Hari itu, di sekolah TK. Ada dua bocah kembar yang sama2
memakai kostum pramugrari. Mereka sama2 mengaku ingin menjadi pramugrari.
Cha Sun Hee-sang kakak-ingin menjadi pramugrari karena ingin
melakukan kebaikan seperti ayahnya yang seorang polisi. Sementara si adik, Cha
Do Hee, mau menjadi pramugrai karena dia cantik.
Sontak, hal itu memancing tawa dan tepukan semua orang.
Kedua orang tua mereka pun menatap mereka dengan penuh kasih sayang.
Dalam kilasan foto2, diperlihatkan kisah hidup si kembar sejak
kecil sampai akhirnya beranjak remaja.
Sun Hee tampak lugu dan culun dengan kacamata besarnya.
Sementara Do Hee terlihat lebih cantik dan modis.
Seorang pria mabuk berdiri di tepi gedung. Tuan Cha
menyuruhnya turun, tapi pria itu tidak mendengarnya. Ketika pria itu terjatuh,
Tuan Cha dengan sigap menangkap pria itu dan menariknya ke atas. Tangan Tuan
Cha pun patah hingga harus di-gips gara2 menolong pria itu. Tapi berkat
kejadian itu pula, Tuan Cha dianugerahi penghargaan sebagai polisi yang teladan
dan pemberani.
Malam harinya, saat sedang patroli bersama rekannya, Tuan
Cha membangga-banggakan sertifikat yang didapatnya pada sang istri. Tuan Cha
juga mengatakan, kalau ia ingin mendapatkan sertifikat lain.
Alih2 senang, istrinya justru cemas kalau ia akan melakukan
hal berbahaya lagi. Tuan Cha pun berkata, kalau sertifikat itu adalah hadiah
darinya sebagai suami dan ayah yang baik untuk keluarganya. Tuan Cha juga
berjanji, akan bekerja lebih keras lagi agar bisa mendapatkan sertifikat itu
untuk keluarganya dan minta maaf karena sudah membuat istrinya cemas.
āBaguslah kalau kau tahu.
Orang-orang menyebutmu malaikat, tapi bagiku kau adalah orang bodoh. Kau
selalu terluka dan menderita saat berusaha menolong orang lain.ā
Si kembar pun pulang. Mengetahui itu telepon dari sang ayah,
Sun Hee langsung meneriakkan kalimat penyemangat untuk ayahnya. Sementara Do
Hee malah berteriak, mengajak ayahnya makan malam diluar.
āKau dengar mereka, bukan? Kau memiliki dukungan kami semua.
Jadi, jangan sampai terluka lagi.ā Ucap Nyonya Lee.
Tapi sedetik kemudian, ia mendengar jeritan seorang wanita
di telepon. Nyonya Lee pun cemas. Sementara Tuan Cha, langsung mematikan
teleponnya untuk memeriksa keadaan seorang diri
karena partnernya patroli di tempat lain.
Tuan Cha pun bergegas mencari sumber suara dan menemukan
seorang wanita yang hendak diperkosa dua orang pria. Karena dua pria itu
meremehkan dan mengusirnya, Tuan Cha kesal
dan langsung menodongkan pistolnya. Melihat pistol Tuan Cha, kedua pria
itu akhirnya melepaskan si wanita yang langsung kabur dari sana.
Tak peduli dengan pistol yang ditodongkan Tuan Cha, kedua
pria itu mengambil sebuah botol dan batu, lalu mengeroyok Tuan Cha.
Pria yang satu berhasil menusuk Tuan Cha dengan pecahan
botol dan pria yang satunya memukul kepala Tuan Cha dengan batu.
Sementara di tanah, tampak baju dan perhiasan wanita yang
ditolong Tuan Cha tadi.
Tuan Cha langsung dilarikan ke rumah sakit. Nyonya Lee serta
kedua putri kembarnya langsung datang, tapi nyawa Tuan Cha tidak tertolong
begitu mereka sampai di sana.
Tangis Nyonya Lee dan Sun Hee pun pecah. Mereka meratapi
kematian Tuan Cha. Sementara Do Hee yang berdiri di belakang menatap nanar
jasad sang ayah. Ia nampak begitu terpukul, dan juga marah.
Tapi akibat insiden itu, reputasi Tuan Cha hancur. Ia
difitnah sebagai penjahat dan dipecat secara tidak hormat. Jelas saja, Nyonya
Lee marah. Ia berusaha meyakinkan para polisi, kalau suaminya tidak bersalah.
Tapi sayangnya, para polisi tidak percaya. Mereka juga tidak percaya kalau
barang bukti berupa pakaian dan perhiasan yang diberikan Nyonya Lee adalah
milih korban. Ditambah, semua CCTV rusak malam itu jadi tidak ada saksi kalau
Tuan Cha tidak bersalah.
