Sebelumnya...
Nyonya No minta penjelasan kenapa Seohyun pulang tiba-tiba. Ia juga bertanya soal Pangeran New World yang menyukai Seohyun. Jawaban Seohyun mengejutkan Nyonya No. Seohyun bilang, ia tidak menyukai pria itu. Ia juga mengaku, muak karena kebodohan pria itu.
Myung Shin ke rumah Ji An. Ia penasaran dengan kelanjutan kencan buta Ji An dan Do Kyung. Ji An curiga, Myung Shin yang mengatur kencannya dengan Do Kyung. Myung Shin menyangkal, ia bilang ia tidak akan menyuruh Ji An ke sana kalau tahu dia Do Kyung.
Do Kyung tiba-tiba datang dan Ji Ho bilang kalau Do Kyung agak terlambat hari ini. Ji Ho memberitahu Ji An kalau Do Kyung adalah pelanggan tetap toko rotinya. Ji Ho bilang, Do Kyung selalu memberi rotinya sebelum berangkat kerja.
Do Kyung lalu mengajak Ji An ke tempat yang ingin Ji An tuju. Semula Ji An agak keberatan, tapi akhirnya dia menerima ajakan Do Kyung.
Ji An tidak menjawab dan malah beranjak pergi meninggalkan Do Kyung. Do Kyung mengikuti Ji An keluar.
Ji An terkejut mengetahui Do Kyung sempat menemui ayahnya. Do Kyung bilang, ia datang untuk berterima kasih serta meminta maaf. Ji An pun bingung karena ayahnya tidak pernah mengatakan hal itu padanya.
Ji An sudah check in di bandara. Ia memandang sekelilingnya. Sepertinya ia berharap Do Kyung datang mengantarnya.
Saat ayah meninggal, ternyata Do Kyung ada di sana. Ia menatap Ji An dari kejauhan dan ikut menangis.
Do Kyung lalu pergi ke jalanan yang akan dilalui Ji An. Ia tersenyum saat melihat Ji An dari kaca spionnya yang tengah menatapnya.
Sesampainya di Finlandia, Ji An kembali ke rutinitasnya. Ia nampak sibuk melayani para pengunjung di kafe.
Saat menuju meja tiga, tiba2 saja langkahnya terhenti karena melihat sosok Do Kyung yang tersenyum dan melambaikan tangan padanya. Ji An pun mendekati Do Kyung.
Ji An akhirnya tersenyum dan bertanya apa yang mau dipesan Do Kyung. Tapi Do Kyung malah bertanya, apa dia bisa menunggu Ji An selagi Ji An bekerja. Ji An lantas memesankan segelas miniuman untuk Do Kyung, lalu beranjak untuk mengambil minumannya.
Nyonya No minta penjelasan kenapa Seohyun pulang tiba-tiba. Ia juga bertanya soal Pangeran New World yang menyukai Seohyun. Jawaban Seohyun mengejutkan Nyonya No. Seohyun bilang, ia tidak menyukai pria itu. Ia juga mengaku, muak karena kebodohan pria itu.
Seohyun
lantas minta maaf karena kembali tanpa minta iziin dulu dan mengaku ingin
mempelajari manajemen hotel.
āKau
mempelajari Sastra Inggris setelah lulus dari sekolah musik.ā Jawab Nyonya No.
āSemester
lalu, aku menghadiri kelas hotel manajemen dan menurutku itu menarik. Selagi
bepergian, aku sudah melihat banyak hotel, dan aku familier dengan hal itu. Aku
ingin mulai sebagai pegawai di Hotel MJ. Seperti Ibu. Kudengar Ibu mulai sebagai
pegawai di Haesung Apparel.ā Ucap Seohyun.
āKurasa
kami butuh waktu untuk memikirkan ini. Beri kami waktu untuk memikirkannya.ā
Jawab Tuan Choi.
Myung Shin ke rumah Ji An. Ia penasaran dengan kelanjutan kencan buta Ji An dan Do Kyung. Ji An curiga, Myung Shin yang mengatur kencannya dengan Do Kyung. Myung Shin menyangkal, ia bilang ia tidak akan menyuruh Ji An ke sana kalau tahu dia Do Kyung.
āJadi,
bagaimana perasaanmu?ā tanya Myung Shin.
āAku
senang bertemu dengannya lagi. Aku senang melihatnya baik-baik saja. Jika itu
memang kebetulan, sikapnya aneh. Dia sedang kencan buta, kau tahu dia mau apa?ā
ucap Ji An.
āApa
dia bilang ingin mulai dari awal lagi?ā tanya Myung Shin.
āSeakan-akan
kami orang asing. Seakan-akan kami baru bertemu.ā Jawab Ji An.
āAstaga.
Dia belum melupakanmu. Lalu kau bilang apa?ā tanya Myung Shin.
āMenurutmu
apa? Aku akan kembali ke Finlandia lusa.ā Jawab Ji An.
āKau
akan mempertimbangkannya jika tidak akan pergi?ā tanya Myung Shin.
āTidak.
Melihatnya lagi masih menyakitkan.ā Jawab Ji An.
Ji Soo
membuatkan roti untuk keluarganya sebagai menu makan malam. Seohyun memuji roti
Ji Soo dan ingin makan roti Ji Soo setiap hari. Ji Soo pun senang. Nyonya No
lalu menyuruh Seohyun menyiapkan aplikasi lamaran untuk Hotel MJ. Seohyun
kaget.
āKakakmu
mengganti peraturannya sebelum keluar dari Haesung. Tidak ada trik atau
bantuan. Ayah tidak akan membuatmu melakukan hal yang tidak kau inginkan. Tapi kau
tidak boleh membuang waktumu. Apa yang akan kau lakukan?ā ucap Nyonya No.
āAku
akan bersiap untuk pendaftarannya.ā Jawab Seohyun, mengejutkan mereka.
Hee
nampak sibuk di telepon dengan urusan bisnisnya. Boss Kang juga ada di sana,
lagi mengomentari roti buatan Ji Soo. Boss Kang bilang, adonan roti Ji Soo
kurang mengembang dan menyuruh Ji Soo menaikkan suhunya saat memanggang.
āYes,
Sir!ā jawab Ji Soo.
Hee
lantas mengajak Boss Kang pergi karena anak-anak sudah menunggu. Boss Kang
memberitahu Ji Soo, kalau mereka rutin mengirimkan roti ke panti asuhan.
Ji An
menemui Ji Ho di toko roti. Ia ikut senang karena toko roti Ji Ho sangat ramai.
Ji Ho bilang, toko rotinya ada di peringkat ketiga dalam hal penjualan.
āMereka
menghargaiku karena ide waralabaku, jadi, keuntunganku lebih tinggi.ā Ucap Ji
Ho.
āAdik
bungsu kakak akan segera kaya.ā Puji Ji An.
āNoona, aku membuat segalanya seakan itu untuk ibu
dan ayah... maksudku orang tua kita. Aku ratusan kali mengatakan itu kepada
diriku selagi memanggang dan menjual.ā Ucap Ji Ho.
āSungguh?
Baguslah, Ji Ho.ā Jawab Ji An.
Do Kyung tiba-tiba datang dan Ji Ho bilang kalau Do Kyung agak terlambat hari ini. Ji Ho memberitahu Ji An kalau Do Kyung adalah pelanggan tetap toko rotinya. Ji Ho bilang, Do Kyung selalu memberi rotinya sebelum berangkat kerja.
Ji An
menatap heran ke arah Do Kyung. Do Kyung tersenyum, lalu meminta pesanan
rotinya.
Ji Ho
langsung mengambilkannya. Ia juga meminta Do Kyung menandatangani bukti
pengambilan roti untuk DK Eco Tech.
Penasaran,
Ji An menyusul Do Kyung keluar. Ia bertanya, kenapa Do Kyung membeli roti di
toko adiknya padahal pabrik Do Kyung jauh dari sana. Do Kyung pun berkata,
kalau ia tinggal di dekat situ. Ji An kaget.
āAku
terlalu tua untuk tinggal dengan orang tuaku. Sudah lama aku pindah.ā Jawab Do
Kyung.
Do
Kyung lantas mengajak Ji An ke pabriknya. Do Kyung bilang, karena Ji An tidak
tahu apa-apa soal dirinya, jadi ia mau menunjukkan kegiatannya pada Ji An.
āBerkencanlah
denganku untuk kali kedua.ā Pinta Do Kyung.
āBaiklah,
aku penasaran dengan pabrikmu.ā Jawab Ji An.
Sampai
di pabrik, Do Kyung mengenalkan Ji An pada Seketaris Yoo.
Do
Kyung : Tuan Yoo, sapalah. Ini Seo Ji An, aku bertemu dengannya kemarin saat
kencan buta. Ji An, dia Wakil Presdir Yoo Gwan Woo.
Seketaris
Yoo : Senang bertemu denganmu, aku Yoo Gwan Woo.
Ji An :
Maka aku harus mengatakan, senang bertemu denganmu. Aku Seo Ji An.
Do
Kyung : Aku merintis perusahaan ini setahun lalu, tapi tiba-tiba terjadi
sesuatu jadi aku meminta dia menanganinya.
Seketaris
Yoo : Maafkan aku. Aku hanya menuruti ucapannya.
Ji An :
Aku tahu.
Do
Kyung : Aku menyelesaikannya enam bulan lalu dan bekerja keras sampai penjualan
kami menjadi dua kali lipat.
Ji An
: Kau harus memperluas pabrikmu.
Do
Kyung : Jadi, kau paham soal bidang ini. Kau mempersiapkan sesuatu yang
berhubungan dengan kayu. Setelah itu, kami berencana pindah ke gedung yang
lebih besar.
Ji An
pun terkejut mendengar ucapan Do Kyung.
Do Kyung lalu mengajak Ji An ke tempat yang ingin Ji An tuju. Semula Ji An agak keberatan, tapi akhirnya dia menerima ajakan Do Kyung.
āJadi, kau
suka pahatan kayu?ā tanya Do Kyung. Ji An mengiyakan. Do Kyung lantas
mengatakan, harta karun paling berharganya adalah lampu kayu yang dibuat oleh
cinta pertamanya.
Ji An berusaha
bersikap acuh. Ia bilang, cinta pertama di usia itu bukankah berlebihan.
āDia
cinta serius pertamaku. Dia banyak mengubahku dan membuatku bisa melihat dunia dari
sudut pandang berbeda.ā Ucap Do Kyung.
āWanita
itu pasti akan terharu saat mendengarnya.ā Ucap Ji An.
āItu
saja tidak cukup baginya. Dia menyukai kayu. Itu sebabnya aku juga mulai
menyukainya.ā Jawab Do Kyung.
Ji An tidak menjawab dan malah beranjak pergi meninggalkan Do Kyung. Do Kyung mengikuti Ji An keluar.
Do
Kyung pun meminta Ji An memberinya kesempatan. Ia meminta Ji An melupakan masa
lalu dan mengajaknya memulai hubungan mereka lagi. Tapi Ji An menolak. Do Kyung
memaksa, ia bilang tidak perlu sering bertemu untuk tetap saling mencintai.
āKau
mulai lagi. Aku menolak, tapi kau memaksakan keinginanmu.ā Ucap Ji An kesal.
āKali
ini berbeda. Aku menuruti keinginan ayahmu. Aku sudah mendapat izin dari
ayahmu.ā Jawab Do Kyung.
Flashback...
Setelah
berlutut dan meminta maaf, Tuan Seo menyuruh Do Kyung bangun dan mengajaknya
bicara.
Do
Kyung menceritakan, saat ia akhirnya menyadari bahwanya cintanya sangat egois
dan ia bersikap seperti seorang pengecut.
āSeharusnya
aku meninggalkan keluargaku untuk mendekati Ji An. Tapi aku malah menjadikan
Haesung sebagai tempat kembali jika aku tidak bisa mendapatkannya.ā Ucap Do
Kyung.
āKurasa
kau sudah tahu itu jauh dalam lubuk hatimu.ā Jawab Tuan Seo.
