Dan, Only Love Ep 6 Part 2

Sebelumnya..


Bu Jung tak setuju Yeon Seo datang ke 'Fantasia Night'.

Bu Jung lantas meraih ponselnya dan membacakan zodiak Yeon Seo.

Bu Jung : Jika kau pergi dari rumah, akan ada masalah. Tetaplah di rumah. Itu ramalan bintang Nona hari ini. Bukankah ini terdengar terlalu menakutkan?

Yeon Seo : Salah satu dari kalian membacakan pepatah kepadaku. Dan kau membacakan ramalan bintangku?

Bu Jung : Karena kami tidak merasa baik. Ramalan bintang adalah data besar yang mengandung prinsip-prinsip alam semesta dan sejarah manusia. Jika Nona mengabaikannya, Nona akan terlibat masalah.

Yeon Seo : Aku akan menghadapinya. Mungkin aku tidak bisa menghindar meski aku menginginkannya.

Bu Jung : Baik, karena Nona akan datang, umumkanlah dengan senyum ceria. Teriakkan, Fantasia milikku! Tugas ini milikku! Katakan secara resmi.

Yeon Seo : Aku akan keluar setelah berganti pakaian.

Bu Jung mengerti dan pergi keluar.


Setelah itu, Yeon Seo teringat saat Dan mengatakan, tidak menyukainya.

Teringat hal itu, Yeon Seo pun membuka lacinya dan mengambil pil.

Yeon Seo teringat saat membeli pil itu di apotik malam-malam, setelah Dan menolak cintanya.


Yeon Seo : Sesuatu untuk membuatku tenang. Pil penenang, obat penawar, atau obat perangsang. Aku tidak peduli apa itu. Aku telah bergantung kepada orang lain terlalu banyak. Aku bergantung pada seorang pria yang bahkan tidak menyukaiku. Aku bukan tipe orang yang mudah terikat. Aku pasti sudah gila. Berikan aku obat yang membuatku baik-baik saja tanpa pria berengsek itu.


Yeon Seo lalu menenggak pilnya.

Setelah itu, ia mendengar suara tabrakan diluar. Yeon Seo pun menoleh ke pintu.


Ternyata suara berisik itu ulahnya si Dan yang tidak hati2 saat memarkirkan mobilnya, sampai menabrak kotak surat.

Kang Woo yang baru datang, terheran-heran melihat cara Dan memarkirkan mobil.

Kang Woo pun turun dari mobilnya dan mendekati Dan.

Kang Woo : Keluar dari mobil. Akan kupindahkan mobilnya untukmu.

Dan : Biarkan aku mencoba.

Kang Woo : Tentu saja. Baik.

Dan pun berusaha memarkirkan mobilnya dengan baik dan benar.

Kang Woo greget melihatnya.

Kang Woo : Di belakangmu. Perhatikan gerbangnya.

Dan : Astaga, kau menghalangiku!


Dan turun dari mobilnya dan menyuruh Kang Woo pergi. Ia bilang, ia mau parkir disana.

Kang Woo kaget, kau benar-benar mau parkir disini?

Dan : Aku menjaga jarak aman, paham?

Kang Woo : Kapan kau dapat SIM-mu?

Dan : Apa maksudmu?

Kang Woo: Astaga, SIM-mu... Kau tidak boleh parkir di sini.

Dan : Ayolah.

Kang Woo : Astaga.


Tak lama, Yeon Seo keluar dan kedua pria ini langsung berhenti adu bacot karena terpana dengan kecantikan Yeon Seo.

Yeon Seo : Ada apa? Kau sudah dapat SIM?

Dan dengan wajah bangga mengiyakan.

Kang Woo : Bagaimana jika kau  naik mobilku hari ini? Demi keamanan.

"Lebih baik begitu." ucap Dan dengan suara lemas.


Yeon Seo, Dan dan Kang Woo tiba di acara Fantasia Night yang diadakan di kapal.

Bu Choi pura2 menyambut kedatangan Yeon Seo dengan ramah.

Direktur lain mengenalkan Tuan Seiji pada Yeon Soo.

