Paginya, Ji Min yang lagi kerja, kembali kepikiran Eun Soo. Dia mengecek pesan yang dikirimnya ke Eun Soo semalam. Tak ada balasan dari Eun Soo.
Ji Min bingung.
Tak lama kemudian, Woo Joo nya yang manis menelpon. Woo Joo bilang, dia baru saja bicara dengan Eun Soo di telepon.
Woo Joo : Dia bilang dia tidak enak badan. Dia bilang dia minta maaf untuk membatalkan pelajaran. Aku pikir dia benar-benar sakit.
Ji Min pergi ke atap. Dia ingat saat melihat Eun Soo, sebelum Eun Soo pingsan. Dia melihat Eun Soo ketakutan dan memeluk Woo Joo dengan erat.
Eun Soo lalu pingsan. Woo Joo cemas dan berusaha membangunkan Eun Soo.
Ji Min juga ingat saat dia masih salah faham pada Eun Soo. Dia datang ke rumah sakit menjemput Woo Joo yang dia fikir diculik Eun Soo. Saat berjalan ke arah Eun Soo dengan wajah marah, Eun Soo terjatuh. Eun Soo menutup kupingnya dan tak berani menatapnya, seolah ketakutan.
Ji Min heran sendiri.
Yeon Jun sedang latihan. Se Mi merekam Yeon Jun.
Se Mi lalu menegur Yeon Jun karena Yeon Jun tidak fokus.
Se Mi mendekati Yeon Jun dan menunjukkan video Yeon Jun yang direkamnya tadi.
Se Mi : Lihat. Kau terus menjauhkan siku kanan dari tubuhmu. Kau membuat kesalahan ini setiap kali kau kehilangan fokus. Apa yang sedang terjadi? Kau akhirnya menang seperti yang selalu kau harapkan. Apa kau ingin berhenti sebelum turnamen berikutnya?
Yeon Jun yang gerah, ingin keluar.
Se Mi menahannya. Untuk mencari wanita itu lagi?
"Kantor pusat mengamuk ketika mereka tahu kau tidak muncul di promosi produk baru. Presdir Kim membiarkannya hanya karena penjualannya naik. Dia tidak akan membiarkanmu pergi lagi."
Tapi Yeon Jun tak peduli dan tetap pergi.
Malam pun tiba. Ji Min melajukan mobilnya, meninggalkan area parkir gedung kantornya. Tapi di depan gerbang, dia kembali mengecek SMSnya. Masih tidak ada balasan dari Eun Soo. Ji Min pun resah. Pandangan Ji Min tak sengaja mengarah ke restoran bubur Woori.
Ji Min tiba di lingkungan Eun Soo.
Bersamaan dengan itu, ia papasan dengan Yeon Jun yang sedang berkeliling jalan kaki mencari Eun Soo yang dilihatnya di area itu terakhir kali.
Ji Min melirik bubur yang dibelinya.
Ji Min hendak menggantung buburnya di gagang pintu, tapi dia melihat pintu rumah terbuka.
Ji Min memutuskan masuk. Dia memanggil Eun Soo. Tapi tak ada jawaban.
Ji Min lalu melihat Eun Soo yang tengah tidur.
Tak mau membangunkan Eun Soo, Ji Min meletakkan tas buburnya di meja.
Dia melihat lukisan Eun Soo hadiah dari Woo Joo di atas meja rias.
Pandangan Ji Min beralih ke sebuah buku kecil di meja. Sebuah foto menyembul keluar dari dalam buku itu. Ji Min mengambil buku itu dan memasukkan fotonya ke dalam buku, tanpa melihat foto apa itu.
Setelah itu, ia kembali melihat Eun Soo dengan tatapan bingung dan heran.
Eun Soo akhirnya bangun. Ada handuk kompresan di keningnya.
Eun Soo beranjak ke meja karena melihat ada makanan yang tersaji di meja. Dia juga menemukan pesan.
"Pastikan kau minum obat. Dari Ji Min."
Eun Soo terkejut mengetahui buburnya dari Ji Min. Dia juga melihat obat di meja.
Eun Soo mau keluar, mengejar Ji Min. Tapi dia kaget melihat Ji Min keluar dari kamar mandinya. Ji Min bilang, dia akan pergi setelah mengganti handuk kompresan Eun Soo. Eun Soo masih menatap Ji Min dengan tatapan kaget.
Ji Min yang salah tingkah, meletakkan handuk kompresan di atas meja dan pamit pergi. Tapi Eun Soo menahannya. Eun Soo tanya, haruskah Ji Min pergi. Eun Soo bilang, dia tak mau makan sendirian.
Jadilah Ji Min menemani Eun Soo. *Woo Joo kalau tahu pasti protes nih karena gk diajak ke rumah Eun Soo.
Eun Soo : Aku tidak menyangka kau datang. Terima kasih.
Ji Min : Kau tidak perlu berterima kasih kepadaku.Itu tidak seberapa dibandingkan dengan seberapa besar kau peduli pada Woo Joo. Jadi? Apa kau merasa lebih baik?
Eun Soo : Aku merasa lebih baik sekarang.
Ji Min : Aku lega.
Ji Min lalu tanya, apa yang terjadi pada Eun Soo di lobi D.O kemarin?
Eun Soo mengaku dia trauma.
Ji Min kaget, trauma?
Eun Soo cerita kalau dulu dia dipukuli mantan suaminya.
Ji Min tambah kaget.
Eun Soo : Aku yang terburuk, kan? Tidak peduli seberapa banyak aku mencoba untuk melupakannya, mimpi buruk itu kembali dari waktu ke waktu.
Ji Min yang merasa senasib dengan Eun Soo, menasehati Eun Soo. Dia bilang, luka karena goresan pisau bisa sembuh tapi luka di hati tidak akan pernah sembuh.
Ji Min : Aku tahu itu dengan sangat baik. Aku tahu betapa menyakitkan itu mengalami mimpi buruk yang berulang.
Eun Soo mengantarkan Ji Min keluar.
Ji Min : Kau harus kembali ke dalam. Kau bahkan tidak merasa sehat.
Eun Soo : Aku akan masuk setelah melihatmu pergi.
Ji Min : Benar, Woo Joo sangat mengkhawatirkanmu. Dia sepertinya sangat menyukaimu. Dia jarang terbuka dengan orang lain dengan mudah. Pada hari pelajaranmu, dia akan bangun sebelum aku membangunkannya, mengatakan dia bersemangat tanpa alasan.
Eun Soo : Aku khawatir aku mungkin akan mengejutkannya.
Ji Min : Ya, benar.
Yeon Jun datang, Ji Eun Soo-ssi?
Eun Soo menatap bingung Yeon Jung, kau siapa?
Yeon Jun : Ini aku, Yeon Jun!
Yeon Jun berlari memeluk Eun Soo.
Eun Soo yang merasa tidak kenal Yeon Jun, langsung mendorong Yeon Jun dan menatapnya bingung.
Yeon Jun : Akulah anak laki-laki yang tinggal di sebelah. Aku berjanji akan kembali menemuimu pada hari aku diadopsi. Apa kau tidak ingat aku? Ini aku, Yeon Jun.
Ji Min kaget menyadari Eun Soo lah yang dicari Yeon Jun selama ini.
Eun Soo akhirnya ingat siapa Yeon Jun.
Eun Soo : Apa itu kau, Yeon Jun?
Yeon Jun : Iya. Ini aku. Aku Yeon Jun. Oh, noona....
Yeon Jun kembali memeluk noona nya. Eun Soo yang tidak nyaman karena sedang dalam misi merebut hati Ji Min, langsung melepaskan dirinya dari pelukan Yeon Jun.
Ji Min : Jadi orangnya Ji Eun Soo?
Ji Min tak menyangka yang ingin ditemui Yeon Jun adalah Eun Soo.
0 Comments:
Post a Comment