āAku
hanya berpikir untuk mendapatkannya. Anda melakukan segala yang anda bisa untuk
keluarga kami meski dalam kondisi seperti ini. Tapi aku hanya menyakiti Ji An
sampai tidak bisa diperbaiki. Itu menyakiti hatiku, tapi aku tidak bisa berbuat
apa-apa. Aku sungguh minta maaf.ā Ucap Do Kyung.
āTapi
aku tidak membantumu sebagai penebusan kesalahan atas Ji Soo atau masa laluku
yang kelam. Aku ingin Ji An bisa berdiri dengan bangga di hadapanmu.ā Jawab
Tuan Seo.
āApa
maksud anda?ā tanya Do Kyung.
āAku
melakukannya karena tahu betapa pedulinya dia kepadamu. Setelah aku meninggal, saat
dia tidak punya ayah untuk tempatnya bersandar, aku takut dia akan dihina lagi.
Jika aku menebus perbuatanku dan istriku, Ji An pasti bisa bertahan. Ji An tahu
aku ditampar, diancam, dan berlutut. Kini kau tahu kau berutang kepada Ji An. Maka
tebuslah. Aku belum merestui hubunganmu dengan Ji An. Dia juga pasti
menentangnya karena alasan yang sama. Tapi hati yang terluka hanya bisa diobati
oleh orang yang melukai. Kau melukainya, jadi, kau harus mengobatinya.ā Jawab
Tuan Seo.
āTapi
dia akan pergi ke Finlandia. Dia bahkan enggan menemuiku.ā Ucap Do Kyung.
āKau
harus menunggu.ā Jawab Tuan Seo.
āApa?ā
tanya Do Kyung kaget.
āKenapa
terburu-buru? Sampaikan permintaan
maafmu. Tunjukkan bahwa kau tulus. Goresan dalam luka yang besar butuh waktu
lama sampai menghilang. Kau menghampirinya saat dia berusaha keras menjauh
darimu. Kini, kau seenaknya merengek hanya karena dia menolakmu. Apa perasaanmu
tulus? Kau ingin menikahinya? Jika tulus, kau bisa menunggu selamanya.ā Jawab
Tuan Seo.
āKau
tersenyum. Ya, tersenyumlah. Tunggu dan tersenyumlah sampai Ji An datang
kepadamu. Jika kau bisa.ā Ucap Tuan Seo.
āAku
bisa.ā Jawab Do Kyung yakin.
āBagaimanapun,
Ji An sudah tidak berutang kepada keluargamu. Kini kalian setara.ā Ucap Tuan
Seo.
Flashback
end...
Ji An terkejut mengetahui Do Kyung sempat menemui ayahnya. Do Kyung bilang, ia datang untuk berterima kasih serta meminta maaf. Ji An pun bingung karena ayahnya tidak pernah mengatakan hal itu padanya.
āJadi,
aku menunggumu, dan aku masih bisa menunggumu. Kau melakukan hal yang kau sukai
selama setahun di Finlandia. Lanjutkanlah. Aku akan tetap menunggu selagi
bekerja. Sebelumnya, aku mendekatimu demi diriku sendiri. Kini, aku akan
mendekatimu demi dirimu.ā Ucap Do Kyung.
āBagaimana
jika aku masih berpikir kau egois?ā tanya Ji An.
āAku
ingin mengantarmu pulang, tapi harus menghadiri rapat. Mau kupanggilkan taksi?ā
ucap Do Kyung.
Ji An
menolak. Ia juga menolak saat Do Kyung mau ikut ke bandara untuk mengantarnya
besok.
āJika
kita berjodoh, kita akan bertemu saat aku kembali. Kita lihat apakah kamu masih
menyukaiku.ā Ucap Ji An.
āJika
kita bertemu lagi, bisakah kita mulai dari awal?ā tanya Do Kyung.
āEntahlah.
Jika aku mau, mungkin bisa.ā Jawab Ji An.
āBaiklah.
Aku harus pergi sekarang. Pebisnis tidak boleh terlambat.ā Ucap Do Kyung, lalu
pergi.
Keesokan
harinya, Ji An turun sambil membawa kopernya. Ia kemudian menatap foto bersama
ayah.
Flashback...
