Ji Min mengecek ke kamar Woo Joo, tapi Woo Joo tidak ada disana.
Ji Min : Apa dia belum pulang?
Ji Min lalu menghubungi ibunya.
Ji Min : Bu, Woo Joo tidak menjawab teleponku. Apa dia masih disana?
Ibu Ji Min bilang, Woo Joo tidak disana dan balik bertanya, apa Woo Joo akan datang?
Sontak Ji Min kaget.
Ji Min lalu mencari Woo Joo ke rumah teman-teman Woo Joo, Eun Young dan Su Ji. Tapi Woo Joo juga tak disana.
Sementara Eun Soo membawa Woo Joo ke rumah sakit.
Ji Min mencari Woo Joo di taman.
Tak lama, Ji Kyeong datang.
Ji Kyeong : Apa kau belum bisa menghubungi Woo Joo?
Ji Min : Iya.
Ji Kyeong panic. Kemana dia pergi!
Lalu satpam penjaga komplek perumahan Ji Min, memanggil mereka. Dia bilang mereka menemukan rekaman Woo Joo.
Dari rekaman CCTV terlihat Woo Joo berjalan menuju restoran.
Ji Min, Ji Kyeong bersama orang tua mereka berpencar di jalanan mencari Woo Joo.
Ibu Ji Min panic. Dia berteriak-teriak, dimana cucu perempuanku!
"Astaga, kau berisik sekali! Bisa diam tidak!" jawab ayah Ji Min.
Ayah Ji Min memberitahu Ji Min bahwa pemilik binatu melihat Woo Joo di pemberhentian bis terakhir kali.
Ji Min : Pemberhentian bis?
Pak Kang : Jadi, dia bertanya, "Woo Joo mau ke mana?" Dia sedang dalam perjalanan ke rumah neneknya. Dia seharusnya ada di sini. Ke mana dia pergi?
Bu Kang : Kenapa kau baru bilang?!
Ji Min dan Ji Kyeong pergi ke halte. Mereka mencari Woo Joo disana.
Tapi tak ada Woo Joo disana. Lalu mereka melihat ada CCTV di depan pintu sebuah cafe di dekat halte.
Mereka pun bergegas memeriksa CCTV.
Woo Joo terlihat berjalan santai menuju restoran. Tapi.... dia tiba-tiba lari.
Ji Kyeong bingung, kenapa dia lari?
Tak lama, sosok Eun Soo juga tertangkap CCTV sedang mengejar Woo Joo.
Ji Min salah paham! Dia fikir, Eun Soo menculik Woo Joo.
Dokter menemui Eun Soo. Dokter tanya, apa Eun Soo walinya?
Eun Soo mengiyakan.
Dokter menjelaskan Woo Joo terserang asma.
Dokter : Apakah putri anda pernah menderita asma ketika dia masih kecil? Aku pikir dia kambuh. Kami sudah memberikan steroid, sehingga pernapasannya sudah kembali normal. Dia akan segera bangun. Tolong jangan khawatir. Dan bukan hanya putri anda yang tidak terlihat sehat. Apakah anda baik-baik saja?
Eun Soo ingat saat bayi dulu, Woo Joo terserang asma.
Ji Min menyuruh Ji Kyeong melapor polisi.
Ji Min : Katakan pada mereka untuk mengamankan kedua rekaman CCTV itu. Kita akan menemukan Woo Joo. Jadi, berhentilah menangis.
Ji Min terus berusaha menghubungi ponsel Woo Joo. Tak lama, dia mendengar bunyi ponsel Woo Joo di dekat tempat Woo Joo pingsan tadi.
Ji Min pun syok mendapati ponsel Woo Joo terjatuh di jalanan.
Woo Joo akhirnya siuman. Woo Joo yang baru siuman, memanggil-manggil ibunya.
Eun Soo : Apa kau sudah bangun?
Woo Joo merasa melihat Se Mi.
Woo Joo terus memanggil ibunya.
Tapi Eun Soo tahu yang dipanggil ibu oleh Woo Joo bukan dia.
Woo Joo nangis.
Eun Soo : Ayo kita temui ibumu. Bibi akan mengantarmu.
Ji Min dan Ji Kyeong di kantor polisi. Polisi masih memeriksa rekaman CCTV.
Tak lama, Direktur Seo dan Hyun Bin datang.
Direktur Seo : Woo Joo hilang?
Ji Kyeong : Dia tidak menghilang begitu saja. Ada wanita yang mengikutinya dan sekarang dia hilang.
Ji Kyeong nangis.
Ji Min memberikan foto Woo Joo ke Direktur Seo.
Direktur Seo langsung menghubungi rekan2 mereka.
Direktur Seo : Aku akan mengirimkan gambar. Kita perlu menemukannya. Buat salinan dan sebar ke semua tempat. Posting gambarnya di media sosial juga. Dia mungkin diculik, jadi kau harus cepat.
Hyun Bin memeluk Jin Kyeong yang menangis.
Ponsel Woo Joo berdering. Telepon dari Da Hyun, teman Woo Joo.
Ji Min minta maaf pada Da Hyun. Dia bilang Woo Joo sedang tak bisa menjawab telepon.
Da Hyun cemas, apa dia sakit? Aku tadi melihatnya di rumah sakit saat menjenguk nenekku.
Ji Min kaget, rumah sakit mana!
Eun Soo baru selesai menyelesaikan administrasi Woo Joo.
Saat kembali ke IGD, Woo Joo tidak ada.
Woo Joo beranjak keluar meninggalkan rumah sakit.
Eun Soo mengejar Woo Joo.
Eun Soo : Kau mau kemana?
Woo Joo bilang dia tahu jalan pulang.
Eun Soo : Tidak boleh. Kau sedang sakit. Bibi tidak bisa membiarkanmu pulang sendiri. Ini sudah malam.
Woo Joo : Ini bukan urusan bibi.
Eun Soo : Tunggu dulu. Berikan nomor telepon ibumu. Bibi akan memintanya menjemputmu.
Woo Joo : Tidak.
Eun Soo : Dia mungkin mengkhawatirkanmu.
Woo Joo marah, bibi tidak tahu apa-apa!
Woo Joo mau pergi, tapi ditahan Eun Soo. Eun Soo memaksa Woo Joo bicara ada apa.
Tepat saat itu, Ji Min datang dan melihat Woo Joo seperti ditarik-tarik.
Melihat Ji Min, Woo Joo langsung lari ke pelukan Ji Min.
Ji Min : Kau darimana? Ayah mencarimu kemana-mana!
Woo Joo nangis.
Ji Min melihat merah-merah di tangan Woo Joo.
Ji Min tambah salah paham sama Eun Soo.
Ji Min lalu menyuruh Woo Joo menunggu di mobil.
Setelah Woo Joo masuk ke mobil, Ji Min beranjak mendekati Eun Soo sambil menatap Eun Soo penuh kemarahan.
Eun Soo yang takut, sampai jatuh.
Ji Min membentak Eun Soo. Kau siapa! Siapa kau membawa putriku pergi?! Aku bisa membuatmu dihukum atas perbuatanmu padanya. Tapi itu tidak sepadan untuk sampah sepertimu.
Eun Soo berdiri, sampah?
Ji Min : Manusia macam apa selain manusia sampah yang menculik anak demi uang? Apa yang kau inginkan? Uang?!
Eun Soo berusaha jelasin. Dia bilang dia bukan penculik. Dia hanya mencemaskan Woo Joo.
Ji Min tak percaya, tutup mulutmu! Jika kau mengucapkan sepatah kata lagi, aku mungkin akan menyakitimu.
Polisi datang dan menangkap Eun Soo. Polisi juga menuduh Eun Soo sebagai tersangka kasus penculikan di Seongbuk-dong.
Eun Soo teriak, bilang kalau dia akan menjelaskan semuanya ke Ji Min.
Ji Min pun minta polisi melepaskan Eun Soo sebentar.
Eun Soo pun bilang ke Ji Min kalau dia memang mengikuti Woo Joo, tapi dia bukan penculik.
Saat mau menceritakan siapa dirinya, Eun Soo melihat Woo Joo turun.
Eun Soo pun terdiam. Dia tak bisa mengaku kalau dia adalah ibu kandung Woo Joo karena ada Woo Joo disana.
-Sepuluh tahun lalu-
Eun Soo digiring ke selnya. Sambil menuju selnya, Eun Soo terus dan terus menatap fotonya bersama Woo Joo.
Sipir pun tanya, siapa bayi yang ada di foto bersama Eun Soo.
Eun Soo tak menjawab.
Bersambung...
0 Comments:
Post a Comment