Skip to main content

Unknown Woman Ep 1 Part 2

Sebelumnya...


Sampai di rumah, Yeol Mae langsung mengomeli Yeo Ri yang diam saja diperlakukan begitu oleh Hae Joo.

Yeo Ri masih saja membela Hae Joo dengan mengatakan bahwa dirinya jatuh sendiri, membuat Yeol Mae tambah kesal.

"Orang yang dipukuli bisa tidur nyenyak tapi orang yang memukuli tidak bisa." jawab Yeo Ri.

"Berandal Hae Joo itu akan tidur nyenyak usai memukulimu. Kau harus melawan balik." ucap Moo Yeol.

"Jangan memberitahu ayahku. Ayo bilang itu kecelakaan." pinta Yeo Ri.

"Kenapa harus disembunyikan?" tanya Moo Yeol.

"Keluarga Hae Joo adalah penyelamat keluargaku. Saat ibuku meninggal dan aku sekarat karena pneumonia, ayahku terjatuh di es selagi menggendongku. Tapi ayah Hae Joo memberikannya pekerjaan. Aku tidak mau membuat ayahku merasa canggung saat bekerja." jawab Yeo Ri.

"Sungguh putri yang baik, tapi tetap saja mereka menghubunginya sepanjang hari sehingga dia tidak bisa istirahat." ucap Moo Yeol.


Tak lama kemudian, Supir Son pulang dan Yeol Mae langsung mengatakan yang sebenarnya pada Sopir Son.

"Dia juga menyuruh Yeo Ri membuat lukisan untuk syarat masuk kuliah." ucap Yeol Mae.

"Hei, Kim Yeol Mae!" tegur Yeo Ri tapi dia langsung diam saat sang ayah menatapnya minta penjelasan.


Yeo Ri lantas masuk ke kamarnya. Sang ayah menyusulnya dan ingin melihat seberapa lukanya tapi Yeo Ri bilang tangannya baik-baik saja.

Yeo Ri kemudian memberitahu ayahnya bahwa Nyonya Hong bersedia membiayai kuliahnya. Sontak, Supir Son geram mendengarnya.

Supir Son kemudian meminta maaf karena tidak bisa menjadi ayah yang baik untuk Yeo Ri.

"Jangan bilang begitu. Terlahir sebagai putri ayah adalah hal paling menguntungkan bagiku. Tidak mudah melahirkan putri yang amat cantik dan baik." ucap Yeo Ri.

Supir Son yang tadinya kesal langsung tertawa.


Tuan Goo memberitahu sang istri tentang Do Chi yang akan kembali ke Korea untuk melakukan pemeriksaan apakah sumsum nya cocok dengan Hae Sung atau tidak.

"Saudaramu?" tanya Nyonya Hong.

Tuan Goo mengangguk.

"Dia baik sekali tapi itu tidak perlu lagi. Aku sudah menemukan pendonornya."

"Siapa?"

"Putri Pak Son. Aku sudah berbicara dengannya. Aku yakin dia bersedia melakukannya karena hatinya lembut jadi beritahu saudaramu dia tidak perlu kemari.

Rintangan apapun yang mungkin ada di masa depanmu atau masa depan anak kita harus dicegah."


Do Chi sendiri sudah tiba di Korea. Ia senang bisa mencium udara Korea lagi.

Tapi tak lama berselang, ia tiba-tiba muntah dan mengotori lantai bandara.

Akibatnya, ia pun dihukum cleaning service bandara disuruh membersihkan muntahnya.

Ponsel Do Chi kemudian berdering. Telepon dari Do Kyung (sekarang Tuan Goo kita panggil begini aja ya, begitu pun dengan Nyonya Hong akan sy panggil Ji Won untuk seterusnya) yang melarangnya datang karena situasi Hae Sung sudah berhasil ditangani dengan baik. Sontak lah, si Do Chi terkejut karena ia sudah terlanjur sampai Korea.


Kondisi Hae Sung kritis. Dokter pun langsung melakukan tindakan CPR.

Tak lama kemudian, Ji Won datang. Suster pun menyuruhnya menunggu diluar.


Diluar, Ji Won pun menghubungi seseorang dengan wajah cemas.


Joo Ho sedang mencari tahu anak yang dilahirkan Ji Won sebelum menikah dengan Do Kyung. Pengurus panti berkata, bahwa Ji Won mengencani pria kaya tapi kemudian dicampakkan dan tak lama setelah itu ia melahirkan seorang anak.

"Aku merasa mendengarnya menangis semalaman karena bayi itu tewas. Tapi siapa yang menyangka Seketaris Grup Wid akan menjadi Nyonya Grup Wid dalam semalam?"

Pengurus panti lantas menyuruh Joo Ho bertanya pada wanita yang bernama Lee Soon Ok.

"Kau tahu kontaknya?"


Tapi tiba-tiba Ji Won menghubunginya dan menanyakan soal Yeo Ri yang akan menjadi pendonor Hae Sung.

Saat Joo Ho memberitahu bahwa ia belum memberitahu Yeo Ri, Ji Won langsung memutuskan panggilannya.

Joo Ho kembali menanyakan wanita bernama Lee Soon Ok tapi tak lama ia sadar Ji Won sedang menuju ke Yeo Ri saat ini.


Ji Won akhirnya tiba di rumah Joo Ho. Bersamaan dengan itu, Moo Yeok keluar dari rumah.

"Apa ini rumah Son Yeo Ri?"

"Kau siapa?"

"Bukan urusanmu!" sentak Ji Won, lalu berniat menerobos masuk ke dalam tapi Moo Yeol menghalangi.

"Dia tidak di rumah."

"Bagaimana kau tahu?"

"Dia masih SMA, jadi dia ada di sekolah jam segini."

Mendengar itu, Ji Won pun bergegas pergi.

"Wanita yang sangat lancang." gumam Moo Yeol.


Tak lama kemudian, Hae Joo datang dan mengira Moo Yeol berdiri di luar karena sedang menunggunya.

"Ini dia wanita lancang lainnya." gumam Moo Yeol.

"Kenapa kau disini? Kau tidak sekolah?"

"Kubilang perutku sakit dan pulang lebih cepat karena mau menemuimu Kim Moo Yeol."

"Bagaimana kau tahu namaku?"

"Itu mudah bagiku. Kim Moo Yeol, Universitas Hangook, jurusan ekonomi, semester satu. Tempat ini rumah sewa, kau hanya punya seorang ibu dan adik perempuan. Aku merindukanmu. Apa kau merindukanku?"

Moo Yeol melengos pergi.


"Mulai sekarang kau cinta pertamaku. Kau seharusnya merasa terhormat karena menjadi cinta pertamaku." ucap Hae Joo.

Sontak Moo Yeol langsung menatap Hae Joo dan keheranan sendiri.


Yeo Ri yang baru pulang sekolah terkejut saat Ji Won datang menemuinya. Nyonya Hong pun langsung mengajaknya pergi.


Di jalan, Yeo Ri dihubungi ayahnya tapi Ji Won melarangnya menjawab panggilan itu dan panggilan dari siapa pun.

Sontak, Yeo Ri kaget dan bingung.


Bersambung.........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...