Watcher Ep 5 Part 2

Sebelumnya...


Sekarang, Young Koon sedang membujuk Tae Joo agar mereka bisa memakai kantor Tae Joo sebagai lokasi pertemuan.

Tae Joo : Apa yang Oh Sang Do miliki?

Young Koon : Catatan suap Grup Muil. Muil bahkan menyuruh Jang Hye Ryong mengambilnya, tapi gagal.

Tae Joo : Kau disuruh Pak Do bilang Jang Hye Rong terlibat, ya? Dan dia kira aku akan mengizinkanmu memakainya dengan senang hati?

Tae Joo lantas tertawa.

Young Koon meralat kata2 Tae Joo. Ia bilang katanya bukan dengan senang hati, tapi setidaknya mau.

Tae Joo merasa aneh. Ia tahu Chi Gwang bukan lah orang yang suka mengambil risiko.

Tae Joo lalu mengingatkan Young Koon kalau tim mereka bisa hancur jika mengusut informasi berdasarkan ucapan seorang informan.


Tae Joo beranjak pergi. Namun langkahnya seketika terhenti saat Young Koon bilang informannya Jae Myung.

Young Koon : Dia memberikan informasi setelah 15 tahun tanpa kabar. Apa maunya? Atau sebenarnya memang ada kasus? Aku penasaran.


Tae Joo terdiam. Tapi tak lama kemudian, ia langsung menyuruh Jae Sik yang berdiri gak jauh di depan mereka untuk membuka kantornya.

Jae Sik langsung pergi.

Tae Joo meminta Young Koon hati2.


Di kantor, Chi Gwang lagi memilih2 beberapa stelan jas.

Soo Yeon kaget tahu lokasi pertemuannya di kantor Tae Joo.

Lokasi pertemuannya di kantor Pengacara Han?

Chi Gwang : Mana bisa membahas catatan suap di tempat umum?

Chi Gwang kembali melihat2 stelan jas sambil berkata, bahwa kepercayaan itu penting bagi seorang pengacara.

Chi Gwang lalu memberkan bajunya ke Soo Yeon.

Chi Gwang : Kenakan jas dengan dua kancing ini dengan kemeja putih. Warnanya harus gelap. Karena ini barang sitaan yang akan segera dilelang, jangan sampai merusaknya.

Soo Yeon : Pak Do.

Chi Gwang : Ya?


Soo Yeon : Kita serahkan saja kepada Pengacara Han.

Chi Gwang : Pengacara Han Tae Joo akan menolaknya karena izin advokatnya bisa dicabut.

Soo Yeon : Jika ada masalah, aku bisa dipecat, bukan?

Chi Gwang : Ini metode investigasi dengan memasang jebakan awal untuk menangkap penjahat kelas kakap.

Soo Yeon : Operasi jebakan?

Chi Gwang : Alih-alih catatan suap, kita cuma butuh mereka mengucap "akan memberi uang dan imbalan". Karena kita hanya mengincar ucapan mereka dengan memancing para kriminal yang berniat bertindak jahat, semua ini adalah investigasi yang legal.

Chi Gwang memakaikan kacamata pada Soo Yeon.

Soo Yeon : Tapi bagaimana jika tidak dapat jawabannya dan mereka tahu aku bukan pengacara?

Chi Gwang : Kemungkinan terburuk adalah negosiasinya gagal. Banyak yang mereka rahasiakan. Jika ada masalah, aku akan bertanggung jawab. Bawa borgolmu. Begitu dia buka mulut, segera tangkap dia.

Soo Yeon : Kim Young Koon bagaimana?


Tak lama kemudian, Young Koon datang dan langsung menyuruh Soo Yeon siap2.

Chi Gwang pun menyuruh mereka pergi duluan karena ia ada janji dengan seseorang dulu.


Setelah Chi Gwang pergi, Young Koon milihin baju buat Soo Yeon. Soo Yeon stress karena harus nyamar jadi pengacara.


Soo Yeon tiba di kantor Tae Joo. Jae Sik membukakan pintu untuk Soo Yeon.

Soo Yeon masuk ke ruangan yang dipenuhi berbagai piala penghargaan Tae Joo. Saat mau menyentuhnya, Jae Sik langsung ngingetin Soo Yeon untuk gak menyentuh apapun disana. Soo Yeon mendengus kesal dan memegang piala Tae Joo.


Setelah itu, barulah dia masuk ke ruangannya Tae Joo. Dia melihat dua lisensi Tae Joo yang digantung di dinding. Soo Yeon melepasnya dan menyimpannya di laci, lalu menggantung lisensi nya.


Lalu ia memasang alat penyadap dibawah meja.


Setelah itu, dia duduk di meja Tae Joo. Namun satu hal yang ia lupa, plang nama Tae Joo di atas meja.


Tae Joo sendiri sedang di persidangan. Tae Joo yang gusar, membuka laptopnya dan memantau aktivitas Soo Yeon di ruangannya lewat kamera CCTV yang diam2 dipasangnya.


Young Koon menunggu Si Young dan Han Wook di bawah. Tak lama, dia melihat mereka keluar dan langsung memotret mereka.

Setelah itu, Young Koon membawa berita Han Wook yang divonis masa percobaan lagi karena mengonsumsi narkoba saat masa percobaan.


Sementara itu, Si Young menyuruh Han Wook pergi jika Han Wook sibuk. Han Wook tidak mau.

Han Wook : Kau berusaha menarik simpati ayahku? Tidak akan kubiarkan.

Han Wook menenteng sebuah tas besar.


Tak lama, Young Koon datang, memanggil Si Young.

Han Wook protes karena mereka harus ketemu di tempat seperti itu dan mengaku tahu banyak lokasi sepi.

"Tinggalkan asistenmu dan mari bicara empat mata." ucap Young Koon pada Si Young.

Sontak, Han Wook sewot dipanggil asisten Si Young.

Han Wook : Hya, aku Jung Han Wook! Pak Park pegawaiku. Uang yang akan kau dapat berasal dari kantongku.

Young Koon menatap Han Wook lekat2.

"Ah, si pecandu itu. Aku melihatmu di berita." ucap Young Koon.

Young Koon lalu mengajak Si Young pergi.

Han Wook mau membalas Young Koon tapi langsung dihentikan Si Young.


Young Koon membawa mereka ke ruangan Tae Joo.

Begitu mereka datang, Soo Yeon langsung menyapa mereka dan mengenalkan diri sebagai pengacara. Han Wook cuek dan memperhatikan sekeliling ruangan Tae Joo.

Sementara Si Young menatap lisensi Soo Yeon.


Soo Yeon menyuruh Jae Sik membuatkan mereka kopi.

Jae Sik : Biasanya kopinya beli, Bu.

Soo Yeon : Lantas belikan.

Jae Sik berbisik, uangnya...

Soo Yeon kesal dan memberikan kartu kreditnya pada Jae Sik. Jae Sik bergegas pergi.


Setelah Jae Sik pergi, Soo Yeon mengaku bahwa Pengacara Kepala nya sedang keluar dan ia diminta untuk melayani Muil Group karena Muil dekat dengan Young Koon.

"Kami sudah berteman sejak kecil." ucap Young Koon.

"Tidak usah basa-basi. Langsung saja ke persoalan. Apa ini cukup?" tanya Han Wook sambil meletakkan tas yang dibawanya di atas meja.

Young Koon dan Soo Yeon kaget melihat isinya.

Sebuah kamera yang diselipkan diantara buku2 di rak merekam mereka. Kamera yang dipasang Tae Joo.


Melihat itu, Tae Joo langsung menutup laptopnya dan minta izin pergi sama jaksa.

Tae Joo : Jaksa, aku ada urusan penting. Bisa temani aku menemui Hakim untuk menunda sidang?

Jaksa : Untuk apa?

Tae Joo : Sebagai gantinya, akan kubuktikan saksi kunci anda pembohong. Kuberi anda peluang memenangkan sidang.


Kepala Sipir membawa Jae Myung ke klinik. Ia menyibak tirai yang menutupi ranjang. Chi Gwang yang duduk di ranjang langsung menoleh ke mereka.

"Kali ini saja kami izinkan, tapi tolong dipahami bahwa dia dilarang dikunjungi." ucap Kepala Sipir, lalu pergi.


Lalu Chi Gwang menyuruh Jae Myung duduk.

Jae Myung : Aku kemari untuk bertemu dokter.

Chi Gwang : Silakan minta kepadaku jika butuh obat. Kenapa kau melibatkan Young Koon? Keselamatannya bisa terancam.

Jae Myung : Jika keselamatannya terancam, itu salahmu. Kau menerimanya ke Tim Investigasi Korupsi. Kini banyak yang tahu bahwa dia putraku.

Chi Gwang : Cepat atau lambat semua akan tahu. Akan kuberi dia skor tinggi di laporan. Katakan semua informasi yang kau tahu.

Jae Myung : Kenapa aku harus memercayaimu? Kau menjebloskanku ke sini dan memanfaatkan putraku.

Chi Gwang : Lima belas tahun lalu, Letnan Jang Hyung Koo menghilang sebelum pensiun. Itu setelah dia mau bertanya kau menjual barang bukti atau tidak.


Jae Myung : Kau menyuruhku meluruskan masalah dengan Hyung Koo.

Chi Gwang : Maksudmu putranya? Kini dia sudah besar dan bahkan memiliki tiga orang anak. Dia masih mengabariku setiap mereka menemukan mayat orang hilang. Setelah Letnan Jang menghilang, aku berjanji kepada diriku tidak akan membiarkan orang yang tidak bersalah celaka lagi.


Chi Gwang ingat malam itu, saat ia menghubungi Jae Myung di telepon umum.

Chi Gwang : Banyak yang celaka gara-gara aku memercayaimu.

Flashback end...


Chi Gwang : Kau masih berkeras tidak bersalah dan menuding ada polisi korup lain?

Jae Myung : Jika aku bilang, "Semua itu delusi dan dustaku," apa kau akan percaya?

Chi Gwang : Tidak ada yang memercayaimu selain aku.

Jae Myung : Orang-orang akan tahu kau menemuiku. Jika serius ingin membantuku, jangan datang seperti ini lagi.

Jae Myung mau pergi, tapi Chi Gwang menanyainya satu pertanyaan lagi.


Chi Gwang : Apa motif Oh Sang Do sebenarnya? Kenapa negosiasinya terhenti?

Jae Myung pun menoleh dan menatap Chi Gwang.

Jae Myung : Istri Oh Sang Do tidak dapat dihubungi. Makanya dia tetap bertahan. Dia akan menyerahkannya setelah yakin istrinya aman.

Chi Gwang kesal, lain kali, dahulukan bilang nyawa siapa yang terancam.

Chi Gwang buru2 pergi.


Jae Myung : Aku tidak tahu dia tulus atau tidak.


Balik ke Young Koon dan Soo Yeon yang masih berusaha menjebak Han Wook.

Han Wook : Pasti kalian sudah tahu, Oh Sang Do mencuri sesuatu dariku. Dia menyembunyikannya sebelum ditangkap oleh polisi, tapi enggan mengembalikannya.

Young Koon : Dia belum memercayaimu. Seharusnya coba tawarkan uang ini.

Han Wook : Pak Park yang bernegosiasi dengannya, bukan aku. Ayahmu mengacaukannya!


Young Koon : Ayahku?

Si Young menjawab.

Si Young : Kami yakin Pak Kim menghalangi.

Young Koon : Bukankah dia ditahan di lapas?

Si Young : Tapi dia punya pengaruh. Itu alasan kita berkumpul di sini. Anda bilang dia menyampaikan garis besarnya.

Young Koon : Aku hanya diminta mengambilkan sesuatu untuknya. Dia juga ingin menjadi sosok ayahku walau telat.

Si Young : Sampaikan kepada Pak Kim. Kami tidak bisa membebaskannya, tapi kami bisa membantunya. Kami bisa sediakan segalanya, termasuk kamar pribadi, jam berkunjung, dan sejenisnya.


Chi Gwang berlari ke mobilnya.


Young Koon : Jadi, kau akan membayar dan mengabulkan keinginan ayahku jika kami mendapatkan catatan suapnya untuk kalian?

Si Young : Tidak perlu segamblang itu...

Han Wook menyuruh Si Young berhenti bicara.

Han Wook : Cukup katakan lokasinya. Akan kami cari sendiri.

Young Koon : Kalian hanya butuh lokasi?

Han Wook mengangguk.

Lantas Young Koon menatap Soo Yeon.

Young Koon : Kurasa ini cukup, Bu Jo.


Soo Yeon mengerti dan mengajak mereka menyusun perjanjian kerahasiaan.

Soo Yeon beranjak ke mejanya dan Young Koon dihubungi Chi Gwang. Chi Gwang memberitahu soal istri Oh Sang Do yang menghilang dan kemungkinan besar Muil dalangnya.

Young Koon : Kau yakin? Mustahil mereka segila itu.

Soo Yeon bersiap dengan senjata kejutnya.

Chi Gwang : Jika Jung Han Wook ditangkap sekarang, dia tidak akan buka mulut. Penculikan itu kejahatan besar. Dia akan mengaku bersalah atas kasus suap saja. Cari tahu lokasi istrinya. Namanya Lee Kyung Hye.


Young Koon menatap Soo Yeon dan memberi kode kalau mereka tidak bisa menangkap Han Wook sekarang. Soo Yeon mengerti dan menutup kembali laci tempat ia nyimpan senjatanya.

Young Koon memutus panggilannya.


Si Young : Dari siapa?

Young Koon : Dari lapas. Oh Sang Do, si pencuri itu, mengalami insiden. Itu ulah kalian?

Si Young : Jika ya, kami tidak akan bernegosiasi di sini.

Young Koon : Bisa saja, bukan? Mungkin kalian gagal membunuhnya, lalu meminta bantuanku. Kukira catatan itu akan ditukar dengan uang. Ternyata aku salah. Ada masalah apa dengan Oh Sang Do? Aku harus tahu agar nyaman melanjutkan negosiasi.


Tae Joo tiba2 masuk. Soo Yeon sontak kaget.

Tae Joo : Kerja bagus, Bu Jo. Sisanya biar kutangani.

Tae Joo memperkenalkan dirinya pada Han Wook.

Young Koon : Bu Han, kukira kau menghadiri sidang?

Tae Joo : Sidangnya selesai lebih cepat.

Tae Joo lalu menyapa Si Young dan mengenalkan diri sebagai jaksa kasus ayah Young Koon.

Si Young : Pantas saja kau mengenalnya.

Tae Joo : Sudah berhenti dari kepolisian?

Si Young : Ya. Situasinya menguntungkan.


Tae Joo lalu duduk dan pura2 melihat tas uangnya.

Tae Joo : Tapi,situasi hari ini tidak menguntungkan.

Han Wook : Ini baru uang muka.

Tae Joo : Tidak menguntungkan bagi Anda.

Tae Joo mencabut alat perekam itu dan memberikannya ke Si Young.

Young Koon nampak kesal.


Tae Joo : Aku akan berunding dengan Jae Myung dan memberi Anda tawaran lain. Sampai di sini saja untuk hari ini.


Si Young mengajak Han Wook pergi, tapi sebelum pergi, ia memperingatkan Young Koon untuk hati2.

Si Young : Jika orang-orang tahu kau putranya, tidak akan ada yang memercayaimu.

Young Koon : Jika itu terjadi, aku akan bekerja di tempat lain seperti Muil.


Han Wook dan Si Young keluar. Sampe diluar, Han Wook tanya apa yang diberikan Tae Joo pada Si Young.

Si Young : Permen.

Han Wook : Sungguh?

Si Young : Tentu saja tidak. Mari menunggu tawarannya. Tampaknya mereka belum sepakat.

Han Wook : Kapan kau melakukannya? Mengenai Oh Sang Do. Kapan kau melakukan tindakan manis itu? Kau akan memberitahuku setelah membunuhnya?

Si Young : Itu bukan ulahku.

Si Young lalu pergi.


Di dalam, Young Koon dan Soo Yeon minta penjelasan Tae Joo.

Tae Joo : Sudah kupertimbangkan. Ini terlalu berisiko bagiku. Akan kucari cara yang legal.

Soo Yeon : Padahal aku sudah nekat menyamar sebagai pengacara.

Tae Joo : Ya. Sandiwaramu hebat.

Young Koon : Ayo tangkap Jung Han Wook lebih dahulu. Meloloskannya terlalu berisiko.

Tae Joo : Atas tuduhan apa?

Young Koon : Penyerangan. Tapi kukira Kukira kau mau membantu. Kau sulit dipahami.

Young Koon beranjak pergi.

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment