Skip to main content

Ruby Ring Ep 16 Part 2

Sebelumnya...


Gyeong Min dan In Soo pergi ke kafe. Ternyata, In Soo menemui Gyeong Min untuk mengembalikan uang yang diberikan Roo Na padanya. In Soo bilang, Roo Na memberikannya uang itu untuk mengurus Roo Na, tapi In Soo tidak bisa menerimanya. In Soo juga bilang, ia dan Roo Na akan menikah setelah ingatan Roo Na pulih dan akan mengurus sendiri Roo Na.

ā€œAku mengerti, Roo Bi sudah melanggar batas.ā€ Jawab Gyeong Min.

ā€œApa menikah itu menyenangkan?ā€ tanya In Soo.

ā€œKau akan tahu setelah kau menikah.ā€ Jawab Gyeong Min.

ā€œRoo Na-neun...ā€ tapi In Soo tidak jadi bicara dan pamit pergi. Tapi sebelum pergi, ia mendoakan yang terbaik untuk Gyeong Min.


Di kamar, Roo Na menunggu Gyeong Min dengan cemas. Tak lama, Gyeong Min datang dan Roo Na langsung menatap Gyeong Min dengan wajah tegang. Gyeong Min marah karena Roo Na memberi In Soo uang tanpa sepengetahuannya. Roo Na pun beralasan, ia memberi uang itu pada In Soo untuk Roo Bi.

ā€œSepertinya dia pria yang baik.ā€ Ucap Gyeong Min.

ā€œTidak!ā€ jawab Roo Na, membuat Gyeong Min terkejut.

ā€œApa kau mengenalnya dengan baik?ā€ tanya Gyeong Min.

ā€œTidak, tapi...ā€

ā€œAku yakin dia memiliki kekurangan, tapi dia kehilangan pekerjaannya karena berada disisi Roo Na. Dia punya harga diri dan prinsip. Jangan berpikiran buruk, berpikirlah positif.ā€ Ucap Gyeong Min.


Se Ra yang baru tiba di kantor dengan mobil barunya, langsung disambut hormat oleh satpam yang mengusirnya kemarin. Satpam itu membukakan pintu mobil Se Ra, juga membukakan pintu lift untuk Se Ra. Sambil tersenyum geli, Se Ra masuk ke lift. Karyawan yang se-lift dengan Se Ra pun juga bersikap hormat, mereka bahkan memencetkan tombol lantai tujuan Se Ra.


Di ruangannya, ketiga karyawannya sudah menunggu untuk memberikan laporan tapi Se Ra menyuruh mereka kembali bekerja dan meninggalkan saja laporan itu di mejanya. Saat ketiganya mau keluar, Se Ra memanggil salah satu dari mereka.

ā€œTuan Im, apakah produser yang terlibat dalam skandal penyuapan sudah dipecat?ā€ tanya Se Ra.

ā€œPengunduran dirinya belum diproses.ā€ Jawab Tuan Im.

ā€œLakukan itu dengan cepat dan segera temukan penggantinya.ā€ Ucap Se Ra.


Roo Bi ada di rumah sakit, dia sedang berkonsultasi dengan seorang dokter untuk memulihkan ingatannya. Dokter bilang, jika Roo Bi terlalu memaksakan diri, bisa menghambat proses kesembuhan Roo Bi. Dokter juga mengatakan, berada bersama orang-orang yang dikenal Roo Bi, akan membantu memulihkan daya ingat Roo Bi.
ā€œOrang-orang yang dikenal?ā€ tanya Roo Bi.
Dan salah satu kenangannya bersama Gyeong Min, samar-samar muncul di benaknya. Saat ia mendengarkan dentingan piano yang dimainkan Gyeong Min.


Keluar dari rumah sakit, Roo Bi menemui In Soo yang sudah menunggunya.

ā€œBagaimana? Apa ada sesuatu yang kau ingat?ā€ tanya In Soo.

ā€œDia bilang harus pelan-pelan.ā€ Jawab Roo Bi.

Roo Bi lalu bertanya, apa In Soo bisa bermain piano. In Soo menjawab, tidak dan bertanya kenapa Roo Bi menanyakan hal itu.

ā€œTidak apa-apa.ā€ Jawab Roo Bi.

Ponsel Roo Bi kemudian berdering, telepon dari wanita bernama Lee Eun Ji.


Mereka lalu bertemu di kafe dan Eun Ji meminta maaf karena baru menemui Roo Bi sekarang.

ā€œTapi kudengar ingatanmu hilang. Hidupmu seperti di film saja, tapi di dunia yang rumit ini, amnesia bisa menjadi berkah. Hidup adalah persaingan yang kejam.ā€ Ucap Eun Bi.

Saat menyadari ada In Soo di tengah2 mereka, barulah Eun Ji berhenti bicara.

ā€œOh ya, aku bertemu Roo Bi. Dia memanggilku tiba-tiba dan di sana, dia minum dan berbicara seperti sopir truk. Dia seperti orang yang berbeda. Mungkin karena dia sudah menikah dengan orang kaya.ā€ Ucap Eun Ji.

Eun Ji juga mengatakan bahwa In Soo bukanlah tipe Roo Na.


Lalu tiba-tiba saja, Roo Bi bangkit dari duduknya karena mencium aroma kopi dan mendekati meja barista.

ā€œPermisi, bau kopi ini... kopi apa ini?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œBukankah wanginya unik? Ini yirgacheffe.ā€ Jawab barista.

ā€œYirgacheffe?ā€ ucap Roo Bi. Dan sosok Gyeong Min pun kembali mengisi benaknya.


In Soo dan Eun Ji mendekati Roo Bi. Roo Bi bilang, ia merasa familiar dengan bau kopinya. Eun Ji pun tertawa mendengarnya dan berkata, kalau Roo Na hanya minum kopi instan. Eun Ji lantas mengajak Roo Bi minum.


Tapi Roo Bi hanya minum satu teguk saja, membuat Eun Ji merasa aneh. In Soo pun beralasan, itu karena kondisi Roo Bi. Eun Ji lantas bertanya, sudah berapa lama In Soo mengenal Roo Na karena ia belum pernah melihat In Soo sebelumnya. Lagi2, In Soo yang menjawab, kalau Roo Na sengaja tidak menceritakan dirinya pada siapapun karena takut seseorang merebut dirinya.

ā€œTidak bisa dipercaya. Seperti bukan Jeong Roo Na. Dia mungkin bisa mencuri pria lain tapi dia tidak akan membiarkan miliknya dicuri.ā€ Jawab Eun Ji.

ā€œEun Ji-ya, bisakah kau membantuku? Aku ingin bertemu dengan teman-teman kita.ā€ Ucap Roo Bi.


ā€œKita hanya bergaul dengan beberapa pria.ā€ Jawab Eun Ji.

ā€œApa kau yakin kita tidak memiliki beberapa teman?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œKau itu jahat. Aku tidak tahu apakah harus mengatakan ini di depan In Soo. Kau merayu dua pacarku dan membuat kami putus. Kau tidak ingat?ā€ jawab Eun Ji.

Eun Ji lalu menyuruh Roo Bi pergi ke klub yang biasa ia datangi bersama Roo Na.


Habis dari klub, In Soo mengajak Roo Bi duduk sebentar di taman.

ā€œUdaranya sangat segar. Apa kau ingat saat kita pergi ke Jeolla-do untuk syuting? Bau laut disana, entah bagaimana aku bisa menciumnya sekarang. Jeong Roo Na yang kulihat di lensa kamera begitu memikat.ā€ Ucap In Soo.

ā€œAku membenci diriku. Aku tidak tahu, kalau aku menyedihkan.ā€ Jawab Roo Bi.

ā€œApa maksudmu?ā€ tanya In Soo.

ā€œAku tidak punya teman. Aku menemukan beberapa nomor dan mengirimkan pesan, tapi Eun Ji satu-satunya...ā€

ā€œMungkiin yang lainnya sibuk.ā€ Ucap In Soo.

ā€œAku merasa, aku bukan orang yang baik.ā€ Jawab Roo Bi.

ā€œTidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Kau bisa menjadi baik untuk beberapa orang dan buruk untuk orang lain. Itulah manusia.ā€ Ucap In Soo.

ā€œTapi aku mau menjadi orang yang baik setelah ingatanku kembali.ā€ Jawab Roo Bi.

ā€œApa kau menyukai kopi Tuan Na?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œTidak, kenapa kau menanyakan itu? Apa kau mengingat sesuatu.ā€

ā€œAku tidak tahu.ā€ Jawab Roo Bi.


ā€œKapan kau akan berhenti memanggilku Tuan Na? Itu membuatku tidak nyaman.ā€ Ucap In Soo.

ā€œApakah aku bisa?ā€ tanya Roo Bi.

ā€œCobalah katakan, In Soo! Kau brengsek!ā€

ā€œBagaimana bisa aku mengatakannya?ā€ jawab Roo Bi sembari tertawa.

ā€œJeong Roo Na mampu mengatakan yang lebih dari itu. Itulah pesona uniknya.ā€ Ucap In Soo.


Di restoran, Chorim dan Soyeong protes karena Gilja menyuruh Soyeong mematikan AC. Gilja beralasan, kalau mereka harus berhemat. Tak lama kemudian, Dongpal datang membelikan mereka ice cream, tapi hanya untuk Gilja dan Soyeong. Chorim pun jadi kesal. Melihat itu, Dongpal dan Gilja pun kompak memberikan ice cream mereka untuk Chorim tapi Chorim yang udah terlanjur kesal pergi ke kulkas dan mengambil sebotol coca cola.

Telepon restoran lalu berdering dan Gilja langsung mengajak Soyeong pergi untuk mengurus pesanan.


Tinggal lah Chorim dan Dongpal di restoran. Dongpal mendekati Chorim sambil menikmati ice cream nya.

ā€œKau ngambek lagi?ā€ tanya Dongpal.

ā€œAku bukan anak kecil, lagipula kau benar, aku tidak suka ice cream.ā€ Jawab Chorim.
ā€œItulah alasan aku menyukaimu.ā€ Ucap Dongpal sembari tertawa dan menepuk bokong Chorim.


Dong Pal kemudian celingak celinguk ke sekelilingnya. Karena sepi, Dong Pal pun berusaha mencium Chorim.

Bersambung......

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...