All content milik tvN
Penulis : Rahmi Iza
Sebelumnya : Happiness Ep 4 Part 2
Selanjutnya : Happiness Ep 4 Part 4
Sinopsis Happiness lengkap bisa klik disini
(Happiness bercerita tentang orang-orang yang berusaha bertahan menghadapi teror wabah penyakit)
-- EPISODE 4 PART 3 --
Se Kyu dan istrinya berusaha menjelaskan ke Jung Kook kalau jadwal mereka padat. Mereka meminta bantuan Jung Kook agar bisa keluar.
Jung Kook bilang, dia datang apartemen mereka tanpa rencana dan juga terjebak.
Jung Kook : Mereka bilang akan mengganti kerugian apa pun. jadi, kita tunggu saja.
Yi Hyun dan Sae Bom keluar.
Sae Bom terus memperhatikan Andrew yang sibuk melihat-lihat loker.
Yi Hyun : Kalian berdua punya tempat tinggal?
Se Kyu : Tidak. Kami bahkan punya anak di rumah.
Sae Bom : Berapa usia anak kalian?
Se Kyu : Tujuh belas tahun.
Sae Bom : Tujuh belas... Aku akan tanya apa kalian boleh tidur di unit yang kalian bersihkan.
Se Kyu dan Moon Hee merasa lega.
Yi Hyun lalu tanya soal Andrew.
Se Kyu : Begini, dia karyawan kami.
Yi Hyun langsung mendekati Andrew.
Yi Hyun : Siapa namamu?
Andrew : Aku Andrew.
Yi Hyun : Apa?
Moon Hee memanggil Yi Hyun. Dia menjelaskan, kalau Andrew agak lamban, tapi dia baik.
Moon Hee : Wajahnya terluka saat kecil dan punya bekas luka besar. Dia selalu diam di rumah, tapi belakangan ini, semua tidak keberatan jika kau memakai masker, jadi, dia mengumpulkan keberanian untuk bekerja.
Yi Hyun : Baiklah. Kalian semua membawa KTP?
Semua memberikan KTP mereka pada Yi Hyun.
Yi Hyun mendekati Andrew. Dia mengambil KTP Andrew.
Tapi di KTP Andrew, tertulis nama Andrew adalah Ahn Gook Jin.
Yi Hyun berusaha melihat foto Andrew di KTP, tapi fotonya gak jelas.
Andrew beralasan, dia menggoresnya. Yi Hyun pun minta penjelasan, kenapa Andrew bilang namanya Andrew.
Andrew : Karena aku berharap punya kekuatan super. Ada drama tentang itu.
Yi Hyun memeriksa satu per satu KTP mereka.
Sae Bom dan Yi Hyun kembali ke ruangan Seung Bom.
Dan mereka melihat Seung Bom buru-buru menyudahi telepon, padahal dia lagi bicara di telepon sebelum mereka masuk.
Yi Hyun : Kau bicara dengan siapa sampai terburu-buru menutup telepon?
Seung Bom : Aku hanya bicara dengan teman.
Yi Hyun : Haruskah kita mengikatnya?
Sae Bom : Kita belum yakin.
Yi Hyun : Kami tidak akan mengikatmu. Tetaplah saja di sini, ya?
Yi Hyun lalu berkata, jika mereka menangkap Seung Bom diluar, maka mereka akan berasumsi bahwa Seung Bom terinfeksi.
Sae Bom mengangkat galon air.
Sae Bom : Mari lihat apakah kau bisa bertahan tanpa air semalaman.
Lalu Sae Bom membawa galon air itu keluar.
Yi Hyun ikut keluar.
Seung Bom terkejut airnya dibawa keluar.
Sae Bom menempelkan tulisan larangan masuk di pintu kaca.
Dia juga menghalangi pintu dengan sesuatu yang berat agar Seung Bom tak bisa keluar. Tapi Seung Bom nya malah main ponsel.
Sae Bom : Kau akan haus jika tidak tidur. Letakkan ponselmu dan tidurlah.
Setelah itu, Yi Hyun ditemani Sae Bom menuliskan unit apartemen 601, nama Min Ji, unit 1202 dan unit 602.
Unit 601 dihuni Min Ji. Unit 1202 dihuni Yeon Ok dan unit 602 milik Hae Sung.
Mereka adalah orang2 yang sering memakai pusat kebugaran.
Yi Hyun : Tetap saja, aku senang mereka tidak mengizinkan semua orang memakai pusat kebugaran. Seorang terduga korban tewas.
Sae Bom : Kau memang seorang polisi.
Sae Bom dan Yi Hyun pergi.
Setelah itu, Sae Bom pergi ke unit 1501.
Dia berbicara lewat intercom dengan penyewa unit.
