Keesokan harinya, Nyonya Park mengajak keluarganya makan malam bersama. Ia menyuruh Tuan Bae, Gyeong Min dan Roo Na pulang lebih awal agar mereka bisa makan malam bersama.
Di mobil, Gyeong Min memutar lagu klasik. Roo Na yang tidak suka lagu klasik langsung mengecilkan volumenya dengan alasan ia sedikit lelah belakangan ini. Gyeong Min pun semakin heran dengan sikap Roo Na.
Lalu tiba2, ponsel Roo Na berdering. Telepon dari
Jin Hee. Jin Hee marah karena Roo Na sudah merusak kesepakatan mereka dengan La
Spains. Roo Na pun bergegas ke kantor.
“Jeong Roo Bi, apa yang kau lakukan? Kau tidak
memeriksa harga per unitnya? Mereka membatalkan kontraknya karena harga per
unit yang kita tawarkan terlalu tinggi.” Ucap Jin Hee.
“Apa yang akan kita lakukan dengan kosmetik itu.
Bahannya organik dan akan segera kadaluarsa.” Jawab Roo Na.
“Kau ini kenapa, Jeong Roo Bi?” tanya Jin Hee.
Imbas dari pembatalan kontrak itu, mereka harus
kehilangan 8 juta dollar.
Tuan Bae pun marah besar. Ia menyuruh Gyeong Min
mengundurkan diri sekarang juga. Tuan Bae berkata, ia menunjuk Gyeong Min
sebagai Wakil Presdir untuk mengembangkan perusahaan, bukan untuk menghancurkan
perusahaan.
Tepat saat itu, Se Ra pulang. Nenek dan Nyonya Park
langsung membawa Se Ra ke kamar.
“Ada masalah apa, Bu? Apa yang membuat ayah marah?”
tanya Se Ra.
“Kalian bekerja di perusahaan yang sama, bagaimana
kau bisa tidak tahu?” ucap nenek.
“Yang sama itu gedung kami. Kami berbeda divisi.”
Jawab Se Ra.
“Adik iparmu tidak memeriksa kontrak secara
menyeluruh jadi kita mengalami kerugian besar. Ada ratusan kosmetik siap pakai
untuk diekspor.” Ucap Nyonya Park.
Se Ra pun kaget, apa?
“Tidak bisa kah kita menegosiasikan kembali
kontraknya?” tanya nenek.
“Tidak akan bisa jika mereka meminta harga terlalu
rendah.” Jawab Se Ra.
“Bisakah kita menjual saja kosmetik itu?” tanya
nenek.
“Kosmetiknya terlalu banyak untuk kita tangani
sendiri.” Jawab Se Ra.
“Dia tidak sepintar yang kukira.” Ucap nenek.
Se Ra ingin keluar, tapi dilarang nenek. Se Ra pun
berkata, ia juga bagian dari JM jadi ia harus tahu apa yang terjadi.
Untuk menyelesaikan masalah itu, Roo Na pun berniat
menjual semua kosmetik itu.
“Ada alasan sederhana kenapa orang-orang suka
membeli barang mewah. Barang-barang mewah menciptakan ilusi, bahwa mereka lebih
berharga dari orang-orang yang membeli mereka. Mereka merasa kaya. Mereka
menyamakan harga diri mereka dengan barang-barang mewah itu. Yang harus kita
lakukan adalah menciptakan citra mewah dan menurunkan harga. Menjual
barang-barang bermerek dengan harga terjangkau.” Ucap Roo Na.
Se Ra tidak yakin dengan rencana Roo Na. Tapi Gyeong
Min setuju dengan rencana Roo Na. Roo Na pun berjanji tidak akan membuat
kesalahan lagi. Ia meminta waktu satu minggu untuk menyusun proposalnya dan
berjanji akan melakukan yang terbaik.
Saat Roo Na berada sendirian di kantor, Gyeong Min pun datang membawakan Roo Na secangkir kopi. Roo Na terkejut melihat Gyeong Min. Gyeong Min, berkata ia tidak mungkin meninggalkan istrinya yang bekerja keras sendirian di kantor. Gyeong Min ingin membantu Roo Na, tapi Roo Na menolak. Roo Na berkata, ia yang menciptakan kekacauan itu jadi ia sendiri yang harus menyelesaikannya.
“Inilah Jeong Roo Bi yang kukenal. Kau tahu, kau
bersikap aneh belakangan ini. Kupikir karea kecelakaan itu tapi aku bingung
karena sikapmu sangat berbeda. Tapi sekarang kau kembali menjadi Jeong Roo Bi
yang dulu. Bekerja tanpa lelah untuk mengatasi rintangan.” Ucap Gyeong Min.
Gyeong Min lantas memeluk Roo Na.
Tak lama kemudian, rekan satu tim Roo Bi datang
untuk membantu Roo Na.
Gilja berterima kasih karena In Soo sudah mau ikut
dengannya dan Roo Bi ke pasar. Roo Na pun senang bisa ikut ke pasar menemani
sang ibu. Gilja berkata, dulu Roo Na tidak pernah bangun sepagi itu dan menemaninya
berbelanja karena Roo Na selalu pergi ke klub sampe larut malam.
Mereka pun bertemu Nyonya Park dan Geum Hee yang
juga berbelanja di pasar itu.
“Aku bangun lebih awal pagi ini dan memutuskan untuk
belanja disini. Kau berbelanja untuk restoran?” tanya Nyonya Park.
Gilja pun mengiyakan. Roo Bi lantas menyapa Nyonya
Park. Nyonya Park senang melihat Roo Bi. Roo Bi berterima kasih pada keluarga
Nyonya Park karena sudah memberinya pekerjaan di JM.
Lalu, Geum Hee memperkenalkan dirinya sebagai bibi
Gyeong Min. Gilja pun terkejut, ia tidak menyangka Gyeong Min masih punya bibi.
“Aku teman dekatnya Gyeong Suk. Orang menyebut
orang-orang yang bekerja di toko atau restoran bibi atau paman, jadi melihat
seberapa dekatnya saya dengan Gyeong Suk, kurasa aku bisa menjadi bibinya
Gyeong Min. Jadi aku minta kau menganggapku sebagai bibinya Gyeong Min dan Roo
Bi. Aku memperlakukan Roo Bi dengan baik seolah dia putriku sendiri.” Oceh Geum
Hee.
Geum Hee lantas melirik In Soo. Gilja pun
mengenalkan In Soo sebagai tunangan Roo Bi. Geum Hee merasa familiar dengan In
Soo.
Gilja lalu mengajak Nyonya Park ke sebuah kafe yang
ada di dalam pasar.
“Bagaimana kabarmu? Aku yakin kau belum 100%
membaik.” Ucap Nyonya Park.
“Aku sudah baik-baik saja.” Jawab Roo Bi.
“Keluargamu sangat baik. Aku hanya bisa berharap
kedua putriku tidak membuat masalah di keluargamu atau perusahaanmu.” Ucap
Gilja.
“Kau belum dengar kekacauan yang dibuat Roo Bi?
Perusahaan kehilangan 8 juta dollar karena Roo Bi.” Jawab Geum Hee.
Sontak, Gilja, Roo Bi dan In Soo kaget mendengarnya. Geum Hee terus mengoceh, kalau Roo Na bukan hanya membuat kesalahan, tapi bencana besar tapi Tuan Bae memberi Roo Na kesempatan kedua. Geum Hee mengaku, jika ia jadi Tuan Bae, ia akan langsung memecat bahkan mencekik Roo Na.
“Geum Hee-ya, ada apa denganmu!” tegur Nyonya Park.
Geum Hee pun langsung berhenti mengoceh dan meminta
maaf pada Gilja atas omongannya barusan. Gilja merasa bersalah pada Nyonya
Park. Nyonya Park pun menenangkan Gilja dengan mengatakan, kalau Roo Na sudah
melakukan yang terbaik.
“Bolehkah aku bertanya, bagaimana perusahaan
meminimalisir kerugian?” tanya In Soo.
Nyonya Park memarahi Geum Hee setibanya mereka di
rumah. Ia kesal Geum Hee tidak bisa menjaga mulutnya. Lalu, nenek dan Gyeong Min
datang. Geum Hee pun ingin memberitahu bahwa tadi di pasar ia dan Nyonya Park
bertemu Gilja, tapi belum sempat bicara, Nyonya Park langsung menendang kaki
Geum Hee agar Geum Hee berhenti bicara.
Di dapur, Chorim tampak sibuk membuat kimbap yang akan dibawa piknik. Sementara Soyeong, sibuk melahap kimbap buatan Chorim. Dan Gilja melamun memikirkan Roo Na yang sudah membuat kekacauan di perusahaan Gyeong Min.
Bersambung..........
Semangat kkak, Q nungguin trus lho sinopsisnya... 😄😄😍😍😍