Dan, Only Love Ep 4 Part 2

Sebelumnya...


Di ruang rapat, para petinggi perusahaan sudah berkumpul.

Mereka marah! Gara2 video Yeon Seo.

"Bagaimana kau bisa mempermalukan kami seperti ini! Kau hendak melakukan pemasaran dengan kegaduhan?"

"Teater balet kita tidak perlu menurunkan standar serendah itu."

"Apa Yeon Seo akan kembali?"

"Masalahnya,Direktur Ji belum meyakinkan dia." jawab Bu Choi.

"Apa? Meyakinkan dia? Astaga. Carilah solusi!"


Kang Woo mulai kesal. Ia lantas menggebrak meja dan berdiri.

Kang Woo : Aku akan menghadirkan Lee Yeon Seo. Aku akan menghadirkan dia di hadapan seluruh negeri ini.

Bu Choi langsung menatapnya kesal.

Kang Woo : Balerina yang kehilangan penglihatannya dalam kecelakaan, Lee Yeon Seo, yang terkenal pemarah, akan mengumumkan penampilan kembalinya dalam konferensi pers. Ini akan mengubah keadaan dan kalian bisa menghasilkan uang. Cara ini akan berhasil.

"Bagaimana jika kau gagal?" tanya salah satu direktur.

"Aku akan melakukan apa pun keinginan kalian. Entah itu "Swan Lake" untuk anak-anak atau penampilan lain." jawab Kang Woo lalu beranjak pergi.


Roo Na mengejar Kang Woo.

Kang Woo : Umumkan kepada media soal konferensi pers. Katakan Yeon Seo akan hadir di hadapan mereka.

Roo Na : Bagaimana jika menolak? Jangan memperburuk keadaan dan pilih saja Ni Na.

Kang Woo : Yeon Seo akan datang. Selain itu, jangan pernah coba-coba mencampuri laguku.

Roo Na : Video soal Yeon Seo sudah tersebar.

Kang Woo : Si penyebab kekacauan itu akan memperbaikinya.


Ni Na berdiri di depan kediaman Yeon Seo.

Ia ragu2 untuk masuk.

Ni Na lalu teringat permintaan Kang Woo padanya.


Kang Woo : Aku ingin foto dua orang. Fotomu dan Yeon Seo. Kalian berdua harus tersenyum ceria. Jika memungkinkan, aku ingin pipi kalian berdempetan.

Itulah gaes alasan Ni Na ke rumah Yeon Seo.


Ni Na yang takut sama Yeon Seo pun nyesel sudah mengiyakan permintaan Kang Woo.

Ni Na : Aku tidak bisa. Aku takut.

Dan tiba2 nongol di belakang Ni Na.

Dan : Takut apa?

Ni Na sontak kaget dan menoleh ke Dan.

Dan kaget saat Ni Na menoleh padanya.

Dan mengenali Ni Na sebagai sepupu Yeon Seo.

Ni Na juga mengenali Dan sebagai seketaris Yeon Seo.

Ni Na meminta bantuan Dan.


Tiba2, terdengar suara kucing.

Yeon Seo berteriak dari dalam.

Yeon Seo : Kucing itu berisik.

Mendengar suara Yeon Seo, Ni Na takut dan sembunyi di belakang Dan.

Tapi Dan yang juga takut malah sembunyi di belakang Ni Na.

Ni Na sembunyi lagi di belakang Dan.

Mereka lalu mendengar suara langkah Yeon Seo.

Dan yang takut, kabur duluan. Dan Ni Na ikutan kabur.


Yeon Seo keluar, membawakan makanan untuk kucing.

Yeon Seo : Jangan mengeong di depan rumahku.

Setelah itu, Yeon Seo kembali masuk ke rumah.

*Astaga, ngakak sumpah liat kelakuan Dan dan Ni Na.


Ni Na tanya, kenapa Dan lari. Dan balik tanya, kenapa Ni Na lari.

Dan dan Ni Na kompak menjawab, kalau mereka malu.

Lalu terdengar suara perut Dan yang menandakan Dan lapar.

Dan : Berlari membuatku lapar.


Ni Na mentraktir Dan makan di toko kue.

Ni Na juga memberikan kue jatahnya.

Dan tanya, kenapa Ni Na tidak makan?

Dan : Boleh aku memanggil namamu?

Ni Na : Tentu saja. Yeon Seo pasti sangat kesal karena aku.

Dan : Awalnya dia tidak begitu kesal, tapi aku membuatnya marah. Aku membuatnya geram.

Ni Na : Itu alasan kau dipecat? Sepertinya kau orang baik.

Dan : Maaf. Aku tidak bisa membantumu.


Ni Na : Apa yang harus kukatakan kepada Direktur Ji?

Mendengar Ni Na menyebut nama Kang Woo, Dan langsung tanya, orang seperti apa Kang Woo.

Ni Na : Kenapa menanyakan itu?

Dan : Dia bisa berpacaran dengan Yeon Seo. Aku hanya penasaran.

Ni Na : Entahlah. Ini aneh. Aku serasa bisa mengatakan banyak hal tentang dia. Tapi saat berusaha mengatakannya, aku tidak bisa mengatakan apa pun. Aku tidak tahu dia orang baik atau jahat. Aku bahkan tidak tahu dia baik atau kejam. Tapi, aku tahu pasti soal satu hal. Dia sangat keren. Dia orang yang sangat keren.

Ni Na memuji Kang Woo sembari tersenyum malu.


Yeon Seo memberitahu staff nya, kalau Gureum akan pulang dari RS hari ini.

Yeon Seo : Jemput Gureum pagi ini. Perusahaan keamanan yang baru akan datang. Pastikan kalian mendaftarkan sidik jari kalian.

Tapi semua staff nya malah nyerahin surat resign

Yeon Seo tanya, apa mau mereka.

Staf pun meminta Yeon Seo menugaskan kemali para manajer yang dipecat tempo hari.


Ternyata itu ulah Bu Jung. Bu Jung berkata, jika para staf berhenti bekerja sekarang maka tidak akan ada yang membereskan pekerjaan rumah.

Yeon Seo masih aja keras kepala. Dia menerima surat resign stafnya.

Stafnya kaget, padahal tadinya mereka cuma mau menggertak Yeon Seo agar Dan dipekerjakan lagi.

Para Staff pun pergi.


Bu Jung gemes.

Yeon Seo : Kurasa surat pengunduran dirimu tidak ada di sini.

Bu Jung : Tidak ada yang bisa menggajiku sebanyak dirimu.

Yeon Seo : Hanya itu?

Bu Jung : Apa boleh buat. Separah atau seremeh apa pun masalahnya, aku harus memendam surat pengunduran diriku di lubuk hatiku sebagai anggota masyarakat.

Yeon Seo : Pegawai yang gagal melaksanakan tugasnya. Pegawai yang membahayakan majikan Aku bisa memecat mereka.

Bu Jung : Tentu. Kau majikan yang adil. Nona, jika kau berusaha membeli orang seperti selama ini kau lakukan, tidak akan ada yang mau bersamamu.

Yeon Seo : Aku punya kau.

Bu Jung : Perasaanku sudah pergi jauh.

Yeon Seo : Lupakan. Aku tidak butuh dirimu.


Yeon Seo beranjak pergi.

Yeon Seo berjalan menyusuri jalanan. Sampai di dekat jembatan, dia menangis.

Yeon Seo lalu memejamkan matanya dan mulai berjalan layaknya orang buta.


Yeon Seo menjemput Gureum. Dokter Gureum pun memberi ucapan selamat pada Yeon Seo. Yeon Seo bingung dikasih ucapan selamat.

Dokter Gureum pun menunjukkan artikel Yeon Seo bahwa Yeon Seo akan segera kembali sebagai balerina.

Dokter Gureum berkata, ia sudah membaca berita itu dan turut senang.


Yeon Seo pun langsung ke Fantasia.

Tapi baru nginjakin kaki di lobbi, dia langsung berbalik ke pintu karena melihat beberapa balerina lewat di depannya.

Yeon Seo lalu meraih ponsenya, mau mengirimi Dan sms, menyuruh Dan datang tapi tak jadi mengirimnya.

Lalu pandangan Yeon Seo tertuju pada ruang latihan.


Yeon Seo masuk dan tertegun melihat Ni Na dan para penari sedang latihan.

Kang Woo datang dan berdiri di samping Yeon Seo.

Kang Woo : Bagaimana? Pria yang melakukan tarian pasangan adalah pasanganmu. Dia juga kuat. Gerakan tariannya juga lembut.

Yeon Seo : Batalkan konferensi pers itu.

Kang Woo : Aku tidak mau.

Yeon Seo marah, Ji Kang Woo-ssi!


Ni Na yang lagi latihan sontak jatuh saat mendengar suara Yeon Seo.

Latihan terhenti sejenak.

Si penari pria utama mengenalkan diri sebagai pasangan Yeon Seo. Tapi Yeon Seo menyuruhnya mencari pasangan lain dan menegaskan tidak akan kembali.

Yeon Seo dan Kang Woo berdebat. Yeon Seo bilang pada Kang Woo, kalau dia akan mengatakan pada para direktur jika Kang Woo lah yang merilis artikel itu tanpa seizinnya.

Yeon Seo : Semua orang akan tahu bahwa kau  adalah direktur artistik yang payah.

Yeon Seo beranjak pergi. Kang Woo mengejar Yeon Seo.


Kang Woo : Mari melakukannya jika itu maumu. Sebenarnya, mereka sangat ingin mengadakan wawancara dengan tuan putri yang manja. Orang-orang yang suka

bergosip akan mengambil keuntungan dan menjatuhkanmu.

Yeon Seo : Kenapa kau melakukan ini kepadaku?

Kang Woo : Aku berusaha melindungimu dan Fantasia.

Yeon Seo : Aku tidak mau.

Kang Woo : Kau akan melakukannya.

Yeon Seo : Kubilang aku tidak mau!

Kang Woo : Kau berhasil. Kau bertahan dari ambang kematian. Aku percaya kau akan menjalani kehidupan baru. Aku ingat betapa erat kau menggenggam tanganku pada hari itu.


Yeon Seo : Rupanya soal itu. Ini hadiahmu karena menyelamatkan aku. Katakan jika kurang. Aku akan membayarmu lagi.

Yeon Seo memberikan Kang Woo uang, tapi karena Kang Woo diam saja, Yeon Seo melemparkan uang itu.

Yeon Seo : Dengan ini, jangan memakai kejadian hari itu untuk memerintahku.

Yeon Seo beranjak pergi. Kang Woo mengejarnya.

Kang Woo : Sampai kapan kau akan lari?

Yeon Seo : Minggir.

Kang Woo : Hadiah? Uang itu bahkan tidak cukup. Bagiku, nilaimu lebih dari puluhan dan ratusan juta dolar. Bisakah kau membayarku sebanyak itu? Maka, aku akan menyerah.

Yeon Seo : Terima kasih karena menilaiku sangat mahal. Tapi sayang sekali. Lee Yeon Seo yang kau ingat sudah mati. Lihat aku. Tidak ada balerina yang punya tiga kaki. Bangunlah dari mimpimu dan sadarlah.


Dan sampai di Fantasia. Tapi Kang Woo dan Yeon Seo sudah pergi.

Dan melihat uang yang dilemparkan Yeon Seo. Ia mengambil selembar uang itu dan kaget melihat jumlahnya.

Lalu tiba2, dia mendengar bunyi klakson.


Dan mencari sumber suara dan menemukan Yeon Seo bersama Kang Woo.

Ternyata, bunyi klakson itu berasal dari pengendara lain karena mobil mereka terhalang oleh mobil Kang Woo yang parkir sembarangan.