Karena insiden itu, keluarga mereka pun jatuh miskin. Mereka
terpaksa meninggalkan rumah yang selama ini mereka tinggali.
Sikap Do Hee juga berubah dingin dan sinis pada keluarganya.
Saat Nyonya Lee memperhatikan foto mendiang suaminya, Do Hee merebut foto itu
dengan kasar dan melemparkannya ke dalam kardus. Ia juga tidak mau membantu ibu
dan kakaknya beres2 di rumah yang baru.
Keadaan keluarga si kembar benar2 kacau. Sang ibu terpaksa
bekerja serabutan demi menafkahi kedua putrinya.
Saat pemilik rumah sewa datang, Nyonya Lee minta maaf karena
belum bisa membayar uang sewa. Mengetahui Nyonya Lee masih belum bisa membayar
uang sewa, si pemilik rumah sewa pun menyuruh Nyonya Lee membayar dengan
tubuhnya. Ia berusaha memperkosa Nyonya Lee. Untunglah si kembar pulang tepat
pada waktunya.
Do Hee pun murka dan langsung menyingkirkan pria itu dari
ibunya. Do Hee juga menampar pria itu. Tak terima, pria itu berusaha menampar
balik Do Hee tapi Sun Hee dan Nyonya Lee buru2 menjauhkan Do Hee dari pria itu.
Do Hee membentak ibunya agar mereka segera angkat kaki dari
rumah yang ia sebut sebagai tempat pembuangan sampah. Do Hee juga membanting
salah satu pot tanaman yang ada di sana. Pria itu marah dan langsung mengusir
mereka.
Terpaksalah, si kembar pindah rumah lagi. Dan lagi2, Do Hee
menolak membantu ibu dan kakaknya beres2.
Hari itu, Sun Hee dipanggil ke universitas karena dia dan Do
Hee sama2 lulus tes masuk di jurusan kepramugarian. Tapi karena kondisi
finansial mereka, Sun Hee pun mengalah dan memberikan kesempatan itu pada Do
Hee.
Pihak universitas pun heran. Mereka bilang, kalau si kembar
tidak mungkin kuliah bersama2, maka yang seharusnya mengalah adalah Do Hee. Sun
Hee pun beralasan, ia mengalah karena dia adalah seorang kakak.
Saat bertemu Do Hee diluar, ia malah disindir Do Hee.
āApa kau senang karena semua orang memanggilmu untuk
wawancara hanya karena kau terlahir duluan? Biar kuperjelas. Kau yang memilih
tidak kuliah, jadi jangan serang aku dengan alasan itu.ā Ucap Do Hee.
āAku tidak bermaksud pamer. Aku hanya ingin kau bahagia. Itu
saja keinginanku.ā Jawab Sun Hee.
āBerhentilah bersikap baik. Tiap kali melihatmu, aku kesal
karena kau mengingatkanku pada ayah.ā Ucap Do Hee.
Selama beberapa bulan, Sun Hee bekerja paruh waktu di sana
sini. Ia tetap bekerja meski tangannya terluka.
Sementara Do Hee, dengan seenaknya pulang dan membawa
tagihan bulanan. Sun Hee pun langsung memberikan amplop gajinya pada Do Hee.
Waktu berlalu begitu cepat. Do Hee sudah lulus kuliah dan
mulai melamar di sebuah maskapai penerbangan.
Do Hee pun diterima di Maskapai Penerbangan Donghae.
Do Hee memamerkan seragam pramugarinya pada ibu dan
kakaknya. Sun Hee memuji Do Hee yang nampak cocok dengan seragam itu. Lalu, Sun
Hee ingin menyentuh scraf Do Hee. Do Hee pun sontak memukul tangan Sun Hee.
Narasi Do Hee terdengar.
āKau pikir akan punya
kesempatan jika hanya mengorbankan diri? Kesempatan hanya datang kepada mereka
yang mengambilnya. Keluargaku
menghalangi masa depanku. Mereka membuatku malu. Aku ingin menyingkirkan
mereka.ā
Suatu malam, Sun Hee yang sedang bekerja membersihkan kaca
mobil di sebuah pom bensin, mendapati Do Hee ada di dalam mobil bersama
pacarnya. Sun Hee pun langsung melepaskan maskernya dan memanggil-manggil Do
Hee. Tapi Do Hee yang merasa malu, tidak
mengakui Sun Hee. Ia bahkan mengisyaratkan Sun Hee agar kembali memakai
maskernya sebelum sang pacar melihatnya.
Terdengar narasi Sun Hee yang berkata, kalau keluarga adalah
hartanya yang paling berharga.
Do Hee lantas pergi dari rumahnya. Ia tak peduli meski Sun
Hee dan ibunya sudah melarang.
Sun Hee akhirnya diberi kesempatan untuk belajar pramugari.
Sementara Do Hee menjalankan tugasnya sebagai pramugari profesional.
