The World Of The Married Ep 7

Sebelumnya....


Episode ini dibuka dengan Sun Woo yang sedang melihat-lihat rumah di kompleks premium.

Agen perumahan berkata, rumah termahal di kompeks mereka terjual minggu lalu.

"Saya tidak tahu siapa yang pindah. Tapi mereka sudah mengirim furnitur buatan asing selama berhari-hari sekarang."

"Benarkah?" tanya Sun Woo.

"Lokasi dan sekitarnya jelas-jelas hebat dan semua yang ada di rumah dibuat dengan bahan mewah. Tidak banyak rumah yang tersisa." ucap si agen.

Agen lalu meminta Sun Woo membayar uang muka terlebih dulu.

Sun Woo minta waktu sampai akhir pekan.


Agen mengerti dan mengantarkan Sun Woo ke mobil.

"Saya harap mendengar kabar baik dari anda." ucap agen.

Sun Woo mengangguk. Agen itu pergi.


Sun Woo yang mau masuk mobilnya, melihat beberapa orang sedang mengantar barang ke rumah di depannya.

Sun Woo lalu masuk mobilnya dan pergi.


Kamera menyorot orang-orang yang sedang mengangkut barang-barang ke rumah itu.

Tampak seorang wanita berdiri di tengah-tengah rumah.

Wanita itu, Yeo Da Kyung!!


Sun Woo kembali ke rumah sakit. Ia mengikuti bazar yang diselenggarakan rumah sakitnya dan Asosiasi Wanita Gosan.

Sun Woo minta maaf pada Myung Sook karena terlambat. Ia pun bergegas memakai jas dokternya dan menggantikan Myung Sook.

Myung Sook tanya, Sun Woo dari mana.

Sun Woo hanya bilang kalau ia habis dari luar.

Sun Woo : Pergilah. Aku akan membersihkannya sendiri setelah kita selesai.

Myung Sook : Kau yakin bisa menanganinya sendiri?


Mereka lalu melihat ke arah 3 wanita dari Asosiasi Gosan. Salah satunya istri Pak Choi. Istri Pak Choi mencicipi jus buah yang disiapkan asosiasinya.

Myung Sook menatap Sun Woo. Ia tersenyum lalu pergi.


Sun Woo mulai melayani pasiennya.


Istri Pak Choi bersama kedua temannya berbicara dengan para pengunjung.

"Ini semua berkat masyarakat Gosan." ucapnya.

Ye Rim yang juga mengikuti bazar itu, terus saja menatap Sun Woo.


Joon Young beranjak keluar dari sekolahnya sambil tertunduk lesu.

Di belakangnya, dua temannya asyik bercanda.

Tak lama, mereka menyusul Joon Young.

"Joon Young-ah, apakah kau menonton Good Life? Itu sangat bagus."

"Tidak." jawab Joon Young.

"Kenapa tidak? Ayahmu yang membuatnya." ucap temannya.

"Berhenti berbohong." ucap temannya yang satu lagi, tak percaya kalau Tae O adalah ayah Joon Young.

"Aku tidak bohong. Ayah Joon Young adalah produsernya. Dia teman ayahku juga."

"Luar biasa. Hei, mungkin kau bisa mendapatkan gratis tiket dari ayahmu untuk kami." jawab temannya yang tadi tidak percaya kalau Tae O adalah ayahnya.

"Hei. Kau tahu dia tidak tinggal bersama ayahnya?"

"Ya, tetapi mereka harus tetap berhubungan."

"Bayar tiketmu sendiri. Apakah kau seorang pengemis!" sewot Joon Young lalu pergi.


Tapi langkah Joon Young terhenti karena melihat Tae O datang. Tae O datang menjemputnya dengan mobil mewah.

Joon Young diam saja.

Kedua teman Joon Young yang tadi mendekati Joon Young.

"Siapa itu?"

"Ayah Joon Young."


Teman2 Joon Young yang lain datang. Mereka takjub melihat ayah teman mereka.

Tae O membukakan pintu mobilnya untuk Joon Young.

Joon Young diam saja..


Ye Rim dan kedua wanita asosiasi Gosan lainnya memuji2 film Tae O di depan Hyo Jung.

"Anda pasti sangat bahagia. Aku mendengar film menantumu sangat bagus."

"Aku juga menontonnya. Itu sangat bagus. Itu sebabnya ada lebih banyak dari 10 juta pemirsa."

Ketiga wanita itu memegang amplop berwarna merah bertuliskan 'welcome back' yang ternyata dari Hyo Jung.

"Suamiku memuji, mengatakan seandainya kami tahu ayah Jenny sangat berbakat, kami akan mendukungnya lebih cepat." jawab Hyo Jung.

"Tepat sekali. Dia sangat berbakat."

"Aku menganggap kalian semua akan datang." ucap Hyo Jung, lalu pergi.


Ye Rim meletakkan undangan dari Hyo Jung di meja.


Ye Rim kemudian memperhatikan Sun Woo yang masih memeriksa pasien.

Kedua temannya melihat itu.


"Bukankah kau dekat dengan Dokter Ji?"

"Suami kami yang dekat. Aku tidak punya alasan untuk dekat dengannya setelah dia bercerai. Itu terlalu aneh bagiku." jawab Ye Rim.

"Tentu saja, ini aneh. Aku juga akan merasakan hal yang sama." celetuk temannya yang satu lagi.


Kedua temannya lalu membahas undangan dari Hyo Jung. Mereka yakin Hyo Jung menghabiskan banyak uang untuk membeli rumah itu.

Mereka kemudian melihat Hyo Jung jalan ke arah Sun Woo.

"Apa yang dia lakukan? Apakah dia mengundangnya?"

"Tidak mungkin."


Hyo Jung berdiri di depan Sun Woo. Tangannya yang berkuteks merah masih memegang beberapa undangan.

Sun Woo mencoba bersikap ramah. Tapi Hyo Jung sama sekali tidak bersikap ramah dan berjalan melewati Sun Woo.


Kedua temannya langsung menertawakan Sun Woo. Mereka seperti puas melihat Sun Woo diperlakukan seperti itu.

Istri Pak Choi yang juga melihat itu bersama mereka diam saja sembari memperhatikan Sun Woo.


Tae O mengajak Joon Young makan. Tae O tanya, apa Joon Young menonton filmnya?

Joon Young : Belum.

Tae O : Apa kau tahu itu film ayah?

Joon Young : Kenapa ayah produsernya, bukan sutradara?

Tae O : Karena produser bertanggung jawab atas segalanya.

Joon Young : Hae Kang bilang itu bagus.


Tae O : Kau tidak merindukan ayah? Ayah sangat merindukanmu.