"Nona Lee, senang bertemu denganmu." ucap Tuan Seiji sambil mengulurkan tangannya, mengajak Yeon Seo berjabat tangan.

Yeon Seo pun menjabat tangan Tuan Seiji. Tapi Tuan Seiji malah mengelus2 tangannya.

Kang Woo langsung mengambil tindakan. Ia menyudahi jabat tangan Tuan Seiji dan Yeon Seo.


Bu Choi mendekati mereka. Ia berusaha melecehkan Yeon Seo dengan menyuruh Yeon Seo menemani Tuan Seiji.

Bu Choi memegang tangan Yeon Seo dan mau memberikan tangan Yeon Seo ke Tuan Seiji.

Kang Woo mengambil tindakan sekali lagi dengan menyapa Tuan Seiji.

Yeon Seo pun menarik tangannya dari pegangan Bu Choi.


Pak Geum terkejut melihat kelakuan istrinya. Sementara Roo Na menatapnya dengan tatapan puas.

Kang Woo mengajak mereka semua masuk ke dalam. Tuan Seiji mulai masuk dengan yang lain.


Bu Choi memuji Yeon Seo. Ia bilang Yeon Seo cantik memakai anting darinya.

Yeon Seo : Ini tidak cocok dengan seleraku, tapi aku mempertimbangkannya demi sang pemberi.

Bu Choi : Terima kasih banyak. Kehadiranmu di acara ini sangat berarti.

Yeon Seo : Bibi akan membuat pengumuman resmi di depan para sponsor, bukan? Kapan akan diumumkan?

Bu Choi : Bibi akan mengumumkannya langsung setelah acara berakhir. Jangan cemas, Yeon Seo-ya.  Nikmatilah acara ini.

*Kesel lihat Bu Choi.. kok ada ya manusia kek gini, tega banget ngejual ponakan sendiri ke pria hidung belang..


Kang Woo mengajak Yeon Seo masuk. Yeon Seo pun menggandeng lengan Kang Woo.

Dan berjalan di belakang mereka.

Setibanya di dalam, Kang Woo menyuruh Yeon Seo menunggunya sebentar karena ia mau mengecek para penari.

Tapi Yeon Seo bilang dia bisa masuk sendiri.

Dan/Kang Woo : Andwaeyo!

Dan : Biarkan aku menemanimu.

Kang Woo : Jangan tinggalkan Yeon Seo sendiri sampai aku tiba. Paham?

Dan : Cepatlah kembali.

Kang Woo pun langsung pergi.


Dan memberikan lengannya ke Yeon Seo. Tapi Yeon Seo dengan sombongnya berkata, kalau ia baik2 saja tanpa Dan.

Yeon Seo masuk. Dan mengikuti Yeon Seo.

Setibanya di dalam, Dan kembali memberikan lengannya ke Yeon Seo. Barulah Yeon Seo mau menggandeng Dan.


Setelah itu, Dan menyuruh Yeon Seo duduk dan mulai memeriksa sekelilingnya.

Yeon Seo menatap aneh Dan.

Dan teringat pesan Bu Jung yang menyuruhnya memeriksa semua benda yang kemungkinan bisa jatuh di sekitar Yeon Seo.


Tuan Seiji dan direktur datang. Tuan Seiji berusaha menyentuh Yeon Seo lagi.

Tapi Dan langsung menghentikannya dengan sedikit menggebrak meja.

Lalu Dan teringat kata2 Bu Jung saat mereka bicara di taman, sebelum pergi ke acara itu.

Flashback...


Dan : Menurutmu apa benar-benar ada seseorang yang mungkin mencoba melukai Nona Muda? Tapi dia keluarga mereka.

Bu Jung : Pikirkanlah. Kejadian saat kandil itu jatuh. Dia terlibat kecelakaan mobil. Lalu lampu itu jatuh di atasnya. Hal-hal menakutkan terus terjadi kepadanya. Aku cemas.

Flashback end...

*Si Yeon Seo ini beneran nyebelin,, semoga dia dapet batunya di episode ini... semoga Bu Choi sukses mempermalukan dia kali ini, biar dia sadar dan gk semaunya lagi.


