Skip to main content

Babel Ep 4 Part 1

Sebelumnya...


Woo Hyuk mencekik Pimpinan Tae. Wajah Pimpinan Tae memerah seketika. Mesin EKG mulai mengeluarkan bunyi tak beraturan.

Woo Hyuk : Jika kau melakukan dosa, kau harus membayarnya.


Woo Hyuk benar-benar marah.

Tapi, tak lama kemudian, Woo Hyuk akhirnya melepas cekikannya.

"Bukankah mengakhirinya seperti ini terlalu mudah? Kau harus bangun dan membayar harga yang pantas untuk dosa-dosamu." ucap Woo Hyuk dengan mata berkaca-kaca.

Woo Hyuk lantas beranjak pergi, meninggalkan Pimpinan Tae yang megap-megap.


Diluar, Woo Hyuk ditelpon si dokter forensik. Dokter forensik memberitahu bahwa hasil tes DNA dari sampel kulit yang mereka dapatkan dari kuku mayat Min Ho sudah keluar.

Woo Hyuk : Kau sudah tahu identitasnya?

Dokter forensik : Ini sedikit sensitif.


Detektif Jang dan Detektif Lee datang ke pemakaman Min Ho. Soo Ho kesal melihat mereka.

"Hoi, jika penghasilanmu sedikit, kau tidak perlu bayar sumbangan pemakaman!" teriaknya.

Detektif Jang memasukkan sumbangannya ke dalam sebuah kotak.

"Meskipun mereka miskin, mereka masih punya harga diri." ucap Soo Ho sinis.

Detektif Lee kesal, ia mau membalas Soo Ho tapi dihentikan Detektif Jang.


Kedua detektif masuk dan memberikan penghormatan terakhir pada Min Ho.

Setelah itu, mereka menangkap Soo Ho.

Yoo Ra marah.

Detektif Jang berkata, Soo Ho ditahan atas pembunuhan Min Ho.

Soo Ho meminta bukti.


Woo Hyuk pun datang, memberitahu bahwa DNA Soo Ho ditemukan diantara sampel kulit dibawah kuku Min Ho.

Jung Won dan Yoo Ra kaget.


Soo Ho melirik pengawalnya. Sang pengawal mengangguk. Setelah itu Soo Ho mendorong Detektif Jang dan melarikan diri.

Detektif Jang yang didorong Soo Ho, terjatuh. Wajahnya terluka terkena benda yang ada di atas meja pemakaman.

"Hyungnim, kau baik-baik saja?" tanya Detektif Lee.

"Cepat kejar dia!" perintah Detektif Jang.


Detektif Lee langsung memburu Soo Ho. Sementara Jung Won syok.



Woo Hyuk yang mengejar Soo Ho, dihalangi-halangi oleh pengawal keluarga Tae. Tapi Woo Hyuk berhasil menghindari mereka.

Salah satu pengawal Soo Ho berniat mengejar Woo Hyuk, tapi syukurlah Detektif Lee datang dan membantingnya ke lantai.


Soo Ho berusaha kabur dengan mobilnya. Woo Hyuk berlari secepat mungkin dan berhasil meringkus Soo Ho.


Di mobil, Nyonya Shin mendengarkan siaran radio tentang penangkapan Soo Ho.

"Matikan." suruh Nyonya Shin.

Nyonya Shin lalu menyuruh supirnya membawanya ke kantor kejaksaan.

Yoo Ra mengajak ibunya pulang. Yoo Ra berkata, mereka tidak akan bisa menemui Soo Ho sekarang.

Nyonya Shin meraih ponselnya.

"Ini aku komisaris." ucapnya.


Di ruang interogasi, Soo Ho duduk dengan tangan terborgol.

Soo Ho meminta Woo Hyuk melepaskan borgolnya. Ia mencak2, bahkan sampai menjatuhkan kursi lantaran Woo Hyuk menolak membuka borgolnya.

Detektif Lee : Kembalikan kursi itu ke tempatnya.

Soo Ho marah, bangsat kecil ini bersikap kasar sejak tadi!

Tak terima dikatai bangsat, Detektif Lee ingin membalas Soo Ho tapi dihentikan Woo Hyuk. Woo Hyuk lalu menyuruh Detektif Lee keluar.


Woo Hyuk mengembalikan kursi itu ke tempat semula dan meminta Soo Ho memaklumi Detektif Lee. Woo Hyuk berkata, Detektif Lee bersikap seperti itu karena tidak terima rekan mereka dilukai.

Soo Ho : Kenapa aku harus mengerti bajingan seperti dia?

Woo Hyuk : Kau tidak ingin tahu keadaannya? Detektif yang terluka?

Soo Ho : Semuanya bisa kuselesaikan. Jadi lepaskan aku!

Woo Hyuk : Ada lebih dari cukup alasan bagimu untuk mengenakannya, jadi duduk saja. Kau bertengkar dengannya baru-baru ini, bukan?

Soo Ho : Aku tidak tahu, bajingan!

Woo Hyuk mendekati Soo Ho. Ia mengusap memar di dekat mata Soo Ho. Soo Ho tambah marah.

"Kau merias wajahmu dengan baik. Tidak terlihat sedikit pun bekas memar." ucap Woo Hyuk.

Soo Ho mulai takut.


Nyonya Shin dan Yoo Ra menemui atasan Woo Hyuk. Nyonya Shin berkata, mau menemui anaknya.

"Anda pasti sangat khawatir, tapi ada prosedurnya."

"Manajer Umum, apa kejaksaan mematuhi perintah dengan menangkap tanpa surat perintah? Bisa kau buktikan syarat penangkapan dan pencekalan?"

Manajer Umum ingin menjelaskan tapi tiba-tiba ia dihubungi Komisaris.

*Duh, sy greget ama Yoo Ra. Dia minta Woo Hyuk nangkap pembunuh Min Ho, tapi dia marah saat Woo Hyuk menangkap pelakunya yang tak lain adalah Soo Ho. Buktinya udah jelas padahal, tapi tetap aja dia gk terima.


Woo Hyuk mulai menginterogasi Soo Ho. Woo Hyuk berkata, ada jejak perlawanan dari Min Ho, sebelum Min Ho tewas dan kulit Soo Ho ditemukan di kuku Min Ho serta wajah Soo Ho memar secara kebetulan.

Woo Hyuk : Pada hari kejadian, mulai keluar dari rumah sakit sampai pukul dua pagi, kau dimana dan apa yang kau lakukan?


Tak lama kemudian, Nyonya Shin datang bersama Manajer Umum.

Manajer Umum menyuruh Woo Hyuk keluar. Nyonya Shin menyuruh Woo Hyuk melepaskan Soo Ho.

Woo Hyuk pun terpaksa melepaskan borgol Soo Ho karena Manajer Umum juga memerintahnya. Lalu, ia beranjak keluar, meninggalkan Nyonya Shin dan Soo Ho.


Soo Ho marah lantaran sang ibu baru datang. Nyonya Shin meminta Soo Ho mempercayainya.

Nyonya Shin lantas menatap ke arah kamera CCTV.

Tak mau pembicaraan mereka terdengar, Nyonya Shin membisikkan sesuatu ke telinga Soo Ho.

Nyonya Shin : Ibu akan membereskannya. Kau hanya perlu diam, jangan katakan apapun. Kalau kau ingin pulang, dengarkan kata-kata ibu.


Diluar, Manajer Umum bicara dengan Woo Hyuk.

"Tidak bisakah kau bilang bahwa kau baik-baik saja meski itu pura-pura?"

"Aku baik2 saja." jawab Woo Hyuk. Manajer Umum kesal.

Yoo Ra kemudian datang. Ia menatap Woo Hyuk dengan tatapan kecewa. Manajer Umum meninggalkan mereka berdua.


Yoo Ra mendekati Woo Hyuk. Ia yakin, Soo Ho bukan pelakunya. Ia berkata, meski Soo Ho punya banyak kekurangan tapi Soo Ho bukan orang semacam itu.


Nyonya Shin muncul dan menatap Woo Hyuk dengan tatapan kebencian.


-KEBENCIAN-


Geosan menggelar konferensi pers terkait penangkapan Soo Ho. Hyeong Chul menyebut kejaksaan mencemarkan nama baik Geosan. Ia pun mengumumkan akan menuntut kejaksaan untuk membersihkan nama baik Geosan.

"Sampai pelaku pembunuhan yang sebenarnya tertangkap, kami akan menunda pemakaman Min Ho tanpa batas." ucap Byeong Cheol.

Jae Il yang ikut dalam konferensi pers itu pun bertanya, apa Geosan menolak bekerja sama dengan Jaksa?

Hyeong Chul hanya menatap kesal Jae Il tanpa memberikan jawaban. Ia lalu beranjak pergi.


Nyonya Shin dan Yoo Ra menonton konferensi pers itu di TV.


Sementara Jung Won terkejut saat pemakaman Min Ho dibereskan. Kepala Kim berkata, itu perintah dari Nyonya Shin.


Woo Hyuk melarang Kepala Jang minum soju. Tapi Kepala Jang tidak peduli dan menuangkan soju ke gelas Woo Hyuk, tapi untuk dirinya sendiri, ia menuangkannya ke gelas yang cukup besar.

"Lukamu bisa iritasi jika begini." ucap Woo Hyuk cemas.

"Aku pernah ditusuk dan bertemu Sang Pencipta sebelumnya. Dulu bertemu Kepala Kepolisian saja susah, tapi tadi Komisaris datang menemuiku. Setidaknya dia harus menanyakan lukaku kan meski hanya basa basi? Dia menyuruhku damai dengan Soo Ho. Dasar sampah! Di kehidupan berikutnya, lahir jadi konglomerat saja!"

Kepala Jang lalu bertanya ada apa dengan Woo Hyuk. Ia berkata, belakangan ini Woo Hyuk terlihat sedih dan gembira.

"Aku hanya terlambat puber." jawab Woo Hyuk.


Young Eun yang mabuk, masuk ke sebuah apartemen bersama seorang pria. Pria itu berkata, Young Eun sudah mabuk. Young Eun menjawab, dirinya tidak mabuk dan mengajak pria itu minum lagi.

Pria itu lalu melihat lukisan monster yang memakan manusia.


Pria itu kemudian melihat barang-barang yang lain.

"Berapa harga barang itu?"

"Walau kau mati dan hidup kembali, kau tidak akan mampu membelinya."

"Apa?"

"Aku memberikannya padamu."

"Wae?"

"Karena hari ini, hari yang baik."

"Berapa harganya?"

"Kau menginginkannya? Kalau begitu ambil saja."


Young Eun lalu berkata, akan berubah pikiran jika pria itu tak mengambil lukisannya sampai hitungan ke-10.

Young Eun mulai menghitung. Hitungan keempat, pria itu mencoba menurunkan lukisan Young Eun. Tapi alarm langsung berbunyi.

Pria itu bingung, noona?

"Kau tidak kabur? Polisi mungkin sedang dalam perjalanan kemari?" jawab Young Eun.

Pria itu mendengus kesal dan bergegas pergi meninggalkan apartemen Young Eun.

Young Eun tertawa sambil memegang gelas wine nya.


Jung Won berbaring di sofa ketika Woo Hyuk menelponnya. Jung Won tidak menjawabnya. Woo Hyuk menghela nafas.


Woo Hyuk lalu masuk ke ruangan rahasianya yang dipenuhi berbagai macam berkas.

Ia menyalakan laptopnya dan membaca informasi pribadi anggota keluarga Tae.

Tak lama kemudian, Woo Hyuk menemukan sesuatu yang menarik.

Ia mengambil berkas data Min Ho dan mencocokkan data Min Ho dengan anggota keluarga Tae.

Bersambung ke part 2..............

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...