Different Dreams Ep 31-32 Part 3

Sebelumnya...


Fukuda menyuruh Miki bersiap. Fukuda bilang, Miki berikutnya.

Miki : Kau sudah berubah, Fukuda-san.

Fukuda tidak peduli dan beranjak pergi.


Sementara Miki, ia mengingat saat melihat Fukuda pertama kali di kelab, serta momen yang ia lalui bersama Fukuda.


Miki lantas melepas antingnya.

Ia kecewa Fukuda berubah.


Won Bong menemui Ahn Gong Geun. Won Bong berterima kasih karena Ahn Gong Geun sudah mau datang.

Won Bong lalu tanya keadaan di Shanghai.

Ahn Gong Geun : Tentara Jepang sekarang menempati konsesi. Prancis tidak bisa lagi membantu kami.

Won Bong : Apakah kau secara resmi diminta meninggalkan konsesi?

Ahn Gong Geun : Iya.

Won Bong : Di mana Kim Goo?

Ahn Gong Geun : Dalam keadaan darurat, kami sudah menyiapkan tempat perlindungan kedua dekat Jiaxing

Won Bong : Akan lebih baik baginya untuk menggunakan nama alias sementara waktu.

Ahn Gong Geun : Kau pasti merencanakan sesuatu yang besar di Gyeongseong.


Won Bong : Sini...

Won Bong menuangkan minuman ke gelas Ahn Gong Geun.

Ahn Gong Geun meminta Won Bong hati-hati.

Ahn Gong Geun : Jepang telah memberimu hadiah dua kali lipat dibandingkan dengan Kim Goo. Tuan Kim selalu menginginkannya agar membantumu dan Korps Pahlawan ... bagaimanapun dia bisa.

Won Bong dan Ahn Gong Geun bersulang.


Sekarang, Won Bong menemui rekan2nya di Namdaemun.

Nam Ok : Bukankah seharusnya aku ikut denganmu?

Young Jin : Maaf, tapi ini masalah pribadi.

Won Bong : Aku terluka. Kau bisa bicara dengan Won Bong tapi kau hanya melihatku sebagai mitra bisnis.

Jung Im : Kau yakin dengan rencanamu? Kalian dicari oleh orang Jepang.

Won Bong : Kita harus berhati-hati. Jauhi Kantor Gubernur Joseon dan butik.

Nam Ok : Jangan khawatir. Aku bisa menjaga wanitaku dengan aman.

Jung Im langsung menendang kaki Nam Ok, agar Nam Ok berhenti bicara.

Young Jin tertawa melihat kelakuan mereka.

Nam Ok : Dia sangat menyukaiku.

Jung Im yang malu memukul Nam Ok.


Matsuura masih menginterogasi Nyonya Yoo.

Matsuura : Bagaimana dengan ini? Jenderal Murai tahu ... Identitas Lee Young Jin di Manchuria  dan akan gunakan informasi itu untuk mengancam ... Jenderal Hiroshi. Mengancam atau memeras
seorang superior di militer sama dengan berdiri di depan sebuah peluru. Kau seorang yang terkenal sebagai penyimpan informasi, jadi dia meninggalkan file itu bersamamu.

Nyonya Yoo bungkam.

Matsuura : Apakah teori realistisku mengagetkanmu?

Nyonya Yoo : Bagaimana mungkin au mengetahuinya jika dia ingin memeras siapa pun? Aku tidak membaca file yang dia berikan padaku. Bagaimana pernyataanku bisa membantumu menyudutkan
Direktur Hiroshi? Kau sepertinya tidak tahu siapa yang kau lawan. Bahkan Biro Kepolisian ... dan Biro Urusan Peradilan digabungkan ... tidak cocok untuknya. Aku kira kita tidak seharusnya panggil dia

Direktur lagi. Dia sekarang Komandan Hiroshi.

Matsuura : Penunjukannya belum disetujui  oleh kabinet atau Kaisar. Dengan menganggapnya bertanggung jawab untuk Lee Young Jin, kita bisa dengan mudah melepaskannya dari pasukan.

Nyonya Yoo : Apakah kau benar-benar berpikir kau bisa menangkapnya? Selama ini, kau belum berhasil.

Matsuura yang kesal, beranjak pergi.


Maru mengantarkan Hiroshi pulang.

Hiroshi membaca daftar kepemilikan Oda yang diberikan Maru.

Hiroshi : Dia membeli real estat di AS melalui Nyonya Yoo dan mencoba membelot di sana pada akhir tahun lalu? Apakah ini semua yang Oda miliki?

Maru : Hanya itu yang bisa saya temukan.

Hiroshi : Bagamana dengan Matsuura?

Maru : Seperti yang kulaporkan sebelumnya, dia bersih. Dia bukan pemabuk, perokok dan tidak tertarik dengan prostitusi.

Hiroshi : Komandan Shirakawa adalah atasan pertama yang kulayani. Keinginan konyol menjadi mungkin ketika dia mengambil kesempatan itu. Ada kemungkinan besar  Young Jin ikut serta dalam serangan ini. Kau tahu?

Maru : Aku hanya tahu dia bagian dari sesuatu yang buruk.

Hiroshi : Fukuda bertingkah aneh semenjak dia kembali dari Shanghai. Awasi dia. Kita harus bertindak duluan sebelum dia bergerak.

Maru mau turun, mengawal Hiroshi ke dalam tapi dilarang Hiroshi.

Hiroshi : Hubungi komando militer dan jemput aku di pagi hari.

Hiroshi turun. Maru langsung pergi.


Di tengah jalan, Maru dicegat Won Bong dan Young Jin.

Maru sontak kaget.

Young Jin menyuruh Maru jalan.


Won Bong dan Young Jin membawa Maru ke sebuah sungai.

Won Bong lalu membiarkan Young Jin menginterogasi Maru.

Young Jin : Hyun Ok Ajumma, apa yang kau lakukan padanya?

Maru : Aku membunuhnya.

Young Jin : Apa Direktur Hiroshi yang menyuruhmu membunuhnya?

Maru : Iya.

Young Jin marah dan langsung menodongkan pistolnya ke Maru.

Young Jin : Dimana kau menguburnya?

Maru terdiam.

Young Jin : Dimana!

Maru : Di air. Direktur Hiroshi sudah seperti ayah bagiku. Aku tidak bisa menolak perintahnya.


Young Jin memukul Maru dengan gagang pistolnya. Pelipis Maru terluka.

Young Jin : Kau tidak tahu dia sangat berarti untukku?

Maru : Dia menggali kuburannya sendiri. Dia memilih melindungimu.

Young Jin makin luka mendengarnya.

Young Jin : Katakan ini pada Direktur.  Aku akan datang menemuinya. Cobalah melakukan sesuatu dan aku akan mengatakan pada dunia, bahwa aku mata2 KPG. Aku pastikan dia akan melakukan apapun untuk mencegahnya.

Maru lantas memberitahu Young Jin bahwa Hiroshi bukan lagi Direktur RS, tapi Komandan sekarang.

Young Jin syok.


Young Jin kemudian beranjak pergi.

Namun baru beberapa langkah, Young Jin menghentikan langkahnya.

Won Bong memeluk Young Jin. Coba menguatkan Young Jin.

Young Jin lalu menatap Won Bong dan berjalan duluan.

Won Bong menatap Young Jin lalu mulai berjalan menyusul Young Jin.


Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment