Skip to main content

Happiness Ep 4 Part 2

All content milik tvN

Penulis : Rahmi Iza

 Sebelumnya : Happiness Ep 4 Part 1
Selanjutnya : Happiness Ep 4 Part 3

Sinopsis Happiness lengkap bisa di klik disini


 (Happiness bercerita tentang orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi teror wabah penyakit)


--EPISODE 4 PART 2-


Sae Bom pergi ke basement.

Kemudian dia berhenti di depan pintu keluar, lalu menendang pintu keluar. Tak lama, pintu gerbang keluar terbuka. Tae Seok pun masuk ke dalam.

Sae Bom kesal, kau melakukan karantina wilayah saat anak-anak di sekolah dan melarang bus sekolah masuk. Kau mau melakukan karantina di sini tanpa anak-anak, bukan?

Tae Seok : Itu tampak lebih baik.

Sae Bom : Ada anak yang tidak bersekolah hari ini. Biarkan dia keluar. Kau bisa melakukan itu, bukan?

Tae Seok : Park Seo Yoon. Orang tuanya sedang dites. Kemungkinan besar mereka terinfeksi.

Sae Bom : Kau yakin?

Tae Seok : Mengirim paket itu sulit, jadi, dia mungkin meminum obat itu untuk membantu dirinya fokus. Mereka menelepon anak mereka dan bilang, "Aku menyayangimu. Aku merindukanmu." Benar? Itu semua tidak berarti. Kita tidak tahu bagaimana seseorang akan berubah saat mereka kehabisan waktu.

Sae Bom : Letnan Kolonel Han, kau bisa bahas pemikiran negatifmu tentang keluarga saat kencan buta.

Tae Seok : Kau mau aku melakukan apa? Maksudku, dia lebih aman di sini dengan wali yang baik. Kita tidak tahu bagaimana perkembangan keadaan di luar apartemen.


Yeon Ok masih rapat dengan para penyewa apartemen Seyang.

Soo Min : Dinding di luar... jika seseorang berusaha cukup keras, mereka mungkin bisa menerobos. Jika seseorang bisa menerobos, apa mereka akan dihukum?

Yi Hyun : Aku tidak tahu soal itu, tapi reporter di luar akan senang jika itu terjadi. Jika beruntung, kau mungkin bisa masuk berita pukul 9 pagi.


Hak Je : Bagaimana dengan makanan? Kami harus menyiapkan makanan sendiri?

Yeon Ok : Kami akan memberi kalian makanan mulai besok pagi. Kalian punya makanan untuk malam ini, bukan?

So Yoon : Di mana semua orang dari kantor manajemen?

Yeon Ok : Apartemen ini dikarantina pukul 9.30 pagi, tapi belum ada yang datang bekerja sebelum itu. Orang yang bertugas sedang menghadiri rapat gedung lain.

Hak Je : Jadi, gedung lain mengadakan rapat tanpa kita?

Yeon Ok : Mereka takut pada kita karena gedung kita memiliki kasus pertama. Mereka gagal menjalankan tugas.


Sae Bom masuk dan mendengarkan mereka diskusi.

So Yoon : Jadi, tidak ada orang dari kantor manajemen di sini sekarang?

Lalu seorang wanita paru baya berseragam cleaning service muncul di depan pintu.

Sae Bom dan Yeon Ok melihatnya, tapi kemudian Yeon Ok bilang tidak ada.

Sae Bom : Ada orang di luar.

Yeon Ok cuek, suamiku dan aku pernah tinggal di Amerika, kami terkesan dengan pencegahan penyakit di Korea dan kembali.

Sae Bom : Nyonya, seseorang dari kantor manajemen ada di luar.

Yeon Ok lagi-lagi bersikap cuek, selain ini, ada banyak korupsi di apartemen kita. Apa kalian tahu mereka diam-diam memperbaiki lift saat ada inspeksi? Mereka hanya mengambil sampah daur ulang sekali sepekan. Tahu mereka menghabiskan lebih banyak uang untuk mengurus pohon? Jika kalian percaya dan mengikutiku, aku akan menjadi perwakilan seluruh apartemen, dan akan secara aktif menyelesaikan semua masalah di apartemen kita.


Sae Bom : Izinkan penghuni unit sewaan memakai pusat kebugaran juga.

Yeon Ok lagi-lagi mengabaikan Sae Bom.