Kang Woo : Aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendirian.

Melihat mereka, Dan salah paham. Dia pikir mereka udah jadian.

Yeon Seo berkata pada Kang Woo kalau ia benci kebisingan.

Yeon Seo : Pindahkan mobilmu.

Yeon Seo lalu pergi dengan taksi.

Kang Woo tidak tahu lagi harus bagaimana membujuk Yeon Seo.


Saat mau kembali ke mobilnya, Kang Woo melihat Dan. Dan pun tersenyum menatap Kang Woo.


Sampai di rumah, Yeon Seo dapat kiriman dokumen yang ternyata dari Fantasia.

Ponsel Yeon Seo berdering, telepon dari Bu Choi. Yeon Seo menjawabnya dengan kesal.

Bu Choi : Kau sudah menerimanya?

Bu Choi menelpon Yeon Seo di halaman rumahnya.

Sementara di belakangnya, Pak Geum lagi membakar dokumen Pak Jo soal donor kornea Yeon Seo!

Yeon Seo : Apa ini?

Bu Choi : Kau belum membukanya? Keluarkan dan tanda tangani surat itu.

Yeon Seo : Apa ini?

Bu Choi : Kesepakatan mengenai perpanjangan surat kuasa. Hari ini dewan direksi mengamuk. Ketua sementara dan direktur umum sementara sudah tidak stabil. Pemilik yayasan bersifat kejam dan dibenci oleh semua orang. Apa yang akan kita lakukan? Semua orang tah kau tidak bisa pergi ke mana pun tanpa sekretarismu. Fakta soal kau akan tampil hanya kebohongan besar, bukan? Mereka bilang tidak bisa membiarkanmu tampil atau mengelola yayasan. Jadi, aku memakai cara ini untuk menenangkan mereka. Tanda tangani surat itu dan kirimkan kemari.


Yeon Seo : Siapa yang mengizinkanmu!

Bu Choi : Pikirkan sikap kejammu kepadaku. Sepertinya sekarang aku tidak perlu memihakmu. Itulah hal yang mengerikan soal hubungan darah. Aku juga sudah berkonsultasi dengan pengacara. Perpanjangan surat kuasa karena tubuh dan pikiran yang lemah.

Yeon Seo : Jika sehat, aku tidak perlu menandatangani surat itu, bukan?

Bu Choi : Aku melakukan ini karena tidak ada yang tahu kau butuh satu atau dua tahun. Bisakah kau menghadiri konferensi pers pekan depan? Mau kubantu membatalkannya?

Yeon Seo : Aku akan hadir. Aku akan menunjukkan kepadamu. Aku akan menunjukkan bahwa kondisiku baik-baik saja dan normal. Jika gagal, aku akan menandatangani surat ini serta mengesahkannya di sana.

Yeon Seo memutus panggilannya.


Bu Choi :  Tuan Putri. Tidak perlu melawan. Jika sifat pemarahmu bisa menyembuhkanmu, kenapa kau masih butuh tongkat?


Sekarang, Yeon Seo berdiri di halaman. Ia bicara pada Gureum.

Yeon Seo : Dengarkan aku. Apa pun yang terjadi, jangan membantuku. Tunggu saja di situ.

Lalu Yeon Seo memejamkan matanya.

Yeon Seo : Aku pemilik tubuhku. Aku baik-baik saja. Lengan dan kakiku baik-baik saja. Begitu pun mataku.

Lalu Yeon Seo mulai menggerakkan kakinya, tapi baru selangkah, ia sudah terjatuh.

Yeon Seo menangis dan marah.

Yeon Seo : Kenapa aku tidak bisa!


Yeon Seo lantas ingat saat ia menari bersama Dan.


Lalu ia ingat kata2 Bu Jung.

Bu Jung : Tidak akan ada yang mau bersamamu.


Yeon Seo kesal, lupakan. Aku tidak butuh kalian! Hiduplah dengan nyaman! Bedebah!

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment