ā Jawab Ji An.
āKita susun rencana sekarang. Rencana untuk hal yang
akan terjadi nanti.ā Ucap Do Kyung.
āSebaiknya kita memikirkan rencana setelah bicara
dengan Ji Soo. Pendapatnya penting. Aku takut dengan Nyonya No, tapi kurasa
kita harus mengutamakan pendapat Ji Soo.ā Jawab Ji An.
Orang-orang Seketaris Min mulai berjaga di depan
rumah Tuan Seo.
Mereka juga berjaga di depan toko roti dan Kafe Hee.
Mereka juga berjaga di depan toko roti dan Kafe Hee.
Yong Gook keluar dari rumah kosnya dan melihat
banyak orang berjaga di depan rumahnya. Tak lama kemudian, polisi datang. Yong
Gook pun menyapa polisi itu dengan ramah dan melaporkan orang-orang itu karena
sudah parkir ilegal di depan rumahnya. Orang-orangnya Nyonya No langsung pergi.
Tak lama setelah orang2 itu pergi, mobil Hyuk tiba.
Hyuk pun langsung memapah Ji Soo ke dalam.
Nyonya No dapat laporan dari Seketaris Min tentang Ji Soo yang pergi ke rumah kos Yong Gook. Nyonya No yang tahu mereka tidak akan bisa menyentuh rumah kos itu pun kesal. Ia heran, kenapa Ji Soo harus pergi ke sana.
Hyuk menjelaskan ke Ji Soo, kalau ia dan Ji An tidak
tinggal berdua di rumah itu. Ji Soo kemudian limbung. Untung saja, Hyuk
langsung menangkapnya. Ji Soo bilang, ia tidak percaya kalau dirinya masih
bersama dengan Hyuk saat itu. Hyuk pun berkata, Ji Soo akan aman dan nyaman
tinggal di rumah kos nya.
Tak lama kemudian, Ji An dan Do Kyung tiba. Ji Soo
pun langsung memeluk erat Ji An.
āOppa!ā panggil Ji Soo.
āReuninya nanti saja. Bagaimana jika kita bicara
dahulu?ā ucap Yong Gook.
Ji Soo pun cerita, kalau Nyonya No mengancamnya akan
menghancurkan kafe Hee dan toko roti. Do Kyung terkejut mendengarnya. Hyuk lalu
meyakinkan Ji Soo, kalau itu tidak akan terjadi. Hyuk yakin itu hanya ancaman.
āTidak, dia sungguh sanggup melakukan itu. Saat
kubilang aku tidak mau ke luar negeri, dia merebut restoran ibu. Jadi,
sejujurnya, aku masih khawatir.ā Ucap Ji Soo.
āJangan khawatir. Kakak akan menemui orang tua kita
setelah berganti baju.ā Jawab Do Kyung.
āAku kaget kakak juga tinggal di sini.ā Ucap Ji Soo.
āJi Soo-ya, sebaiknya kau ke kamar dan beristirahat.
Dia hampir pingsan.ā Jawab Hyuk.
āBaiklah, Ji Soo, ayo ke kamar.ā Ajak Ji An.
Setelah kedua gadis itu masuk ke kamar, Do Kyung pun langsung menatap Hyuk dengan galak. Do Kyung protes karena Hyuk menyukai adiknya setelah menyukai Ji An. Hyuk pun menjelaskan, kalau Ji An adalah cinta pertamanya tapi sekarang ia menyukai Ji Soo.
āAku tidak bisa memercayaimu. Kau ingin mengencani
adikku? Jangan mimpi!ā ucap Do Kyung, lalu beranjak pergi.
āTapi, aku sudah mengencaninya.ā Ucap Hyuk.
Di kamarnya, Ji An mengomeli Ji Soo yang berpura-pura bahagia tinggal di rumah Haesung. Ji An bilang, Ji Soo harusnya cerita padanya. Ji An kemudian meminta maaf karena tidak memberi Ji Soo kesempatan untuk bercerita padanya, padahal ia tahu Ji Soo hanya bisa bercerita padanya.
āDulu kau juga seperti itu, kan? Itu sebabnya kau
mendatangiku pada hari itu, kan? Kau hanya bisa membicarakannya denganku. Tapi
aku malah menamparmu. Kau kira aku akan memihakmu.ā Jawab Ji Soo.
āHanya kau yang kumiliki. Aku amat merasa bersalah dan malu, tapi hanya
bisa bersandar kepadamu.ā Ucap Ji An.
āItu sebabnya kau ingin mengakhiri hidupmu.ā Jawab
Ji Soo.
āBagaimana kau tahu?ā tanya Ji An.
āDalam perjalanan ke bandara, aku juga merasa ingin
mengakhiri hidupku. Ini kali terakhirku menjadi Seo Ji Soo. Saat kembali
setelah belajar, aku akan menjadi Choi Eun Seok. Saat memikirkan itu, aku
teringat semua yang telah terjadi.ā Jawab Ji Soo.
Lalu, Ji Soo teringat alasan Hyuk menyukainya. Hyuk
berkata, ia menyukai Ji Soo apa adanya.
Kemudian, Ji Soo ingat kata-kata Hyuk tentang Ji An
yang mau bunuh diri.
āSeseorang yang kukenal naik ke gunung di malam hari
untuk mengakhiri hidupnya.ā Ucap Hyuk.
Ji Soo juga ingat bagaimana cemasnya Tuan Seo saat
Ji An menghilang.
āAkhirnya aku mengerti. Aku baru bisa mengerti saat
itu.ā Ucap Ji Soo.
āKini aku baik-baik saja. Semua itu hanya masa lalu.ā
Jawab Ji An.
āMaafkan aku.ā Ucap Ji Soo.
āAku yang lebih merasa bersalah. Setelah tinggal
dengan keluarga itu, aku mulai memahami karakter mereka, tapi aku percaya saat
bilang kamu bahagia.ā Jawab Ji An.
āAku sungguh mengira kau membenciku.ā Ucap Ji Soo.
āMana mungkin aku bisa membencimu? Kau bagian dari
diriku.ā Jawab Ji An.
Kedua gadis itu lantas berpelukan.
Diluar, Do Kyung, Hyuk dan Yong Gook sedang menyusun
rencana. Do Kyung yakin ibunya hanya mengancam Ji Soo. Ia melarang Hyuk cemas.
āAku tidak cemas. Aku juga sudah memikirkannya.ā
Jawab Hyuk.
āApa pun yang kau bayangkan, keadaan bisa lebih
buruk daripada itu.ā Ucap Yong Gook.
Do Kyung pun menghela nafas.
Ji An menyusul Do Kyung keluar. Ia mau ikut ke rumah Haesung, tapi dilarang Do Kyung. Ji An pun berkata, Nyonya No melihatnya jadi ia juga harus meminta maaf.
āAku akan bicara kepadanya baik-baik.ā Jawab Do
Kyung.
āJika aku tidak ke sana, dia akan makin marah. Mungkin
dia juga akan salah paham denganku. Aku ingin bilang bahwa aku harus
melakukannya meski tanpamu. Meski sudah tahu aku pasti akan diteriaki.ā Ucap Ji
An.
āBaiklah kalau begitu. Karena kita melakukannya
bersama, mari perbaiki bersama.ā Jawab Do Kyung.
āBisa-bisanya dia turun dari mobil. Bisakah kau
memahaminya? Dia putri pemilik Perusahaan Haesung. Aku mengirimnya ke sana agar
dia bisa menjadi salah satu dari kita!ā
āBisakah kau tenang lebih dahulu? Ini tidak
sepertimu.ā Ucap Tuan Choi.
āMana bisa aku tenang? Aku hanya akan makin marah. Dia
melepaskan tanganku dan masuk ke mobil pria itu.ā Jawab Nyonya No.
āKau bilang Ji An dan Do Kyung juga di sana. Jika
ada mereka di sana, mereka pasti punya alasan bagus.ā Bela Tuan Choi.
āApakah itu penting dalam keadaan ini? Kita harus
memikirkan cara mendapatkan Ji Soo kembali.ā Ucap Nyonya No.
Perdebatan itu akhirnya terhenti karena Seketaris
Min memberitahu soal kedatangan Do Kyung dan Ji An.
Nyonya No semakin marah melihat Ji An. Ia mengusir
Ji An dan hanya mau bicara dengan Do Kyung. Tapi Tuan Choi ingin mendengar
penjelasan keduanya. Lalu, mereka duduk.
āKudengar kau menghalangi mobilnya saat dalam perjalanan
ke bandara dan mengambil Ji Soo. Pacar Ji Soo juga membantumu.ā Ucap Tuan Choi
sambil menatap Ji An.
āAku meminta bantuan Ji An. Aku tidak bisa
membiarkan Ji Soo pergi.ā Jawab Do Kyung.
āApa maksudmu tidak bisa membiarkan Ji Soo pergi?ā
tanya Tuan Choi.
āAku mengancamnya sedikit.ā Jawab Nyonya No.
āApa maksudmu? Apa yang kau katakan padanya?ā tanya
Tuan Choi.
āAku amat mengenal Ji Soo. Dia tidak akan bisa belajar
di luar negeri. Harus ada yang merawatnya. Dia juga tidak bisa bertahan jika
tidak ingin pergi.ā Jawab Ji An.
āItu bukan urusanmu. Siapa kau berhak bilang begitu?ā
sentak Nyonya No.
āJi Soo adalah adikku.ā Jawab Ji An.
āJangan membodohiku dengan ucapanmu. Kau berbohong
soal tinggal bersama Do Kyung di rumah itu.ā Marah Nyonya No.
āKalian tinggal bersama, tapi kau bilang tidak
tertarik. Katamu kau membenci keluarga kami.ā Ucap Nyonya No.
āAku tidak berbohong. Aku tidak meminta izinnya. Dia
juga tidak ingin anda tahu. Aku tidak bisa melaporkannya begitu saja. Serta aku
juga tahu anda akan segera mengetahuinyaā jawab Ji An.
āAku ke rumah itu karena Yong Gook. Aku tahu Ji An
di sana, jadi, aku pindah ke sana.ā Ucap Do Kyung.
āUcapanmu tidak penting. Ucapan tidak ada artinya,
bukan?ā sindir Nyonya No.
āAku akan segera pulang ke rumah orang tuaku.ā Jawab
Ji An.
āIbu tidak perlu mencemaskan soal Ji An. Aku akan
menepati janjiku kepada Ibu.ā Ucap Do Kyung.
āJi Soo, kuharap anda akan mengizinkan Ji Soo hidup
sesuai keinginannya.ā Pinta Ji An.
Nyonya No pun meledak.
āKeluar! Putraku saja tidak cukup? Kini kau ingin
menghancurkan hidup putriku juga? Kau ingin menghancurkannya karena dia memiliki
semua yang kau inginkan, bukan?ā tuduh Nyonya No.
āItu sudah cukup. Sebaiknya kau pergi, Ji An.ā Suruh
Tuan Choi.
Ji An pun pergi. Setelah Ji An pergi, Do Kyung pun
meminta penjelasan pada ayahnya tentang ancaman ibunya yang akan menghancurkan
Hyuk, Kafe Hee dan toko roti Boss Kang. Do Kyung mengira ayahnya menyetujui hal
itu. Tuan Choi pun kaget.
āSaat kusuruh pergi, dia menolak. Dia marah karena
hal itu. Semua karena pria itu.ā Jawab Nyonya No.
āIbu, teganya Ibu melakukan itu kepadanya. Aku pun tidak
memercayainya saat Ji Soo memberitahuku.ā Ucap Do Kyung.
āKau tidak percaya? Kenapa? Ibu hanya melanggar
beberapa aturan dan menggunakan cara untuk mengirimnya ke luar negeri dan
melindungi keluarga kita. Seharusnya kau lebih tahu daripada siapa pun. Bawa Ji
Soo kembali sekarang.ā Jawab Nyonya No.
āDo Kyung-ah, sebaiknya kau pergi.ā Suruh Tuan Choi.
āAku harus tahu apa yang akan Ibu lakukan kepada Ji
Soo. Ibu akan memaksanya belajar di luar negeri lagi? Dia harus memperbaiki
dirinya.ā Ucap Do Kyung.
āAyah menyuruhmu pergi!ā ucap Tuan Choi lagi dengan
suara meninggi.
Sontak, Nyonya No kaget mendengarnya.
āAyah akan bicara dengan ibumu. Bilang kepada Ji Soo
untuk tidak cemas.ā Suruh Tuan Choi.
Do Kyung pun pergi. Setelah Do Kyung pergi, Tuan Choi langsung menatap tajam istrinya dan berkata bahwa ia butuh waktu sendiri.
Hyuk membuatkan Ji Soo nasi goreng kimchi. Ji Soo bilang, rasanya seperti mimpi bisa makan masakannya Hyuk.
āJangan terlalu takut. Kedua kakakmu di sini. Aku
juga di sini.ā Jawab Hyuk.
āMaafkan aku.ā Ucap Ji Soo.
āKenapa meminta maaf? Itu bukan salahmu.ā Jawab
Hyuk.
Tak lama kemudian, Do Kyung dan Ji An pulang. Do Kyung protes karena Hyuk baru memberi makan adiknya jam segitu. Ji Soo menjelaskan, kalau tadi ia tidak lapar. Ji Soo lalu menanyakan apa yang terjadi.
