Skip to main content

My Golden Life Ep 45 Part 2

Sebelumnya...


Ji Soo akhirnya memperkenalkan Hyuk pada Tuan Choi. Hyuk minta maaf karena sudah merepotkan Tuan Choi. Tuan Choi pun menjawab, kalau Hyuk memang merepotkannya. Tuan Choi lalu bertanya, apa yang sebenarnya Hyuk pikirkan.

“Aku tidak bisa membiarkan Ji Soo keluar negeri untuk belajar karena aku. Aku tidak bisa membiarkannya menjalani hidup yang tidak dia inginkan.” Jawab Hyuk.

“Maksudmu kau melakukannya karena merasa bertanggungjawab?” tanya Tuan Choi.

“Bukan begitu. Aku menyesal putus dengan Ji Soo. Ji Soo memutuskan pergi dari sini karena aku, tapi aku hanya memikirkan diriku sendiri. Aku bahkan tidak tahu sebesar apa rasa sukaku kepadanya.” Jawab Hyuk.

“Sebesar apa rasa sukamu kepada Ji Soo?” tanya Tuan Choi.

“Aku amat menyukainya. Amat sangat.” Jawab Hyuk.


“Sebesar apa?” tanya Tuan Choi.

“Kami sudah melalui masa-masa sulit bersama, tidak seperti dugaan kami, tapi kami baru saja memulai hubungan kami.” Jawab Ji Soo.


“Tentu. Kalian baru berhubungan. Kalian harus berkencan untuk melihat hasilnya.” Ucap Tuan Choi sembari tersenyum.


Sontak, jawaban Tuan Choi membuat Ji Soo dan Hyuk tersenyum bahagia.

Hyuk dan Ji Soo pergi meninggalkan kafe. Mereka senang karena sudah mengantongi restu Tuan Choi.


Dari dalam mobil, Tuan Choi tersenyum melihat Ji Soo membersihkan wajah Hyuk.

  
Ji Ho juga sukses dengan jualannya berkat saran sang ayah.


Lalu Seohyun datang. Seohyun mengaku datang untuk membeli sesuatu. Ji Ho menjawab, kalau Seohyun pasti amat bosan sampai datang ke tempatnya. Ji Ho kemudian bertanya, soal Seohyun yang datang ke klub tempat ia bekerja. Seohyun pura-pura gak tau. Ji Ho bertanya, kenapa Seohyun kabur.

“Aku tidak kabur. Aku pergi karena saatnya pulang.” Jawab Seohyun.


Ji Ho pun curiga dan menatap Seohyun dari jarak dekat.

“Apa kau pergi karena melihatku?”

“Karena kita setuju tidak bertemu lagi.” Jawab Seohyun.

“Lantas, kenapa kau kemari?” tanya Ji Ho.

“Aku disini... karena... aku kemari untuk membantumu.” Jawab Seohyun.

“Kau menyukaiku?” tebak Ji Ho. Seohyun pun terdiam.


Diamnya Seohyun membuat Ji Ho merasa tebakannya benar. Ji Ho pun mengingatkan Seohyun kalau keluarga mereka bermusuhan. Seohyun pun menyangkal. Ia mengaku, tidak mungkin menyukai pria seperti Ji Ho. Seohyun berkata, ia datang karena bosan. Seohyun pun akhirnya pamit karena tidak mau mengganggu Ji Ho.


Tapi saat pergi, wajahnya nampak sedih. Ji Ho pun menyesal tidak sempat mengucapkan terima kasih karena Seohyun sudah membantunya mencegah Ji Soo yang akan keluar negeri.


Tuan Seo dapat kiriman SMS dari Ji Ho. Ji Ho mengirimkan pesan dengan dialek Joseon.

“Abamama,  aku menuruti perkataan abamama dan daganganku laris manis hari ini.”

Tuan Seo pun tersenyum membaca pesan Ji Ho.


Di kamarnya, Ji An sedang bingung membaca email pemberitahuan bahwa dirinya menjadi pemenang ketiga dalam kontes desain. Yang membuat Ji An bingung, karena ia harus pergi keluar negeri selama 6 bulan.



Dan Nyonya No masih terbaring lemas di tempat tidur. Ia sudah tidak tahu lagi caranya membujuk Do Kyung pulang.


Tuan Choi menghabiskan waktunya di taman.


Di kantor barunya, Do Kyung membawakan secangkir kopi untuk Ji An yang sedang konsentrasi membuat mainan kucing.


Dalam perjalanan pulang, mereka tertidur di bus.


Tuan Seo bicara dengan seseorang di telepon. Ia berniat, mengklaim asuransi kankernya dan bertanya berkas apa saja yang harus dia siapkan.


Tuan Choi menyerahkan surat pengunduran diri. Nyonya No syok.

“Kau atasanku. Dengan koneksi langsung ke Pimpinan. Kau melakukan apa yang dia perintahkan. Berikan ini kepadanya. Aku mau istirahat.” Ucap Tuan Choi, lalu pergi.

Nyonya No heran, ia tidak mengerti kenapa semua orang pergi meninggalkannya.


Lalu, ia merobek surat pengunduran diri Tuan Choi.


Ji An yang sedang berdandan tiba2 saja dihubungi ayahnya. Sang ayah mengajaknya bertemu. Ji An mengajak ayahnya bertemu keesokan harinya, karena ia sudah punya rencana hari itu tapi sang ayah memaksa bertemu hari itu juga.


Mereka bertemu di kafe. Tuan Seo menyuruh Ji An pergi ke Finlandia. Tuan Seo bahkan mengaku, akan membayar biayanya.

“Aku belum memutuskan mau pergi atau tidak. Kalaupun aku pergi, aku akan bekerja paruh waktu untuk menabung.” Jawab Ji An.

“Kau belum memutuskan atau tidak bisa memutuskan?” tanya Tuan Seo.

Ji An pun heran, apa?


“Ayah melihat kalian berdua. Kau dan cucu keluarga Haesung. Kau bilang kalian tidak berkencan. Katamu kau tidak akan pernah menemuinya lagi. Ayah memercayaimu. Sebelum itu, ayah bilang itu mustahil saat kakeknya datang. Kau tahu kenapa? Karena ayah mengenalmu. Karena kau tahu apa yang kita lakukan kepada mereka. Ayah tidak mengira kau akan menerima kasih sayangnya. Walaupun kau menyukainya, ayah percaya kau bisa mengendalikan dirimu.” Ucap Tuan Seo.

“Kami memutuskan berkencan hanya sepekan.” Jawab Ji An.

“Sepekan?” tanya Tuan Seo.

“Aku merasa tidak adil jika tidak mengencaninya. Ini hari terakhir.” Jawab Ji An.

“Maaf kami membuatmu bertemu dengannya. Maaf ayah tidak bisa membiarkanmu mencintainya.” Ucap Tuan Seo.


“Ayah, hentikan. Ayah tidak perlu bilang begitu.” Jawab Ji An.

“Mereka tidak akan pernah menerimamu.” Ucap Tuan Seo.

“Aku juga tidak tertarik.” Jawab Ji An.

“Lantas, pergilah ke Finlandia dan kejarlah impian yang sudah lama kau tunda.”


Di kantor, CEO No stress. Pasalnya, beredar foto Do Kyung yang sedang bekerja paruh waktu sebagai penerjemah. Orang-orang pun menduga, Do Kyung pergi dari rumah karena masalah perempuan. Ada juga yang berpendapat, Do Kyung bekerja paruh waktu agar mendapatkan uang untuk membeli narkoba.

“Rumornya sudah tersebar. Para reporter menelepon untuk mengonfirmasi.” Ucap Seketaris CEO No.

“Bilang itu semua hanya rumor!” perintah CEO No.


CEO No langsung menghubungi Tuan Choi. Tuan Choi berkata, ia sudah mengundurkan diri. Sontak, CEO No terkejut.


Do Kyung akhirnya meresmikan kantornya!


Selesai menggunting pita, ia dapat kiriman SMS dari Haesung yang menyatakan bahwa dirinya diangkat menjadi Presdir Haesung.


Tim pemasaran langsung heboh. Mereka penasaran, apakah Do Kyung akan menunjukkan dirinya setelah diangkat menjadi Presdir Haesung?


Jin Hee dan Tuan Jung kesal bukan main.


Tiba2, ponsel Jin Hee dihubungi CEO No. Jin Hee pun memberikan ponselnya pada Tuan Jung. Sambil tertawa, CEO No berjanji akan membuat Tuan Jung menjadi Wakil Presdir jika Tuan Jung berhasil mengelola resort mereka di Eropa. CEO No juga berkata, ia sengaja mengangkat Do Kyung jadi Presdir Haesung untuk membuat Do Kyung kembali.