"Aku pergi ke pusat kebugaran beberapa kali, tapi selain itu, aku hanya di rumah. Aku tidak akan pergi sampai karantina diakhiri jadi, jangan hiraukan aku."
"Aku datang untuk hal lain. Orang-orang di bawah butuh sesuatu. Selimut. Kau punya persediaan dari militer, bukan?" tanya Sae Bom.
Si penyewa tak bersedia membuka pintu.
Sae Bom membujuknya dengan cara lain. Dia bilang dia bakal membawakan kaus SOU yang pria itu inginkan.
Tak lama, pria itu membuka pintu. Ternyata dia pria yang bertemu Sae Bom di lift. Si pria bermasker putih yang minta kaus SOU.
Pria itu meminjamkan selimut pada Sae Bom.
Sae Bom tersenyum, terima kasih.
Ju Hyung lagi membaca artikel soal hukum warisan pasangan yang sudah menikah.
Tak lama, Yi Hyun datang dan membuka borgol Ju Hyung.
Yi Hyun : Kau tahu aku tinggal di bawahmu, bukan? Jika kau berisik lagi, aku akan membuatmu membayarnya.
Ju Hyung lalu duduk di kasurnya.
Ju Hyung : Apa yang akan kau lakukan kepadaku?
Yi Hyun : Ahjussi, tidak ada yang peduli jika kubilang kau mati saat berusaha kabur.
Ju Hyung : Banyak orang akan peduli. Ini juga penahanan ilegal.
Yi Hyun : Namamu tidak ada di daftar anggota pusat kebugaran. Kau tidak berolahraga?
Ju Hyung : Aku bernapas. Dan terkadang bermain golf. Istriku terkadang pergi ke pusat kebugaran itu. Kenapa? Penyakit orang gila itu. Apa penyakit itu bermula di pusat kebugaran?
Yi Hyun : Jangan terlalu banyak berpikir. Jika sempat melakukan itu, tunjukkan penyesalan atas perbuatanmu. Jika kau manusia.
Sang Hee mengintip mereka dari depan pintu.
Yi Hyun melihat Sang Hee, lalu mendekatinya.
Yi Hyun : Woo Sang Hee-ssi, kami memberimu pakaian ganti dan ranjang di lantai lima. Ikut aku.
Sang Hee : Aku akan tetap di sini. Aku tadi berbohong karena marah. Sebenarnya, aku tidak melihat atau mendengar apa pun hari itu Maaf, Detektif.
Ju Hyung langsung mendekati Sang Hee.
Ju Hyung : Sang Hee tertipu olehmu dan sungguh berpikir aku telah melakukan sesuatu. Aku sudah menjelaskan kepadanya bahwa kematian Min Ji hanyalah kecelakaan.
Ju Hyung merangkul Sang Hee.
Sang Hee terlihat gak nyaman dan melepaskan rangkulan Ju Hyung. Yi Hyun melihat itu.
Yi Hyun beranjak keluar dengan wajah agak kesal.
Lalu Tae Seok menelponnya.
Yi Hyun : Ada apa?
Tae Seok : Seseorang dari Unit 302 melakukan siaran langsung dari apartemen. Hentikan itu sekarang. Jika tidak, aku akan memutus koneksi internet.
Hak Je yang duduk di ruang makan, berkali-kali menatap Sung Sil yang lagi rebahan sambil nonton televisi.
Hak Je lantas mendekati Sung Sil.
Hak Je : Hei, bisa bangun sebentar?
Sung Sil : Astaga. Kenapa?
Hak Je : Kau melihat wanita yang terinfeksi itu kemarin?
Sung Sil : Kau baru tahu?
Hak Je : Apa dia mencakarmu?
Sung Sil : Tidak.
Hak Je : Pasti dia mencakarmu.
Hak Je duduk dan melepas perban di pergelangan tangan Sung Sil.
Tapi itu bukan luka cakaran, tapi seperti bekas luka bakar.
Sung Sil : Sudah kubilang tidak. Astaga. Kau tidak pernah membelikanku obat.
Hak Je malah ketawa, ini yang menjadikanmu pemalas? Astaga. Ayo minum soju. Tidak akan sakit setelah kau minum.
Bel mereka berbunyi.
Ternyata Yi Hyun dan Sae Bom. Mereka mencari Dong Hyun.
Hak Je : Aku melihatnya keluar tadi.
Yi Hyun : Kau tahu di mana dia? Dia pasti ada di apartemen ini.
Hak Je : Dia tidak ada di sini.
Yi Hyun melihat Dong Hyun melakukan live di youtube.
Yi Hyun bilang dia tahu dimana Dong Hyun.
Ternyata Dong Hyun ada di depan apartemennya Min Ji.
Dong Hyun : Sudah kubilang, bukan? Aku tidak membahas saham hari ini. Kenapa? Akan kutunjukkan sesuatu yang nyata hari ini. Astaga. Senang bertemu denganmu. Kalian penonton yang murah hati. Senang bertemu denganmu. Baiklah. Semuanya, kalian tahu aku ada di mana? Ini unit apartemen dari penghuni yang pertama terinfeksi. Kudengar keluarganya masih tinggal di sini. Aku berencana menemui mereka dan berbincang. Haruskah aku membunyikan bel? Ya? Harus kubunyikan atau tidak? Bunyikan atau tidak? Harus kubunyikan atau tidak? Lakukan? Atau jangan?
Lalu Sae Bom dan Yi Hyun datang.
Sae Bom : Aku harus memukulnya atau tidak? Haruskah? Atau tidak? Haruskah aku melakukannya?
Yi Hyun pun mematikan live Dong Hyun.
Dong Hyun nya malah senang dan berterima kasih pada mereka.
Dong Hyun bilang dia bakal dapat 500 dollar.
Yi Hyun dan Sae Bom beranjak pergi.
Yi Hyun : Astaga. Ini hari melelahkan lainnya.
Sae Bom : Bagaimana dengan manajer klinik dermatologi itu?
Yi Hyun : Dia memihak Oh Ju Hyung. Dia akan tinggal bersamanya di sana.
Sae Bom : Begitu rupanya. Haruskah aku naik dan mencoba membujuknya lagi?
Yi Hyun : Tidak, jangan. Dia wanita dewasa. Dia harus memutuskan sendiri. Aku ragu Oh Ju Hyung akan melakukan hal bodoh sekarang. Mari periksa keadaannya saja untuk melihat apakah dia baik-baik saja. Aku lelah.
Sae Bom : Mari kita lakukan itu.
Mereka tiba di depan unit mereka.
Yi Hyun : Bagaimana dengan tidur malam ini? Di mana kita akan... Di mana aku akan tidur?
Ternyata itu gara-gara Jung Kook dan Seo Yoon nginap di unit mereka.
Jung Kook mengambil beberapa foto unit Yi Hyun. Setelah itu, dia duduk disamping Yi Hyun dan mengajak Yi Hyun selfie.
Yi Hyun : Apa yang kau lakukan?
Jung Kook : Istriku memintaku mengirim beberapa foto. Dia bertanya apa aku pergi memancing. Dia tidak pernah memercayai apa pun yang kukatakan.
Yi Hyun : Aku juga tidak percaya.
Jung Kook : Apa?
Yi Hyun : Bahwa aku harus tidur di sini bersamamu.
Yi Hyun lalu rebahan di sofa.
Yi Hyun : Astaga. Segalanya berjalan lancar hari ini.
Mereka bobok diluar.
Sementara Seo Yoon bobok di kasur Sae Bom.
Sae Bom menyelimuti Seo Yoon.
Sae Bom : Kita hanya perlu bertahan selama beberapa hari. Anggap saja kau bersantai di rumah liburan. Mengerti?
Seo Yoon mengerti.
Lalu Sae Bom pergi ke kasur Yi Hyun. Sae Bom melihat Seo Yoon berdoa. Seo Yoon bilang, dia berdoa agar besok tak ada karantina lagi.
Setelah itu, mereka tidur.
Jung Kook membangunkan Yi Hyun.
Jung Kook : Punggungku sakit.
Yi Hyun : Tiba-tiba saja?
Jung Kook : Ya.
Yi Hyun : Astaga. Kau boleh tidur di sofa.
Yi Hyun pindah ke lantai.
Sae Bom yang tidur, di-SMS oleh ibunya.
Nyonya Kim : Aku ke dukun untuk pengobatan tradisional Korea. Kau pasti sedang banyak pikiran. Maaf karena terus meneleponmu. Selamat atas pernikahan kalian. Semuanya akan menyenangkan. Jangan terlalu khawatir. Jaga kesehatanmu. Jangan hidup seperti ibu. Ibu harap kau bahagia.
Sae Bom : Ibu juga. Hiduplah bahagia juga.
Yi Hyun membaca artikel Tae Seok di internet.
Di artikel itu, Tae Seok berfoto bersama CEO Choi Seok Ju.
Di berita itu tertulis bahwa mereka akan membuat obat pneumonia yang viral.
Dan tertulis juga tentang Tae Seok yang didakwa setelah menyerang Seok Ju.
Yi Hyun : Hyung, aku tahu kau belum tidur.
Jung Kook : Apa?
Yi Hyun : Kasus penyerangan Han Tae Seok. Apa yang terjadi pada pimpinan perusahaan farmasi itu?
Jung Kook : Apa maksudmu? Itu kasus penyerangan, jadi, dia tidak mungkin mati.
Yi Hyun : Aku hanya penasaran apa yang dia lakukan setelah itu.
Bersambung ke part 4....
0 Comments:
Post a Comment