Joon Young : Kau tidak pernah menelepon atau mengirim sms sekali pun. Apa kau berharap aku akan percaya itu?

Tae O : Aku tahu. Kau melihat aku melakukan hal mengerikan. Aku mengecewakanmu. Aku ingin berubah menjadi ayah yang keren dan kembali menjadi ayah yang bisa kau banggakan. Jadi kau tidak akan malu karena aku. Butuh beberapa waktu. Aku harap kau mengerti.



Tae O lalu memberikan Joon Young hadiah.

Tae O : Itu hadiah. Bukalah.

Isinya, tongkat bisbol.

Tae O : Kau masih main bisbol kan?

Joon Young : Aku keluar dari tim bertahun-tahun yang lalu.

Tae O : Kurasa ibumu membuatmu berhenti agar kau fokus pada sekolahmu.

Joon Young : Karena aku di sekolah menengah sekarang.

Tae O : Ingat Kang Dong Hoon? Kau adalah penggemarnya. Aku akan membiarkanmu bertemu dengannya.

Joon Young tampak senang, benarkah?



Tae O : Dia akan ke rumahku hari itu.

Joon Young : Hari itu?

Tae O : Kau tidak menerima undangan yang kukirimkan padamu?

Joon Young menggeleng dengan wajah bingung.


Dan sekarang, Sun Woo sedang melihat undangan itu.

Dia kaget.

Dia lalu melihat katalog perumahan premium yang tadi dia lihat dan sama sekali tidak menyangka kalau Tae O dan Da Kyung tinggal disana.


Ponsel Sun Woo berdering. Telepon dari guru Joon Young yang bilang Joon Young tidak masuk.

Sun Woo curiga Joon Young bersama Tae O.


Sun Woo langsung pergi. Dia melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan rumahnya tapi tiba2 mobil Tae O datang. Nyaris saja mobil mereka tabrakan.

Sun Woo kaget melihat Tae O dan Joon Young.


Joon Young turun dari mobil Tae O dan berjalan masuk ke rumah tanpa menyapa Sun Woo. *Gk sopan banget!!


Tae O menyapa Sun Woo.

Tae O : Sudah lama.

Sun Woo diam saja. Dia kaget melihat penampilan Tae O sekarang.


Ye Rim sedang membersihkan lantai rumahnya.

Saat ia melihat ke jendela, ia terkejut dan langsung mematikan vakumnya.

Ye Rim lalu mendekat ke jendela dan melihat Sun Woo lagi bicara dengan Tae O.


Tae O : Kau baik-baik saja, bukan?

Sun Woo : Ini tidak seperti kita berdua saling peduli.

Tae O : Aku bertanya-tanya sekarang, bagaimana kabarmu dan apa kau bertemu seorang pria.

Sun Woo : Apa yang coba kau ketahui? Kenapa kau kembali?

Tae O : Jangan lakukan ini. Sudah lama. Aku disini bukan untuk bertengkar.

Sun Woo : Lalu?

Tae O : Aku hanya ingin melakukan yang terbaik sebagai ayah. Biarkan aku menemui Joon Young.

Sun Woo : Kenapa tiba-tiba? Itu pasti membingungkan untuknya!


Tae O : Kenapa dia bingung melihat ayahnya? Tidak melihatku selama ini apanya yang aneh? Apa aku salah?

Sun Woo beranjak ke mobilnya.

Sun Woo : Jangan berpikir kau bisa menemui Joon Young tanpa izin dariku.

Tae O : Kau masih terlihat hebat.


Sun Woo mengarahkan pandangannya ke arah jendela Ye Rim. Ia kaget melihat Ye Rim memperhatikannya.

Ye Rim sendiri dipergoki Sun Woo, langsung beranjak menjauhi jendela.


Sun Woo lalu berbalik, menatap Tae O dengan tajam.

Tae O membalas tatapan Sun Woo dengan senyuman.


Je Hyuk di kasurnya, berkutat dengan laptop dan dokumennya.

Ye Rim masuk, membawakannya buah.

Ye Rim melihat dokumen Je Hyuk.

Ye Rim : Apakah ini klien baru?

Je Hyuk : Lebih penting untuk dijaga klien yang sudah ada sebelumnya hari ini.

Je Hyuk tanya apa bazarnya berjalan dengan baik?

Ye Rim : Iya.

Ye Rim lalu tanya apa Je Hyuk tahu film baru Tae O?

Je Hyuk : Aku tidak punya waktu untuk film.


Je Hyuk meletakkan laptopnya dan memeluk Ye Rim.

Je Hyuk : Bagaimana perasaanmu hari ini? Kapan pekerjaan rumah kita akan jatuh tempo?

Ye Rim : Mengapa kau mengubah topik pembicaraan?

Je Hyuk : Aku  tidak ingin membicarakannya.

Ye Rim : Seluruh lingkungan ini berbicara tentang film dan kembalinya Tae O.

Je Hyuk : Jangan memperhatikan mereka, dan mari kita fokus pada kita. Baik?

Ye Rim diam saja.


Je Hyuk : Jika itu mengganggumu, kita bisa pindah.

Ye Rim : Apakah kita punya uang?

Je Hyuk : Tidak.

Mereka lalu tertawa.

Ye Rim lantas mengingatkan Je Hyuk agar tidak lupa dengan janji mereka besok.

Je Hyuk berkata, sudah menyediakan waktunya khusus untuk itu.


Sementara itu, Sun Woo berusaha mendekatkan dirinya pada Joon Young.

Ia menemani Joon Young nonton TV dan mengupaskan apel untuk Joon Young.

Sun Woo : Selama kau mendapat nilai bagus, ibu rasa semester ini akan berakhir.

Joon Young : Ayah bilang dia mengirimiku undangan.

Sun Woo : Ibu merobeknya. Apa kau marah?

Joon Young : Tidak. Aku tidak akan pergi.


Sun Woo : Ibu lihat kau belum mendaftar kemping bisbol. Aku bisa pergi denganmu. Aku bisa cuti dua hari.

Joon Young menolak pergi. Ia bilang Sun Woo tidak tahu banyak soal bisbol.

Sun Woo : Yakin tidak mau pergi? Lalu apa yang harus kita lakukan selama istirahatmu? Kau ingin kita liburan?

Joon Young : Aku akan mengambil beberapa kesal di Akademi Sunhaeng yang ibu bilang terakhir kali. Bisakah kau mendaftarkannya?

Sun Woo : Kau terdengar seperti ingin melakukan permintaanku.

Joon Young : Aku akan tidur.

Joon Young pergi.


Sun Woo : Aku akan mendaftarkanmu hanya untuk matematika dan Bahasa Inggris. Akan kudaftarkan secara online malam ini.

Joon Young tidak menyahut.


Sun Woo lalu beranjak ke tasnya yang ia taruh di kursi meja makan. Ia merogoh tasnya, mengambil undangan dari Tae O.


Di kamarnya, Joon Young terus menatap tongkat bisbol dari ayahnya.

Lalu ia teringat kata2 ayahnya tadi saat mereka di mobil dalam perjalanan.

Flashback....


Tae O minta Joon Young membawa tongkat bisbol itu saat datang ke rumahnya. Ia juga bilang akan mendapatkan tanda tangan Kang Dong Hoon untuk Joon Young.

Joon Young tampak bingung.

Tae O : Kau mengunjungi rumah ayahmu. Kau tidak perlu memikirkan apa yang dipikirkan ibumu.

Flashback end...

*Jadi Joon Young nolak ajakan ibunya karena mau datang ke rumah Tae O?


Sun Woo membuka kulkas dan mengambil wine.

Dia menuangkan wine nya ke gelas dan meminumnya.


Selesai meminum wine, dia meletakkan botol wine yang sudah kosong di samping kran air dan langsung mencuci gelasnya.

Setelah itu, dia menatap sekeliling rumahnya dan merasa kosong.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas.


Sun Woo lalu naik ke atas.

Tapi tiba2 saja, lampu rumah di Sun Woo padam setelah dia naik ke atas.


Paginya, Sun Woo jogging dan menyapa semua tetangga yang berpapasan dengannya.

Semua tetangganya langsung membicarakan Tae O.


Selesai jogging, Sun Woo sekalian belanja ke supermarket.

Mi Yun yang juga tengah berbelanja, melihat Sun Woo. Ia tersenyum melihat Sun Woo baik-baik saja.


Setelah itu, Sun Woo langsung siap2 untuk ke rumah sakit.


Para perawat di meja resepsionis membicarakan Tae O yang kini dibicarakan seluruh kota.

"Mantan suaminya yang berselingkuh kembali dengan keluarga barunya."

"Selain itu, dia juga sukses sekarang."

"Jika aku ada di posisinya, aku akan menjadi gila."

Mereka juga membicarakan sikap Sun Woo yang tidak peduli Tae O kembali.

"Dia punya mental yang kuat."

"Apakah dia terlihat baik-baik saja untukmu? Dia bertingkah seperti dia baik-baik saja karena semua orang mengawasinya."

"Kurasa kau benar. Dia memberi perhatian ekstra pada make up dan pakaiannya."


Sun Woo tiba-tiba muncul.

"Siapa?" tanyanya. Sontak para perawat itu langsung diam.

Mereka kemudian berdalih kalau mereka lagi bicarain artis.

Sun Woo : Aku punya banyak waktu, kan?

"Ya, anda tidak punya janji."


Sun Woo kemudian pergi. Dia tahu yang dimaksud perawat2nya tadi adalah dia.

Para perawat itu kembali membicarakannya.

"Apa kau lihat? Dia memakai make up tebal hari ini."

"Aku merasa kasihan padanya."


Sun Woo terdiam melihat Je Hyuk keluar dari ruangan Yoon Ki.

Tak lama, Ye Rim keluar. Ye Rim menatap Sun Woo dengan tatapan dingin.

Yoon Ki keluar dan ikut mengantar mereka.


Sun Woo membuka pintu ruangan Yoon Ki.

Sun Woo : Kau tidak punya pasien lagi kan? Bisakah kau memberiku secangkir kopi?

Yoon Ki : Masuklah.


Yoon Ki langsung membuatkan Sun Woo kopi.

Sun Woo melihat-lihat buku psikologi Yoon Ki.

Sun Woo : Aku tidak tahu mereka dapatkan konsultasimu.

Yoon Ki : Kudengar dia kembali.

Sun Woo : Itu harus untuk menghibur semua orang. Semua orang membicarakannya sepanjang pagi.


Yoon Ki memberikan kopinya.

Yoon Ki : Apa kau baik-baik saja?

Sun Woo : Apa aku terlihat tidak baik-baik saja?

Yoon Ki : Aku tidak yakin. Kau terlihat baik-baik saja tapi ternyata tidak.

Sun Woo : Aku kira aku berhasil membuatmu bingung.

Yoon Ki : Bagaimana perasaanmu sebenarnya selain penampilanmu?


Sun Woo : Aku tidak mengerti kenapa dia kembali. Dia bilang itu karena Joon Young. Tapi aku rasa, dia tidak peduli betapa sulitnya bagi Joon Young.

Yoon Ki : Mungkin itu benar-benar karena Joon Young. Apakah dia perlu alasan lain?

Mendengar kata-kata Yoon Ki, Sun Woo langsung menghindar. Sun Woo berkata, sebaiknya ia pergi dan berterima kasih akan kopinya.


Yoon Ki : Datanglah kapan pun kau memikirkannya.

Sun Woo : Apa maksudmu dia?

Yoon Ki : Tidak, kopi.


Sun Woo kembali ke ruangannya. Dia duduk di kursinya dan menikmati kopi buatan Yoon Ki tadi.

Sun Woo lalu menatap layar komputernya sambil berpikir.


Lantas, dia mencari tahu tentang perusahaan Tae O di internet.

Dia menemukan beberapa artikel tentang Tae O di mesin pencari.

Artikel berjudul, 'Film Good Life Dirilis' dan 'Lee Tae O Berhasil Mengubah Posisinya Dari Direktur Ke Produser'.

Sun Woo lalu menemukan web perusahaan Tae O. Dia membukanya dan membaca profil Tae O yang kini menjabat CEO TO Entertainment.


Sun Woo juga melihat foto sebuah konstruksi dengan keterangan tentang rencana TO Entertainment membangun lokasi syuting terbesar di Gosan.

Sun Woo syok.


Di kamarnya, Da Kyung lagi didandani penata riasnya.

Di belakangnya, sang ibu dudu sambil menghubungi semua orang yang ada di daftar tamu undangan mereka.

Hyo Jung : Terima kasih telah memberi selamat kepadaku. Tidak, kau tidak perlu membawa hadiah apapun.

Hyo Jung : Aku senang kau datang. Oh benarkah? Aku benar-benar ingin kau ada disini. Kau harus datang bahkan jika kau terlambat. Aku akan menunggumu.

Hyo Jung lalu kesal, dia tidak pernah mengunjungi mertuanya.


Da Kyung : Berhenti menelpon orang. Orang yang tidak mau datang tidak akan datang tidak peduli apapun.

Tapi Hyo Jung terus menelpon orang2.

Hyo Jung : Suamimu akan ada di sana, kan? Ya tentu saja. Dia harus datang. Semua yang besar di Gosan akan ada di sini.

Hyo Jung menyudahi pembicaraannya.

Hyo Jung : Oke, itu sudah cukup. Sebagian besar orang penting akan ada di sana.

Penata rias selesai mendandani Da Kyung.


Da Kyung mengucapkan terima kasih. Penata rias pergi.

Da Kyung lalu beranjak ke lemarinya, memilih-milih baju.

Hyo Jung mengambil gaun berwarna merah menyala dan menyuruh Da Kyung memakainya.

Da Kyung menolak dan memilih gaun berwarna soft.

Da Kyung : Aku tidak ingin terlihat seperti aku sedang berusaha keras.


Da Kyung lalu mematut dirinya di cermin.

Hyo Jung kembali meletakkan gaun merah itu di lemari dan melihat2 pakaian Da Kyung.

Hyo Jung : Aku harap tempat itu tidak terlalu kosong. Bagaimana kalau tidak banyak orang menghadiri pesta?

Da Kyung : Tidak masalah. Kita sudah punya cukup banyak tamu yang datang dari Seoul. Kenapa aku harus memikirkan upaya untuk membentuk asosiasi? Aku melakukannya bukan untuk pamer pada orang-orang di Seoul. Mereka akan mengatakan aku perebut suami orang lain. Aku tidak peduli jika mereka tidak muncul.


Hyo Jung marah, kau tidak merebutnya! Mereka berpisah karena mereka memiliki pernikahan yang mengerikan! Aku masih marah saat memikirkan apa yang sudah dia lakukan pada keluarga kita. Dia benar-benar menghina kita!

Hyo Jung lalu berkata pada Da Kyung bahwa Da Kyung adalah istri sah Tae O sekarang tidak peduli perkataan orang lain.

Hyo Jung : Tetap percaya diri dan tunjukkan siapa dirimu. Kau lah pemenangnya.

Hyo Jung beranjak pergi.


Da Kyung menatap dirinya di cermin.


Setelah itu, Da Kyung beranjak ke jendela dan menghubungi Tae O.

Da Kyung : Oh, yeobo, eodiseo?

Tae O pun melambaikan tangannya dari bawah. Ia sedang mengawasi para pekerja mereka yang sedang mempersiapkan pesta mereka.


Da Kyung tersenyum dan meminta Tae O mengecek apakah mereka sudah mempunyai sampanye dan bunga.

Tae O menunjukkan sampanye nya.


Da Kyung memutuskan panggilannya dan melihat Tae O bicara dengan pelayan.

Tae O : Kami menyiapkan gelas anggur kami sendiri.


Ye Rim sedang di jalan, bersama Je Hyuk.

Ye Rim bicara dengan Hyo Jung.

Hyo Jung tanya, apa Ye Rim akan datang ke pesta Da Kyung? Lalu Ye Rim memutus panggilannya.

Ye Rim : Aku mencari alasan agar tidak pergi tapi dia gigih.

Je Hyuk : Kau bahkan mendapat telepon darinya. Jadi menurutku kau harus pergi.

Ye Rim : Aku rasa mereka ingin mengumumkan pernikahan mereka secara resmi pada semua orang. Semua orang di sini tahu mereka berselingkuh. Apa mereka pikir mereka bisa membersihkan diri mereka sekarang?

Je Hyuk : Aku membayangkan berapa uang yang mereka habiskan untuk pesta itu.

Ye Rim : Aku pikir mereka berusaha membuat Da Kyung bergabung dengan asosiasi. Apa yang harus kulakukan?

Je Hyuk : Bertingkah lah seolah tidak terjadi apa-apa.


Sun Woo berdiri di depan pintu ruangan Myung Sook.

Myung Sook sewot.

Myung Sook : Apa mereka gila! Mereka harusnya pergi ke tempat yang jauh dan tinggal disana setelah semua penghinaan itu!Kenapa mereka repot-repot untuk kembali seperti ini? Tapi mereka cukup berani mengundang hampir semua orang di Gosan.

Sun Woo : Kau harus pergi dan bersenang-senang.

Myung Sook : Kenapa aku harus pergi ke sana? Setiap orang yang diundang tercengang tentang hal ini. Orang berpikir mereka harus tahu lebih baik karena telah melakukan perzinahan. Kebanyakan orang yang diundang mungkin tidak akan menghadiri pesta itu.

Sun Woo : Kau mau makan malam denganku? Joon Young akan terlambat pulang karena dia pergi ke rumah temannya untuk mengerjakan proyek sekolah.

Myung Sook : Astaga, aku ada janji dengan temanku hari ini. Kami berjanji untuk bertemu lebih dari sebulan yang lalu, jadi aku tidak bisa membatalkannya. Maaf.

Sun Woo : Jangan minta maaf. Kau harus temui temanmu.


Myung Sook mendekati Sun Woo.

Myung Sook : Mulai sekarang jika kau ingin makan bersamaku, beritahu aku sebelumnya. Aku lebih sibuk dari kelihatannya.

Sun Woo : Oke, baiklah.


Sun Woo beranjak menuju mobilnya.

Di belakangnya, Dokter Kong ragu2 mau mendekatinya tapi akhirnya ia mendekati Sun Woo juga.

Dokter Kong : Aku harus bertemu teman-teman sekolahku hari ini.

Sun Woo : Iya.

Dokter Kong : Aku akan terlambat. Sampai jumpa.


Dokter Kong pun bergegas lari. Sun Woo melihat Dokter Kong masuk ke mobil salah satu temannya Hyo Jung. Tahu lah Sun Woo Dokter Kong mau kemana sebenarnya.


Sun Woo menghubungi Joon Young.

Joon Young bilang dia di rumah Hae Kang.

Sun Woo mau menjemput tapi Joon Young bilang dia bisa pulang sendiri.

Joon Young mutusin panggilan Sun Woo gitu aja padahal Sun Woo belum selesai bicara.


Sun Woo lantas mengirimkan pesan ke ibu Hae Kang.

Ibu Hae Kang ternyata temannya Hyo Jung juga. Dia dan suaminya sedang dalam perjalanan ke pesta.

Sun Woo : Terima kasih sudah mengizinkan anakku ke tempatmu hari ini. Anak-anak bisa datang ke tempat kami waktu berikutnya.

Ayah Hae Kang tanya, siapa yang sms.

"Bukan siapa-siapa."


Mereka akhirnya tiba di lokasi pesta.


Sun Woo masuk ke mobil.

Dia melihat salju turun.

Sun Woo terdiam. Dia merasa kesepian.


Sun Woo akhirnya pergi ke sebuah kedai dan memesan semangkuk sup.

Je Hyuk yang juga lagi makan disana, tertegun melihat Sun Woo.

Sun Woo melepas sarung tangannya dan menoleh ke belakang. Dia kaget melihat Je Hyuk.

Pesanan Sun Woo datang.


Je Hyuk yang tak nyaman, memutuskan pergi.

Sun Woo memesan satu botol soju.


Tae O, Pimpinan Yeo dan Hyo Jung sedang menyambut teman-teman mereka yang mulai berdatangan.

Pak Choi dan istrinya datang.

Istri Pak Choi memberikan selamat ke Tae O karena film Tae O meraih 10 juta penonton.


Pimpinan Yeo mengajak Pak Choi ke dalam.

Hyo Jung memeluk istri Pak Choi.


Tae O kembali menyambut temannya yang lain.

Tae O : Kau cukup baik untuk datang bahkan selama jadwal sibukmu.


Ye Rim datang dan langsung menghampiri Hyo Jung.

Hyo Jung : Selamat datang Ye Rim. Beri aku waktu sebentar.

Hyo Jung pergi memanggil Da Kyung.


Ye Rim memberikan ucapan selamat ke Tae O.

Tae O : Bukankah Je Hyuk datang?

Ye Rim : Dia sibuk dengan pekerjaan. Dia memintaku untuk mengucapkan selamat padamu untuknya.

Tae O : Aku sangat sedih. Aku benar-benar ingin melihatnya. Bagaimana kabarmu?

Ye Rim : Tidak ada masalah sama sekali.

Tae O : Aku senang mendengarnya. Jujur saja aku khawatir.


Da Kyung keluar bersama Jenny.

Tae O langsung menunjukkan kebahagiannya dengan Jenny.


Da Kyung menyapa Ye Rim.

Da Kyung : Lama tidak bertemu. Terima kasih sudah datang.

Ye Rim : Putrimu persis seperti dirimu.

Da Kyung : Semua orang bilang dia mirip ayahnya.

Ye Rim melihat Tae O yang sedang bermain dengan Jenny. Pandangannya langsung berubah sinis.



Da Kyung lalu pergi menyambut teman-temannya. Pengasuh Jenny mendorong stroller Jenny mengikuti Da Kyung.

Tae O juga menyambut temannya.


Ye Rim sendirian. Tak lama, teman2nya memanggilnya.


Pimpinan Yeo juga sibuk dengan koleganya.


Kamera menyorot keadaan diluar.


Yoon Ki lewat di depan kedai, tak sengaja melihat Sun Woo.


Yoon Ki pun masuk dan memesan satu gukbap.

Yoon Ki : Sungguh waktu yang tepat. Salju turun juga. Aku sangat ingin minum.

Tapi botolnya sudah kosong. Yoon Ki lalu memesan satu botol soju dan meminta satu gelas juga.

Sun Woo : Ini hari jumat. Apakah kau tidak berkencan?

Yoon Ki : Aku seharusnya menanyakan itu padamu karena kau minum sendirian.

Sun Woo : Kau benar.

Pesanan Yoon Ki datang.


Yoon Ki menuangkan sojunya ke gelas Sun Woo.

Sun Woo : Aku pikir aku sudah melakukan yang terbaik yang aku bisa, tapi aku minum sendirian di hari seperti ini.

Yoon Ki : Apa itu "hari seperti ini"?

Sun Woo : Menurutmu berapa lama dua tahun? Bukankah terlalu pendek untuk memaafkan seseorang? Aku berharap dia setidaknya merasa bersalah. Aku tidak mengerti bagaimana dia bisa memikirkan untuk kembali.

Yoon Ki : Waktu itu relatif untuk setiap orang. Dia mungkin berpikir masa lalu ada di masa lalu.

Sun Woo : Pernikahan kami mungkin telah berakhir di masa lalu tapi bagiku perceraian kami masih dalam proses.

Sun Woo meminum sojunya.


Ponsel Sun Woo berdering. Pesan dari Tae O. Tae O juga mengirimkan fotonya bersama Joon Young di pestanya.

Tae O : Joon Young baik-baik saja dan bersenang-senang.

Sun Woo kaget melihatnya.


Joon Young senang dapat tanda tangan dari pemain bisbol favoritnya.

"Kau pasti senang punya ayah yang keren." ucap Pemain Kang.


Pemain Kang lalu memuji rumah Tae O. Ia juga memberikan ucapan selamat atas kesuksesan Tae O.

Tae O berkata, akan mentraktir Pemain Kang lain waktu.

Joon Young menatap bangga ayahnya.

Pemain Kang pergi.


Tae O mengajak Joon Young ke atas.

Da Kyung melihatnya.


Sun Woo mau pergi menjemput Joon Young. Yoon Ki tanya, apa masalah besar jika Joon Young berada di rumah Tae O.

Sun Woo : Tentu saja. Dia melanggar aturan. Aku jelas-jelas bilang jangan membawa Joon Young tanpa seizinku. Tapi lihatlah. Dia membawanya tanpa permisi.

Yoon Ki : Joon Young mungkin ingin pergi.

Sun Woo : Aku tahu anakku. Dia membenci ayahnya.

Sun Woo pergi.


Si laknat Tae O membawa Joon Young ke sebuah kamar.

Lalu, Tae O tanya pendapat Joon Young soal luas kamar itu.

Tae O : Cukup besar, kan? Sinar matahari juga bagus.

Joon Young : Kamar siapa itu?

Tae O : Milikmu.

Joon Young kaget.

Tae O : Bukankah wajar kalau seorang putra punya kamar di rumah ayahnya? Aku akan mengaturnya sehingga kau bisa datang kapan saja yang kau mau.  Kita adalah keluarga.

Joon Young diam saja.


"Tempat tidurmu nanti disini. Meja belajarmu disini.  Apa lagi yang kau butuhkan? Aku akan membelikanmu komputer dan akan kuinstal semua game teratas."

Joon Young tampak tertarik.


Da Kyung kemudian muncul di pintu. Ia mengajak Tae O bicara.

Tae O pun keluar.


Da Kyung : Apa maksudmu itu kamarnya? Kau tidak pernah bilang padaku.

Tae O : Kamar itu kosong jadi aku pikir itu akan menyenangkan.

Da Kyung : Kau harusnya bilang dulu padaku. Bagaimana kau bisa tidak memberitahuku dulu.

Tae O : Kau tidak setuju? Kita sudah sepakat aku bisa bertemu Joon Young setelah kembali ke Gosan.

Da Kyung : Anak itu memiliki kamar sendiri di rumahku itu cerita yang berbeda. Aku harap kau tidak akan memutuskan hal-hal tanpa berbicara kepadaku terlebih dulu.

Tae O kesal mendengarnya.

Da Kyung lalu mendengar suara ibunya dan bergegas kembali ke bawah.


Sun Woo di pinggir jalan menghubungi Joon Young.

Joon Young menolak panggilan Sun Woo.


Sun Woo mencoba memesan taksi online tapi tidak ada taksi online yang beroperasi di tengah cuaca seperti itu.


Sebuah mobil berhenti di depan Sun Woo. Yoon Ki keluar dan memberikan tumpangan. Sun Woo kaget. Yoon Ki bilang, tidak ada taksi yang akan beroperasi di tengah cuaca seperti itu. Yoon Ki juga berkata, bahwa dia tidak mabuk.

Sun Woo berterima kasih dan masuk ke mobil Yoon Ki.

*Loh? Ini bukannya Sun Woo bawa mobil ya pas ke kedai itu. Kok tau2 dia malah mesen taksi online? Apa karena dia habis minum?


Hyo Jung mengenalkan Da Kyung ke teman-temannya di Asosiasi Wanita Gosan.

Para wanita itu memuji Da Kyung yang masih kelihatan segar setelah melahirkan.

Mereka juga mengatakan Da Kyung yang kini sukses setelah mengalami kesulitan di masa lalu.

"Kau pasti sangat bangga. Kau tidak akan membuat ibumu khawatir lagi, kan?

Da Kyung memegang tangan ibunya dan berkata bahwa ia sudah tahu sejak awal kalau orang tuanya akan menghormati pilihannya.

Da Kyung : Jika aku takut dengan pandangan orang-orang, Jenny dan film box office tidak akan menjadi bagian dari hidupku.

Hyo Jung lalu meminta mereka menerima Da Kyung sebagai member Asosiasi Wanita Gosan.


Wajah istri Pak Choi dan Ye Rim langsung berubah. Tapi istri Pak Choi akhirnya menerimanya.

Karena istri Pak Choi menerima, yang lain ikut menerima.

Mereka lalu bersulang.

Ye Rim tampak tak menikmati pestanya.


Pimpinan Yeo memanggil Hyo Jung dan Da Kyung. Hyo Jung dan Da Kyung pun langsung beranjak menghampiri Pimpinan Yeo.


"Dia menjadi sangat percaya diri. Dia bukan lagi gadis muda yang dulu menangis saat meninggalkan Gosan."

"Dia kasar sejak awal. Dia selalu kurang ajar. Begitu lah cara dia mencuri pria yang sudah menikah."


Para wanita itu lalu dikejutkan dengan kehadiran Sun Woo.


Hyo Jung dan Da Kyung juga kaget melihat Sun Woo.

Yoon Ki : Sedang ada pesta disini.


Sun Woo : Orang-orang yang berpengaruh di wilayah ini semua diundang.


Myung Sook menikmati makanannya sambil jalan ke arah Sun Woo dan... dia melonjak kaget melihat Sun Woo.

Myung Sook : Sun Woo-ya, kau sedang apa disini? Dokter Kim, kau juga datang?

Sun Woo : Kau melihat Joon Young?

Myung Sook : Apakah Joon Young datang? Aku mungkin telah melihatnya. Kemana dia pergi? Aku tidak bisa melihatnya.


Tae O muncul di tangga. Sontak semua perhatian langsung tertuju pada mereka semua.

Tae O menghampiri Sun Woo.

Da Kyung yang melihat itu mau menyusul Tae O tapi ditahan Pimpinan Yeo.

Tae O : Tidak bisakah kau mengendalikan rasa ingin tahumu?


Sun Woo : Kupikir kau ingin menunjukkannya padaku. Karena itulah kau mengirimiku foto Joon Young.

Tae O : Kau yakin tidak sedang menggunakan Joon Young sebagai alasan untuk datang? Jangan merusak pesta kami dan pergilah.

Sun Woo : Aku tidak akan pergi tanpa Joon Young.

Tae O : Aku khawatir tidak bisa menyetujui itu.


Joon Young ngeliat Sun Woo. Bukannya nyamperin Sun Woo ini anak malah melengos pergi.

Da Kyung yang panas, menghampiri mereka.


Yoon Ki mengajak Sun Woo pergi tapi Sun Woo tak mau pergi tanpa Joon Young.

Tae O : Kau benar-benar akan seperti ini?


Da Kyung datang.

Da Kyung : Aku tahu kau benar-benar luar biasa tapi aku tidak membayangkan ini. Bisa-bisanya kau berpikir untuk datang kesini.

Sun Woo : Itu juga yang ingin kutanyakan. Bagaimana kau bisa berpikir untuk kembali.

Da Kyung : Kami berhak memutuskan dimana kami ingin tinggal. Jadi jangan khawatir dan silahkan pergi. Ini adalah pesta khusus undangan.


Sun Woo menunjukkan undangannya.

Para tamu kaget.

Sun Woo : Aku pikir kau yang mengirim ini. Jika bukan, siapa yang mengirimnya?


Da Kyung kesal dan langsung menatap Tae O. Tae O tersenyum kesal.


Sun Woo : Aku datang kesini bukan karena ingin tahu bagaimana hidup kalian. Aku tidak tertarik sedikit pun pada hidup kalian jadi jangan khawatir. Aku akan membawa anakku dan pergi.


Sun Woo memberikan undangannya ke Da Kyung dan langsung ke dalam mencari Joon Young.


Da Kyung menatap kesal Tae O, lalu ia pergi.


Di kamar mandi, Da Kyung menenangkan dirinya.

Tae O membujuk Da Kyung agar keluar.

Da Kyung : Pergi dan tendang wanita itu dulu!

Dua pelayan yang berdiri di dekat kamar mandi langsung menatap Tae O.


Tae O muter2 nyariin Sun Woo tapi tak melihat Sun Woo dimana pun.

Tak lama kemudian, Tae O menatap ke arah atas.


Sun Woo memeriksa satu per satu kamar di atas. Tapi gak menemukan Joon Young.

Lalu ia melihat sebuah kamar yang pintunya terbuka.


Sun Woo masuk. Ternyata itu kamar Tae O dan Da Kyung. Darahnya langsung mendidih melihat foto pernikahan Tae O dan Sun Woo.


Tiba2, Sun Woo mendengar suara beberapa wanita diluar.

Sun Woo panic dan langsung celingukan nyari tempat sembunyi.

Sun Woo kemudian berlari ke arah jendela.


Para wanita Asosiasi Gosan minus Ye Rim masuk.

Sun Woo bersembunyi di depan meja rias Da Kyung yang letaknya di depan jendela.


Mereka memuji kamar Tae O dan Da Kyung.

Salah satu dari mereka yakin, kalau Sun Woo bakal mendidih melihat kamar Tae O dan Da Kyung.

Istri Pak Choi diam saja. Dia kelihatan gak nyaman dengan omongan teman2nya.



Ponsel Sun Woo tiba-tiba bergetar.

Yoon Ki menghubungi Sun Woo di mobil.

Sun Woo panic dan langsung mematikan ponselnya.

Para wanita itu keluar.

Sun Woo lega dia selamat.


Tapi saat Sun Woo mau pergi, sesuatu menarik perhatiannya. Ia berbalik dan menyalakan lampu di meja rias.


Sun Woo kaget melihat pakaian, parfum serta foto pernikahan Tae O-Da Kyung di meja rias.


Tae O tiba di lantai atas dan mencari-cari Sun Woo.


Sun Woo beranjak dari meja rias Da Kyung dan ia pun terkejut Tae O mendadak datang.

Tae O marah.

Tae O : Apa yang kau lakukan di kamar kami?

Sun Woo : Kenapa kau kembali? Kudengar bisnismu berjalan baik. Kenapa tidak tinggal di Seoul saja? Kenapa kau harus kembali?

Tae O : Istriku ingin tinggal di dekat orang tuanya.

Sun Woo : Kau kesini karena mereka yang menginginkan itu?

Tae O : Mereka memungutku ketika kau mengusirku. Orang tuanya menginginkan kita di sini, jadi wajar saja kalau kita kembali.

Sun Woo : Kau masih belum selesai denganku?


Tae O tertawa.

Tae O : Kau pasti kesepian Ji Sun Woo. Aku bahagia menikah dengan Da Kyung. Aku bahkan tidak ingat bagaimana kita bersama.

Sun Woo : Kau yakin?

Tae O : Bukankah sudah cukup jelas? Kau tidak berarti bagiku. Kau hanya masa laluku. Satu-satunya wanita yang kucintai sekarang hanyalah Yeo Da Kyung. Kau menggunakan Joon Young sebagai alasan untuk jauh-jauh datang ke rumah kami.

Sun Woo : Kau tidak hanya mengirimiku undangan tapi juga foto Joon Young. Kau jelas melakukan semua itu untuk memprovokasiku. Kau melakukannya karena aku. Kau ingin melihatku. Apa aku salah?

Tae O : Benar. Kau salah. Tolong tinggalkan rumahku sekarang sebelum kau dipermalukan.


Da Kyung keliling mencari Tae O tapi tak melihat Tae O dimana pun.

Lalu ia curiga Tae O di atas.


Da Kyung ke atas dan melihat Sun Woo keluar dari kamarnya.


Da Kyung bergegas ke depan kamarnya dan melihat Tae O di kamar berdiri memunggungi pintu.

Da Kyung kesal.


Sun Woo turun ke bawah dan mencari Joon Young di sekeliling rumah. Ia membuka satu per satu ruangan yang ada di bawah tapi tak bisa menemukan Joon Young.

Sun Woo lalu melihat kerumunan.


Ternyata para tamu sedang mengerumuni Tae O dan Da Kyung.

Tae O menggendong Jenny. Da Kyung berdiri disampingnya.

Tae O mengucapkan terima kasih karena Pak Cha sudah mau datang untuk memberikan selamat pada mereka.

Tae O memasang tampang sedih saat membahas mereka yang dulu terpaksa pergi meninggalkan Gosan. *Pengen kulempar mukanya! Kesel!

Tae O : Tapi aku pastikan kami tidak akan pergi lagi. Da Kyung ada di sisiku ketika aku sedang mengalami yang terburuk. Dan hal yang sama berlalu untuk Jenny, putriku satu-satunya dan yang berharga. Kami bertiga akan hidup bahagia di Gosan selama yang kami bisa.


Tae O lalu menatap Jenny.

Tae O : Beri ayahmu ciuman. Jenny nyium Tae O.


Setelah itu, Tae O memberikan Jenny ke pengasuh.

Dia lalu memegang tangan Da Kyung dan mereka berciuman.

Sun Woo panas melihatnya.

Tae O membuka matanya dan menatap Sun Woo dengan tatapan puas.

Sun Woo teringat kata-kata Tae O tadi bahwa ia hanya lah masa lalu.


Sun Woo mau pergi. Tapi Da Kyung malah memanggilnya.

Da Kyung : Terima kasih banyak sudah datang hari ini. Kau di sini untuk memberi selamat kepada kami dan beri kami restu, kan? Kita akan sering bertemu satu sama lain sekarang. Mari lupakan masa lalu dan hidup rukun mulai sekarang. Kau akan melakukannya, kan?


Semua mata menatap Sun Woo. Mereka menunggu jawaban Sun Woo.

Ye Rim dan istri Pak Choi tampak kasihan pada Sun Woo.


Begitu pula Pimpinan Yeo.

Tapi si Hyo Jung malah tersenyum.

Sun Woo pergi tanpa mengatakan apapun.


Diluar, Joon Young bersama Hae Kang dan No Eul.

Hae Kang : Ayahmu pasti menghasilkan banyak uang. Kau beruntung.

Joon Young diam saja.

Hae Kang : Jujur saja, kau juga ingin tinggal disini, kan? Ini jauh lebih bagus daripada rumah ibumu. Ibu tirimu juga cantik.

Joon Young langsung menatap tajam Hae Kang.

Hae Kang : Kenapa? Kau terlihat seperti akan memukulku.


No Eul marah, Cha Hae Kang!

Hae Kang : Apa masalahmu?


Joon Young yang panas, langsung mencengkram Hae Kang. Ia mau memukul Hae Kang.

Tepat saat itu, Sun Woo datang.


Joon Young berlalu begitu saja dari hadapan Sun Woo.


Sun Woo mau mengejar Joon Young tapi mendengar alunan musik, sebuah lagu yang dulu diputar Tae O ketika melamarnya.


Di dalam, Tae O berdansa dengan Da Kyung. Mereka terlihat mesra.


Sun Woo yang tak kuat, akhirnya beranjak pergi.

Sun Woo memarahi Joon Young.

Sun Woo : Kenapa kau yang marah? Kau lah yang salah!

Joon Young : Kenapa kau harus datang? Ini memalukan!


Joon Young tambah marah saat tahu Sun Woo datang dengan Yoon Ki.

Sun Woo menyuruh Joon Young masuk ke mobil Yoon Ki.


Sepanjang perjalanan, mereka tak saling bicara.

Sun Woo tampak sedih.


Joon Young menatap sinis Yoon Ki.


Yoon Ki menatap Joon Young dari spion.


Tae O mengedarkan pandangannya, mencari Sun Woo.

Da Kyung memanggil Tae O. Tae O langsung datang.

Da Kyung : Ayo bersulang untuk keluarga kita.


Sun Woo tiba di rumah. Sun Woo marah. Yoon Ki melarang Sun Woo memarahi Joon Young.

Sun Woo sewot, pikirkan urusanmu sendiri.


Sun Woo dan Joon Young masuk.

Sun Woo : Aku mempermalukanmu?

Joon Young : Bayangkan apa yang akan dipikirkan orang.

Sun Woo : Jangan salahkan orang lain. Katakan padaku apa yang kau pikirkan! Apa aku membuatmu malu? Jika kau jujur denganku, aku tidak akan melarangmu. Aku tidak akan kesana mencarimu jika kau tidak kesana.

Joon Young : Berhenti berbohong! Kau melarangku pergi.

Sun Woo : Kau bilang tidak mau pergi. Itu yang kau katakan padaku. Kau bilang kau mengerjakan proyek sekolah. Apa kau sangat ingin pergi sampai berbohong pada ibumu?

Joon Young diam saja, menahan kesal.


Sun Woo : Jawab aku Lee Joon Young!

Joon Young : Ya, aku ingin pergi! Ayah tahu lebih baik apa yang kusukai daripada ibu!

Joon Young beranjak ke atas.


Sun Woo terluka dengan perkataan Joon Young.


Di kamar, Joon Young melemparkan tubuhnya ke kasur. Wajahnya tampak sedih mengingat pidato ayahnya tadi, tentang Jenny yang ayahnya bilang putri satu-satunya dan sangat berharga.


Joon Young yang kecewa, meninggalkan tongkat bisbolnya di sana.


Tae O minum sendirian. Kemudian Da Kyung datang. Tae O memanggil Da Kyung. Da Kyung duduk di pelukan Tae O.

Tae O : Terima kasih sudah mau menikah denganku.

Da Kyung : Aku melihat wanita itu berjalan keluar dari kamar kita. Apa yang terjadi.

Tae O : Sejujurnya, aku tidak berharap dia pergi sejauh itu. Aku rasa, kembalinya kita membuat dia trauma. Aku adalah masa lalunya yang tidak ingin dia lihat lagi. Berkat itu aku sadar betapa aku sangat mencintaimu. Kau adalah hadiah untukku. Aku akan mengalah soal Joon Young jika itu mengganggumu.

Da Kyung senang.

Mereka ciuman.


Sun Woo membuang pakaian tidurnya yang mirip dengan punya Da Kyung.


Tae O dan Da Kyung ciuman di depan lemari. Kamera menyoroti pakaian tidur Da Kyung.


Sun Woo juga membuang parfumnya yang sama kayak punya Da Kyung serta foto pernikahan mereka.


Sun Woo kemudian nangis.


Besoknya, Sun Woo kembali kerja seperti biasa.

Ia berjalan di koridor bersama dokter lain, membahas jadwal rumah sakit bulan itu..


Myung Sook memanggil Sun Woo.

Dokter itu langsung pergi.

Myung Sook : Ini tentang kemarin. Aku benar-benar tidak berencana untuk pergi ...

Sun Woo : Baik. Aku melihat permintaan pesanan obat yang kau kirim baru-baru ini. Aku perhatikan ada kesalahan dalam data dari kuartal sebelumnya. Bisakah kau mengecek dan kirim ulang permintaannya?

Myung Sook : Apakah kau  benar-benar marah padaku?


Sun Woo melirik perawat di meja resepsionis.

Sun Woo : Perawat Ahn, biasakah kau memberiku satu jam untuk istirahat sebelum melihat pasien rawat jalan? Aku punya banyak dokumen untuk ditinjau.

Perawat Ahn : Ya Bu.

Sun Woo : Thank you.

Sun Woo beranjak ninggalin Myung Sook.


Myung Sook ke pantry dan bertemu Yoon Ki yang lagi nyeduh teh.

Myung Sook memasang wajah sebal.

Yoon Ki : Apa kau stress tentang sesuatu.

Myung Sook : Aku hanya lelah. Bagaimana kau bisa pergi ke pesta kemarin?

Yoon Ki : Kami makan malam bersama. Dokter Ji bilang dia mau ke pesta dan aku khawatir dia kesana sendirian. Itu sebabnya aku ikut.

Myung Sook : Apa kau pergi setelah mengantarnya?

Yoon Ki : Tidak, aku menunggu di luar.

Myung Sook : Kau menunggu Sun Woo?

Yoon Ki : Iya. Aku khawatir.

Yoon Ki pergi.


Myung Sook kepo dan penasaran sudah sejauh apa hubungan Sun Woo dan Yoon Ki.

Ponsel Myung Sook berbunyi. Telepon dari Tae O.


Sambil beranjak keluar, Myung Sook menjawab teleponnya.

Tae O yang sudah di kantor, mengundang Myung Sook makan malam dengan Direktur Kong.

Tae O : Ini akan baik untukmu. Sampai jumpa nanti malam.


Tae O lalu memutus panggilannya dan membuka laci, mengambil ponselnya. Ia melihat foto-foto Sun Woo dan Yoon Ki disana. Bahkan juga ada foto Sun Woo dan Yoon Ki saat makan malam di kedai sebelum ke pesta


Tae O memperbesar foto Yoon Ki. Ia pun kesal.


Sun Woo diteror. Dari sejak dia pulang, dia merasa ada orang yang mengawasi rumahnya.

Saat tiba di dalam, ada bayangan hitam melintas di depan jendela dapur.


Sun Woo yang khawatir, langsung memeriksa Joon Young. Joon Young nya lagi santai-santai di kamar.


Myung Sook dan Direktur Kong makan malam dengan Tae O.

Tae O bilang akan memberikan donasi ke RS mereka.

Tapi Tae O mengajukan syarat. Ia minta Dokter Kong memecat Sun Woo. Ia berdalih, itu keinginan Pimpinan Yeo.


Sun Woo lagi makan malam dengan Joon Young.

Direktur Kong tanya alasan Tae O kembali ke Gosan.


Sun Woo mau bicara dengan Joon Young. Tapi belum sempat bicara, seseorang melemparkan batu ke jendela dapur.

Sun Woo dan Joon Young kaget.

Terdengar narasi si kampret.

Tae O : Jika aku berutang sesuatu kepada seseorang, aku harus membayarnya kembali.


Sun Woo memeluk Joon Young dan menatap kaget ke arah jendela yang pecah.


Bersambung.....

Kesel kesel kesel keseeeel!!! Itu satu kota ngebicarain Sun Woo... Gitu amat netijen kuriyah... Kesel pas Sun Woo jadi bahan ghibah para perawatnya cuma gegara dia sedikit berpenampilan beda..

Joon Young juga bikin kesel... Bisa2nya dia ngebela ayahnya ya, padahal dia tahu gimana ayahnya nyakitin ibunya.

0 Comments:

Post a Comment