Dan, Only Love Ep 4 Part 1

Sebelumnya...


Dan yang tidur di taman, akhirnya terbangun.

Lalu dia ingat kelakuannya semalam ke Yeon Seo.

Dan langsung panic dan malu juga.

Dan : Astaga, minuman beralkohol. Akar dari segala kejahatan.


Detektif yang kemarin memeriksa rumah Yeon Seo atas permintaan Kang Woo pun datang lagi dan menangkap Dan.


Dan protes.

"Kau tahu aku! Aku pegawai disini!"

"Kudengar kau dipecat." balas detektif.

"Meski begitu, jangan menangkapku seperti ini!"

"Karena ada telepon penyusupan, kami tidak punya pilihan.

"Lepaskan aku!"

Yeon Seo muncul di belakang mereka.

Dan menoleh ke Yeon Seo.

Dan : Lee Yeon Seo! Benarkah kau yang melakukan ini?

Yeon Seo mengajak Dan bicara.

Detektif mengizinkan mereka bicara.


Yeon Seo membawa Dan menjauhi detektif.

Dan : Penyusupan? Melaporkan aku? Aku juga tahu betapa bertekad dan putus asanya dirimu.  Aku tidak berniat melakukan apa pun. Aku hendak pergi sendiri dari sini! Aku tetap percaya meski perasaan kita tidak sama, setidaknya kau tahu perasaanku. Kupikir kau akan tahu aku datang karena cemas dan merasa bersalah.

Yeon Seo : Penipu.


 Dan langsung tanya, apa maksudmu?

Yeon Seo : Pengkhianat.

Dan : Kau bilang aku orang mesum dan sekarang aku penipu?

Yeon Seo : Kau menipuku! Jika kau mengatakan yang sebenarnya sekarang, aku akan membatalkan pemecatan, pengajuan gugatan kerugian, penyelidikan polisi, dan dakwaan penuntutanmu.

Dan : Aku selalu tulus. Aku tidak pernah berbohong sekali pun. Aku serius.

Yeon Seo : Kita pernah bertemu, bukan? Sebelum kau datang untuk wawancara. Saat aku tidak bisa melihat.

Dan terdiam seketika.

Yeon Seo : Jawab dan jangan berbohong.


Yeon Seo pun teringat saat ia menyelimuti Dan yang tertidur di taman.

Yeon Seo menatap Dan dan bertanya2 siapa Dan.

Tapi Dan tiba2 memegang tangannya. Sontak Yeon Seo langsung menarik tangannya dan menjauh dari Dan.

Yeon Seo lalu melihat saputangan Dan yang melilit pergelangan tangannya.

Yeon Seo : Kenapa kau melakukan ini padaku?

Dan meracau.

Dan : Jangan cemas. Aku pasti akan mewujudkannya. Misi Yeon Seo pasti akan selesai. Maksudku, kau tidak boleh bersikap begitu sekalipun pernah mengalami tragedi.


Sontak Yeon Seo kaget dan teringat kata2 Dan saat mereka bertemu di taman ketika ia masih buta.

Dan : Tidak semua orang bersikap sepertimu setelah mengalami tragedi.


Lalu Yeon Seo juga ingat saat ia menginterogasi para pegawai soal kecelakaannya semalam.

Dan : Kurasa ini kecelakaan.


Ia juga ingat tingkah Dan saat ia mencoba mencari tahu pelaku yang memecahkan jendelanya serta menjatuhkan lampunya lewat CCTV tapi CCTVnya rusak.

Flashback end...


Dan : Jawab, Kim Dan! Kau sudah tahu aku sebelum kemari.

Dan pun terpaksa mengakuinya.

Yeon Seo : Di bawah pohon saat turun hujan.

Dan : Itu kebetulan. Tentu. Dia merencanakan segalanya sejak awal.

Yeon Seo : Kau hanya menuruti perintah?

Dan : Aku juga terkejut melihatmu.

Yeon Seo : Siapa yang mengutusmu?

Dan : Yang di Atas.


Yeon Seo : Rupanya kau hanya menuruti perintah.

Dan : Yeon Seo, itu...

Yeon Seo : Itulah sebabnya kau bilang aku tujuan hidupmu. Itulah sebabnya kau bilang kau ada karena aku. Sepertinya kau tidak bohong. Kupikir ini juga bisa menguntungkanmu. Bagaimana? Selalu merasa gelisah karena kau menakutiku dengan memecahkan jendela?

Dan : Apa maksudmu?

Yeon Seo : Mereka juga cukup bodoh. Bagaimana mereka bisa mengutus mata-mata sebodoh ini?

Dan : Mata-mata?

Yeon Seo : Tapi kau cukup menyegarkan. Aku sudah selesai.

Dan : Mata-mata?


Dan pun dibawa polisi dan Yeon Seo beranjak pergi.

Detektif menginterogasi Dan. Ia tanya, apa yang Dan pakai untuk memecahkan kaca jendela.

"Kau memutus lampunya lebih dahulu? Dengan pisau? Gergaji?"

"Aku akan berkata jujur." jawab Dan.

Si detektif langsung memasang muka serius. *Sumpah, ini bagian terngakak, lihat tampang seriusnya si detektif dan cara Dan menjelaskan kejadian malam itu.

"Pada malam itu, aku yang menyelamatkan dia. Jendela itu pecah dan pecahan kaca mulai berjatuhan." cerita Dan berapi2.

".... aku membentangkan..." Dan pun lemas. Ia bingung gimana caranya ngejelasin cara dia menyelamatkan Yeon Seo.

Detektif : Kau merekayasa kecelakaan itu guna mendapatkan kepercayaannya?


Yeon Seo dan Bu Jung di kamar Dan.

Yeon Seo memasukkan baju2 Dan ke dalam kardus, tapi Bu Jung malah mengeluarkan baju2 itu lagi. Gitu aja terus-terusan sampai Yeon Seo akhirnya protes. Bu Jung lantas membujuk Yeon Seo membebaskan Dan dan mempekerjakan Dan lagi. Tapi Yeon Seo bilang, Dan sudah menipunya. Bu Jung membela Dan. Bu Jung bilang, Dan hanya tidak memberitahu Yeon Seo, bukan menipu Yeon Seo.

Bu Jung : Dia menjawab semua pertanyaanmu. Andai berniat merahasiakannya, dia tidak mungkin menjawab. Kau mencurigai semua orang, bukan? Lantas, bagaimana kau memercayaiku?

Yeon Seo : Karena kau tidak baik padaku.

Bu Jung gemes dengan keras kepalanya Yeon Seo. *Sama, sy pun gemes.


Bu Jung lantas menunjukkan banyak cokelat di meja Dan.

Bu Jung : Lihat ini. Mata-mata macam apa yang makan banyak cokelat?

Bu Jung juga memperlihat kalender yang tanggalnya sudah dilingkari Dan.

Bu Jung : Dia menantikan hari ulang tahunnya seperti anak kecil.

Yeon Seo : Dia mungkin harus membunuhku pada tanggal itu.

Bu Jung memperlihatkan dokumen tentang Yeon Seo.

Bu Jung : Dia begitu serius mempelajari soal kamu.

Lalu keduanya terkejut melihat tulisan Dan.

Bu Jung : Apa ini? Cinta, berkencan, perasaan dan hati?


Flashback.... saat Dan menulis tulisan itu.


Bu Jung pun menggoda Yeon Seo.

Bu Jung : Astaga.... tidak mungkin, kan?

Yeon Seo : Apa. Wajah Yeon Seo sangat serius.

Bu Jung : Jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama. Dia mendekatimu dengan hati-hati. Untuk sesaat, dia ingin menghirup udara yang sama denganmu dan menghargai momen itu.

Yeon Seo : Omong kosong! Dia bilang diutus oleh Yang di Atas.

Bu Jung : Ya. Yang ada di Atas. Mungkin ini takdir. Kau sangat tidak ingin pindah kemari? Kau bilang dia memelukmu. Dia membaca kontrak dengan teliti, tapi melanggar pasal soal melakukan kontak fisik.


Yeon Seo : Itu karena kacanya pecah...

Bu Jung : Mungkin dia bersumpah untuk mendampingimu hanya sebagai sekretaris dan pembantumu, tapi dia tidak bisa mengendalikan perasaannya.

Yeon Seo kesal. Ia merebut dokumen itu dari tangan Bu Jung, lalu memasukkannya ke kardus dan menyuruh Bu Jung mengembalikan kardus itu pada Dan.


Yeon Seo pun beranjak pergi.

Bu Jung tak menyerah. Dia terus membujuk Yeon Seo menerima Dan, tapi gagal.


Dan sudah berada di depan gereja sekarang.

Hoo berdiri di depannya, menjaga pintu.

Dan mau masuk, tapi Hoo langsung melempar Dan dengan menggerakkan satu jarinya.

Dan pun bangun dan mendekati Hoo.