Sae Bom marah dan mau melabrak Yeon Ok, tapi ditahan Yi Hyun dan Jung Kook.


Yeon Ok malah mempromosikan suaminya.

Yeon Ok : Suamiku belajar teologi di Kentucky. Karena kita dalam masa karantina, pasti banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara ke gereja.

Sun Woo Chang, suami Yeon Ok, pun datang dan berbicara pada mereka.

Woo Chang : Kalian yang percaya bisa mendatangiku.


Mendengar itu, So Yoon pun maju dan meminta mereka semua berkonsultasi dengannya jika punya masalah hukum atau ingin menghitung kerugian.

So Yoon : Kami menawarkan layanan hukum berkualitas tinggi. Datanglah ke Unit 602.

Setelah itu semua bubar.


Yeon Ok menghampiri Sae Bom.

Yeon Ok : Kudengar kau polisi. Aku ingin kalian bekerja sama dan menjaga ketertiban.

Sae Bom : Aku di bidang yang berbeda. Aku hanya belajar cara melawan terorisme.

Yi Hyun : Jika kau butuh kerja sama, bicaralah denganku.

Yeon Ok menatap kesal Sae Bom, lalu beranjak pergi.


Ahjumma cleaning service lagi membereskan pusat kebugaran.

Di depannya, Jung Kook duduk sambil telponan.

Jung Kook bilang dia ragu akan mendapat bayaran lebih.

Jung Kook : Aku yakin itu akan membantuku dipromosikan. Aku datang ke sini tanpa tahu semua ini akan terjadi. Aku ingin pulang dan membantu mengantar tteok.

Sepertinya dia teleponan dengan istrinya.


Sae Bom dan Yi Hyun di dalam ruangan Seung Bom. Sae Bommemperhatikan para petugas kebersihan yang berdiri diluar.

Seung Bom pun tanya apa yang terjadi.

Seung Bom : Kau harus memberitahuku jika mau aku mengatakan sesuatu. Kenapa mengarantina...

Yi Hyun : Aku ingin menanyakan sesuatu. Kau kenal baik pria ini?

Yi Hyun menunjuk profil para trainer yang tertempel di dinding.

Seung Bom : Ju Heon? Tidak. aku bekerja dua hari sekali, hampir tidak pernah melihatnya. Dia tidak masuk beberapa hari terakhir, jadi, aku menggantikannya.

Yi Hyun : Kau minum terlalu banyak air. Apa kau selalu merasa haus?

Seung Bom : Aku biasanya minum banyak air.


Sae Bom memeriksa tong sampah dan terdiam menunjukkannya pada Yi Hyun.

Banyak botol minum di dalamnya.

Sae Bom lalu menyuruh Seung Bom membuka lemari. Seung Bom awalnya keberatan, tapi setelah Sae Bom bilang dia SOU, Seung Bom membukanya.

Sae Bom mengambil tas. Lalu dia meletakkan tas itu di atas meja dan mulai melakukan penggeledahan dibantu Yi Hyun.

Yi Hyun : Pria yang bekerja denganmu menjual narkoba di sini. Pemerintah berpikir obat itu yang menyebabkan penyakit orang gila. Kau tahu gejalanya, bukan? Kehausan ekstrem. Halusinasi.


Sontak lah Seung Bom langsung berhenti minum.

Yi Hyun : Katakan yang sebenarnya. Kau meminumnya?

Seung Bom : Aku sungguh tidak minum apa pun selain suplemen.

Yi Hyun : Tapi kau tahu siapa yang membelinya, bukan? Jika tidak memberi tahu kami sekarang, kau juga bisa dituntut atas pengedaran.

Seung Bom : Aku sungguh tidak tahu apa-apa.

Yi Hyun : Berbohong tidak akan ada gunanya. Apa kau tahu bahwa kalianlah alasan karantina wilayah ini terjadi?

Seung Bom marah, bukan begitu!

Seung Bom lalu menjelaskan kalau mereka terus menyudutkannya, membuatnya seperti orang jahat. Dia juga bilang tidak mengkonsumsi obat itu.

Seung Bom : Itu benar.


Sae Bom lalu melihat ke jendela.

Dia pun bergegas membuka tirainya sedikit dan mendapati Andrew tengah mengintip.

Andrew kemudian beranjak pergi.

Yi Hyun dan Sae Bom terdiam menatap Andrew.

Bersambung ke part 3....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...