Skip to main content

Ruby Ring Ep 16 Part 1

Sebelumnya...


Roo Na memberikan In Soo uang dan menyuruh In Soo pergi ke luar negeri dengan uang itu. Tapi In Soo berhasil membalikkan kata-kata Roo Na. Ia menyuruh Roo Na menggunakan uang itu untuk operasi plastik lagi. In Soo bilang, Roo Na bisa kembali menjadi Roo Na. Kesal mendengar ucapan In Soo, Roo Na pun mau menampar In Soo tapi In Soo berhasil menghentikan tangan Roo Na. In Soo mengatai Roo Na monster, membuat Roo Na syok bukan kepalang.


Di kamarnya, Roo Bi sedang melihat baju-baju Roo Na. Roo Na kemudian datang dan Roo Bi langsung menanyakan soal teman-temannya.

ā€œBagaimana aku bisa tahu.ā€ Jawab Roo Na.

ā€œApa kau punya nomor telepon teman-temanku atau buku harianku?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œKau jahat dan mengerikan. Kau tidak punya banyak teman.ā€ Jawab Roo Na.

Roo Na lalu menyuruh Roo Bi mengenakan salah satu baju seksinya dan mengajak Roo Bi keluar.


Di mobil, Roo Bi sibuk menurunkan roknya. Ia tak nyaman dengan baju Roo Na. Roo Bi tak percaya, dulu ia mengenakan baju seperti itu.

ā€œPercayalah. Kau gadis seperti itu.ā€ Jawab Roo Na.

ā€œGadis seperti itu? Kedengarannya aku bukan adik yang baik. Orang macam apa aku ini? Aku ingin tahu orang seperti apa aku ini? Apa aku pernah menyulitkanmu?ā€

ā€œYa, kau melakukannya. Aku dan ibu membayar tagihan kartu kreditmu. Kau pembuat onar di sekolah dan juga di rumah. Kau selalu berpikir, wajah cantikmu akan mengubah hidupmu. Kau selalu mengatakan, semuanya akan berhasil tapi tidak ada satu pun dari yang kau kerjakan berhasil, jadi kau merasa kesepian dan merana. Kau bermimpi menjadi pembawa acara TV yang sukses, tapi kau hanya berakhir di acara TV lokal. Kau cepat sekali mencampakkannya dan berbohong tanpa rasa malu untuk mendapatkan laki-laki yang kau inginkan.ā€ Roo Na lalu menatap Roo Bi dengan berkaca dan ia berkata, ā€œJeong Roo Na, seperti itulah dirimu.ā€

Roo Na lalu bertanya lagi, apa lagi yang ingin Roo Bi ketahui?

Tapi Roo Bi sudah tak mau mendengar hal itu. Ia tak percaya dirinya orang seperti itu.

ā€œKau tidak percaya padaku!ā€

ā€œSulit bagiku untuk percaya.ā€ tangis Roo Bi.

ā€œPercayalah! Kau adalah manusia rendah! Kenapa kau harus bangun! Kenapa kau tidak mati saja dalam kecelakaan itu! Jika kau mati, aku tidak akan stress dan sakit seperti ini! Kau membuatku gila! Aku ingin kau menghilang! Aku lebih suka kau mati!ā€ teriak Roo Na.


Roo Na pun menambah laju mobilnya. Roo Bi mulai takut karena Roo Na menyetir dengan kecepatan tinggi. Tapi Roo Na tidak peduli dengan ketakutan Roo Bi. Mereka pun nyaris saja celaka lagi, kalau Roo Na tidak dengan cepat membanting setirnya saat sebuah mobil melaju kencang di depan mereka.

ā€œEonni, apa aku ini mengerikan? Maaf... karena aku...ā€

ā€œAku tidak tahu apa yang kukatakan. Kau gadis yang baik. Maafkan aku.ā€

Roo Na lalu meminta Roo Bi merahasiakan apa yang tadi dikatakannya.

Tangis keduanya pecah. Roo Na lantas memeluk Roo Bi.


Sekarang.... kita kembali melihat Roo Na yang berada di sebuah ruangan.

ā€œAku tidak tahu dia bertahan. Kupikir, dia akan mati. Jika aku tahu dia akan sadar, aku tidak akan melakukannya. Sangat sulit bagiku untuk melihatnya. Aku menyesal, tapi juga marah. Jujur saja, siapapun yang ada di posisiku, pasti akan melakukan hal yang sama. Jika Roo Bi tidak bisa memilikinya, kenapa aku tidak bisa? Itu bukan kesalahanku. Aku tidak bisa menahannya.ā€ Ucap Roo Na.


Roo Na duduk di bar. Tak lama kemudian, temannya datang dan terkejut melihatnya dirinya berada di sana.

ā€œJadi selama ini kau di Jepang?ā€ tanya Roo Na.

ā€œAku menandatangani kontrak dengan agensi di sana selama setahun. Aku adalah model home shopping. Belakangan ini, mereka menyukai semua hal yang berbau Korea.ā€ Jawab temannya.

ā€œAku sudah mendengar tentang kau dan Roo Na. Kenapa kau tidak mengatakannya padaku? Tidak ada bekas luka, meskipun lubang hidungmu terangkat begitu tinggi. Aku menjalani operas di Jepang tapi tidak berjalan dengan baik. Aku mungkin akan melakukannya lagi. Tempat operasi plastik terhebat cuma di Korea. Lalu dimana Roo Na? Kenapa kau tidak mengajaknya juga? Dia masih Roo Na yang sama, kan? Aku tidak tahu apa-apa. Yang kutahu, hanyalah pergi ke klub bersama Roo Na, minum, menari dan memukuli orang. Oya, kau ingat tidak saat kau ikut liburan di kapal waktu itu. Itu seperti ledakan.ā€ Ucap temannya lagi.

Stress, Roo Na pun kembali menenggak minumannya. Temannya tentu kaget karena setahunya Roo Bi tidak pernah minum. Temannya juga berkata, bahwa ā€˜Roo Biā€™ terlihat seperti Roo Na saat sedang minum. Kesal mendengar celotehan temannya, ia pun menyuruh temannya minum.


Di kamarnya, Gyeong Min berusaha menghubungi Roo Na tapi tak dijawab. Gyeong Min pun heran.


Di rumah, Roo Bi asyik membaca buku. Chorim pun penasaran dengan buku yang dibaca Roo Bi. Roo Bi bilang, ia membaca salah satu bukunya Roo Bi. Chorim pun terkejut, karena yang ia tahu Roo Na hanya suka membaca komik. Chorim pun mengira Roo Na benar-benar sudah berubah sekarang.


Ponsel Gilja kemudian berdering. Telepon dari Gyeong Min yang menanyakan soal Roo Na. Gyeong Min pikir, Roo Na ada di sana. Gilja pun berbohong, ia katakan bahwa Roo Na baru saja pulang. Chorim terkejut saat Gilja bilang tentang Roo Na yang belum pulang ke rumah.

ā€œJadi karena itukah kau berbohong?ā€ tanya Chorim.

ā€œApalagi yang bisa kulakukan?ā€ jawab Gilja, lalu menghubungi Roo Bi tak tidak dijawab.


Roo Na baru saja pulang diantar supir pengganti. Sebelum masuk ke rumah, ia menyemprotkan parfum ke bajunya untuk meredam bau alkohol.
 
Tapi saat hendak masuk ke rumah, ia dikejutkan dengan kemunculan Geum Hee yang tiba-tiba. Geum Hee pun mengenalkan dirinya sebagai teman Nyonya Park. Geum Hee juga bilang, kalau mereka pernah bertemu di pesta pernikahan Roo Na dan Gyeong Min. Geum Hee lantas mengajak Roo Na masuk ke rumah. Roo Na tampak keberatan dan tepat saat itu ponselnya berbunyi. Telepon dari sang ibu.
  

ā€œAku dengan temanku. Jangan cemas.ā€ Ucap Roo Na.


ā€œDia bersama temannya, tapi suaranya...ā€ ucap Gilja.

ā€œAda apa dengan suaranya?ā€ tanya Chorim.

ā€œAku merasa dia habis minum.ā€ Jawab Gilja.

ā€œTidak mungkin. Roo Bi tidak pernah minum.ā€ Ucap Chorim.


Di apartemennya, In Soo menatap uang pemberian Roo Na dengan tatapan terluka. Lalu, ia pun terbayang kenangan manisnya bersama Roo Na. Kesal, In Soo pun membuang uang pemberian Roo Na ke lantai.


Keesokan harinya, Nyonya Jo yang baru saja keluar dari kamarnya, dikejutkan dengan penampakan Geum Hee. Nyonya Jo langsung teriak, membuat semua orang keluar dari kamarnya.

ā€œGyeong Suk, ini aku. Karena aku tidak ingin membangunkan semua orang, jadi aku masuk diam-diam. Rasanya tidak adil kalau kau marah padaku.ā€ Jawab Geum Hee.

ā€œTidak adil! Apanya yang tidak adil!ā€ marah nenek.

ā€œIbu, tenanglah.ā€ Ucap Tuan Bae.

ā€œBagaimana aku bisa tenang! Ada wanita gila yang menyelinap ke rumah ini seperti pencuri!ā€ jawab nenek.

ā€œSeperti pencuri? Kita pernah bertemu di pernikahan Gyeong Min. Dia cukup stress mencari pembantu, jadi aku keluar dari pekerjaanku dan datang untuk membantu sahabatku.ā€ Ucap Geum Hee.

ā€œIbu, apa ibu yang menyuruhnya datang?ā€ tanya Se Ra.


ā€œEonni, aku tidak mengharapkan apapun kecuali kejujuran darimu. Di pernikahan putramu, kau sendiri yang mengatakannya!ā€ jawab Geum Hee.

ā€œAku tidak ingat.ā€ Ucap Nyonya Park.

ā€œApa kau mengidap demensia? Apa kau mengkonsumsi suplemen omega 3? Kau harus meminumnya sebelum keadaanmu memburuk.ā€ Jawab Geum Hee.

ā€œIbu, apa ibu meminum suplemen omega 3?ā€ tanya Geum Hee pada nenek.


ā€œIbu? Aku bukan ibumu!ā€ jawab nenek, membuat Gyeong Min dan Tuan Bae menahan tawa.

ā€œLalu, Samonim, apa kau ingin sarapan sekarang? Jika kau mencicipi masakanku, aku pastikan kemarahanmu akan mereda.ā€ Ucap Geum Hee.


Dan benar saja, semuanya memuji masakan Geum Hee. Tuan Bae bertanya, kapan Geum Hee menyiapkan semua makanan itu. Geum Hee bilang, ia menyiapkan semua itu pagi-pagi sekali. Ia juga mengatakan, bahwa memasak adalah hobinya.

Se Ra pun menyuruh Geum Hee menunggu keputusan mereka diluar. Setelah itu, Se Ra pun menanyakan pendapat neneknya. Nenek lalu menanyakan pendapat Gyeong Min dan Gyeong Min menanyakan pendapat Roo Na. Tuan Bae pun membujuk ibunya untuk menerima Geum Hee, ditambah lagi mereka benar-benar membutuhkan seorang pembantu.

ā€œAku tidak punya alasan untuk mengatakan tidak karena kau bilang begitu.ā€ Jawab nenek.

Geum Hee yang mendengar kata-kata nenek diluar, langsung menerobos masuk ke ruang makan dan mengucapkan terima kasih pada nenek.


Nenek kemudian bertanya, bagaimana Geum Hee bisa masuk ke rumah mereka. Geum Hee bilang, ia datang dengan Roo Na. Sontak mereka terkejut. Geum Hee pun menjelaskan, kalau ia bertemu dengan Roo Na di depan rumah dan saat itu, Roo Na baru saja turun dari mobilnya.

Roo Na pun gugup, ia berbohong dengan mengatakan bahwa ia habis dari rumah ibunya. Nenek lalu memperingatkan Roo Na kalau Roo Na adalah wanita yang sudah bersuami. Roo Na pun meminta maaf pada nenek.


Ponsel Gyeong Min lalu berdering. Roo Na terkejut saat Gyeong Min menyebutkan nama In Soo. Gyeong Min pun beranjak dari ruang makan dan masuk ke kamarnya untuk menerima telepon dari In Soo. 



Takut In Soo mengatakan sesuatu tentang dirinya, Roo Na pun menyusul Gyeong Min. Ia menguping pembicaraan Gyeong Min dan In Soo.


Tak lama kemudian, Gyeong Min keluar kamar. Ia mau mengatakan sesuatu pada Roo Na tapi gak jadi dan pergi keluar.


Di depan rumah, Gyeong Min dan In Soo bertemu.
 
Roo Na menyusul Gyeong Min keluar dan melihat Gyeong Min sedang bicara dengan In Soo.

In Soo yang sedang bicara dengan Gyeong Min pun menatap ke arah Roo Na. Roo Na pun cemas, ia takut In Soo akan membuka kedoknya.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...