Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis Happiness lengkap bisa klik disini
Sebelumya : Happiness Episode 6 Part 2
Selanjutnya : Happiness Episode 6 Part 4
Happiness bercerita tentang orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi teror wabah penyakit.
-EPISODE 6 PART 3-
Di part sebelumnya, Hae Sung mencari cara untuk membuka pintu basement.
Tepat saat Hae Sung berhasil menarik grendel pintu basement, Sae Bom datang. Sae Bom menarik Hae Sung ke belakang, sampai Hae Sung jatuh.
Setelah itu, dia berusaha keras menutup pintu yang nyaris terbuka dan menguncinya.
Sae Bom : Ahjussi, kompleks apartemen ini sedang dalam karantina. Pulanglah dan tidur.
Hae Sung marah, ahjumma! Apa-apaan ini? Kau mengejutkanku.
Sae Bom : Jangan bergerak. Kita tidak mau dia masuk.
Pria yang sudah terinfeksi itu akhirnya pergi.
Setelah itu, Sae Bom kembali memasang tirai pintu.
Lalu dia memarahi Hae Sung.
Sae Bom : Sudah kubilang tadi kau tidak boleh keluar.
Hae Sung : Dia klien! Dia ingin mendiskusikan tanah kakeknya. Kau tidak lihat dia baik-baik saja?
Sae Bom : Aku baru menyelamatkanmu dari masalah!
Hae Sung : Kau membuatku kehilangan klien. Apa maksudmu? Kenapa kau melakukan ini?
Lalu So Yoon datang dan langsung membantu suaminya berdiri.
Sae Bom pergi setelah mendengar keributan di lantai atas.
So Yoon : Yeobo, kau baik-baik saja? Kau terluka?
Hae Sung menatap kesal So Yoon kau memberitahunya? Kenapa kau melakukan itu?
Hae Sung lantas pergi. So Yoon terdiam.
Di pusat kebugaran, bibir Ju Hyung tampak berdarah. Ya, Yi Hyun habis menghajarnya. Yi Hyun marah, kau tidak mau mundur ya?
Yi Hyun : Aku harus menyerahkanmu kepadanya dan membuatmu terinfeksi.
Ju Hyung mengusap luka di bibirnya pakai tangannya.
Dia masih nyombong, coba tebak. Aku sangat beruntung. Terima ini.
Ju Hyung mengoleskan darahnya ke tangan Yi Hyun.
Yi Hyun : Itu menjijikkan.
Ju Hyung : Ada seseorang di luar, mengerti?
Ju Hyung lantas menabrak bahu Yi Hyun dan lari keluar.
Sampai diluar, dia melihat Sae Bom berjalan dengan cepat ke arahnya.
Dia bilang, Yi Hyun udah gila. Tapi malah ditendang Sae Bom.
Sae Bom : Apa kau menyentuhnya?
Ju Hyung : Ada apa dengan kalian? Suamimu memukul wajahku saat aku memakai kacamataku.
Ju Hyung berdiri, percobaan pembunuhan... Tidak. Dia mencoba membunuhku.
Lalu Hae Sung dan So Yoon datang.
Ju Hyung menunjuk Seung Bom. Dia mengadu kalau Yi Hyun berusaha membunuhnya dengan memberikannya ke monster itu.
So Yoon dan Hae Sung melihat ke arah Seung Bom yang mengamuk.
Mereka kemudian beranjak ke dalam.
Sae Bom tanya, apa Yi Hyun baik-baik saja?
Yi Hyun memberitahu Sae Bom kalau Seung Bom terinfeksi.
Lah si bapak laknat malah pergi sambil senyum-senyum.
Yi Hyun dan Sae Bom lantas menyusul So Yoon dan Hae Sung.
Yi Hyun : Ini berbahaya. Mundur.
Seung Bom terus mengamuk. Dia bahkan melemparkan selimutnya dan berusaha menggapai orang-orang di depannya.
So Yoon dan Hae Sung kaget melihatnya. Tapi untunglah tangan Seung Bom masih diborgol.
Hae Sung lantas mengadu soal Seung Bom yang sudah terinfeksi. Dia mengadu pada Yeon Ok.
Hae Sung marah karena Yeon Ok gak ngasih tahu mereka. Yeon Ok diam saja. Tidak tahu harus berkata apa karena Seung Bom adalah putranya. *Eh beneran anaknya gk sih? Soalnya marganya Seung Bom sama Woo Chang beda.
So Yoon memberitahu Yeon Ok yang terinfeksi adalah pelatih di pusat kebugaran basemen.
So Yoon : Kurasa dia sakit.
Jung Kook terus berjaga-jaga dengan pistolnya. Seung Bom sendiri sudah tenang.
Lalu Yi Hyun datang dan tanya keadaan Seung Bom.
Jung Kook melihat jam di ponselnya, lalu berkata, sekitar pukul 10.45 atau 10.46, Seung Bom sudah berhenti membenturkan kepala.
Yi Hyun lantas menyuruh Jung Kook pulang.
Yi Hyun : Aku akan memeriksa keadaan.
Jung Kook : Hati-hati.
Setelah Jung Kook pergi, Yi Hyun mendekati Seung Bom.
Yi Hyun : Kau sudah sadar?
Yi Hyun lalu menyibak selimut yang menutupi Seung Bom.
Yi Hyun : Kau sudah sadar. Orang-orang di atas akan berbicara soal mengusirmu.
Barulah Seung Bom mengaku kalau dia minum pil Next dua kali.
Seung Bom : Kata orang, itu obat kesehatan yang bagus saat lelah.
Yi Hyun : Kenapa kau pergi ke mobilmu?
Seung Bom : Mengambil sisa pilku. Aku bisa lebih fokus saat meminumnya.
Yi Hyun : Kau terpikir untuk minum pil dalam situasi itu?
Seung Bom : Sungguh, aku hanya meminumnya dua kali.
Yi Hyun : Ingat apa yang terjadi saat kau berubah?
Seung Bom : Sedikit. Pria dari lantai enam masuk dan mengatakan sesuatu. Aku berusaha menahan diri tapi dia terus bicara.
Yi Hyun : Sebaiknya kau menahan diri mulai sekarang. Makin sering kau berubah, makin sulit untuk kembali.
Yi Hyun mau pergi. Seung Bom pun bilang, kalau dia ngasih tahu Ju Hyung bahwa pil itu ada di van di pusat kebugaran.
Yi Hyun : Aku akan mengurus itu.
Yi Hyun lalu tanya, apa itu menyenangkan? Apa Seung Bom bersenang-senang saat marah? Apa ini menyenangkan dan menegangkan? Begitukah?
Yi Hyun : Kalau begitu, kau tidak bisa lama menahan diri.
Yi Hyun yang kesal, akhirnya beranjak pergi.
Yi Hyun ke atap dan melihat Sae Bom. Yi Hyun bilang, udaranya dingin di malam hari jadi Sae Bom harus kenakan pakaian hangat. Yi Hyun pun memakaikan jaketnya ke tubuh Sae Bom. *Yi Hyun bucin bgt.
Sae Bom nanyain keadaan Seung Bom. Yi Hyun bilang, Seung Bom udah normal lagi sekarang. Dia berubah selama sekitar 15 menit, lalu kembali normal.
Sae Bom lalu memberitahu Yi Hyun kalau besok mereka akan melakukan pemungutan suara. Yi Hyun tanya untuk apa. Sae Bom bilang untuk memutuskan Seung Bom tetap tinggal di apartemen atau tidak.
Sae Bom : Pengacara lantai enam bilang kita berdemokrasi, jadi, kita harus memilih untuk memutuskan
Yi Hyun : Sejujurnya, kupikir aku jahat. Tapi di sini, aku tidak berurusan dengan yang lain. Perwakilan penghuni tidak mengeluh?
Sae Bom : Dia hanya peduli untuk menjadi perwakilan penghuni. Jika kita memihaknya, dia akan membatalkan biaya manajemen kita.
Yi Hyun : Kalau begitu, Jung Kook benar.
Sae Bom : Mengenai ucapan Oh Ju Hyung. Itu bohong, bukan?
Yi Hyun : Bohong? Bahwa aku mencoba membunuhnya? Itu tidak benar. Dia... Dia mengancam pria daripusat kebugaran itu, jadi, aku mengancamnya juga. Benar, bukan?
Sae Bom : Ya. Itu membuatku agak khawatir. Kau tahu aku tidak bisa menyimpan masalah sendiri, gelisah karenanya.
Yi Hyun : Aku tahu itu. Sae Bom-ah, strategi polisi baik dan jahat.
Sae Bom : Apa itu?
Yi Hyun : Saat orang berperan jahat, marah, dan menakuti orang, yang lain menggunakan kata-kata bagus untuk membujuk mereka.
Sae Bom : Imbalan dan hukuman. Kenapa?
Yi Hyun : Aku akan menjadi polisi jahat. Kau perankan polisi baik.
Sae Bom gak mau. Dia bilang, biar dia saja karena Yi Hyun udah sering berperan sebagai polisi jahat.
Sae Bom : Aku akan menghajar siapa pun yang kuanggap menyebalkan. Jadi, kau harus menjaga sikap. Mengerti? Jaga sikapmu.
Sae Bom beranjak pergi.
Yi Hyun : Aku tidak mau kau terluka karena itulah yang terjadi kepada polisi jahat.
Hae Sung menghasut penghuni gedung. Dia menemui satu per satu penghuni gedung, dimulai dari unit 302. Dia menunjukkan video Seung Bom yang terinfeksi pada Hak Je, Sung Sil dan Dong Hyun.
Hae Sung bilang, mereka harus mengusir Seung Bom.
Hae Sung : Hanya begitulah kita bisa bertahan.
Hak Je : Apa hanya dia? Yang lain baik-baik saja? Apa ada yang digigit?
Hae Sung : Kita belum tahu tentang itu. Tapi kita harus membuangnya begitu gejalanya muncul.
Lah Dong Hyun malah minta Hae Sung mengirimkan video itu padanya, buat dijadiin konten.
Hae Sung mau dengan catatan Dong Hyun setuju mengusir Seung Bom.
Dong Hyun : Tentu saja. Aku sudah melihat banyak orang terinfeksi di luar.
Sung Sil merebut ponsel Hae Sung. Hak Je sewot karena dia sedang melihat video Seung Bom.
Sung Sil yang sempat tercakar oleh Min Ji, langsung cemas. Dia takut dirinya berakhir seperti Seung Bom.
Hae Sung kemudian menghasut Hyun Kyung dan Soo Min yang menyewa unit 401.
Setelah itu, dia lanjut ke unitnya Ju Hyung, tapi yang bukain pintu Sang Hee.
Sang Hee ngeri melihat video Seung Bom.
Hae Sung lalu nanyain di mana Ju Hyung.
Sang Hee : Dia terus mandi.
Hae Sung lantas merayu Sang Hee.
Hae Sung : Jika kau mau, aku bisa membiarkanmu memakai kamar kosong di rumahku. Kau juga bisa tinggal bersama kami.
Sang Hee pun memeluk Hae Sung.
Sang Hee : Aku menghargai perhatianmu kepadaku.
Setelah itu, Sang Hee melepas pelukannya dan masuk ke dalam.
Habis menghasut para penghuni, Hae Sung balik ke apartemennya.
So Yoon : Apa kau harus menerima panggilan ke rumah klien?
Hae Sung : Tentu saja. Bayangkan jika aku membuka pintu lebih awal saat itu. Pria dari gedung sebelah itu akan langsung membunuhku. Dia membicarakan makam itu dan mencoba membunuhku.
So Yoon : Bagaimana jika kita juga terinfeksi?
Setelah menanyakan itu, So Yoon mencium jas Hae Sung. Takut ketahuan, Hae Sung pun ngalihin perhatian So Yoon.
Hae Sung : Mana mungkin? Kita tidak melakukan kesalahan.
So Yoon : Seseorang terinfeksi bukan karena melakukan kesalahan.
Sae Bom membujuk Se Hun yang tinggal di unit 1501 untuk keluar.
Se Hun menolak keluar. Se Hun : Pokoknya, aku tidak akan keluar rumah sampai karantina selesai.
Sae Bom : Hanya butuh lima menit. Kau bisa menyelamatkan orang dengan lima menit itu.
Se Hun : Kau yakin mereka manusia? Maksudku, orang-orang yang terinfeksi itu.
Sae Bom : Tentu. Kau bisa bicara dengannya jika pergi ke pusat kebugaran. Seseorang bisa mati karena kau tidak keluar dari apartemenmu. Tolong pikirkan ini.
Se Hun pun mematikan layar intercom nya.
Sae Bom menghela nafas karena gagal membujuk Se Hun. Dia lalu pergi.
Hari sudah larut. Tapi Sung Sil masih terjaga. Sung Sil yang cemas karena dia sudah tercakar, menyalakan kamera depan ponselnya dan memeriksa matanya.
Tapi kedua mata Sung Sil masih normal. *Wae? Punya antibodi kayak Sae Bom juga kah?
Sae Bom balik ke unitnya. Yi Hyun udah nunggu di depan pintu.
Sae Bom : Sedang apa kau disini?
Yi Hyun : Aku menunggumu. Kau dari mana saja?
Sae Bom : Ke lantai 15. Aku memintanya datang untuk pemungutan suara besok.
Jung Kook udah pulas. Pasangan uwu kita lagi minum bir.
Sae Bom : Kau pernah menyesali sesuatu dalam hidupmu? Aku pernah. Saat sesuatu terjadi, tapi sudah berakhir sebelum aku berusaha maksimal, itu membuatku sangat menyesal. Aku masih ingat hal seperti itu bahkan setelah bertahun-tahun. Itu membuatku merasa bersalah.
Yi Hyun : Jadi, kau tidak mau menyesal kali ini?
Sae Bom : Benar. Kali ini, akan kuhadapi secara langsung.
Yi Hyun lalu mengajak Sae Bom bersulang.
Sementara itu, Ju Hyung pergi ke mobilnya Seung Bom.
Omo! Dia mengambil pil next!!
Bersambung ke part 4...
0 Comments:
Post a Comment