Kang Woo melihat penarinya ketika penarinya tengah bersiap2.

Kang Woo : Jangan terlalu antusias. Jangan sampai terluka, paham?  Lantainya mungkin saja licin. Pakai banyak resin.

"Kami akan buat para sponsor mendonasikan banyak uang." jawab si penari utama laki2.

"Kita tidak datang untuk mengemis uang. Jangan tersenyum untuk membuat kesan baik. Jangan berlebihan dengan terlihat terlalu serius. Tunjukkan saja kepada mereka bahwa penampilan kita sepadan dengan uang yang mereka keluarkan. Itu saja." ucap Kang Woo.

Kang Woo pun beranjak pergi.


Kang Woo langsung kembali ke Yeon Seo. Begitu tiba disana, Kang Woo menatap Dan seraya mengangguk. Dan mengerti dan langsung pergi.

Yeon Seo tampak agak kecewa Dan meninggalkannya.


Acara dimulai. Para tamu disuguhkan tarian pembuka.

Direktur mengatakan, suatu kehormatan bisa bertemu dengan Yeon Seo yang legendaris sedekat itu.

Yeon Seo : Tentu saja. Mari kita pertahankan hubungan baik ini.

Tuan Seiji sedikit kecewa lantaran tidak bisa memegang tangan Yeon Seo.

Direktur minta maaf dengan Bahasa Jepang dan meminta Tuan Seiji memilih gadis lain yang tengah menari sebagai gantinya.

Direktur : Aku akan mengajak Bapak nanti untuk pertemuan pribadi.

Tuan Seiji : Aku suka yang berada di tengah. Khususnya aku suka pahanya. Balerina cenderung terlalu kurus.


Saat Tuan Seiji mengucapkan kalimat itu, Yeon Seo langsung menatapnya dengan tajam. Ya, Yeon Seo mengerti bahasa Tuan Seiji.

Tuan Seiji : Nona Lee, sebuah kehormatan bisa bertemu denganmu. Bersediakah Nona menunjukkanku sebuah penampilan singkat?


Yeon Seo pun mengambil gelas wine nya.

Yeon Seo : Itu bukan bagian dari rencana kami.

Kang Woo : Bapak bisa melihatnya di panggung yang bagus. Kami akan pesankan kursi VIP untuk Anda di penampilan kembalinya.

Tuan Seiji menyuruh direktur menerjemahkan bahasa Yeon Seo dan Kang Woo.

Direktur : Dia baru saja menolak. Dia sulit diatur.

Tuan Seiji : Jika dia benar-benar genius, dia bisa mengejutkan semua orang dengan improvisasi.


Bu Choi tersenyum senang melihat keponakannya berada di tengah2 pria hidung belang.


Seorang pelayan meletakkan piring berisi buah di meja Yeon Seo.

Bu Choi yang melihat itu berharap Yeon Seo cepat memakan buahnya.


Bu Choi memanggil pelayan itu dan memintanya membawakan sesuatu yang sudah ia siapkan.


Dan berlarian di koridor kapal, memeriksa semuanya.

Ia kembali teringat kata2 Bu Jung.

Bu Jung : Tidak akan ada kamera pengawas karena ini pesta privat. Yang penting adalah orang-orangnya. Jangan lewatkan siapa pun yang tampak mencurigakan.

Tak lama kemudian, Dan melihat seorang pria mencurigakan.


Dan pun langsung mengejar pria itu. Ia menemukan pria itu berdiri di tepi kapal.

Pria itu adalah pelayan yang disuruh Bu Choi menyiapkan sesuatu.

Dan : Siapa kau Apa yang kau lakukan di sini?

Pria itu : Aku mau merokok.

Tangan pria itu gemetaran karena gugup.

Pria itu : Aku tahu di sini dilarang merokok, tapi tanganku mulai gemetar. Maaf.

Dan pun berkata dirinya lah yang harus minta maaf.


Lalu pria itu beranjak pergi dengan wajahnya yang berubah dingin seketika.

Dan pun resah.

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment