Skip to main content

Lies of Lies Ep 5 Part 2

 Sebelumnya...

 
Eun Soo duduk sendirian di kamar Ji Min. Dia merasa bingung sendirian.

Eun Soo lalu melepas kemeja Ji Min dari tubuhnya dan beranjak ke jendela. Dilihatnya Ji Min duduk di tepi pantai.

Ji Min menatap desiran ombak sambil menikmati bir nya.

Ponsel nya kemudian berdering. Dia tersenyum melihat siapa yang menelpon.

Ji Min : Woo Joo-ya, kau belum tidur?

Woo Joo : Nenek mendengkur terlalu keras.

Ji Min : Mau ayah nyanyikan lagu pengantar tidur?

Woo Joo : Aku bukan bayi. Aku akan mendengarkan musik dan tidur.

Ji Min : Baiklah, ayah mengerti. Tidur yang nyenyak dan sampai jumpa besok.

Usai bicara dengan Woo Joo, Ji Min melamun sebentar. Lalu dia meletakkan kaleng birnya dan mengarahkan kameranya ke laut. Dia merekam desiran ombak.

Saat mau minum bir nya lagi, bir nya sudah habis.

Tepat saat itu, seseorang datang menyodorkan sekaleng bir padanya.

Ji Min terkejut, eoh?

Eun Soo : Aku pikir kau mungkin kehabisan bir sekarang.

Ji Min : Terima kasih.

Eun Soo : Bolehkah aku duduk di sini?

Ji Min : Tunggu sebentar.

Ji Min menggelar sapu tangannya untuk alas duduk Eun Soo.

Eun Soo sendiri sudah mengganti bajunya. Dia juga membeli sepatu yang baru.

Ji Min : Kau habis pergi ke suatu tempat?

Eun Soo : Ada pasar malam di dekat hotel.

Eun Soo lalu mengembalikan kemeja Ji Min dan mengucapkan terima kasih.

Ji Min : Tentu, jangan sungkan.

Eun Soo : Oh iya, bisa ulurkan tangan kananmu?

Ji Min bingung, ada apa dengan tangan kananku?

Eun Soo : Sepertinya punggung tanganmu terluka.

Ji Min melihat tangannya.

Ji Min : Kau benar. Aku tidak tahu aku tergores.

Eun Soo : Biar aku lihat. Aku akan sterilkan lukanya.

Ji Min bilang tidak apa. Itu hanya luka kecil. Tapi melihat Eun Soo sudah mengeluarkan obat merah, Ji Min pun memberikan tangannya.

Eun Soo : Suara ombaknya menyenangkan, ya?

Ji Min : Iya.

Eun Soo : Aku suka suara ombak di musim semi.

Ji Min : Mengapa musim semi?

Eun Soo : Karena pasti ada lebih banyak orang yang suka ombak di musim panas dan musim dingin. Tapi di sekitar musim semi, justru tidak banyak yang memperhatikan. "Aku tidak ingin kesepian." Seolah ombaknya ingin didengarkan.

Ji Min langsung terdiam dan menatap iba Eun Soo.

Eun Soo selesai mengobati luka Ji Min.

Ji Min : Terima kasih.

Eun Soo : Tanganmu sangat hangat, seperti hatimu.

Ji Min : Kau salah orang. Aku bukan pria yang ramah.

Eun Soo : Kau terlihat ramah untukku.

Ji Min pun terdiam lagi.

Eun Soo bilang, ini seperti hadiah.

Mata Eun Soo mulai berkaca-kaca.

Eun Soo : Maksudku hari ini. Tidak peduli seberapa cantik jalanannya, aku akan merasa kesepian jika sendirian, tapi terasa hangat.

Pagi pun tiba. Eun Soo berjalan sendirian menyusuri tepian pantai.

Eun Soo lalu menatap matahari terbit, tapi dengan sorot mata penuh kesedihan.

Pak Yoon menemui Presdir Kim di D.O Cosmetic. Pak Yoon bilang, dia akan memata-matai Eun Soo sesuai permintaan Presdir Kim.l

Presdir Kim : Itu mengejutkan. Aku tak menduga kau akan begitu cepat membuat keputusan. Baiklah. Lantas, di mana Eun Soo sekarang?

Sekarang kita sekolahnya Woo Joo.

Kelas Woo Joo kedatangan siswa baru. Namanya Jeon Jin Gook.

Jin Gook : Aku tinggal di luar negeri selama dua tahun karena pekerjaan ayahku. Aku baru di sini, jadi tidak tahu banyak tentang lingkungan ini...

Jin Gook melihat Woo Joo. Melihat Woo Joo, dia langsung semangat.

Jin Gook : .. tapi kupikir kita akan berteman baik.

Wali Kelas memilihkan kursi untuk Jin Gook, tapi Jin Gook ingin memilih kursi sendiri.

Jin Gook bergegas duduk disamping Woo Joo.

Melihat itu, teman-teman Woo Joo langsung meledek Woo Joo.

Saat pulang sekolah, Jin Gook berlari mengejar Woo Joo yang lagi sama teman-temannya.

Jin Gook memberikan Woo Joo hadiah. Dia bilang, itu krim dari perusahaan ayahnya.

Jin Gook : Aku ingin memberikannya kepada temanku.

Teman-teman Woo Joo juga mau.

Jin Gook : Mian, besok akan kubawakan untuk kalian. Waktu masuk kelas tadi, aku tidak melihat apa-apa selain dirimu. Kalau begitu, sampai nanti!

Jin Gook pergi.

 
Woo Joo kembali diledek teman-temannya.

"Apa itu tadi? Apakah dia baru saja mengakui perasaannya?"

"Aku tidak melihat apa-apa selain kamu."

"Aku tahu. Ada apa dengan dia?" ucap Woo Joo heran.

Ji Min datang menjemput Woo Joo. Woo Joo langsung lari ke ayahnya.

Bersambung ke part 3

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...