āKarena
kau bukan seorang ibu. Cobalah punya anak. Kau akan merasa cintamu tidak cukup.ā
Ucap ayah.
āMaksud
Ayah aku harus menikah?ā tanya Ji An.
āTentu
saja. Jika kau bertemu dengan seseorang yang seperti udara.ā Jawab Tuan Seo.
āUdara?
Aku harus selalu bersamanya?ā tanya Ji An.
āBukan.
Seseorang yang membuatmu merasa nyaman di sisinya. Seseorang yang kau butuhkan.
Jika kehadiranmu juga seperti udara bagi orang itu, sebaiknya kalian menikah.ā
Jawab Tuan Seo.
āItu
sulit. Bisakah aku bertemu dengan orang seperti itu?ā ucap Ji An.
āJi
An-ah, Beri dirimu kesempatan sekali
lagi. Suatu hari, saat kau kembali menemui ayah, jika kau memikirkannya
alih-alih ayah, jangan melakukan hal yang akan kau sesali. Jangan abaikan
perasaanmu karena hal yang menyakiti keluargamu. Kaulah yang terpenting. Meski
ayah bisa hidup, ayah tidak mau. Demi ayah, jangan pernah membohongi
perasaanmu.ā Jawab Tuan Seo.
āAku
sudah bilang semua sudah berakhir. Aku muak dengannya.ā Ucap Ji An.
āJika kau
bisa melupakannya, lupakan saja dia. Tapi jangan memaksakan dirimu demi ayah
atau keluarga kita. Anak-anak boleh bersikap egois.ā Jawab Tuan Seo.
Flashback
end...
Ji An sudah check in di bandara. Ia memandang sekelilingnya. Sepertinya ia berharap Do Kyung datang mengantarnya.
Tanpa
Ji An sadari, Do Kyung memang datang. Tapi ia sengaja menyembunyikan dirinya.
Ia hanya menatap Ji An dari kejauhan dengan pandangan sedih.
Flashback...
Saat ayah meninggal, ternyata Do Kyung ada di sana. Ia menatap Ji An dari kejauhan dan ikut menangis.
Do
Kyung ada di sana sampai malam hari. Begitu melihat Myung Shin, ia langsung
menghampiri Myung Shin.
āJi An
sedang di bandara. Dia akan ke Galeri Lane.ā Ucap Myung Shin.
Do Kyung lalu pergi ke jalanan yang akan dilalui Ji An. Ia tersenyum saat melihat Ji An dari kaca spionnya yang tengah menatapnya.
āSenang
bertemu denganmu, Ji An-ah.ā
Flashback
end...
Ji An
sendiri yang sudah berada di pesawat, menatap patung Do Kyung buatannya.
Sesampainya di Finlandia, Ji An kembali ke rutinitasnya. Ia nampak sibuk melayani para pengunjung di kafe.
Pemilik
kafe lalu menyuruh Ji An melayani meja tiga.
Saat menuju meja tiga, tiba2 saja langkahnya terhenti karena melihat sosok Do Kyung yang tersenyum dan melambaikan tangan padanya. Ji An pun mendekati Do Kyung.
āHalo,
Seo Ji An-ssi. Kita bertemu lagi.ā Sapa
Do Kyung.
āBagaimana
kau bisa ke sini?ā tanya Ji An.
āAku
ada perjalanan bisnis. Aku membutuhkan kayu birch Finlandia. Aku merayakan
sendiri setelah bekerja.ā Jawab Do Kyung.
āItu
alasannya?ā tanya Ji An.
āKurasa
aku akan sering datang. Bukankah sepadan mencoba hubungan jarak jauh?ā jawab Do
Kyung.
Ji An akhirnya tersenyum dan bertanya apa yang mau dipesan Do Kyung. Tapi Do Kyung malah bertanya, apa dia bisa menunggu Ji An selagi Ji An bekerja. Ji An lantas memesankan segelas miniuman untuk Do Kyung, lalu beranjak untuk mengambil minumannya.
Do
Kyung pun membalas senyuman Ji An.
ššššššššššš makasihhhhh,
ReplyDeleteHappy ending
Endingnya kurang menarik
ReplyDelete