Ji Soo penasaran, apa yang akan dilakukan Ji An dan Do Kyung karena hari itu adalah hari terakhir mereka. Ji An bilang, itu rahasia.

Ji Soo lalu melirik kakaknya yang menyendiri diluar.


Nyonya No langsung menemui ayahnya. Ia penasaran kenapa sang ayah mendadak mengangkat Do Kyung jadi Presdir Haesung.

“Ayah muak berdebat dengannya, jadi, ayah memberikannya kesempatan terakhir. Ayah sudah bosan menunggu. Jika Do Kyung menolak tawaran ayah, tamatlah keluargamu. Ayah akan mengabaikan kalian dan memilih Jin Hee.” Jawab CEO No.

CEO No lalu berkata, akan kembali ke Hawaii hari itu juga.

Sampaikan salam ayah kepada Do Kyung.

“Tapi suamiku...”

“Biarkan saja. Biarkan dia mengira dia sudah mengundurkan diri. Agar posisi Do Kyung aman, suamimu harus menjadi wakil pimpinan. Bicaralah dengan adikmu. Bilang ini hanya siasat agar Do Kyung kembali. Dengan begitu, mereka akan diam. Ayah sudah bilang jika Do Kyung kembali, ayah akan mengangkatnya menjadi wakil pimpinan. Keluarga kita juga penting. Seperti yang kau tahu, Jae Sung mumpuni.” Ucap CEO No.


Tuan Seo ke rumah sakit untuk mengambil catatan kesehatannya karena ia mau mengklaim asuransinya.

Ia pun menemui dokter. Ia terkejut saat dokter mengatakan, ia tidak mengidap kanker.

“Aku sudah bilang kepada keluarga anda bahwa anda harus mendapatkan perawatan psikologis.” Ucap dokter.


Ji An mengajak Do Kyung menjajal olahraga yang belum pernah dilakukan Do Kyung.

“Berseluncur salju? Bukankah ini untuk anak-anak?” tanya Do Kyung.

“Kau tidak akan bilang begitu setelah mencobanya.” Jawab Ji An.


Dan hasilnya, seperti kata Ji An. Do Kyung terlihat bahagia berseluncur di atas tumpukan salju.


Setelah itu, mereka saling melempar salju.


Dan, dari kejauhan, Hyuk dan Ji Soo mengamati mereka.


Mereka lalu kembali berseluncur salju. Ji An memeluk Do Kyung erat2.


Mereka berseluncur salju sampai malam.


“Kau amat berantakan, Seo Ji An. Biar kurapikan.” Ucap Do Kyung setelah mereka puas berseluncur salju.


Saat membetulkan syal Ji An itulah, ia melihat hadiah kalungnya melingkar manis di leher Ji An.

“Kau menyembunyikannya.” Ucap Do Kyung sambil memegang bandul kalungnya.

“Ini kalung yang bagus.” Jawab Ji An sambil memegang tangan Do Kyung.


Akhirnya tibalah saatnya untuk mereka berpisah. Ji An pun menatap Do Kyung dengan mata yang berkaca-kaca. Ji An bilang, sepekan yang ia lalui bersama Do Kyung sangat menyenangkan. Ji An lalu mengakui perasaannya, bahwa ia mencintai Do Kyung.


Keduanya lalu saling berciuman. Tangis Ji An pecah saat mencium Do Kyung.


Dalam perjalanan menuju bandara, CEO No mendapat kiriman SMS dari Do Kyung.

CEO No pun terkejut membaca pesan Do Kyung. Dalam pesannya, Do Kyung memberitahu bahwa ia sudah menjadi Presdir DK Eco Tech dan menolak jabatan yang diberikan sang kakek.


CEO No langsung collaps.



CEO No ini emang luar biasa lah...

Cuplikan minggu depan, Do Kyung kembali ke Haesung dan menyalahkan dirinya atas sakitnya sang kakek.

Tebakan sy ya, Nyonya No bakal memanfaatkan rasa bersalahnya Do Kyung untuk membuat Do Kyung kembali ke Haesung, serta untuk membuat Do Kyung dan Ji An berpisah...

Sementara Ji An, dia bakal pergi kuliah ke Finlandia...

Lalu, 6 bulan kemudian.... Mereka bertemu lagi dan menikah....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...