Skip to main content

The Promise Ep 92 Part 1

Sebelumnya...


"Jang Se Jin-ssi?" tanya Pimpinan Lee begitu tatap muka dengan Se Jin.

"Aku Jang Se Jin. Kau Pimpinan Lee?"


Pimpinan Lee lantas duduk di depan Se Jin.

"Melihatmu, kurasa kita tidak perlu tes DNA." ucap Pimpinan Lee.

"Maksudmu?" tanya Se Jin.

"Lewatkan tes DNA. Semakin tua,  aku semakin tidak suka ketidaknyamanan. Diuji dan menunggu hasilnya mengerikan." jawab Pimpinan Lee.

Se Jin menatap kesal Pimpinan Lee.

Se Jin : Apa hubunganmu dengan ibuku?

Pimpinan Lee : Apa kau tuli? Aku bilang aku mengakuinya. Langsung saja ke intinya, apa yang mau kau bilang?


Se Jin : Benarkah kau ayah kandungku?

Pimpinan Lee : Kau yang kelima. Sudah lama, jadi aku ingin tahu, tapi tetap saja tidak menyenangkan.

Se Jin, apa?

Pimpinan Lee : Empat lainnya hanya menginginkan uang. Setelah aku mengisi kantong mereka dengan uang, mereka langsung mengatakan, mereka bukan anakku. Tapi kau kaya, jadi apa yang harus kulakukan untukmu? Aku bisa lihat, kau kesini bukan untuk uang. Apa ibumu yang mengirimmu?

Se Jin : Beraninya kau berbicara tentang ibuku!

Pimpinan Lee : Ibumu, aku cukup mengenalnya. Ibumu mungkin memiliki 100, tetapi akan membuat iri orang dengan 101. Apa ibumu menyuruhmu untuk mendapatkannya?


Se Jin lantas berdiri. Ia marah dan mengatakan, bahwa ia datang ke tempat yang salah.

Se Jin : Aku datang untuk bertemu seseorang, tapi seekor binatang muncul sebagai gantinya.

Se Jin lantas menyiram Pimpinan Lee dengan air.

Pimpinan Lee : Jika kau menginginkan sesuatu, kumpulkan daftar dan minta mereka sekaligus. Seperti yang aku katakan, aku tidak tahan dengan ketidaknyamanan.

Se Jin : Ketika anak keenammu mendatangimu, jauhi aku. Aku tidak tahan berhubungan denganmu. Jangan berani-berani bicara tentang aku. Bahkan jika aku mati, aku tidak ingin kau ada di pemakamanku.

Pimpinan Lee : Kau persis seperti dia. Begitulah ibumu terlihat ketika aku mencampakkannya. Kau pastinya sangat berharga baginya karena kau mewarisi begitu banyak sifatnya.


Se Jin kemudian pergi.

Se Jin memberhentikan mobilnya di depan Sungai Han.

Se Jin lalu membuka lacinya, lantas ia mengambil majalah Pimpinan Lee dari sana, lalu merobek2nya dan menangis.


Yoo Kyung menerobos masuk ke ruangan Pimpinan Lee. Seketaris Pimpinan Lee langsung mengejarnya.

"Apa yang kau lakukan! Kau siapa!" tanyanya.

"Dimana Pimpinan Lee! Panggil dia sekarang!" teriak Yoo Kyung.


Tak lama, Pimpinan Lee datang. Ia sedikit terkejut melihat Yoo Kyung.

Pimpinan Lee lalu menyuruh seketarisnya keluar.


"Kau tidak berubah. Tahun mungkin telah berlalu, tapi kau masih sama, seperti kecantikanmu." ucap Pimpinan Lee sembari beranjak ke mejanya.

"Beraninya kau mendekati putriku! Kau pikir kau siapa!"

"Itulah yang ingin aku tanyakan padamu. Park Yoo Kyung, apa yang kau cari? Apa yang kau inginkan dariku setelah bertahun-tahun? Kenapa kau mengirim anakmu padaku?"

"Apa?"

"Apa ada yang tidak beres dengan suamimu? Sehingga kau mencari lelaki cadangan? Haruskah aku bertemu suamimu?

"Katakan padaku. Apa yang kau katakan pada Se Jin? Apa yang kau katakan pada putriku?"


"Aku bisa langsung tahu bahwa dia adalah anakku, jadi aku bilang untuk melewatkan tes DNA dan langsung ke intinya. Aku mengatakan kepadanya untuk menjelaskan apa yang dia inginkan dariku. Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya aku melewatkan tes DNA. Aku hanya ingin bersikap baik padanya. Tentu, aku bisa melihat mengapa dia datang kepadaku. Dia datang untuk menunjukkan penghinaan kepadaku, sama seperti dirimu."

Yoo Kyung menampar Pimpinan Lee. Lalu Yoo Kyung berkata, bahwa Se Jin tidak tahu apa-apa.

Yoo Kyung : Bagaimana dia bisa menemukanmu?

Pimpinan Lee : Itu yang ingin aku tanyakan. Bibi putrimu datang menemuiku, mengatakan putrimu benar-benar ingin melihatku.

Yoo Kyung pun kaget.


Pak Bae menyerahkan hasil laporannya ke Hwi Kyung.

Pak Bae : Untungnya, pertanyaan waralaba, yang telah berhenti karena masalah piala, telah mengambil lagi. Pembeli internasional juga menelepon. Tidak peduli apa, rasanya tidak membodohi orang.

Pak Bae kemudian tanya, apa ada yang salah dengan Pimpinan Jang belakangan ini.

Hwi Kyung : Kenapa kau bertanya?

Pak Bae : Sejujurnya, orang-orang di perusahaan gelisah. Ada desas-desus bahwa Pimpinan Jang membuat Tuan Kang Tae Joon menjalankan segalanya ditambah Nyonya

Park Yoo Kyung berdiri di belakang Tuan Kang. Bagaimana jika Nyonya Park benar-benar menjadi Pimpinan?

Hwi Kyung : Aku tinggal bersama mereka, tetapi aku tidak tahu. Namun kau tahu semuanya. Itu hanya rumor.


Di ruangannya, Tae Joon sedang menandatangani 3 buah berkas.

Setelah itu, ia ingat kata2 Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Aku telah meminta pinjaman pada rentenir yang kupercaya tapi itu tidak cukup. Seperti yang sudah kau ketahui, tidak satu dolar pun dapat datang dari pimpinan. Kau lebih dari mampu.


Tae Joon lantas menutup berkas2nya, lalu menyimpan berkasnya di dalam laci, kemudian mengunci lacinya.


Kyung Wan sedang memikirkan pengakuan Na Yeon yang alergi hidangan laut saat mereka makan siang bersama tadi.


Lalu ia ingat saat Na Yeon masih tinggal bersamanya dulu, Na Yeon mengaku alergi terhadap kepiting.


Kyung Wan lalu melihat foto-foto Na Yeon.


Setelah itu, ia lantas meraih ponselnya, menghubungi Tae Joon, mengajaknya minum.


Yoo Kyung menerobos ke kamar Hwi Kyung. Dan dia menemukan majalah Pimpinan Lee di atas meja.

Na Yeon kemudian masuk.

Na Yeon : Kau di rumah?

Yoo Kyung : Seberapa jauh kau akan bertindak? Apa yang kau kejar?


Na Yeon lantas mengambil majalah itu dari tangan Yoo Kyung.

Na Yeon : Kenapa kau begitu kesal?

Yoo Kyung : Apa yang telah kau lakukan pada Se Jin!

Na Yeon : Se Jin ingin tahu, jadi aku membantunya mencari tahu.

Yoo Kyung : Kau pikir kau siapa! Bagaimana kau tahu? Apa kau menggali masa laluku sekarang?

Na Yeon : Bukankah Se Jin pantas untuk tahu? Dia mungkin kehilangan ayahnya yang memujanya selama 32 tahun. Dia harus tahu siapa ayah kandungnya.

Yoo Kyung : Siapa ayah kandungnya? Aku tidak tahu hal gila apa yang mungkin kau dengar, tapi kau salah. Dia tidak ada hubungannya dengan Se Jin!

Na Yeon : Aku rasa kau terluka parah sampai kau harus menyangkal siapa dia.


Yoo Kyung yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya berteriak, mengusir Na Yeon. Ia membuka lemari Na Yeon dan melemparkan pakaian2 Na Yeon keluar.

Na Yeon : Aku tidak tahu tentang hal lain, tapi aku selalu tersentuh oleh cinta keibuanmu. Kau sangat mencintai Se Jin.

Yoo Kyung : Tutup mulutmu!

Na Yeon : Baiklah, aku akan pergi. Dengan satu syarat. Ceritakan semuanya kepada pimpinan dan kembalikan kami ke tempat kami yang sudah kau kacaukan. Termasuk kursi sebagai Pimpinan Baekdo. Jika kau melakukan itu, aku akan meninggalkan rumah ini untuk selamanya.

Yoo Kyung : Tutup mulutmu dan keluar dari hadapanku!

Yoo Kyung terus mencampakkan pakaian Na Yeon.


Hwi Kyung lantas datang dan membentak Yoo Kyung.

Hwi Kyung : Apa yang kau lakukan! Tolong, sadarlah!

Yoo Kyung : Kaulah yang perlu sadar! Dasar tolol. Hanya demi wanita ini, kau menusuk kakak dan keponakanmu dari belakang!

Hwi Kyung : Kaulah yang memegang pisau. Orang yang bisa melepas pisau juga kau.

Yoo Kyung : Orang yang bisa melepas pisau bukan aku, tapi dia! Dia!

Yoo Kyung lalu pergi.


Hwi Kyung pun melirik Na Yeon.

Hwi Kyung : Kau baik-baik saja?

Na Yeon : Tentu saja.

Hwi Kyung : Maafkan aku. Aku akan mengawasi kakakku entah bagaimana.

Hwi Kyung lalu mengambil pakaian Na Yeon di lantai.

Na Yeon : Biarkan saja. Biar aku yang membereskannya. Kau pasti sangat membenciku, kan?

Hwi Kyung : Aku tidak memujamu. Seberapa jauh kau harus merasa lebih baik? Aku gugup. Aku ingin membebaskan Kyung Wan dari rantai yang memberatkannya. Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa kau belum mati, bahwa kau masih hidup.

Na Yeon : Jika dia tahu, itu akan membuatnya lebih sulit untuk kita. Dia tidak akan ... biarkan aku tinggal bersamamu.

Hwi Kyung : Itu sebabnya aku tidak bisa memberitahunya.

Hwi Kyung lalu keluar dengan alasan mau melihat ibunya.


Hwi Kyung masuk kamar ibunya dan terkejut melihat ibunya memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas.

Hwi Kyung : Kau mau kemana?

Young Sook : Aku akan mengunjungi ayahmu di rumah sakit. Dia mungkin bosan sendirian. Aku akan tinggal disana beberapa malam.

Hwi Kyung sesak mendengarnya.

"Tidak sekarang." ucap Hwi Kyung lalu mengambil tas ibunya.

"Ayahmu mungkin sedang menunggu." jawab Young Sook.


Hwi Kyung lalu menarik Young Sook ke pelukannya.

Hwi Kyung : Pergi denganku besok. Aku akan memberi tahu Ayah kita akan pergi besok.

Tanpa mereka sadari, Na Yeon muncul di depan pintu dan menatap lirih mereka.


Di kamarnya, Young Sook berusaha menghubungi Se Jin tapi tidak dijawab.


Se Jin sendiri duduk di ruangan ayahnya. Ia menangis melihat foto dirinya bersama sang ayah di atas meja ayahnya.

Se Jin : Appa, kenapa kau harus menjadi ayahnya Na Yen dan bukan ayahku? Kenapa kau dan Tae Joon harus menjadi milik Na Yeon? Kenapa? Kenapa aku tidak punya apa-apa?


Yoo Kyung keluar dari kamarnya dan melihat Se Jin baru pulang. Begitu melihat Se Jin, ia langsung menarik Se Jin ke kamarnya.

Yoo Kyung : Bukan dia. Kau menemuinya, kan? Bagaimana bisa seseorang seperti dia menjadi ayahmu? Percayalah padaku. Jang Kyung Wan adalah satu-satunya ayahmu. Jangan percaya apapun yang dia katakan.

Se Jin : Mengapa Jang Kyung Wan ayahku? Jang Kyung Wan adalah ayah Na Yeon!

Yoo Kyung : Berhentilah bertingkah seperti anak kecil! Lupakan. Kau tidak bertemu siapa pun hari ini. Kau tidak mendengar apa pun.

Se Jin : Seleramu rendah soal pria.  Bagaimana mungkin seseorang seperti dia menjadi ayahku? Aku tidak akan merasa sekotor ini, walaupun dia miskin atau seorang gangster. Itu menjijikkan!


Yoo Kyung : Itu tidak benar. Itu tidak benar. Itu tidak benar!

Se Jin : Bagaimana mungkin seseorang dengan selera mengerikan soal pria ... merebut seseorang seperti ayah? Kau mengerikan, kau tahu itu? Lee Yoon Ae. Ibu Na Yeon. Ku dengar dia adalah pacar ayah. Kau hamil, mengandungku, lalu merusak keluarga mereka!

Yoo Kyung : Tidak.  Siapa yang bilang?

Se Jin : Jika kau melakukan pencurian, harusnya kau pastikan tidak akan ada yang tahu! Kau harus menguburnya agar tidak ada yang tahu! Kenapa kau begitu ceroboh? Kenapa kau membuatku mencari tahu dan menyebabkan kekacauan ini? Kenapa kau harus membuatku begitu menyedihkan? Mengapa?


Se Jin jatuh terduduk dan kembali menangis.

Yoo Kyung ikut menangis dan memeluk Se Jin.


Kyung Wan menunggu Tae Joon di bar. Tak lama, Tae Joon datang. Tae Joon minta maaf karena datang terlambat. Kyung Wan menyuruh Tae Joon duduk.

Kyung Wan : Apa kau Na Yeon dalam diri Do Hee?

Tae Joon sontak kaget dengan pertanyaan Kyung Wan.

Kyung Wan : Kau tahu, aku merasakan hal yang aneh. Aku melihat Na Yeon dalam diri Do Hee. Aku melihat Do Hee di rumah abu Na Yeon. Aku yakin dia menangis. Aku tidak bisa melupakannya.

Tae Joon, abeoji....

Kyung Wan : Aku senang memilikimu. Kepada siapa lagi aku akan berbagi perasaan ini? Aku benci nasib kita. Begitu aku meninggalkan perusahaan, aku akan meninggalkan Seoul.

Tae Joon : Abeoji...

Kyung Wan : Bagaimana mungkin seorang ayah yang membunuh anaknya sendiri bertindak seperti tidak ada yang terjadi dan makan, tidur pergi bekerja, tertawa dan bicara?


Tae Joon akhirnya memberitahu bahwa Na Yeon masih hidup. Ia minta maaf karena tidak bisa memberitahu Kyung Wan selama ini. Ia mengatakan, Do Hee yang dinikahi Hwi Kyung adalah Na Yeon.

Awalnya Kyung Wan tidak percaya. Ia fikir, Tae Joon sudah mabuk. Tapi Tae Joon berkeras, bahwa Do Hee adalah Na Yeon.

Tae Joon : Dia adalah Na Yeon kita, yang kita pikir sudah mati!

Sontak, Kyung Wan marah dan mencengkram Tae Joon. Ia minta penjelasan, kenapa Tae Joon baru mengatakannya sekarang.

Tae Joon : Karena aku orang berdosa! Aku salah karena menyakiti Na Yeon.


Na Yeon yang sedang menyeduh teh, dihubungi Tae Joon. Tae Joon mengatakan, bahwa ia sudah memberitahu semuanya pada Kyung Wan.


Sontak Na Yeon syok dan jatuh terduduk.


Sementara Se Jin, sedang minum-minum di kamarnya.


Yoo Kyung sendiri masih terjaga. Ia tak bisa tidur.

Bersambung ke part 2...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...