Hoo : Ini bukan rumahmu.

Dan : Satu malam saja. Polisi menyuruhku pulang, tapi aku tidak punya tempat tujuan.

Hoo : Aku melarangmu kembali sebelum menyelesaikan misimu.

Dan : Aku akan segera memulai. Aku menemukan pria yang merupakan takdirnya. Aku hanya perlu menyatukan mereka.


Hoo : Lantas, kenapa kau diusir? Aku menyiapkan situasinya dan membereskan masalahmu. Tugasku sudah selesai.

Dan : Kurasa tubuhku adalah masalahnya. Saat aku mendengar kritiknya, tekanan darahku langsung naik. Tapi saat aku merasa lebih dekat dengannya, wajahku terasa gatal.

Hoo : Astaga. Kau pasti bangga karena dipecat setelah merasa emosional seperti manusia.

Dan : Aku dipecat dari pekerjaanku, tapi misiku masih berlanjut. Aku tidak perlu mendampingi dia saat dia jatuh cinta, bukan?

Hoo : Kau akan diam-diam menjodohkan dia?

Dan : Ide bagus. Bagaimana jika aku muncul dalam mimpinya?

Hoo kaget.

Dan : Jangan kaget. Cinta akan mekar di hati Yeon Seo yang gersang. Menakjubkan, bukan?


Hoo pun kembali melempar Dan. Setelah itu, ia masuk ke dalam, ninggalin Dan. Dan menggedor2 pintu, tapi Hoo cuek.

Dan : Setidaknya berilah aku uang! 10 dolar saja! Atau 5 dolar! Yang benar saja, aku ditelantarkan dengan tangan kosong oleh dewa dan manusia.


Sekarang, Dan berlari ke stan yang menjual hotdog. Dan kelaparan tapi dia tak punya uang membeli hotdog.

Lalu balerina cilik menyerbu stan itu bersama dua balerina dewasa.

"Aku beli 20 hotdog dibungkus." ucap si balerina dewasa.


Kedua balerina itu lalu menggosipkan Yeon Seo. Salah satu dari mereka bilang, medsosnya Ni Na ramai.

"Soal Lee Yeon Seo? Dia wanita yang kejam. Dia terkenal jahat. Kata temanku yang ada di Fantasia, dia sangat mengerikan. Dia membuat orang lain menangis, bahkan memukul mereka. Kariernya tidak akan bertahan selamanya. Tapi kekayaannya akan bertahan selamanya. Begitulah dia mendapatkan donasi kornea dan itu sangat menyebalkan." jawab balerina satunya.

"Aku iri padanya."

"Dari semua orang yang bisa membuatmu iri, kau harus iri padanya yang dibenci semua orang? Dia pasti kehilangan penglihatannya karena karma."

Dan mencoba menguping. Kedua balerina itu kaget melihat Dan dan bergegas pergi.

Dan : Lee Yeon Seo bodoh.


Di ruang latihan, seluruh balerina Fantasia membaca artikel soal sikap mengerikan Yeon Seo ke Ni Na dan Pak Geum saat mereka datang memberi kejutan ultah untuk Yeon Seo.


Kang Woo datang tak lama kemudian.

Kang Woo : Apa yang kalian lakukan!

Para penari pun langsung berbaris.

Kang Woo : Tidak ada harapan bagi teater balet yang tidak bermartabat. Bersiaplah untuk berlatih.

Si penari utama laki2 pun bertanya, kapan Yeon Seo akan datang latihan dan jika Yeon Seo tak datang, dengan siapa dia akan menari.

Para penari lain ikut bertanya.

"Pengumuman resmi pemilihan penari belum diumumkan. Anda yakin dia menjadi penari utama?"

"Kami belum pernah menampilkan "Giselle". Sampai kapan kami harus melakukan ini tanpa penari utama?"

"Tidak punya keterampilan, tapi serakah. Tidak punya kemampuan, tapi hanya menyalahkan orang lain. Orang yang melakukan itu disebut berandal. Benar, bukan?" jawab Kang Woo.

Para penari terdiam.

Kang Woo lalu berdiri.

"Urus masalah kalian sendiri. Aku akan membawa dia kemari."


Para penari mulai latihan, tapi lagu pengiringnya berubah, diganti oleh Roo Na.

Kang Woo marah.

Kang Woo : Siapa yang menyuruhmu mengganti lagu latihannya!

Roo Na : Aku memang hendak menemuimu. Mari masuk ke ruang rapat.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment