Babel Ep 4 Part 2

Sebelumnya...


Detektif Lee : Apa itu sakit?

Kepala Jang : Hati sakit, perasaanku.

Detektif Lee kesal, ia berkata, harusnya ia menangkap bajingan itu dan memukulnya sekali saja.

Kepala Jang : Kau mau menangkap istriku?

Detektif Lee : Bukankah kau kesal karena Tae Soo Ho.

Kepala Jang : Bukan itu. Saat tidur kemarin, tiba-tiba aku terbangun karena perasaanku tak enak. Istriku melihat lukaku. Dia tertawa, bukannya menangis. Lalu aku tanya, apa dia sudah gila atau bagaimana. Tanpa sepengetahuanku, dia mengambil 3 asuransi kecelakaan lagi. Pagi ini, dia mencegatku saat aku mau berangkat kerja. Dia minta aku mendaftar beberapa asuransi jiwa.

Detektif Lee : Ngeri.

Kepala Jang : Aku takut.


Detektif Lee memeluk Kepala Jang.

Rekan-rekan Woo Hyuk datang. Kepala Jang pun sontak menjauhkan diri dari Detektif Lee. Staff Jung Woo yang berkacamata pun bertanya, sedang apa mereka di kantornya.

Dia lalu mengatai Kepala Jang tambah jelek dengan bekas luka itu.

Kepala Jang membalas. Ia berkata, yang penting dirinya sudah menikah jadi tidak ada masalah dengan bekas luka. Kepala Jang lalu mengatai staff berkacamata bujang lapuk.

Staff berkacamata sontak ngamuk dan memukul mulut Kepala Jang. Kepala Jang mau membalas tapi dihentikan Detektif Lee.


Detektif Lee lantas menatap salah satu staff Woo Hyuk.

"Kau pasti anak baru. Perkenalkan, aku Lee Gi Hyeok dari Kepolisan Mapo." ucap Detektif Lee, mengajak staff itu berjabat tangan.

Tapi staff itu malah mengabaikannya dan memperkenalkan diri pada Kepala Jang.

"Senang bertemu denganmu. Aku Jo Deok Bae."

Melihat itu, Kepala Jang langsung tertawa.

"Aku dengar ada karyawan baru. Wajahmu sangat cerah." ucap Kepala Jang.

"Jangan tersenyum. Dia akan mulai menyukaimu." ucap staff berkacamata.

"Kemudian itu akan menyebabkan keributan." jawab Deok Bae.


Tak lama kemudian, Woo Hyuk datang. Woo Hyuk mengaku sengaja melibatkan tim detektif agar pekerjaan mereka lebih maksimal.

Woo Hyuk : Tim penuntut yang dipimpin Manajer Oh akan bertanggung jawab untuk menyelidiki kasus helikopter.

Manajer Oh mengangguk.


"Dan tim detektif akan fokus pada pembunuhan Tae Min Ho."

Kedua detektif mengangguk.

Woo Hyuk lalu menyuruh kedua detektif memeriksa lagi gerak gerik dan alibi Soo Ho.

Ia mengajak timnya memulai kasus ini lagi dari awal.


Pria berkacamata sedang memeriksa item yang ditemukan dari helikopter yang jatuh, namun tidak ada yang spesial.

Tak lama kemudian, seorang pria dari tim SAR datang, memberikan sebuah botol obat yang ditemukannya.


Woo Hyuk kembali menginterogasi Soo Ho.

Woo Hyuk : Kau akan terus menggunakan hak diammu?

Soo Ho : Itu karena aku lelah.

Woo Hyuk : Lakukan sesuai keinginanmu karena alibi mu sedang diselidiki.

Soo Ho : Kau menyelidikinya. Mengatakannya sekali sudah cukup. Kau burung beo? Ah, demi gaji kecilmu, kau harus mencari nafkah dengan cara seperti ini?

Woo Hyuk : Mencari nafkah itu penting. Tapi ada yang dimaki karena tak mau mencari nafkah.


Soo Ho pun kesal dan teringat saat ia dimarahi ayahnya di acara makan malam keluarga. Soo Ho mau menghajar Woo Hyuk tapi dicegah pengacaranya.


Woo Hyuk lantas menunjukkan berkas berisi laporan pemeriksaan medis.

Woo Hyuk : Aku penasaran, walau sangat membencinya dan menginginkan jabatan Presdir, kau membunuh adikmu tanpa ragu.

Soo Ho : Kau sedang menulis novel?

Woo Hyuk : Kau tahu, jawabannya selalu tersembunyi di dalam pertanyaan. Kalau kau dan Tae Min Ho bukan saudara, maka mungkin saja.

Soo Ho mulai kesal, tapi ia masih mengelak.


Woo Hyuk : Golongan darah Tae Min Ho O. Golongan darahmu B. Orang tuamu O dan AB. Kesimpulannya, kau dan Tae Min Ho bukan saudara.

*Golongan darah O dan AB tak dapat memiliki anak bergolongan darah O.

Soo Ho mulai takut, tapi ia masih tidak mengaku.

Woo Hyuk : Bukan sejarah busuk keluargamu yang ingin kuketahui. Kau membunuhnya karena dia bukan adikmu. Kau tidak mau dia merebut Geosan!

Soo Ho menggebrak meja, bukan aku! Min Ho bajingan itu...

Pengacara : Sajangnim!

Soo Ho : ... adalah iblis. Dia iblis yang pantas dicabik-cabik sampai mati!


Flashback...

-1982-

Soo Ho sedang mengelus anjing kesayangannya.

Dan Yoo Ra di ayunan bersama sang ibu.

Soo Ho : Ibu selalu bersikap hangat sampai dia datang.



Sopir tiba-tiba datang membawa seorang bayi. Nyonya Shin sontak terkejut.



Nyonya Shin memotong bunga mawar dan hanya menyisakan tangkainya.

Setelah itu, ia melempar TV yang sedang ditonton Soo Ho.

Soo Ho : Aku bisa lihat siapa yang membuat ibuku menderita.



Soo Ho lantas melihat Min Ho.

Soo Ho : Tapi anehnya, dia tak pernah menangis. Hanya tersenyum. Walau kelaparan beberapa hari.


Soo Ho dan Yoo Ra makan bersama sang ibu. Sedangkan Min Ho makan di lantai. Tapi Min Ho makan dengan wajah ceria.

Nyonya Shin lalu memanggil Dami, anjing kesayangan Soo Ho. Ia memberi Dami sepotong daging. Soo Ho terkejut melihat tatapan aneh Min Ho pada Dami.

Soo Ho : Seolah dia tahu tak ada gunanya menangis. Agar dapat bertahan, itu pilihan yang tepat. Kalau dia menangis, mungkin aku sudah membunuhnya. Terkadang ada hari dimana ibuku tidak bahagia. Hari ketika ayahku tak pulang.


Keesokan harinya, Soo Ho dan Nyonya Shin menemukan Dami tewas dengan luka gorok di leher.

Soo Ho lantas menatap Min Ho yang berdiri di balkon. Min Ho tersenyum kepadanya. Soo Ho terpengarah.



Nyonya Shin mencambuk Min Ho. Soo Ho terkejut melihat Min Ho yang tidak menangis sama sekali.

Soo Ho : Dia iblis sampai ke hatinya.

Flashback end...


Woo Hyuk bertanya, apa Soo Ho takut Min Ho akan mewarisi Geosan?

Soo Ho : Pada hari kematiannya, kami memang bertengkar. Tapi tak seperti yang kau pikirkan. Setelah aku keluar dari rumah sakit, aku ke klub di hotel. Dia juga ada di sana. Kami bertengkar karena masalah sepele. Cuma itu.

Tak lama, si kacamata datang dan meminta Woo Hyuk keluar sebentar.

*Sy jadi curiga, Soo Ho membunuh Min Ho untuk membela diri. Mungkin Min Ho lah yang berusaha membunuh Soo Ho.. atau bisa jadi Soo Ho sedang berusaha melindungi pembunuh sebenarnya. Sy lebih suka yg kedua sih ya. kalau Soo Ho berusaha melindungi pembunuh yang sebenarnya. Bisa dibikin, Young Eun lah pembunuh Min Ho.


Woo Hyuk menemui tim nya. Deok Bae memberikan botol yang ditemukan pada puing2 pesawat.

Deok Bae : Phosphoripase A2 dan histamin terdeteksi.

Woo Hyuk : Sederhana saja.

Deok Bae : Dalam obat tetes mata, zat yang menyebabkan pilot mengalami syok anafilaksis ditemukan. Obat tetes mata ini mengandung bahan yang sangat berbeda dari obat tetes mata biasa.

Woo Hyuk : Si pelaku tahu alergi pilot.


Deok Bae ingin bicara lagi, tapi si pria berkacamata menyuruhnya diam dan memberitahu Woo Hyuk bahwa sidik jari istri Pilot Jo Seung Hui ditemukan di botol itu.

Woo Hyuk pun menyuruh mereka mencari tahu keberadaan istri Pilot Jo.


Seorang wanita menunggu dengan gelisah di apartemennya. Tak lama ia dapat telepon dari seseorang yang menyuruhnya lari karena kejaksaan sudah mengetahui dirinya.

Di dindingnya, tergantung foto pernikahannya dengan Pilot Jo.

*Uaaaah, ada mata-mata di kejaksaan. Sy curiga sama dua staf Woo Hyuk yg berkacamata.


Tim Woo Hyuk tiba di apartemen Pilot Jo, namun mereka tak bisa menemukan keberadaan istri Pilot Jo.


Istri Pilot Jo sendiri sudah berada di mobilnya. Tapi seseorang bersarung tangan hitam, membekapnya dari belakang.

Tim Woo Hyuk mencari wanita itu area parkir. Tapi mereka hanya menemukan tas wanita itu di dalam mobil.


Wanita itu kini tergeletak tak sadarkan diri di dalam mobil kontainer yang melaju kencang membawanya.


Woo Hyuk dapat informasi dari Kepala Jang, kalau Min Ho dan Soo Ho memang sempat bertengkar di klub.


Sekarang, tim Woo Hyuk sedang membahas kemungkinan Pilot Jo dibunuh istrinya.

Staff wanita yang berkacamata berkata, bahwa istri Pilot Jo seorang shopaholic yang kecanduan belanja merek mewah dan operasi plastik.

Detektif Lee : Dia membunuh suaminya demi berbelanja?

Staf wanita : Dia berhutang banyak. Tepat sebelum suaminya meninggal, dia mendapatkan beberapa asuransi seumur hidupnya. Dari dana pensiunnya, ia membantu melunasi hutangnya beberapa kali.

Mendengar itu, Detektif Lee langsung membuka mulutnya, meledek Kepala Jang yang juga mendaftar asuransi dipaksa sang istri.

"Namun, bagaimana dia bisa melakukan itu pada suaminya?" tanya Kepala Jang.


"Baik manusia atau tikus, saat terpojok, imajinasimu berkembang. Jangan mengambil kesimpulan apapun sampai kita menentukan keberadaannya. Lakukan pencekalan dan hati2 agar tak bocor ke media." jawab Woo Hyuk.

"Seperti yang sudah disebutkan, pada hari kejadian, di klub Hotel GM, Tae Min Ho dan Tae Soo bertengkar." ucap Kepala Jang.


Detektif Lee memutar video perkelahian Min Ho dan Soo Ho.

Kepala Jang : Sepertinya saat itu, kulit Tae Soo Ho masuk ke kuku Tae Min Ho.

Manajer Oh : Kalau begitu, ada kemungkinan Tae Soo Ho bukan pelakunya?

Staff pria berkacamata : Benar, dari yang kulihat dia tergores.

Woo Hyuk : Walau demikian, kita masih belum membuktikan alibi Tae Soo Ho. Untuk penangkapan tanpa surat perintah, waktunya sangat sempit. Sebelum itu...


Deok Bae : Jaksa Cha, ada yang harus kukatakan. Hotel dan perusahaan TV kabel menolak bekerja sama seakan sudah sepakat.

Woo Hyuk : Seperti dugaan.

Deok Bae : Apa ini tak keterlaluan?

Woo Hyuk : Tetap kuat.


Nyonya Shin kesal karena dua pengacaranya tak bisa mencegah Soo Ho bicara.


Setelah dua pengacara itu pergi, Jung Won menemui Nyonya Shin. Nyonya Shin minta maaf lantaran tidak bisa melanjutkan pemakaman Min Ho. Jung Won pun mengatakan, bahwa ia akan meninggalkan rumah untuk sementara.

Nyonya Shin : Kau tidak benar-benar berpikir Soo Ho pelakunya, kan? Jika kau pergi dalam situasi seperti ini, apa yang akan dikatakan orang-orang? Bukankah keluarga harus bersatu pada saat-saat seperti ini?

Jung Won : Apa aku pernah menjadi bagian dari keluarga ini? Sepertinya aku makhluk terendah bagi orang-orang di keluarga ini sama halnya dengan Min Ho.

Nyonya Shin : Berapa banyak yang kau tahu?

Jung Won : Apa itu penting?

Jung Won kemudian pamit dan beranjak pergi.


Nyonya Shin menatapnya dengan kesal.

Tak lama kemudian, pembantunya datang membawakan segelas air yang dimintanya tapi ia mencampakkan gelas itu yang untungnya langsung ditangkap sang pembantu sebelum gelas itu sempat jatuh.

Di belakang, Young Eun menatap Nyonya Shin dengan tatapan penuh kebencian.


Jung Won bertemu Yoo Ra yang baru pulang. Jung Won berkata, ia akan pergi untuk sementara. Yoo Ra menawari Jung Won tinggal di tempatnya. Tapi Jung Won menolak. Jung Won mengaku, akan tinggal di tempat temannya.

Yoo Ra : Jung Won-ah, kau tak berpikir kakakku pelakunya, kan?

Jung Won mengangguk. Jung Won lantas pamit dan beranjak menuju mobil temannya yang sudah menunggunya sejak tadi.


Jung Won dibawa pergi oleh temannya.


Jae Il bicara di telepon dengan seseorang sambil menatap layar teleponnya.

Jae Il : Aku memeriksa fotonya tapi bukan dia.


Setelah menutup teleponnya, Jae Il menatap foto lama Ricky.


Tak lama kemudian, Jung Won dan temannya datang. Jae Il langsung menutup laptopnya dan menyambut mereka.

Jae Il : Kau baik-baik saja?

Jung Won : Maaf karena semua orang khawatir padaku.

Teman Jung Won menyuruh Jung Won istirahat. Jung Won menurut dan pergi ke lantai atas.

Bersambung ke part 3.........

0 Comments:

Post a Comment