āAyah akan bicara dengan Ibu. Dia bilang kau tidak
perlu khawatir. Ayah tidak tahu.ā Jawab Do Kyung.
āAyah bilang aku tidak perlu khawatir? Bisakah?ā
tanya Ji Soo.
āApa yang ingin kau lakukan sekarang? Itu yang paling
penting.ā Ucap Ji An.
āAku ingin kembali bekerja di toko roti. Aku juga
tidak bisa tinggal di rumah orang tuaku sekarang, jadi, aku ingin tinggal di
sini untuk sementara.ā Jawab Ji Soo.
āTentu saja. Kakakmu di sini.ā Ucap Do Kyung. Ji Soo
langsung senyum.
Di rumah lamanya, Tuan Seo resah karena belum ada
kabar dari Ji An soal Ji Soo. Tak lama kemudian, pesan dari Ji An pun masuk ke
ponselnya.
"Ayah, Ji Soo tidak pergi. Dia kembali. Aku akan segera
mengunjungi ayah bersama Ji Soo dan menjelaskan keadaannya."
Begitulah bunyi pesan Ji An. Tuan Seo pun penasaran,
apa yang menyebabkan Ji Soo kembali.
Ji An dan Ji Soo sudah tidur.
Keesokan harinya, Ji An dan Ji Soo terbangun karena suara alarm ponsel Ji An. Ji An pun bergegas mematikan alarmnya dan menyuruh Ji Soo tidur lagi.
Ji Soo lalu melihat boneka kayunya.
āSudah lama aku tidak melihatnya. Ada aku juga.ā
Ucapnya senang.
Seketaris Miin memberitahu Tuan Choi kalau Nyonya No
sudah pergi pagi-pagi sekali. Lalu, Tuan Choi mendapat telepon dari nomor yang
tidak dikenalnya.
Di kantor, Nyonya No menyuruh orang2nya menangkap Ji
Soo begitu Ji Soo keluar dari rumah kos itu.
Namun untunglah, orang-orang Nyonya No gagal
menangkap Ji Soo karena ada Tuan Choi di sana.
āKenapa tidak memberitahu ayah? Ayah sudah bilang
kau tidak perlu pergi.ā
āAku ingin memberitahu ayah. Tapi itu akan membuat ayah
kesulitan. Ayah bekerja untuk Kakek dan dia memutuskan segalanya. Kupikir aku
akan menyulitkan ayah.ā
āJadi, kau kesulitan memercayai ayah? Tapi tidak
apa-apa. Kau sudah menghubungi ayah.ā
āTolong aku, ayah.
Aku ingin hidup sebagai Seo Ji Soo. Aku tidak ingin hidup sebagai Choi
Eun Seok.ā
Nyonya No memberitahu ayahnya soal Ji Soo yang
tinggal di rumah Yong Gook. Nyonya No bilang, ia tidak bisa membiarkan Ji Soo
di sana. Tapi CEO No malah bilang kalau membawa pulang Ji Soo tidaklah penting.
CEO No kemudian mengaku, punya firasat buruk soal ini.
āTidak akan mudah mengontrol Do Kyung. Kita harus
bagaimana? Hubungan mereka sungguh rumit. Ji An tidak bisa dihancurkan.ā Ucap
CEO No.
āJi Soo lebih penting sekarang. Aku tidak bisa
merelakan Ji Soo. Do Kyung akan segera pulang. Dia belum lupa bahwa dia ahli
waris Haesung. Tapi jika aku tidak memperbaiki Ji Soo sekarang, dia akan tumbuh
menjadi manusia tanpa arti. Aku tidak bisa membiarkan putriku seperti itu. Aku
No Myung Hee. Aku tidak bisa membiarkan hidup putriku rusak seperti itu. Aku
tidak sanggup.ā Jawab Nyonya No.
āKau tidak bisa merelakan Eun Seok? Ayah tidak bisa
merelakan Do Kyung.ā Ucap CEO No.
āAyah!ā pinta Nyonya No.
āTangani Ji Soo. Ayah akan menangani Do Kyung.ā
Jawab CEO No.
Tuan Seo pulang ke rumahnya. Bersamaan dengan itu,
CEO No tiba di rumah Tuan Seo,
Lalu, bel rumah mereka berbunyi. Begitu pintu
dibuka, CEO No langsung menerobos masuk ke dalam. Tuan Seo dan Nyonya No
terkejut dengan kedatangan CEO No.
Comments
Post a Comment