Terdengar lagi narasi Do Hee yang mengatakan kalau dia tidak
peduli soal pria dan cinta. Ia hanya memanfaatkan para pria untuk mendapatkan
yang ia mau.
Suatu hari, Sun Hee yang bekerja sebagai kasir di sebuah
mini market, bertemu pria yang bekerja sebagai badut. Sun Hee meminjami pria itu uang saat pria itu
kekurangan uang untuk membayar belanjaan.
Hubungan Sun Hee dan si badut berkembang pesat sejak saat
itu. Si badut yang bernama Bong Cheon Dae itu, mendatangi tempat kursus Sun Hee
dan melamar Sun Hee di depan teman2 Sun Hee.
āUang bukan masalah
jika kau benar-benar mencintai seseorang. Aku ingin memberinya semua hal yang
bisa kuberikan.ā Narasi Sun Hee.
Hari itu, ada kontes model pramugari di maskapai Do Hee. Oh
Tae Ri, putri pemilik maskapai tempat Do Hee bekerja, tampak jelas menyukai Do
Hee. Ia memilih Do Hee sebagai juaranya.
āAku tidak akan
menjalani kehidupan bodoh seperti ayahku. Untuk bisa melakukannya, aku butuh
kekuasaan. Aku butuh uang, kekuasaan, dan kehormatan. Aku menginginkan
segalanya.ā Narasi Do Hee.
Sun Hee dan Cheon Dae akhirnya menikah. Tapi Do Hee tidak
menunjukkan batang hidungnya di sana.
Beberapa tahun berlalu, Sun Hee kini sudah punya seorang
anak perempuan yang diberinya nama Bong Cho Rong. Berbeda dari sang ibu yang
iya-iya aja kalau disuruh ini itu, Cho Rong jauh lebih berani.
Suatu hari saat dia baru aja pulang sekolah, dia mendapati
ibunya lagi memilah-milah sampah sementara satpam yang menjaga apartemen malah
sibuk teleponan. Tidak terima, Cho Rong pun langsung pura2 menelpon manajer
apartemen untuk menakuti si satpam.
Sontak, si satpam panik. Ia langsung menutup teleponnya dan
mengambil alih pekerjaan Sun Hee. Sun Hee yang merasa tidak enak pun bersikeras
mau menyelesaikan pekerjaan itu sendiri. Cho Rong yang kesal langsung menarik
ibunya pergi dari sana.
āIbu bau. Berhentilah membersihkan sampah, Bu. Baunya
bertahan sampai empat hari.ā Ucap Cho Rong.
āBapak itu akan kesulitan membersihkan semuanya sendirian.ā
Jawab Sun Hee.
āBukan itu intinya. Dia memanfaatkan Ibu karena tahu Ibu
akan melakukan semuanya. Wanita di kamar
atas selalu meminta Ibu menjaga anaknya. Lalu teman Ibu, Soon Ja, selalu minta
dibuatkan kimchi. Ibu membayar biaya kuliah Bibi dan tagihan rumah sakit Nenek.
Semua orang memanfaatkan Ibu.ā Ucap Cho Rong.
āMereka tidak memanfaatkan Ibu. Mereka hanya membutuhkan
bantuan, jadi, ibu membantu mereka.ā Jawab Sun Hee.
āIbu tidak perlu membantu mereka.ā Ucap Cho Rong.
āIbu tidak bisa mengabaikan seseorang yang membutuhkan
bantuan ibu. Ibu memiliki gen rasa keadilan yang kuat terhadap orang-orang
lemah.ā Jawab Sun Hee.
āItu bukan gen. Ada orang yang memiliki DNA sama, tapi
hidupnya tidak seperti Ibu.ā Ucap Cho Rong.
Di tempat lain, Do Hee dinobatkan sebagai pramugari terbaik
di acara ulang tahun perusahaan mereka yang ke-30.
Begitu namanya disebut, ia langsung berlenggak lenggok di
atas panggung, sebelum akhirnya menerima tropi dan buket bunga dari bossnya, Oh
Pyeng Pan.
Song Woo Jin juga terpilih sebagai pilot terbaik berkat
kehebatannya melakukan pendaratan darurat di atas air dan berhasil
menyelamatkan penumpang.
Begitu namanya dipanggil, Woo Jin langsung naik panggung dan
menari ala2 Michael Jackson yang sontak mendapat sambutan riuh dari para
wanita.
Do Hee nampak jelas tertarik pada Woo Jin.
Mereka lalu disuruh berjalan berdampingan ala2 peragaan
busananya Andre Kim.
Tapi entah kenapa, Woo Jin tidak benar2 menyentuh punggung
Do Hee. Malah saat Do Hee menempelkan punggungnya ke tangan Woo Jin, Woo Jin
sontak menjauhkan tangannya.
Comments
Post a Comment